OLEH :
1801029
S1 3A
1. Definisi Toksikologi
Toksikologi merupakan ilmu atau pemahaman tentang pengaruh berbagai macam zat-zat
kimia yang merugikan bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Dalam toksikologi terdapat unsur
– unsur yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lain dengan suatu cara tertentu sehingga
dapat menimbulkan suatu respon pada sistem biologi yang dapat menimbulkan kerusakan
terhadap sistem biologi tersebut. Berbagai definisi toksikologi telah dimajukan oleh para ahli dari
berbagai bidang ilmu seperti :
a. Bidang kimia membuat definisi toksikologi sebagai berikut : Toksikolgi adalah ilmu
yang bersangkut paut dengan efek-efek dan mekanisme kerja yang merugikan dari
agent- agenti kimia pada binatang dan manusia.
b. Bidang Farmakologi mendefinisikannya sebagai berikut : Toksikolgi merupakan
cabang ilmu farmakologi yang berhubungan dengan efek samping zat kimia didalam
sistem biologi.
Toksikologi modern merupakan bidang yang didasari oleh multi displin ilmu, ia
dengan dapat dengan bebas meminjam bebarapa ilmu dasar, guna mempelajari interaksi
antara tokson dan mekanisme biologi yang ditimbulkan. Ilmu toksikologi ditunjang oleh
berbagai ilmu dasar, seperti kimia, biologi, fisika, matematika. Kimia analisis dibutuhkan
untuk mengetahui jumlah tokson yang melakukan ikatan dengan reseptor sehingga dapat
memberikan efek toksik.
A. Toksikologi Lingkungan
Pencemaran lingkungan dipahami sebagai suatu kejadian lingkungan yang
tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan
yang mungkin dapat mengganggu kesehatan lingkungan bahkan kematian organisme
dalam ekosistem. Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang mempelajari racun
kimia dan fisik yang dihasilkan dari suata kegiatan dan menimbulkan pencemaran
lingkungan (Cassaret, 2000). Menurut Hodgson dan Levi (2000) pengetahuan yang
mempelajari efek toksik yang ditimbulkan, dampak atau resiko keberadaan zat kimia
terhadap organisme hidup.
Toksikologi lingkungan umumnya dikelompokkan menjadi dua kelompok
kajian yaitu toksikologi kesehatan lingkungan dan ekotoksikologi. Toksikologi
kesehatan lingkungan adalah melakukan telaah tentang efek samping zat kimia di
lingkungan terhadap kesehatan manusia. Sedangkan ekotoksikologi memfokuskan
diri pada telaah tentang efek pencemaran lingkungan pada ekosistem dan
kosntitiennya seperti ikan, burung dan satwa lain yang ada di lingkungan tersebut.
Bahan kimia di udara yang berpengaruh negatif pada makhluk hidup
dikategorikan sebagai pencemar udara. Ada banyak jenis pencemar udara, tetapi
yang penting ada 5 jenis yaitu:
1. Ozone (O3)
2. Oksida karbon (CO, CO2)
3. Oksida belerang (SO2, SO3)
4. Oksida nitrogen (NO, NO2, N2O)
5. Partikel (debu, asam, timbal, pestisida dsb.)
B. Toksikologi Ekonomi
Toksikologi ekonomi merupakan cabang toksikologi yang menguraikan
pengaruh berbahaya zat kimia, yang dengan sengaja diberikan pada jaringan biologi,
dengan maksud untuk mendapatkan pengaruh atau efek bermanfaat yang khas
(misalnya obat, zat makanan, dan pestisida)
Pengembangan Obat
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang di maksudkan
untuk di gunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit. Toksisitas
atau keracunan obat adalah reaksi yang terjadi karena dosis berlebih atau
penumpukkan zat dalam darah akibat dari gangguan metabolisme atau
ekskresi.
Pengembangan Zat Tambahan Makanan
Kongres mengembangkan standar keamanan yang tidak akan memaksa
pihak berwenang untuk melarang makanan umum yang biasa dikonsumsi.
Dalam kasus di mana substansi tidak secara alami ada dalam makanan tetapi
merupakan kontaminan atau menambahkan bahan, standar keamanannya
yang berbeda.
Pengembangan Pestisida
Pestisida dikelompokkan menjadi pestisida hayati, nabati, dan sintetis.
Istilah pestisida hayati yang digunakan dalam tulisan ini mengikuti definisi
yang dipakai oleh Pal dan Gardener (2006), yaitu organisme hidup, seperti
serangga predator, nematoda entomopatogen, mikroorganisme antagonis, dan
hasil fermentasi bahan alami untuk mengendalikan OPT (Organisme
Penggangu Tanaman).
Untuk senyawa aktif pestisida nabati, empat jenis yang banyak
digunakan untuk mengendalikan serangga hama yaitu piretrum (Tanacetum
cinerariifolium, Asteraceae), rotenon (Derris sp., Lonchocarpus sp., dan
Tephrosia sp.), azadirakta (Azadirachta indica, Meliaceae), dan minyak atsiri
dari tanaman rosemari (Rosmarinus officinale), eukaliptus (Eucalyptus
globus), cengkih (Syzygium aromaticum), timi (Thymus vulgaris), menta
(Mentha species), dan tembakau (Nicotiana spp., Solanaceae) (Isman 2006).
C. TOKSIKOLOGI FORENSIK
Kerja utama dari toksikologi forensik adalah analisis racun baik kualitatif
maupun kuantitatif sebagai bukti dalam tindak kriminal (forensic di pengadilan).
dalam pengungkapan suatu kasus keracunan yang disebabkan oleh bahan-bahan
kimiawi berbahaya memerlukan suatu cabang ilmu lain, yaitu toksikologi
forensic.Menurut Society of forensic toxicology, Inc. (SOFT), bidang kerja
toksikologi forensic meliputi :
1. Analisis dan evaluasi racun penyebab kematian
2. Analisis ada atau tidaknya kandungan alcohol, obat terlarang didalam cairan
tubuh atau nafas yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku (menurunnya
kemampuan mengendarai kendaraan bermotor dijalan raya, tindak kekerasan
dan kejahatan serta penggunaan dopping)
3. Analisis obat terlarang di darah dan di urine pada kasus penyalahgunaan
narkotika, psikotropika dan obat terlarang lainnya.
Tujuan dari analisis toksikologi forensic adalah dapat membuat suatu rekaan
rekonstruksi suatu peristiwa yang terjadi, sampai mana obat tersebut telah dapat
mengakibatkan suatu perubahan perilaku.Peranan toksikologi forensic dalam hukum
adalah mengingat sulitnya pengungkapan kejahatn terutama yang menggunakan
racun Tidak semua kasus yang ditemukan perlu melakukan toksikologi forensk.
Kasus-kasus tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 goongan besar, kasus-kasus
tersebut antara lain :
a Kematian akibat keracunan, yang meliputi : kematian mendadak, kematian di
penjara, kematian pada kebakaran, dan kematian medis yang disebabkan oleh
efek samping obat atau kesalahan penanganan medis
b Kecelakaan fatal maupun tidak fatal, yang dapat mengancam sekelamatan
nyawa sendiri ataupun orang lain, yang umunya diakibatkan oleh pengaruh
obat-obatan, alcohol, ataupun narkoba
c Penyalahgunaan narkoba dan kasus-kasus keracunan yang terkait dengan
akibat pemakaian obat, makanan, kosmetik, alat kesehatan, dan bahan
berbahaya lainnya, yang tidak memenuhi standar keselamatan (kasus-kasus
forensic farmasi). (Artikel, forensic toxicology, alvionita Nur Fitriana)
Diagnosa
Cabang ilmu toksikologi yang mempelajari efek toksik dari agen yang
bertujuan untuk mrnganalisa suatu keadaan penyakit atau efek obat pada satu
waktu tertentu terhadap manusia.
Terapi
Cabang ilmu toksikologi yang mempelajari efek toksik dari agen yang
bertujuan untuk mengobati, memperbaiki, memodifikasi atau mencegah
suatu keadaan penyakit atau efek obat pada satu waktu tertentu.
Medikolegal
Tujuan pemeriksaan medikolegal pada seorang korban adalah untuk
menegakkan hukum pada peristiwa pidana yang dialami korban melalui
penyusunan VeR yang baik
Toksikologi Klinik
Ilmu yang menunjukkan bahwa didalam dunia kedokteran ada satu
bidang keahlian yang dengan tegas berhubungan dengan penyakit-penyakit
yang disebabkan,atau secara khusus disebabkan oleh zat-zat toksik.
Pada bidang ini usaha-usaha yang dilakukan dengan mengobati pasien-
pasien yang keracunan dengan obat-obatan dan juga dengan memanfaatkan
teknik baru dalam pengobatannya.Analisa teknologi klinik:
a Kualitatif (apakah benar karena toksik atau tidak)
b Kuantitatif ( informasi tingkat toksisitas pasien)
D. Toksikologi Deskriptif
Toksikologi deskriptif secara langsung berhubungan dengan pengujian-
pengujian sifat racun. Pengujian–pengujian racun yang tepat dalam binatang
percobaan untuk menemukan informasi yang dapat digunakan untuk menilai bahaya
yang ditujukan ke manusia dan lingkungan oleh pemaparan ke bahan-bahan kimia
tertentu.
Jadi, toksikologi deskriptif adalah uji toksikologi untuk mendapatkan
gambaran informasi yang digunakan untuk mengevaluasi resiko ang timbul oleh
bahan kimia terhadap manusia dan lingkungan.
E. Toksikologi Mekanistik (Mechanistic Toxicology)
Mechanistic Toxicology merupakan ilmu yang mempelajari tentang
mekanisme kerja dari zat beracun didalam tubuh. Dengan kata lain, mekanistik
toksikologi adalah studi tentang bagaimana agen kimia atau fisik berinteraksi dengan
organisme hidup untuk menyebabkan toksisitas.
H. Toksikologi Makanan
Toksikologi makanan adalah ilmu yang mempelajari pengaruh buruk
makanan bagi manusia.Food Barne Diseases (FDB) merupakan penyakit akut
karena konsumsi makanan.Pada umumnya makanan yang bersifat toksik
karena terkontaminasi patogen atau toksin.Patogen pada umumnya seperti:
- Salmonella
- Escherichia coli
- Staphylococcus aureus
- Bacillus cereus
Gejala klinis :
- Gastroenteritis yang disertai dengan mual, muntah, nyeri perut
dan diare.
- Demam, feses berdarah dan ditemukannya leukosit di feses
orang yang terkontaminasi.
Diagnosa :
- Uji kultur feses penderita untuk jenis bakterinya.
- Uji kultur bakteri dan toksin pada makanan.
- Uji elektrolit, glukosa, BUN, kreatin dan fungsi hati pasien.
Akses yang lebih mendalam dari bakteri supaya dapat memulai
proses infeksi dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Invasi ekstraseluler, terjadi apabila mikroba merusak barrier
jaringan untuk menyebar ke dalam tubuh inang baik melalui
peredaran darah maupun limfa.
2. Invasi intraseluler terjadi apabila mikroba benar-benar
berpenetrasi dalam sel inang dan hidup di dalamnya.Contoh
makanan yang terkontaminasi yaitu tempe bongkrek makanan
yang dibuat dari ampas kelapa parut yang telah diperas
santannya untuk pembuatan minyak kelapa.