Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PANCASILA

KONTEKS NEGARA DALAM BINGKAI


BHINEKA TUNGGAL IKA

NAMA KELOMPOK :
1. Elia Sugiarti
2. Desty Andriyani
3. Lilis Komariah
4. Usep Kurniawan
5. Andrian Wibowo

STIE ISM TIGARAKSA


T.A 2018 / 2019
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia,serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika”.Meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Kami sangat berharap makalah kami ini dapat berguna dalam
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ancaman terhadap negara dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini mungkin terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan.

Tangerang, Mei 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................... 1
KATA PENGANTAR......................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 4
A. Latar Belakang.......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan ....................................................................................... 5
D. Manfaat .................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 6
1. Ancaman Terhadap Integrasi Nasional....................................... 6
2. Ancaman Di Bidang Militer....................................................... 7
3. Ancaman Nonmiliter................................................................... 7
4. Ancaman dalam bidang IPOLEKSISBUDHANKAM............... 8
5. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman
dalam Membangun Integrasi Nasional ...................................... 12

BAB III PENUTUP .............................................................................. 15


A. Kesimpulan ................................................................................ 15
B. Saran ......................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bhineka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini
berasal dari bahasa Jawa Kuna dan sering kali diterjemahkan dengan kalimat
“Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Jika diterjemahkan per patah kata,
kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam
bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam
Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kataika berarti "itu". Secara harfiah
Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna
meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu
kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam
budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Kebhinekaan Bangsa Indonesia merupakan sebuah tantangan bahkan


ancaman. Adanya kebhinekaan membuat penduduk Indonesia mudah berbeda
pendapat dan mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit sehingga
sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau
persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, semua warga negara harus
mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah persatuan.

B. Rumusan Masalah

a. Jelaskan ancaman terhadap negara ?


b. Jelaskan macam-macam ancaman terhadap negara ?
c. Jelaskan berbagai ancaman yang ada di Indonesia ?
d. Bagaimana peran masyrakat untuk mengatasi ancaman ?

4
C. Tujuan

a. Untuk menjelaskan pengertian ancaman terhadap negara


b. Untuk menjelaskan macam-macam ancaman terhadap negara
c. Untuk menjelaskan berbagai ancaman yang ada di Indonesia
d. Peran masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman

D. Manfaat

a. Memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang ancaman terhadap Negara


dalam bingka Bhinneka Tunggal Ika
b. Siswa sebagai pengalaman membuat makalah yang baik dan benar.
c. Siswa dapat lebih memahami upaya untuk mengatasi berbagai ancaman yang
ada di Indonesia
d. Memiliki kesadaran akan pentingnya integrasi nasional.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Ancaman Terhadap Integrasi Nasional

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman bisa berbentuk tindakan fisik
atau nonfisik, baik secara terang-terangan (menifest) atau secara tertutup (latent).
Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam
negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan.

Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia tidak hanya
meliputi aspek kewilayahan saja,melainkan meliputi pula aspek-aspek kehidupan
sosial,antara lain:
1. Penduduk Indonesia berada diantara daerah berpenduduk padat di utara dan
Daerah berpenduduk jarang di selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di
selatan.
3. Demokrasi pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan
bagian utara) dan demokrasi liberalisme di selatan.
4. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan
sistem ekonomi kapitalis di selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan
masyarakat individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan
kebudayaan barat di selatan
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan
continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat,selatan dan timur.

Secara singkat ancaman yang dihadapi bangsa indonesia baik yang berupa
ancaman militer maupun non-militer.

6
2. Ancaman Di Bidang Militer

Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman


kedaulatan negara,keutuhan wilayah ,dan keselamatan suatu bangsa.agresi ini
mempunyai bentuk-bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan
yang terkecil. Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan
menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan
menduduki wilayah negara lain. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya
diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia
sebanyak dua kali,yaitu pada Agresi Militer I dari tanggal 21 juli 1947 sampai 5
agustus 1947 dan Agresi Militer II tanggal 19 desember 1948.

Selain itu, bentuk lain ancaman militer yang sering terjadi adalah
pelanggaran wilayah yang dilakukan suatu negara terhadap negara lain. Hal ini
juga pernah dilakukan Indonesia. Ada negara yang pernah mengakui wilayah
Indonesia sebagai wilayah mereka. Bahkan kasus ini telah dibawa ke Mahkamah
Internasional. Sebagai negara yang memiliki wilayah yang sangat luas, tentu
berpotensi terjadi pelanggaran.

Ada pun ancaman militer yang harus ditangani serius oleh Bangsa
Indonesia adalah Pemberontakan Senjata. Pemberontakan bersenjata termasuk
ancaman militer yang harus mendapat penanganan yang serius. Pada dasarnya
pemberontakan bersenjata yang terjadi di Indonesia merupakan ancaman yang
timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Meskipun
demikian, ada juga pemberontakan yang dilakukan dengan dukungan dari pihak
luar negeri baik secara material maupun persediaan persenjataan dan dilakukan
baik secara terbuka maupun secara tertutup.

2. Ancaman Nonmiliter

Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor non


militer yang diniai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
nonmiliter tidak berbentuk fisik dan tidak terlihat. Faktor penyebab ancaman ini

7
adalah pengaruh negatif dari globalisasi. Contoh ancaman nonmiliter seperti
pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya
sendiri, tidak menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya.

4. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM


a. Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan
zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara
komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada
pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian
bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya,
misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia
cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek
kebebasan individual. Sebenarnya liberalisme yang disokong oleh Amerika
Serikat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir
semua negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi
ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme
dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal
ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi
tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang
bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan,
pergaulan bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks
bebas dan sebagainya. Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi
ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya .

b. Ancaman di Bidang Politik


Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri
maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan
oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia.
Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-
militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain
untuk menekan negara lain. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari luar
negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan
peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya.

