Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengobatan atau perawatan di rumah sakit memerlukan persetujuan dari
pasien itu sendiri. Persetujuan ini dapat berupa persetujuan umum dan persetujuan
tindakan kedokteran. Untuk mendapatkan jawaban atas persetujuan tersebut,
pasien harus diberikan informasi yang jelas dan akurat terhadap pelayanan rumah
sakit. Pemberian informasi ini dilakukan oleh petugas rumah sakit.
Sering kita temui bahwa adanya persetujuan tindakan kedokteran disaat mau
operasi atau tindakan kedokteran lainnya. Selain persetujuan tindakan kedokteran
ini, hendaknya rumah sakit juga menerapkan persetujuan umum untuk pengobatan
pada saat pasien di terima sebagai pasien rawat inap di rumah sakit atau saat
pasien di daftar pertama kali sebagai pasien rawat jalan. Dengan adanya
persetujuan umum ini, pasien diberi penjelasan tentang lingkup dari persetujuan
umum, seperti tes dan pengobatan mana yang termasuk dalam persetujuan umum
tersebut. Pasien juga diberi informasi tentang tes dan pengobatan mana yang
memerlukan persetujuan tindakan kedokteran (informed consent) secara tersendiri.
Penjelasan tentang persetujuan umum di awal kedatangan pasien dapat
memberikan gambaran kepada pasien terhadap rencana lanjutan yang akan di
lakukan selama pasien dalam perawatan rumah sakit. Pasien tidak merasa asing
lagi terhadap informasi pengobatan atau perawatan yang dilakukan nantinya.

1.2 Tujuan
Pedoman ini bertujuan agar dijadikan acuan bagi petugas rumah sakit dalam
memberikan penjelasan dan persetujuan umum kepada pasien yang berkunjung ke
rumah sakit.

1
BAB 2
PENJELASAN DAN PERSETUJUAN UMUM

2.1 Definisi
Persetujuan umum atau general consent adalah pernyataan kesepakatan yang
diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifat umum.
Penjelasan adalah pemberian informasi dengan tepat dan akurat. Penjelasan
hendaknya diberikan dengan bahasa yang mudah dimengerti karena penjelasan
merupakan landasan untuk memberikan persetujuan. Penjelasan persetujuan umum
adalah kegiatan yang dilakukan petugas rumah sakit untuk memastikan bahwa
informasi terkait proses pemeriksaan, perawatan, dan pengobatan yang diberikan
sudah diterima oleh pasien dan keluarga, serta mendapat persetujuan dari pasien
atau keluarga tersebut.

2.2 Ruang Lingkup


Pasien yang memerlukan penjelasan dan persetujuan umum (general consent)
dapat terjadi pada pasien yang dirawat di ruangan :
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Gawat Darurat
Petugas admisi harus memahami tentang informasi umum rumah sakit yang
akan dijelaskan kepada pasien/ wali pasien. Petugas admisi harus bisa
mengkomunikasikan dengan tepat, akurat, dan dapat dipahami oleh pasien/ wali
pasien. Semua pasien yang berkunjung berhak mendapatkan penjelasan dan
persetujuan umum sebelum lanjut ketahap perawatan atau pengobatan.

2.3 Tata Laksana


a. Penjelasan Petugas Rumah Sakit
Penjelasan informasi umum diberikan oleh petugas admisi di meja
pendaftaran. Saat pasien pertama berkunjung ke RS. Petugas yang
memberikan penjelasan memperkenalkan diri kepada pasien atau keluarganya
dan menyampaikan penjelasan tentang informasi yang di butuhkan. Informasi
yang disampaikan oleh petugas adalah pelayanan kesehatan yang akan
diberikan kepada pasien di unit pelayanan sesuai penyakit dan kondisi saat
berkunjung yang meliputi: perawatan dan pengobatan, pelepasan informasi,
hak dan tanggung jawab pasien, informasi rawat inap, privasi, dan informasi
biaya / jaminan kesehatan.

2
Penjelasan harus diberikan secara lengkap dengan bahasa yang mudah
dimengerti atau dengan cara lain agar dapat mempermudah pemahaman.
Pasien / keluarga diberi kesempatan untuk bertanya atau mendapat
penjelasan ulang dari petugas. Persetujuan umum dapat diberikan oleh pasien
/ keluarga terdekat setelah mendapat informasi dan memahami tentang
pelayanan kesehatan yang akan diberikan dengan segala konsekuensinya
serta menyetujuinya. Pasien / keluarga mengisi dan menandatangani formulir
persetujuan umum. Petugas pemberi informasi membubuhkan tanda tangan.
Persetujuan terhadap pelayanan kesehatan harus sudah diisi dengan
ditandatangani sebelum pasien masuk unit pelayanan. Formulir persetujuan
umum yang sudah ditandatangani dimasukkan ke dalam berkas Rekam Medis
pasien.

b. Pihak Pasien/ Keluarga yang Berhak Memberikan Persetujuan


a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun atau telah menikah.
b. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan umum diberikan oleh
mereka menurut urutan hak sebagai berikut :
1. Ayah / Ibu kandung
2. Saudara - saudara kandung
c. Bagi pasien di bawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau
orang tuanya berhalangan hadir, persetujuan umum diberikan oleh mereka
menurut hak sebagai berikut :
1. Ayah / Ibu adopsi
2. Saudara – saudara kandung
3. Induk semang
d. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan umum diberikan
oleh mereka menurut hak sebagai berikut :
1. Ayah / ibu kandung
2. Wali yang sah
3. Saudara – saudara kandung.
e. Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampuan (curatelle)
persetujuan umum diberikan menurut hal tersebut:
1. Wali
2. Curator (Pengampu)
f. Bagi pasien dewasa yang telah menikah / orang tua, persetujuan umum
diberikan oleh mereka menurut urutan hal tersebut.
1. Suami / isteri

3
2. Ayah / ibu kandung
3. Anak - anak kandung
4. Saudara – saudara kandung

2.4 Dokumentasi
a. Formulir persetujuan umum yang harus ditanda tangani oleh pasien/ wali pasien
dan seorang saksi, serta petugas admisi yang telah memberikan penjelasan.
Sebagai tanda tangan, pasien atau keluarganya yang buta huruf harus
membubuhkan cap jempol jari kanan.
b. Formulir harus disimpan dalam rekam medis pasien

4
BAB 3
PENUTUP

Persetujuan umum ini harus disetujui oleh pasien atau keluarga pasien yang
bersangkutan dan tertuang dalam bentuk tulisan. Persetujuan umum ini disetujui
setelah pasien / keluarga mendapatkan penjelasan informasi perawatan atau
pengobatan di rumah sakit. Dengan ditetapkannya panduan penjelasan dan
persetujuan umum ini hendaknya setiap petugas admisi rumah sakit melaksanakan
ketentuan tentang panduan penjelasan dan persetujuan umum ini dengan sebaik-
baiknya. Sehingga pasien dan keluarga tidak pasrah dalam menerima pengobatan dan
perawatan di rumah sakit dan tidak melakukan perlawanan terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan di tengah-tengah masa perawatan atau pengobatan pasien.

5
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2014 tentang
Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien.
Surat Edaran Dirjen YanMed DepKes RI No. YM.02.04.3.5.2504, tanggal 10 Juni
1997 tentang Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai