Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan dalam
penelitian, pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangkai mencapai tujuan penelitian tersebut. Tujuan yang diungkapkan dalam
bentuk hipotesis, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.
Jawaban itu masih perlu di uji secara empiris, dan maksud inilah dibutuhkan pengumpulan
data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis.
Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut
terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian. Variabel-variabel yang
diteliti terhadap pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang
dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang
bersangkutan. Dafinisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam
hubungan dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.Indikator
empiris menunjuk pada yang diamati dari variabel yang bersangkutan, dan pengukuran
menunjuk pada kualitas yang diamati. Sehubungan dengan masalah pengukuran ini, harus
disadari bahwa kita menghadapi obyek yang berbeda-beda yang mengakibatkan adanya
variasi pengukuran.
Dalam penelitian kuantitatif tekhnik analisis data yang digunakan sudah jelas,
yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah
dirumuskan proposal.
Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua variabel bila datanya ordinal
maka statistik yang digunakan adalah korelasi spearman rank, sedangkan bila datanya
interval atau ratio digunakan korelasi pearson product moment.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif data diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan tekhnik pengumpulan data yang bermacam-macam yang paling serius dan
sulit dalam analisis data kualitatif adalah melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit.
Memerlukan kerja intelektual yang tinggi.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak belum memasuki
lapangan selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Analisis data?
b. Apa saja jenis-jenis analisis data?
c. Apa perbedaan analisis data kualitatif dan kuantitatif?
d. Apa itu identifikasi Masalah ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:
a. Mengetahui tentang pengertian analisis data
b. Mengetahui tentang jenis-jenis analisis data
c. Mengetahui tentang perbedaan analisis data kualitatif dan kuantitatif
e. Mengetahui tentang identifikasi Masalah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis data


Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana
artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara difinitif ialah:
”Analysis is a process of resolving data into its constituent components to reveal its characteristic
elements and structure” Ian Dey (1995: 30). Agar data bisa dianalis maka data tersebut harus
dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian
mengaduknya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru
Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan
argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi
hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan
kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data
berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya
menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak
berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai
yang terkandung dalam data itu (M. Kasiram, 2006: 274).
Menurut Patton, 1980 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa analisis
data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori,
dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Taylor, (1975: 79) mendefinisikan analisis data
sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan
hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema
pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan
pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis
data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi: Analisis data proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan
oleh data
Proses analisis data dimulai dengan menelah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen
pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya
B. Jenis-jenis analisis data
Jenis-jenis analisis data ini terbagi pada dua bagian, yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif.
1. Data kualitatif
Analisis kualitatif adalah aktivitas intensive yang memerlukan pengertian yang
mendalam, kecerdikan, kreativitas, kepekaan konseptual, dan pekerjaan berat. Analisa
kualitatif tidak berproses dalam suatu pertunjukan linier dan lebih sulit dan kompleks
dibanding analisis kuantitatif sebab tidak diformulasi dan distandardisasi
2. Data kuantitatif
Munculnya aliran filsafat positivisme ini dipelopori oleh seorang filsuf yang
bernama August Comte (1798 – 1875). Comte jugalah yang menciptakan istilah
”sosiologi” sebagai disiplin ilmu yang mengkaji masyarakat secara ilmiah. Mulai abad
20-an sampai dengan saat ini, aliran positivisme mampu mendominasi wacana ilmu
pengetahuan. Aliran ini menetapkan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh ilmu-ilmu
manusia maupun alam untuk dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan yang benar, yaitu
berdasarkan kriteria-kriteria eksplanatoris dan prediktif. Untuk dapat memenuhi kriteria-
kriteria dimaksud, maka semua ilmu harus mempunyai pandangan dunia positivistik,
yaitu : 1) Objektif. Teori-teori tentang semesta haruslah bebas nilai; 2) Fenomenalisme.
Ilmu pengetahuan hanya bicara tentang semesta yang teramati. Substansi metafisis yang
diandaikan berada di belakang gejala-gejala penampakan disingkirkan; 3)
Reduksionisme. Semesta direduksi menjadi fakta-fakta keras yang dapat diamati; dan 4)
Naturalisme. Alam semesta adalah obyek-obyek yang bergerak secara mekanis seperti
bekerjanya jam (Burhan Bungis: 2005; 31-32)

C. Perbedaan analisis data kualitatif dan kuantitatif


Kebutuhan pemahaman yang benar dalam menggunakan pendekatan, metode ataupun
teknik untuk melakukan penelitian merupakan hal yang penting agar dapat dicapai hasil yang
akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. Perbedaan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif yaitu:
1. Konsep yang berhubungan dengan pendekatan
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu
(dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses
dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-
ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan
penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian
dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable
masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi
dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan
kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model
penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan
pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti
penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini
lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan
makna secara kebahasaan dan kulturalnya.
2. Dasar Teori
Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif, maka dasar teori sebagai pijakan ialah
adanya interaksi simbolik dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsir berdasarkan
pada budaya yang bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari
gejala yang sedang diteliti. Pada mulanya teori-teori kualitatif muncul dari penelitian-
penelitian antropologi , etnologi, serta aliran fenomenologi dan aliran idealisme. Karena
teori-teori ini bersifat umum dan terbuka maka ilmu social lainnya mengadopsi sebagai
sarana penelitiannya.
Lain halnya dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada apa yang
disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan
empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan
fakta-fakta yang nyata.
3. Tujuan
Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ialah mengembangkan
pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai
“grounded theory research”.
Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta,
menunjukkan hubungan antar variable, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan
meramalkan hasilnya.
4. Desain
Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah /
berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Kesimpulannya, desain hanya digunakan
sebagai asumsi untuk melakukan penelitan, oleh karena itu desain harus bersifat fleksibel
dan terbuka. Lain halnya dengan desain penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif, desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin
sebelumnya. Desainnya bersifat spesifik dan detil karena desain merupakan suatu
rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya. Oleh karena itu, jika desainnya
salah, hasilnya akan menyesatkan. Contoh desain kuantitatif: ex post facto dan desain
experimental yang mencakup diantaranya one short case study, one group pretest,
posttest design, Solomon four group design dll.nya.
5. Data
Pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-
gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak
dan catatan-catatan lapangan pada jsaat penelitian dilakukan.Sebaliknya penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif / angka-angka statistik
ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variable-
variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu, misalnya skala nominal,
ordinal, interval dan ratio.
6. Sampel
Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif
penekanan pemilihan sample didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena
itu, ketepatan dalam memilih sample merupakan salah satu kunci keberhasilan utama
untuk menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sample teoritis
dan tidak representatif
Sedang pada pendekatan kuantitatif, jumlah sample besar, karena aturan statistik
mengatakan bahwa semakin sample besar akan semakin merepresentasikan kondisi riil.
Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sample yang besar, maka
stratafikasi sample diperlukan . Sampel biasanya diseleksi secara random. Dalam
melakukan penelitian, bila perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding
sample yang sedang diteliti. Ciri lain ialah penentuan jenis variable yang akan diteliti,
contoh, penentuan variable yang mana yang ditentukan sebagai variable bebas, variable
tergantung, varaibel moderat, variable antara, dan varaibel kontrol. Hal ini dilakukan agar
peneliti dapat melakukan pengontrolan terhadap variable pengganggu.
7. Teknik
Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang
bersangkutan kan menggunakan teknik observasi terlibat langsung atau riset partisipatori,
seperti yang dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan etnologi sehingga
peneliti terlibat langsung atau berbaur dengan yang diteliti. Dalam praktiknya, peneliti
akan melakukan review terhadap berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada.
Interview yang digunakan ialah interview terbuka, terstruktur atau tidak terstruktur dan
tertutup terstruktur atau tidak terstruktur.
Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan berbentuk
observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen
semu. Dalam mencari data, biasanya peneliti menggunakan kuesioner tertulis atau
dibacakan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan apakah
itu data primer atau sekunder.
8. Hubungan dengan yang diteliti
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti tidak mengambil
jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun didasarkan pada saling kepercayaan.
Dalam praktiknya, peneliti melakukan hubungan dengan yang diteliti secara intensif.
Apabila sample itu manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai partner
bukan obyek penelitian.
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif peneliti mengambil jarak
dengan yang diteliti. Hubungan ini seperti hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan tingkat objektivitas yang tinggi. Pada umumnya
penelitiannya berjangka waktu pendek.
9. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan
akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu
teori baru, contoh dari model analisa kualitatif ialah analisa domain, analisa taksonomi,
analisa komponensial, analisa tema kultural, dan analisa komparasi konstan (grounded
theory research).
Analisa dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan
dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana
statistik, seperti korelasi, uji t, analisa varian dan covarian, analisa faktor, regresi linear
dll.nya.

D. Identifikasi Masalah

1. Definisi Masalah
Beberapa definisi masalah dari beberapa literatur yang berbeda yaitu antara lain sbb :
1. Masalah adalah ketidak kesesuaian antara yang terjadi dengan yang seharusnya.
2. Masalah merupakan suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit dan
memerlukansolusi. Suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa
yang ada dalamkenyataan atau antara apa yang diperlukan dengan apa yang
tersedia atau antaraharapan dengan kenyataan dan sebagainya (Suryabrata, 2000).
3. Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian merupakan masalah
ataupeluang, dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupunkedal
amannya.
Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yangterjadi sudah
menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan.Sedangkan peluang
merupakan suatu kondisi eksternal yang menguntungkan jikadapat diraih dengan
usaha-usaha tertentu, tetapi juga dapat menjadi ancaman bilapeluang itu dapat
dimanfaatkan oleh pesaing (Subiyanto, 1999).

Contoh statement masalah:


 Adanya gejala penurunan kualitas perairan danau
 Sistem Pencatatan Laporan manual sangat lambat dalam pembukuannya
Contoh Peluang:
 Adanya potensi sumber daya perairan yang potensial tetapi belumdimanfaatkan secara
optimal.
 Penggunaan sistem pencatatan laporan yang terkomputersasi akanmempercepat proses
Pembukuan.

Jadi berdasarkan beberapa pengertian diatas, masalah dalam penelitian yangdimaksud


ialah merupakan pangkal penelitian. Tidak akan ada penelitian jika tidak adapersoalan. Persoalan
(masalah) ialah segala sesuatu yang dihadapi atau dirasakanseseorang yang menimbulkan dalam
diri orang yang bersangkutan suatu keinginan ataukebutuhan untuk membahasnya, mencari
jawabannya atau menetapkan carapenyelesaiannya

2. Sumber Permasalahan
Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapipenelitian
dilakukan karena adanya masalah. Jadi seseorang yang akan melakukanpenelitian harus
menentukan terlebih dulu masalahnya.
Sumber permasalahan berada di dalam lingkungan tempat pengamat berada ataudapat
berada di jasmani pengamat. Menurut Purwanto (2008), upaya untuk melakukanpencarian
dan pendataan masalah-masalah yang akan dibahas dapat dilakukan darisumber-
sumber masalah sebagai berikut:
1. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian
2. Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan
3. Pengalaman Pribadi
4. Pertemuan Ilmiah: Seminar, Diskusi, Lokakarya, Konferensi dan lain-lain
5. Pernyataan Pemegang Otoritas
6. Perasaan Intuitif Pribadi

Sumber persoalan adalah sesuatu yang obyektif, akan tetapi persoalan selalubersifat
subyektif. Kejadian yang sama dapat menimbulkan persoalan yang berbedadalam diri pengamat
yang berbeda (Notohadiprawiro. 2006).

3. Pemilihan Masalah
Dalam dunia nyata banyak masalah yang harus diselesaikan dengan segeradalam
waktu tertentu, namun tidak semua masalah tersebut dapat diangkat menjadimaslaah
penelitian. Oleh karena identifikasi masalah merupakan hal yang sangat pentinguntuk
dilakukan
Selanjutnya Notohadiprawiro (2006) menjelaskan bahwa setelah masalah-masalah
diidentifikasi, belum menjadi jaminan bahwa semua masalah tersebut layakdan sesuai untuk
diteliti. Sehingga perlu dipilih salah satu atau beberapa masalah yangpaling baik dan layak
untuk diteliti.

Menurut Suryabrata (2000), beberapa kesalahan yang terjadi dalam


memilihpermasalahan penelitian antara lain:
1. Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya
2. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti baik
dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
3. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktorpendukung yang
ada

Untuk itu perlu diperhatikan beberapa pertimbangan dalam memilih masalah yangakan
digunakan sebagai dasar penelitian. Menurut Notohadiprawiro (2006), beberapapertimbangan
dalam pemilihan masalah diuraikan menjadi 3 hal yaitu:
1. Pertimbangan Ilmiah:
a. Apakah masalah tersebut dapat diteliti secara ilmiah? Yaitu masalahyang realitasnya
dapat diamati dan datanya tersedia dan dapatdikumpulkan.
b. .Apakah masalah tersebut memberikan manfaat dalam pengembanganilmu
pengetahuan?
c. Dengan metode bagaimana masalah dapat diteliti?
2. Pertimbangan Non-Ilmiah:
a. Apa manfaat hasil penelitian bagi kepentingan praktis atau masyarakat?
b. Apakah masalah terlalu peka untuk diteliti? Resistensi sosial, budaya,ideology
3. Pertimbangan Peneliti:
a. Penguasaan teori dan metodologi
b. Minat peneliti terhadap masalah
c. Kemampuan pengumpulan dan analisis data
d. Ketersediaan waktu, dana dan sumberdaya
Lebih lanjut Notohadiprawiro (2006) menjelaskan bahwa permasalahan dalampenelitian
yang baik yaitu:
1. Bermanfaat, artinya mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari
segimanfaat/kontribusi dan berguna untuk mengembangkan suatu teori
2. Fisibel/dapat dipecahkan (konkrit) dimana ada data dan metode pemecahannya
3. Dapat dilaksanakan yang meliputi kemampuan teori dari peneliti, waktu yangtersedia,
tenaga yang tersedia, danan yang tersedia, adanya factor pendukung,tersedianya data,
treedianya izin dari pihak yang berwenang.
4. Adanya faktor pendukung yang meliputi tersedianya data dan tersedianya izindari pihak
yang berwenang.
5. Spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya).

