Askep
Askep
,MSN
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Hardiansyah (NH0117049)
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
Satuan Acara Penyuluhan
(Pencegahan Primer Pada Fraktur)
Sasaran : Masyarakat
Penyuluh : Kelompok 1
6. Hania (NH0117048)
7. Hardiansyah (NH0117049)
1. Ceramah
2. Tanya jawab
1. Leaflet
2. PPT
F. Proses Kegiatan Penyuluhan
F. Sumber
A. Pengertian Fraktur
B. Penyebab Fraktur
a. Kekerasan langsung
Kekerasan langsung menyebakan patah tulang pada titik terjadinya
kekerasan. Fraktur demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan garis
patah melintang atau miring (Rosyidi, 2013).
b. Kekerasan tidak langsung
Kekerasan tidak langsung menebabkan patah tulang di tempat yang jauh
dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang
paling lemahdalam jalur hantaran vektor kekerasan (Rosyidi, 2013).
c. Kekerasan akibat tarikan otot
Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan dapat
berupa pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari
ketiganya dan penarikan (Rosyidi, 2013).
C. Tanda dan Gejala
a. Deformitas.
b. Bengkak/edema.
c. Echimosis (memar)
d. Spasme otot.
e. Nyeri.
f. Kurang/ hilang sensasi.
g. Krepitasi.
h. Pergerakan abnormal.
i. Rontgen abnormal (Rosyidi, 2013).
D. Komplikasi Fraktur
a. Komplikasi awal
1. Kerusakan arteri
Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi,
CRT menurut, sianosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dinding
pada ekstremitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting,
perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan
(Rosyidi, 2013).
2. Kompertement sindrom
Kompertemnet sindro merupakan komplikasi serius yang terjadi karena
terjebaknya otot, tulang, saraf dan pembuluh darah dalam jaringan
parut. Ini disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot,
saraf, dan pembuluh darah. Selain itu karena tekanan dari luar seperti
gips dan pembebatan yang terlalu kuat (Rosyidi, 2013).
3. Fat embolism sindrom
Fat embolism syndrom (FES) adalah komplikasi serius yang sering
terjadi pada kasus fraktur tulang panjang. FES terjadimkarena sel-sel
lemak yang dihasilkan bone morrow kuning masuk ke aliran darah dan
menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengan
gangguan pernafasan, tachykardi, hypertensi, tachypnea, demam
(Rosyidi, 2013).
4. Infeksi
Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada
trauma orthopedic infeksi ini dimulai pada kulit (superfisial) dan masuk
ke dalam. Ini biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga
karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin atau plat
(Rosyidi, 2013).
5. Avaskuler nekrosis
Avaskuler nekrosis (AVN) terjadi karena aliran darah ke tulang rusa
atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosi tulang dan diawali
dengan adanya volkman’s ischemia (Rosyidi, 2013).
6. Shock
Shcok terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya
permebilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi. I i
biasanya terjadi pada fraktur (Rosyidi, 2013).
b. Komplikasi dalam waktu lama
1. Delayed union
Delayed union merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi
(bergabung) sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk
menyambung. Ini disebabkan karena penurunan suplai darah ke tulang
(Rosyidi, 2013).
2. Nonunion
Nonunion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi dan
memproduksi sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9
bulan. Nonunion ditandai dengan adanya pergerakan yang berlebih
pada sisi fraktur yang membentuk sendi palsu atau pseudoartrosis. Ini
juga di sebabkan karena aliran darah yang kurang (Rosyidi, 2013).
3. Malunion
Malunion merupakan penyembuhan tulang ditandai dengan
meningkatnya tingkat kekuatan dan perubahan bentuk (deformitas).
Malunion dilakukan dengan pembedahan dan reimobilisasi yang baik
(Rosyidi, 2013).
E. Pencegahan Primer
a. Merokok
b. Obat obatan
Sebagian besar patah tuang terjadi karena terjatuh. Oleh karena itu
memperkenalkan upaya untuk mengurangi kemungkinan terjatuh
dapat memberikan dampak yang besar pada pencegahan
osteoporosis.kemungkinan terjatuh meningkat tajam pada usia
pertengahan enam puluhan dan orang dengan riwayat pernah jatuh
kemungkinan besar akan jatuh lagi,pasien mana pun yang baru- baru
ini pernah beberapa kali jatuh atau merasa pusing, pening, atau tidak
bisa tegak berdiri harus melakukan pemeriksaan medis untuk
mengetahui penyebabnya. Pemeriksaan dimulai dengan menemui
seorang internis(dokter ahli penyakit dalam) dan mungkin
berkonsultasi serta menjalani pemeriksaan jantung dan saraf. Rujukan
ke seorang ahli terapi fisik yang dapat mengevaluasi gaya berjalan
mungkin bermanfaat mempertimbangkan perlunya program latihan
keseimbangan dan koordinasi tertentu atau perlu tidaknya alat bantu
seperti tongkat atau alat bantu berjalan. Banyak orang tua yang
menyadari dirinya membutuhkan alat ini alat tersebut sangat
bermanfaat bagi kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan
karena alat tersebut membuat orang bisa tetap bergerak sekaligus
terhindar dari jatuh.
a. Kalsium
a. Vitamin D
a. Resep berolahraga
bagi orang-orang yang sehat dan mempunyai kondisi fisik yang baik,
olahraga aerobic yang bertumpu pada kaki idealnya dilakukan tiga
sampai lima kali seminggu baik untuk menjaga kesehatan tulang
maupun kardiovaskuler. Rekomendasi terbaru untuk perlindungan
kardiovaskuler yang optimal bahkan lebih berat lagi dan menyarankan
olahraga aerobic enam kali dalam seminggu. Namun, untuk mencapai
tujuan ini anda dapat mengikutsertakan semua aktivitas fisik yang
berkaitan dengan aktivitas normal anda sehari-hari berjalan ke took,
naik turun tangga, dan sebagainya. Berjalan selam dua puluh atau tiga
puluh menit dalam sehari, saat berekreasi atau selama aktivitas normal
sehari-hari, telah dikaitkan denagan perbaikan kesehatan tulang, dan
dalam kesehatan umum, dikaitkan dengan menurunya kematian
(Cosman, 2009).
Aktivitas aerobic yang bertumpu pada kaki yang lebih berat antara
lain.