Anda di halaman 1dari 9

MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN KOTA

Lastricia Sinaga

170406100

Departemen Arsitektur

Universitas Sumatera Utara

e-mail: lastricia.cia@gmail.com

Abstrak

Tidak dapat dipungkiri dalam pembangunan perkotaan dampak positif dan negatif sangat
berpengaruh bagi masyarakat. Bahwa masyarakat memegang peranan penting dalam sebuah
perencanaan kota. Tujuan dari perencanaan kota adalah diperuntukkan bagi masyarakat, akan
tetapi apabila masyarakat tidak diberi bagian atau kesempatan dalam memberi kebebasan
berpendapat maka perubahan yang diharapkan akan gagal. Peran serta masyarakat dalam
perencanaan kota sangat dibutuhkan agar tercapai kesamaan tujuan diantara pemerintah dan
juga masyarakat maka dari itu suatu kota akan mencapai lingkungan yang tingkat
kesejahteraannya berkembang.

Kata kunci: masyarakat, perencanaan, kota, lingkungan

Pendahuluan rangkaian proses yang berjalan terus


menerus. Kota merupakan pusat
Arsitektur Kota merupakan perencanaan dan
permukiman yang memiliki bata wilayah
perancangan lingkungkan binaan dalam
administrasi dan diatur dalam peraturan
lingkup makro berupa kota atau kawasan.
perundang-undangan.
Perencanaan merupakan proses
mempersiapkan secara sistematis kegiatan- Perlunya dilakukan kajian penelitian yang
kegiatan yang akan dilakukan untuk difokuskan pada tingkatan partisipasi
mencapai tujuan tertantu. Perencanaan masyarakat, hal ini dikarenakan begitu
bersifat dinamis disesuaikan dengan sentralnya peran serta (partisipasi)
perkembangan zaman dan sebagai suatu masyarakat dalam perencanaan kota. Di
mana dalam hal ini tingkatan partisipasi yang luas bagi masyarakat, penyediaan
memegang peranan penting dalam sarana dan prasarana umum serta
keberhasilan kota. Perencanaan partisipatif penyediaan sarana dan teknologi untuk
akan menghasilkan dokumen perencanaan peningkatan pengetahuan dan kepentingan
yang merupakan inti atau pedoman dari warga masyarakat. Namun disadari banyak
keberlanjutan program pada tahapan dampak negatif yang ditimbulkan
selanjutnya. pembangunan kota-kota tersebut,
diakibatkan berbagai faktor, salah satu di
Konsep pembangunan ini tidak aspiratif dan
antaranya kesalahan pendekatan
dianggap tidak bijaksana terhadap
penyusunan perencanaan pembangunan
permasalahan yang dihadapi, pemanfaatan
kota.
potensi dan pemenuhan kebutuhan
Perencanaan perkotaan umumnya
masyarakat sebagai penerima program
dilakukan secara sektoral yaitu dari
pembangunan. Terdapat tiga kelemahan,
pemerintah dalam wilayah yang luas ke
yaitu: pertama, tidak memperhatikan aspirasi
instansi-instansi atas dan bawahnya
masyarakat, kedua, mengabaikan
sehingga masyarakat bawah kurang
lingkungan sosial budaya, dan ketiga,
didengar aspirasinya. Terjadilah
merusak ekologi fisik. Kelemahan ini telah
kesenjangan antara kelompok-kelompok di
menimbulkan dampak pada tingginya tingkat
masyarakat. Masalah-masalah dan
kegagalan pada berbagai program yang
kelemahan tersebut di atas menyebabkan
dilaksanakan pada berbagai daerah.
diperlukannya inisiatif baru di dalam
pendekatan proses penyusunan
Pembangunan perkotaan di Indonesia
perencanaan pembangunan kota, untuk
memberikan berbagai dampak bagi
tujuan mensejahterakan masyarakat secara
masyarakat secara luas, baik yang bersifat
luas. Inisiatif baru ditujukan kepada kegiatan
positip, maupun yang negatif. Disadari
penyusunan perencanaan pembangunan
bahwa pembangunan di kota-kota besar dan
kota, dengan melibatkan masyarakat
menengah di Indonesia, yang dipenuhi oleh
