Anda di halaman 1dari 22

Eksponensial dan Logaritma

A. Eksponensial
I. Pengertian dan Sifat Eksponensial
Eksponensial merupakan oparasi bilangan dalam bentuk pemangkatan yang
dinyatakan dalam bentuk 𝑎𝑛 = 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 … .× 𝑎. Eksponensial memilki sifat-sifat
dalam pemangkatan, sifat-sifat tersebut adalah
1
1. = 𝑎−𝑛 ; 𝑎 ≠ 0
𝑎𝑛

2. 𝑎𝑚 ∙ 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
3. 𝑎𝑚 : 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚−𝑛 ; 𝑎 ≠ 0
4. 𝑎0 = 1 ; 𝑎 ≠ 0
5. (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚∙𝑛
6. (𝑎 ∙ 𝑏)𝑚 = 𝑎𝑚 ∙ 𝑏 𝑚

II. Penerapan Fungsi Eksponensial


Fungsi eksponensial dapat diterapkan dalam kehiupan sehari-hari. Adapun contoh
penerapannya sebgai berikut:
Seorang peneliti ingin mengembangkan sebuah virus untuk membuat racun hama padi.
Pada awal penelitiannya, peneliti tersebut mengambil 1 virus untuk dikembangkan.
Setelah dilakukan penelitian dan pengembangan, virus tersebut mampu membelah diri
menjadi 3 virus tiap satu jam. Berapakah jumlah virus setelah 3 jam, 4 jam dan 5 jam?
Penyelesaian: Pembelahan virus tersebut dapat diilustrasikan seperti berikut,
Jam(x) = 0  virus(y) =1

Jam(x) = 1  virus(y) =3

Ilustrasi di atas dapat pula disajikan dalam bentuk tabel pasangan jam(x) dan virus(y).
Jam (x) 0 1 2 3 4 5 … 𝑥
Virus (y) 1 3 9 27 81 243 … 𝑦
Bentuk 30 31 32 33 34 35 … 3𝑥

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 1


Dari tabel dapat disimpulkan bahwa banyak virus dapat dicari menggunakan sebuah
fungsi 𝑦 = 3𝑥 . Fungsi 𝒚 = 𝟑𝒙 ini disebut dengan fungsi pemangkatan atau fungsi
eksponensial.

III. Fungsi Eksponensial dan Grafiknya


1. Definisi Fungsi Eksponensial
Fungsi eksponensial atau fungsi pemangkatan didefinisikan sebagai berikut,
𝒚 = 𝒂𝒙 ; 𝒂 > 𝟎 ; 𝒂 ≠ 𝟏
Contoh:
a) 𝑦 = 3𝑥 → 𝑎 = 3 ; 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 → 𝒇𝒖𝒏𝒈𝒔𝒊 𝒆𝒌𝒔𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏𝒔𝒊𝒂𝒍
b) 𝑦 = −3𝑥 → 𝑎 = −3 ; 𝒂 < 𝟎 ; 𝑎 ≠ 1 → 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙
c) 𝑦 = 1𝑥 → 𝑎 = 1 ; 𝑎 > 0 ; 𝒂 = 𝟏 → 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙
1 𝑥 1
d) 𝑦 = (3) → 𝑎 = 3 ; 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 → 𝒇𝒖𝒏𝒈𝒔𝒊 𝒆𝒌𝒔𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏𝒔𝒊𝒂𝒍

2. Melukis Grafik Fungsi Eksponensial


Melukis grafik fungsi eksponensial dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa titik bantu. Titik bantu tersebut dapat diambil beberapa nilai 𝑥 dan
kemudian dimasukkan dalam fungsi sehingga menghasilkan 𝑦. Maka diperoleh
pasangan (𝑥, 𝑦).
1𝑥
Contoh: Lukislah grafik dari 𝑦 = 3𝑥 dan 𝑦 = 3

Solusi: Untuk pengerjaannya dapat diambil beberapa nilai 𝑥, misalnya 𝑥 diambil


dari -2, -1, 0, 1, 2. Maka diperoleh pasangan titik sebagai berikut:
𝒙 -2 -1 0 1 2

𝒚 = 𝟑𝒙 0,111 0,333 1 3 9

𝟏𝒙
𝒚= 9 3 1 0,333 0,111
𝟑

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 2


Dari pasangan titik di atas dapat dibuat grafik fungsi eksponensial sebagai berikut,

𝒙
𝟏 𝒙
𝒚=𝟑 𝒚=( )
𝟑

3. Sifat-Sifat Grafik Fungsi Eksponensial


Dari grafik yang telah dibuat, dapat diamati dan dianalisa sifat-sifat grafik fungsi
eksponensial 𝑦 = 𝑎 𝑥 ; 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 adalah:
a) Kontinu.
b) Merupakan fungsi satu-satu.
c) Domain: (−∞, ∞) atau 𝑥 ∈ 𝑅.
d) Range: (0, ∞) atau 𝑦 > 0, 𝑦 ∈ 𝑅.
e) 𝑦 = 𝑎 𝑥 ; 𝑎 > 1 maka grafiknya naik.
f) 𝑦 = 𝑎 𝑥 ; 0 < 𝑎 < 1 maka grafiknya turun.
g) Memotong sumbu 𝑦 di titik (0,1).
h) Mempunyai asimtot datar sumbu 𝑥.

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 3


IV. Persamaan Eksponensial
Ilustrasi:

𝒚𝟐 = 𝟗

𝒚𝟏 = 𝟑𝒙

Dari grafik di atas terdapat dua fungsi yakni 𝑦1 = 3𝑥 dan 𝑦2 = 9. Terdapat titik potong
dari grafik kedua fungsi tersebut di titik (2,9). Apakah ada titik potong lain dari kedua
grafik tersebut?. Untuk menjawabnya dapat dilakukan langkah analisa sebagai berikut,
𝑦1 = 𝑦2
3𝑥 = 9
3𝑥 = 32
𝑥 = 2 → ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑡𝑘 𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔 (2,9)
Dari ilustrasi di atas menunjukkan sebuah persamaan fungsi eksponensial. Persamaan
fungsi eksponensial memiliki beberapa bentuk.

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 4


V. Bentuk-Bentuk Persamaan Eksponensial
Persamaan fungsi eksponensial memiliki beberapa bentuk, bentuk-bentuk tersebut
adalah:
1. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛 ; 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1, maka 𝑓(𝑥) = 𝑛.
Contoh:
a. 9𝑥−4 = 81
Solusi:
9𝑥−4 = 81
(32 )𝑥−4 = 34
32𝑥−8 = 34
2𝑥 − 8 = 4
2𝑥 = 12
𝑥=6
b. √78𝑥+2 = (73 )3
Solusi:
1
(78𝑥+2 )2 = 79
74𝑥+1 = 79
4𝑥 + 1 = 9
4𝑥 = 8
𝑥=2

2. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) ; 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1, maka 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥).


Contoh:
a) 252𝑥−1 − 5−𝑥+8 = 0
Solusi:
(52 )2𝑥−1 = 5−𝑥+8
54𝑥−2 = 5−𝑥+8
4𝑥 − 2 = −𝑥 + 8
5𝑥 = 10
𝑥=2

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 5


1 3
b) = √493𝑥−6
49𝑥+3

Solusi:
1 3
= √(72 )3𝑥−6
(72 )𝑥+3
1 3
= √76𝑥−12
72𝑥+6
1
7−2𝑥−6 = (76𝑥−12 )3
7−2𝑥−6 = 72𝑥−4
−2𝑥 − 6 = 2𝑥 − 4
4𝑥 = −2
1
𝑥=−
2

3. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) ; 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 ; 𝑏 > 0 ; 𝑏 ≠ 1, maka 𝑓(𝑥) = 0.


Contoh:
a) 4𝑥−4 = 52𝑥−8
Solusi:
(22 )𝑥−4 = 52𝑥−8
22𝑥−8 = 52𝑥−8
2𝑥 − 8 = 0
2𝑥 = 8
𝑥=4
b) 272−𝑥 − √212−6𝑥 = 0
Solusi:

272−𝑥 = √212−6𝑥
1
(33 )2−𝑥 = (212−6𝑥 )2
36−3𝑥 = 26−3𝑥
6 − 3𝑥 = 0
3𝑥 = 6
𝑥=2

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 6


4. Jika ℎ(𝑥) 𝑓(𝑥) = ℎ(𝑥) 𝑔(𝑥) , maka kemungkinannya adalah:
a) 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
b) ℎ(𝑥) = 1
c) ℎ(𝑥) = 0 dengan syarat 𝑓(𝑥) > 0 dan 𝑔(𝑥) > 0
d) ℎ(𝑥) = −1 dengan syarat 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) sama-sama genap atau sama-sama
ganjil.
Contoh:
a. (𝑥 + 2)𝑥+4 = (𝑥 + 2)2𝑥−1, untuk mencari 𝑥 yang memenuhi ada empat
kemungkinan.
Diketahui: 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 4 ; 𝑔(𝑥) = 2𝑥 − 1 ; ℎ(𝑥) = 𝑥 + 2
i. 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
𝑥 + 4 = 2𝑥 − 1
𝑥 − 2𝑥 = −1 − 4
−𝑥 = −5
𝑥=5
ii. ℎ(𝑥) = 1
𝑥+2=1
𝑥 =1−2
𝑥 = −1
iii. ℎ(𝑥) = 0 syarat 𝑓(𝑥) > 0 ; 𝑔(𝑥) > 0
𝑥+2=0
𝑥 = −2  dimasukkan dalam 𝑓(𝑥); 𝑔(𝑥)
𝑓(−2) = −2 + 4 = 2  𝑓(𝑥) > 0
𝑔(−2) = 2(−2) − 1 = −4 − 1 = −5  𝑔(𝑥) < 0
Jadi 𝑥 = −2 tidak memenuhi.
iv. ℎ(𝑥) = −1 syarat 𝑓(𝑥) ; 𝑔(𝑥) sama-sama genap atau sama-sama ganjil.
𝑥 + 2 = −1
𝑥 = −1 − 2
𝑥 = −3  dimasukkan dalam 𝑓(𝑥); 𝑔(𝑥)
𝑓(−3) = −3 + 4 = 1  𝑓(𝑥) ganjil

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 7


𝑔(−3) = 2(−3) − 1 = −6 − 1 = −7  𝑔(𝑥) ganjil
Jadi 𝑥 = −3 memenuhi
Dari empat kemungkinan yang telah dianalisa diperoleh 𝐻𝑃 = {−3, −1, 5}.

5. Jika 𝑓(𝑥)ℎ(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥) , maka kemungkinannya adalah:


a) 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
b) ℎ(𝑥) = 0 dengan syarat 𝑓(𝑥) ≠ 0 dan 𝑔(𝑥) ≠ 0
Contoh:
a. (4𝑥 + 4)𝑥+2 = (𝑥 − 2)𝑥+2
Untuk mencari 𝑥 yang memenuhi, ada dua kemungkinan.
Diketahui: 𝑓(𝑥) = 4𝑥 + 4 ; 𝑔(𝑥) = 𝑥 − 2 ; ℎ(𝑥) = 𝑥 + 2
i. 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
4𝑥 + 4 = 𝑥 − 2
4𝑥 − 𝑥 = −2 − 4
3𝑥 = −6
𝑥 = −2
ii. ℎ(𝑥) = 0 dengan syarat 𝑓(𝑥) ≠ 0 dan 𝑔(𝑥) ≠ 0
𝑥+2=0
𝑥 = −2  dimasukkan dalam 𝑓(𝑥) ; 𝑔(𝑥).
𝑓(−2) = 4(−2) + 4 = −8 + 4 = −4  𝑓(𝑥) ≠ 0
𝑔(−2) = −2 − 2 = −4  𝑔(𝑥) ≠ 0
Jadi 𝑥 = −2 memenuhi.
Dari dua kemungkinan yang dianalisa diperoleh 𝐻𝑃 = {−2}

6. Jika 𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥) = 1, maka kemungkinannya adalah:


a) 𝑓(𝑥) = 1
b) 𝑔(𝑥) = 0 dengan syarat 𝑓(𝑥) ≠ 0
c) 𝑓(𝑥) = −1 dengan syarat 𝑔(𝑥) genap
Contoh:
a. (2𝑥 + 7)2𝑥+4 = 1

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 8


Untuk mencari 𝑥 yang memenuhi, ada dua kemungkinan.
Diketahui: 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 7 ; 𝑔(𝑥) = 2𝑥 + 4
i. 𝑓(𝑥) = 1
2𝑥 + 7 = 1
2𝑥 = −6
𝑥 = −3
ii. 𝑔(𝑥) = 0 dengan syarat 𝑓(𝑥) ≠ 0
2𝑥 + 4 = 0
2𝑥 = −4
𝑥 = −2  dimasukkan dalam 𝑓(𝑥)
𝑓(−2) = 2(−2) + 7 = −4 + 7 = 3  𝑓(𝑥) ≠ 0
Jadi 𝑥 = −2 memenuhi.
iii. 𝑓(𝑥) = −1 dengan syarat 𝑔(𝑥) genap
2𝑥 + 7 = −1
2𝑥 = −8
𝑥 = −4  dimasukkan dalam 𝑔(𝑥)
𝑔(−4) = 2(−4) + 4 = −8 − 4 = −12  𝑔(𝑥) genap
Jadi 𝑥 = −4 memenuhi.
Dari tiga kemungkinan yang telah dianalisa diperoleh 𝐻𝑃 = {−4, −3, −2}.

7. Jika persamaan eksponensial memiliki bentuk persamaan kuadrat seperti


2
𝐴(𝑎 𝑓(𝑥) ) + 𝐵(𝑎 𝑓(𝑥) ) + 𝐶 = 0, maka dapat diselesaikan dengan memisalkan
𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑝, kemudian menyelesaikan persamaan kuadrat yang terbentuk untuk 𝑥.
Contoh:
a) 32𝑥+1 − 4 ∙ 3𝑥+1 + √81 = 0
Untuk mengerjakan persamaan di atas kita ubah ke bentuk 3𝑥 .
32𝑥+1 − 4 ∙ 3𝑥+1 + √81 = 0
32𝑥 ∙ 31 − 4 ∙ 3𝑥 ∙ 31 + 9 = 0
3 ∙ 32𝑥 − 12 ∙ 3𝑥 + 9 = 0
3 ∙ (3𝑥 )2 − 12 ∙ 3𝑥 + 9 = 0

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 9


Kita misalkan 3𝑥 = 𝑝, maka persamaannya menjadi,
3 ∙ 𝑝2 − 12 ∙ 𝑝 + 9 = 0
(3 ∙ 𝑝2 − 12 ∙ 𝑝 + 9 = 0): 3
𝑝2 − 4 ∙ 𝑝 + 3 = 0
(𝑝 − 3)(𝑝 − 1) = 0
𝑝1 = 3 ; 𝑝2 = 1
Kita cari nilai 𝑥 yang memenuhi dari 3𝑥 = 𝑝.
i. 3𝑥 = 𝑝1 ii. 3𝑥 = 𝑝1
3𝑥 = 3 3𝑥 = 1
3𝑥 = 31 3𝑥 = 30
𝑥1 = 1 𝑥2 = 0
Jadi nilai 𝑥 yang memenuhi untuk persamaan 32𝑥+1 − 4 ∙ 3𝑥+1 + √81 = 0
adalah 𝑥 = {0, 1}.

