Anda di halaman 1dari 68

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang sangat menentukan dalam
mengelola potensi sumber daya alam dan manusia serta demokrasi yang dapat
mewujudkan visi dan misi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk memainkan peran
tersebut diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi
standar kompetensi jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk ASN
yang profesional maka perlu dilakukan pembinan melalui jalur pelatihan.
Merujuk pada pasal 63 ayat (3) dan (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, ASN wajib menjalanai masa percobaan yang
dilakasanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun moral, kejujuran,
semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Ketentuan tersebut dijelaskan dalam Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 Pasal 5 ayat
(1) dan (2), Pelatihan Dasar CASN bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
CASN yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi sebagaimana dimaksud diukur
berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan
kedudukan dan peran ASN dalam kerangka NKRI; dan menunjukkan penguasaan
Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Laboraturium klinik adalah laboraturium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan specimen pasien untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan
penyakit, dan pemulihan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 43 Tahun 2013 Tentang Cara Penyelanggaraan Laboraturium
Klinik yang Baik, pelayanan laboraturium klinik merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, dengan menetapkan

7
penyebab penyakit, menjunjung system kewaspadaan diri, monitoring pengobatan,
pemeliharaan kesehatan, dan pencegahan timbulnya penyakit. Cara penyelenggraan
laboraturium klinik yang baik adalah pelaksanaan kegiatan untuk memantapkan mutu
hasil pemeriksaan laboraturium. Laboraturium klinik perlu diselenggarakan secara
bermutu untuk mendukung upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Salah satu tenaga kesehatan yang memegang peranan dalam laboraturium klinik
adalah perawat, dimana tenaga perawat merupakan petugas yang paling banyak
melakukan kontak langsung dengan pasien dan menempati posisi awal dalam rangkaian
proses pemeriksaan pasien. Salah satu tugas perawat di laboraturium adalah
bertanggung jawab terhadap pengambilan specimen. Proses pengambilan specimen baik
itu specimen darah maupun lainnya menentukan kevalidan hasil pemeriksaan analisis
darah. Dalam melakukan tugas tersebut selain dituntut terampil dan kompeten, Perawat
harus mampu memberikan pelayanan dengan penuh tanggung jawab, empati, dan
penghormatan kepada pasien sebagai sesama manusia.
Seperti yang kita ketahui bersama, citra pelayanan kesehatan di sebagian instansi
pemerintah masih tercoreng oleh ulah beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai seorang perawat yang berprofesi sebagai ASN, tentunya hal ini merupakan
suatu tantangan, karena seorang ASN harus selalu siap memberikan pelayanan terbaik
sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN. Melayani masyarakat merupakan suatu kewajiban
dan kepuasan masyarakat merupakan suatu tujuan.
Setelah 1 bulan menjalani orientasi di UPTD Laboraturium Kesehatan Pengujian
Kalibrasi dan Penunjang Medis Dinas Kesehatan Provinsi NTB, penulis menemukan
isu-isu yang ada di UPTD khususnya di ruangan sampling, yaitu pegawai terkesan tidak
ramah pada pasien, kurang disiplin, settingan ruangan sampling belum memenuhi
standar, kurang kepatuhan terhadap penerapan APD, dan pendokumentasian yang masih
belum lengkap.
Peraturan baru tentang ASN dalam UU No. 5 Tahun 2014 secara tegas menyatakan
bahwa ASN sebagai profesi harus berdasarkan pada prinsip nilai dasar ASN. Oleh sebab
itu ASN perlu membuat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar yang luhur yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).

8
Dalam hal ini penulis sebagai ASN ingin mengaktualisasiikan nilai-nilai dasar tersebut
dalam pelayanan pemeriksaan laboraturium UPTD Laboraturium Kesehatan Pengujian
Kalibrasi dan Penunjang Medis Dinas Kesehatan Provinsi NTB.

B. Tujuan
1. Bagi Peserta
Tujuan aktualisasi bagi peserta adalah:

a. Sebagai prasyarat kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


Golongan III Tahun Anggaran 2019 dengan pola baru,

b. Membentuk ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas


dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Hal tersebut dapat dibentuk dengan menginternalisasikan nilai-nilai
ANEKA serta mengerti kedudukan dan perannya sebagai ASN dalam
NKRI,

c. Untuk mengetahui adakah peningkatan indeks kepuasan masyarakat antara


sebelum dan sesudah menerapkan budaya 5S TM (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santu, Terimakasih, Maaf).
2. Bagi Organisasi
Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN bagi organisasi adalah:

a. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang mencerminkan nilai-nilai


ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi).

b. Untuk menjadikan organisasi yang dapat memberikan pelayanan yang


berkualitas.

c. Tercapainya Visi Misi Laboraturium Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan


Penunjang Medis Dinas Kesehatan Provinsi NTB

9
C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup dari aktualisasi ini yaitu pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang
dilaksanakan selama 30 hari kerja terhitung mulai dari tanggal 4 juli sampai dengan 2
Agustus 2019 di lingkungan tempat kerja yaitu UPTD Laboraturium Kesehatan
Pengujian Kalibrasi dan Penunjang Medis, dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika public, Komitmen mutu, dan Anti korupsi
(ANEKA) dalam pelaksanaan jabatan sehari-hari khususnya peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan di UPTD Laboraturium Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan
Penunjang Medis
Rancangan aktualisasi ini disusun sesuai tugas dan fungsi di Ruang sampling untuk
jabatan perawat di Laboraturium Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan Penunjang Medis
dinas Kesehatan Provin si NTB.

10
BAB II
PENETAPAN ISU
A. Identifikasi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada sebuah instansi akibat dari
kesenjangan antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para
stakeholder). Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang
muncul pada instansi kerja penulis di UPTD Laboraturium Kesehatan Pengujian
Kalibrasi dan Penunjang Medis Dinas Kesehatan Provinsi NTB..
Isu-isu yang ditemukan di di Ruang Sampling UPTD Laboraturium Kesehatan
Pengujian Kalibrasi dan Penunjang Medis Dinas Kesehatan Provinsi NTB antara lain
sebagai berikut:
1. Tingkat kepatuhan pemakaian APD (Alat Perlindungan Diri) dalam pengambilan
sampel masih rendah

2. Tingkat indeks kepuasan pasien pada pelayanan pemeriksaan Laboraturium


kesehatan di ruang sampling masih rendah

3. Penataan ruang sampling belum sesuai dengan standarisasi

4. Tingkat kelengkapan Pendokumentasian keperawatan di Ruang sampling masih


kurang

B. Analisis dan Pemilihan Isu


Dalam menganalisa isu-isu yang muncul tersebut, penulis akan menganalisa isu
menggunakan alat penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi.
Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh
dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat

11
hidup orang banyak. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk
dipecahkan masalahnya.

