MAKALAH
Oleh:
Oleh:
Telah disetujui oleh tim penilai angka kredit jabatan fungsional perawat
Dinas Kesehatan Provinsi Banten
Mengetahui
H. Nasrudin,S.Pd. M. Mkes
NIP: 19651112 198903 1 015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa Ta’ala karena atas
dari bantuan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena
2. Bapak Ait Bangkit Yina S,.SKM Selaku Kepala Seksi Rawat Inap
maaf atas segala salah dan khilaf, semoga makalah ini dapat bermanfaat
Toton Hartono
DAFTAR ISI
Tabel 2.2 Jenis Wadah Dan Label Limbah Medis Padat Sesuai
Kategorinya...........................................................................31
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahwa angka kejadian HAIs mencapai 19,1%. Di Eropa 4,5 juta pasien
kejadian HAIs setiap tahunnya. Dalam Centers for Disease Control and
(45%), di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) (8%), dan di ruang
satu tolak ukur penilaian mutu pelayanan rumah sakit. Penilaian HAIs
(ISK) dan Infeksi Daerah Operasi (IDO), risiko terjadinya HAIs salah
(Kemenkes, 2017). Phlebitis salah satu bagian dari indikator HAIs yang
dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu sarung tangan juga
yaitu 1,0 % untuk tahun 2021 (Pergub Banten, 2017). Tetapi angka
masa hari rawat pasien, hal ini memberikan kontribusi yang signifikan
sakit (Mustafa & Lahu, 2019). Sementara salah satu layanan produk
lama hari rawat inap, yang tentunya angka kejadian phlebitis yang tinggi
satu target rumah sakit (Pergub Banten, 2017). Penelitian yang telah
dilakukan oleh Najafi & et al, (2017) menyebutkan bahwa kejadian HAIs
inap yang menjadi fokus utama adalah perawat. Hal ini berdasarkan
perawat dan pasien. Hasil dari penelitian Dessy et al, (2018) disebutkan
Provinsi Banten. Saya sebagai putra daerah Banten Selatan perlu ikut
(PPI RSUD Malingping 2021), hemat saya adalah masalah yang cukup
B. Rumusan Masalah
setiap hari di rawat inap dalam pencegahan HAIs guna menekan angka
dalam menindak lanjuti falsafah dari tujuan PPI untuk mencegah dan
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
RSUD Malingping
Malingping
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis
RSUD Malingping.
pelebitis.
Malingping.
b. Manfaat Teoritis
hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi para peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
2. Etiologi
dan parasit.
transplasenta.
4. Jenis-jenis HAIs
a. Umur
b. Status imun
Menurunnya kemampuan tubuh karena penurunan sitem
berbagai antimikroba.
6. Pencegahan HAIs
sebagai berikut :
a. Kebersihan tangan
bila jelas terlihat kotor atau terkena cairan tubuh, tetapi jika
40 – 60 detik yaitu :
permukaan tangan.
Boot).
pasien.
selesai.
Jenis-jenis APD
1) Sarung tangan
atau telunjuk.
3) Gaun pelindung
Gaun pelindung dipakai untuk menjaga
tubuh pasien.
(darah).
4) Goggle dan pelindung wajah
5) Sepatu pelindung
6) Topi pelindung
pembersihan peralatan.
pergelangan tangan.
limbah infeksius.
4) Pelepasan masker
1) Kritikal
2) Semikritikal
Bahan dan praktik ini merupakan terpenting kedua
setelah kritikal yang berkaitan dengan mukosa
dan area kecil di kulit yang lecet. Pengelola perlu
mengetahui dan memiliki keterampilan dalam
penanganan peralatan invasif, pemrosesan alat,
Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), pemakaian
sarung tangan bagi petugas yang menyentuh
mukosa atau kulit yang tidak utuh.
