Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM IPA

SMP Negeri 10 mukomuko


prosedur operasional Standar
(pos)

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk kegiatan praktikum di laboratorium.
1. FUNGSI
2.1.Memperlancar kegiatan di laboratorium
2.2.Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan di laboratorium
2.3.Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatan operasional sehingga mudah dilacak.
2.4.Mengarahkan siswa untuk disiplin dalam bekerja
2.5.Sebagai pedoman untuk melaksanakan tugas.
3. RUANG LINGKUP
3.1. Mencakup semua aktivitas laboratorium kebijakan atau aturan administrasi
operasional teknis peralatan.
3.2.Prosedur ini berlaku untuk kegiatan praktikum rutin, penggunaan alat untuk penelitian
siswa.
4. PROSEDUR
4.1. Sebelum praktikum
o Guru memesan/menyiapkan alat dan bahan yang sesuai.
o Siswa memasuki laboratorium dengan sepatu dilepas.
o Siswa dan guru memakai jas laboratorium.
o Menempati tempat duduk sesuai dengan kelompoknya.
o Guru bertanya tentang topik yang akan dipraktikkan hari ini.
o Guru memberikan ringkasan materi yang berkaitan dengan praktikum.
o Guru memberi penjelasan penggunaan alat.
o Guru memberi peringatan tentang alat/bahan yang mungkin berbahaya sehingga siswa
harus berhati-hati dan melaporkan kejadian yang tidak terduga.
4.2.Selama praktikum
o Siswa mengambil alat dan bahan di meja yang telah disiapkan oleh guru.
o Siswa membaca prosedur percobaan/pengamatan.
o Siswa melakukan percobaan/pengamatan.
o Siswa melakukan pengamatan.
o Siswa mencatat hasil percobaan/pengamatan.
o Siswa berdiskusi tentang percobaan/pengamatan.
o Siswa membuat laporan percobaan/pengamatan dalam kelompok.
o Guru bertindak sebagai fasilitator.
4.3.Setelah praktikum
o Siswa membersihkan, merapikan dan mengembalikan alat dan bahan praktikum .
o Siswa presentasi kelompok secara perwakilan.
o Siswa dari kelompok lain menanggapi presentasi tersebut.
o Siswa bersama-sama guru membuat simpulan.
o Siswa mengumpulkan laporan kelompok.
o Guru memberi penguatan.

Mukomuko, 15 Juli 2019


Kepala Lab.

H. WARSITO, M.TPd.
NIP.196605201995121001
Pos 1:

LABORATORIUM IPA
SMP NEGERI 10 MUKOMUKO
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)
MIKROSKOP
Fungsi :
Mengamati objek preparat secara mikroskopis.
Cara Kerja :
1. Tempat kerja objek diposisikan agar
lebih nyaman sehinggga lensa okuler
mikroskop terletak tepat setinggi
mata.
2. Periksa kebersihan mikroskop dari
kaca lensa objektif sampai kaca
lensa okuler.
3. Atur posisi kondensor sehingga
sesuai dengan sumber cahaya agar
sinar yang dibutuhkan sesuai, agar
sinar yang masuk ke lensa objektif
kuat dan sebanyak mungkin maka letakkan pada posisi tinggi maksimal.
Keadaan sebaliknya akan terjadi jika kondensor diletakkan di bawah.
4. Atur cahaya yang masuk ke lapangan pandang dan terfokus.
5. Letakkan preparat yang akan diamati pada meja mikroskop.
6. Mula-mula gunakan lensa objek dengan perbesaran yang kecil.
7. Fokuskan sediaan, mula-mula dengan makrometer dan kemudian diperjelas
dengan micrometer.
8. Sesudah didapatkan arean yang akan diamati, lensa obyektif pembesaran
kecil diganti dengan lensa obyektif yang sesuai, apabila digunakan dengan
lensa obyektif pembesaran 100x digunakan minyak emersi.
9. Setelahditeteskan minya emersi 1 tets pada sediaan putar makrometer sampai
tampak bayangan samar-saar,untuk mendapat bayangan yang jelas diputar
micrometer.
10. Setelah memakai mikroskop lensa obyektif yang digunakan dibersihkan
dengan kertas lensa atau kapas yang dibasahi dengan sedikit alcohol 70%,
juga dapat digunakan untuk melarutkan minyak emersi.
11. Selanjutnya alcohol 70% yang menempel pada lensa dibersihkan dengan
kertas lensa keing, sebab alcohol yang berlebihan akan melarutkan bahan
perekat lensa.
Pos 2:
LABORATORIUM IPA
SMP NEGERI 10 MUKOMUKO
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

NERACA OHAUSS
Fungsi :
Mengukur massa benda dengan ketelitian 0,1 gr
Cara Kerja :

1. Lakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk mengukur dengan cara
memutar sekrup yang berada di samping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi
dua garis pada neraca sejajar.
2. Letakkan benda yang akan diukur massanya.
3. Geser skalanya dimulai dari skala yang besar, baru gunakan skala yang keil.
4. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0 dan jika 2 garis sejajar sudah seimbang
maka baru memulai membaca hasil pengukurannya.
5. Bacalah skala yang ditunjukkan oleh anting pemberat pada masing-masing skala.
6. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil pengukuran = penjumlanhan dari lengan I dan lengan II.
7. Setelah selesai melakukan pengukuran massa, ambil benda dari piringan neraca.
8. Letakkan neraca pada tempat semula.
9. Jangan menukar bagian neraca dengan neraca lain yang bukan pasangannya.

Anda mungkin juga menyukai