Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk
Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia,
Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang
merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang
langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang
sekali melebihi 15 mm. Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai
“Mosquito”, berasal dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa
Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata Mosquito bermula sejak
tahun 1583.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk
menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia
dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk
pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah,
yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap
darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda
dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk
menghisap darah. Agak rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites,
tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa
jentik-jentik nyamuk yang lain.
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa,
dan dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies – dan
suhu.Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa
sangat menakjubkan. Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab
atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk
dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya.telur-telur itu
panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok
maupun satu persatu. beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya
saling menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur.
Selesai itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). pada
periode ini, inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Selesai setelah itu
larva mulai keluar dari telurnya semua hampir dalam waktu yang sama. sampai
siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan, larva nyamuk akan berubah
kulitnya sebanyak 2 kali. Selesai berganti kulit, nyamuk berada pada fase
transisi. Fase ini dinamakan “fase pupa”.
Beragam jenis nyamuk berfungsi sebagai vektor atau pembawa protozoa,
virus, dan tidak sedikit pula pembawa larva cacing yang dapat menimbulkan
bermacam-macam penyakit pada manusia. Cara hidup dan cara “menusuk”-
nya pun berbeda-beda. Beberapa genus nyamuk yang mungkin sudah tidak
asing lagi ditelinga kita adalah Anopheles, Aedes, dan Culex.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penyusunan makalah ini
penyusun merumuskan permasalahan ke dalam beberapa point di bawah ini:
1. apa saja jenis-jenis vektor nyamuk ?
2. bagaimana habitat nyamuk ?
3. bagaimana siklus hidup nyamuk ?
4. pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ?

1.3 Tujuan pembuatan makalah


Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalahan tersebut di atas,
penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jenis-jenis nyamuk
2. Mengetahui bagaimana habitat nyamuk
3. mengetahui siklus hidup nyamuk
4. memahami cara pencegahan penyakit yang disebabkan nyamuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1Jenis nyamuk
A. Aedes Aegypti (Nyamuk Demam Berdarah)

Nyamuk inilah yang menyebabkan penyakit demam berdarah. Pada


tubuhnya tampak bercak hitam-putih. Bila dilihat dengan kaca pembesar, di
sisi kanan-kiri punggungnya tampak gambar dua buah arit berwarna putih.
Paling sering hinggap di baju-baju yang menggantung dan berada di tempat-
tempat gelap, seperti di bawah tempat tidur. Selain juga suka bertelur di air
yang bersih, seperti di tempayan, bak mandi, vas bunga, dan lainnya. Ia
bertelur dan menetas di dinding bejana air. Telur atau jentik nyamuknya
bisa bertahan selama 2-3 bulan.

B. Naymuk Aedes Aegypti

Aedes Aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa


virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A
aegypti juga merupakan pembawa virus deman kuning (yellow fever) dan
chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua
daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, A aegypti
merupakan pembawa utama (primary vektor) dan bersama Aedes
albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota.
Mengejar keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harus mampu
mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk
membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.

C. Nyamuk anopheles

Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk.


Terdapat 400 spesies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan
malaria (contoh, merupakan "vektor") secara alami. Anopheles gambiae
adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar parasit malaria
(contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di Afrika,
sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia.
Anopheles juga merupakan vektorbagi cacing jantung anjing Dirofilaria
immitis.
2.2 Habitat nyamuk

Nyamuk lebih memilih air yang stagnan untuk bertelur. Mereka


paling sering menempati kolam, rawa, rawa dan habitat lahan basah
lainnya. Namun, mereka mampu berkembang di berbagai lokasi dan
berhasil tumbuh dalam jumlah bahkan bila tidak berada di habitat aslinya.
Banyak spesies nyamuk menggunakan wadah air sebagai tempat
penyimpanan telur.

A. habitat nyamukAedes Aegypti (Nyamuk Demam Berdarah)

Untuk pertama kita kenali terlebih dulu ciri-ciri nyamuk kecil


aedes aegypti yang mematikan ini. Ciri khusus dan populer yang paling
mudah diperhatian untuk mengenali nyamuk aedes aegypti adalah
nyamuk ini memiliki pola belang-belang putih di sekitar tubuh sekaligus
kakinya. Kehidupan sehari-hari nyamuk ini kalau di rumah dan teras
biasanya terdapat di tempat-tempat yang banyak airnya atau genangan
airnya, bisa juga di tempat penampungan air atau bak air. Di situlah
habitat yang disukai nyamuk aedes aegypti dan sudah pasti terdapat juga
telur nyamuk demam berdarah di tempat seperti itu yang siap berkembang
menjadi nyamuk dewasa.

B. habitat nyamuk mansonia sp


Habitat nyamuk Mansonia sp terdiri dari rawa-rawa, sungai besar
di tepi hutan atau dalam hutan, larvae dan pupa melekat dengan sifonnya
pada akar - akar ranting tanaman air,seperti enceng gondok, teratai,
kangkung, dan sebagainya . Bersifat zoofilik, eksofagik , eksofilik ,
nokturnal.
Nyamuk Mansonia sp hidup secara nokturnal, berada di wilayah
hutan dan rawa endemik, lingkungan kotor dan area peternakan ikan yang
tidak terpakai. Nyamuk Mansonia sp bersifat agresif dan menghisap darah
saat manusia berada dalam aktivitas malam hari khususnya di luar rumah.

2.3 Siklus hidup penyakit


Semua serangga termasuk nyamuk, dalam siklus hidupnya
mempunyai tingkatan-tingkatan yang kadang-kadang antara tingkatan
yang sama dengan tingkatan yang berikutnya terlihat sangat berbeda.
Berdasarkan tempat hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu :

1. Tingkatan di dalam air.


2. Tingkatan di luar temp at berair (darat/udara).
Nyamukmengalamiempattahapdalamsiklushidup: telur, larva,
pupa, dandewasa. Tempo tigaperingkatpertamabergantungkepadaspesies -
dansuhu.Hanyanyamukbetinasaja yang
menyedotdarahmangsanya.danitusamasekalitidakadahubungannyadengan
makan. Sebab, padakenyataanya,
baikjantanmaupunbetinamakancairannektarbunga.sebabnyamukbetiname
mberinutrisipadatelurnya. telur-telurnyamukmemberinutrisipadatelurnya.
telur-telurnyamukmembutuhkan protein yang
terdapatdalamdarahuntukberkembang.
a. Nyamuk dewasa
Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1 : 1,
nyamuk jantan keluar terlebih dahulu dari kepompong, baru
disusul nyamuk betina, dan nyamuk jantan tersebut akan tetap
tinggal di dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari
kepompong, setelah jenis betina keluar, maka nyamuk jantan akan
langsung mengawini betina sebelum mencari darah. Selama
hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin.

b. Telur nyamuk
Nyamukbiasanyameletakkantelur di tempat yang berair,
padatempat yang keberadaannyakeringtelurakanrusakdanmati.
Kebiasaanmeletakkantelurdarinyamukberbeda–
bedatergantungdarijenisnya.Nyamukanopelesakanmeletakkantelur
nyadipermukaan air
satupersatuataubergerombolantetapisalinglepas,
teluranopelesmempunyaialatpengapung.
Nyamukculexakanmeletakkantelurdiataspermukaan air
secarabergerombolandanbersatuberbentukrakitsehinggamampuuntu
kmengapung. NyamukAedesmeletakkantelurdanmenempelpada
yang terapungdiatas air ataumenempelpadapermukaanbenda yang
merupakantempat air padabataspermukaan air
dantempatnya.Sedangkannyamukmansoniameletakkkantelurnyame
nempelpadatumbuhan- tumbuhan air,
dandiletakkansecarabergerombolberbentukkaranganbungan.
c. Jentik nyamuk
Pada perkembangan stadium jentik, adalah
pertumbuhan dan melengkapi bulu-bulunya, Waktu yang
diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung
pada suhu, keadaan makanan serta species nyamuk.
Pertumbuhanjentikdipengaruhifaktortemperatur, nutrien,
adatidaknyabinatang predator.

2.4 pencegahan penyakit


Strategi pencegahan penyakit yang ditimbulkan oleh nyamuk sebagai
vektor perantara meliputi:
 Membatasi terjadinya KLB/wabah penyakit dengan kegiatan bulan
bakti gerakan 3M (penyuluhan intensif, kerja bakti, kunjungan
rumah pemantauan jentik)
 Gunakanlosyenataukrim anti-nyamuk, terutamasaatanakbermain di
luarrumah.
 Pasangkelambu di tempattiduranak,
tidakhanyapadamalamharitapijugasaatanaktidursiang. Bilaperlu,
pasangkawatnyamuk di jendelakamar.
 Saat main di taman, jauhkananakdarisemak-
semakkarenabiasanyatempatbersarangnyamuk.
BAB III
METODELOGI
3.1 Waktu dan tempat

Waktu : 11 mei 2018 10:25


Tempat : Ruangan Entimologi

3.2 alat dan bahan


Alat bahan
1. Aspirator 1. Kloroform (cairan kimia)
2. Paper cup 2. Kute-x bening
3. Kain Kasa 3. Kapur barus
4. Gelang Karet
5. Cawenpetri
6. Mikroskop
7. Senter
8. Retrindis
9. Gunting
10. Pinset
11. Kertas buffalo
12. Kotak pining
13. Kapas
14. Jarum serangga

3.3 prosedur kerja

1. Tentukan wilayah sasaran survey.


2. Tangkap nyamuk yang hinggap ditubuh manusia menggunakan Aspirator
dengan cara di hirup.
3. Nyamuk yang sudah tertangkap dimasukkan ke dalam paper cup dan di
tutup dengan menggunakan kain kasa dan gelang karet.
4. Basahi Kapas dengan Kloroform/cairan kimia , kemudian teteskan
kedalam paper cup untuk membuat nyamuk tersebut mati.
5. Lalu tutup paper cup dengan Retrindis.
6. Pindahkan nyamuk ke Cawenpetri.
7. Ambil Kotak pining, jarum serangga, dan juga kertas buffalo.
8. oleskan kutex bening dijarum serangga , tempelkan kertas buffalo dan
tempelkan nyamuk yang sudah mati tersebut.
9. Lihat menggunakan Mikroskop untuk mengetahui jenis nyamuk tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 hasil

Gambar 1 nyamuk anopheles

Gambar 2 Nyamuk Aedes aegypti

4.2 Pembahasan
1. Anopheles
Nyamuk anopheles sp adalah nyamuk yang mempunyai peranan
dalam menularkan penyakit malaria.nyamuk anopheles terdapat beberapa
macam warna yang di milikinya ada yang berwarna hitam dan ada juga
yang kakinya bercak-bercak putih.nyamuk anopheles biasanya menggigit
pada malam hari.penangkapan nyamuk biasa di lakukan pada malam hari
di lokasi lingkungan rumah tangga yaitu di tempat yang lembab dan
terdapat juga di genangan air.

2. Aedes aegypti
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang pembawa virus dan
menyebabkan penyakit demam kuning dan chikungunya,nyamuk aedes
aegypti memiliki warna hitam kecoklatan dan nyamuk ini hidup di dalam
dan di luar rumah.nyamuk ini berpotensi dapat menularkan DBD dan
chikungunya apa lagi penyakit ini dapat terkena kepada anak-anak
termasuk bayi.
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam orde Diptera; genera termasuk
Anopheles, Culex, Psorophora,Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia,
Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang
merangkum 2700 spesies.Nyamuktermasukserangga yang
mengalamimetamorfosis sempurna (holometabola). Tahapan
yangdialamiolehnyamukyaitutelur, larva, dan pupa.
Bahkan nyamuk-nyamuk ini dapat menyebabkan penyakit yang dekat
dengan kematian.

5.2 saran
Dalam tindakan untuk mengurangi jumlah kematian karna nyamuk-
nyamuk ini di sarankan untuk selalu membersihkan lingkungan rumah dan
selokan.harus selalu melakukan tindakan pembasmian nyamuk-nyamuk yg
dapat menyebabkan DBD dan chikungunya harus di lakukan agar jumlah
kematian karna nyamuk bisa menurun.
DAFTAR PUSTAKA

 www.falle-id.com/2017/06/5-jenis-nyamuk-paling-berbahaya-di-dunia
 https://www.scribd.com/doc/195839295/Laporan-Praktikum-
IdentifikasiNyamuk

 http://id.shvoong.com/medicine-and- health/epidemology-public-
health/2066459-nyamuk-aedes-
aegypti.http://indonesiaindonesia.com/f/2010/01/21/ciri-ciri-nyamuk-aedes

Anda mungkin juga menyukai