8
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan
suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme
merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri.
Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola
perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan
tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat
internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan
menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di
bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam
kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.

c. Ancaman di Bidang Ekonomi


Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal
tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan,
saat ini tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang
tertutup dari pengaruh negara lainnya. Globalisasi perekonomian merupakan
suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di
seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan
tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus
modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu
negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di
satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar
internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya
produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi


ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara. Adapun pengaruh negatif
globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia
khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya:

9
 Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan
adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara.
Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama
yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
 Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing,
seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya
di Indonesia, yang pada akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan
pemerintah atau bangsa kita. Dengan demikian bangsa kita akan dijajah
secara ekonomi oleh negara investor.
 Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya
persaingan bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya
pelaku ekonomi yang kelah dan yang menang. Pihak yang menangakan
dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi
penonton yang senantiasa tertindas.
 Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin
berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja
dengan pola padat karya semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran
dan kemiskinan susah dikendalikan.
 Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal
yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin
lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau
malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan
efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu
negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial
ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk .

10
d. Ancaman di Bidang Sosial dan Budaya
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas
ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong
oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu
tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme,
terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut
akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan
patriotisme. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif
globalisasi, diantaranya adalah:
a) Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-
barang dari luar negeri.
b) Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai
suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan
diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut,
meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Seperti mabukmabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
c) Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri
sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna.
Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain,
misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya.
d) Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model
pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya
bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya
memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
e) Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian
dan kesetiakawanan sosial.
f) Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan
bermasyarakat.

11
e. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah
segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
sebuah negaradan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Sedang, Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat
dimengerti sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya,
kecemasan, dan ketakutan.

5. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam


Membangun Integrasi Nasional

Bela negara merupakan wujud keikutsertaan warga negara dalam mengatasi


berbagai anacaman dalam membangun integrasi nasional. Peran serata dan
kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus mempunyai sikap
dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi
keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia untuk
mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional. Contoh upaya
bela negara yang dilakukan oleh kita semua di berbagai lingkungan, mulai dari
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan juga negara. Dan berikut ini
beberapa contoh upaya bela negara di berbagai lingkungan.

a). Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Keluarga


 Mengembangkan sikap saling mengasihi, saling menolong,saling menghormat
dan menghargai antar anggota keluarga.
 Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonisdalamkeluarga.
 Membentuk keluarga yang sadar hukum
 Menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga
 Saling mengingatkan kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang akan
berbuat kejahatan, misalnya : minum minuman keras di rumah dan lain
sebagainya.
 Memberikan pengertian kepada anak supaya cinta kepada tanah air dan
mencintai produk-produk dalam negeri

12
 Memberikan pengertian kepada anggota keluarga agar selalu berusaha untuk
selalu menggunakan produk-produk dalam negeri
 Menjaga nama baik keluarga dengan perilaku yang terpuji
 Saling mengingatkan sesama anggota keluaraga untuk selalu patuh pada hukum
yang berlaku
 Menciptakan keluarga yang sadar dan patuh terhadap hukum/peraturan yang
berlaku.

b). Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Sekolah


 Meningkatkan imtaq dan iptek
 Membudayakan GDN (Gerakan Disiplin Nasional) di sekolah meliputi : budaya
tertib, budaya bersih, dan budaya kerja/belajar
 Mengembangkan kepedulian sosial di sekolah, misalnya dengan keihklasan
mengumplkan dana sosial, infak, zakat, shodaqoh, untuk membantu warga
sekolah yang membutuhkan.
 Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah
 Menjaga nama baik sekolah dengan tidak melakukan perbuatan yang
berdampak negatif bagi sekolah dan sebagainya
 Belajar dengan giat terutama pada materi Pendidikan Kewarganegaraan
 Belajar dengan giat supaya mendapatan prestasi yang baik
 Saling mengingatkan sesama siswa apabila ada yang akan melanggar peraturan
sekolah
 Menjadi siswa yang berprestasi dan mengharumkan nama baik sekolah dan
negara.

c). Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Masyarakat


 Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong menolong antar warga negara
masyarakat.
 Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
 Meningkatan kegiatan gotong royong dan semangant persatuan dan kesatuan
 Menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda
 Menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat
 Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan

13
 Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama
 Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, dll.

d). Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Negara


 Mematuhi peraturan hukum yang berlaku
 Mengamalkan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi dan
dasar negara
 Membayar pajak tepat pada waktunya
 Mendukung program GDN, GNOTA, dan wajib belajar 9 tahun
 Memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terbentuknya negara Indonesia terjadi karena perjuangan seluruh bangsa.
Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang
banyak. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI,
ancaman dan gangguan sering muncul, mulai dari yang bersifat fisik sampai yang
ideologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama
untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang
dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia
yangs serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai.
Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia
harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan dalam mengahadapi berbagai
ancaman. Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu
berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya
maupun besarnya. Karena itu kita sebagai warga Indonesia harus selalu siap dengan
kondisi serta ancaman yang akan dihadapi.

B. Saran
Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan
perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan
bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan
sikap cinta tanah air sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan
negara lebih meyakini dan lebih dalam.

Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang membahas/mempelajari tentang


ancaman terhadap Negara dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dimasukan ke dalam

15
kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia (misalnya
pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn dan lain - lain). Untuk masyarakat
Indonsia, agar dapat menjaga makna dan hakikat dari wawasan nusantara yang
tercermin dari perilaku – perilaku sehari hari misalnya ikut menjaga keamanan dan
ketertiban lingkungan.

16

Anda mungkin juga menyukai