Anda di halaman 1dari 41

Click to edit Master title style

KELOMPOK IV :
1. MUJAENI
2. ELLA NURLELAWATI
3. MAIMUNAH
4. HERMANTO
Click to edit Master title style

PP 32 Tahun 2013
Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Permendikbud No. 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi


manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.

Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta
Sikap Sosial
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
Click to edit Master title style
Click to edit Master title style
Adalah kriteria
mengenai ruang lingkup materi
dan tingkat kompetensi untuk
mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu
STRUKTUR KURIKULUM
Click to edit Master(PPtitle
32/2013)
style
• Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran,
mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan
pendidikan dan program pendidikan.
• Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau
program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi
dasar.
• Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam
konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau
mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.
STRUKTUR KURIKULUM
Click to edit Master(PPtitle
32/2013)
style
• Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai
pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau
program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
• Kompetensi Dasar sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan dalam muatan
Pembelajaran, mata pelajaran, atau mata kuliah.
• Beban belajar meliputi:
a. kegiatan tatap muka;
b. kegiatan terstruktur; dan
c. kegiatan mandiri.
KOMPETENSI INTI
Click to edit Master title style
• Merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan
tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
• Gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor)
• Harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skills.
KOMPETENSI INTI
Click to edit Master title style
• Berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) KD; pengikat organisasi vertikal dan horizontal
KD.
• Organisasi vertikal KD adalah keterkaitan antara konten
KD satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di
atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi
suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten
yang dipelajari siswa.
KOMPETENSI INTI
Click to edit Master title style
• Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten
KD satu mata pelajaran dengan konten KD dari mata
pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan
mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses
saling memperkuat.
• Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang
saling terkait yaitu berkenaan dengan
1. sikap keagamaan (kompetensi inti 1),
2. sikap sosial (kompetensi 2),
3. pengetahuan (kompetensi inti 3), dan
4. penerapan pengetahuan (kompetensi 4).
KOMPETENSI INTI
Click to edit Master title style
• Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi
Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif.
• Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan
dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect
teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan
pengetahuan (kompetensi Inti kelompok 4).
KOMPETENSI INTI
Click to edit Master title style
• Proses pembelajaran dimulai dari kompetensi pengetahuan
(Kompetensi Dasar kelompok 3), kemudian dilanjutkan
menjadi kompetensi keterampilan (Kompetensi Dasar
kelompok 4), dan berakhir pada pembentukan sikap
(Kompetensi Dasar kelompok 1 dan 2).
• Proses berkesinambungan ini adalah untuk memastikan
bahwa pengetahuan berlanjut ke keterampilan dan
bermuara ke sikap sehingga ada keterkaitan erat yang
mendekati linier antara kompetensi dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
KOMPETENSI INTI
KI-1 SIKAP SPIRITUAL
Sikap(versi KURIKULUM
thd Tuhan YME 2013)
NILAI-NILAI
KI-2 SIKAP SOSIAL KARAKTER
Sikap thd diri sendiri & orang lain