3) Non-kritikal
kimiawi.
d. Pengelolaan limbah
1) Risiko limbah
2) Jenis limbah
transportasi.
f. Penempatan pasien
tersendiri.
yang lain.
g. Pengendalian lingkungan
1) Kualitas udara
2) Kualitas air
3) Permukaan lingkungan
sebagai berikut:
1. Definisi phlebitis
2013).
a. Faktor Mekanik
dinding
b. Faktor Kimia
peradangan.
c. Faktor Bakteri
Faktor bakteri dapat disebabkan oleh kurangnya
a. Bengkak
d. Teraba panas
4. Penilaian phlebitis
yang berkompeten.
1. Cuci tangan
2. Dekatkan alat
7. Pasang alas
akan ditusuk
PEMBAHASAN
Tabel 2.4
Angka kejadian HAIs di RSUD Malingping pada Triwulan I tahun 2021
N Ruangan Phlebitis ISK Dekubitu IDO Total
o s
1 Tulip 0,1% 0 0 0,2% 0,3 %
2 Bougenvile 3,7 % 0 0 0 3,7 %
3 Wijaya 10,52 % 0 1,25 0 10,77 %
Kusuma
Jumlah Total 14,32 % 0 1,25 0,2 14,77 %
Sumber : (Komite PPI RSUD Malingping, 2021).
Interpretasi
Angka kejadian HAIs di rawat inap pada triwulan I tahun 2021
menunjukan masih cukup tinggi 14,77 % dari target yang di harapkan
sesuai dengan SPM RSUD Malingping tahun 2021 yaitu ≤ 1,0
%,Phlebitis merupakan menjadi prioritas masalah utama karena paling
tinggi angka kejadianya dari kejadian infeksi lainya.
8
6
4
2
0
TLP BGV WK Total
Sumber : (Komite PPI RSUD Malingping, 2021)
Interpretasi
Berdasarkan gambar di atas angka kejadian phlebitis di rawat
inap pada triwulan I tahun 2021 menggambarkan peningkatan
yang cukup
Tindak Lanjut
Plan :
Kami berencana meniadakan plebitis pada setiap pemasangan
alat infus pada pasien yang di rawat inap di rumah sakit.
Do :
Kami mengamati bahwa tingginya angka kejadian phlebitis pada
triwulan I tahun 2021 di rawat inap sudah melebihi SMP RSUD
Malingping Tahun 2021 yaitu ≤ 1,0 %.
Study :
Meningkatnya angka kejadian Phlebitis merupakan salah satu
indikator mutu pelayanan rawat inap yang buruk.
Action :
o Pada periode ini Komite PPI melakukan sosialisasi dan
edukasi PPI dasar tentang Program kewaspadaan isolasi
dan pencegahan infeksi terkait pemasangan alat dengan
menerapkan Bundles HAIs.
o Pada periode ini Komite PPI mensimulasikan program
kewaspadaan standar yaitu kebersihan
tangan,penggunaan APD,penyuntikan yang
aman,pembuangan limbah yang benar.
o Pada periode ini komite PPI mensimulasikan cara
pemasangan infus yang baik dan benar dengan
menggunakan transparan dressing dengan menerapkan
bundles plebitis dengan memperhatikan dua momen yaitu
pada saat insersi dan maintence.
o Melakukan Surveilans, audit, supervisi,dan monitoring
keruangan setiap hari dan berkala.
o Mengevaluasi kebutuhan fasilitas dan sarana penunjang
yang standar baik berkualitas dan aman bagi pasien
dengan mempertimbangkan cosseffectifness
o Merekomendasikan dan mengusulkan kepada
management seluruh perawat untuk di berikan pelatihan
PPI dasar sesuai dengan SNARS.
b. Faktor Kimia
Faktor kimia pada kejadian phlebitis karena pengaruh
obat atau jenis cairan/larutan. Semakin tinggi pH dari obat
atau larutan maka akan semakin besar risiko terjadinya
peradangan.
c. Faktor Bakteri
Faktor bakteri dapat disebabkan oleh kurangnya
pelaksanaan kebersihan tangan melalui cuci tangan dan
penggunaan APD (sarung tangan) tidak adekuatnya
penggunaan antiseptik pada kulit sebelum pemasangan
kateter vena, kurang dalam tehnik aseptik pada saat
pemasangan kateter vena.
D. Pencegahan phlebitis di rawat inap RSUD Malingping
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Medika, Jakarta.