Anda di halaman 1dari 82

MODUL

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN BERBASIS KELAS

MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA SMA/SMK

Kelompok Kompetensi E
Pedagogik
TIK dalam Pembelajaran

Penulis
Hari Wibowo dkk.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan Bahasa

Tahun 2017

i
Penulis:

1. Hari Wibowo, S.S., M.Pd. Hp 08571408076


e-mail: hari.wibowo@kemdikbud.go.id

2. Sutji Harijanti, M.Pd. Hp. 081901238878


e-mail: sutjiharijanti@yahoo.co.id
e-mail: sutjiharijanti@yahoo.co.id
3. Edi Puryanto, M.Pd. Hp. 087741464529
e-mail: ed_pur@yahoo.co.id

4. Drs. Tjahjono Widijanto, M.Pd. Hp. 082143785362


e-mail:smankedunggalar@gmail.com

Penelaah:

Dra. Farida Ariani, M.Pd. Hp. 081806944082


e-mail: faridafajar@gmail.com

Copyright © 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengkopi sebagian atau keseluruhan isi modul ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penulis:
1. Drs. Mudini Hp. 081511469823
e-mail:bangdinik@gmail.com
2. Dr. E. Kosasih, M.Pd. Hp. 08121427556
e-mail: ekos_kosasih@yahoo.com i
3. Dema Tesniyadi, M.Pd. Hp. 087871944890
e-mail: dematesniyadi@gmail.com
4. Rien Hermawaty, M. Hum. Hp. 08138807135
e-mail: rien_chan07@yahoo.com
KATA SAMBUTAN

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen
yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
Pengembangan profesionalitas guru melalui program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) merupakan upaya peningkatan kompetensi
untuk semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru
telah dilakukan melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik
profesional pada akhir tahun 2015. Hasil UKG menunjukkan peta kekuatan dan
kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi
guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak
lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG
melalui program PKB. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai
agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program PKB
dilaksanakan melalui pola tatap muka, daring (online), dan kombinasi (blended)
tatap muka dengan online.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi danKomunikasi (LP3TK
KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
(LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam
mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru
sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut
adalah modul untuk program PKB tatap muka dan daring untuk semua mata
pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program PKB
memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas
kompetensi guru.
Mari kita sukseskan program PKB ini untuk mewujudkan Guru Mulia karena
Karya.
Jakarta, Maret 2017
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan,

Sumarna Surapranata, Ph.D.


NIP 19590801198503100

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Pendidikan dan Pelatihan (diklat) Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan(PKB) Bahasa Indonesia SMA/SMK. Modul ini merupakan
dokumen wajib untuk kegiatan diklat bagi PKB.

Program diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) merupakan


tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) dan bertujuan meningkatkan
kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran
yang diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat,
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK) Bahasa pada tahun 2015 melaksanakan pengembangan modul yang
berisi materi-materi pembelajaran yang akan dipelajari oleh peserta selama
mengikuti program diklat tersebut.

Modul diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini diharapkan dapat


menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat meningkatkan
pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan tugas
pokok dan fungsinya.

Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada
para pejabat, widyaiawara di PPPPTK Bahasa, dosen perguruan tinggi, dan guru
yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.
Jakarta, Januari 2017
Kepala PPPPTK Bahasa,

Dr. Luizah F. Saidi, M.Pd.


NIP. 196312191986012002

iii
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ............................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... i
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Tujuan ......................................................................................................... 2
C. Peta Kompetensi ......................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup ............................................................................................ 3
E. Cara Penggunaan Modul ............................................................................. 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN .............................. Error! Bookmark not defined.
TIK DALAM PEMBELAJARAN ............................. Error! Bookmark not defined.
A. Tujuan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi .....Error! Bookmark not
defined.
C. Uraian Materi ................................................ Error! Bookmark not defined.
D. Aktivitas Pembelajaran ................................. Error! Bookmark not defined.
E. Latihan / Kasus / Tugas ................................ Error! Bookmark not defined.
F. Rangkuman ............................................................................................... 58
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................... Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN TUGAS/LK .................................. Error! Bookmark not defined.
EVALUASI ............................................................ Error! Bookmark not defined.
PENUTUP ............................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA.......................................... 70Error! Bookmark not defined.
GLOSARIUM ........................................................ Error! Bookmark not defined.

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ….……………………….. 4


Gambar 2 Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ………………………….. 5
Gambar 3 Alur Pembelajaran Tatap Muka Model In On In ……………….. 7
Gambar 4 Kerucut Pengalaman Dale….…………………………………….. 13
Gambar 5 Tampilan Menu ….……………………………………………….. 25
Gambar 6 Tampilan Menu File ….…………………………………………… 25
Gambar 7 Tampilan Menu New ….…………………………………………… 26
Gambar 8 Tampilan Save As ….…………………………………………….. 26
Gambar 9 Lokasi Penyimpanan File ….……………………………………... 27
Gambar 10 Tampilan Menu open ….…………………………………………. 27
Gambar 11 Tampilan Broser Folder ….………………………………………. 28
Gambar 12 Tampilan Folder ….……………………………………………… 28
Gambar 13 Tampilan Menu Page Layout ….………………………………. 29
Gambar 14 Tampilan ukuran kertas ….……………………………………… 29
Gambar 15 Tampilan Page stup ….………………………………………….. 30
Gambar 16 Pengaturan Jenis Huruf ….……………………………………… 31
Gambar 17 Pemilihan Jenis Huruf ….………………………………………… 31
Gambar 18 Pengaturan Ukuran huruf ….………………………………….. 31
Gambar 19 Pengaturan Spasi ….…………………………………………….. 32
Gambar 20 Pengaturan Paragraf ….………………………………………….. 32
Gambar 21 Pengaturan Bullet dan Numbering ….…………………………... 32
Gambar 22 Tampilan Menu Insert ….…………………………………………. 33
Gambar 23 Tampilan Insert Tabel ….…………………………………………. 34
Gambar 24 Cetak Dokumen ….……………………………………………….. 34
Gambar 25 Tampilan Menu Awal ….…………………………………………. 35
Gambar 26 Tampilan Menu Design ….………………………………………. 36
Gambar 27 Tampilan Menu Insert ….………………………………………… 36
Gambar 28 Tampilan Menu Transitions ….………………………………….. 37
Gambar 29 Animations ….……………………………………………………… 37
Gambar 30 Slide Show ….……………………………………………………… 37
Gambar 31 New Slide ….………………………………………………………. 38
Gambar 32 Templete slide ….………………………………………………… 39
Gambar 33 New Slide ….……………………………………………………… 39
Gambar 34 Lokasi Penyimpanan File ….…………………………………….. 40
Gambar 35 Membuka dokumen ….…………………………………………... 40
Gambar 36 Tampilan Dekstop ….…………………………………………….. 41
Gambar 37 Tampilan Awal Excel ….…………………………………………. 42
Gambar 38 Halaman Baru Microsoft Excel………………………………….. 45
Gambar 39 Membuka Data Microsoft Excel…………………………………. 46
Gambar 40 Tampilan Google……………….................................................. 51
Gambar 42 Hasil Temuan untuk “Teks eksposisi filetype:pdf” ….………… 50
Gambar 43 Tampilan Hasil……………………………………………………. 52
Gambar 43 Mengunduh File ….………………………………………………. 53

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Peta Kompetensi Pedagogik 2

Tabel 2 Daftar Lembar Kerja Modul 9

Tabel 3 Peta Indikator Pencapaian Kompetensi 10

Tabel 4 Klasifikasi Media Anderson 19


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya peningkatan kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik
merujuk pada Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi
Guru. Selain itu, Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) diintegrasikan
di dalam modul ini sebagai wujud Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Dalam rangka mendukung gerakan PPK, modul ini mengintergrasikan lima nilai
utama PPK yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.
Kelima nilai utama tersebut terintegrasi pada kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang ada pada modul.

Setelah mempelajari modul ini, selain guru dapat meningkatkan kompetensi


pedagogik guru juga diharapkan mampu mengimplementasikan PPK UU Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa profesi guru
merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan standar
kompetensi sesuai bidang tugasnya dan pelaksanaan pengembangan
keprofesian berkelanjutan sepanjang hayat. Kompetensi merupakan seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai,
dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Dari sisi hak, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak


memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, memperoleh
pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. Dari sisi kewajiban, guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.

Profesi guru menjadi profesi yang sangat penting untuk selalu meningkatkan
kompetensinya, baik dari sisi kompetensi pedagogik maupun kompetensi
profesional. Peningkatan profesionalisme guru dapat dilakukan dengan berbagai
cara, salah satunya dengan mengikuti program pembinaan karier guru dalam
bentuk diklat/pengembangan diri. Hal ini sesuai dengan jabatan fungsional guru
yang memerlukan penilaian dalam angka kredit yang diatur dalam Peraturan

1
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Modul PKB yang dikelompokkan menjadi sepuluh kelompok kompetensi (KK) A-J
didasarkan pemetaan standar kompetensi guru (SKG) yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Modul ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan guru sesuai dengan hasil UKG-nya baik melalui moda
tatap muka, dalam jaringan (daring), maupun kombinasi.

B. Tujuan
Tujuan mempelajari Modul PKG Bahasa Indonesia SMA/SMK Kelompok
Kompetensi E ini adalah Bapak dan Ibu dapat memanfaatkan TIK sebagai media
pembelajaran dan sumber belajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai PPK yaitu
nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.

C. Peta Kompetensi
Kompetensi yang akan dicapai atau ditingkatkan melalui modul ini mengacu
pada kompetensi Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 sebagai berikut.

Tabel 1. Peta Kompetensi Pedagogik

KOMPETENSI GURU MAPEL


KOMPETENSI INTI (KI) MATERI
(KG)

4. Menyelenggarakan 4.5 Menggunakan media Media dan


pembelajaran yang pembelajaran dan sumber belajar TIK dalam
mendidik yang relevan dengan karakteristik Pembelajaran
peserta didik dan mata pelajaran
yang diampu untuk mencapai
tujuan pembelajaran secara utuh
5.Memanfaatkan teknologi 5.1 Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi informasi dan komunikasi untuk
untuk kepentingan meningkatkan kualitas kegiatan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang diampu
pengembangan yang
mendidik
24.Memanfaatkan 24.1 Memanfaatkan teknologi
teknologi informasi dan informasi dan komunikasi dalam
komunikasi untuk berkomunikasi
mengembangkan diri

2
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup modul ini terdiri atas kegiatan pembelajaran media dan teknologi
pembelajaran, yang mencakup sumber belajar, media dan jenis-jenisnya, dan
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran.

Setiap kegiatan pembelajaran mencakup: a) tujuan, b) kompetensi dan indikator


pencapaian kompetensi, c) uraian materi, d) aktivitas pembelajaran, e) latihan /
tugas/kasus, f) rangkuman, g) umpan balik dan tindak lanjut. Sebagai bahan
penilaian Modul PKB Guru Bahasa Indonesia SMA/SMK Kelompok Kompetensi
E ini disajikan bahan evaluasi berupa soal pilihan ganda. Bagian akhir modul ini
terdapat penutup, daftar pustaka, dan glosarium.

E. Cara Penggunaan Modul


Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran
disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka
dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model
pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan di bawah.

Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

3
1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh
Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang
dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis di lingkungan Ditjen GTK maupun
lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara
terstruktur pada suatu waktu yang dipandu oleh fasilitator.

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang


dapat dilihat pada alur di bawah ini.

Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat
dijelaskan sebagai berikut:

a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada
peserta diklat untuk mempelajari media dan teknologi pembelajaran

b. Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi Modul PKG SMA/SMK kompetensi
pedagogi, Kelompok Kompetensi E, Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Pembelajaran. Fasilitator memberi kesempatan kepada guru
sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat

4
sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta
dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan
dapat mengonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

c. Melakukan Aktivitas Pembelajaran


Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu
oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran
menggunakan pendekatan secara langsung. Artinya, peserta berinteraksi
secara langsung di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta
lainnya. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan cara diskusi, praktik, dan
latihan kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh yaitu menerapkan


pemahaman materi-materi yang terdapat pada kajian materi. Pada
aktivitas pembelajaran peserta secara aktif menggali informasi,
mengumpulkan, dan mengolah data sampai pada membuat kesimpulan
kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi


Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan,
sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas
bersama. Pada bagian ini juga peserta dan penyaji mereview materi
berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran.

e. Persiapan Tes Akhir


Pada kegiatan ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes
akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes
akhir.

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In


Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalah kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2
(In-2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In
tergambar pada alur berikut ini.

5
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan


sebagai berikut.

a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat
pelaksanaan In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada
peserta diklat untuk mempelajari :

1) latar belakang yang memuat gambaran materi


2) tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
3) kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul

6
4) ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
5) langkah-langkah penggunaan modul

b. In Service Learning 1 (IN-1)


1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi pedagogi, Kelompok


Kompetensi E, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran.
Fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk
mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan
indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat
mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat
mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

2) Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai


dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu
oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini
akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung
berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode
berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus
yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai
dengan kegiatan pada IN1. Pada aktivitas pembelajaran materi ini
peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan
mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job learning.

c. On the Job Learning (ON)


1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi pedagogi, Kelompok


Kompetensi E, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran.
Guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada
in service learning 1 (IN1). Guru sebagai peserta dapat membuka dan
mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas-
tugas yang ditagihkan kepada peserta.

7
2) Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah


maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun
pada IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera
pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi,
implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di
sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa lembar kerja (LK)
yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif


menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan
melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job
learning.

d. In Service Learning 2 (IN-2)


Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan
ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada
bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan
seluruh kegiatan pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir


Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes
akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak
mengikuti tes akhir.

3. Lembar Kerja
Modul PKG kompetensi pedagogik, Kelompok Kompetensi E, Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran terdiri dari beberapa kegiatan
pembelajaran yang di dalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran
sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari.

Pada modul ini dipersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh
peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.

8
Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan

1. LK 01 Hakikat Media Pembelajaran TM, IN1

2. LK 02 Jenis Media Pembelajaran TM, IN1

3. LK 03 Manfaat TIK dalam Komunikasi TM, IN1

4. LK 04 Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran TM, ON

5. LK 05 Memanfaatkan Internet sebagai Sumber TM, ON


Belajar

Keterangan.

TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh

IN1 : Digunakan pada In service learning 1

ON : Digunakan pada on the job learning

9
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TIK DALAM PEMBELAJARAN

A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Bapak dan ibu diharapkan dapat
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, baik
sebagai media maupun sumber belajar dengan mengembangkan sikap
percaya diri, mandiri, santun, jujur, peduli, bersungguh-sungguh, bertanggung
jawab, bekerja sama, dan saling menghargai.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Tabel 2. Peta Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian
Kompetensi Inti Kompetensi Guru
Kompetensi
4.Memanfaatkan 4.5. Menggunakan media 4.5.1 Mengidentifikasi media
teknologi informasi dan pembelajaran dan sumber pembelajaran dan sumber
komunikasi untuk belajar yang relevan belajar yang relevan dengan
kepentingan dengan karakteristik karakteristik peserta didik dan
penyelenggaraan peserta didik dan mata mata pelajaran yang diampu
kegiatan pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan
pengembangan yang untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh
mendidik. pembelajaran secara untuk mengembangkan sikap
utuh. percaya diri, mandiri, jujur,
peduli, bersungguh-sungguh.

4.5.2 Memanfaatkan media


pembelajaran dan sumber
belajar yang relevan dengan
karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran yang diampu
untuk mencapai tujuan
pembelajaran untuk
mengembangkan sikap
bertanggung jawab, bekerja
sama, dan saling menghargai.

5.Memanfaatkan 5.1 Memanfaatkan 5.1.2 Menjelaskan konsep TIK


teknologi informasi dan teknologi informasi dan untuk mengembangkan sikap
komunikasi untuk komunikasi untuk percaya diri, mandiri, santun,
kepentingan meningkatkan kualitas jujur, dan bersungguh-sungguh

10
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran 5.1.3 Memanfaatkan Microsoft
kegiatan yang diampu. Office (Microsoft word,
pengembangan yang Microsoft powerpoint dan
mendidik. Microsoft Exel) dalam
pembelajaran untuk
mengembangkan sikap
bertanggung jawab, bekerja
sama, dan saling menghargai.

24.Memanfaatkan 24.1 Memanfaatkan 24.1.2 Memanfaatkan internet


teknologi informasi dan teknologi informasi dan sebagai sumber belajar untuk
komunikasi untuk komunikasi dalam mengembangkan sikap
mengembangkan diri. berkomunikasi bertanggung jawab, bekerja
sama, dan saling menghargai.

C. Uraian Materi

Pada uraian materi ini Bapak dan Ibu diharapkan memahami konsep membaca
dan hubungan membaca dengan keterampilan lainnya. Saat membaca, silakan
pahami dengan baik dan saksama tahap demi tahap kosep berikut dengan baik.
Dalam menggali pemahaman tentang materi-materi tersebut, Bapak dan Ibu
dapat mengintegrasikan sikap percaya diri, mandiri, santun, jujur, peduli,
bersungguh-sungguh, bertanggung jawab, bekerja sama, dan saling menghargai
dalam berdiskusi dengan peserta lain. Selamat membaca dan berdiskusi!

1. Media Pembelajaran

a. Hakikat Media Pembelajaran


Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “medium”
yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu perantara
atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli
memberikan definisi tentang media pembelajaran. Saat ini banyak pakar
mendefinisikan pengertian media pembelajaran. Schramm (1977)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Media menurut Djamarah (1995:136) adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pembelajaran. Selanjutnya, Purnamawati dan Eldarni (2001:4) media

11
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses
belajar.

Media pembelajaran atau media pendidikan adalah seluruh alat dan


bahan yang dapat dipakai untuk media pendidikan seperti radio, televisi,
buku, koran, dan majalah.

Sadiman (2008) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu


yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses
belajar dapat terjalin. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan oleh guru
sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi pembelajaran, guru
menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa

Selanjutnya Schramm menyatakan bahaw media pembelajaran adalah


teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah alat bantu yang dapat
digunakan untuk pembelajaran.

Selanjutnya, menurut Briggs (1970), media adalah alat bantu untuk


memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.
Terakhir, menurut Miarso (1989) media adalah segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk belajar.

Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang


bersifat visual, audio, projected still media maupun projected motion
media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat
saja yang disebut multi media. Contoh : dewasa ini penggunaan
komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat
meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.

Dari berbagai pendapat di atas, jelaslah bahwa pada dasarnya semua


pendapat tersebut memosisikan media sebagai suatu alat atau

12
sejenisnya yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam
suatu kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi atau
isi pelajaran. Keberadaan media dimaksudkan agar pesan dapat lebih
mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Jika media adalah
sumber belajar, secara luas dapat diartikan bahwa manusia, benda,
ataupun peristiwa yang memungkinkan peserta didik memperoleh
pengetahuan dan keterampilan, dapat dikatagorikan sebagai media.

Untuk lebih mengkonkretkan penyajian pesan, sekitar pertengahan abad


ke-20 mulai digunakan alat audio sehingga lahirlah istilah alat bantu
audiovisual. Usaha tersebut terus berlanjut. Edgar Dale
mengklasifikasikan sepuluh tingkat pengalaman belajar dari yang paling
konkret sampai dengan yang paling abstrak. Klasifikasi ini dikenal dengan
nama kerucut pengalaman Dale.

Gambar 4. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Pada akhir tahun 1950-an, teori komunikasi mulai masuk memengaruhi


penggunaan alat bantu audiovisual dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut teori ini ada tiga komponen penting dalam proses penyampaian
pesan, yaitu sumber pesan, media penyalur pesan, dan penerima
pesan. Sejak saat itu alat bantu audiovisual tidak lagi hanya dipandang
sebagai alat bantu bagi guru saja, tetapi juga sebagai alat penyalur
pesan. Hanya, faktor peserta didik yang menjadi komponen utama dalam
proses belajar belum mendapat perhatian.Baru pada tahun 1950–1965
orang mulai memerhatikan peserta didik.

