K: Iya saya “D K”. K: menyebut nama dan P: Merasa Senang dengan K merasa ada yang Mengenal nama pasien
menarik tangannya sikap terbuka K memperhatikan. memudahkan interaksi
P: Senang dipanggil P: Memandang K sambil P: Ingin menjalin K: Mencoba mengingat Nama panggilan
siapa tersenyum keakraban dengan pasien nama yang disukainya merupakan nama akrab
klien sehingga
K: Panggil “D” aja K: Memandang P sambil P: Merasa akrab dengan K: mulai terjalin keakraban menciptakan rasa senang
menyebutkan nama memanggil nama akan adanya pengakuan
panggilan panggilannya. atas namanya
P: “D" Asalnya dari P: Memandang K P: Masih berusaha K: berfikir dan mengingat- Mengenal daerah asal
mana? K: Menunduk dan berfikir membangun keakraban ingat memudahkan dalam
dengan topik sederhana berkomunikasi
P: Berapa lama kita P: Memandang K sambil P: membuat kontrak K: mengikuti Melibatkan klien dalam
akan ngobrol “D”? tersenyum menetukan kontrak, agar
K: merenung klien merasa dihargai
P: bagaimana kalau 20 P: sambil duduk dekat P: membatasi waktu K: tidak mau ngambil Waktu yang tidak terlalu
menit, setuju? ruang tamu keputusan lama dapat menghindari
K: ikut duduk pasien bosan
P:Kkalau boleh saya P: memandang K sambil P: Berhati-hati, khawatir K: brfikir dan mengingat- Alasan masuk dapat
tau, apa yang mengerutkan dahi. klien tersinggung dengan ingat menelusuri/ memperluas
menyebabkan “D” K: menunduk sambil pertanyaan pertanyaan berikutnya
berada disini? meremas remas jari
P: Apakah “D” sering P: memperhatikan K P: mengkaji lebih jauh K: mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi
mendengar suara- K: memandang tembok alasan klien dirawat kapan saja karena ada
stimulus tertentu
suara tanpa ada
wujudnya?
K: menoleh sebentar ke P P: mulai memfokuskan K: mengalami halusinasi
K: Ya, saya P: menunjukan sikap pertanyaan dengar
mendengar suara itu simpati
kalau saya tidak
mengkonsumsi shabu
P: Apakah suara itu P: memandang klien P: untuk mengetahui K: mengingat kembali suara Kualitas halusinasi
terdengar terus K: menoleh ke P kualitas halusinasi itu muncul mempengaruhi kondisi
menerus, atau klien
sewaktu-waktu?
K: Sewaktu waktu K: menjawab singkat P: kualitas halusinasi masih K: klien dapat mengingatnya
P: mengangguk angguk ringan
P: berapa kali sehari P: memandang K P: untuk mengetahui K: mengingat munculnya Frekuensi halusinasi
mendengar suara itu? K: memandang kedepan frekuensi hlusinasi suara itu mempengaruhi kondisi
klien
K: jarang, K: menoleh P P: frekuensi halusinasi K: klien dapat mengingatnya
P: menunjukan sikap terjawab
terbuka
P: saat keadaan seperti P: memandang K P: untuk mengetahui waktu K: membayangkan suara itu Halusinasi bisa muncul
apa suara itu muncul? K: menunduk terjadi halusinasi ketika klien sedang sendiri
dan tidak beraktifitas
K: Sebelum tidur K: menunduk P: malam hari ketika K K: takut dengan suara itu
malam P: memperhatikan K selesai beraktifitas
P: apa yang dirasakan P: Memandang K P: mengetahui perasaan K: merasakan ketika suara Untuk mengetahui dampak
pada saat mendengar K: Memandang ke depan klien itu muncul. dari halusinasi terhadap
suara itu? klien
K: Saya merasa K: menjawab sambil P: klien takut dengan suara K: klien merasa takut
gelisah dan takut. mengepal ngepalkan itu
tangan
K:
P: apa yang “D” P: memandang K P: untuk mengetahui K: menceritakan usaha Mengetahui cara klien
lakukan? K: Melihat ke temannya mekanisme koping mengatasi halusinasi mengontrol halusinasi
P: Kapan kita akan P: memandang K P: Menanyakan waktu K: Memikirkan kegiatan Melibatkan klien dalam
belajar menghardik, K: menoleh P yang ditawarkan menentukan waktu
melaksanakan kegiatan
K: terserah ibu K: memandang P
P: mengangguk. P: menentukan waktu K: Menyerahkan ke perawat
P: bagaimana kalau P: memandang K P: Memberi kepastian K: Memahami penjelasan Harus mendapat
besok, karena K: manggut-manggut persetujuan klien sehingga
sekarang udah jam klien ingat terhadap
makan siang, setelah kontrak
itu waktunya istirahat
kan?
P: besok bagaimana P: memandang K P: menegaskan waktu K: mengingat-ingat kegiatan Jam 9.30 merupakan waktu
kalau kita berlatihnya K: melihat kea rah aula pertemuan pagi santai klien
jam 9.30 wib
P: Baiklah, senang P: Mengulurkan tangan P: Mengakhiri fase 1 K: tampak senang Salam penutup merupakan
sekali bisa ngobrol K: Mencium tangan tangan Senang karena K mau akhir fase yang harus
sama “D” hari ini, berinteraksi dengan P. dan dilakukan untuk membina
sampai ketemu besok. kooperatif hubungan saling percaya