setempat (komunitas lokal) secara luas.
penduduk yang berurbanisasi dari desa-
desa memberikan banyak manfaat bagi
Pemerintah, maupun bagi masyarakat.
Manfaat dimaksud di antaranya dukungan
terhadap Product Domestic Regional
Bruto (PDRB) memberikan lapangan kerja
Peran masyarakat dalam perencanaan 1. Pembangunan Masyarakat
kota (Community Development) Dalam
Community Development diterapkan
Tingginya tingkat kegagalan pada berbagai
prinsip-prinsip:
program yang dilaksanakan pada berbagai
Transparansi/ keterbukaan.
daerah. Sadar karena hal ini, maka perlu
Partisipatif.
dipikirkan secara mendesak untuk
Dapat dinikmati masyarakat
merumuskan kembali konsep pembangunan
Dapat dipertanggung jawabkan/
yang bersifat populis (people centered), yaitu
akuntabilitas.
keberpihakan kepada golongan kecil dan
Berkelanjutan/ sustainable.
mengakar pada masyarakat di bawah (grass
root). Pembangunan masyarakat itu pada
dasarnya adalah dari, oleh dan untuk seluruh
Upaya ini didukung oleh
masyarakat. Oleh karena itu pelibatan
komitmen/kesepakatan moralitas yang tinggi
masyarakat seharusnya diajak untuk
dalam memberdayakan masyarakat bawah,
menentukan visi/ wawasan pembangunan
yang kemudian dikuatkan oleh lahirnya
masa depan yang akan diwujudkan. Masa
paradigma baru pembangunan, yaitu
depan merupakan impian atau citacita
pemberdayaan masyarakat (community
tentang keadaan masa depan yang lebih dan
empowerment) melalui bottom-up planning
lebih indah dalam arti tercapainya tingkat
yang aspiratif dan apresiatif dengan
kesejahteraan yang lebih tinggi.
melibatkan mereka pada proses
pembangunan secara menyeluruh 2. Pembangunan yang Bertumpu pada
(Adisasmita, 2006:31). Dalam era reformasi, Masyarakat (Community Based
telah terjadi pergeseran paradigma Development)
pembangunan dimana peran pemerintah
Hakikat pembangunan masyarakat adalah
bukan lagi sebagai provider (penyedia) tetapi
Community Based Development/
sebagai enabler (fasilitator).
Pembangunan Yang Bertumpu Pada
Peranan sebagai enabler berarti tiap usaha Masyarakat (CBD) atau Pembangunan
pembangunan harus didasarkan pada masyarakat dari bawah (bottom-up), yang
kekuatan atau kemampuan masyarakat itu menempatkan masyarakat sebagai penentu
sendiri, yang berarti pula tidak terlalu keputusan, adalah merupakan konsep
mengharapkan pemberian bantuan dari dimana pada pelaksanaan kegiatan di
pemerintah. lapangan, dilakukan atas inisiatif dan
aspirasi dari masyarakat mulai dari kegiatan a. Aspek rekaya fisik
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan Aspek yang merupakan fisik atau
pengelolaan pembangunan. Prinsip CBD yang tampak pada kota tersebut
adalah pembangunan yang menempatkan seperti infrastruktur, transportasi,
masyarakat, baik secara perseorangan fasilitas umum, permukiman,
maupun kelompok sebagai penentu dan perumahan dll.
pelaku utama, dimana seluruh pengambilan b. Aspek sosial
keputusan dan rencana tindak didasarkan Aspek ini sangat berkaitan erat
atas kehendak dan kesepakatan kelompok, terhadap interaksi dan masalah-
yang menganut prinsip-prinsip: masalah sosial yang dapat
1. Dari aspirasi masyarakat berpotensi timbul dalam interaksi
2. Dari kepentingan masyarakat individu dalam masyarakat dalam
3. Dari kemampuan masyarakat suatu wilayah dan kota. Secara
4. Dari upaya yang sepenuhnya umum persoalan-persoalan yang
dilaksanakan secara bersama sering timbul dalam kehidupan
masyarakat khususnya
pada kawasan perkotaan yang
Aspek-aspek masyarakat dalam masih baru dan berkembang antara
perencanaan kota lain masalah kemiskinan, konflik

