2. Penerimaan Spesimen
1. Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas
laboratorium, spesimen di beri label identitas pasien tersebut
kemudian dibawa ke laboratorium.
2. Spesimen diterima oleh analis yang bertugas
3. Analis melakukan pemeriksaan terhadap spesimen tersebut.
3. Pengambilan Spesimen
Pengambilan darah Vena
1) Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena
mediana cubiti dengan kapas alkohol 70 % kemudian biarkan
kering.
2) Pasang ikatan pembendung/torniquet diatas fossa cubiti.
3) Pasien diminta untuk mengepal dan membuka tanganya
beberapa kali agar vena terlihat jelas.
4) Spuit/syringe ditusukkan diatas vena dengan tangan kanan
sampai menembus lumen vena, kemudian lepaskan ikatan
pembendung/tourniquet.
5) Petugas lab mengambil spesimen darah sesuai yang dibutuhkan
kemudian simpan kapas alcohol diatas jarum/syringe dan cabut
jarum perlahan-lahan.
6) Pasien diminta untuk menekan bekas tusukan dengan kapas
kering.
7) Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe ke dalam
tabung EDTA secara perlahan-lahan lewat dinding tabung agar
eritrosit tidak pecah kemudian spuit yang habis dipakai dibuang
ke safety box.
Pengambilan darah kapiler
1) Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi blood
lancet yang baru, bersihkan ujung jari atau anak daun telinga
pasien dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering.
2) Pegang bagian jari yang akan ditusuk supaya tidak bergerak
tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang.
3) Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai autoclik
pada jari tengah dengan arah tegak lurus, apabila memakai
anak daun telinga tusukan dilakukan dipinggir bukan disisinya
tusukan harus cukup dalam.
4) Buang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas
kering, tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan.
5) Tekan bekas tusukan dengan kapas kering
6) Lepaskan blood lancet dari autoclik dan buang ke dalam safety
box.
Pengambilan Sampel Urine
1) Beri label pada pot urin kemudian berikan pada pasien.
2) Berikan penjelasan pada pasien untuk mengambil urin yang
pancar tengah (urin keluar pertama dibuang yang tengah tengah
ditampung dan yang terakhir dibuang).
3) Sampel diterima kemudian di simpan di tempat khusus sampel
urin.
Pengambilan Sampel Feses
1) Beri label identitas pasien pada pot feses kemudian berikan
kepada pasien.
2) Berikan penjelasan kepada pasien untuk buang air kecil terlebih
dahulu karena feses tidak boleh tercampur urin kemudian buang
air besar langsung kedalam pot feses (kira 2,5 gr) dan
menginstruksikan untuk menutut pot dengan rapat.
3) Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat
khusus sampel feses.
Pengambilan Sampel Sputum
1) Beri label identitas pasien padat pot sputum kemudian berikan
kepada pasien.
2) Berikan penjelasan pada pasien bagaimana cara
mengeluarkan sputum yang baik, yaitu dengan cara kumur-
kumur lebih dahulu, tarik nafas 2 - 3 kali, tahan beberapa detik,
kemudian batukan kuat-kuat,
3) Segera tutup wadah sputum dengan rapat.
4) Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat
khusus sampel sputum.
4. Penyimpanan Spesimen
1. Petugas lab menyimpan spesimen yang menggunakan spesimen
plasma atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan dulu baru
disimpan
2. Petugas lab memberi bahan pengawet pada spesimen yang
diperlukan misalnya urin atau feces
3. Petugas lab melabeli spesimen nama & tanggal penyimpanan
4. Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu
dalam refrigerator
5. Petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Imunologi 1
minggu dalam refrigerator
6. Petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Hematologi 2
hari pada suhu kamar
7. Petugas lab menyimpan formulir permintaan lab ditempat tersendiri
6. Bagan Alir
Permintaan
pemeriksaan Penerimaan spesimen
laboratorium
7. Hal-hal yang Pencatatan dan pemberian label sampel pasien harus teliti
Perlu
Diperhatikan
8. Unit terkait 1. Loket Pendaftaran,
2. Rekam medis,
3. Poli Umum,
4. Poli Gigi
5. UGD,
6. Ruang KIA/KB.
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis,
2. Buku register laboratorium
10. Rekaman
historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
perubahan
No. Kode :
No. Revisi : 0/0
Tanggal Berlaku :
Elemen :8.1.2.1
DAFTAR TILIK
RUJUKAN LABORATORIUM
Unit :.........................................................................................................
Tanggal Pelaksanaan:.........................................................................................................
No Kegiatan Ya Tidak
1 Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
1. Apakah keluarga pasien mendaftar di bagian pendaftaran
(loket) sesuai dengan kebutuhan/unit pelayanan yang dituju.
2. Apakah Dokter/paramedis melakukan pemeriksaan kepada
pasien. Apabila pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium,
dokter/paramedis menjelaskan kepada pasien bahwa
diperlukan pemeriksaan laboratorium.
3. Apakah jika pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium,
dokter membuat surat pengantar untuk pasien yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium.
4. Apakah pasien pergi ke ruang laboratorium untuk kemudian
menyerahkan surat pengantar pemeriksaan laboratorium dan
diserahkan ke petugas laboratorium.
5. Apakah petugas laboratorium memeriksa formulir permintaan
laboratorium yg di bawa oleh pasien kemudian menjelaskan
kepada pasien pemeriksaan apa saja yg akan dilakukan.
6. Apakah petugas laboratorium mencatat identitas pasien di buku
register laboratorium, kemudian mempersiapkan peralatan
untuk pengambilan specimen selanjutnya dilakukan
pengambilan specimen.
7. Apakah petugas laboratorium membawa spesimen yang sudah
diambil untuk dilakukan pemeriksaan.
8. Apakah apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai,
petugas laboratorium mengantarkan hasil pemeriksaan ke unit
pelayanan.
2 Penerimaan Spesimen
1. Apakah setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas
laboratorium, spesimen di beri label identitas pasien tersebut
kemudian dibawa ke laboratorium.
2. Apakah spesimen diterima oleh analis yang bertugas
3. Apakah analis melakukan pemeriksaan terhadap spesimen
tersebut.
No Kegiatan Ya Tidak
3 Pengambilan Spesimen
Pengambilan darah Vena
1) Apakah petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah
vena mediana cubiti dengan kapas alkohol 70 % kemudian
biarkan kering.
2) Apakah petugas memasang ikatan pembendung/torniquet
diatas fossa cubiti.
3) Apakah pasien diminta untuk mengepal dan membuka
tanganya beberapa kali agar vena terlihat jelas.
4) Apakah Spuit/syringe ditusukkan diatas vena dengan
tangan kanan sampai menembus lumen vena, kemudian
lepaskan ikatan pembendung/tourniquet.
5) Apakah petugas lab mengambil spesimen darah sesuai
yang dibutuhkan kemudian simpan kapas alcohol diatas
jarum/syringe dan cabut jarum perlahan-lahan.
6) Apakah pasien diminta untuk menekan bekas tusukan
dengan kapas kering.
7) Apakah petugas laboratorium mengalirkan darah dari
syringe ke dalam tabung EDTA secara perlahan-lahan
lewat dinding tabung agar eritrosit tidak pecah kemudian
spuit yang habis dipakai dibuang ke safety box.
4 Penyimpanan Spesimen
1. Apakah petugas lab menyimpan spesimen yang menggunakan
spesimen plasma atau serum, maka plasma atau serum
dipisahkan dulu baru disimpan
2. Apkah petugas lab memberi bahan pengawet pada spesimen
yang diperlukan misalnya urin atau feces
3. Apakah petugas lab melabeli spesimen nama & tanggal
penyimpanan
4. Apakah petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik
1 minggu dalam refrigerator
5. Apakah petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan
Imunologi 1 minggu dalam refrigerator
6. Apakah petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan
Hematologi 2 hari pada suhu kamar
7. Apakah petugas lab menyimpan formulir permintaan lab
ditempat tersendiri
(...............................................)