4. Perumusan Masalah Penelitian


Setelah masalah diketahui, selanjutnya dibuat suatu rumusan masalah.Rumusan masalah
dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang lengkap dan rincimengenai ruang lingkup masalah
yang akan diteliti berdasarkan identifikasi danpembatasan masalah (Suryabrata, 2000). Lebih
lanjut Notohadiprawiro (2006)menjelaskan bahwa, merumuskan masalah berarti
mendeskripsikan dengan jelasmasalah yang dihadapi atau proses penyederhanaan masalah yang
kompleks, menjadimasalah yang dapat diteliti atau dapat juga diartikan sebagai merumuskan
kaitan-kaitanantara kesenjangan pengetahuan ilmiah atau teknologi yang akan diteliti
dengankesenjangan pengetahuan ilmiah yang lebih luas. Rumusan masalah penelitian
biasanyaterdiri atas beberapa kalimat pertanyaan yang dibuat secara jelas dan tegas yang
dapatmengarahkan solusi atau alternatif solusinya.
Perumusan persoalan adalah sangat penting dan justru merupakan syarat untukbisa
memakai prosedur ilmiah, sebab akan memudahkan di dalam pengarahanpengumpulan data
dalam rangka untuk memperoleh relevan data. Merumuskanpersoalan berarti merinci lebih lanjut
persoalan yang masih umum sifatnya, kalau perlumempersempit persoalan agar menjadi lebih
professional serta membuat daftar soal-sola yang akan diselidiki (list of problem) dengan
demikian memudahkan untukpembuatan data yang diperlukan yang berhubungan dengan
persoalan-persoalantersbut (list of relevant data). Hal ini memudahkan pembuatan
questionnaire(Subiyanto, 1999).
Tujuan dilakukannya perumusan masalah adalah Pada dasarnya merumuskanpersoalan
bertujuan untuk memperjelas ruang lingkup penelitian, serta agar penelitimaupun pengguna hasil
penelitian mempunyai persepsi yang sama dengan penelitianyang dihasilkan.
Berdasarkan Indriantoro dan Supomo (1999), di dalam rangka perumusanpersoalan
penelitian perlu diperhatikan beberapa syarat yang sangat berguna untkmendalami persoalan
yang sedang dalam penyelidikan sehingga dapat dirumuskandengan mudah.

Syarat-syarat tersebut yang perlu diperhatikan ialah sebgai berikut:


1. Mendapat informasi dari tangan pertama (first hand information)
Maksudnya ialah agar memperoleh ide-ide baru atau memperjelaspersoalan yang
sedang dihadapi dengan menanyakan langsung kepada orangyang berkepentingan atau
yang paling mengetetahui masalahnya. Misalnyapersoalan perdangangan ditanyakan
kepada pejabat dari DepartemenPerdagangan, persoalan pertanian kepada pejabat
Departemen Pertanianpersoalan perikanan kepada pejabat Departemen Perikanan dan
lainsebagainya.
2. Mempelajari semua informasi yang mungkin ada dengan membaca literatur-literatur (by
reading)
Mempelajari literatur serta pengalaman-pengalaman orang lainsebetulnya sudah
berarti mempelajari subjek penelitian itu sendiri. Literatur-literatur yang digunakan dapat
berupa buku-buku, majalah, jurnal, atau bentukpublikasi-publikasi lainnnya. Dengan
bantuan informasi yang diperoleh melaluiliteratur- literatur atau pengalaman-pengalaman
orang lain ditambah denganketajaman daya fikir sendiri, orang yang melakukan
penelitian (researcher ) mencoba untuk menganalisis hubungan factor-faktor (relationship
among the factors) dan kekuatan-kukuatan ( forces) di dalam persoalan berdasarkan
logika,konsep-konsep serta hokum-hukum ilmu pengethuan yang telah dipelajarinya.Di
dalam usaha mengenal literatur, pedoman-pedoman yang perlu diperhatikanyaitu:
a. Pelajari hasil-hasil yang telah dikemukakan orang lain dalam bidang
yangbersangkuatan atau dalam bidang yang hampir bersamaan
b. Pelajari metode-metode penelitian yang telah dipergunakan
c. Kumpulkan data dari sumber-sumber yang telah ada
d. Pelajari analisis-analisis yang telah dibuat
3. Masalah harus dirumuskan dengan jelas, singkat dan padat serta tidakmenimbulkan
penafsiran yang berbeda.
4. Hendaknya dilakukan pembatasan masalah yang bertujuan agar penelitiandapat mengarah
ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukanpembatasan penelitian sehingga
penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokusdan tajam.
5. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara duavariabel atau
lebih.
6. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat Tanya.
7. Memberi petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya
metodePemecahannya.

5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Indriantoro dan Supomo (1999), menetapkan tujuan meliputi beberapa
halsebagai berikut:
1. Pengenalan/identifikasi masalah
2. Jangkauan proyek penelitian
3. Sifat dan landasan yang mendasari
4. Merumuskan tujuan

Rumusan tujuan penelitian harus selalu konsisten dengan rumusan masalah.


Berapabanyak masalah dirumuskan, sebanyak itu pula tujuan yang akan dicapai. Untuk itu,perlu
ditetapkan suatu tujuan penelitian berdasarkan persoalan yang dipilih. Tujuanyang jelas
memberikan landasan untuk perancangan proyek penilitian, untuk pemilihanmetode yang paling
tepat dan untuk pengolahan proyek setelah dimulai sertamemberikan bentuk dan makna bagi
laporan akhir.
Menurut Sugiono (1999) Tujuan penelitian hendakanya harus dirumuskan secaraspesifik
dan jelas yaitu mengenai kejadian apa, dimana, bilamana terjadinya danbagaiamana. Kaburnya
tujuan penelitian akan berakibat kaburnya hasil penelitian yangakan diperoleh. Dengan
menentukan tujuan penelitian secara singkat dan jelas, researcher dapat menyaring data apa saja
yang benar-benar diperlukan artinyayang relevan terhadap persoalan, sehingga dengan demikian
akan mempermudahpembuatan daftar pertanyaan (questionnaire) yang akan dipergunakan
untukmemperoleh data tersebut

Berdasarkan Suryabrata (2000), menurut tujuannya maka penelitian dikategorikanmenjadi 4


yaitu:
1. Untuk memperoleh familiaritas (familiarity ) dari suatu fenomena atau mencarihubungan-
hubungan baru (new relationship), agar bisa merumuskan persoalanpenelitian lebih tepat
lagi dan dapat pula untuk menentukan hipoteis. Dalam halini persoalan riset terlalu luas
dan sifat exploratif (mencari/menyelidiki) dalamupaya menemukan pengetahuan baru.
2. Untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang sesuatu dengan jelas.Menguraikan
karakerustik atau sifat-sifat dari suatu keadaan. Untukmenentukan frekuensi terjadiya
suatu peristiwa (event ) tertentu. Biasanyadisertai atau tidak disertai dengan hipotesis-
hipotesis. Descriptivestudies bertujuan untuk menguraikan tentang suatu keadaan pada
waktutertentu dalam upaya pengembangan pengetahuan.
3. Experimental studies bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis. Tentangadanya
hubungan antara variable-variabel dalam upaya untuk mengetahuisebab akibat. Penelitian
ini berupa percobaan-percobaan dalam upaya untukmenguji kebenaran suatu
pengetahuan.
4. Forecast study (studi peramalan) untuk mendapatakan data peramen sebagaidasar
perencanaan. Tujuan Penelitian ini bersifat prediktif.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

B. SARAN

Daftar Pustaka
· Kadiman, Kusmayanto. [2007] . Riset Dasar: Masih Bermanfaat atau Tidak?. Diakses pada 22
Nopember 2008; 00:49. dari http://netsains.com/2007/09/riset-dasar-masih-bermanfaat-atau-
tidak/
· Penelitian / Riset. Diakses pada 22 Nopember 2008; 00:34.
dari http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2008/10/metode-ilmiah.html.
· http://rahmiwati.net/analisis-data-kualitatif.html
· http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/08/teknik-analisis-data-dalam-penelitian/

Anda mungkin juga menyukai