Tabel 2.1 Pemilihan Isu melalui kriteria APKL


Kriteria Isu Total Rangkin
No Isu A P K L
Skor g
1 Tingkat kepatuhan pemakaian APD
(Alat Perlindungan Diri) dalam 4 3 4 5 16 2
pengambilan sampel masih rendah
2 Tingkat indeks kepuasan pasien pada
pelayanan pemeriksaan laboraturium
5 4 5 5 19 1
kesehatan di ruang sampling masih
rendah
3 Penataan ruang sampling belum
5 4 3 3 15 3
memenuhi standar
4 Tingkat kelengkapan
Pendokumentasian keperawatan di 4 3 2 2 9 4
Ruang sampling masih kurang
Keterangan:
A: Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak
Berdasarkan hasil dari analisa isu menggunakan metode APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Layak) diatas, terdapat 2 buah isu yang memenuhi
kriteria. Diantaranya yaitu:

12
a. Tingkat kepatuhan pemakaian APD (Alat Perlindungan Diri) dalam
pengambilan sampel masih rendah

b. Tingkat indeks kepuasan pasien terhadap pelayanan pemeriksaan


Laboraturium kesehatan di ruang sampling masih rendah

Dari kedua isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Urgency artinya
seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindak
lanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu untuk segera dibahas dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:


Tabel 2.2 Pemilihan Isu melalui kriteria USG
No Isu U S G Total Prioritas
1 Tingkat kepatuhan pemakaian APD
(Alat Perlindungan Diri) dalam 3 4 5 12 2
pengambilan sampel masih rendah
2 Tingkat indeks kepuasan pasien pada
pelayanan pemeriksaan Laboraturium
4 5 5 14 1
kesehatan di ruang sampling masih
rendah
Keterangan:
U : Urgency Skor 5 : sangat USG
S : Seriousness Skor 4 : USG
G : Growth Skor 3 : cukup USG
Skor 2 : kurang USG
Skor 1 : tidak USG
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas dapat disimpulkan
bahwa isu nomor 2 mendapatkan jumlah terbesar sehingga menjadi prioritas utama

13
yang akan dipecahkan permasalahannya.. Dilihat dari tingkat Urgency-nya, isu nomor
2 penting, hal ini dikarenakan mengingat kualitas layanan sangat berpengaruh terhadap
indeks kepuasan pasien dan mutu sebuah organisasi, jiak kualitas layanan buruk maka
akan berdampak pada pasien, sehingga issu ini harus segera ditangani.

C. Dampak Isu
Indeks kepuasan pasien merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, jika pasien tidak merasa puas
maka akan berpengaruh terhadap loyalitas pasien dan citra suatu organisasi akan
menjadi buruk di mata masyarakat sehingga mengakibatkan mutu laboraturium
menurun dan juga akan berdampak pada penghasilan laboraturium kesehatan. Ini
sangat berbanding terbalik dengan visi laboraturium yaitu menjadi Laboraturium
rujukan yang berkualitas dan terpercaya menuju NTB Gemilang.

D. Pemecahan Isu
Pemecahan isu yaitu “Peningkatan Kepuasan pasien pada pelayanan pemeriksaan
Laboraturium kesehatan dengan menerapkan budaya 5S TM di ruang sampling
UPTD Laboraturium Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan Penunjang Medis Dinas
Kesehatan Provinsi NTB”. Untuk melaksanakan rangkaian kegiatan penyelesaian isu,
perlu dilakukan implementasi nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan Membudayakan
gerakan 5S TM (salam , sapa, senyum, sopan, santun) dalam setiap kegiatan di
lingkungan laboraturium kesehatan.
Adapun Rancangan Kegiatannya adalah:

1. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang rancangan kegiatan aktualisasi

2. Menyiapkan materi terkait budaya 5S TM (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun,


Terimakasih dan Maaf), kuesioner indeks kepuasan pasien, Tata tertib dan Kode
etik

14
3. Melakukan survey Indeks Indeks kepuasan pasien sebelum intervensi

4. Melakukan sosialisasi budaya 5S TM (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun,


Terimakasih dan Maaf)

5. Menerapkan budaya 5S TM dalam kegiatan pelayanan pemeriksaan laboraturium

6. Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan budaya 5S TM terhadap indeks


kepuasan pasien

15
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Struktur Organisasi Laboratorium Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan
Penunjang Medis
Awal berdiri tanggal 13 Oktober 1961 berdasarkan SK Gubernur Provinsi
NTB No. 763/Pen.47/I/21 tentang pembentukan Laboratorium Kesehatan
Daerah Tk.I Provinsi NTB. Tahun 1978 dialihkan sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pusat Dengan SK Menkes No. 142/Menkes/SK/IV/1978 Tanggal
28 April 1978. Pada Tanggal 12 Desember 2000 Berdasarkan SK Bersama
Menkes dan Menkessos Nomor 1732/Menkes Kessos/2000, Balai Labkes Mataram
dikembalikan ke PEMDA Provinsi NTB.
Berdasarkan PERDA Provinsi NTB No. 13 Tahun 2001 Balai Laboratorium
Mataram berubah nama menjadi Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau
Lombok dan ditetapkan sebagai UPT Dinas Kesehatan Provinsi NTB sampai
Desember tahun 2016. Berdasarkan PERGUB No.53 Tahun 2016, berubah menjadi
Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian Dan Kalibrasi. Berdasarkan PERGUB
No. 29 Tahun 2018, berubah menjadi Laboraturium Kesehatan Pengujian Kalibrasi
dan penunjang Medis.

16
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Laboratorium Kesehatan Pengujian
Kalibrasi dan Penunjang Medis

2. Visi Misi dan Nilai Organisasi


Sesuai dengan surat keputusan Kepala Laboratorium Kesehatan Pengujian
Kalibrasi dan Penunjang Medis memiliki visi, “Menjadi Laboratorium Rujukan
yang Berkualitas dan Terpercaya Menuju NTB Gemilang” Dalam Laboratorium
Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan Penunjang Medis encapai visi. Adapun misi
adalah:
1) Meningkatkan Profesionalisme dan Mutu Sumber Daya Laboratorium
2) Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai Standar
Nasional dan Internasional
3) Meningkatkan Pelayanan Prima Dan Kemitraan
Adapun mottonya adalah : Senyum, salam, sapa

3. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian dan Kalibrasi memiliki fungsi :
1) Penyusunan rencana program pemeriksaan laboratorium kesehatan
2) Pengkajian dan analisis teknis pemeriksaan laboratorium kesehatan

17
3) Pengujian dan penerapan teknologi laboratorium
4) Pelaksanaan kebijakan teknis laboratorium kesehatan
5) Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium kesehatan perorangan (LKP) yang
meliputi pemeriksaan laboratorium klinik, mikrobiologi, kimia, patologi dan
imunologi dan specimen klinis
6) Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat (LKM) yang
eliputi pemeriksaan laboratorium kesehatan lingkungan, mikrobiologi, kimia
dan fisika dari specimen lingkungan.
7) Pelaksanaan kalibrasi, maintenance peralatan laboratorium dan perbekalan.
8) Pelaksanaan pelayanan medis terbatas yang terdiri dari pemeriksaan fisik –
diagnostik, EKG, rontgen thoraks, konsultasi pre dan post cek laboratorium
9) Pelaksanaan system rujukan terhadap hal-hal tersebut pada poin 5 dan 6 di
atas serta pelaksanaan rujukan IPTEK
10) Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakatPenyelenggaraan administrasi
umum dan keuangan.

4. Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi


Penulis merupakan sarjana keperawatan yang menduduki jabatan fungsional
Perawat Ahli Pertama di UPTD Laboraturium Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan
Penunjang Medis Dinas Kesehatan Provinsi NTB.

5. Tugas dan Fungsi Penulis


1) Melakukan pengkajian keperawatan pada individu
2) Menerima permintaan pemeriksaan
3) Menyiapkan peralatan dan bahan pra pengambilan sampel
4) Melakukan pengambilan, pengumpulan, dan mendistribusikan specimen sesuai
dengan jenis pemeriksaan
5) Melakukan penyediaan bahan dan alat untuk phlebotomy
6) Menjaga keamanan, kenyamanan, dan kebersihan ruangan

18
7) Membantu pelaksanaan dan administrasi ruangan dalam penyerahan hasil
pemeriksaan
8) Bertanggungjawab kepada kepala ruangan dan melaporkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pekerjaannya
9) Membantu tugas-tugas lain
10) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
11) Menyusun rencana kegiatan individu perawat
12) Melakukan supervise lapangan
13) Melakukan relaksasi psikologis
14) Melakukan komunikasi terapeutik dalam tindakan pengambilan sampel
15) Mengambil sampel darah melalui vena, arteri, pulmonary arteri, cvp dalam
rangka tindakan keperawatan spesifik terkait kasus dan kondisi pasien.
16) Melakukan tugas lapangan dibidang kesehatan
17) Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu

6. Data Kepegawaian
Table 3.2 Data kepegawaian Laboraturium Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan
Penunjang Medis Dinas Kesehatan

Non
No Latar Belakang Pendidikan ASN CASN ASN Jumlah
1 S2 Kesehatan Masyarakat 2 - - 2
2 S1 Kesehatan Masyarakat 5 - - 5
3 S1 Sosial 1 - - 1
4 S1 Hukum 1 - - 1
5 DIII Manajemen 1 - - 1
DIII Kesehatan
6 -
Lingkungan 1 - 1
7 SMA 10 - 8 18
8 D III Kebidanan 1 - - 1
9 SMP 1 - - 1
10 S1 MIPA 8 - - 8

19
11 S2 Ked. Parasitologi 1 - - 1
12 STTL 1 - 1 2
13 Fakultas Kedokteran 3 1 - 4
14 S1 Farmasi+Apoteker 1 - - 1
15 SMAK 2 - - 2
16 DIII Radiografer 1 - - 1
DIII TeknikRadiogonestik
17 -
dan Radiotrapi 1 - 1
18 DIII ATEM 2 1 2 5
19 DIV ATEM - 1 - 1
20 Rekam Medik - 1 - 1
21 DIII Farmasi - 1 - 1
22 DIII Analis - 1 2 3
23 DIV Analis - 1 2 3
24 S1 Keperawatan + Ners - 1 1
25 S1 Teknik Elektro - - 1 1
26 S1 Ekonomi - - 1 1
27 S1 Ilmu Politik - - 1 1
28 DIII Keperawatan 2 - 1 3
29 S1 Pendidikan - - 1 1
Jumlah 45 8 20 73

20
B. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN, Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai penguatan nilai-nilai dasar
profesi ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus ditanamkan oleh seluruh ASN,
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA), serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu Whole Of Government,
Managemen ASN dan Pelayanan Publik. Berikut Nilai-nilai dasar profesi ASN,
kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta Whole Of
Government, Managemen ASN dan Pelayanan Publik :
Dalam rangka menciptakan pelayanan prima kepada masyarakat, ASN harus
mengaktualisasikan nilai0-nilai dasar ASN yang dirumuskan dalam ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) seperti
yang telah dijelaskan pada modul Diklat yang disusun oleh Lembaga Administrasi
Negara (LAN) dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi


untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas adalah
kewajiban atau pertanggungjawaban yang harus dicapai dan harus ada bentuk
laporannya.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-


cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya
maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Nasionalisme yang
dianut oleh bangsa Indonesia adalah Nasionalisme Pancasila, yang merupakan
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

21
Nasionalisme adalah pondasi bagai Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan public, bangsa dan Negara. atau sering juga diartikan
sebagai paham kebangsaan.

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan


baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

4. Komitmen Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau
pengguna.

5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption dan corruptus yang
berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral,
menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental
dan umum.

6. Whole of government

WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu


dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. WOG juga memiliki
pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup yang lebih luas di pemerintahan.

7. Managemen ASN

22
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat
yang merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat.
Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
a) Passionate (bersemangat)
b) Progressive (memakain cara terbaik)
c) Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
d) Promth (positif, tanpa curiga)
e) Patience (sabar)
f) Proporsional (tidak mengada-ada)
g) Functional (tepat waktu)
8. Pelayanan Publik
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas
profesional, melayani dan sejahtera. Misi UU ASN adalah memindahkan ASN
dari comfort zone ke competitive zone.
Tujuan utama UU ASN antara lain :
1) Independensi dan netralitas
2) Kompetensi
3) Kinerja atau produktifitas kerja
4) Integritas
5) Kesejahteraan
6) Kualitas pelayanan publik
7) Pengawasan
Nilai-nilai dasar ANEKA memiliki indikator-indikator sebagai berikut:
Tabel 3.3 Indikator ANEKA
No Nilai Dasar Indikator
1 AKUNTABILITAS 1) Tanggung Jawab
2) Jujur
3) Kejelasan Target
4) Netral
5) Mendahulukan Kepentingan Publik
6) Adil
7) Transparan
8) Konsisten
9) Partisipatif
2 NASIONALISME 1) Religius (Patuh ajaran agama)

23
2) Hormat menghormati
3) Kerjasama
4) Tidak memaksakan kehendak
5) Jujur
6) Amanah (dapat dipercaya)
7) Adil
8) Persamaan derajat
9) Tidak diskriminatif
10) Mencintai sesama manusia
11) Tenggang rasa
12) Membela kebenaran
13) Persatuan
14) Rela berkorban
15) Cinta tanah air
16) Memelihara ketertiban
17) Disiplin
18) Musyawarah
19) Kekeluargaan
20) Tanggung jawab
21) Kepentingan bersama
22) Gotong royong
23) Sosial
24) Tidak menggunakan hak yang bukan
miliknya
25) Hidup sederhana
26) Kerja keras
27) Menghargai karya orang lain

3 ETIKA PUBLIK 1) Jujur


2) Bertanggung jawab
3) Integritas tinggi
4) Cermat
5) Disiplin
6) Hormat
7) Sopan
8) Taat pada peraturan perundang-
undangan
9) Taat perintah
10) Menjaga rahasia
4 KOMITMEN MUTU 1) Efektivitas
2) Efisiensi

24
3) Inovasi
4) Berorientasi Mutu
5 ANTI KORUPSI 1) Jujur
2) Disiplin
3) Tanggung Jawab
4) Kerja keras
5) Sederhana
6) Mandiri
7) Adil
8) Berani
9) Peduli

25
C. Rancangan Kegiatan
Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan setelah kembali ke instansi atau unit kerja penulis, dijabarkan dengan sistematis
sejak awal hingga akhir kegiatan. Di dalam rancangan aktualisasi juga dijelaskan mengenai tahapan kegiatan dan hasil yang
diharapkan dari kegiatan tersebut. Adapun rincian kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
Kontribusi Penguatan
Tahapan/ prosedur Output/hasil Nilai-nilai Teknik aktualisasi
No Kegiatan terhadap Visi-Misi Nilai-nilai
kegiatan kegiatan dasar nilai dasar
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Melakukan 1. Memaparkan Berita acara Akuntabilitas Akuntabilitas: Melalui kegiatan Kegiatan
konsultasi dengan kegiatan yang akan konsultasi Nasionalisme Melaksanakan konsultasi dengan konsultasi dan
mentor tentang dilakukan dengan Etika Publik tanggung jawab Kepala LKPKPM penjabaran
rancangan kegiatan 2. Meminta saran mentor dengan berkonsultasi diharapkan dapat gagasan
aktualisasi terkait kegiatan untuk mengajukan mendukung kegiatan aktualisasi
3. Meminta ijin untuk aktualisasi aktualisasi ini dengan
berkoordinasi sehingga terdapat mengimplement
dengan teman Nasionalisme: perubahan dan asikan nilai-
sejawat yang Melakukan mendukung misi nilai tanggung
terlibat musyawarah untuk “Meningkatkan jawab,
mencapai mufakat Pelayanan Prima” musyawarah
pada saat melakukan mufakat, sopan
koordinasi santun,
menghargai
Etika Publik: pendapat,
Santun dalam nasionalisme,

26
berkomunikasi dan akuntabilitas,
bekerja sama etika public dan
komitmen mutu
dapat
ditingkatkan
2 Menyiapkan materi 1. Mencari sumber- 1. Materi Akuntabilitas Akuntabilitas: Dalam rangka Kegiatan ini
terkait budaya 5S sumber materi budaya 5S Komitmen Bertanggung jawab mewujudkan misi masuk dalam
TM (salam, sapa, lewat buku/internet TM mutu terhadap persiapan laboraturium dalam nilai organisasi
senyum, sopan, 2. Menyusun 2. Kuesioner, materi dan kuesioner meningkatkan inovatif,
santun, Terimakasih, kuesioner terkait 3. Poster Profesionalisme dan professional
dengan indeks 4. Tata Tertib
Maaf), kuesioner Komitmen mutu: Mutu sumber daya dan peduli
kepuasan pasien Pegawai dan
indeks kepuasan Menggunakan media laboraturium dan terhadap
Kode etik
pasien, Tata Tertib 3. menentuka media yang jelas dan mudah meningkatkan permasalahan
dan Kode etik yang akan dipahami agar pelayanan prima. yang ada.
digunakan untuk sosialisasi efektif.
sosialisasi
4. membuat Tata
tertib pegawai dan
kode etik
3 Melakukan survey 1. Membagikan Indeks Akuntabilitas Akuntabilitas: Dalam rangka Kegiatan untuk
indeks kepuasan kuesioner kepada Indeks Nasionalisme Bertanggung jawab mewujudkan misi mengetahui
pasien sebelum pasien (20 orang) kepuasan Komitmen terhadap hasil survey, laboraturium dalam tingkat indeks
sosialisasi dengan bahasa yang pasien mutu jujur. meningkatkan kepuasan
mudah dimengerti sebelum Etika publik Profesionalisme dan pasien ini
dan jelas intervensi Nasionalisme: Mutu sumber daya masuk dalam

27
2. Melakukan tabulasi Membagikan laboraturium dan nilai organisasi
hasil kuesioner kuesioner dengan meningkatkan yaitu akuntabel
tidak membeda- pelayanan prima.
bedakan pasien,

Etika Publik:
Membagikan dengan
sopan, ramah jelas
dan mudah
dimengerti.

Komitmen mutu:
Terkait dengan hasil
survey, Tingkat
indeks kepuasan
pasien.
4 Melakukan 1. Melakukan Pegawai Akuntabilitas Akuntabilitas: Dalam rangka Dalam rangka
sosialisasi budaya koordinasi dengan Mengetahui Nasionalisne Berpartisipasi dalam mewujudkan misi sosialisasi ini
5S TM (Senyum, petugas loket dan dan Etika Publik meningkatkan kualitas laboraturium dalam merupakan nilai
Salam, Sapa, petugas ruang menerapkan Komitmen layanan , bertanggung meningkatkan organisasi,
Sopan, Santun, sampling untuk Budaya 5S Mutu jawab terhadap Profesionalisme dan inovatif, peduli
Terimakasih dan mengikuti TM kegiatan sosialisasi Mutu sumber daya terhadap
Maaf) sosialisasi laboraturium dan kualitas layanan
2. Melakukan Nasionalisme: meningkatkan
sosialisasi budaya Kerjasama dengan pelayanan prima.

28
5S TM dengan petugas lainnya dalam
media poster kegiatan sosialisasi

Etika Publik:
Menjelaskan dengan
bahasa yang sopan,

Komitmen mutu:
Kegiatan dilakukan
untuk meningkatkan
layanan prima

5 Menerapkan 1. Menerima Perilku Akuntabitlitas Akuntabilitas : Dalam rangka Nilai organisasi


budaya 5S TM lembar petugas Nasionalisme Penulis bertanggung mewujudkan misi yang muncul
dalam kegiatan permintaan dalam Komitmen jawab terhadap pasien laboraturium dalam adalah
pelayanan pemeriksaan menerapkan mutu dan hasil sampel, meningkatkan profesionalitas,
pemeriksaan dari petugas Budaya 5S Etika publik pengambilan sampel Profesionalisme dan akuntabel dan
laboraturium loket TM dalam sesuai SOP dan teliti Mutu sumber daya integritas.
2. Mengidentifik kegiatan laboraturium dan
asi pasien harian Nasionalisme: meningkatkan
3. Mengambil Dalam pelayanan pelayanan prima.
sampel pengambilan sampel
darah/sputum/ tidak membeda
urin sesuai bedakan pasien
SPO dengan status ekonmi,

29
4. Melakukan ras dll
pendistribusia
n specimen Komitmen mutu:
sesuai dengan Memastikan tidak
jenis ada kesalahan dalam
pemeriksaan pengambilan sampel,
dan jarak waktu pasien
mendaftar sampai
waktu pengambilan
sampel darah/urine
tidak lama.

Etika Publik:
Dalam berinteraksi
dengan pasien tetap
menggunakan 5S
TM (salam, Sapa,
Senyum, Sopan,
santun), serta saat
berinteraksi dengan
petugas loket.
6 Melakukan 1. Mengobservasi 1. I ndeks Akuntabilitas Akuntabilitas: Dalam rangka Kegiatan untuk
monitoring dan petugas labkes Indeks Komitmen Melakukan survey mewujudkan misi mengetahui

30
evaluasi penerapan dalam penerapan kepuasan mutu dengan teliti, jujur. laboraturium dalam tingkat indeks
budaya 5S TM budaya 5S TM pasien Etika public dan bertanggung meningkatkan kepuasan
terhadap indeks 2. Melakukan survey setelah Nasionalisme jawab terhadap hasil Profesionalisme dan pasien ini
kepuasan pasien indeks indeks intervensi Mutu sumber daya masuk dalam
kepuasan pasien 2. Perbandinga Komitmen mutu: laboraturium dan nilai organisasi
setelah penerapan n indeks mengetahui tingkat meningkatkan yaitu akuntabel,
budaya 5S TM indeks indeks kepuasan pelayanan prima. Integritas.
3. Melakukan tabulasi kepuasan pasien
hasil survey pasien
4. Membandingkan sebelum dan Nasionalisme: dalam
hasil survey sesudah melakukan survey
sebelum intervensi intervensi tidak mebeda-bedan
dan setelah
pasien
intervensi
Etika public:
menerapkan 5S TM
dalam setiap kegiatan
survey

31
D. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN terbatas, hanya 6 hari kerja dilakukan sesuai jadwal kegiatan pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.3 Jadwal pelaksanaan aktualisasi dan habituasi
Juli Agu
No Kegiatan stus
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2
1. Melakukan konsultasi
dengan mentor
2. Menyiapkan materi terkait
budaya 5S TM dan
kuesioner indeks
kepuasan pasien, Tata
tertib dan kode etik.
3. Melakukan survey indeks
kepuasan pasien sebelum
sosialisasi
4. Melakukan sosialisasi
budaya 5S TM
5. Menerapkan budaya 5S
TM dalam kegiatan
pelayanan pemeriksaan
laboraturium
6. Melakukan monitoring
dan evaluasi penerapan
budaya 5S TM terhadap
indeks kepuasan pasien

32
BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

A. Hasil Aktualisasi

Tabel 4.1. Aktualisasi Kegiatan Melakukan Konsultasi dengan Mentor Terkait


Kegiatan Rancangan Aktualisasi

Kegiatan 1 Melakukan Konsultasi dengan Mentor Terkait Kegiatan


Rancangan Aktualisasi
Tanggal 8 Juli- 11 Juli 2019
Tahapan Kegiatan diawali dengan pemaparan tentang rancangan aktualisasi
Kegiatan pada seluruh karyawan saat apel pagi secara rinci dan jelas,
kemudian penulis melakukan diskusi dengan penanggung jawab
kepuasan masyarakat tentang kuesioner yang sudah ada dan yang
akan digunakan untuk survey indeks kepuasan pasien, serta perlu
tidaknya menggunakan kartu survey.
Output Setelah dilakukan konsultasi mendapatkan kesepakatan tentang
kegiatan yang akan dilakukan terutama tentang kuesioner yang
digunakan dan berita acara. Diharapkan kegiatan musyawarah dan
mufakat ini bisa terus diterapkan dalam pengambilan keputusan di
kantor.
Dokumentasi Terlampir
kegiatan
Nilai-Nilai Dalam kegiatan ini penulis dapat mengaktualisasikan nilai
Dasar ASN akuntabilitas, nasionalisme dan etika publik.
(ANEKA)
Teknik 1. Akuntabilitas
Penulis menerapkan nilai akuntabilitas dengan
Aktualisasi
melakukan tanggung jawab untuk berkonsultasi dengan
Nilai Dasar
mentor terkait rancangan kegiatan kegiatan.
2. Nasionalisme
Penulis menerapkan niali nasionalisme yaitu dengan

33
melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat,
Tidak memaksakan kehendak dalam berpendapat,
menerima kritik dan masukan.
3. Etika Publik
Penulis menerapkan etika publik dengan menerapkan
perilaku sopan dan santun dalam memberi penjelasan
dan pemaparan. mendengar dengan baik saat lawan
bicara memberikan pendapat.

Tabel 4.2 Aktualisasi Kegiatan Menyiapkan Materi terkait 5S TM dan


Kuesioner Survey Indeks kepuasan pasien

Kegiatan 2 Menyiapkan Materi terkait 5S TM dan Kuesioner Survey Indeks


kepuasan pasien, Tata Tertib dan Kode etik
Tanggal 11 Juli – 20 Juli
Tahapan Kegiatan ini diawali dengan mencari sumber-sumber terkait
Kegiatan dengan survey indeks kepuasan pasien yaitu dengan mencari
lewat internet dan panduan-panduanperaturan pemerintah atau
daerah, kemudian konsultasi dengan penanggung jawab
kepuasan masyarakat di kantor LKPKPM, Kemudian
selanjutnya menyusun materi dan media untuk sosialisai terkait
dengan budaya 5S TM, dan terakhir menyusun tata tertib
pegawai dan etika pelayanan dengan dikonsultasikan ke mentor.
Output  Kuesioner yang digunakan adalah sesuai dengan
PERMENPAN No 14 Tahun 2017 yaitu terdiri dari 9
parameter, dan salah satunya terkait dengan Perilaku
petugas pemberi layanan, diharapkan dengan
menggunakan kuesioner ini instansi dapat mengevaluasi
kekurangan dalam memberi pelayanan, sehingga dapat
meningkatkan mutu layanan dan indeks kepuasan pasien.
 Adapun media yang digunakan penulis dalam sosialisasi
adalah poster.

34
 Untuk Tata Tertib pegawai ASN menggunakan sumber
dari PP NOMOR 53 TAHUN 2010 tentang Disiplin ASN
terdiri dari 17 item
 Kode etik pegawai ASN menurut PERGUB NTB No 22
tahun 2018 tentang Kode Etik Pegawai ASN terdiri dari
12 item
Dokumentasi Lampiran
Kegiatan
Nilai-Nilai Dalam kegiatan ini penulis dapat mengaktualisasikan nilai
Dasar ASN akuntabilitas, komitmen mutu.
(ANEKA)
Teknik 1. Akuntabilitas
Penulis menerapkan nilai akuntabilitas dengan
Aktualisasi Nilai
bertanggung jawab terhadap persiapan materi dan
Dasar
kuesioner indeks kepuasan pasien
2. Komitmen mutu
Nilai komitmen mutu dilakukan dengan menggunakan
dan menentukan media yang jelas dan mudah dipahami
agar sosialisasi efektif.

Tabel 4.3. Aktualisasi Kegiatan Melakukan Survey Indeks Kepuasan Pasien


Sebelum Sosialisasi

Kegiatan 3 Melakukan Survey indeks kepuasan pasien sebelum Sosialisasi


Tanggal 15 Juli – 19 Juli 2019
Tahapan Kegiatan dilakukan dengan menyiapkan kuesioner, dan
Kegiatan membagikan kuesioner kepada 20 pasien yang sudah melakukan
pemeriksaan laboraturium kesehatan di LKPKPM dengan
didampingi bagi yang tidak bisa baca.dan dijelaskan bagi yang
tidak mengerti, setelah terkumpul penulis melakukan tabulasi
kuesioner dengan menggunakan skala likert sesuai panduan dari
Permenpan no 14 tahun 2017.

35
Output Dari hasil kegiatan survey Indeks kepuasan pasien (20
responden) yang sedang melaksanakan pemeriksaan kesehatan
laboraturium adalah 76,41% masuk dalam kategori kurang baik.
sedangakn nilai untuk parameter yang ke 7 terkait dengan
perilaku petugas adalah 2,950 dari skala 4,0 masuk dalam
kategori kurang baik.
Dokumentasi Dokumen terlampir
Kegiatan
Nilai-Nilai Dalam kegiatan ini penulis dapat mengaktualisasikan nilai
Dasar ASN Akuntabilitas, nasionalisme, komitmen mutu dan etika
(ANEKA) publik.

Teknik 1. Akuntabilitas
Penulis menerapkan nilai akuntabilitas dengan
Aktualisasi Nilai
bertanggung jawab terhadap hasil survey, jujur,
Dasar
transparan
2. Nasionalisme
Penerapan nilai nasionalisme yaitu pada saat
membagikan kuesioner penulis tidak membeda-
bedakan pasien, tidak diskriminatif.
3. Etika publik
Penerapan nilai etika publik yaitu pada saat membagikan
kuesioner penulis melakukannya dengan sopan, ramah
jelas dan mudah dimengerti.
4. Komitmen mutu
Nilai Komitmen mutu Terkait dengan hasil survey,
Tingkat indeks kepuasan pasien untuk mengetahui mutu
pelayanan

Tabel 4.4. Aktualisasi Kegiatan Melakukan sosialisasi budaya 5S TM (Senyum,


Salam, Sapa, Sopan, Santun, Terimakasih dan Maaf)

36
Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi budaya 5S TM (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun Terimakasih Maaf)
Tanggal 22 Juli 2019
Tahapan Kegiatan ini diawali dengan melakukan koordinasi dengan
Kegiatan setiap ruangan yaitu ( ruang loket, sampling, kimia klinik,
hematologi), setelah disepakati penulis melakukan sosialisasi
menggunakan media poster dengan keliling ke setiap ruangan
tersebut dengan menggunakan bahasa yang sopan dan jelas.
Output Dari hasil hasil kegiatan sosialisasi setiap karyawan memahami
apa yang dimaksud dengan budaya 5S TM, petugas kooperatif
saat sosialisasi.
Dokumentasi Terlampir
Kegiatan
Nilai-Nilai Dalam kegiatan ini penulis dapat mengaktualisasikan nilai
Dasar ASN Akuntabilitas, nasionalisme, komitmen mutu dan etika
(ANEKA) publik.

Teknik 1. Akuntabilitas
Penulis menerapkan nilai Akuntabilitas yaitu dengan
Aktualisasi Nilai
Berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas layanan ,
Dasar
bertanggung jawab terhadap kegiatan sosialisasi.
2. Nasionalisme
Nilai nasionalisme yaitu pada saat sosialisai penulis
kerjasama dengan petugas lainnya dalam kegiatan
sosialisasi untuk meningkatkan mutu layanan.
3. Etika Publik
Nilai etika publik yaitu penulis menjelaskan dengan
bahasa yang santun dan mudah dimengerti .
4. Komitmen mutu
Dan nilai komitmen mutu yaitu melakukan kegiatan
dilakukan untuk meningkatkan layanan prima

37
38
Tabel 4.5 Aktualisasi Kegiatan Menerapkan Budaya 5S TM dalam Kegiatan
Pelayanan Pemeriksaan Laboraturium

Kegiatan 5 Menerapkan budaya 5S TM dalam kegiatan pelayanan


pemeriksaan laboraturium
Tanggal 24 Juli - 27 Juli 2018
Tahapan Kegiatan ini merupakan kegiatan tugas dan fungsi penulis dalam
Kegiatan laboratorium kesehatan, diawali dengan menerima lembar
permintaan pemeriksaan dari petugas loket, kemudian
mengidentifikasi pasien, mengambil sampel darah/sputum/ urin
sesuai SPO, melakukan registrasi dan mendistribusikan sampel
ke ruangan pemeriksaan sesuai permintaan pasien. Kegiatan ini
dilakukan dengan menerapkan budaya 5S TM dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap kegiatan
sehari-hari, baik saat berinteraksi dengan pasien maupun
karyawan.
Output Diharapkan dalam kegiatan ini penulis dan petugas terkait
menerapkan budaya 5S TM dalam kegiatan sehari-hari, baik
waktu pelayanan maupun saat berpapasan di lingkungan kantor.
Dokumentasi Terlampir
Kegiatan
Nilai-Nilai Dalam kegiatan ini penulis dapat mengaktualisasikan nilai
Dasar ASN Akuntabilitas, nasionalisme, komitmen mutu dan etika
(ANEKA) publik.

Teknik 1. Akuntabilitas
Penerapan nilai akuntabilitas dalam kegiatan ini yaitu
Aktualisasi Nilai
penulis bertanggung jawab terhadap pasien dan hasil
Dasar
sampel, pengambilan sampel sesuai SOP dan teliti.
2. Nasionalisme
Nilai nasionalisme: dalam pelayanan pengambilan
sampel yaitu tidak membeda bedakan pasien dengan

39
status ekonmi, ras dll
3. Komitmen mutu
Nilai komitmen mutu: memastikan tidak ada
kesalahan dalam pengambilan sampel, dan jarak waktu
pasien mendaftar sampai waktu pengambilan sampel
darah/urine tidak lama.
4. Etika Publik
Nilai Etika Publik yaitu dalam berinteraksi dengan
pasien tetap menggunakan 5S TM (salam,
Sapa,Senyum, Sopan, santun), serta saat berinteraksi
dengan petugas terkait.

Tabel 4.6 Aktualisasi Kegiatan Melakukan Monitoring dan Evaluasi Penerapan


Budaya 5S TM Terhadap Indeks Kepuasan Pasien

Kegiatan 6 Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan budaya 5S TM


terhadap indeks kepuasan pasien
Tanggal 24 Juli 2018 – 31 Juli 2018
Tahapan Kegiatan ini dilakukan sama dengan waktu survey sebelum
Kegiatan intyervensi, yaitu memberikan kuesioner kepada 20 pasien yang
telah melakukan pemeriksaan laboraturioum kesehatan dengan
meminta persetujuan terlebih dahulu dan dilakukan dengan sikap
yang ramah dan sopan, dan bagi didampingi saat pengisian
apabila tidak mengerti. setelah kuesioner terkumpul dilakukan
tabulasi untuk mengetahui hasil Indeks kepuasan pasien,
kemudian membandingkan hasil survey antara sebelum
dilakukan sosialisasi budaya 5S dan sesudah dilakukan
sosialisasi.
Output Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui indeks kepuasan
pasien setelah diterapkan budaya 5S TM dalam lingkungan kerja
dan pelayanan, Apakah ada peningkatan dari sebelum dilakukan.
Hasil survey Indeks kepuasan pasien yaitu sebanyak 84.15%

40
yaitu masuk dalam kategori baik. Dan untuk parameter perilaku
petugas adalah 3,5 dari skala 4,0 yaitu masuk dalam kategori
baik.
Ini artinya ada peningkatan hasil IKP, yaitu dari 76,41% menjadi
84,15% Dan untuk parameter perilaku petugas yaitu dari 2,950
menjadi 3,5 .
Dokumentasi Terlampir
Kegiatan
Nilai-Nilai Dalam kegiatan ini penulis dapat mengaktualisasikan nilai
Dasar ASN Akuntabilitas, nasionalisme, komitmen mutu dan etika
(ANEKA) publik.
Teknik 1. Akuntabilitas
Penulis menerapkan nilai akuntabilitas dengan
Aktualisasi Nilai
bertanggung jawab terhadap hasil survey, jujur,
Dasar
transparan.
2. Nasionalisme
Penerapan nilai nasionalisme yaitu membagikan
kuesioner dengan tidak membeda-bedakan pasien,
tidak diskriminatif.
3. Etika Publik
Penerapan nilai etika publik yaitu membagikan kuesioner
dengan sopan, ramah jelas dan mudah dimengerti.
4. Komitmen mutu
Nilai Komitmen mutu Terkait dengan hasil survey,
Tingkat indeks kepuasan pasien untuk mengetahui mutu
pelayanan.

Tabel 4.7 Kendala dan Antisipasi

Kendala Antisipasi
Penulis mengalami kendala dalam Penulis mengatasi hambatan ini yaitu
mengumpulkan kuesioner terkait dengan dengan ulet menawarkan kuesioner
kemauan pasien untuk mengisi kepada pasien yang sudah periksa

41
kuesioner, dan kebanyakan pasien yang dengan menjelaskan tujuan diisinya
melakukan pemeriksaan kesehatan sudah kuesioner, Penulis mengambil
berumur lanjut, sehingga banyak responden dibawah umur 60th untuk
ditemukan lansia. Dan pengumpulan keakuratan hasil survey.
kuesioner bisa sampai 5 hari.
Kendala penulis yaitu terkait dengan Tidak ada, karena responden tidak ada
responden, karena responden untuk yang berkunjung 2x dalam sebulan,
survey kepuasan antara yang sebelum sedangkan waktu untuk aktualisasi
dan sesudah adalah orang yang berbeda, adalah satu bulan.
sehingga penulis tidak bisa mengukur
peningkatan responden kepuasan
responden yang llama.
Sulitnya merubah kebiasaan sesorang Dimulai dari diri sendiri, penulis tetap
untuk selalu menerapkan budaya 5S TM menerapkan budaya tersebut,
dalam kegiatan sehari-hari. diharapkan petugas yang lain akan
tergerak untuk mengikuti.

B. Kontribusi Hasil Kegiatan

Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dalam peningkatan indeks kepuasan pasien


dengan menerapkan budaya 5S TM (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun,
Terimakasih, Maaf) di Ruang sampling Laboraturium Kesehatan Pengujian
Kalibrasi dan Penunjang Medis Dinas Kesehatan Provinsi NTB diharapkan mampu
menciptakan pelayanan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan indeks
kepuasan pasien demi terwujudnya visi misi organisasi yaitu menjadi laboraturium
rujukan yang berkualitas dan terpercaya menuju NTB Gemilang. Jika nilai Indeks
kepuasan pasien tinggi maka otomatis pasien akan percaya dengan laboraturium kita
sehingga mereka bisa saja merekomendasikan laboraturium kita kepada masyarakat
yang lain.

42
Dengan menerapkan budaya 5S TM antar pegawai juga akan membina
hubungan yang harmonis antara sesama pegawai sehingga menciptakan suasan
kerja yang kondusif. Pelayanan yang penuh dengan tanggung jawab, empati, dan
penghormatan kepada sesama manusia dapat memperkuat nilai-nilai kesopanan dan
integritas organisasi.

43
C. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN terbatas, hanya 6 hari kerja dilakukan sesuai jadwal kegiatan pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.8 Jadwal pelaksanaan aktualisasi dan habituasi
Juli Agu
No Kegiatan stus
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2
1. Melakukan konsultasi
dengan mentor
2. Menyiapkan materi terkait
budaya 5S TM (salam,
sapa, senyum, sopan,
santun) dan kuesioner
indeks kepuasan pasien
3. Melakukan survey indeks
kepuasan pasien sebelum
sosialisasi
4. Melakukan sosialisasi
budaya 5S TM
5. Menerapkan budaya 5S
TM dalam kegiatan
pelayanan pemeriksaan
laboraturium
6. Melakukan monitoring
dan evaluasi penerapan
budaya 5S TM terhadap
indeks kepuasan pasien

44
D. Jadwal Konsultasi
Formulir pengendalian oleh Coach

Nama Peserta : Resna Listiarima S.Kep., Ns


Instansi : Dinas Kesehatan Provinsi NTB
Tempat Aktualisasi : Laboraturium Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan
Penunjang Medis
Coach : Sally Salsabila, S.STP, M.P.P.
Tabel 4.9. Jadwal Konsultasi Mentor dan Coach
No Paraf
Hari/Tanggal Kegiatan Output Coach
.
1. 8 Juli 2019 Melakukan koordinasi dan Hasil koordinasi
diskusi dengan coach dengan coach
terkait rancangan yang berupa masukan
telah diseminarkan dan saran
2. 17 Juli 2019 Melakukan Pelaporan Hasil koordinasi
Pelaksanaan Kegiatan yang dengan coach
ada pada rancangan berupa masukan
aktualisasi dan saran
3. 25 Juli 2019 Melakukan pelaporan Hasil koordinasi
penulisan laporan kegiatan dengan coach
aktualisasi berupa masukan,
saran dan semanga
4. 31 Juli 2019 Melakukan konsultasi Hasil koordinasi
penulisan laporan dengan coach
aktualisasi berupa masukan,
saran dan
semangat

Formulir pengendalian oleh Mentor

Nama Peserta : Resna Listiarima S.Kep., Ns

45
Instansi : Dinas Kesehatan Provinsi NTB
Tempat Aktualisasi : Laboraturium Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan
Penunjang Medis
Mentor : Edi Ramlan, SKM, M.PH
Tabel 4.9. Jadwal Konsultasi Mentor dan Coach
No Paraf
Hari/Tanggal Kegiatan Output Mentor
.
1. 8 Juli 2019 Melakukan koordinasi Hasil koordinasi
dan diskusi dengan dengan mentor
mentor terkait berupa masukan
rancangan yang telah dan saran
diseminarkan
2. 17 Juli 2019 Melakukan Pelaporan Hasil koordinasi
Pelaksanaan Kegiatan dengan mentor
yang ada pada berupa masukan
rancangan aktualisasi dan saran
3. 25 Juli 2019 Melakukan pelaporan Hasil koordinasi
penulisan laporan dengan mentor
kegiatan aktualisasi berupa masukan,
saran dan semanga
4. 31 Juli 2019 Melakukan konsultasi Hasil koordinasi
penulisan laporan dengan mentor
aktualisasi berupa masukan,
saran dan
semangat

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

46
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama kurang lebih 21 hari di lingkungan
Laboraturium Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan Penunjang Medis Dinas
Kesehatan Provinsi NTB khususnya di Ruang Sampling. Keberhasilan kegiatan
aktualisasi ini dibuktikan melalui output yang didapat setelah melaksanakan keenam
kegiatan yang dibuat di dalam rancangan aktualisasi. Walaupun dalam
pelaksanaannya ditemukan beberapa kendala tapi semua kendala tersebut dapat
diantisipasi dengan baik.
Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam pelayanan pemeriksaan
laboraturium kesehatan membawa dampak yang positif baik bagi pelaksana yaitu
bagi perawat, petugas loket dan pihak yang terkait.
Kesimpulan yang dirumuskan dari survey kepuasan pasien sebelum dan
sesudah dilaksanakan penerapan budaya 5S TM adalah ditemukan adanya
peningkatan hasil IKP, yaitu dari 76,41% menjadi 84,15% Dan untuk parameter
perilaku petugas yaitu dari 2,95 menjadi 3,5 dari skala 4,0.
Pelaksanaan 6 kegiatan selama masa habituasi adalah keberhasilan peserta
diklat CPNS angkatan III untuk melakukan upaya internalisasi nilai-nilai dasar yang
harus dimiliki oleh seorang ASN. Nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap perbaikan pelayanan pemeriksaan laboraturium
kesehatan secara nyata dan dapat dirasakan langsung oleh semua pihak yang
terlibat dalam kegiatan tersebut.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan dan dengan memperhatikan


keterbatasan hasil, maka dapat disampaikan saran sebagai berikut :

1. Perawat diharapkan dapat mengembangkan inovasi-inovasi dalam


memberikan pelayanan pemeriksaan laboraturium terhadap pasien

47
2. Seluruh pegawai diharapkan menerapkan budaya 5S TM dalam kegiatan
sehari-hari dilingkungan kerja baik itu dengan pelanggan maupun rekan
kerja.

3. Semua kegiatan pelayanan yang ada di Laboraturium kesehatan dilandasi


dengan nilai-nilai dasar ANEKA

C. Rekomendasi

1. Berdasarkan hasil dari aktualisasi yang telah dilaksanakan maka dapat


direkomendasikan untuk adanya pembiasaan secara berkelanjutan bagi seluruh
pegawai di Laboraturium kesehatan khususnya perawat untuk
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN dan menerapkan budaya 5S TM
dalam pelayanan.

2. Mengadakan pelatihan tentang pelayanan prima kepada seluruh karyawan


khususnya bagi petugas loket dan ruang sampling.

48
Lampiran

49
Lampiran 1
Kegiatan Konsultasi Dengan Mentor Terkait Kegiatan Aktualisasi

(Konsultasi Kuesioner)
(Pemaparan Kegiatan Aktualisasi)

(Konsultasi dengan mentor)

50
Berita Acara

51
52
Lampiran 2
Kegiatan Menyiapkan Materi Terkait 5S TM, Kuesioner Survey Pasien, Tata Tertib
dan Kode etik

(Mencari sumber-sumber)

53
Lampiran materi 5S TM

5S TM ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun, Terimakasih, Maaf)

1. SENYUM

Senyum merupakan ibadah, biasanya seseorang terdenyum karena mereka


sedang bahagia, senyum menambah manisnya wajah walaupun berkulit sangat gelap
dan tua keriput.
Saikhul Hadi (2013:3) menjelaskan bahwa senyuman dapat melumpuhkan
musuh, menyembuhkan penyakit, perekat tali persaudaraan, pengobat luka jiwa,
dan bisa menjadi tercapainya perdamaian dunia.
Dari Abu Dzar ra dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “ Senyummu
kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau memerintahkan yang ma’ruf dan
melarang yang kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan bagi yang
tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga
sedekah, menyingkirkan batu, duri tulang di jalan juga sedekah, dan engkau
menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah,” (HR. Tirmidzi).
Adapun tip-tip senyum yaitu:

a. Melebar bibir dengan simetris

b. Terlihat gigi atau bibir tertutup rapat

c. Ditahan sejenak (min 5 detik)

d. Redupkan pandangan

e. Mata tertuju pada yang dituju

f. Kepala dan badan sedikit di tanggukkan

g. Raut muka berseri/ceria

h. Lakukan dengan tulus

54
2. SALAM

Salam adalah tindakan untuk menyatakan hormat kepada orang lain. Kata
salam berasal dari bahasa Ibrani: syalom yang berarti damai, menurut Alfonso
Sutarno (2008:38) damai mengandung unsur silaturahmi, sukacita, dan sikap atau
pernyataan hormat kepada orang lain. Bentuk salam bisa bermacam-macam. Ada
salam perkenalan, salam perjumpaan, salam perpisahan.
Adapun tips salam yaitu:

a. Lakukan yang muda kepada yang tua

b. Yang sedikit kepada yang banyak

c. Yang lewat kepada yang duduk

d. Yang berkendaraan kepada yang berjalan

e. Ucapkan dengan jelas dan benar

f. Pandang mata kepada yang diberi salam

g. Ucapkan dengan sopan dan lembut

h. Dengan berjabat tangan lebih baik

i. Jawab salam dengan lebih baik

j. Lakukan dengan tulus

3. SAPA

Sapa atau menegur beda dengan salam, tetapi ini juga hal yang sangat penting
karena ini membuat suasana menjadi lebih akrab dengan yang lainnya.
Adapun Standar sapa yaitu:

a. Dengan kata-kata yang halus dan menyenangkan

55
b. Sesuai dengan adat yang berlaku

c. Mata tertuju kepada yang disapa

d. Ketika disapa menampakkan wajah yang bersri-seri

e. Urutan pertanyaan: Kabar dirinya, keluarganya

f. Bertanya dengan hati-hati

g. Menyapa dengan penuh penghormatan, akrab dan hangat

4. SOPAN

Sopan menurut KBBI adalah hormat, tertib, menurut adat yang baik, sopan
bertingkah laku, tutur kata, maupun dalam hal berpakaian.

a. Sopan kepada siapapun, tidak pilih-pilih

b. Tidak over acting, tidak dibuat-buat

c. Tidak merendahkan siapapun

d. Lakukan dengan tulus

5. SANTUN

Menurut KBBI arti santun adalah halus dan baik budi bahasanya, tingkah lakunya,
sabar dan tenang, penuh rasa kasihan dan suka menolong.
Tips Santun:

a. Mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri

b. Ramah dalam menyapa

c. Peka terhadap kebaikan

d. Mendoakan orang lain

56
e. Sabar

f. Penuh rasa belas kasih terhadap sesama

g. Semangat dan lakukan dengan tulus

6. TERIMAKASIH

Terimakasih adalah rasa syukur, berterimakasih adalah mengucap syukur,


melahirkan rasa syukur atau membalas budi setelah menerima kebaikan dan
sebagainya. dengan mengucapkan terimakasih dengan tulus akan bermanfaat bagi
perkembangan jiwa

7. MAAF

Pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda dan sebagainya)

57
Lampiran poster

58
Pelanggan yang kami hormati.
Terimakasih atas kepercayaan anda telah memilih kami guna mengevaluasi dan meningkatkan mutu
pelayanan, kami mengharapkan kerja sama anda untuk mengisi Angket Kepuasan Masyarakat terhadap
pelayanan kami.
Mohon beri tanda silang (X) pada pilihan anda

1. kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis 6. Kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan
pelayanannya a. Tidak mampu
a. Tidak sesuai b. Kurang mampu
b. Kurang sesuai c. Mampu
c. sesuai d. Sangat mampu
d. Sangat sesuai

2. kemudahan prosedur pelayanan 7. Perilaku dalam pelayanan terkait kesopanan dan


a. Tidak Mudah keramahan
b. Kurang Mudah a. Tidak sopan dan tidak ramah
c. Mudah b. Kurang sopan dan ramah
d. Sangat Mudah c. Sopan dan ramah
d. Sangat sopan dan ramah

3. Kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan? 8. Penanganan pengaduan pe layanan.


a. Tidak cepat a. Tidak ada
b. Kurang cepat b. Ada tetapi tidak berfungsi
c. Cepat c. Berfungsi kurang maksimal
d. Sangat cepat d. Dikelola dengan baik

4. Kewajaran biaya / tarif dalam pelayanan? 9. Kualitas sarana dan prasarana (Parkir, toilet,
a. Sangat mahal kebersihan, loket, ruangan)
b. Cukup mahal a. Buruk
c. Murah b. Cukup
d. Gratis c. Baik
d. Sangat baik
5. Kesesuaian produk pelayanan yang diberikan Acuan Angket
dengan permintaan pelanggan
a. Tidak sesuai Peraturan Menteri Perdayagunaan Aparatur dan
b. Kurang sesuai Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang
c. Sesuai Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap
d. Sangat sesuai Penyelenggaran Pelayanan Publik

Saran / Kritikan/ Masukan Anda


………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

Kami berharap selalu dapat memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, Terimakasih atas partisipasi Anda
Nama Responden :

59
Alamat/ No. HP :
Tanggal Kunjungan :
Etika Pelayanan (Kode Etik ASN)

60
Tata Tertib

61
Lampiran 3

62
Melakukan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat

(pengisian Kuesioner)
(pendampingan mengisi kuesioner)

(Tabulasi kuesioner)

63
hasil IKP

64
Lampiran 4
Melakukan Sosialisasi Budaya 5S TM

(Sosialisasi Petugas Loket) ( Sosialisasi petugas sampling)

(Sosialisasi petugas hematologi) (Sosialisasi petugas kimia klinik)

65
Daftar Hadir

66
Lampiran 5
Menerapkan Budaya 5S TM dalam Kegiatan Pelayanan Pemeriksaan Laboraturium

(pendaftaran) (penerimaan lembar pemeriksaan)

(Pengambilan sampel sesuai SPO)


(mengantar sampel)

67
68
69
Lampiran 6
Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan budaya 5S TM terhadap indeks
kepuasan pasien

70
Hasil IKP

71
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan


Golongan III tentang Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan


Golongan III tentang Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan


Golongan III tentang Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan


Golongan III tentang Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan


Golongan III tentang Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang Whole
of Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

72
73

Anda mungkin juga menyukai