Metode Penelitian:
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental pre and
post, selama 3 minggu.
Kelebihan :
- Dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi
- Dijelaskan perbandingan intervensi pada 3 kelompok, 2
kelompok perlakuan dan 1 kelompok control.
Kriteria inklusi:
Sampel berjumlah 45 pasien kondisi cidera ACL, atau cidera meniscus
grade 1, yang tidak indikasi untuk operasi, dengan usia antara 18-45
tahun.
Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
- Kelompok Perlakuan 1 berjumlah 15 pasien dengan kondisi
cidera ACL Grade 1, dengan usia rata-rata 18-45 tahun.
Dengan intervensi Strength Training, Proprioceptive Training
(calf raise, steps,lunges, figure of 8 walking), postural care and
preacautions.
- Kelompok Perlakuan 2 berjumlah 15 pasien dengan kondisi
cidera ACL Grade 1, dengan usia rata-rata 18-45 tahun.
Dengan intervensi Strength Training, Proprioceptive Training
(calf raise, steps,lunges, figure of 8 walking)using rocker
board exercises, postural care and preacautions.
- Kontrol Kontrol berjumlah 15 pasien dengan kondisi cidera
ACL Grade 1, dengan usia rata-rata 18-45 tahun. Dengan
intervensi Strength Training, Postural Care and precautions.
Pemeriksaan:
- International Knee Documenting Committee (IKDC)
- Cincinnati Knee Rating System (CKRS)
Kelemahan:
- Dalam abstrak tidak dicantumkan parameter
Kelebihan:
- Terdapat perbandingan intervensi 2 kelompok perlakuan dan 1
kelompok kontrol
Hasil Penelitian:
- Kelompok Intervensi Strength Training and Proprioceptive
Training lebih meningkatkan kemampuan fungsional
dibandingkan dengan kelompok Strength Training saja pada
pasien cidera ACL Grade 1.
Kesimpulan:
- Intervensi Strength Training and Proprioceptive Training
dapat meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien
cidera ACL Grade 1
4 Tinjauan Pustaka
5 Metodologi a. Desain penelitian
Penelitian (Subjek Desain Penelitian menggunakan rancangan pre and post experimental
penelitian,
hipotesis, data, b. Subjek Penelitian
metode dan Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
lainnya) - Kelompok Perlakuan 1 berjumlah 15 pasien dengan kondisi
cidera ACL Grade 1, dengan usia rata-rata 18-45 tahun.
Dengan intervensi Strength Training, Proprioceptive Training
(calf raise, steps,lunges, figure of 8 walking), postural care and
preacautions.
- Kelompok Perlakuan 2 berjumlah 15 pasien dengan kondisi
cidera ACL Grade 1, dengan usia rata-rata 18-45 tahun.
Dengan intervensi Strength Training, Proprioceptive Training
(calf raise, steps,lunges, figure of 8 walking)using rocker
board exercises, postural care and preacautions.
- Kontrol Kontrol berjumlah 15 pasien dengan kondisi cidera
ACL Grade 1, dengan usia rata-rata 18-45 tahun. Dengan
intervensi Strength Training, Postural Care and precautions
c. Variabel penelitian
Kelebihan: Variabel penelitian telah ditetapkan dengan jelas pada
variabel dependent.
Kesimpulan:
- Intervensi Strength Training and Proprioceptive Training
dapat meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien
cidera ACL Grade 1