Anda di halaman 1dari 7

J Ked Gi, Vol. 4, No.

2, April 2013: 45-51 ISSN 2086-0218

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL


DENGAN KEPUASAN PASIEN PEMAKAI GIGI TIRUAN
LENGKAP
Daniel Budi Santoso *, Esti Tjahjanti **, dan Heriyanti amalia K **
*Program Studi Prostodonsia, Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
**Bagian Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

ABSTRAK

Proses pembuatan gigi tiruan lengkap menggunakan artikulator semi adjustable membutuhkan beberapa
kali kunjungan sehingga perlu kerja sama yang baik antara pasien dan dokter gigi. Penelitian ini menitikberatkan
pada hubungan antara pasien dengan dokter gigi yang dikembangkan melalui komunikasi interpersonal. Komunikasi
interpersonal antara pasien dan dokter diperlukan untuk mencapai keberhasilan perawatan dan kepuasan pasien.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kepuasan pasien
pemakai gigi tiruan lengkap.
Penelitian dilakukan pada 13 responden pemakai gigi tiruan lengkap menggunakan dua kuesioner yaitu
skala komunikasi interpersonal dan skala kepuasan pasien. Kuesioner yang dibuat merupakan skala sikap yang
disusun berdasarkan skala Likert. Skala komunikasi interpersonal berisi 19 pernyataan yang terdiri dari 5 aspek yaitu
keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Skala kepuasan pasien berisi 18 pernyataan
yang terdiri dari 3 aspek yaitu pengunyahan, bicara, dan estetik. Data dianalisis dengan uji normalitas, uji linearitas,
uji regresi linear sederhana dan uji korelasi Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan R = 0,620 dengan p = 0,024. Persamaan garis regresi Y = 0,728X + 15,694
dengan nilai F = 6,886 dan r = 0,620. Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan positif antara komunikasi
interpersonal dengan kepuasan pasien pemakai gigi tiruan lengkap.

Kata kunci : komunikasi interpersonal, kepuasan pasien, gigi tiruan lengkap

ABSTRACT

The process to make full denture uses semi adjustable articulator takes more than one visit therefore need
cooperation between patient and dentist. This research focus on correlation between patient and dentist those
develop through interpersonal communication. Interpersonal communication between patient and dentist required to
bring successful treatment and patient satisfaction. The purpose of this research is to know the correlation between
interpersonal communication and patient satisfaction that use full denture.
This research was done toward 13 respondents that use full denture with two questionnaire, there are
interpersonal communication scale and patient satisfaction scale. The questionnaire that made is an attitude scale
of patient according to Likert scale. Interpersonal communication scale has content 19 statements that consist of
5 aspects there are openness, empathy, supportiveness, positiveness, and equality. Patient satisfaction scale has
content 18 statements that consist of 3 aspects there are mastication, speech, and aesthetic. The data analysed
with normality test, linearity test, simple linear regression test, and Product Moment correlation test.
The result showed coefficient correlation R = 0.620 with p = 0.024. Equality regression line Y = 0.728X
+ 15.694 with F value = 6.886 and r = 0.620. The conclusion showed positive correlation between interpersonal
communication and patient satisfaction that use full denture.

Key words : interpersonal communication, patient satisfaction, full denture

45
Daniel B. S., dkk. : Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal ISSN 2086-0218

PENDAHULUAN Artikulator semi adjustable adalah


artikulator yang sebagian ukurannya dapat
Menghadapi persaingan regional-global disesuaikan dengan keadaan mulut pasien
dan tuntutan masyarakat yang terus meningkat, dan sebagian lagi disesuaikan dengan ukuran
secara umum telah diakui bahwa komunikasi yang sudah ditentukan pada artikulator10. Salah
pasien-dokter yang kondusif secara bermakna satu kompetensi dan requirement yang harus
ikut menentukan mutu pelayanan kesehatan. dikerjakan di klinik spesialis prostodonsia adalah
Era ini telah mengubah paradigma pelayanan pembuatan GTL menggunakan artikulator semi
kesehatan yang menempatkan pasien sebagai adjustable. Artikulator semi adjustable digunakan
pelanggan dan menjadi fokus pelayanan oleh dokter gigi karena aplikasinya relatif mudah
kesehatan1. Komunikasi interpersonal merujuk dan hasil pengukuran lebih akurat sehingga GTL
pada kemampuan seorang dokter untuk yang dibuat dapat memberikan kenyamanan dan
melakukan komunikasi timbal balik dengan kepuasan lebih optimal daripada menggunakan
pasien, keluarga, dan orang-orang yang terkait artikulator non adjustable7.
dengan pelayanan kesehatannya walaupun harus RSGM. Prof. Soedomo memberikan
menghadapi berbagai kendala atau hambatan pelayanan untuk umum dengan pilihan perawatan
intelektual, sosio-ekonomi, dan bahasa2. oleh dokter gigi spesialis, residen, dokter
Komunikasi interpersonal dalam gigi umum, dan tenaga mahasiswa profesi
kedokteran gigi adalah hubungan antara seorang (kepaniteraan)11. Residen prostodonsia adalah
dokter gigi dengan pasien. Seorang dokter dokter gigi yang sedang mengambil program studi
gigi hendaknya dapat menjadi komunikator spesialis prostodonsia. Salah satu kompetensi
yang baik terhadap pasiennya sehingga dapat dan requirement yang harus dikerjakan oleh
membantu proses penyembuhan3. Komunikasi residen prostodonsia adalah pembuatan GTL
yang baik dapat membantu pasien untuk berobat menggunakan artikulator semi adjustable.
gigi dengan nyaman sehingga selesai tanpa Berdasarkan latar belakang dapat
merasakan adanya masalah-masalah pada dirumuskan suatu permasalahan apakah terdapat
gigi dan mulutnya, maupun masalah trauma hubungan antara komunikasi interpersonal
psikologis4. Lima sikap positif yang mendukung dengan kepuasan pasien pemakai GTL.
komunikasi interpersonal adalah keterbukaan, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
empati, sikap mendukung, sikap positif, dan hubungan antara komunikasi interpersonal
kesetaraan5. dengan kepuasan pasien pemakai GTL.
GTL adalah protesa yang dibuat untuk Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menggantikan seluruh gigi yang hilang baik menambah khasanah ilmu pengetahuan psikologi
pada rahang atas maupun rahang bawah di bidang kedokteran gigi khususnya mengenai
yang didukung oleh jaringan pendukung baik hubungan antara komunikasi interpersonal
lunak maupun keras dalam rongga mulut 6. dengan kepuasan pasien pemakai GTL dan
Tujuan pembuatan GTL pada pasien yang telah memberi masukan bagi RSGM. Prof. Soedomo
kehilangan seluruh giginya adalah membantu mengenai manfaat komunikasi interpersonal
proses mastikasi, mengembalikan fungsi estetik dalam mempengaruhi kepuasan pasien sehingga
dan fonetik, serta mempertahankan keadaan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
jaringan rongga mulut agar tetap lestari7. gigi dan mulut khususnya pembuatan GTL.
Permasalahan yang sering timbul setelah
menjalani perawatan pembuatan GTL adalah METODE PENELITIAN
adanya keluhan dari pasien yaitu rasa sakit,
mengalami kesulitan dalam hal berbicara Jenis penelitian adalah korelasional
dan makan, serta penampilan yang kurang untuk menguji hubungan antara variabel
memuaskan. Hal-hal tersebut berhubungan bebas dengan variabel terikat, yaitu antara
dengan kepuasan pasien setelah memakai komunikasi interpersonal dengan kepuasan
GTL8. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pasien pemakai GTL12. Penelitian dilaksanakan
kepuasan pasien pemakai GTL dapat dilihat dari dengan rancangan cross sectional yaitu variabel
kapasitas pengunyahan, fungsi fonetik (bicara), bebas dan variabel terikat diobservasi sekaligus
dan estetik9. pada waktu yang sama13. Penelitian dilakukan

46
J Ked Gi, Vol. 4, No. 2, April 2013: 45-51 ISSN 2086-0218

di Klinik Prostodonsia RSGM. Prof. Soedomo antara 0,473 – 0,746.


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Teknik Alpha Cronbach, dianalisis dengan
Mada. sistem komputerisasi melalui program SPSS
Subyek penelitian adalah pasien yang versi 13.00 for Windows. Setelah memperoleh
mendapat pelayanan prostodonsia berupa hasil perhitungan, kemudian disesuaikan dengan
pembuatan GTL menggunakan artikulator semi kaidah baku Guilford dan Frucher. Pada skala
adjustable yang dikerjakan oleh dokter gigi di komunikasi interpersonal didapat koefisien
Klinik Prostodonsia RSGM. Prof. Soedomo alpha (α) = 0,888 dan skala kepuasan pasien
FKG UGM. Jumlah pasien yang tersedia didapat koefisien alpha (α) = 0,834. Menurut
sebagai subyek penelitian adalah 13 orang. kaidah Guilford Frucher, koefisien alpha tersebut
Karena keterbatasan jumlah subyek, uji coba menunjukkan hasil analisis yang reliabel karena
skala penelitian menggunakan 30 orang pasien berkisar antara 0,70 - 0,90. Hal ini menunjukkan
yang dikerjakan oleh mahasiswa kepaniteraan bahwa kedua instrumen tersebut telah memenuhi
namun dengan perlakuan yang sama, yaitu syarat sebagai suatu alat ukur yang baik
mendapatkan pelayanan prostodonsia berupa sehingga memungkinkan untuk dilakukan
pembuatan GTL. penelitian selanjutnya. Pernyataan-pernyataan
Alat ukur penelitian berupa kuesioner yang dalam kuesioner yang telah lulus uji validitas dan
berisi rangkaian pertanyaan kepada orang yang reliabilitas dibagikan kepada 13 responden yang
ingin dimintai pendapat, keyakinan, atau diminta mendapatkan pelayanan dari dokter gigi berupa
untuk menceritakan dirinya sendiri13. Jenis skala pembuatan GTL menggunakan artikulator semi
yang digunakan adalah skala Likert yang terdiri adjustable.
dari lima alternatif jawaban yaitu sangat setuju Metode analisis data yang digunakan
(ST), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), adalah analisis regresi linear sederhana karena
dan sangat tidak setuju (STS)14. Pembobotan tujuan penelitian adalah untuk melihat hubungan
nilai skala dilakukan dengan melihat sifat masing- antara dua variabel yaitu komunikasi interpersonal
masing pertanyaan yang ada. Pernyataan dan kepuasan pasien pemakai GTL. Sebelum
favorabel, skor bergerak dari sangat setuju (nilai dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
5) dan menurun sampai sangat tidak setuju (nilai uji normalitas sebaran dan uji linearitas sebagai
1). Pernyataan unfavorable, skor bergerak dari syarat untuk melakukan uji hipotesis dengan
sangat tidak setuju (nilai 5) dan menurun sampai analisis regresi12,16.
sangat setuju (nilai 1)15.
Uji coba kuesioner dibagikan kepada HASIL PENELITIAN
30 responden pemakai GTL yang dibuat oleh
mahasiswa kepaniteraan untuk diuji validitas Penelitian ini melibatkan 13 responden
dan reliabilitasnya. Uji validitas menggunakan yang merupakan pasien Klinik Prostodonsia
pendapat dari ahli (expert judgement), sedangkan FKG UGM yang dibuatkan GTL oleh dokter
uji reliabilitas menggunakan Metode Seleksi gigi menggunakan artikulator semi adjustable.
Aitem dan Teknik Alpha Cronbach16. Jangka waktu pemakaian GTL minimal tiga
Metode Seleksi Aitem menggunakan bulan. Dari data yang telah terkumpul, dilakukan
teknik korelasi Product Moment, dianalisis analisis kategorisasi subyek penelitian yang
dengan sistem komputerisasi melalui program bertujuan untuk menempatkan individu kedalam
SPSS versi 13.00 for Windows. Nilai r tabel dicari kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang
pada taraf signifikansi 5% dan jumlah data (n) = menurut suatu kontinum berdasar atribut yang
30, maka didapat r tabel sebesar 0,361. Untuk diukur14.
pernyataan yang memiliki nilai r kurang dari Berdasarkan hasil kategorisasi data skala
0,361 dinyatakan gugur. Pada skala komunikasi komunikasi interpersonal, diperoleh 2 pasien
interpersonal, didapatkan 19 aitem dinyatakan (15,4%) merasakan komunikasi interpersonal
valid dan 6 aitem dinyatakan gugur dengan nilai yang terjalin dengan kategori sangat tinggi, 10
koefisien korelasi berkisar antara 0,380 – 0,827. pasien (76,9%) dengan kategori tinggi, dan 1
Sedangkan skala kepuasan pasien, didapatkan pasien (7,7%) dengan kategori cukup (Tabel
18 aitem dinyatakan valid dan 3 aitem dinyatakan 1).
gugur dengan nilai koefisien korelasi berkisar

47
Cukup Puas 48 Regresi 139,484
Sangat Tinggi X <> X
76” 60 12
Tidak Puas 36 < X ” 48 010 Residu 222,824
Tinggi 63,33 < X ” 76,00
Total 362,308
Cukup Tidak
Sangat TinggiPuas50,67 < XX” ” 3663,33 01
Rendah
Total 38,00 < X ” 50,67 130
Sangat Rendah X ” 38,00 0
Daniel B. S., dkk. : Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal
Total ISSN 2086-0218
13

Skala x ± SB Komunikasi KorelasiP


Interpersonal Sig. (2-ta
Komunikasi N
Kategori
Interpersonal Norma71,54 ± 4,68Frekuensi
Sangat Puas X > 72 5 Kepuasan Korelasi Pea
Kepuasan
Tabel 1. Kategorisasi data skala komunikasi Tabel 67,77 ± 5,49 Pasien Sig. (2-taile
Pasien4. PuasHasil uji60normalitas< X ” 72 data7 skala
N
interpersonal Cukup komunikasi
Puas 48 <interpersonal
X ” 60 dan
1 skala
Kategori Norma Frekuensi Sumber Tidak kepuasan
JK Puas DB pasien
RK
36 < X ” 48 F Sig. 0
RegresiSangat
139,484
Skala
Tidak Puas
Kategori 1 139,484
X ”Uji
Norma 6,886 0,024
36Shapiro-Wilk 0
Frekuensi Sumber JK
Sangat Tinggi X > 76 2
Residu 222,824 Total 11 Statistik
20,257 --db -- Sig.
13 Regresi 139,484
Tinggi 63,33 < X ” 76,00 10
Total Sangat Tinggi 12
Komunikasi
362,308 X--> 76 -- 2
Residu 222,824
Cukup Tinggi 50,67 < X ” 63,33 1 Tinggi 63,330,966
< X ” 76,00 13 0,84610
Interpersonal
Rendah 38,00 < X ” 50,67 0 Total 362,308
Cukup
KepuasanTinggi 50,67 < X ” 63,33 1
Sangat Rendah X ” 38,00 0 0,900
Rendah
PasienSkala 38,00 < X ” 50,67
Komunikasi x 13±Kepuasan
SB
0,1350
Total 13 SangatJK Rendah DB XRK” 38,00 F Pasien
Kategori Norma Frekuensi SumberKomunikasi Interpersonal Sig. 0
Untuk mengetahui
Total 71,54 ± penyimpangan
apakah 4,68
RegresiInterpersonal
Komunikasi 139,484
KorelasiPearson 1 139,484 1 0,024 13
6,886 0,620*
SangatBerdasarkan
Tinggi X > 76kategorisasi data
hasil 2 skala garis hubungan
Residu Kepuasan
Interpersonal Sig. 11 antara
(2-tailed)
222,824 20,257F data -- ±menjauhi
0,024-- atau
Tinggi
kepuasan 63,33 < X
Kategoripasien, diperoleh” 76,00
5 pasien 10
(38,5%) mendekatiN Uji 67,77 13 Sig.
5,49 Komunikasi KorelasiP
Norma Frekuensi Total 362,308 garis
Pasien 12 linear
-- --adalah dengan Interpersonal Sig. (2-ta
Cukup Tinggi 50,67 < X ” 63,33 1
merasa
Sangatsangat
Puas puas,X7>pasien72 (53,8%)5 merasa menggunakan
Kepuasan Korelasi Pearson uji Linearitas.
Linearitas
Kategori 22,317
0,620*
Norma Berdasarkan
Frekuensi uji
1 0,042 N
Rendah 38,00 < X ” 50,67 0 Pasien Sig. (2-tailed) 0,024
puas, dan
Sangat Puas
Rendah
1 pasienX (7,7%)
60”<38,00
X ” 72merasa cukup 70 puas linearitas
Sangat
N
menunjukkan
Puas X bahwa
>
13 72 hubungan 5 antara Kepuasan Korelasi Pea
(Tabel 2).Puas kedua Skalaskala Pasien Sig. (2-taile
Puas dinyatakan
Cukup 48 < X ” 60 113 Komunikasi
linear,
Uji Kepuasandilihat dari
dapat
Shapiro-Wilk
Total 60 < X ” 72
Interpersonal db Pasien Sig. 7 N
Tabel 2. Puas
Tidak Kategorisasi
36 < Xdata
” 48 skala kepuasan
0 hasilCukup
analisis yang Statistik
menunjukkan bahwa nilai F
Komunikasi Puas
Variabel
KorelasiPearson 48 < 1X ” 60 t hitung
Koefisien 0,620* 1 Sig
pasien Komunikasi
hitung pada sebesar 22,317 dengan
Sangat Tidak
Kategori Puas X ” 36
Norma 0
Frekuensi Sumber
InterpersonalTidak
Sig.JK Puas linearity
(2-tailed)
Constant
Interpersonal DB 0,966RK
36 < X ” 48 0,789
15,694 13
F 0,024Sig. 00,447 p
0,846
Total
Kategori Norma 13
Frekuensi = Sangat
Regresi0,042 N (p<0,05)
139,484
Komunikasi
Tidak Puas 1 (Tabel
139,484 5).
X ” 36 6,886 130,024 0
Sangat Tinggi X > 76 2 Kepuasan 0,728 2,624 0,024
Sangat Tabel
Residu
Kepuasan 5.
222,824Hasil 11
Interpersonal
Korelasi Pearson uji linearitas
0,900 0,620*data
20,257 13
-- skala
1 --komunikasi
0,135
TinggiPuas 63,33 <XX> 72” 76,00 510 Pasien Total 13
CukupPuas
Tinggi 50,67 60<<XX ”” 72
63,33 71
Pasien
Total Sig. Rinterpersonal
(2-tailed)
362,308 12 -- dan --skala kepuasan
0,024
0,620
N2 13
Rendah
Cukup
SkalaPuas 38,00 < X ” x ± SB 1 0
50,67
48 < X ” 60 pasien
R adjusted 0,329
Sangat Rendah X ” 38,00 00 Uji F x ± Kepuasan
Komunikasi
Tidak Puas 36 < X ” 48
71,54 ± 4,68 Skala Komunikasi SB Sig.
Total
Interpersonal 13
Sangat Tidak Puas X ” 36 0 Komunikasi
Linearitas Interpersonal
22,317 Pasien
Kepuasan 71,54 ± 4,68 0,042
Total 67,77 ± 5,49 13 Interpersonal
Komunikasi KorelasiPearson 1 0,620*
Pasien Interpersonal Sig. (2-tailed)
Kepuasan 0,024
67,77
N statistik dengan analisis ± 5,49
13
Berdasarkan hasil
Kategori Norma penelitian,Frekuensi
diperoleh PasienUji regresi
nilai Sangat
rerataPuas
dan simpanganX > 72baku total skor 5 skala mendapatkan
Kepuasan
Variabel koefisien
Korelasi Pearson korelasi
0,620*
Koefisien positif
t hitung
1 sebesar
Sig
Skala
Skala x ± SB Pasien Sig. (2-tailed) 0,024
komunikasi 60 <Uji
Puas interpersonal ”Shapiro-Wilk
X sebesar
72 71,547 ± 4,68. R = 0,620
Constant
N
menunjukkan
15,69413
hubungan
0,789 yang positif
0,447
Komunikasi Statistik 71,54 db total Sig.
Nilai rerataPuas
Cukup
Interpersonal dan simpangan
48 < X ” baku
60 ± 4,68 skor
1 skala antara X (komunikasi Uji
Skala
Komunikasi interpersonal)
Shapiro-Wilk dengan
Komunikasi 0,728 2,624 0,024
kepuasan
Tidak
Kepuasan pasien
Puas sebesar
0,966
36 < X ” 67,77
48 13 ± 5,49
0,846
0 (Tabel Interpersonal pasien
Y (kepuasan Statistik
pemakai db GTL), Sig.berarti
Interpersonal 67,77 ± 5,49 Komunikasi
3). bahwa R ada kenaikkan
jika 0,620 nilai
Pasien
Sangat
KepuasanTidak Puas X ” 36 0
Interpersonal 0,966 13 X (komunikasi
0,846
R2 adjusted
Tabel
Pasien3.
0,900dan simpangan
Tabel rerata
Total
13 0,135
baku
13 total interpersonal) maka 0,329
akan diikuti kenaikkan nilai Y
Kepuasan
skor skala komunikasi interpersonal (kepuasan
Pasien pasien pemakai
0,900 GTL).
13 Koefisien
0,135 garis
Skaladan kepuasanUji pasien
Shapiro-Wilk regresi diperlukan untuk menentukan persamaan
Uji
Skala
StatistikF
x
db Sig.
± SB Sig.
garis regresinya. Garis regresi digunakan untuk
Komunikasi meramalkan
Komunikasi
Linearitas 0,96622,317 13 0,846 Uji nilai Y (kepuasan
F pasienSig.
pemakai
Interpersonal 71,54 ± 4,680,042 GTL) dari nilai X (komunikasi interpersonal).
Interpersonal
Kepuasan
Kepuasan
Pasien
0,900 13 0,135
67,77 ± 5,49
Hasil Linearitas
koefisien regresi22,317 0,042 Tabel
dapat dilihat pada
Pasien 6 berikut ini.
Variabel Koefisien t hitung Sig Tabel 6. Hasil koefisien garis regresi
Untuk
Constant
Uji menguji apakah
15,694 F data
0,789 terdistribusi
0,447
Sig. Variabel Koefisien t hitung Sig
normal Skala
Komunikasi
adalah menggunakan Uji Shapiro-Wilk
uji Shapiro-Wilk.
0,728 2,624 0,024 Constant 15,694 0,789 0,447
Hasil uji normalitasStatistik
Interpersonal
Linearitas 22,317
diperoleh db Sig. skala
0,042
signifikansi Komunikasi
Komunikasi
R 0,620 0,728 2,624 0,024
komunikasi interpersonal
0,966 sebesar
13 0,846
0,846 dan Interpersonal
Interpersonal
R2 adjusted 0,329
skala kepuasan pasien sebesar 0,135. Dari R 0,620
Kepuasan R2 adjusted 0,329
kedua skala 0,900
tersebut didapat 13 0,135> 0,05
signifikansi
Pasien
Variabel Koefisien t hitung Sig
sehingga dapat disimpulkan
Constant 15,694 bahwa data
0,789 0,447yang
diperoleh berdistribusi normal (Tabel 4).
Komunikasi
0,728 2,624 0,024
Interpersonal
Uji F Sig. Berdasarkan hasil koefisien garis regresi,
R 0,620 persamaan garis regresi linear sederhana yang
R2Linearitas
adjusted 22,317
0,329 0,042
diperoleh adalah sebagai berikut:

Variabel Koefisien t hitung Sig


Constant 15,694 0,789 0,447
48 Komunikasi
0,728 2,624 0,024
Interpersonal
R 0,620
R2 adjusted 0,329
J Ked Gi, Vol. 4, No. 2, April 2013: 45-51 ISSN 2086-0218

Y = 0,728 X + 15,694 PEMBAHASAN


atau
Kepuasan = 0,728 * Komunikasi Interpersonal Hasil kategorisasi data skala komunikasi
+ 15,694 interpersonal menunjukkan bahwa responden
yang berada dalam kategori tinggi cukup banyak,
Komunikasi interpersonal berpengaruh artinya mayoritas pasien merasakan tingginya
positif terhadap kepuasan pasien, hal ini komunikasi interpersonal yang terjalin karena
ditunjukkan dari nilai koefisien regresi (â) dokter gigi mampu menciptakan komunikasi yang
yang bernilai positif yaitu sebesar 0,728. adil dan transparan, mampu memahami keluhan
Persamaan regresi tersebut memiliki arti jika pasien, memiliki komitmen yang tinggi untuk
komunikasi interpersonal meningkat maka bekerjasama dengan pasien, dan menghargai
kepuasan pasien pun akan meningkat. Besarnya pasien. Hal ini sesuai dengan pendapat Tjiptono
koefisien determinasi sebesar R2 = 0,329, artinya dan Chandra yang menyatakan sebagai berikut:
sumbangan efektif yang diberikan sebesar 32,9%. komunikasi interpersonal pasien-dokter yang
Berikut ini merupakan rangkuman hasil regresi baik adalah komunikasi yang berlangsung adil,
pengaruh komunikasi interpersonal terhadap transparan, dua arah, dan dapat diterima oleh
kepuasan pasien pemakai GTL (Tabel 7). kedua belah pihak; dokter dapat memahami dan
Tabel 7. Rangkuman hasil analisis regresi merasakan keluhan yang disampaikan pasien
pengaruh komunikasi interpersonal serta memberikan pelayanan dengan baik;
terhadap kepuasan pasien pemakai tingginya komitmen antara pasien dan dokter
GTL untuk mendukung terselenggaranya interaksi
Frekuensi Sumber JK DB RK F Sig. secara terbuka; pasien dan dokter memiliki
Regresi 139,484 1 139,484 6,886 0,024 perasaan dan pikiran positif serta melakukan
2 tindakan yang relevan demi terjalinnya kerjasama;
Residu 222,824 11 20,257 -- --
00 10
Total 362,308 12 -- -- serta adanya pengakuan bahwa pasien dan
33 1
7 0 *
nilai p < 0,05 : terdapat hubungan yang bermakna dokter memiliki kepentingan, berharga, dan
0 antara dua variabel saling memerlukan17.
Komunikasi Kepuasan
13 Interpersonal Pasien
Hasil kategorisasi data skala kepuasan
HasilKorelasiPearson
Komunikasi nilai F regresi1 pada Tabel 0,620* 7
pasien menunjukkan bahwa responden yang
menunjukkan sebesar 6,886 dengan
Interpersonal Sig. (2-tailed) 0,024nilai berada dalam kategori puas cukup banyak,
Frekuensi N
signifikansi sebesar 13
0,024 (p<0,05) sehingga artinya mayoritas pasien merasakan kepuasan
5 Kepuasan Korelasi Pearson
d a p a t d i s i m p u l k a n b a h w a k o m u n1 i k a s i
0,620* terhadap GTL yang dibuat oleh dokter gigi.
Pasien Sig. (2-tailed) 0,024
7 interpersonal N terhadap kepuasan 13 pasien pemakai
GTL yang dibuat dapat mengembalikan fungsi
1 GTL mempunyai korelasi yang bermakna. pengunyahan, fungsi bicara, dan fungsi estetik
0 Untuk menguji keeratan hubungan antara karena telah memenuhi standar pembuatan GTL
0 komunikasi interpersonal dengan kepuasan meliputi ketepatan retensi, dukungan, seimbang
13 pasien pemakai GTL menggunakan analisis dengan otot, serta keseimbangan oklusi. Hal
korelasi Product Moment. Hasil analisis korelasi ini didukung oleh Watt dan MacGregor yang
Product Moment mendapatkan r = 0,620. Nilai r menyatakan bahwa faktor-faktor penting yang
tersebut menurut pedoman interpretasi terhadap diperlukan agar GTL dapat berfungsi secara
± SB
Frekuensi Sumber korelasi
koefisien JK DB RK tingkat
memiliki F keeratan
Sig. efisien adalah memadainya jaringan pendukung,
54 ± 4,68 Regresi 139,484 1 139,484 6,886 0,024 retensi, keseimbangan dengan otot, serta
2 hubungan yang kuat (Tabel 8).
Residu 222,824 11 20,257 -- -- keseimbangan oklusi18. Selain itu dalam proses
00
77 ± 5,49 10 Tabel 8. Hasil uji korelasi Product Moment
Total 362,308 12 -- -- pembuatan GTL menggunakan artikulator semi
33 1 antara skala komunikasi interpersonal
7 0 terhadap skala kepuasan pasien adjustable sehingga pengukuran sesuai dengan
0
Komunikasi Kepuasan
keadaan mulut pasien. Pendapat serupa juga
apiro-Wilk 13 Interpersonal Pasien dikemukakan oleh Boucher yang menyatakan
db Sig. Komunikasi KorelasiPearson 1 0,620* bahwa penggunaan artikulator semi adjustable
13 0,846 Interpersonal Sig. (2-tailed) 0,024 dalam pembuatan GTL mendapatkan hasil
Frekuensi N 13
pengukuran yang lebih akurat sehingga dapat
13 5
0,135 Kepuasan Korelasi Pearson 0,620* 1
Pasien Sig. (2-tailed) 0,024
memberikan kenyamanan dan kepuasan lebih
7 N 13 optimal daripada menggunakan artikulator non
1 adjustable7.
0
Sig.
0
0,042 49
13

± SB
t hitung Sig
0,789 0,447
54 ± 4,68
Daniel B. S., dkk. : Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal ISSN 2086-0218

Hasil analisis regresi memperlihatkan KESIMPULAN


bahwa secara signifikan terdapat hubungan
positif antara komunikasi interpersonal Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
terhadap kepuasan pasien, artinya semakin maka dapat diambil kesimpulan terdapat
baik komunikasi interpersonal antara pasien hubungan positif antara komunikasi interpersonal
dengan dokter gigi, maka semakin tinggi dengan kepuasan pasien pemakai GTL.
kepuasan pasien. Hasil tersebut diperkuat
dengan nilai koefisien regresi pada variabel SARAN
komunikasi interpersonal bertanda positif sebesar
0,728. Hasil analisis korelasi Product Moment Para dokter gigi di Klinik Prostodonsia
memperlihatkan bahwa komunikasi interpersonal RSGM. Prof. Soedomo FKG UGM telah memiliki
terhadap kepuasan pasien memiliki tingkat kualitas diri dalam hal melakukan komunikasi
keeratan hubungan yang kuat. Hal ini terjadi interpersonal dengan pasien dan keterampilan
karena dokter gigi dapat menjalin komunikasi klinis. Diharapkan untuk kedepannya akan terus
interpersonal yang baik dengan pasien sehingga meningkatkan kualitas diri dan mutu pelayanan
menumbuhkan kepercayaan dan kerja sama kesehatan gigi agar dapat mempertahankan
yang dapat memberikan kepuasan pada pasien. dan meningkatkan kepuasan pasien khususnya
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat pembuatan GTL.
Soetjiningsih dkk. yang mengatakan bahwa
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada DAFTAR PUSTAKA
pasien, seorang dokter harus memperhatikan
komunikasi interpersonal yang terjalin dengan 1. Soetjiningsih, Sukardi, E., Kandera, I.W., Parwati
baik karena mempengaruhi keberhasilan dan K.T., Astawa, P., dan Marheni, A., Modul Komunikasi
kepuasan dalam pelayanan kesehatan1. Pasien-Dokter: Suatu Pendekatan Holistik, EGC,
Besarnya pengaruh komunikasi Jakarta, 2008, h. 6-9, 13-14, 23-29.
interpersonal terhadap kepuasan pasien sebesar 2. Muninjaya, A.A.G., Manajemen Mutu Pelayanan
32,9%, berarti masih ada 67,1% faktor lain Kesehatan, EGC, Jakarta, 2010, h. 8-16.
yang berperan dalam mencapai kepuasan 3. Winugroho, N.T., 2009, Keramahtamahan Dalam
pasien. Faktor-faktor lain yang berperan adalah Berkomunikasi Antara Dokter dan Pasien Guna
keterampilan klinis, penampilan dokter gigi, Meningkatkan Kepuasan Pasien, Jurnal PDGI. 58
motivasi dan loyalitas terhadap pengembangan (1), 21-25.
ilmu dan teknologi kedokteran, kecerdasan 4. Gondhoyoewono, T., Sunoto, R.I., Heriandi, Y.Y.,
emosional, serta pengenalan dokter gigi Badri, N., Tumbelaka, D., Komunikasi Dokter Gigi
tentang karakteristik pasien. Soetjiningsih dkk. dengan Pasien, Kumpulan Makalah KPPIKG X
menyatakan bahwa berbagai hal yang harus FKG UGM Usakti, Jakarta, 1994, h. 638-643.
dimiliki seorang dokter agar dapat meningkatkan 5. DeVito, J.A., Human Communication, 9 th ed,
kepuasan pasien antara lain adalah pengetahuan Pearson Education Inc, USA, 2003, p. 24-30.
etika yang relevan dengan ilmu kedokteran, 6. Zarb, G. A., Bolender, C. L., Eckert, S. E., Jacob,
kemampuan dokter mengenal dirinya sendiri R. H., Fenton, A. H., Stern, R. M., Prosthodontic
sebaik mungkin untuk menghilangkan sikap curiga treatment for edentulous patients : Complete
dan masalah yang dapat merusak hubungan dentures and implant-supported prostheses. 12th
dengan pasien (komunikasi intrapersonal), ed, CV. Mosby. St. Louis, 2004, h. 160-176.
kecerdasan emosi untuk menciptakan iklim 7. Boucher, C.O., Swenson’s Complete Denture, 5
yang kondusif dan mencegah kesalahpahaman th
ed, C.V. Mosby Company, St. Louis, 1964, p.
dengan pasien, pengetahuan untuk membedakan 19-20.
keluhan yang berasal dari faktor somatik atau 8. Kristiana, D., Naini, A., Dwiatmoko, S., Analisis
faktor psikososial, serta mengetahui dampak Karakteristik Pasien Terhadap kepuasan Pasien
psikologik dari pemeriksaan dan tindakan medis Pemakai Gigi Tiruan Lengkap, Indonesian Journal
yang diberikan pada pasien dan mengaplikasikan of Dentistry, 2006, 13(1), 25-30.
dengan tepat1. 9. Turker, S.B., Sener, I.D., Ozkan, Y.K., Satisfaction
of the Complete Denture Wearers Related to
Various Factors, Archives of Gerodontology and
Geriatrics, 2009, 49, 126-129.

50
J Ked Gi, Vol. 4, No. 2, April 2013: 45-51 ISSN 2086-0218

10. Gehl, D.H., dan Dresen, O.M., Complete Denture 15. Budiarto, E., Metodologi Penelitian Kedokteran
Prosthesis, 4th ed., W. B. Saunders Company, Sebuah Pengantar, EGC, Jakarta, 2004, h. 54.
Philadelphia, 1958, p. 17, 228-238. 16. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta,
11. UGM, Panduan Akademik Program Studi Pendidikan Bandung, 2012, h. 53-54, 61-74, 352-356, 365,
Kedokteran Gigi, FKG UGM, Yogyakarta, 2007, h. 373.
4-6. 17. Tjiptono, F. dan Chandra, G., Service, Quality, and
12. Narbuko, C., Achmadi, A., Metodologi Penelitian, Satisfaction, 3thed, CV. Andy Offset, Yogyakarta,
Bumi Aksara, Jakarta, 2012, h. 48, 76-77, 156. 2011, h. 314-316.
13. Notoatmodjo, S., Metodologi Penelitian Kesehatan, 18. Watt, D.M., MacGregor, A.R., Membuat Desain Gigi
Rineka Cipta, Jakarta, 2002, h. 71. Tiruan Lengkap (terj), ed. 1, Hipokrates, Jakarta,
14. Azwar, S., Reliabilitas dan Validitas, Pustaka 1992, h. 1-3, 54-69.
Pelajar Offset, Yogyakarta, 2010, h. 1-9.

51

Anda mungkin juga menyukai