Anda di halaman 1dari 14

NAMA DOSEN : AMRIATI MUTMAINNAH,S.kep.Ns.

,MSN

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

SAP PENYULUHAN KESEHATAN

PENCEGAHAN PRIMER PADA FRAKTUR

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

Ade Irma Suryani (NH0117003) Desi Fittoria (NH0117023)

Agil Muhammad (NH0117004) Desya Larasati (NH0117024)

Ayuni Kurnia (NH0117018) Hania (NH0117048)

Hardiansyah (NH0117049)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
Satuan Acara Penyuluhan
(Pencegahan Primer Pada Fraktur)

Hari/Tanggal : 7 Oktober 2019


Waktu : 30 Menit
Pokok Bahasan : Sistem Muskuloskeletal
Sub Pokok Bahasan : Konsep dan Aplikasi Pencegahan Primer
a. Pengertian fraktur
b. Penyebab fraktur
c. Tanda dan gejala fraktur
d. Komplikasi fraktur
e. Pencegahan Primer

Sasaran : Masyarakat
Penyuluh : Kelompok 1

1. Ade Irma Suryani (NH0117003)

2. Agil Muhammad Syahrul (NH0117004)

3. Ayuni Kurnia (NH0117018)

4. Desi Fittoria (NH0117023)

5. Desya Larasati (NH0117024)

6. Hania (NH0117048)

7. Hardiansyah (NH0117049)

Tempat : Kampus Stikes Nani Hasanuddin Makassar


A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat dapat
mengetahui cara mencegah terjadinya fraktur.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta di harapkan dapat :
1. Menyebutkan Definis Fraktur
2. Mengetahui Penyebab Fraktur
3. Mengetahui Tanda dan Gejala Fraktur
4. Mengetahui Komplikasi Fraktur
5. Mengetahui Pencegahan Primer
C. Karakteristik Peserta Penyuluhan
Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar STIKES Nani Hasanuddin
Makassar
D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Media dan Alat Peraga

1. Leaflet

2. PPT
F. Proses Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Respon Ibu hamil Waktu


1. Pendahuluan :  Membalas salam 5 menit
 Memberi salam  Mendengarkan
pembuka dan Memberi
perkenalan diri  respon
 Menjelaskan tujuan
 Kontrak waktu
2. Penjelasan :  Mendengarkan 20 menit
 Menjelaskan dengan penuh
Pengertian fraktur perhatian
 Menjelaskan
Penyebab Fraktur
 Menjelaskan tanda
dan gejala fraktur
 Menjelaskan
komplikasi fraktur
 Menjelaskan
pencegahan primer
pada fraktur
3. Penutup :  Menanyakan hal 5 menit
 Tanya jawab yang belum jelas
 Menyimpulkan  Aktif bersama
hasil penyuluhan menyimpulkan
 Memberikan salam  Membalas salam
penutup
E. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan lisan.
a. Tes awal
 Apakah ada yang tahu bagaimana pencegahan primer dari
fraktur?
b. Tes akhir
 Apa yang dimaksud dengan fraktur?
 Apa penyebab yang dapat menimbulkan fraktur ?
 Sebutkan pencegahan primer yang dapat dilakukan agar tidak
terjadi fraktur?
c. Observasi.
 Respon/tingkah laku peserta saat diberi pertanyaan: apakah
mereka diam atau menjawab
 (benar atau kurang tepat).
 Peserta antusias atau tidak.
 Peserta mengajukan pertanyaan atau tidak.

F. Sumber

Istianah, U. (2016). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem


Muskuloskeletal. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Noor, Z. (2016). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta Selatan:


Salemba Medika.

Rosyidi, K. (2013). Muskuloskeletal. Jakarta Timur : Trans Info Media.

Felicia, C. (2009). Osteoporosis : Panduan Lengkap Agar Tulang Anda Tetap


Sehat (pertama). Yogyakarta: B-First.
MATERI FRAKTUR

A. Pengertian Fraktur

Fraktur adalah terputusnya kontiunitas jaringan tulang yang umumnya


disebabkan oleh rudapaksa (Mensjoer et al, 2000). Sedangkan menurut Linda
Juall C.dalam buku Nursing Care Plans and Dokumentation menyebutkan
bahwa fraktur adalah rusaknya kontuinitas tulang yang disebabkan tekanan dari
luar yang datang lebih besar dari yang dapat di serap oleh tulang (Rosyidi,
2013).

Fraktur merupakan istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan,


baik yang bersifat total maupun sebagian. Secara ringkas dan umum, fraktur
adalah patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan
dan sudut tenaga fisik, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan lunak di sekitar
tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi lengkap atau tidak lengkap
(Noor, 2016).

B. Penyebab Fraktur

a. Kekerasan langsung
Kekerasan langsung menyebakan patah tulang pada titik terjadinya
kekerasan. Fraktur demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan garis
patah melintang atau miring (Rosyidi, 2013).
b. Kekerasan tidak langsung
Kekerasan tidak langsung menebabkan patah tulang di tempat yang jauh
dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang
paling lemahdalam jalur hantaran vektor kekerasan (Rosyidi, 2013).
c. Kekerasan akibat tarikan otot
Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan dapat
berupa pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari
ketiganya dan penarikan (Rosyidi, 2013).
C. Tanda dan Gejala
a. Deformitas.
b. Bengkak/edema.
c. Echimosis (memar)
d. Spasme otot.
e. Nyeri.
f. Kurang/ hilang sensasi.
g. Krepitasi.
h. Pergerakan abnormal.
i. Rontgen abnormal (Rosyidi, 2013).

D. Komplikasi Fraktur

a. Komplikasi awal
1. Kerusakan arteri
Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi,
CRT menurut, sianosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dinding
pada ekstremitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting,
perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan
(Rosyidi, 2013).
2. Kompertement sindrom
Kompertemnet sindro merupakan komplikasi serius yang terjadi karena
terjebaknya otot, tulang, saraf dan pembuluh darah dalam jaringan
parut. Ini disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot,
saraf, dan pembuluh darah. Selain itu karena tekanan dari luar seperti
gips dan pembebatan yang terlalu kuat (Rosyidi, 2013).
3. Fat embolism sindrom
Fat embolism syndrom (FES) adalah komplikasi serius yang sering
terjadi pada kasus fraktur tulang panjang. FES terjadimkarena sel-sel
lemak yang dihasilkan bone morrow kuning masuk ke aliran darah dan
menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengan
gangguan pernafasan, tachykardi, hypertensi, tachypnea, demam
(Rosyidi, 2013).
4. Infeksi
Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada
trauma orthopedic infeksi ini dimulai pada kulit (superfisial) dan masuk
ke dalam. Ini biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga
karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin atau plat
(Rosyidi, 2013).
5. Avaskuler nekrosis
Avaskuler nekrosis (AVN) terjadi karena aliran darah ke tulang rusa
atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosi tulang dan diawali
dengan adanya volkman’s ischemia (Rosyidi, 2013).
6. Shock
Shcok terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya
permebilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi. I i
biasanya terjadi pada fraktur (Rosyidi, 2013).
b. Komplikasi dalam waktu lama
1. Delayed union
Delayed union merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi
(bergabung) sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk
menyambung. Ini disebabkan karena penurunan suplai darah ke tulang
(Rosyidi, 2013).
2. Nonunion
Nonunion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi dan
memproduksi sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9
bulan. Nonunion ditandai dengan adanya pergerakan yang berlebih
pada sisi fraktur yang membentuk sendi palsu atau pseudoartrosis. Ini
juga di sebabkan karena aliran darah yang kurang (Rosyidi, 2013).
3. Malunion
Malunion merupakan penyembuhan tulang ditandai dengan
meningkatnya tingkat kekuatan dan perubahan bentuk (deformitas).
Malunion dilakukan dengan pembedahan dan reimobilisasi yang baik
(Rosyidi, 2013).
E. Pencegahan Primer

1. langkah pencegahan pertama: Mengurangi faktor resiko

a. Merokok

Kebiasaan pertama dan terpenting dalam daftar kebiasaan yang


merusak tulang adalah merokok. Merokok meningkatkan resiko patah
tulang pinggul sebesar 100 persen. Sebagai contoh ,jika rata-rata
risiko terjadinya patah tulang pinggul sepanjang hidup adalah sebesar
15 persen,seorang perokok mempunyai rata-rata sepanjang hidup
sebesar 30 persen. Merokok secara langsung meracuni sel-sel pembuat
tulang,selain itu merokok juga mengurangi kadar hormon ekstrogen
dan dapat mengakibatkan menopause dini.para perokok secara
keseluruhan melakukan aktivitas fisik dan gaya hidup pasif adalah
faktor resiko lain yang menyebabkan berkembangnya osteoporosis.
Selain itu ada bukti yang menunjukkan bahwa berhenti merokok
merupakan cara penting untuk mengurangi risiko patah tulang. Wanita
yang berhenti merokok dapat mengurangi risiko patah tulang pinggul
sampai 50 persen selama 5 tahun. Hal ini sama dengan dampak
merokok pada penyakit jantung. Berhenti merokok sangat mengurangi
risiko terkena penyakit jantung selama lima tahun. Mencegah
osteoporosis hanyalah satu diantara berbagai alasan yang
mengharuskan seseorang berhenti obatan merokok (Cosman, 2009).

b. Obat obatan

Sejumlah obat dapat mempengaruhi kesehatan tulang. Mengurangi


pencapaian massa tulang maksimum,atau meningkatkan pengeroposan
tulang. Obat obatan tersebut meliputi,terutama hormon steroid dan
tiroid. Obat obatan ini terkadang diberikan dengan indikasi yang
meragukan pada beberapa kasus. Berhenti mengomsumsi obat obatan
ini merupakan hal yang tidak mungkin,tetapi menurangi dosis
mungkin dapat membantu memberikan manfaat pada tulang (Cosman,
2009).
c. Alkohol

Mengomsumsi alkohol secara berlebihan mempunyai dampak yang


sangat besar pada massa tulang. Pecandu alkohol menderita
osteoporosis yang parah. Penyebabnya mungkin banyak dan melipiti
status nutrisi keseluruhan yang buruk di antaranya asupan kalsium
yang kurang. Pecandu alkohol juga cenderung mempunyai kebiasaan
olahraga yang buruk. Alkohol dapat langsung mempengaruhi sel
tulang dan menganggu proses pembentukan kembali. Pecandu alkohol
yang sudah menderita osteoporosis berisiko besar mengalami patah
tulang karena mereka sering terjatuh atau mengalami berbagai
kecelakaan kecil atau besar.pencegahan danpengobatan osteoporosis
harus selalu melibatkan pengobatan untuk penyalahgunaan alkohol
jika sipenderita adalah pengomsumsi alkohol (Cosman, 2009).

d. Mengurangi peluang anda terjatuh

Sebagian besar patah tuang terjadi karena terjatuh. Oleh karena itu
memperkenalkan upaya untuk mengurangi kemungkinan terjatuh
dapat memberikan dampak yang besar pada pencegahan
osteoporosis.kemungkinan terjatuh meningkat tajam pada usia
pertengahan enam puluhan dan orang dengan riwayat pernah jatuh
kemungkinan besar akan jatuh lagi,pasien mana pun yang baru- baru
ini pernah beberapa kali jatuh atau merasa pusing, pening, atau tidak
bisa tegak berdiri harus melakukan pemeriksaan medis untuk
mengetahui penyebabnya. Pemeriksaan dimulai dengan menemui
seorang internis(dokter ahli penyakit dalam) dan mungkin
berkonsultasi serta menjalani pemeriksaan jantung dan saraf. Rujukan
ke seorang ahli terapi fisik yang dapat mengevaluasi gaya berjalan
mungkin bermanfaat mempertimbangkan perlunya program latihan
keseimbangan dan koordinasi tertentu atau perlu tidaknya alat bantu
seperti tongkat atau alat bantu berjalan. Banyak orang tua yang
menyadari dirinya membutuhkan alat ini alat tersebut sangat
bermanfaat bagi kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan
karena alat tersebut membuat orang bisa tetap bergerak sekaligus
terhindar dari jatuh.

Tindakan yang juga penting untuk mrngurangi risiko terjatuh


khhususnya pada pria dan wanita tua adalah mengevaluasi obat obatan
yang menyebabkan kantuk,menenangkan,pusing, ata mungkin
menurunkan tekanan dara. Di antaranya adalah obat obatan yang
memprengaruhi susunan saraf pusat obat anti depresi,obat anti
gelisah,obat tidur,obat tekanan darah menghentikan atau mengurangi
dosis obat-obatan semacam itu apabila kemungkinan dapat membantu
mengurangi risiko terjatuh adalah mengevaluasi obat obatan anda
dengan dokter anda (Cosman, 2009).

2. langkah pencegahan ke dua: Nutrisi

Nutrisi yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan


mencegah osteoporosis pada anak anak dan remaja, nutrisi tersebut
termaksud kalori,protein,kalsium,dan vitamin D. Nutrisi tersebut
merupakan unsuur penting tulang. Kita harus mengomsusmsinya setiap
hari karena tulang harus mengalami pembaruan dan sebagai nutrisi
dikeluarkan oleh tubuh (Cosman, 2009).

a. Kalsium

Asupan kalsium yang cukup dapat membantu melindungi tulang


sepanjang hidup kita. Pada anak anak dan remaja asupan kalsium
yang cukup dapat membantu memproduksi massa tulang yang
maksimum yang lebih tinggi. Massa tulang yang maksimum adalah
jumlah tulang maksimum yang pernah dicapai oleh seseorang
biasanya saat berusia 25 tahun. Pada orang dewasa di kalangan
wanita pramenopause,pascamenopause,dan tua asupan kalsium yang
cukup dapat mengurangi laju pengeroposan tulang meskipun tidak
benar- bernar mencegah keropos tulang (Cosman, 2009).
Kehilangan sebagian kalsium harian melalui sekresi(urine dan
feses),keringat, dan paru paru saat kita bernapas adalah hal yang
normal oleh karena itu,kita harus mengomsumsi cukup kalsium
setiap hari untuk mengembalikan kalsium yang hilang ini.pada
kebanyakan orangyang sehat,pola makanynag megikuti rekomendasi
asupan kalsium dalam tabel di bawah dapat mengembalikan kalsium
yang hilang setiap harinya.jika kebutuhan kalsium tidak bisa
dipenuhi,tubuh akan mengambil kalsium untuk memperthankan
kecukupan kalsium dalam darah,mempertahankan kadar kalsium
sangat penting agar jantung dan pembuluh nadi,urat saraf,otot dapat
berfungsidengan normal. Jika diperlukan tubuh akan mengorbankan
tulang sehingga membuat tulang menjadi lemah dan rentang
patah,demi mempertahankan fungsi tubuh yang lebih vital bagi
kelangsungan hidup (Cosman, 2009)

3. langkah pencegahan ketiga: Suplemen dan Vitamin

Beberapa vitamin dan suplemen yang di jual bebas,termaksud boron,


zink, tembaga, mangan, magnesium, produk produk kedelai dan iprifalvon,
serta vitamin A,B,C dan K tingkat optimal setiap bahan gisi ini tidak
diketahui, tetapi kebanyakan dokter yakin bahwan pola makan dasar yang
baik, dengan banyak buah dan sayur serta biji bijian alami. Dapat
menyediakan semua bahan gizi yang diperlukan,multivitamin dasar harian
dapat menyediakan semua bahan gizi tambahan,banyak yang setuju bahwa
pill suplemen tambahan yang mengandung bahan-bahan gizi ini dan
bahan-bahan lainya penting bagi tulang dan masalah kesehatan lainya.
Namun, bukti bahwa suplemen tertentu(selain kalsium dan vitamin D)
diperlukan atau bahkan bermanfaat bagi tulang pada mayoritas orang yang
sangat sehat sangatlah kurang. Selain itu, mungkin ada efek merugikan
yang berkaitan dengan sebaian produk ini. Satu perbedaan sangat penting
antara kalsium dan bahan gizi yang lain ini adalah kenyataan bahwa
sebagian besar tulang sebenarnya adalah kalsium. Oleh karena itu untuk
kesehatan tulang,kemungkinan dibutuhkanya bahan gizi yang lain
inidalam dosis besar sangatlah kecil (Cosman, 2009).

a. Vitamin D

Vitamin D bertanggung jawab atas penyerapan kalsium yang


optimal dan mungkin juga mempunyai efek langsung pada tulang.
Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak sehingga dapat di
simpan lama dalam tubuh. Hanya ada sedikit makanan yang bahan
dasarnya mengandung vitamin D, antara lain jenis ikan tertentu
seperti belut(yang mungkin terdapat dalam sushi atau sahsimi),ikan-
ikan berlemak(salmon,blufish,dan sarden),minyak ikan(minyak hati
ikan cod),dan telur (Cosman, 2009).

4. langkah pencegahan keempat : Olahraga

a. Resep berolahraga

Semua program olahraga harus disesuaikan dengan usia dan kondisi


kesehatan seseorang secara umum dan harus mempertimbangkan
kemampuan orang tersebut untuk mempertahankan program tersebut
sepanjang hidupnya. Resep yang tepat untuk mencapai dan memelihara
massa tulang dengan optimal tidak diketahui, tetapi mungkin
melibatkan beberapa kombinasi olahraga aerobic yang bertumpu pada
pada kaki anda dan memperkuat daya tahan otot (Cosman, 2009).

Program aerobic yang bertumpu pada kaki untuk orang sehat

bagi orang-orang yang sehat dan mempunyai kondisi fisik yang baik,
olahraga aerobic yang bertumpu pada kaki idealnya dilakukan tiga
sampai lima kali seminggu baik untuk menjaga kesehatan tulang
maupun kardiovaskuler. Rekomendasi terbaru untuk perlindungan
kardiovaskuler yang optimal bahkan lebih berat lagi dan menyarankan
olahraga aerobic enam kali dalam seminggu. Namun, untuk mencapai
tujuan ini anda dapat mengikutsertakan semua aktivitas fisik yang
berkaitan dengan aktivitas normal anda sehari-hari berjalan ke took,
naik turun tangga, dan sebagainya. Berjalan selam dua puluh atau tiga
puluh menit dalam sehari, saat berekreasi atau selama aktivitas normal
sehari-hari, telah dikaitkan denagan perbaikan kesehatan tulang, dan
dalam kesehatan umum, dikaitkan dengan menurunya kematian
(Cosman, 2009).

Aktivitas aerobic yang bertumpu pada kaki yang lebih berat antara
lain.

 Program aerobic berdansa atau kalistenik


 Ski lintas alam
 Menari
 Treadmill untuk berjalan atau lari kecil
 Alat-alat olahraga seperti stepper dan elliptical walker (atau moon
walker)
 Berlari kecil

Anda mungkin juga menyukai