Anda di halaman 1dari 9

FOTOSINTESIS

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Sariwulan Diana, M.Si.
Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd.

oleh:
Biologi C 2017
Kelompok 5

Deri Anggara (1700038)


Dwi Aryani (1700778)
Nisa Sholihatul U (1703301)
Nisrina Nur Aini (1701590)
Yunita (1702716)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Praktikum
Kultur Air

B. Tujuan
Mengetahui pengaruh unsur-unsur tertentu bagi pertumbuhan tumbuhan.

C. Waktu dan Tempat


Hari : Rabu, 20 Februari 2019
Waktu : 13.00 – 15.30 WIB
Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI

D. Dasar Teori
Tanaman merupakan mahluk hidup yang sangat penting karena
tanaman untuk kebutuhan manusia untuk melangsngkan kehidupan di
dunia ini.Tanaman juga perlu air dan bahan makanan untukmelangungkan
hidupnya (Handoko 1990).
Tumbuhan mempuyai akar yang dapat berfungsi sebagai alat
penyerapan unsur hara. Penyerapan unsur hara ini sangat penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri. Dalam
mekanismenya akar akan menyerap unsur hara dari dalam tanah. Tanah
adalah bahan alam yang terbentuk dari akibat bekerjanya gaya-gaya alam
terhadap bahan-bahan alam dipermukaan bumi. Tanah juga merupakan
medium pertumbuhan tanaman yang menyediakan unsur-unsur hara untuk
pertumbuhan tanaman (Pratiwi, dkk, 2007).
Hara merupakan unsur yang sangat diperlukan oleh tanaman. Hara
banyak terdapat dalam air tanah. Konsentrasi hara dalam air tanah pada (1)
Konsentrasi Normal sekitar 1-5 permil. (2) Jenuh air 0,21-1 permil dengan
Po 0,1-0,5 atm. (3) Tanah kering konsentrasi hara dalam air tanah dapat
meningkat dan menyebabkan PO tanah menjadi negative (Dwidjoseputro,
1986).
Tumbuhan memerlukan beberapa unsur hara yang penting
(essential), seperti karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), phosphor (P),
dan sulfur (S). selain itu tumbuhan juga memerlukan beberapa unsur
logam, sekalipun digunakan dalam jumlah yang sangat kecil, seperti Co,
Cu, Mg, Zn, B dan Mo. Unsur-unsur tersebut diperoleh dalam bentuk
garam-garam yang larut dalam air tanah dan diserap oleh akar. Untuk
mengetahui unsur-unsur tersebut di atas terhadap tumbuhan, Julius von
Sach telah melakukan percobaan dengan menumbuhkan tumbuhan dalam
larutan yang terdiri dari garam-garam mineral yang dibutuhkan oleh
tumbuhan. Dengan menghilangkan salah satu unsur dari larutan tersebut,
maka pengaruh tidak adanya (defisiensi) unsur tersebut dapat diketahui
Tanah mengandung unsur hara yang diperlukan oleh tubuh
tanaman, antara lain: air, dan mineral-mineral yang penting bagi tanaman.
Air tanah berfungsi sebagai pelarut hara dalam tanah, sebagai alat
transport hara dalam tanah, dan transport hara ke tanaman. Keberadaan air
tanah dalam tanah dapat berbentuk 3 macam, antara lain: (1) air
adhesi/adsobsi. Air ini terikat pada partikel tanah pada tekanan > 15 atm.
Air ini terikat kuat pada tanaman sehingga tidak dapat dimanfaatkan
tanaman. (2) Air kohesi/air kapiler, air ini terikat pada tanah dengan
tekanan 1/3-15 atm. Air ini berada disebelah luar dari air adhesi dan air ini
dapat dimanfaatkan oleh tanaman. (3) air gravitasi, air ini dipengaruhi oleh
gravitasi bumi. Air ini terikat pada partikel tanah dengan tekanan 0-1/3
atm. Air ini tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Pengambilan air tanah
oleh tanaman berlangsung melalui 2 proses, (1) gerakan air tanah ke
daerah perakaran (berlangsug lambat), (2) pergerakan akar kedaerah
lembab yang akan menyebabkan pertumbuhan akar semakin cepat.
Besarnya penyerapan unsur hara pada tanaman tergantung pada:
1. Kerapatan akar
2. Koefisien penyerapan ion
3. Kecepatan penyerapan air oleh akar
4. Kandungan air tanah
5. Koefisien difusi gas
6. Arus air
7. Temperatur
8. Cahaya
9. Keasaman(pH)
10. Aerasi
11. Aktivitas jasad renik
12. Interaksi antar ion
E. Alat dan Bahan
Tabel E. 1. Alat yang digunakan Praktikum
No Nama Alat Jumlah
1. Toples plastik 200 ml 5 unit
2. Kapas 1 unit
3. Pompa udara 1 unit
4. Kertas karbon 4 unit
5. Alat tulis 1 unit
6. Kamera 1 unit
7. pH universal 4 unit

Tabel E. 2. Bahan yang digunakan Praktikum


No Nama Bahan Jumlah
1. Pleomele sp. 4 buah
2. Aquades 200 ml
3. Larutan –Ca 200 ml
4. Larutan –N 200 ml
5. Larutan –P 200 ml
6 Larutan lengkap 200 ml

F. Langkah Kerja

tutup toples diberi 2


beberapa larutan yang masing-masing larutan lubang dan toples diisi
telah ditentukan dibuat diukur pH nya. larutan lalu di tutup
kertas karbon

siapkan Pleomele sp.


pada satu lubang di sebanyak 5 buah untuk
toples diberi label
beri sedota dan ditutupi diletakkan pada
berdasarkan jenis
kapas masing-masing toples
larutan
berisi masing-masing
larutan

toples tumbuhan
keadaan tumbuhan
disimpan di tempat tumbuhan disimpan
awal dan akhir di catat
aman dan terkena sinar selama
dan didokumentasi
matahari

Bagan F. 1. Langkah Kerja Praktikum Kultur Air


G. Hasil Pengamatan
Tabel G.1 Hasil Pengamatan Kultur Air
Jenis Keadaan Awal Tanaman Keadaan Akhir Tanaman
No. Keterangan
Larutan
Tabung Daun Batang Akar Tinggi Daun Batang Akar Tinggi
(Sach)
Daun hijau
Daun dan jumlah Tidak terjadi
1. Lengkap Baik - 20 cm Baik - 25,9 cm
hijau daun defisiensi
bertambah

Daun hijau
Daun dan jumlah Tidak terjadi
2. -N Baik - 20 cm Baik - 21,6 cm
hijau daun defisiensi
bertambah

Daun hijau
Daun dan jumlah Tidak terjadi
3. -P Baik - 20 cm Baik - 22,2 cm
hijau daun defisiensi
bertambah

Daun hijau
Daun dan jumlah Tidak terjadi
4. -Ca Baik - 20 cm Baik - 21,2 cm
hijau daun defisiensi
bertambah

Daun Daun layu Terjadi


Aquades Baik - 20 cm Layu dan
5. hijau dan - 22,5 cm defisiensi
membusuk
berguguran

H. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kelompok kami mengamati bagaimana
pengaruh unsur tertentu pada pertumbuhan tanaman. Unsur hara berasal dari
tanah, di dalamnya terdapat air dan mineral. Mineral di dalam tanah
merupakan zat anorganik yang diperlukan tumbuhan sebagai kofaktor
enzim, demi berlangsungnya segala proses metabolisme dalam tubuh
tumbuhan.

Untuk memebuktikan bagaimana pengaruh unsur hara mineral tersebut


pada suatu tanaman, kami akna menggunakan metode klutur air. Dimana
tumbuhan akan dimasukan ke air bagian akarnya dan nutrisi di dalam air
tersebut diatur sesuai dengan tujuan dan unsur mineral apa yang ingin kita
lihat pengaruhnya. Apabila kita ingin melihat pengaruh unsur Ca pada
tanaman, unsur Ca tersebut dihilangkan untuk dilihat bagaimana
pengaruhnya jika terjadi defisiensi.
Mineral dalam yang diperlukan tumbuhan di bagi 2 yaitu micronutrient
dan makronutrient. Contoh makronutrient yaitu Ca, N, P. Sedangkan contoh
micronutrient yaitu Fe. Mineral Ca, N dan P merupakan unsur mineral yang
akan diteliti bagaimana pengaruhnya terhdapap pertumbuhan tanaman.
Berdasarkan hasil pengamatan;