KI-3 PENGETAHUAN

KI-4 KETERAMPILAN
KOMPETENSI INTI
Click to edit Master title style
KELAS X
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
Click to edit Master title style
• Merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti.
• Konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada
kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik.
• Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
KOMPETENSI DASAR
Click to edit Master title style
1. Kelompok kompetensi dasar sikap spiritual (mendukung
KI-1) atau kelompok 1,
2. Kelompok kompetensi dasar sikap sosial (mendukung
KI-2) atau kelompok 2
3. Kelompok kompetensi dasar pengetahuan (mendukung
KI-3) atau kelompok 3, dan
4. Kelompok kompetensi dasar keterampilan (mendukung
KI-4) atau kelompok 4.
KOMPETENSI DASAR
Click to edit Master title style
• Kompetensi Inti sikap (KI-1 dan KI-2) tidak diajarkan, tidak
dihafalkan, dan tidak diujikan, tetapi sebagai pegangan bagi
pendidik bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran
tersebut ada pesan-pesan sosial dan spiritual sangat
penting yang terkandung dalam materinya.
• Kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap spiritual
(mendukung KI-1) dan individual-sosial (mendukung KI-2)
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching)
yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan (mendukung KI-3) dan keterampilan
(mendukung KI-4)
BEBAN
Click BELAJAR
to edit Master title style
• Dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu selama satu
semester.
• Beban belajar untuk kelas X, XI, dan XII masing-masing
42, 44, dan 44 jam per minggu.
• Durasi satu jam pelajaran adalah 45 menit.
• Satu semester terdiri atas 18 minggu.
• Terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib A dan B
dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata
Pelajaran Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran
untuk kelas X dan 16 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII.
BEBAN
Click BELAJAR
to edit Master title style
• Kelompok mata pelajaran pilihan lintas minat dan/atau
pendalaman minat dengan durasi 6 jam pelajaran untuk
kelas X dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII.
• Angka-angka di atas adalah beban minimal, sehingga
melalui pendekatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
pengelola sekolah dengan persetujuan komite dan orang
tua siswa dapat menambah jam pelajaran sesuai
kebutuhan.
BEBAN
Click BELAJAR
to edit Master title style
• Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang
lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian
informasi karena peserta didik perlu latihan untuk
melakukan mengamati, menanya, mengasosiasi, dan
berkomunikasi.
• Proses pembelajaran yang dikembangkan guru
menghendaki kesabaran dalam menunggu respon
peserta didik karena mereka belum terbiasa.
• Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru
melakukan penilaian proses dan hasil belajar
STRUKTUR KURIKULUM
Click to edit Master title style
• Mata pelajaran adalah unit organisasi kompetensi dasar
yang terkecil.
• Beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar
per minggu untuk setiap siswa dirumuskan sebagai
Struktur Kurikulum.
• Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi
konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi
konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun,
beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar
per minggu untuk setiap peserta didik.
STRUKTUR KURIKULUM
Click to edit Master title style
• Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh
peserta didik baik di SMA/MA maupun di SMK/MAK.
• Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh
peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya.
• Mata pelajaran pilihan lintas kelompok minat.
• Untuk MA dapat menambah dengan mata pelajaran
kelompok peminatan keagamaan.
KELOMPOK MATAMaster
Click to edit PELAJARAN
titleWAJIB
style
ALOKASI WAKTU BEBAN
MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK MATAMaster
Click to edit PELAJARAN
titleWAJIB
style
ALOKASI WAKTU BEBAN
MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU
X XI XII
Kelompok B (Wajib)
1 Seni Budaya 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
* Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
Kelompok Peminatan
C. Matapelajaran peminatan akademik 18 20 20
Jumlah jam pelajaran per minggu 42 44 44
KELOMPOK MATA PELAJARAN PEMINATAN
Click to edit Master title style
• Bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik mengembangkan minatnya dalam
sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat
keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu
atau keterampilan tertentu.
• Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan pilihan.
• Peminatan Matematika dan Sains, Peminatan Sosial, dan
Peminatan Bahasa.
KELOMPOK MATA PELAJARAN PEMINATAN
Click to edit Master title style
• Mapel Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil
oleh peserta didik di luar Kelompok Mapel Peminatan yang
dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya.
• Peserta didik yang memilih Kelompok Peminatan Bahasa dapat
memilih mata pelajaran dari Kelompok Peminatan Sosial dan/atau
Kelompok Peminatan Matematika dan Sains.
• Mapel Pendalaman dimaksudkan untuk mempelajari salah satu
mata pelajaran dalam kelompok Peminatan untuk persiapan ke
perguruan tinggi.
• Mapel Pilihan Lintas Minat dan Mapel Pendalaman bersifat
opsional, dapat dipilih keduanya atau salah satu
KELOMPOK MATA PELAJARAN PEMINATAN
Click to edit Master title style

ALOKASI WAKTU BEBAN


MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU
X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Sains
1 Mstematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
KELOMPOK MATA PELAJARAN PEMINATAN
Click to edit Master title style

ALOKASI WAKTU BEBAN


MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU
X XI XII
II. Peminatan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Click to edit Master title style
Click to edit Master title style
Click to edit Master title style
Click to edit Master title style
Click to edit Master title style
Click to edit Master title style
Click to edit Master title style
Click to edit
PEMBELAJARAN Master
DENGAN title style
PENDEKATAN SAINTIFIK

Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa


agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan :
mengamati
merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data,
menarik kesimpulan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”.
Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik

Networking
Observing Questioning Associating Experimen-ting
(membentuk
(mengamati) (menanya) (menalar) (mencoba)
Jejaring)
LANGKAH
Click to edit PEMBELAJARAN
Master title style
A. KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan
suasana awal pembelajaran yang efektif yang
memungkinkan siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik.

2. Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru


menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira
(mengucapkan salam),

3. mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan


ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir
ClickKEGIATAN
to edit PEMBELAJARAN
Master title style
B. KEGIATAN INTI
1. Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu
proses pembentukan pengalaman dan kemampuan
siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam
durasi waktu tertentu.

2. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan untuk


terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh
siswa dengan bantuan dari guru melalaui langkah-
langkah kegiatan yang diberikan di muka.
ClickLANGKAH
to edit PEMBELAJARAN
Master title style
C. KEGIATAN PENUTUP
1. Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok.

2. Pertama, validasi terhadap konsep, hukum atau


prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa.

3. Kedua, pengayaan materi pelajaran yang dikuasai


siswa. Validasi dapat dilakukan dengan
mengindentifikasi kebenaran konsep, hukum atau
prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa.
Click to edit Master title style

Anda mungkin juga menyukai