Penyusun:
Ns. Sri Rubiyanti, S.Kep
Desmawati, S. ST
Ns. IkaAgustina, S. Kep
Ns. JemirdaSundari Y, S. Kep
Ns. Khairinawati, S. Kep
dr. Husni
AssalamualaikumWr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Panduan Pelayanan Kerohanian RSUD Kota Dumai telah berhasil
kami susun. Panduan ini disusun Tim dari POKJA HPK dan diharapkan dapat menjadi dasar
dalam membuat Standar Prosedur Operasional Pelayanan Kerohanian.
Seiring dengan perkembangan waktu dan semakin dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat akan kesehatan, maka tenaga kesehatan dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang prima. Hal ini akan mendukung visi RSUD Kota Dumai yaitu
menjadi Rumah Sakit terunggul di pantai timur sumatera yang modern dan bernuansa
melayu.
Kami ucapkan banyak terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Panduan Pelayanan Kerohanian ini. Kritik dan saran demi perbaikan panduan ini
sangat kami harapkan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
a. Sebagai bentuk kepedulian yang sehat kepada yang sakit
b. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga agar tetap bersabar dan berdoa
c. Memberikan bimbingan kepada pasien dalam menghadapi musibah dan ujian
d. Memberikan dorongan kepada pasien agar tidak putus asa
e. Membimbing perasaan pasien agar tetap tenang
f. Mengingatkan pasien agar tetap berbaik sangka kepada Tuhan Yang Maha Esa
g. Memberikan pelayanan rohani kepada pasien
h. Menguatkan psikologi pasien dengan pemberdayaan mental dengan rawatan rohani
i. Memberikan image positif terhadap RSUD Kota Dumai
1.2.2 Tujuan khusus
Manfaat bagi pasien :
a. Memberikan ketenangan batin dan keteduhan hati kepada pasien dalam
menghadapi penyakitnya
b. Memberikan motivasi dan dorongan untuk tetap bersabar dan bertawakal dalam
menghadapi ujian dari Tuhan Yang Maha Esa.
c. Menumbuhkan suasana ukhuwah dan keakraban kepada pasien untuk saling
berbagi rasa dan cerita
BAB 2
PELAYANAN KEROHANIAN
2.1 Definisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pasien adalah orang sakit yang dirawat oleh
dokter; penderita sakit. Menurut Christine Brooker, pasien adalah penderita penyakit
yang mendapatkan pengamanan medis dan atau asuhan keperawatan, serta klien yang
memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan. Menurut Barbara F. Weller dalam buku kamus
saku Perawat, pasien adalah orang yang sakit atau yang menjalani pengobatan karena
menderita penyakit.
Ketika pasien sedang menghadapi atau merasakan penyakit yang sedang dideritanya,
maka pada saat itu pula mentalnya terganggu. Karena badan dan jiwa saling
mempengaruhi. Pengaruh emosi yang ada dalam kehidupan seseorang sangat
berpengaruh pada kondisi kejiwaan (mental) sekaligus agar menjaga kesehatan
badannya.dengan demikian semakin jelas bahwa setiap orang yang menderita sakit
(pasien) maka gangguan mental yang ada dalam dirinya cenderung dipengaruhi kondisi
fisik dan psikisnya masing-masing. Seandainya kondisi fisik dan psikisnya kurang baik
maka gangguan mental yang dideritanya semakin berat. Selain kedua kemungkinan itu
ada faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan mental/kejiwaan terhadap
pasien, antara lain sebagai berikut:
- Usia
Semakin tua usia seseorang maka pasien cenderung respek dengan kegiatan Pelayanan
Rohani.
- Pendidikan
Jika dilihat dari faktor ini, tingkatan pendidikan seseorang terlepas ia mempunyai
pendidikan agama atau tidak melihat kearah itu.
- Ekonomi
Disamping pasien sedang menghadapi penyakit, pun harus juga memikirkan tentang
biaya yang akan ditanggung selama pasien dirawat di Rumah Sakit
Setelah mengamati adanya sebab sebab terjadinya gangguan mental pada pasien, telah
didominasi oleh kausa psikis dan permasalahan yang ada pada diri pasien adalah karena
masalah emosi yang ada pada diri mereka. Di RSUD Kota Dumai mereka bisa
mengajukan permintaan untuk mendapatkan pelayanan rohani.
Pelayanan rohani pasien adalah bentuk kegiatan yang didalamnya terjadi proses
bimbingan dan pembinaan rohani kepada pasien di rumah sakit sebagai bentuk
kepedulian kepada mereka yang sedang mendapat ujian dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam kegiatan tersebut bagaimana seorang rohaniawan dapat memberikan ketenangan,
kedamaian dan kesejukan hati kepada pasien dengan senantiasa memberikan dorongan
dan motivasi untuk tetap bersabar, tawakal dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai
hamba Allah.
2.4 Dokumentasi
a. Seluruh dokumen mengenai pelayanan kerohanian harus disimpan bersama-sama
rekam medis
b. Format permintaan pelayanan kerohanian, menggunakan formulir dengan ketentuan
sebagai berikut :
- Diketahui dan ditandatangani oleh pasien/wali pasien dan petugas kesehatan
- Formulir asli harus disimpan dalam berkas rekam medis pasien
- Sebagai tanda tangan, pasien atau keluarganya yang buta huruf harus membutuhkan
cap jempol jari kanan.
BAB 3
PENUTUP