Anda di halaman 1dari 3

Pemantauan Pelaksanaan Kebijakan dan

Prosedur Penanganan Limbah


Berbahaya

No. :
Dokumen
No. Revisi : 00
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
PUSKESMAS DTP dr. R Nana Trisna L
CIKALONGWETAN NIP. 196808312002121005
1. Pengertian Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan limbah berbahaya
oleh semua personil.
2. Tujuan Untuk memastikan pelaksanaan dan penanganan limbah berbahaya tidak
menimbulkan pencemaran dan membahayakan lingkungan sehingga jika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan dapat ditelusuri penyebabnya.
3. Kebijakan 1. Pemantauan dilakukan oleh tenaga pelaksana.
2. Pemantauan penanganan limbah berbahaya dapat dilakukan secara
harian, mingguan atau bulanan
4. Referensi
5. Prosedur Mengidentifikasi Limbah Berbahaya
1. Sanitarian dan Petugas terkait
1.1 Masing-masing penghasil Limbah berbahaya mengidentifikasi jenis
dan jumlah limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan
oleh unit tersebut.
1.2 Identifikasi tersebut ditulis dalam buku inventaris oleh masing-
masing unit penanggung jawab.
Pengumpulan Limbah Berbahaya
2. Petugas Laboratorium
2.1 Masing-masing penghasil limbah berbahaya mengidentifikasi jenis
dan jumlah limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan
oleh unit tersebut.
2.2 Masing-masing unit melaporkan hasil limbah berbahaya kepada
sanitarian tentang jenis dan jumlah limbah yang akan diserahkan
dengan mengisi laporan bulanan limbah berbahaya.
2.3 Penghasil limbah berbahaya mengangkut limbah berbahaya ke
gudang penyimpanan sementara limbah berbahaya.
2.4 Limbah dari masing-masing unit di tempat sampah dan jerigen
berwarna BIRU, apabila sudah penuh maka sanitarian
mengkoordinir penganggkutannya.
2.5 Petugas sanitarian memverifikasi jenis dan jumlah limbah
berbahaya yang dihasilkan.
2.6 Limbah berbahaya lainnya disimpan di dalam gudang
penyimpanan sementara limbah berbahaya, dipisahkan menurut
sifat/karakteristik limbah berbahaya (mudah terbakar, mudah
meledak, korosif dan reaktif, beracun.
2.7 Petugas sanitarian bersama petugas terkait memberikan simbol
dan label.
2.8 Masa Simpan dalam gudang TPS limbah berbahaya maksimal 90
hari sesuai persyaratan yang ditetapkan atau apabila limbah
berbahaya lebih dari 50 Kg/ hari.
2.9 Petugas terkait mengisi inventori limbah berbahaya yang ada di
tempat penampungan/penyimpanan serta penimbunan
menggunakan ceklist inventory limbah berbahaya.
2.10 Petugas terkait mengisi neraca limbah berdasarkan inventarisasi
Gudang limbah berbahaya sementara.
3. Pengelolaan limbah berbahaya oleh Pihak Ketiga.
Setelah limbah mencukupi di tempat penampungan mencukupi, limbah
berbahaya tersebut selanjutnya diserahkan kepada pihak ketiga :
3.1 Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola limbah berbahaya
harus mempunyai ijin dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia.
3.2 Pihak transportir harus mempunyai ijin dari Dirjen Perhubungan
Darat Kementrian Perhubungan RI dan mendapat rekomendasi
dari Kementerian LHRI. Ijin sesuai dengan jalur transportasi yang
akan dilalui limbah berbahaya.
3.3 Sanitarian mengusulkan surat penunjukan pengelola limbah
berbahaya kepada Kepala Puskesmas.
3.4 Pihak ketiga yang ditunjuk(pengumpul/ pengelola/ transportir)
mengisi Berita acara pemeriksaan Limbah berbahaya bersama
petugas terkait. Berita acara serah terima limbah berbahaya diisi
oleh pihak ke 3 yang ditunjuk dan kepala puskesmas.
1. Pihak ketiga yang ditunjuk berkewajiban memberikan Dokumen
limbah berbahaya yang sudah ditandatangani oleh penghasil dan
transportir/pengangkut.
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang
perlu diperhatikan
8. Unit terkait 1. Petugas Sanitarian

2. Petugas Laboratorium

3. Koodinator Unit

9. Dokumen terkait 1. Checklist Identifikasi limbah berbahaya.


2. Formulir Serah Terima Bulanan
3. Formulir neraca Bulanan
4. Buku Inventaris Limbah
5. Formulir Berita acara pemeriksaan limbah berbahaya
6. Formulir Berita Acara Serah Terima Limbah berbahaya
7. Formulir Dokumen Limbah
8. Checklist verifikasi perijinan pihak ketiga
10. Rekaman historis No Tgl. Mulai
perubahan Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai