RESUME
Disusun Oleh:
1. INFORMASI UMUM
Tn. VF berusia 18 tahun, alamat Menteng Atas RT 16/05. Pada tanggal 28 September 2019
pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran 3 hari sebelum MRS. Pasien cenderung
tidur saat di rumah. Tidak ada riwayat mual muntah. Namun pasien sering mengatakan
sering sakit kepala. Keluarga juga mengatakan pasien sering berbicara melantur. 3 minggu
SMRS pasien riwayat jatuh dari atas metromini saat menjadi suporter sepakbola. Setelah
jatuh dari ketinggian sekitar 7 meter pasien mengeluh pusing namun diabaikan dan tidak
dibawa ke RS. Pasien post pemasangan VP shunt 2 minggu yang lalu, kemudian dirawat di
HCU dan terpasang tarceostomi karena ada riwayat gangguan ventilasi.
Diagnosa medis: Meningitis TB on VP shunt NCSE (non convulsive status epilepticus).
2. PENGKAJIAN
UNIVERSAL SELF REQUISITES
a. Kebutuhan Oksigen
- Irama napas ireguler, napas cepat
- RR 20 kali/menit
- Batuk (+), trakeostomi (+)
- Retraksi otot dada (-)
- Bunyi napas vesikuler
- Membran mukosa kering, sianosis (-), CRT> 2 detik
b. Kebutuhan Cairan
- Edema ektremitas (-)
- Elastisitas turgor kulit baik
- Intake cairan oral 500 cc/24 jam
c. Kebutuhan Nutrisi
- Mual tidak ada, muntah tidak ada
- Porsi makan hanya mampu dihabiskan separuh saja
- Keluarga mengatakan pasien mengalami penurunan berat badan sejak sakit namun tidak
tahu detail berapa prosentasenya
- BB sekarang 40 kg, TB 155 cm, IMT 17.7 (underweight)
- Hb: 11.5 g/dL, albumin 3.7 g/dL (normal 3,5 – 5,2 g/dL)
d. Kebutuhan Eliminasi
- Pasien terpasang kateter urin 300cc/6 jam
- Keluhan nyeri saat BAK tidak ada
- Urin berwarna kuning jernih
- Hasil lab: ureum 24,7 mOsm/L; kreatinin 0,6 mOsm/L; eGFR 103,7 ml/menit/1,72m2
b. Mempertahankan fungsi fisik, lingkungan, dan sosial yang menjamin rasa aman dan
nyaman, dan perasaan dekat dengan orang lain
Pasien mengalami kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Cenderung lebih
banyak tidur saat sakit.
d. Pengalaman klien untuk memfasilitasi kemampuan dasar dan lanjut dalam kehidupan
sosial
Pasien tidak memiliki kegiatan untuk berinteraksi sosial dengan lingkungan. Pasien lebih
sering menghabiskan waktunya untuk bermain dengan temannya hingga larut malam.
e. Kondisi dan pengalaman yang meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri dalam
keluarga dan komunitas
Pasien tinggal bersama ayahnya setiap hari, namun sejak sakit pasien dibantu dirawat
oleh kakaknya.
4. HEALTH DEVIATION
Pemeriksaan Fisik
f. Pemeriksaan abdomen
Bentuk abdomen pectus ekscavatum, tidak ada distensi abdomen, penonjolan umbilicus
(-), Nyeri tekan (+), perabaan kulit permukaan abdomen hangat.
Bising usus (+) 12 kali/ menit
g. Pemeriksaan genitalia
Terpasang kateter urin, diganti 1 minggu lalu.
h. Pemeriksaan ekstremitas
Edema tungkai (-), akrial dingin, ujung ektremitas tampak pucat.
Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
i. Pemeriksaan kulit
Elastisitas turgor kulit baik.
5. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1/10/2019 Hematologi:
Hb 11.2 g/dl 12 – 14
Hematokrit 38.7 % 37-49
Eritrosit 4.11.105 4.5-13
Trombosit 309.103/uL 150.000-450.000
Leukosit 7.9 uL 4.5-5.3
1/10/2019 Elektrolit:
Natrium 134 mEq/L 135-145
Kalium 3.6 mEq/L 3.5-5.1
Clorida 101 mEq/L 89-107
Albumin 3.2 g/L 3.5-5.2
6. Analisa data
Menghambat ventilasi
DS: Invasi bakteri M.TB pada paru-paru Resiko gangguan perfusi serebral
DO: cenderung tidur, jarang
berkomunikasi namun patuh pada Pengobatan tidak tuntas
perintah sederhana
GSC 356 Bereplikasi di otak menjadi METB
8. NCP
RENCANA KEPERAWATAN
2. Resiko gangguan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam perfusi cerebri NIC: Pemantauan perfusi otak
perfusi serebral adekuat, ditandai dengan: Independen:
NOC: Perfusi jaringan: serebral 1. Pantau suhu tubuh dan suhu lingkungan
- Mempertahankan atau meningkatkan tingkat kesadaran, kognisi 2. Pantau asupan dan haluaran. Timbang,
dan fungsi motorik atau sensorik sesuai indikasi. Catat turgor kulit dan
- TTV stabil status membran mukosa
- Tidak ada tanda peningkatan tekanan intrakranial 3. Pertahankan kepala dan leher dalam
posisi tengah atau dalam posisi netral.
4. Beri periode istirahat antara aktivitas
asuhan dan batasi durasi prosedur.
5. Bantu pasien menghindari atau
membatasi batuk, muntah, dan mengejan
saat defekasi atau mengedan
Kolaborasi:
Tinggikan kepala tempat tidur secara bertahap
300 sesuai toleransi atau indikasi.
3. Ketidakseimbang Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam kebutuhan nutrisi NIC: Manajemen nutrisi
an nutrisi kurang menjadi seimbang, ditandai dengan: 1. tentukan status gizi pasien dan
dari kebutuhan NOC: status nutrisi kemampuan pasien untuk memenuhi
tubuh 6. asupan gizi kebuthan gizi
7. asupan makanan 2. tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi
8. asupan cairan yang dibutuhkan
9. energi 3. anjurkan pasien dalam posisi tegak di
10. rasio BB/TB tempat tidur
11. hidrasi 4. pastikan makanan disajikan dengan cara
yang menarik dan pada suhu hangat
5. anjurkan pada keluarga untuk membawa
makanan favorit selama pasien di RS
6. anjurkan pasien memodifikasi diet yang
diperlukan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN