Anda di halaman 1dari 9

Intervensi Alzheimer

No Diagnosa Tujuan / Out come Intervensi Rasional


keperawatan
1. Perubahan proses Setelah diberikan askep Mandiri Mandiri
pikir berhubungan selama …x24 jam  Kaji tingkat  Memberikan dasar
dengan degeneration diharapkan gangguan proses gangguan kognitif untuk
neuron iriversibel pikir tidak bertambah seperti perubahan evaluasi/perbandingan
ditandai dengan tidak buruk, dengan out come : orientasi terhadap yang akan dating dan
 Klien mampu
mampu orang, tempat dan mempengaruhi pilihan
menginterpretasikan
mengintrepitasikan waktu, rentang, terhadap intervensi.
stimulus sedikit demi
stimuli dan menilai perhatian,
sedikit
realitas dengan kemampuan berpikir.
 Klien mampu
akurat, disorientasi, Bicarakan dengan
mengakomodasikan
apatis, loss deep orang terdekat
sedikit demi sedikit
memory, dan mengenai perubahan
suatu ide/perintah
kesulitan dalam  Klien mampu mengenali tingkah laku yang
mengakomodasikan orang-orang terdekatnya, biasa /lamanya
ide/ perintah seperti nama masalah yang telah
keluarganya. ada.
 Klien mampu mengenali  Pertahankan
 Kebisingan,
tempat-tempat lingkungan yang
keramaian, orang
disekitarnya, seperti tenang dan
banyak biasanya
alamat rumah. menyenangkan.
merupakan sensori
 Klien mampu mengenali
yang berlebihan yang
waktu seperti pagi,
meningkatkan
siang, dan malam.
gangguan neuron.
 Gunakan kata-kata  Sesuai dengan
yang pendek dan berkembangnya
kalimat yang penyakit, pusat
sederhana dan komunikasi dalam otak
berikan instruksi mungkin saja
sederhana (tahap terganggu yang
demi tahap). Ulangi menghilangkan
instruksi tersebut kemampuan individu
sesuai dengan pada proses
kebutuhan. penerimaan pesan dan
percakapan secara
keseluruhan.

 Mengarahkan
 Dengarkan dengan
perhatian dan
penuh perhatian isi
penghargaan pada
dari bicara pasien.
individu. Membantu
Interpretasikan
pasien dengan alat
pernyataan, arti dan
bantu proses kata
kata-kata tersebut.
dalam menurunkan
jika memungkinkan,
frustasi.
berikan kata-kata
yang benar.
 Provokasi menurunkan
 Hindari kritikan,
harga diri dan mungkin
argumentasi dan
diartikan sebagai satu
konfrontasi negative
ancaman yang
(stimulasi provokasi )
mencetuskan agitasi
atau meningkatkan
tingkah laku yang
tidak pantas.

 Lamunan membantu
 Gunakan distraksi.
dalam meningkatkan
Bicarakan mengenai
disorientasi. Orientasi
orang dan kejadian
pada realita
yang sebenarnya
meningkatkan
ketika pasien mulai
perasaan realita pasien,
merenungkan ide-ide penghargaan diri dan
yang salah, jika hal kemuliaan personal
tersebut tidak (kebahagiaan
meningkatkan personal).
kecemasan/agitasi.
 Keterpaksaan
 Hindari pasien dari
menurunkan
aktivitas dan
keikutsertaan pasien
komunikasi yang
dan mungkin juga
dipaksakan.
dapat meningkatkan
kecurigaan, delusi.

 Memotivasi pasien
 Ciptakan aktivitas dalam cara yang
yang sederhana dan menguatkan
tidak bersifat kegunaannya dan
kompetitif yang kesenangan diri dan
didasarkan pada merangsang realita.
 Kekurangan tidur
kemampuan individu.
 Evaluasi pola dan dapat mengganggu
kecukupan proses berpikir dan
tidur/istirahat. catat kemampuan koping
adanya letargi, klien.
peningkatan peka
rangsang, sering
“menguap”, adanya
garis hitam dibawah
mata.
Kolaborasi
Kolaborasi
 Dapat digunakan untuk
 Antisiklotik, seperti
mengontrol agitasi,
haloperidol (haldol);
halusinasi. Mallril
tioridazin (Mallril) jarang digunakan
karena adanya
beberapa efek samping
yang bersifat
ekstrapiramidal,
meningkatkan
kekacauan mental;
masalah penglihatan
dan terutama gangguan
berdiri dan berjalan.

 Dapat meningkatkan
 Vasodilator, seperti kesadaran mental
siklandelat tetapi memerlukan
(Cyclospasmol) penelitian lebih lanjut.

 Dalam penelitian
merupakan cara yang
 Titamin
dilakukan terus
menerus untuk
menyelidiki
kemanfaatan dari
tiamin dosis tinggi
selama fase awal
penyakit untuk
memperlambat
berkembangnya
gangguan/meningkatan
keadaan kognisi secara
sederhana
2. Risiko cedera Setelah diberikan asuhan Mandiri Mandiri
berhubungan dengan keperawatan selama ....x 24 - Awasi - Untuk
kerusakan fungsi jam, diharapkan klien tidak klien secara ketat mengkaji keamanan
memori. mengalami cedera. selama beberapa klien.
malam pertama.
- Anjurkan
individu untuk - Untuk
meminta bantuan menghindarkan risiko
selama malam hari. cedera akbat suasana
- Singkirka gelap.
n benda-benda - Untuk
berbahaya dari klien. menghindari risiko
cedera/terpapar benda-
- Pasang benda berbahaya.
pegangan tangan di
kamar mandi. - Untuk
- Pertimba menghindari terpleset
ngkan penggunaan di kamar mandi.
sistem alarm. - Untuk
memudahkan klien
menginstruksikan
keadaan bahaya pada
dirinya.

3. Sindrom defisit Setelah diberikan asuhan Mandiri Mandiri


 Identifikasi kesulitan  Memahami penyebab
perawatan diri keperawatan selama ...x 24
berpakaian/perawatan yang mempengaruhi
berhubungan dengan jam, diharapkan terdapat
diri, seperti pilihan intervensi/
deficit kognitif perilaku peningkatan dalam
keterbatasan fisik; strategi
ditandai dengan klien pemenuhan perawatan diri
apatis/depresi atau
tampak kotor dan dengan kriteria hasil :
 klien tampak bersih dan temperatur ruangan.
bau, klien tidak
 Identifikasi
mampu untuk segar  Sesuai dengan
 klien tidak pucat. kebutuhan akan
perkembangan
melakukan proses kebersihan diri dan penyakit, kebutuhan
perawatan diri, klien berikan bantuan akan kebersihan dasar
tampak lemah, klien sesuai kebutuhan mungkin dilupakan.
tampak kurus, klien dengan perawatan
tampak pucat. rambut/kuku/kulit,
bersihkan kacamata
dan gosok gigi.

 Gabungkan kegiatan
 Mempertahankan
sehari-hari kedalam
kebutuhan rutin dapat
jadwal aktivitas jika
mencegah kebingungan
mungkin.
yang semakin
memburuk dan
meningkatkan
 Kaji kemampuan dan partisipasi pasien.
 Membantu dalam
tingkat itaspenurunan
mengantisipasi dan
kemampuan ADL
merencanakan
dalam skala 0 – 4.
pertemuan kebutuhan
individual.
 Rencanakan tindakan
 Klien akan mampu
untuk defisit motorik
melakukan aktivitas
seperti tempatkan
sendiri untuk
makanan dan
memenuhi perawatan
peralatan di dekat
dirinya.
klien agar mampu
sendiri
mengambilnya.
 Kaji kemampuan
 Ketidakmampuan
komnikasi untuk
berkomunikasi dengan
BAK. Kemampuan
perawat dapat
menggunakan urinal
menimbulkan masalah
pispot. Antarkan ke pengososngan kandung
kamar mandi bila kemih oleh karena
kondisi masalah neurogenik.
memungkinkan .

 Identifikasi kebiasaan  Meningkatkan latihan


BAB . anjurkan dan menolong
minum dan mencegah konstipasi
meningkatkan
aktivitas.
Kolaborasi : Kolaborasi :
 Pemberian  Pertolongan utama
suppositoria dan terhadap fungsi bowell
pelumas faeces / atau BAB
pencahar.
 Untuk
 Konsul ke dokter
mengembangkan terapi
terapi okupasi.
dan melengkapi
kebutuhan khusus.
4. Hambatan Setelah diberikan asuhan Mandiri Mandiri
 Kaji kemampuan  Untuk menentukan
komunikasi verbal keperawatan selama ... x 24
klien untuk tingkat kemampuan
berhubungan dengan jam, diharapkan klien tidak
berkomunikasi. klien dalam
iskemia lobus mengalami hambatan
berkomunikasi.
temporal atau frontal komunikasi verbal dengan
sekunder akibat kriteria hasil :  Menentukan cara-  Untuk membantu
 Membuat teknik/metode
penyakit Alzheimer cara berkomunikasi proses berkomunikasi
komunikasi yang dapat
ditandai dengan seperti dengan klien, dan agar
dimengerti sesuai
afasia dan disfasia mempertahankan tidak terjadi
kebutuhan dan
kontak mata, miskomunikasi.
meningkatkan
pertanyaan dengan
kemampuan
jawaban ya atau
berkomunikasi
tidak, menggunakan
kertas dan
pensil/bolpoint,
gambar, atau papan
tulis; bahasa isyarat,
 Untuk memudahkan
penjelas arti dari
klien dalam
komunikasi yang
memanggil perawat
disampaikan.
saat membutuhkan
 Letakkan bel/lampu
bantuan.
panggilan di tempat
mudah dijangkau dan
berikan penjelasan
cara
menggunakannya.
Jawab panggilan
tersebut dengan  Memberikan terapi
segera. Penuhi bicara pada klien.
kebutuhan klien.
Katakan kepada klien
bahwa perawat siap
membantu jika
dibutuhkan.
 Kolaborasi dengan
ahli wicara bahasa.
5. Hambatan interaksi Setelah diberikan Asuhan Mandiri Mandiri
 Agar individu
social berhubungan Keperawatan selama ….x24  Beri individu
terstimulasi untuk
dengan hambatan jam, diharapkan kliem hubungan suportif.
melakukan interaksi
komunikasi sekunder mampu melakukan interaksi
social.
akibat penyakit social, dengan out come :
 Agar klien mampu
 Klien mampu
mental kronis  Bantu
mengidentifikasi
berinteraksi dengan
ditandai dengan mengidentifikasi
tindakan yang baik.
orang disekitarnya
afasia, rasa alternative tindakan.
dengan baik.
bermusuhan/menyera  Klien tidak memiliki  Agar klien mampu
ng orang, kehilangan rasa bermusuhan /  Bantu menganalisis melakukan interaksi
control social, dan menyerang orang. pendekatan yang dengan orang lain
perilaku tidak tepat berfungsi paling baik. dengan baik.
 Untuk merangsang
klien untuk menjawab
 Gunakan pertanyaan
pertanyaan perawat
dan observasi untuk
secara tidak langsung
mendorong individu
menstimulasi klien
dengan keterbatasan
untuk berinteraksi.
keterampilan
interaksi

 Dukungan keluarga
sangat membantu
 Bantu anggota
dalam melakukan
keluarga dalam
interaksi social.
memahami dan
memberi dukungan.

Anda mungkin juga menyukai