1. Larutan lengkap
Pada larutan lengkap, warna daun tetap dan terus mengalami
pertumbuhan dan pertambahan daun.
2. Kekurangan Ca
Pada larutan kekurangan Ca, daun tetap bewarna hijau tetapi
sangat mudah gugur. Hal ini karena, Ca pada dasarnya merupakaan
salah satu komponen penyusun tetap tegaknya dinding sel.
3. Kekurangan N
Pada kekurangan N, warna daun tidak terlalu tampak berubah.
Hanya saja pertumbuhan dan pertambahan daun, tidak secepat
pertumbuhan pada larutan lengkap.
4. Kekurangan P
Pada larutan kekurangan P, warna daun tetap. Hanya saja
pertumbuhan sedikit lambat dibandingkan dengan laju pertumuhan
pada larutan lengkap. Hal ini karena P merupakan salah satu unsur
pada nukelotida yang terdapat pada inti sel.
5. Aquades
Pada larutan aquades saja, tumbuhan tidak mengalami
pertumbuhan. Daun kering dan gugur. Karena, unsur mineral untuk
melakukan fotosintesis tidak ada.

I. Pertanyaan

1. Mengapa botol yang digunakan harus ditutup dengan kertas karbon?


Jawab :
Botol harus ditutup dengan kertas karbon yang berwarna gelap karena
jika ada cahaya yang masuk kemungkinan dapat terkontaminasi oleh
bakteri tanaman Protista. Selain itu, agar sesuai dengan lingkungan
sebenarnya yang gelap dibawah permukaan air atau tanah.
2. Mengapa medium harus diaerasi?
Jawab :
Medium harus diaerasi karena untuk memberikan oksigen kepada
tanaman tersebut, jika tidak diaerasi atau kekurangan oksigen maka
pertumbuhan tidak akan optimal.
3. Adakah perbedaan diantara perlakuan yang anda amati? Jelaskan!
Jawab :
Ya, terdapat perbedaan dari keempat perlakuan yang kami amati. Pada
tumbuhan dengan larutan lengkap terlihat segar hingga akhir
praktikum dan semuanya tumbuh dengan baik serta muncul daun baru
dan tidak terjadi diferensiasi. Pada tumbuhan dengan kekurangan
nitrogen batang tetap dalam keadaan baik dan daun berwarna hijau
serta masih tumbuh daun baru dan tidak terjadi diferensiasi. Pada
tumbuhan dengan kekurangan kalsium daun berwarna hijau dan
terdapat beberapa daun juga yang tumbuh serta tidak terjadi
diferensiasi. Pada tumbuhan dengan kekurangan fosfor daun tetap
berwarna hijau dan tumbuh daun baru. Hal tersebut dapat terjadi
karena dari masing-masing unsur memiliki fungsi tersendiri dalam
pertumbuhan suatu tumbuhan.
4. Pada hari keberapa tumbuhan yang anda amati mulai menunjukkan
perubahan? Gejala apa saja yang anda lihat?
Jawab :
Selama pengamatan, tidak terjadi pengurangan kualitas tumbuhan pada
keempat tanaman dalam beragam larutan dan tumbuh beberapa daun
baru. Pada tumbuhan yang ditanam di aquades mengalami daun gugur
selama 1 minggu setelah perlakuan.
J. Simpulan
Kultur air merupakan salah metode dalam menumbuhkan tanaman
melalui media air. Kultur air ini dilakukan untuk melihat bagaimana
pengaruh tanaman jika mengalmai defisiensi unsur mineral tertentu.
Pengaruh akibat defiesiensi unsur mineral tertentu dapat dilihat dari
pertumbuhan, jumlah pertambahan daun dan keadan tumbuhan sendiri.
Misal daun menguning, berguguran atau daun menjdi layu.
Setelah melakukan pengamatan dapat kita lihat berbagi pengaruh
dan fungsi dari masing – maisng unsur mineral. Misalnya N, N adalah satu
komponen asam amino dimana jika tumbuhan kekurangan unsur ini,
pembentukan asam amino akan terhambat dan system metabolisme
tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. dkk.(2012). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Dwidhoesuptro. (1986). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.

Handoko . 1990. Tanaman juga Mahuluk Hidup. Panduan Pertanian: Jakarta Barat

Pratiwi, dkk. (2007). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Rismunandar. 2000. TANAH ( Seluk Beluknya Bagi Pertanian ). Sinar Baru


Algensindo : Bandung.

Wiraatmaja.(2017). Defisiensi dan Toksisitas Hara Mineral Serta Respon


Terhadap Hasil. [Online]. Tersedia :
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/8845246192c4d1
5f3aa034af1b88a4d4.pdf. [Diakses pada 7 April 2019].

Anda mungkin juga menyukai