PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek terkait manajerial dan teknologi
industri konstruksi dalam perencanaan proyek. Banyak pakar menyatakan bahwa manajemen konstruksi termasuk modal bisnis
dari seorang konsultan konstruksi untuk memberi pengarahan pada sebuah proyek pembangunan. Aspek yang sering ditinjau
dari kajian manajemen konstruksi ialah kaitan percepatan pelaksanaan pekerjaan. Pada Tugas Manajemen Konstruksi ini,
mahasiswa dapat mengetahui perencanaan kontruksi, pengorganisasian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan, pengarahan untuk
pelaksanaannya, pengendalian selama proyek berlangsung. Maka dari itu kami memilih lokasi untuk dibuat sebuah kawasan
tinggal dengan fasilitas yang cukup memadai. Di tinjau dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo, Kecamatan
Grogol memiliki potensi dengan prioritas pengembangan pada sektor pertanian, perkebunan, perdagangan dan industri kecil
menengah. Dilihat dari potensi lokasi Kecamatan Grogol terdapat jalur alternative jalur Solo-Wonogiri dan Sukoharjo-Gunung
Kidul. Pengembangan kawasan kota ini memerlukan peningkatan sarana dan prasarana seiring dengan peningkatan aktivitas
yang terjadi di dalamnya. Penyediaan sarana dan prasaran kota yang dibutuhkan, misalnya perbaikan drainase, persampahan,
pelayanan air bersih yang memerlukan perencanaan yang matang agar terintegrasi dalam pelaksanaan pembangunan dan
memiliki pelayanan yang menjangkau secara optimal ke seluruh kawasan. Desa Parangjoro sebagai lokasi home industri pada
hakekatnya ditujukan untuk peningkatan kualitas kawasan agar dapat dimanfaatkan dan dikendalikan pemnfaatannya untuk
mencapai kondisi optimal dari semua jenis kegiatan yang ada dalam ruang tersebu. Kondisi lahan yang tidak akan dapat
menyebabkan pelaku/stakeholder dalam kawasan dihadapkan pada kompetisi pemnfaatan lahan. Kondisi tersebut membuat
warga sekitar banyak memanfaatkan hasil pertanian maupun perkebunan sebagai home industri untuk memenuhi kebutuhan
mereka.Dalam perancanannya tugas manajemen konstruksi berupa kegiatan mengatur, mengelola, merencanakan, dan
menyelesaikan tindakan-tindakan yang bertujuan mencapai sasaran-sasaran tertentu, dalam bidang konstruksi, dalam hal ini
proyek pembangunan. Komponen-komponen dalam tugas manajemen konstruksi ini meliputi site plan, analisa perhitungan
struktur, gambar rencana proyek (properti, jembatan, jalan serta drainase), analisa volume pekerjaan, perhitungan rencana
anggaran biaya dan schedule pelaksanaan dalam pembangunan kawasan.
B. Tujuan
Tugas Manajemen Konstruksi bertujuan agar mahasiswa dapat :.
1. Mahasiswa dapat memilih lokasi untuk pembangunan konstruksi
2. Mahasiswa dapat menganalisa konstruksi yang cocok untuk lokasi yang sudah ditentukan
3. Mahasiswa dapat membuat rencana bangunan konstruksi dengan cara menggambarnya dengan aplikasi CAD
4. Mahasiswa dapat berkreasi apa saja fasilitas untuk Kawasan yang akan dibangun
5. Mahasiswa dapat menghitung total biaya yang dibutuhkan untuk Kawasan yang dibangun
6. Mahasiswa dapat menghitung kekuatan bangunan yang kokoh dan layak dengan aplikasi SAP
C. Manfaat
Manfaat Manajemen Konstruksi bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan fungsi manajemen konstruksi yaitu :
1. Tahap kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan dengan memanfaat sumber – sumber yang tersedia
2. Mahasiswa dapat meningkatkan kualitas kerjasama kelompok
3. Mahasiswa dapat mengetahui Struktural kerja dalam konstruksi
4. Mahasiswa dapat merencanakan suatu proyek dalam dunia nyata.
5. Mahasiswa dapat memperhitungkan RAB suatu proyek
6. Mahasiswa dapat memperkirakan kemungkinan risiko yang terjadi dalam suatu proyek.
D. Struktur Organisasi Tugas Manajemen Konstruksi
STRUKTUR ORGANISASI
TUGAS MANAJEMEN KONSTRUKSI KELAS G
Ketua Kelas G
Bryant Satria Dewangga
B. Lokasi Survei
Lokasi berada di Kabupaten Sukoharjo . Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten dengan luas daerah 466,66 km2 dan jumlah
penduduk sebanyak 893.914 penduduk (BPS, 2017). Kabupaten Sukoharjo memiliki pusat pemerintahan di Kecamatan Sukoharjo.
Bengawan Solo membelah kabupaten ini menjadi dua bagian: Bagian utara pada umumnya merupakan dataran rendah dan
bergelombang, sedang bagian selatan dataran tinggi dan pegunungan.
Sebagian daerah di perbatasan utara merupakan daerah perkembangan Kota Surakarta, mencakup kawasan Grogol dan
Kartasura. Kartasura merupakan persimpangan jalur Surabaya -Solo-Yogyakarta dengan Solo-Semarang. Kabupaten Sukoharjo
dilintasi jalur kereta api Solo-Wonogiri, yang dioperasikan kembali pada tahun 2004 setelah selama puluhan tahun tidak
difungsikan.. Batas Wilayah bagian Utara Kabupaten Sukoharjo berbatasan dengan Surakarta dan Karanganyar , bagian Timur
berbatasan dengan Karanganyar, bagian Selatan berbatasan dengan Wonogiri, bagian Barat berbatasan dengan Boyolali dan
Klaten. Kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya (Wikipedia) .
Gambar II.1 Area Lokasi Kabupaten Sukoharjo di Google Maps
C. Objek Survei
1. Kondisi daerah
Objek Survei yang kami tinjau berada di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Dahulu Kecamatan Grogol
merupakan daerah pertanian, tetapi dengan berjalannya waktu saat ini Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo bergeser
menjadi daerah pusat perbelanjaan, rumah sakit, pendidikan, dan industri, sehingga tempat ini sangat strategis dan mempunyai
prospek investasi yang bagus. Tercatat 138.654 jiwa yang terdiri dari 68.741 penduduk laki-laki dan 69.913 penduduk
perempuan (Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo 2017). Topografi di daerah tersebut juga datar.
Gambar II. Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Lahan Gambar II. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Di Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol tahun 2017 Di Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol tahun 2017
F. Keputusan Investasi
Dari hasil survey dan analisa kebutuhan sasaran maupun masyarakat sekitar yang kami lakukan di Desa Parangjoro,
Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, diputuskan bahwa kami akan rencanakan investasi untuk membangun Kawasan
Sukoharjo. Berikut adalah perhitungan mengenai pemanfaatan lahan.
1. Luas Lahan
a. Lahan tersedia : 7,15 hektar
b. Lahan yang dikerjakan : 5,4 hektar
c. Lahan di investasikan : 0,32 hektar ( Kavling )
2. Jembatan
a. bentang jembatan : 90 m
b. lebar jembatan :7m
c. Tipe jalan : 2/2 UD
d. lebar trotoar :1m
e. jarak tiap sandaran :2m
3. Tipe Ruko dan Jumlah
a. Luas lahan tipe A : 8 X 12 m2 , sebanyak 9 unit
b. Luas lahan tipe B : 6 x 12 m2 , sebanyak 6 unit
4. Tipe Rumah dan Jumlah
a. Luas lahan tipe A : 11 X 18 m2 , sebanyak 16 unit
b Luas lahan tipe B : 10 X 18 m2 , sebanyak 32 unit
c. Luas lahan tipe C : 9 X 18 m2 , sebanyak 16 unit
5. Jalan raya
a. Panjang jalan : 180 m
b. Tipe jalan : 2/2 UD
c. Lebar jalan : 5,5 m tiap lajur
d. Trotoar : 1,5 m
6. Fasilitas Umum
a. ATM
b. Masjid : 25 X 25 m2
c. Taman
d. Lapangan
e. Klinik : 20 X 30 m2
f. Post Keamanan
g. Parkir Umum