Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(UUD sebelum & sesudah amandemen)


Dibuat Oleh :

Tania Arniazaki ( 22-2014-120)


Proses Amandemen
a. Tahap Pertama

Perubahan pertama terhadap pasal-pasal UUD 1945 ditetapkan tanggal 19 Oktober 1998
terhadap 9 pasal, 16 ayat dengan maksud dan tujuan mengurangi kewenangan presiden .
Pasal-pasal yg di-Amandemen yaitu :
1) Pasal 5 ayat 1 : Hak Presiden untuk mengajukan RUU kepada DPR
2) Pasal 7 : Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden
3) Pasal 9 ayat 1 & 2 : Sumpah Presiden dan Wakil Presiden”
4) Pasal 13 ayat 2 & 3 : Pengangkatan dan Penempatan Duta
5) Pasal 14 ayat 1 : Pemberian Grasi dan Rehabilitasi
6) Pasal 14 ayat 2 : Pemberian amnesty dan abolisi
7) Pasal 15 : Pemberian gelar, tanda jasa dan kehormatan lain
8) Pasal 17 ayat 2 & 3 : Pengangkatan Menteri
9) Pasal 20 ayat 1-4 : DPR
10) Pasal 21 : Hak DPR untuk mengajukan RUU

b. Tahap Kedua

Perubahan kedua terhadap UUD 1945 dilakukan pada sidang tahunan MPR pada tanggal 18
Agustus 2000 ada 26 pasal yang diubah dan ditambah. Perubahan ini antara lain :
1) Pasal 18A, 18C, 18D : Pemerintah Daerah (otonomi daerah).
2) Pasal 25A : Wilayah Negara yang berciri Nusantara.
3) Pasal 20A : DPR mengenai fungsi dan hak.
4) Pasal 26, 27, 28 : Warga Negara dan penduduk .
5) Pasal 28 : Hak asasi manusia (dalam pasal 28 ditambah 10 pasal baru).
6) Pasal 30 : Pertahanan dan keamanan (TNI dan Polri).
7) Pasal 36A : Lambang Negara (Bhinneka Tunggal Ika).
8) Pasal 36B : Lagu kebangsaan (Indonesia Raya).

c. Tahap Ketiga
Perubahan ketiga terhadap UUD 1945 dilakukan pada sidang tahunan MPR pada tanggal 10
November 2001 ada 23 pasal yang diubah dan ditambah. Perubahan ini antara lain :
1) Kedaulatan rakyat dilaksanakan menurut undang-undang.
2) Negara Indonesia adalah Negara hukum.
3) Wewenang MPR (mengubah dan menetapkan UUD, melantik residen dan Wakil Presiden,
memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
4) Kepresidenan (syarat menjadi Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan Presiden langsung
oleh rakyat.
5) Pembentukan Mahkamah Konstitusi.
6) Pelaksanaan perjanjian internasional.
7) DPR tidak dapat dibekukan dan atau dibubarkan oleh Presiden, anggota DPR dipilih tiap
daerah pemilihan melalui Pemilu.
8) Pemilu dilaksanakan 5 tahun sekali secara luber dan jurdil untuk memilih DPR, DPD,
Presiden dan Wakil presiden serta DPRD. Peserta pemilu adalah partai politik.
9) APBN ditetapkan setiap tahun dilaksanakan secara terbuka dan bertanggungjawab
10) BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keungan Negara.
11) Kekuasaan kehakiman dilakukan Mahkamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.

d. Tahap keempat
Perubahan keempat terhadap UUD 1945 dilakukan pada sidang tahunan MPR pada tanggal 10
Agustus 2002. Ada 13 pasal yang diubah dan ditambah serta 3 pasal aturan peralihan dan 2
pasal aturan tambahan. Perubahan secara garis besar adalah :

1) MPR terdiri atas DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilihan umum.
2) Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
3) Ada mekanisme jika Presiden dan Wakil Presiden berhalangan tetap.
4) Persetujuan dalam pembuatan perjanjian internasional.
5) Penghapusan Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan sekaligus pembentukan dewan
pertimbangan yang memberi nasehat kepada Presiden.
6) Penetapan mata uang dan pembentukan banjk sentral.
7) Badan-badan yang berkaitan dengan kekuasaan kehakiman.
8) Pereekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat.
9) Hak dan kewajiban warga Negara dalam pendidikan dan kebudayaaan.
10) Mekanisme perubahan Undang-Undang Dasar UUD 1945 oleh MPR.
11) Aturan tambahan (pasal III) pembentukan Mahkamah Konstitusi.
12) Aturan tambahan (pasaal I/0 tentang tugas MPR untuk meninjau materi dan status hukum
ketetapan MPRS dan MPR untuk diambil putusan pada siding MPR 2003.
13) Aturan tambahan (pasal II) tentang isi undang-undang dasar yang terdiri atas pembukaan
dan pasal-pasal.
Hasil
NO Sebelum Amandemen Sesudah Amandemen
Amandemen
1. MPR 1. Susunan 1. Susunan
Pasal 2 ayat 1 UUD 1945 Pasal 2 :
menyebutkan bahwa a. MPR terdiri atas
anggota MPR terdiri dari anggota DPR, anggota
anggota DPR ditambah perwakilan daerah yang
tusan daerah dan utusan dipilih melalui pemilu
golongan dan diatur lebih lanjut
2. Wewenang dengan udang-udang
Pasal 3 MPR menetapkan b. MPR bersidang
UUD dan GBHN sedikitnya sekali dalam
Pasal 6 ayat 2 presiden 5 tahun di ibukota
dan wakil presiden dipilih negara
oleh MPR dengan suara c. Segala putusan MPR
terbanyak ditetapkan dengan
Pasal 37 ayat 1 untuk suaran terbanyak
mengubah Undang- 2. Wewenang
Undang Dasar sekurang- Pasal 3
kurangnya 2/3 dari pada a. MPR berwenang
jumlah MPR harus hadir. mengubah dan
Ayat 2 putusan diambil menetapkan UUD
dengan persetujuan b. MPR melantik presiden
sekurang-kurangnya 2/3 dan wakil presiden
dari pada jumlah anggota c. MPR hanya dapat
yang hadir. memberhentikan
presiden dan atau wakil
presiden dalam masa
jabatannya menurut
UUD

2. PRESIDEN - Sebelum amandemen - Sesudah amandemen


1. Pengisian jabatan presiden 1. Pengisian jabatan
Pasal 6 ayat 2 presiden presiden
dipilih oleh MPR dengan Pasal 6 : calon presiden
suara terbanyak. dan wakil presiden harus
Sedangkan syarat untuk seorang WNI, sejak
menjadi presiden hanya kelahiran dan tidak
ditentukan orang indonesia pernah menerima
asli pasal 6 ayat 1 UUD kewarganegaraan lain
1945. karena kehendaknya
2. Kekuasaan presiden sendiri, tidak pernah
Kekuasaan presiden menghianati negara,
dalam bidang eksekutif serta mampu secara
a. Pasal 4 ayat 1 presiden RI rohani dan jasmani
memegang kekuasaan untuk melaksanakan
pemerintahan menurut tugas-tugas sebagai
UUD. presiden dan wakil
b. Pasal 5 ayat 2 presiden presiden.
menetapkan peraturan Syarat-syarat menjadi
pemerintah untuk presiden dan wakil
menjalankan UU presiden diatur lebih
sebagaimana mestinya. lanjut dalam pasal 6A,
3. Kekuasaan presiden dalam yaitu :
bidang legislatif a. Presiden dan wakil
Merupakan partner bagi presiden dipilh dalam
DPR, artinya presiden satu pasangan secara
bekerja sama dengan DPR lansung oleh rakyat
dalam tugas legislatif b. Pasangan capres dan
diantaranya : cawapres diusulkan oleh
a. Pasal 5 ayat 1 presiden partai politik atau
memegang kekuasaan gabungan parpol peserta
membentuk UU dengan pemilu sebelum
persetujuan DPR pelaksanaan pemilu
b. Pasal 20 ayat 1 tiap-tiap c. Pasangan capres dan
UU menghendaki cawapres yang mendapat
pesetujuan DPR suara lebih dari 50% dari
c. Pasal 21 ayat 1 anggota- jumlah suara dalam
anggota DPR berhak pemilu dengan
mengajukan rancangan sedikitnya 20% suara di
Undang-undang setiap provinsi yang
4. Wewenang presiden tersebar di lebih dari
sebagai kepala negara setengah jumlah provinsi
a. Pasal 10 presiden di indonesia dilantik
memegang kekuasaan atas menjadi presiden dan
AD, AL dan AU wakil presiden
b. Pasal 11 presiden dengan d. Dalam hal tidak ada
persetujuan DPR pasangan capres dan
menyatakan perang, cawapres terpilih, dua
membuat perdamaian dan pasangan calon yang
perjanjian dengan negara mempunyai suara
lain terbanyak pertama dan
c. Pasal 12 presiden kedua dalam pemilu
menyatakan keadaan dipilih oleh rakyat secara
bahaya. Syarat-syarat dan lansung dan pasangan
akibat keadaan bahaya yang memperoleh suara
ditetapkan dengan UU rakyat terbanyak dilantik
d. Pasal 13 ayat 1 presiden sebagai presiden dan
mengangkat duta dan wakil presiden.
konsul e. Tatacara pelaksanaan
e. Pasal 13 ayat 2 presiden pemilihan presiden dan
menerima duta negara lain wakil presiden lebih
f. Pasal 14 presiden memberi lanjut diatur dalam
grasi, amnesti, abolisi, dan udang-undang
rehabilitasi 2. Kekuasaan presiden
g. Pasal 15 presiden memberi bidang eksekutif
gelaran, tanda jasa dan a. Pasal 4 ayat 1 presiden
lain-lain tanda kehormatan. RI memegang kekuasaan
pemerintahan menurut
UUD
b. Pasal 17 ayat 1 presiden
di bantuk oleh menteri-
menteri negara
c. Pasal 17 ayat 2 menteri-
menteri itu diangkat dan
diberhentikan oleh
presiden
3. Bidang legislatif
a. Pasal ayat 1 presiden
memegang kekuasaan
membentuk undang-
undang dengan
persetujuan DPR
b. Pasal 20 ayat 1 setiap
RUU dibahas oleh DPR
dan presiden untuk
mendapat persetujuan
bersama.
c. Pasal 21 ayat 1 jika
rancangan itu meskipun
disetujui oleh DPR tidak
disahkan oleh presiden,
maka rancangan tadi
tidak dapat diajukan lagi
dalam pesidangan DPR
masa itu.
4. Wewenang presiden
sebagai kepala negara
a. Pasal 11 ayat 1 presiden
dengan persetujuan DPR
menyatakan perang,
membuat perdamaian,
dan perjanjian dengan
negara lain
b. Pasal 11 ayat 2 presiden
dalam membuat
perjanjian internasional
lainnya menimbulkan
akibat yang luas
mendasar bagi
kehidupan rakyat yang
terkait dengan beban
keuangan negaga, dan
atau mengharuskan
perubahan atau
pembentukan undang-
undang harus dengan
persetujuan DPR \
c. Pasal 12 presiden
menyatakan keadaan
bahaya, syarat-syarat
dan akibatnya keadaan
bahaya ditetapkan
dengan undang-undang
d. Pasal 13 ayat 3 presiden
menerima penempatan
duta negara lain dengan
memperhatikan
pertimbangan DPR
e. Pasal 14 ayat 1 presiden
memberikan grasi dan
abolisi dengan
memperhatikan
pertimbangan DPR
f. Pasal 14 ayat 2 presiden
memberikan amnesti dan
abolisi dengan
memperhatikan
pertimbangan DPR
g. Pasal 15 presiden
memberi gelar, tanda
jasa dan lain-lain tanda
kehormatan yang diatur
dalam undang-undang
h. Pasal 16 presiden
membentuk suatu dewan
pertimbangan yang
bertugas memberikan
nasihat dan
pertimbangan kepada
presiden, yang
selanjutnya diatur
dengan undang-undang

3. DPR - Sebelum amandemen - Sesudah amandemen


1. Susunan 1. Susunan
a. Pasal 19 ayat 1 susunan a. Pasal 19 ayat 1 anggota
DPR ditetapkan dengan DPR dipilh melalui
undang-undang pelaksanaan pemilu
dari pasal tersebut b. Pasal 19 ayat 2
dikeluarkan susunan DPR diatur
b. UU No. 15 tahun 1969 jo dengan undang-undang
No. 4 Tahun 1975 dan No.2 c. Pasal 19 ayat 3 DPR
tahun 1980 tentang pemilu bersidang sedikitnya
anggota MPR dan DPR sekali dalam setahun
c. UU No. 16 Tahun 1969 dan 2. Tugas
UU No. 5 Tahun 1975 Pasal 20 ayat :
tentang susunan dan 1. DPR memegang
kedudukan MPR, DPR, dan kekuasaan berbentuk
DPRD. \ UU
Dari kedua undang-undang 2. Setiap rancangan UU
tersebut dapat dipahami, dibahas oleh DPR dan
bahwa cara yang dicapai presiden untuk
uttuk menetapkan anggota mendapat persetujuan
DPR dengan pemilu dan bersama
penunjukan / pengangkatan 3. Jika RUU tidak
2. Tugas DPR mendapat persetujuan
a. Pasal 2 ayat 1 UUD 1945 bersama, maka RUU
hubungan MPR dan DPR. itu tidak boleh
DPR itu merangkap sebagai diajukan lagi pada
anggota MPR persidangan DPR masa
b. Pasal 20 ayat 1 DPR itu
memberi persetujuan setiap 4. Presiden mengesahkan
pembentukan UU RUU yang telah
c. Pasal 20 ayat 2 jika suatu disetujui bersama
rancangan UU tidak untuk menjadi UU
mendapat persetujuan DPR 5. Dalam hal RUU yang
maka rancangan UU telah disetujui tersebut
tersebut tidak boleh tidak disahkan oleh
diajukan lagi pada presiden dalam waktu
persidangan DPR masa itu tiga puluh hari sejak
d. Pasal 22 ayat 1 dalam hal RUU itu disetujui,
ihwal kepentingan presiden RUU tersebut sah
berhak menetapkan menjadi undang-
peraturan pemerintah undang dan wajib
sebagai pengganti undang- diundangkan.
undang. Pasal 21 ayat :
e. Pasal 22 ayat 3 jika tidak 1. Anggota – anggota
mendapat persetujuan, maka DPR berhak
peraturan pemerintah itu mengajukan RUU
harus di cabut. 2. Jika rancangan itu,
meskipun disetujui
oleh DPR, tidak
disahkan oleh presiden
maka rancangan tadi
tidak boleh dimajukan
lagi dalam persidangan
Dewan Perwakilan
Rakyat masa itu
Pasal 20 A ayat :
1. DPR mempunyai
fungsi legislatif, fungsi
anggaran, dan fungsi
pengawasan
2. Dalam melaksanakan
fungsinya selain hal
yang diatur dalam
pasal pasal lain UUD
ini, DPR mempunyai
hak interpelasi, hak
angket, dan hak
menyatakan pendapat
3. Selain hak yang diatur
dalam pasal-pasal lain
UUD ini, setiap
anggota DPR
mempunyai hak
mengajukan
pertanyaan,
menyampaikan usul,
dan pendapat serta hak
imunitas

4 MAHKAMAH 1. Kedudukan MA - Sesudah amandemen


AGUNG MA sebagai badan atau 1. Kedudukan MA
lembaga yang mempunya a. Pasal 24 ayat 1 kekuasaan
tugas menegakan tertib kehakiman merupakan
hukum yang telah kekuasaan yang merdeka
digariskan oleh rakyat, untuk menyelenggarakan
MA juga merupakan peradilan guna
peradilan kasasi serta menegakan hukum dan
mengawasi kegiatan- keadilan
kegiatan peradilan b. Pasal 24 ayat 2 kekuasaan
dibawahnya. kehakiman dilakukan
2. Hak menguji MA oleh sebuah mahkamah
Hak menguji formil agung.
adalah hak menguji MA 2. Hak menguji MA
untuk menilai apakah Pasal 24 ayat 1 MA
suatu peraturan berwenang mengadili
perundangundangan itu pada tingkat kasasi,
telah dibuat sebagaimana menguji peraturan
semestinya menurut UUD perundang undangan di
Hak menguji material bawah undang-undang.
adalah hak menguji dari 3. Lingkungan peradilan di
MA untuk menentukan bawah MA
apakah suatu lembaga Pasal 24 ayat 2
negara itu isinya tidak kekuasaan kehakiman
bertentangan dengan dilakukan oleh sebuah
peraturan yang lebih MA dan peradilan yang
tinggi. berada di bawahnya.
3. Lingkaran peradilan di
bawah MA
Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh
pengadilan dalam
lingkungan : peradilan
umum, peradilan agama,
peradilan militer.

Anda mungkin juga menyukai