13
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi
kemampuannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya.
Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan
kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pendidik dalam kaitannya
dengan keterampilan pemilihan media pengajaran. Di samping itu, hal itu
akan memberikan kemungkinan kepada pendidik untuk menggunakan
berbagai jenis media secara bervariasi. Apabila kurang memahami
karakteristik media tersebut, pendidik akan dihadapkan kepada kesulitan
dan cenderung bersikap spekulatif. Oleh karena itu, sebelum
menggunakan media dalam pembelajaran, pendidik harus memahami
karakteristik, jenis serta pengelompokan media yang akan digunakan.
Pendidik harus meyakinkan dirinya bahwa media yang akan digunakan
tersebut, benar-benar dapat memberikan nilai positif terhadap kualitas
pembelajaran yang akan mereka lakukan.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa setiap media pembelajaran


memiliki karakteristik dan keampuhan masing-masing, maka diharapkan
kepada pendidik mampu menentukan pilihannya sesuai dengan
kebutuhan pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal ini
dimaksudkan agar jangan sampai penggunaan media pembelajaran
menjadi penghalang proses belajar mengajar yang dilakukan pendidik di
kelas. Harapan yang besar tentu saja agar media pembelajaran menjadi
alat bantu yang dapat mempercepat atau mempermudah pencapaian
tujuan pembelajaran. Ketika suatu media pembelajaran akan dipilih atau
dipergunakan, ketika itulah beberapa prinsip pemilihan media perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan oleh pendidik.

b. Kriteria Pemilihan Media


Memilih media pembelajaran hendaknya tidak boleh sembarangan tetapi
harus didasarkan pada kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan,
baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan,
akan membawa akibat panjang yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum menentukan pilihan
media tertentu.

14
Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
media pembelajaran diuraikan sebagai berikut.

1) Tujuan
Dalam memilih media hal yang perlu dipertimbangkan adalah tujuan
pembelajaran. Kita dapat mengajukan pertanyaan; Apa tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu
masuk kawasan kognitif, afektif, psikomotor atau kombinasi
ketiganya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah
penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah
perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu
akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media
realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak, dan
seterusnya.
2) Peserta Didik
Kriteria memilih media yang perlu dipertimbangkan yang lain adalah
peserta didik. Siapakah peserta didik yang akan menggunakan
media? Bagaimana karakteristik mereka?, berapa jumlahnya?,
bagaimana latar belakang sosialnya?, apakah ada yang berkelainan,
bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila
kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat
tentu tidak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya
sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita
itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi
sasaran didik kita.
3) Karakteristik Media yang Bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan
kelemahannya? Sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan
tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan dapat memilih media
dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik setiap
media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan
membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih
sesuai dibandingkan dengan yang lain, oleh karena itu sebelum

15
menentukan jenis media tertentu pahami terlebih dahulu dengan baik
bagaimana karakteristik media tersebut.

4) Waktu
Waktu merupakan lamanya waktu yang diperlukan untuk
mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa
lama waktu yang tersedia atau yang kita miliki. Pertanyaan lain
adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media
tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses
pembelajaran? Tidak ada gunanya kita memilih media yang baik,
tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai
terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu,
tetapi pada saat digunakan dalam pembelajaran ternyata kita
kekurangan waktu.
5) Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih
media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Apalah
artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru terjadi
pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus
kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat,
membeli atau meyewa media tersebut? Dapatkah kita mengusahakan
biaya tersebut/apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan
belajar yang hendak dicapai? Tidak mungkin tujuan belajar itu
tercapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain
yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media
yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar,
dibandingkan dengan media sederhana yang murah.
6) Ketersediaan Bahan Media
Kemudahan dalam memperoleh media juga harus menjadi
pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu tersedia di
sekitar kita, di sekolah atau di pasaran? Kalau kita harus membuatnya
sendiri, adakah kemampuan, waktu, tenaga, dan sarana untuk

16
membuatnya? Kalau semua itu ada, pertanyaan berikutnya
tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas?
Misalnya, untuk menjelaskan proses tejadinya gerhana matahari,
memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun,
karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player,
maka sudah cukup jika digunakan alat peraga gerhana matahari saja.
7) Konteks Penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi
bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya, apakah untuk
belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau massal?
Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara
keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran,
sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaan
media tersebut dalam pembelajaran.
8) Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media pembelajaran siap
pakai yang telah ada. Misalnya program audio, video, grafis atau
media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media pembelajaran
tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok? Apakah
suaranya jelas dan enak didengar? Jangan sampai hanya karena
keinginan kita untuk menggunakan media saja, lantas media
pembelajaran yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya.
Perlu diingat bahwa jika program media pembelajaran itu hanya
menyajikan sesuatu yang sebenarnya dapat dilakukan oleh guru
dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.

c. Jenis Media Pembelajaran


Sanjaya (2006:170), mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi
beberapa jenis bergantung pada sudut mana melihatnya.

1) Berdasarkan sifatnya, media dapat dibagi atas:

a) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau
media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan
rekaman suara.

17
b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Jenis media yang tergolong ke dalam
media visual adalah: film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar,
poster dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media
grafis dan sebagainya. Khusus tentang media poster dalam
Kurikulum 2013 dapat dijadikan sebagai jenis teks di samping iklan
dan semboyan. Dengan demikian, penggunaan poster oleh guru
sekaligus membantu memahami fungsi struktur dan kebahasaan
dari media tersebut.
c) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung
unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat,
misalnya, rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan
sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih
menarik sebab mengandung kedua unsur jenis media yang
pertama dan kedua.
2) Berdasarkan kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi atas:

a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak, seperti
radio dan televisi. Melalui media ini peserta didik dapat
mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara
serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu, seperti film slide, film, video, dan sebagainya.
3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi

a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip,


transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian
memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk
memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film
slide, liquid crystal display (LCD), untuk memproyeksikan
transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka
media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
b) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan,
radio, dan lain sebagainya.

18
Berdasarkan kelompok instruksional menurut Anderson (1976) media
dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

NO KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL


Pita audio (rol atau kaset)
1. Audio Piringan audio
Radio (rekaman)
Buku teks terprogram
2. Cetak Buku pegangan/manual
Buku tugas
Buku latihan dilengkapi kaset
3. Audio – Cetak
Gambar/poster (dilengkapi audio)
Film bingkai (slide)
4. Proyek Visual Diam
Film rangkai (berisi pesan verbal)
Proyek Visual Diam Film bingkai (slide) suara
5.
dengan Audio Film rangkai suara
6. Visual Gerak Film bisu dengan judul (caption)
Visual Gerak dengan Film suara
7.
Audio Video/vcd/ dvd
Benda nyata
8. Benda
Model tiruan (mock-up)
Media berbasis computer; CAI
(Computer Assisted Instructional)
9. Komputer
& CMI (Computer Managed
Instructional)

Klasifikasi media pembelajaran menurut Kemp & Dayton (1985)


dikelompokkan menjadi delapan jenis, yaitu sebagai berikut.

1) Media cetakan, yaitu meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas


kertas untuk pengajaran dan informasi. Misalnya buku teks, lembaran
penuntun, penuntun belajar, penuntun instruktur, brosur, dan teks
terpogram.
2) Media pajang, pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi di depan kelompok kecil. Misalnya papan tulis, flip
chart, papan magnet, papan kain, papan buletin, dan pameran.
3) OHP dan transparansi, Transparansi yang diproyeksikan adalah
visual baik berupa huruf, lambang, gambar, grafik atau gabungannya
pada lembaran tembus pandang atau plastik yang dipersiapkan untuk
diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding.

19
4) Rekaman audiotape, pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape
magnetik sehingga hasil rekaman itu dapat diputar kembali pada saat
diinginkan.
5) Seri slide (film bingkai) dan filmstrips, adalah suatu film transparansi
yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 x 2 inci. Bingkai tersebut
terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui
slide proyektor. Program kombinasi film bingkai bersuara pada
umumnya berkisar 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar 10
sampai 100 buah.
6) Penyajian multi-image, media berbasis visual (image atau
perumpamaan) dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata. Bentuk visualnya berupa gambar
representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menununjukkan
bagaimana suatu benda. Diagram yang melukiskan hubungan
konsep, organisasi, dan struktur materi.
7) Rekaman video dan film hidup, Film atau gambar hidup merupakan
gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada
layar terlihat gambar hidup.
8) Komputer, mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi yang
diberi kode, mesin berbasis TIK yang otomatis melakukan pekerjaan
dan perhitungan sederhana dan rumit. satu unit komputer terdiri atas
empat komponen dasar, yaitu input (keybord dan writing pad),
prosesor (CPU: unit pemroses data yang diinput), penyimpanan data
(memori permanen/ROM, sementara RAM), dan output (monitor,
printer).
Sedangkan Leshin, Pollock & Reigeluth (1992) mengklasifikasi media ke
dalam lima kelompok, yaitu:

1) Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, dan


kegiatan kelompok)
2) Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja,
dan lembaran lepas)

20
3) Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta,
gambar, transparansi, dan slide)
4) Media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, dan
televisi)
5) Media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer,
interaktif video dan hypertext)
Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam
penyampaian informasi dan pesan–pesan pembelajaran. Setiap jenis
atau bagian dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan
sifat–sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang
baku dalam mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli
mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari
sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut.

d. Manfaat Media Pembelajaran


Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi sebagai perantara untuk
menyampaikan informasi atau pengetahuan yang berupa audio dan visual
untuk keperluan pembelajaran. Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau
teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi
komunikasi interaktif guru dengan peserta didik secara efektif.

Media pembelajaran sangat dibutuhkan guru untuk memudahkan


penyampaian materi kepada peserta didik. Dengan media pembelajaran yang
tepat, peserta didik dapat menangkap isi materi secara jelas dan lengkap.
Oleh karena itu, guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran, pendidik
harus memiliki kemampuan untuk menggunakan media pembelajaran secara
tepat.

Berdasarkan wujudnya, media pembelajaran dibedakan menjadi tiga jenis,


yaitu media audio, visual, dan audio-visual. Media pembelajaran audio adalah
media pembelajaran yang dapat didengar, tetapi tidak dapat dilihat. Media
audio dapat berasal dari rekaman suara yang diperoleh dari radio, televisi,
telepon, dan lain-lain.

