Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBINAAN DAN PEMANTAUAN KESEHATAN KERJA


PUSKESMAS LUHU

I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan yaitu merupakan sebuah kondisi yang stabil atau umum dalam sistem

kondisi jiwa raga manusia atau makhluk hidup lainnya pada rata-rata normal. Menurut

WHO kesehatan merupakan keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan social dan

bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Kesehatan memegang peranan penting,

tanpa kesehatan tidak mungkin seseorang tidak dapat meningkatkan produktifitas.

Dewasa ini jumlah angkatan kerja di Indonesia lebih dari seratus juta jiwa, dengan

penyebaran yang tidak merata 70%-80% masih belum teroganisir (sector informal). Di era

globalisasi dan pasar bebas, K3 merupakan salah satu yang ditetapkan dalam hubungan

ekonomi antar negara dan mempunyi aturan sendiri dan mesti dipatuhi oleh seluruh negara

anggota termasuk Indonesia. Hal ini merupakan kenyataan dan tantangan berat harus kita

hadapi.

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal, yang akan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mencapai hal tersebut manusia harus

berupaya dalam bentuk bekerja, berkarya. Agar kinerja optimal diperlukan suatu upaya lain

bagi pemeliharaan kesehatan jasmani maupun rohani, yaitu upaya kesehatan dan

keselamatan kerja yang merupakan kebutuhan pokok bagi pekerja, dan juga masyarakat

sekitar atau dapat terkena dampaknya.

Kesehatan kerja merupakan upaya kelima dan 15 upaya kesehatan yang tercantun

dalam UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, dalam pasal 23 dinyatakan bahwa

kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal, agar

setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat

sekeliling, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program

perlindungan tenaga kerja.


Kesehatan kerja adalah kesehatan fisik maupun fisik pekerja sehubungan dengan

pekerjaannya. Pelaksanaan upaya kesehatan kerja ini tentunya dapat dilaksanakan diseluruh

tempat kerja agar pekerja terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

1.2 Tujuan
a. Tujuan umum : Meningkatkan status kesehatan pekerja untuk mencapai kinerja yang

maksimal (Dep. Kes. R. I., 2003).


b. Tujuan khusus :

1. Meningkatnya pengetahuan masyarakat pekerja tentang kesehatan kerja.

2. Meningkatkan kesadaran dan peran serta pemilik perusahaan tentang pentingnya

kesehatan pekerja.

II RENCANA KEGIATAN
2.1 KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Promotif yang dilakukan di Posyandu adalah mengadakan sosialisasi orientasi

kesehatan kerja

2.2 CARA PELAKSANAAN


Kegiatan diawali dengan kegiatan mengisi daftar hadir peserta sosialisasi, kemudian

membawakan materi sosialisasi, setelah itu melakukan tanya jawab bersama- sama untuk

meningkatkan pengetahuan para pekerja.

 Pengorganisasian /Pelaksana kegitan


a. Pengorganisasian
Pemegang program bertanggung jawab dalam kegiatan K3.
b. Peran pihak pihak terkait
1. Lintas Program

No Pihak terkait lintas program Peran Keterangan


1 Pemegang Wilayah Pencatatan, pelaksanaan

2.3 SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah para pekerja perusahaan di Posyandu desa Luhu wilayah kerja

Puskesmas Luhu

2.4 JADWAL PELAKSANAAN


Jadwal dimulai bulan Agustus 2019.

2.5 PEMBIAYAAN
Dana BOK pada tahun 2019
No Kegiatan Uraian Rincian perhitungan Jumlah
1. Pembinaan Uang Pengelola K3 : 1 org x 1 desa x 2 keg x Rp. 220.000,-
dan Transport Rp.110.000.- (Untuk Darat) Rp.300.000,-
pemantaua Petugas (Untuk Laut)
n Pendamping : 1 org x 1 desa x 2 keg x Rp. 220.000,-
kesehatan Rp.110.000.- (Untuk Darat) Rp.300.000,-
kerja (Untuk Laut)

2.6 OUTPUT
1. Dengan adanya kegiatan K3 dalam rangka sosialisasi orientasi kesehatan kerja di

posyandu maka diharapkan kesehatan pekerja di perusahaan / ukm dapat terdeteksi

2. bisa meningkatkan produktifitas pekerja.

3. Meningkatkan pengetahuan pekerja

4. meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya kesehatan pekerja.

III PENUTUP
3.1 Pencatatan , Evaluasi , Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dituangkan dalam pengisian format pengukuran
tingkat perkembangan serta form laporan hasil kegiatan . yang dituangkan berupa hasil
dari pemantauann meliputi pelaksanaan, jumlah kehadiran pekerja, kelengkapan sarana
dan hasil. dari hasil kegiatan tersebut secara langsung di evaluasi / dibahas dalam
pembinaan setelah pelaksanaan kegiatan selesai oleh penanggung jawab program /
petugas desa . apa yang menjadi kekurangan dan masukan kegiatan disampaikan pada
pekerja dan pemilik perusahaan dengan mengacu pada format pengukuran tingkat
perkembangan K3 . evaluasi dilaksanakan saat dilakukan pemantaun dan pembinaan
kembali di pos tersebut, dengan menganalisis hal – hal yang menjadi kekurangan.

3.2 Rencana Tindak Lanjut


RTL akan disusun setelah dianalisis dan dibahas dengan pekerja setelah kegiatan di
posyandu.

Luhu, Agustus 2019

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pelaksana Kegiatan

A.G. Samanery Fatia Rahma Kihoa


NIP. 19751005 199503 1 001 -

Anda mungkin juga menyukai