Agar terciptanya perencanaan kota yang sosial antar golongan (ras, budaya)

memenuhi syarat perkotaan ideal seperti maupun masalah perselisihan

rasa aman dimana masyarakat dapat kepemilikan suatu wilayah/tanah,

beraktivitas dengan dijauhkan dari hal-hal kriminalitas, pengangguran,

berbahaya dalam segi kriminalitas, aman prostitusi, perkumuhan dan masalah

dari konflik social ataupun aman dalam sosial lainnya

berlalu lintas. Rasa nyaman juga salah satu c. Aspek budaya

syarat dalam perencanaan kota yang baik Dalam hal ini berhubungan dengan

dimana masyarakat dapat terjauh dari budaya setempat berupa adat

polusi-polusi atau kenyamanan dari segi istiadat, situs-situs bersejarah dan

infrastruktur dan lain-lain. Oleh karena itu, bangunan-bangunan bersejarah

ada beberapa aspek yang menjadi yang menjadi ciri kas dan keunikan

pertimbangan dalam membuat tersendiri yang terdapat dalam suatu

perencanaan kota yang baik seperti : wilayah dan kota sehingga menjadi
unsur yang perluh diperhatikan
dalam membuat suatu perencanaan jarang mempertimbangkan aspek
wilayah dan kota. kelestarian lingkungan, buktinya kesalahan
d. Aspek ekonomi dalam pembuatan Analisis Mengenai
Aspek perekonomian berhubungan Dampak Lingkungan (AMDAL). Disamping
dengan tingkat pendapatan per itu, proyek pembangunan infrastruktur
kapita suatu wilayah dan kota dimana seperti pembangunan jalan tol dan bandara
dapat dilihat dari tingkat pendapatan berisiko tinggi bagi lingkungan hidup dan
masyarakat dan kesetaraan masyarakat. Menurutnya, beberapa
masyarakat dalam memperoleh pembangunan jalan dan bandara kerap
pekerjaan (Penyerapan tenaga kerja) mengorbankan lahan pertanian yang berarti
yang layak untuk mencukupi mengancam hajat hidup masyarakat
kebutuhan sehari-hari dalam proses setempat.
peningkatan kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat. Dalam Pembangunan infrastruktur fisik menjadi
konteks yang lebih berkelanjutan salah satu langkah yang diambil pemerintah
diperluhkan suatu peningkatan untuk melakukan percepatan dan perluasan
produktivitas masyarakat dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Berbagai
menunjang perekonomian infrastruktur ini terbukti mampu
khususnya sektor produktivitas mempermudah jalur transportasi di berbagai
produksi dalam/domestik suatu provinsi. Meski demikian, tanpa rumusan
wilayah dan kota itu sendiri maupun kebijakan yang berwawasan lingkungan,
ketertarikan pihak luar/investor pembangunan akan membawa dampak
dalam menanamkan modalnya pada buruk pada kualitas lingkungan hidup. Oleh
suatu wilayah dan kota. karena itu, pemerintah telah berupaya untuk
melakukan antisipasi terhadap setiap
kerusakan lingkungan akibat pembangunan
Kasus perencanaan kota yang
mengabaikan masyarakat infrastruktur. Bahkan dalam pilar
pembangunan Indonesia juga telah
Banyak pihak berpendapat pembangunan disebutkan bahwa upaya menjaga
infrastruktur masih mengabaikan konsep kelestarian lingkungan menjadi salah satu
kelestarian lingkungan dan hanya mengejar
poin kunci dalam pembangunan, selain
pencapaian pertumbuhan ekonomi.
pertumbuhan ekonomi, pengurangan
Menurutnya, perencanaan pembangunan
kemiskinan dan pertumbuhan lapangan
infrastruktur di Indonesia selama ini sangat
kerja.
Kondisi lahan yang dilewati pembangunan “Pengabaian” terhadap kelestarian
jalan tol adalah lahan pertanian produktif, lingkungan hidup terkait dengan
khususnya pertanian tanaman pangan, pembangunan infrastruktur akan
dengan beberapa kabupaten yang dilewati menjadikan posisi pemerintah sebagai
pembangunan jalan tol merupakan wilayah “sasaran tembak” kelompok lawan
berbasis pertanian dengan produktifitas politiknya yang menilai pemerintah tidak
tinggi. Perubahan fungsi lahan yang melaksanakan amanah Undang-undang
sebelumnya berupa sawah, hutan, dan Nomor 32 Tahun 2009 tentang
pemukiman menjadi jalan akan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
memengaruhi fungsi lahan tersebut dalam Hidup, yang sudah ditegaskan dalam UU ini
jangka panjang. Kerusakan akses jalan bahwa adanya penguatan yang terdapat
sekitar lokasi pembangunan serta dalam Undang-Undang ini tentang prinsip-
pencemaran yang muncul khususnya polusi prinsip perlindungan dan pengelolaan
udara juga dirasakan sangat mengganggu lingkungan hidup yang didasarkan pada tata
masyarakat sekitar lokasi pembangunan. kelola pemerintahan yang baik karena
dalam setiap proses perumusan dan
Dampak yang muncul dalam tahap
penerapan instrumen pencegahan
konstruksi adalah perubahan kohesi sosial
pencemaran dan/atau kerusakan
yang tidak bisa dihindari serta ketidaksiapan
lingkungan hidup serta penanggulangan
masyarakat yang lahannya terkena
dan penegakan hukum mewajibkan
pembangunan jalan tol untuk beralih profesi
pengintegrasian aspek transparansi,
selain menjadi petani, dan kondisi tersebut
partisipasi, akuntabilitas, dan keadilan.
tidak diantisipasi oleh pemrakarsa maupun
pelaksana pembangunan jalan tol. Untuk
itu, pemerintah selaku pelaksana Kasus perencanaan kota yang
pembangunan serta pihak-pihak terkait memperhatikan masyarakat
lebih memperhatikan dampak lingkungan
Direktorat Jenderal Cipta Karya
hidup dan sosial yang diakibatkan kegiatan
Departemen Pekerjaan Umum memberikan
pembangunan juga memperkuat
perhatian yang besar dalam mendukung
perlindungan lingkungan hidup. Selain itu,
upaya pemerintah untuk meningkatkan
pemerintah juga perlu memperkuat
kesejahteraan masyarakat dan kualitas
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
kehidupan serta penghidupan masyarakat,
lingkungan hidup.
khususnya peningkatan kualitas lingkungan Pengembangan komunitasnya diawali
permukiman. dengan memperkokoh perilaku masyarakat
yang berbasis nilai-nilai universal serta nilai-
Pelaksanaannya dilakukan secara holistik nilai kearifan lokal sebagai modal sosial
dan terpadu pada tingkat yang memperkuat tatanan komunitas
kawasan/lingkungan permukiman melalui dengan saling mempererat sesama anggota
pengembangan kegiatan usaha ekonomi masyarakat, sehingga terwujud budaya
masyarakat, pemberdayaan sumber daya warga yang tertib, bersih, sehat dan
manusia, dengan memperhatikan tatanan produktif. Di dalam perilaku masyarakat ini,
sosial kemasyarakatan serta penataan masyarakat telah mampu menciptakan
prasarana lingkungan dan kualitas hunian. pengaturan ketertiban dan keamanan
Ketiga bidang garapan tersebut merupakan lingkungan serta pengaturan kebersihan
kesatuan yang saling terkait dgn erat dan dan kesehatan lingkungan.
dikenal sebagai pendekatan TRIDAYA
(yaitu keterpaduan antara pembangunan Selanjutnya upaya pengembangan
sosial, ekonomi, dan lingkungan yg kita komunitas juga dilakukan dengan terus
sebut sebagai pembangunan SEL) yang memperkokoh model kepemimpinan kolektif
sebenarnya merupakan aktualisasi dari berbasis nilai (BKM) yang mampu
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan mendorong UP-UP untuk terus
(sustainable development) sebagai upaya mengembangkan kapasitasnya sehingga
untuk meningkatkan Indeks Pembangunan mampu menjadi pusat pelayanan
Manusia (IPM). masyarakat (community service center) di
bidang ekonomi, lingkungan dan sosial.
Dalam Pedoman Pelaksanaan Diharapkan dengan menjadi pusat
Neighbourhood Development. 2010 pelayanan masyarakat tersebut dapat
disebutkan bahwa pengembangan mencapai suatu kondisi tatanan kehidupan
komunitas menuju tatanan masyarakat masyarakat yang mampu untuk mengelola
Madani merupakan upaya untuk membantu dan menyelenggarakan pembangunan
penghuninya bertanggungjawab sosial-ekonomi masyarakatnya serta
membangun hubungan-hubungan dengan mampu mengelola pembangunan
komunitas yang lebih luas dan bahkan lingkungan permukiman mereka secara
lingkungan permukiman mereka yang mandiri, termasuk mampu mengakses
harmonis. berbagai sumberdaya yang mungkin
didapat sehingga dinamika pembangunan di pembangunan lingkungan sebagai pintu
masyarakat dapat terus berlangsung. masuk untuk pembangunan manusia
seutuhnya; masyarakat yang secara sosial
Dalam lingkungan permukiman dengan efektif dan secara ekonomi produktif yang
tatanan masyarakat seperti ini (community pada gilirannya akan membangunan
management), akan membuka peluang masyarakat adil, maju dan sejahtera; 2)
tumbuh suburnya daya inovasi dan Penguatan BKM/LKM dan UP-UP sebagai
kreativitas masyarakat untuk pusat pelayanan masyarakat untuk mampu
mendayagunakan sumberdaya yang secara mandiri memenuhi kebutuhan dan
dimilikinya menuju kehidupan yang mengelola pembangunan lingkungan di
harmonis, baik kehidupan sosial, wilayahnya (community management); 3)
pertumbuhan ekonomi maupun lingkungan Menumbuhkan kreativitas dan inovasi
permukiman yang sehat, produktif, masyarakat (entrepereneurship) untuk
berjatidiri dan berkelanjutan. berencana membangun tatanan kehidupan
(Entrepreneurship). Terwujudnya dan hunian warganya, berdasarkan visi
masyarakat yang hidup secara harmonis masa depan yang dibangun bersama,
dalam lingkungan yang aman, tertib, sehat, dengan memanfaatkan sumber daya yang
bersih, dan produktif dengan menjunjung ada maupun mengakses sumber daya
nilai-nilai budaya lokal adalah cita-cita lainnya; 4) Reorientasi Peran Pemerintah
tentang peradaban masyarakat perkotaan dan Swasta menuju tata kepemerintahan
kedepan. yang baik (good governance).

Strategi pelaksanaan proyek adalah


sebagai berikut : 1) Menggunakan
Daftar pustaka

https://eprints.uns.ac.id/10217/1/185961411201108201.pdf
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpm8c6b511cdefull.pdf
http://jurnalinformatika.petra.ac.id/index.php/tsp/article/view/17335
http://www.neraca.co.id/article/103568/kerusakan-lingkungan-hidup-dan-pembangunan-
infrastruktur

Anda mungkin juga menyukai