Media pembelajaran visual adalah media pembelajaran yang dapat dilihat,


tetapi tak dapat didengar. Media visual ini dapat berwujud tulisan, gambar,

21
alat peraga dan lain-lain. Media pembelajaran audio-visual merupakan media
yang dapat dilihat dan didengar. Media audio-visual dapat berbentuk
rekaman televisi, video, youtube, skype,video call, dan lain-lain.

Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan


pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri
keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk
memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan–pesan atau materi
pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media,
maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa,
terutama materi pembelajaran yang rumit dan kompleks.

Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi.


Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media
pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan pembelajaran yang memerlukan
media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat
kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang
kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan.

Harjanto (1997:245) menjelaskan manfaat media pembelajaran, yaitu:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata–


katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi
dapat diatasi sikap pasif siswa.
3) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.
4) Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu :
5) Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan
peredaran darah.
6) Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam
lingkungan belajar.
7) Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.
8) Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
9) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.

22
10) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan
lingkungannya.
11) Membangkitkan motivasi belajar
12) Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok
belajar.
13) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang
maupun disimpan menurut kebutuhan.
14) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan
ruang)
15) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

e. Prinsip – prinsip Memilih Media Pembelajaran


Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka
dari itulah guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan
kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa
penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian
tujuan pembelajaran.

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media


pembelajaran, yaitu: harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan
pemilihan media pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk
pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar
hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk
pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD,
SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat
pedesaan ataukah masyarakat perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut
akan menyangkut perbedaan warna, gerak atau suara. Misalnya proses
kimia (farmasi), atau pembelajaran pembedahan (kedokteran).

f. Karakteristik Media Pembelajaran


Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat
dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.
Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan
dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media

23
pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk
menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi

Alternatif pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan


atau dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan
media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa
media yang dapat dibandingkan.

Selain yang telah penulis sampaikan di atas, prinsip pemilihan media


pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 238) yaitu: Tujuan, Keterpaduan
(validitas),Keadaan peserta didik, Ketersediaan, Mutu teknis, Biaya
selanjutnya yang perlu kita ingat bersama bahwa tidak ada satu
mediapun yang sifatnya bisa menjelaskan semua permasalahan atau
materi pembelajaran secara tuntas.

2. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat dimanfaatkan dalam


pembelajaran baik sebagai media, alat peraga, maupun sebagai sumber
belajar. Media pembelajaran yang dipandang segala bentuk peralatan fisik
komunikasi berupa hardware dan software merupakan teknologi
pembelajaran yang harus dikembangkan. Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan pendorong utama Computer
Assisted Learning yakni penerapan komputer dalam pembelajaran dan
pemanfaatan internet khusunya browser sebagai sumber belajar.

Pada pemanfaatan TIK, khsusunya komputer dalam pembelajaran, sebagai


media dan sumber belajar, dibagi atas tiga program yakni, (1) Microsoft word,
(2) Microsof exel (3) Microsoft Powerpoint, dan (4) internet sebagai sumber
belajar.

a. Microsoft Word

Microsoft Word adalah perangkat lunak pengolah naskah (word processor)


yang dibuat oleh Microsoft Corporation. Microsoft Corporation menjual
Microsoft Word dalam satu kesatuan dengan perangkat lunak lainnya, yakni
Microsoft Excel , Microsoft PowerPoint, Microsoft Accesss, dan Microsoft

24
Outlook. Kumpulan perangkat lunak yang disatukan tersebut dikenal sebagai
suite Microsoft Office.

Word merupakan perangkat lunak yang memiliki kemampuan menampilkan


hasil pencetakan yang sama dengan tampilannya di layar monitor. Teknologi
ini memungkinkan pengguna menulis sekaligus mengatur tata letak
dokumen sampai menjadi naskah yang siap cetak.

1. Membuat File Baru, Meyimpan File Dan Membuka File


a. Membuat File Baru
Untuk membuat file baru pada Microsoft office 2013 sama dengan
Microsoft office versi sebelumnya akan tetapi tampilan dan beberapa
fitur yang berbeda. Langkah-langkah membuat file baru pada Microsoft
office 2013 adalah sebagai berikut.

1) Klik menu FILE

Gambar 5. Menu FILE

maka akan tampil tampilan seperti berikut

Gambar 6. Tampilan Info

25
2) Klik menu NEW untuk membuat file baru lalu kemudian pilih
template yang disediakan

Gambar 7. Tampilan Menu New

Jika sudah memilih template maka akan masuk ke halaman kerja.

b. Menyimpan File

Untuk menyimpan file yang sudah diketik, langkah-langkahnya adalah sebagai


berikut.

1) Klik menu FILE kemudian pilih menu Save As

Gambar 8. Tampilan menu Save As

Pilih Computer lalu klik browse untuk menentukan tempat penyimpanan file,
maka akan tampil seperti gambar berikut.

26
Gambar 9. Lokasi penyimpanan File

Pada kotak isian file name diisi nama file yang akan dibuat. Jika nama telah
diisi maka klik save untuk menyimpan.

b. Membuka File

Untuk membuka file yang tersimpan di dokumen, langkah sebagai berikut.

1) Klik FILE lalu kemudian pilih menu Open

Gambar 10. Tampilan Menu Open

2) Lalu klik computer kemudian klik browse untuk mencari file yang
disimpan pada folder tertentu.

27
Gambar 11. Tampilan browser folder
Selanjutnya akan tampil seperti gambar berikut.

Gambar 12. Tampilan Folder

Cari file yang disimpan kemudian klik open.

c. Pengaturan Tata Letak Naskah


Pengaturan tata letak naskah meliputi pengaturan margin (sembir), orientasi
(arah) pencetakan naskah, dan ukuran kertas yang digunakan. Margin adalah
jarak antara tepi kertas dengan tepi naskah. Ada 4 (empat) margin yang harus
ditentukan ukurannya (kalau Saudara tidak menentukan sendiri, Microsoft Word
memberikan ukuran-ukuran default, yakni ukuran-ukuran yang ditetapkan oleh

28
Microsoft Word sendiri), yakni: margin atas, margin bawah, margin kiri, dan
margin kanan.

Langkah pengaturan tata letak naskah adalah sebagai berikut.

1) Klik menu PAGE LAYOUT

Gambar 13. Menu Page Layout

2) Pilih menu Size maka akan tampil seperti gambar berikut. Pilih ukuran
margin sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 14. Tampilan Ukuran Kertas

3) Jika ingin membuat ukuran sendiri maka klik “ More Paper Size”
untuk menentukan margin, layout dan paper.

29
Gambar 15. Tampilan Page Stup

e. Pengaturan Jenis Huruf dan Ukuran Huruf

Untuk mengatur jenis huruf dan ukuran spasi, langkah yangyang dilakukan
adalah.

1) Klik menu HOME, maka akan tampil gambar berikut.

Gambar 16. Pengaturan jenis huruf

30
2). Pilih font yang diinginkan seperti tampak pada gambar.

Gambar 17. Pemilihan Jenis Huruf


Pilih ukuran Ukuran font klik, sesuai dengan gambar berikut.

Gambar 18. Pengaturan Ukuran Huruf


f) Mengatur Spasi dan paragraf

Langkah-langkah untuk mengatur spasi adalah sebagai berikut.

1) Klik menu PAGE LAYOUT

Gambar 19. Pengaturan Spasi

31
2) Atur spasi dan paragraf pada sub menu paragraf
Jika ingin pengaturan lebih lanjut klik tanda panah kebawah pada
menu paragraf. maka akan tampil pada gambar berikut.

Gambar 20. Pengaturan Pafagraf

g. Bullets dan Numbering

Bullets and numbering yaitu pemberian angka atau symbol pada awal kata.
Hal ini biasanya digunakan pada penomoran huruf atau sub menu pada
suatu artikel. Bullets adalah penanda yang berhubungan dengan symbol
sedangkan numbering adalah penanda yang berhubungan dengan angka
Contoh bullets
Macam-macam teks adalah:
 Teks eksposisi
 Teks narasi
 Teks eksemplum
 Teks cerita pendek

Contoh numbering
Macam-macam teks adalah:
1. Teks eksposisi

32
2. Teks narasi
3. Teks eksemplum
4. Teks cerita pendek

Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut.

1) klik menu HOME pilih submenu paragraph

bullet

Gambar 21 Pengaturan Bullet dan


Numbering
g. Memasukkan Tabel dalam Teks

Terkadang kita membutuhkan tabel dalam dokumen. Langkah-langkah untuk


memasukkan tabel dalam dukumen adalah sebagai berikut.

1) Klik menu INSERT lalu klik tool add a table

Gambar 22 Tampilan Menu Insert


Tabel
2) Buat tabel sesuai dengan banyak kolom dan baris dengan cara
digambar satu persatu. Untuk lebih spesifikasi lagi yaitu klik Draw
Table maka akan muncul menu seperti ini

33
Gambar 23. Tampilan Insert Tabel

h. Mencetak dokumen

Pada saat proses pengetikan, penyipanan naskah dapat dilakukan kapan saja,
baik ditengah-tengah maupun di akhir penulisan naskah. Dianjurkan menyimpan
naskah segera setelah memperoleh tulisan beberapa paragraf. Cara ini
dimaksudkan agar tidak kehilangan tulisan apabila tiba-tiba aliran listrik padam.
Langkah-langkah menyimpan naskah adalah sebagai berikut.

1. Klik menu File


2. Sorot item Print, maka akan muncul seperti gambar berikut.
3. Anda dapat menggunakan tombol CTRL+P, ENTER untuk menampilkan
item Print.

Gambar 24. Tampilan Cetak Dokumen

Pada gambar di atas nampak pada item Print terdapat beberapa pengaturan
sebelum mencetak dokumen, seperti pengaturan printer (jika ingin mengubah
konfigurasi printer), setting halaman, serta print preview dari dokumen yang akan
dicetak.

34
2. Microsoft Power Point

Microsoft power point adalah suatu software yang akan membantu dalam
menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah.
Microsoft powerpoint akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik
dan jelas tujuannya jika dipresentasikan karena Microsoft Powerpoint akan
membantu dalam pembuatan slide, outline presentasi, presentasi elektronika,
menampilkan slide yang dinamis, termasuk clip art yang menarik, yang
semuanya itu mudah ditampilkan di layar monitor

a) Fungsi Menu bar

Menu bar awal terdiri dari Home, Insert, Design, Transitions, Animation,
Slideshow, Review, View, tetapi akan bertambah sesuai dengan objek yang
sedang dikerjakan. Contoh : saat membuat table, maka otomatis menu Design
dan Layout akan muncul untuk mengatur table tersebut. Berikut penjelasan
singkat mengenai menubar (ribbon) pada Power Point 2013.

Gambar 25. Tampilan Menu Awal

Adapun fungsi menu bar tersebut adalah sebagi berikut.

1)Menubar File yang mempunyai fungsi seperti office button pada microsft
office sebelumnya
2) Tabs yang terdiri atas beberapa Ribbon
3) Pengganti Menu dan Toolbar yang disebut Ribbon
4) Masing-masing Tabs terdiri atas beberapa groups

35
5) Command Buttons (Tombol Perintah)

6) Dialog Box Launche ( ) untuk membuka task pane terkait suatu


groups
Pada menu Design akan tampak pada gambar berikut.

Gambar 26. Tampilan Menu Design

1. Themes : Untuk memberikan tema pada slide


2. Format Background : Untuk mengubah format Background Slide

Gambar 27. Tampilan Menu Insert

3. Photo Album : Untuk membuat photo album


4. Video : Menyisipkan file video (baik di pc atau internet) ke dalam file
presentasi
5. Audio : Menyisipkan klip suara atau masuk kedalam slide

Gambar 28. Tampilan Menu Transition

36
6. Transition to This slide : untuk memberikan efek pergantian untuk setiap
slide
7. Sound : Memberikan efek suara untuk setiap pergantian slide
8. Duration : Pengaturan waktu untuk pergantian slide (secara default
adalah Auto)
9. Advance Slide : Pengaturan pergantian slide apakah muncul setelah
mouse di klik atau dengan suatu pengaturan waktu tertentu

12

10 11

Gambar 29. Animations

10. Preview : Melihat tampilan animasi secara lebih sederhana (tampilan


sederhana)
11. Animation : Jenis-jenis animasi yang dapat diberikan pada objek yang
dipilih
12. Animation Pane : Panel animasi yang dapat digunakan untuk mengatur
animasi (baik urutan, durasi dan lainnnya)

14 15

13

Gambar 30. Slide Show

13. From Beginning : Memulai slide show dari awal atau dengan tombol F5

37
14. From Curent Slide (Slide Show) : Memulai slide show dari slide yang
diinginkan
15. Hide Slide : Menyembunyikan slide dari presentasi tanpa menghapus
slide

17

18

16
Gambar 31. New Slide

16. New Slide : Untuk menyelipkan slide baru ke presentasi


17. Layout : Mengubah tampilan layout pada slide
18. Reset : Mengembalikan dormat slide ke format awal

b) Membuat file baru

Perangkat lunak siap digunakan apabila telah tampil antarmuka seperti gambar
berikut ini. Perhatikan bahwa Microsoft PowerPoint memulai dengan
menyediakan slide kosong yang merupakan slide pembuka. Microsoft Office
Power Point 2013 akan menampilkan berbagai tema, baik itu yang lokal maupun
template yang harus di download terlebih dahulu, seperti tampilan berikut ini :

Gambar 32. Templete Slide


38
Adapun langkah-langkah membuka file baru adalah sebagai berikut.

1) Pilih salah satu themes yang telah disediakan, jika sudah maka
tampilan untuk area kerja (slide) adalah sebagai berikut :

Gambar 33. New Slide

2) Pilih thema slide sesuai dengan keinginan.


3) Atur ukuran dan jenis huruf, klik home pilih jenis huruf dan ukuran.
4) Anda sudah dapat mulai bekerja di halaman powerpoint.
c) Menyimpan file

Cara menyimpan file Microsoft office apapun pada umumnya hampir sama
saja.

1) Klik File lalu pilih Save.


2) Dapat pula menggunkan fungsi pada keyboard berupa Ctrl+S (Perintah
Save). Adapun tampilan Power Point 2013 ketika masuk di jendela
penyimpanan akan seperti tampak pada gambar berikut :

Gambar 34. Lokasi Penyimpanan

39
3) Pilih tempat penyimpanan yang diinginkan lalu Klik. Terdapat 3 menu
penyimpanan sekaligus, yaitu sky drive (penyimpanan di database untuk
sebuah akun microsoft di internet), My computer (penyimpanan di pc user)
serta Add a Place yaitu jika user ingin berbagi pakai dengan jalur yang
berbeda, untuk mencari jendela browse pada penyimpanan Power Point
2013 user bisa mengklik icon browse yang ada pada bagian my computer.

d) Membuka file

Membuka file pada Power Point adalah sebagai berikut.


1) Klik FILE, lalu pilih open
2) Dapat pula dengan menekan ctrl + O, tapilan tampak pada gambar
berikut.

Gambar 35. Membuka Dokumen

3) Pilih salah satu tempat penyimpanan file yang akan dibuka yaitu
Recent Presentation (file yang paling terakhir dibuka) Sky drive
(database untuk sebuah akun microsoft di internet), My computer (
file-file yang ada di pc user), serta Adda Place (bagi user yang ingin
berbagi pakai dengan jalur yang berbeda)
4) Jika file yang akan dibuka ada dalam pc maka klik My computer.

40
3. Microsoft Exel

Microsoft Excel dapat digunakan untuk mengorganisir, menghitung,


menyediakan maupun menganalisa data-data dan mempresentasikannya ke
grafik atau diagram. Lembar keja dalam Microsoft Excel dalam satu sheet terdiri
dari 256 kolom (columns) dan 65536 baris (rows). Kolom ditampilkan dalam
tanda huruf A, B, C dan berakhir pada kolom IV. Sedangkan baris dilambangkan
dalam bentuk angka 1, 2, 3 dan berakhir pada 65536. Perpotongan antara baris
dan kolom disebut sel (cell), misal, pada perpotongan kolom B dengan baris ke 5
disebut sel B5. Sel yang bergaris tebal menandakan bahwa sel tersebut dalam
keadaan aktif.

Dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, Microsoft exel banyak digunakn


guru untuk menghitung, menganalisis, dan mendokumentasikan nilai-nilai siswa.
Penggunaan microsoft exel akan memudahkan guru dalam mengolah dan
melaporkan hasil belajar siswa.

a. Memulai Microsoft Exel

Adapun langkah memulai menggunkan program microsoft exel 2013 adalah


sebagai berikut.
1) Klik tombol start pada keyboard

Gambar 35. Tampilan dekstop

41
2) Ketikkan kata “excel”, lalu klik excel 2013
3) Setelah beberapa saat, maka akan muncul tampilan dasar Microsoft excel
berikut.

Gambar 36. Tampilan awal exel

4) Lalu klik blank workbook untuk memulai menjalankan aplikasi Microsoft


office 2013

b. Menu Pada Microsoft Excel

Gambar 37. Halaman Microsoft exel

1) Menu Bar
Menu Bar berguna untuk menjalankan suatu perintah. Menu bar pada
Microsoft Excel antara lain :

42
a) File
b) Home
c) Insert
d) Page layout
e) Formulas
f) Data
g) Review
h) View

2) Status Bar

Status Bar mempunyai dua area utama, yaitu Message Area pada bagian kiri
dan kotak
indikator pada bagian kanan. Ready merupakan pertanda bahwa Excel siap
menerima perintah, sedangkan NUM mengindikasikan bahwa fungsi tombol-
tombol angka pada bagian keypad di papan keyboard dalam kondisi aktif.
3) Title Bar

Title bar merupakan bagian yang berada paling atas lembar Excel. Dalam
title bar terdapat beberapa komponen, antara lain :

Icon Control Menu

Restore, untuk mengatur ukuran layar dalam ukuran yang relatif.

Move, untuk memindahkan posisi layar jendela ke posisi lain.

Size, mengatur ukuran layar jendela Excel.

Minimize, menampilkan jendela Excel ke ukuran minimal dalam bentuk
icon.

Maximize, menampilkan jendela Excel ke ukuran maksimal, yaitu
memnuhi layar.

Close, untuk keluar dari aplikasi Excel.

4) Formula Bar

Formula bar berfungsi untuk memasukkan, memperbaiki, dan juga dapat


menampilkan data atau rumus pada sel yang sedang aktif. Untuk
memperbaiki data atau rumus adalah dengan cara mengklik atau menekan
tombol F2.

5) Petunjuk Sel (Cell Pointer)

43
Untuk memindahkan penunjuk sel ke posisi yang baru dapat digunakan
bantuan mouse maupun keyboard. Dengan mouse kita dapat leluasa
memindahkan posisi penunjuk sel dengan mengarahkan pointer ke sel yang
dituju. Sedangkan dengan menggunakan keyboard langkah yang ditempuh
antara lain :

c. Membuat File Baru, Menyimpan, dan Membuka File

1) Membuka Workbook Baru


Untuk membuka workbook baru langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut.
a) Pilih menu File – New (Ctrl+N) atau klik icon lembar kosong pojok kiri
atas pada toolbar.
b) Jika ingin membuka workbook yang telah disusun dengan format
tertentu bisa menggunakan tab Spreadsheet Solutions atau Bussiness
Planner Template.

Gambar 38. Halaman baru Microsoft exel

44
c) Pilih format yang diinginkan dengan mengklik pada file yang
ditampilkan, dan lihat contoh tampilannya pada Preview.
d) Setelah menentukan file yang dimaksud klik OK dan lihat hasilnya!

2) Menyimpan Buku Kerja (Workbook)


a) Pilih menu File – Save (Ctrl+S)
b) Pada kotak dialog Save In, tentukan tempat yang dipakai untuk
menyimpan data.
c) Pada kotak isian, ketikkan nama file
d) Klik ikon save

3) Membuka File

a) Pilih menu File – open (ctrl+o)


akan tampak seperti ada gambar berikut.

Gambar 39. Membuka data pada Microsoft exel

b) Klik file yang ingin dibuka

d. Formula Dasar pada Microsoft Office Excel 2013

Fungsi formula dasar adalah untuk melakukan penghitungan terhadap data


yang ada di Microsoft Office Excel 2013. Setiap penggunaan formula dasar,

45
kita harus mengawalinya dengan tanda sama dengan (=). Tanda sama
dengan (=) dimaksudkan untuk mengawali sebuah fungsi di Microsoft Office
Excel 2013. Berikut ini disajikan beberapa fungsi dasar yang sering
dihunakan.

1) Rumus Dasar : Fungsi penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (*),


dan pembagian (/).

2) SUM: Berfungsi untuk menjumlahkan data.

Contoh di atas merupakan perhitungan jumlah nilai dari sejumlah siswa.


Jumlah nilai siswa tidak sama. Untuk menemukan jumlah tersebut kita
menggunakan rumus SUM. Caranya dengan mengetik rumus
=SUM(C3:F3). Sel C3 sebagai data pertama dan F3 data terakhir,
sehingga bisa diketahui jumlah seluruhnya.

3) MIN: Berfungsi untuk mencari nilai terendah dari kumpulan data.

46
Contoh di atas adalah mencari nilai terendah dari sebuah data nilai siswa.
Untuk mencari nilaiterendah dari semua data digunakan rumus MIN dengan
mengetikkan rumus =MIN(G3:G7) sel G3 sebagai data awal dan sel G7
sebagai data terakhir.
4) MAX: Berfungsi untuk mencari nilai tertinggi dari kumpulan data.

Untuk mencari nilai tertinggi dari semua data digunakan rumus MAX
dengan mengetikkan rumus =MAX(G3:G7) pada sel G8. Data pada G3
sebagai data awal dan G7 sebagai data terakhir.

e. AVERAGE: Berfungsi untuk mencari nilai rata-rata dari kumpulan data.

Dari data nilai beberapa siwa tersebut di atas, kita dapat mengihitung nilai
rata-rata Nilai Harian (NH) siswa dengan menggunkaan fungsi rumus

47
AVERAGE. Caranya dengan mengetikkan rumus =AVERAGE(C3:F6) di sel
G3, untuk siswa atas nama Akbar. Data pada C3 sebagai data pertama,
hingga F3 sebagai data terakhir sehingga dapat diketahui berapakah nilai
rata-ratanya.

f. COUNT: Berfungsi untuk menghitung banyaknya data.

Dari data nilai beberapa siwa tersebut di atas, kita dapat mengihitung jumlah
siswa dengan menggunkan fungsi rumus COUNT. Caranya dengan
mengetikkan rumus =COUNT(C3:C10) di sel C11 sehingga dapat diketahui
berapa jumlah siswa yang ada dalam daftar.

e. Format Karakter
Untuk pengaturan teks pada Microsoft Exel, ada banyak format karakter
yang digunakan. Karakter yang paling umum akan dijelaskan sebagai
berikut.
1) LEFT (Mengambil Karakter Kiri)
Left ini digunakan untuk mengambil karakter pada bagian sebelah kiri dari
suatu teks. Bentuk umum penulisannya adalah = LEFT (text,num_chars).
2) MID (Mengambil Karakter Tengah)
Mid ini digunakan untuk mengambil karakter pada bagian tengah dari
suatu eks. Bentuk penulisannya adalah : =MID
(text,start_num,num_chars)
3) RIGHT (Mengambil Karakter Kanan)
Right ini digunakan untuk mengambil karakter pada bagian sebelah
kanan dari suatu teks. Bentuk penulisannya adalah :
=RIGHT(text,num_chars)
4) DATA SORT (Mengurutkan Data)
a) Langkah mengurutkan suatu data adalah :

48
b) Blok seluruh data yang ingin diurutkan

c) Pilih tab Data – klik icon Sort ,


d) Klik AZ untuk pengurutan Ascending (diurutkan berdasarkan dari kecil
ke yang besar)
e) Klik ZA untuk pengurutan Descending (diurutkan berdasarkan dari
besar ke yang kecil)

f. Mencetak File
Sebelum melakukan pencetakan, perlu dilakukan pengaturan halaman
cetak. Untuk mengatur halaman yang akan dicetak, lakukanlah langkah-
langkah berikut :
a) Klik menu file klik Page Layout
b) Pada bagian Orientation, pilih Potrait atau Landscape.
c) Pada kelompok scaling kita dapat Adjust to untuk menentukan ukuran
percetakan sehingga hasil terhadap ukuran normal dan pilihan Fit to
untuk mengatur ukuran cetak sehingga hasil percetakan dapat
tertampung pada sejumlah halaman yang ditentukan.
d) Pilih ukuran kertas yang akan dipakai pada Paper size.
e) Atur Margin untuk menentukan jarak cetakan dari batas kertas atas-
bawah,maupun samping kiri dan kanan maupun.
f) Setelah pengaturan selesai, klik print (gambar ikon print).

4. Memanfaatkan Internet sebagai Sumber Belajar.

Secara fisik Internet dapat dipandang sebagai jaringan komputer pada skala
global. Oleh karena di dalam komputer-komputer yang saling terhubung satu
sama lain tersebut, sebagian di antaranya menyimpan berbagai informasi
yang dapat diakses oleh komputer lain, maka dapat juga dikatakan bahwa
Internet adalah jaringan informasi yang saling terhubung satu sama lain
dengan perantaraan saluran telekomunikasi.

Perangkat lunak browser dirancang untuk mengakses informasi-informasi


yang tersimpan dalam komputer-komputer server, dan menampilkannya di
layar monitor komputer yang mengaksesnya. Pengakses informasi mengambil

49
dan menayangkan informasi yang diinginkannya, dari manapun ia berasal, di
layar monitornya.

Browser mengenali sumber informasi berdasarkan alamat situs yang


menyimpannya. Pengakses informasi harus mengetahui alamat situs
penyimpan informasi, mengetikkannya ke dalam kolom isian alamat pada
browser, dan selanjutnya browser yang akan menghubungi alamat situs
tersebut dan menampilkan informasi yang diinginkan.

Oleh karena terdapat jutaan, bahkan milyaran, alamat situs yang masing-
masing menyimpan jutaan halaman informasi, maka akan sangat sulit bagi
pengguna untuk mencari informasi yang diinginkan hanya dengan menjelajah
alamat-alamat situs satu demi satu. Kesulitan ini diatasi dengan dibuatnya
program komputer yang disebut sebagai mesin pencari (search engine).
Mesin pencari adalah situs yang dilengkapi dengan kolom isian pencarian
informasi berdasarkan kata kunci yang diberikan. Pencari informasi tinggal
mengetikkan kata-kata kunci, yakni kata atau frasa yang diperkirakan ada di
dalam dokumen atau file yang dicari. Hasil pencarian ditayangkan oleh mesin
pencari dengan urutan tertentu. Temuan mesin pencari ditayangkan dalam
bentuk daftar link yang dapat di-klik oleh pengguna.

a. Menggunakan Mesin Pencari

Mesin pencari pada dasarnya adalah sebuah situs. Program mesin pencari akan
bekerja ketika pengguna menuliskan kata kunci pencarian dan menekan tombol
Search. Google dipilih sebagai salah satu contoh mesin pencari karena
popularitasnya. Berikut ini adalah langkah-langkah menggunakan mesin pencari
Google.

1. Kunjungi situs Google (http://www.google.com).

50
Gambar 40. Tampilan google

2. Pada kolom isian kata kunci ketikkan frase pencarian: tenaga surya,

kemudian klik tombol . Saat panduan belajar ini ditulis, hasil


pencarian dengan frase kunci: teks eksemplum didapatkan hasil sebagai
berikut.

Gambar 41. Hasil Temuan Google Untuk teks eksposisi

3. Cobalah juga lakukan pencarian dengan kata kunci: “teks eksposisi”


filetype:ppt. Apa yang Saudara temukan?

51
Gambar 42 Tampilan Hasil Temuan Untuk teks eksposisi” filetype:ppt.

4. Pada pencarian dengan pembatasan untuk mencari dokumen-dokumen


khusus seperti langkah 3 tersebut di atas, akan dihasilkan daftar temuan
berupa dokumen-dokumen yang hanya dapat dibuka apabila browser atau
sistem komputer yang digunakan telah dilengkapi dengan program bantu
penampil dokumen khusus tersebut. Bila yang dicari adalah dokumen pdf
(portable document format), dan pengguna meng-klik link temuannya, maka
browser akan memanggil program pembaca dokumen pdf (misalnya Acrobat
Reader atau Foxit Reader).

5. Pengunduhan dokumen khusus yang link-nya telah ditampilkan oleh mesin


pencari dapat dilakukan dengan menempatkan kursor pada link yang
diinginkan, meng-klik kanan mouse sehingga ditampilkan kotak menu.
Maka akan tampil kotak menu berikut.

52
Gambar 43. Mengunduh file

6. Pada kotak menu, pilih baris menu akan tampil kotak dialog Save link As.
Pilih folder tempat menyimpan dokumen hasil unduhan, kemudian klik tombol

7. Bila proses pengunduhan selesai, Saudara dapat meng-klik tombol

untuk membuka dokumen atau untuk menutup kotak dialog


Download.

53
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Pendahuluan
Kegiatan ini dilakukan untuk memperdalam pemahaman dan
mengembangkan kemampuan diri di dalam materi ini; disertai dengan
penanaman sikap gotong royong, mandiri, integritas, religius, dan
nasionalisme. Kegotongroyongan ditunjukkan dalam bentuk kerja sama,
saling berbagi, dan saling menghargai dalam mengerjakan tugas-tugas
kelompok. Kemandirian dan integritas ditunjukkan dengan bersungguh-
sungguh, bertanggung jawab, jujur, santun, percaya diri di dalam
mengekspresikan minat dan potensi diri ketika mengerjakan tugas-tugas
membaca. Religius dan Nasionalisme ditunjukkan dengan sikap peduli
terhadap persoalan-persoalan yang dinyatakan melalui tulisan.

2. Curah Pendapat
Pada kegiatan ini Bapak dan Ibu kerja sama, saling berbagi, dan saling
menghargai untuk menjawab berbagai masalah yang berhubungan dengan
materi yang akan dipelajari. Sebagai langkah awal dan agar kegiatan curah
pendapat berjalan dengan baik, Bapak dan Ibu dapat menjawab
pertanyaan berikut ini.

• Masihkah Bapak/ibu ingat apa yang dimaksud dengan TIK dalam


pembelajaran? Coba Saudara jelaskan!
• Perlukah guru bahasa Indonesia memanfaatkan TIK dalam
pembelajaran?Mengapa?
• Bagaimanakah cara memanfaatkan TIK dalam pembelajaran?

3. Telaah Materi
a. Untuk mengembangkan sikap kerja sama, saling berbagi, dan saling
menghargai, peserta dibagi menjadi empat kelompok besar dan diberi
nama sesuai materi yang akan dipelajari, yaitu empat kelompok.
Adapun pembagian tugasnya adlah sebagai berikut.
Kelompok 1 membaca, mengkaji, dan menelaah materi hakikat media,
Jenis media.

54
Kelompok 2 membaca, mengkaji, dan menelaah materi manfaat media
dan prinsip memilih media pembelajaran.
Kelompok 3 membaca, menelaah dan mengkaji karakteristik media.
Kelompok 4 membaca, menelaah dan mengkaji materi pemanfaatan TIK
dalam pembelajaran
b. Setiap kelompok membaca, mengkaji, dan menelaah sumber belajar
yang berhubungan dengan hal yang ingin dipahami tersebut. Adapun
sumber belajar yang dirujuk adalah bahan bacaan yang terdapat pada
bagian uraian materi dan sumber belajar lainnya yang relevan dengan
penuh tanggung jawab.
c. Setiap kelompok bekerjasama untuk memilih dua orang juru bicara untuk
menjelaskan hasil diskusinya kepada kelompok lain.
d. Anggota kelompok lainnya berkeliling menemui kelompok lainnya untuk
memahami TIK dalam pembelajaran yang didiskusikan oleh kelompok
tersebut. Bekerjasmalah dengan dengan teman lain agar dapat lebih
mudah memahami materi.
e. Setiap kelompok mendiskusikan kembali hasil penjelasan dari kelompok
lain dan membuat laporan secara utuh tentang TIK dalam pembelajaran.
Kembangkanlah sikap saling menghormati keragaman. Silakan Bapak
dan Ibukerjakan LK 1.1 sebagai laporan hasil diskusi.
f. Pada kegiatan mandiri, peserta diklat menyusun bahan ajar/media
pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan microsoft
powerpoint dan menyusun laporan hasil belajar dengan menggunakan
program microsoft exel. Untuk tugas ini menggunakan LK 1.2.
4. Laporan dan Konfirmasi
Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi dan kelompok lain
bertanya atau memberikan tanggapan dengan santun dan saling
menghargai. Setelah itu, peserta menyimak penguatan dari fasilitator.
5. Penutup
Setelah mengerjakan semua LK, Bapak dan ibu dapat mencocokan
jawaban dengan kunci jawaban yang tersedia untuk mengukur dan
menilai ketuntasan pembelajaran. Langkah terakhir silakan Bapak dan ibu
melakukan kegiatan refleksi dengan menjawab pertanyaan pada bagian
umpan balik dan tindak lanjut.

55
E. Latihan/Kasus/Tugas

Untuk mengukur pemahaman tentang konsep yang telah dibaca dan


didiskusikan, Bapak dan Ibu baik secara mandiri maupun bekerjasama
untuk bersungguh-sungguh, bertanggung jawab, jujur, santun, dan percaya
diri selanjutnya dapat mengerjakan lembar kerja (LK) berikut ini.

LK 1.1 Hakikat Media Pembelajaran


Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.
1. Jelaskan pengertian media pembelajaran

2. Edgar Dale mengklasifikasikan sepuluh tingkat pengalaman belajar dari


yang paling konkret sampai dengan yang paling abstrak. Gambarkan
tingkatan tersebut!

3. Jelaskan manfaat media pembelajaran?

4. Menurut teori komunikasi ada tiga komponen penting dalam proses


penyampaian pesan, sebut dan jelaskan!

56
LK 1.2 Jenis Media Pembelajaran
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.
1. Jelaskan jenis media pembelajaran dilihat dari sifatnya!

2. Jelaskan media pembelajaran dilihat dari kemampuan jangkauannya!

3. Jelaskan media pembelajaran dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya!

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multimedia!

LK 1.3 Pemanfatan TIK dalam Pembelajaran

Pada kegiatan ini, Bapak dan Ibu diharapkan dapat memanfaatkan TIK
dalam pembelajaran. Pada tugas ini ada dua hal yang Bapak dan Ibu harus
kerjakan yaitu (1) Memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran, dan (2)
Memanfaatkan internet sebagi sumber belajar.
Buatlah media pembelajaran berbasis komputer program microsof
powerpoint. Pilihlah salah satu KD dalam permen no 24 Tahnu 2016, lalu
buatlat bahan presentasi dengan powerpoint!

57
LK 1.4 Pemanfatan Internet Sebagai Sumber Belajar

Pada saat mengerjakan tugas nomor LK 1.3, manfaatkanlah internet untuk


menemukan bahan-bahan pembelajaran tersebut. Gunakan situs pencari
yang relevan, misalnya google, yahoo, Altavista, Webcrawler, Lycos
Searchindonesia, dan lain-lain. Uraikanlah langkah-langkah memanfaatkan
internet dalam mecari, mengolah, dan menyusun media. Tuangkan dalam
powerpoint untuk dipresentasikan pada kegiatan IN 2.

F. Rangkuman

Setelah mempelajari materi dan mengerjakan LK, Bapak ibu dapat mengecek
kembali pokok-pokok materi esensial dalam bentuk rangkuman. Berikut ini
disajikan rangkuman yang dapat membantu bapak ibu dalam merevieu
materi yang telah dipelajari dengan mengintegrasikan sikap bersungguh-
sungguh, bertanggung jawab, jujur, santun, dan percaya diri.

Kata media berasal dari bahasa Latin, medius dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium. Secara harfiah berarti “perantara“ atau “pengantar”.
Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau
penyalur pesan.

Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat


visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa
dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut
Multi Media.

Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi


kemampuannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya.
Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan
dasar yang harus dimiliki seorang pendidik dalam kaitannya dengan
keterampilan pemilihan media pengajaran.

58
Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media
pembelajaran meliputi tujuan,sasaran didik, Karakteristik media yang
bersangkutan, waktu, biaya, ketersediaan, Konteks penggunaan, dan mutu
teknis.

Jenis Media
Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi atas: Media auditif, Media visual,
Media audiovisual, dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi
ke dalam:Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak,seperti radio
dan televisi. Melalui media ini peserta didik dapat mempelajari hal-hal atau
kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan
ruangan khusus. Serta Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh
ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan sebagainya. Dilihat dari
cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam: media yang
diproyeksikan, dan media yang tidak diproyeksikan.
Multimedia merupakan media pembelajaran yang dapat menyajikan unsur
media secara lengkap seperti: suara, animasi, video, grafis, dan film.
Multimedia sering diidentikkan dengan komputer, internet, dan pembelajaran
berbasis komputer (CBI).

Manfaat media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi sebagai perantara untuk


menyampaikan informasi atau pengetahuan yang berupa audio dan visual
untuk keperluan pembelajaran. Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau
teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi
komunikasi interaktif guru dengan peserta didik secara efektif.

Prinsip – prinsip memilih media pembelajaran


Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran, yaitu :

Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media


pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk
informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu
kosong.

59
Karakteristik Media Pembelajaran
Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar
yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran.
Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan
berbagai media pembelajaran secara bervariasi

Prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 238) yaitu:


Tujuan, Keterpaduan (validitas), Keadaan peserta didik, Ketersediaan, Mutu
teknis, Biaya selanjutnya yang perlu kita ingat bersama bahwa tidak ada satu
mediapun yang sifatnya bisa menjelaskan semua permasalahan atau materi
pembelajaran secara tuntas.

Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran


Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran baik sebagai media, alat peraga, maupun sebagai sumber
belajar. Media pembelajaran yang dipandang segala bentuk peralatan fisik
komunikasi berupa hardware dan software merupakan teknologi
pembelajaran yang harus dikembangkan. Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan pendorong utama Computer
Assisted Learning (CAL) yakni penerapan komputer dalam pembelajaran
dan pemanfaatan internet khusunya broser sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran ini, khususnya penerapan komputer
ini dibagi atas empat program yakni, (1) Microsoft word, (2) Microsoft exel, (3)
Microsoft Powerpoint, dan (4) internet sebagai sumber belajar.

60
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah membaca rangkuman, Bapak ibu tentunya dapat merevieu kembali


materi yang telah dikuasai. Bapak ibu dapat merefleksi secara bersungguh-
sungguh, bertanggung jawab, jujur, percaya diri untuk mengukur penguasaan
materi yang telah dipelajari. Silakan kerjakan umpan balik/refleksi
pembelajaran berikut!
1. Apa yang Bapak dan Ibu pelajari dalam kegiatan pembelajaran media
pemanfatan TIK dalam pembelajaran?

2. Setelah memahami materi media pembelajaran dan TIK, apa yang akan
Bapak dan Ibu lakukan dalam pembelajaran di kelas?

3. Apa masalah yang Bapak dan Ibu hadapi selama melaksanakan kegiatan
pembelajaran Media Pembelajaran dan TIK?

61
PEMBAHASAN TUGAS/LATIHAN

LK-1.1. Media Pembelajaran


1. Media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dapat dipergunakan
sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pesan yang
dimaksud adalah materi atau isi pelajaran. Keberadaan media
dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh
peserta didik. Jika media adalah sumber belajar, secara luas dapat
diartikan bahwa manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan
peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan, dapat
dikatagorikan sebagai media.
2. Edgar Dale mengklasifikasikan sepuluh tingkat pengalaman belajar dari
yang paling konkret sampai dengan yang paling abstrak

3. Memosisikan media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dapat


dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran. Keberadaan
media dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan
dimengerti oleh peserta didik. Bila media adalah sumber belajar, secara
luas dapat diartikan bahwa manusia, benda, ataupun peristiwa yang
memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan,
dapat disebut sebagai media.

62
4. Menurut teori komunikasi ada tiga komponen penting dalam proses
penyampaian pesan, yakni sumber pesan, media penyalur pesan, dan
penerima pesan.
5. Fungsi pendekatan sistem pada media pembelajaran adalah mendorong
penggunaan media sebagai bagian yang integral dalam program
pembelajaran.

LK 1.2 Jenis Media Pembelajaran

1. Jenis media pembelajaran dilihat dari sifatnya


a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media
yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media
visual adalah: film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan
berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan
sebagainya.
c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur
suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, misalnya,
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan sebagainya.
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik sebab
mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
2. Jenis media pembelajaran dilihat dari kemampuan jangkauannya
a. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak, seperti radio
dan televisi. Melalui media ini, peserta didik dapat mempelajari hal-hal
atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus
menggunakan ruangan khusus.
b. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu,
seperti film slide, film, video, dan sebagainya.
3. Media pembelajaran dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya
a. Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi, dan
sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi
khusus, seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector
untuk memproyeksikan film slide, overhead projector (OHP) untuk

63
memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam
ini, media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
b. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan
sebagainya.
4. Keunggulan media video adalah dapat menstimulasi efek gerak, dapat
diberi suara ataupun warna, tidak memerlukan keahlian khusus dalam
penyajiannya, serta tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya
5. Multimedia merupakan media pembelajaran yang dapat menyajikan unsur
media secara lengkap seperti: suara, animasi, video, grafis, dan film.
Multimedia sering diidentikkan dengan komputer, internet, dan
pembelajaran berbasis komputer (CBI).
LK 1.3 Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran

Hasil kerja peserta akan sangat bervariasi sesuai dengan KD yang dipilih.
Tugas dibuat dalam program microsof power point.

LK 1.4 Pemanfatan Internet sebagai Sumber Belajar

Hasil kerja peserta akan sangat bervariasi sesuai kreasi dan kreatifitas
peserta.

64
EVALUASI
Pilihlah jawaban yang paling tepat

1. Berikut ini yang merupakan pengertian media pembelajaran yang


dikemukakan oleh Schramm adalah…

A. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan


pembelajaran.
B. Alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pembelajaran.
C. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima
D. Alat bantu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.
2. Media pembelajaran yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap
seperti: suara, animasi, video, grafis, dan film. Media ini sering diidentikkan
dengan komputer, internet, dan pembelajaran berbasis komputer (CBI).
Media yang dimaksud adalah
A. audio
B. audio-visual
C. multimedia
D. Media realitas

3. Berikut ini yang merupakan jenis media berdasarkan sifatnya adalah….


A. visual, audiovisual, multimedia
B. auditif, multimedia, audiovisual
C. auditif, visual, audiovisual
D. Multimedia, visual, dan auditif
4. Berdasarkan kelompok instruksional media slide termasuk kelompok media
....

A. Proyek Visual diam


B. Proyek visual diam dengan audio
C. Benda
D. Komputer

65
5. Cermatilah pernyataan berikut!

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis


2) Mengatasi kekurangan pendidik
3) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
4) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi
dapat diatasi sikap pasif siswa.
5) Urutan pembelajran lebih runtut dan terperinci.
6) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.
7) Membangkitkan motivasi belajar siswa
Yang merupakan manfaat media adalah….

A. (2) (3) (4)


B. (2) (4) (5)
C. (3) (5) (6)
D. (2) (5) (6)

6. Ibu Febi Eulia, akan mengajarkan kompetensi dasar “Menyajikan data


rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan
alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan
memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis.
Media yang paling tepat digunakan oleh ibu Febi Euliah adalah..
A. Video tentang tarian daerah
B. Gambar tarian daerah
C. Gambar alat musik daerah
D. Musik tradisional

7. Berikut ini yang merupakan cara memasukkan tabel yang tepat pada teks
dokumen adalah…
A. Klik insert lalu klik toll klik add a table kemudian atur jumlah kolom dan baris
lalu klik ok
B. Klik home lalu klik add a table kemudian atur jumlah kolom dan baris lalu klik
oke
C. Klik inser lalu klik add a table kemudian atur jumlah kolom dan baris lalu klik
ok

66
D. Klik home lalu klik add a table klik toll kemudian atur jumlah kolom dan baris
lalu klik ok
8. Untuk memudahkan perincian dalam dokumen pada program microsoft word
dibuat bullet dan penomoran. Menu bar yang tepat difungsikan adalah….
A. insert
B. file
C. home
D. design

9. Menu bar yang digunakan untuk mengubah format background Slide

untuk setiap slide adalah…


A. design
B. transition
B. animation
C. insert

10. Perhatikanlah langkah untuk mencari bahan pembelajaran materi teks


eksemplum pada situs google yang diacak berikut!

1. Kunjungi situs Kunjungi situs Google (http://www.google.com).


2. Pada kolom isian kata kunci ketikkan frasa teks eksemplum
3. Pilih folder penyimpanan
4. Pilih save Target As, klik save as
5. Tampilkan kotam menu dengan klik kanan mouse
6. Klik tombol save
Urutan langkah mencari bahan pelajaran materi teks eksemplum di internet
yang tepat adalah….

A. 1 2 4 5 3 6

B. 1 2 5 4 3 6

C. 1 2 3 6 5 4

D. 1 2 3 4 5 6

67
KUNCI JAWABAN

1 A 6 A

2 C 7 A

3 C 8 C

4 A 9 A

5 C 10 B

68
PENUTUP

Dengan tuntasnya mempelajari materi dalam modul Guru Pembelajar Bahasa


Indonesia SMP Kelompok Kompetensi E ini, Bapak dan Ibudiharapkan tidak lagi
mengalami kesulitan dalam pengembangan pembelajaran efektif di kelas.
Apalagi materi-materi tersebut tidak bisa hindari. Guru sepatutnya mendapatkan
pemahaman terhadap kompetensi pedagogik dan profesional dengan komposisi
yang ideal merupakan sesuatu yang sangat penting dan tidak bisa dilewatkan
pada setiap pertemuan.

Materi yang dipaparkan dalam kegiatan pembelajaran ini diharapkan dapat baik;
bisa menambah wawasan bagi Bapak dan Ibuyang tentu saja hal itu bisa
berimplikasi pada pembelajaran efektif di dalam kelas. Oleh karena masih
bersifat umum, paparan tentang pendekatan, metode/strategi, dan teknik-
tekniknya bisa dikembangkan lagi sesuai dengan KD yang akan Bapak dan Ibu
sampaikan kepada para siswa.

69
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bunafit. 2008. 25 Aplikasi Windows Populer dengan Visual Basic 6.0. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.

Denny, Richard. 2006. Communicate to Win, Kiat Komunikasi yang Efektif dan
Imresif. Jakarta: Gramedia.

DePorter, Bobi & Mike Hernacki. 2001. Quantum Learning, Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenang. Bandung: Kaifa

Djamarah, Syaiful Bahri. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Egan, Kieran. 2009. Pengajaran yang Imajinatif. Jakarta: Indeks.

Harjanto. 1997. Perencanaa Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hernawati, Kuswari. 2011. E-Learning Adaptif Berbasis Karakteristik Peserta


Didik.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/adaptif%20elearning.pdf

Hollingswort, Pat & Gina Lewis. 2008. Pembelajaran Aktif, Meningkatkan


Keasyikan Kegiatan di Kelas. Jakarta: Indeks.

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:


Prenada Media.

Mudyahardjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan Komputer. Jakarta: Rajawali


Pers Tirtarahardja.

Putra, Yovan P. 2008. Memori dan Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama


Widya.

Purbo, Onno W. 2002 Teknologi Warung Internet. Jakarta: Elex Media


Komputindo.

Rahadi, A. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan


Dasar.

Sadiman, dkk. 1990. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Soelarko, R.M. 1995. Audio Visual Media Komunikasi Ilmiah Pendidikan


Penerangan. Bandung: Binacipta.

70
Sudjana, Nana dan Sudjana, Ahmad Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung:
Sinar Baru Algendindo.

Susilana, Rudi & Cepi Riyana. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana
Prima.

Tim Labkom UMM. (2013) Microsoft Power Point. https://www.google.co.id/#q=


panduan= singkat+ powerpoint

Tim Labkom. UMM (2013) Microsoft Word https://www.google.co.id/#q=


panduan +singkat+microsoft+word+2013+pdf

Tim Labkom. UMM (2013) Microsoft exel https://www.google.co.id/#q=


panduan +singkat+microsoft+exel+2013+pdf

71
GLOSARIUM

Audio visual gerak : Suara dan gambar bergerak


Audio : Suara
Diagram : Lambang-lambang tertentu yang dapat digunakan
untuk menjelaskan sarana, prosedur, serta kegiatan
yang biasa dilaksanakan dalam suatu sistem. Disebut
juga bagan
Media audiovisual : Jenis media yang selain mengandung unsur suara
juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat,
misalnya, rekaman video, berbagai ukuran film, slide
suara, dan sebagainya. Kemampuan media ini
dianggap lebih baik dan lebih menarik sebab
mengandung kedua unsur jenis media yang pertama
dan kedua.
Media auditif : media yang hanya dapat didengar saja, atau media
yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan
rekaman suara.
Media realia : semua media nyata yang ada di lingkungan alam, baik
digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah
diawetkan. Media-media yang terdapat di lingkungan
sekitar, ada yang berupa benda-benda atau peristiwa
yang langsung dapat kita pergunakan sebagai sumber
belajar
Media visual : media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Jenis media yang
tergolong ke dalam media visual adalah: film slide,
foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai
bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan
sebagainya.
Multimedia : media pembelajaran yang dapat menyajikan unsur
media secara lengkap seperti: suara, animasi, video,
grafis, dan film. Multimedia sering diidentikkan dengan
komputer, internet, dan pembelajaran berbasis
komputer (CBI).
video player : Alat elektronik pemutar
visible : tanda yang dapat dilihat pada keterampilan berbicara.
visual diam : Gambar diam
visual gerak : Gambar bergerak

72

Anda mungkin juga menyukai