VI. Pertidaksamaan Eksponensial


Pada pembahasan sebelumnya telah dipelajari tentang grafik fungsi eksponensial.
Dikatahui bahwa grafik fungsi dari 𝑦 = 𝑎 𝑥 naik jika nilai 𝑎 > 1, dan grafik fungsi
𝑦 = 𝑎 𝑥 turun jika 0 < 𝑎 < 1.
Untuk lebih memahami pertidaksamaan eksponensial perhatikan ilustrasi berikut.

𝒚 = 𝒂𝒙 𝒚 = 𝒂𝒙
𝒂>𝟏 𝟎<𝒂<𝟏
𝑓(𝑥1 ) 𝑓(𝑥1 )

𝑓(𝑥2 ) 𝑓(𝑥2 )

𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑥2

Gambar 6.1 Gambar 6.2

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 10


Dari gambar 6.1 dapat disimpulkan bahwa 𝑥1 < 𝑥1 ↔ 𝑓(𝑥1 ) < 𝑓(𝑥2 ). Dengan
memanfaatkan sifat kemonotonan fungsi eksponensial diperoleh,
𝒂𝒇(𝒙) > 𝒂𝒈(𝒙) ↔ 𝒇(𝒙) > 𝒈(𝒙) untuk 𝒂 > 𝟏
Sedangkan dari gambar 6.2 dapat disimpulkan bahwa 𝑥1 < 𝑥1 ↔ 𝑓(𝑥1 ) > 𝑓(𝑥2 ).
Dengan memanfaatkan sifat kemonotonan fungsi eksponensial diperoleh,
𝒂𝒇(𝒙) > 𝒂𝒈(𝒙) ↔ 𝒇(𝒙) < 𝒈(𝒙) untuk 𝟎 < 𝒂 < 𝟏
Contoh:
a) √92𝑥−4 ≤ 27𝑥+1
Jawab:
√92𝑥−4 ≤ 27𝑥+1

√34𝑥−8 ≤ 33𝑥+3
1
(34𝑥−8 )2 ≤ 33𝑥+3
32𝑥−4 ≤ 33𝑥+3 → (𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑎 = 3 ; 𝑎 > 1)
2𝑥 − 4 ≤ 3𝑥 + 3
2𝑥 − 3𝑥 ≤ 3 + 4
−𝑥 ≤ 7
𝑥 ≥ −7

1 4𝑥+8 3 𝑥+2
b) (9) > (81)

Jawab:
1 4𝑥+8 3 𝑥+2
( ) >( )
9 81
4𝑥+8
1 2 3 𝑥+2
(( ) ) > ( 4)
3 3
1 8𝑥+16 1 𝑥+2
( ) > ( 3)
3 3
𝑥+2
1 8𝑥+16 1 3
( ) > (( ) )
3 3
1 8𝑥+16 1 3𝑥+6
( ) >( )
3 3

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 11


1
8𝑥 + 16 < 3𝑥 + 6 → (𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑎 = ; 0 < 𝑎 < 1)
3
8𝑥 − 3𝑥 > 6 − 16
5𝑥 > −10
𝑥>2

2
1 𝑥 +3
c) (2) ≥ 42𝑥

Jawab:
2 +3
1 𝑥
( ) ≥ 42𝑥
2
2 +3
1 𝑥 1 2𝑥
( ) ≥ ( −1 )
2 4
2 +3
1 𝑥 1 2𝑥
( ) ≥ ( −2 )
2 2
2 +3
1 𝑥 1 −4𝑥
( ) ≥( )
2 2
1
𝑥 2 + 3 ≤ −4𝑥 → (𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑎 = ; 0 < 𝑎 < 1)
2
𝑥 2 + 4𝑥 + 3 ≤ 0
𝑥 2 + 4𝑥 + 3 = 0 → (𝑑𝑖𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑘𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 "=")
(𝑥 + 1)(𝑥 + 3) = 0
𝑥1 = −1 ; 𝑥2 = −3
Kemudian diperiksa daerah sekitar 𝑥1 = −1 dan 𝑥2 = −3.
a. Daerah 𝑥 < −3, diambil 𝑥 = −4 kemudian dimasukkan kedalam 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 +
4𝑥 + 3.
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 4𝑥 + 3
𝑓(−4) = (−4)2 + 4(−4) + 3 = 16 − 16 + 3 = 3 > 0 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)
Jadi daerah 𝑥 < −4 tidak memenuhi 𝑥 2 + 4𝑥 + 3 ≤ 0.
b. Daerah −3 < 𝑥 < −1, diambil 𝑥 = −2 kemudian dimasukkan kedalam
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 4𝑥 + 3.
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 4𝑥 + 3

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 12


𝑓(−2) = (−2)2 + 4(−2) + 3 = 4 − 8 + 3 = −1 < 0 (𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)
Jadi daerah −3 < 𝑥 < −1 memenuhi 𝑥 2 + 4𝑥 + 3 ≤ 0.
c. Daerah 𝑥 > −1, diambil 𝑥 = 0 kemudian dimasukkan kedalam 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 +
4𝑥 + 3.
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 4𝑥 + 3
𝑓(0) = 02 + 4(0) + 3 = 0 + 0 + 3 = 3 > 0 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)
Jadi daerah 𝑥 > −1 tidak memenuhi 𝑥 2 + 4𝑥 + 3 ≤ 0.
2
1 𝑥 +3
Jadi 𝑥 yang memenuhi (2) ≥ 42𝑥 adalah 𝑯𝑷 = {𝒙│ − 𝟑 ≤ 𝒙 ≤ −𝟏 , 𝒙 𝝐 𝑹}.

B. Logaritma
I. Pengertian Logaritma
Logaritma adalah kebalikan dari pemangkatan (eksponensial). Pada eksponensial
dinyatakan dalam bentuk 𝒂𝒏 = 𝒃. Maka bila dinyatakan dalam logaritma menjadi
𝒂
𝐥𝐨𝐠 𝒃 = 𝒏.
Contoh:
2
a) 24 = 16 → log 16 = 4
5
b) 53 = 125 → log 125 = 3
1
1 2 1 3 1
c) (3) = 9 → log 9 = 2

II. Fungsi Logaritma dan Grafiknya


Jika fungsi eksponensial dinyatakan dalam bentuk 𝑦 = 𝑎 𝑥 dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1.
Maka fungsi logaritma dinyatakan dengan bentuk 𝒚 = 𝒂𝐥𝐨𝐠 𝒙 dengan 𝒂 > 𝟎 ; 𝒂 ≠ 𝟏
dan 𝒙 > 𝟎.
Contoh:
a) 𝑦 = 7log 𝑥 → 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑥 > 0
b) 𝑦 = 5log 𝑥 → 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑥 > 0
1
2
c) 𝑦 = log 𝑥 → 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑥 > 0
Fungsi logaritma juga dapat dilukiskan grafiknya dalam bidang cartesius. Untuk
melukisnya sama dengan melukis grafik fungsi eksponensial, yang membedakan

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 13


adalah pada pemilihan interval 𝑥. Untuk fungsi logaritma interval 𝑥 hanya boleh 𝑥 >
0. Sebagai contoh akan digambarkan grafik fungsi logaritma 𝑦 = 2log 𝑥 dan 𝑦 =
1
2 1 1 1
log 𝑥 , dengan interval 𝑥 yang diambil 𝑥 = {8 , 4 , 2 , 1, 2, 4, 8}. Untuk mengerjakan

kita buat tabel pasangan titik 𝑥 dan 𝑦 seperti berikut,


1 1 1
𝒙 1 2 4 8
8 4 2
𝒚 = 𝟐𝐥𝐨𝐠 𝒙 -3 -2 -1 0 1 2 3
𝟏
𝒚 = 𝟐𝐥𝐨𝐠 𝒙 3 2 1 0 -1 -2 -3
Dari tabel pasangan titik di atas dapat dibuat tabel sebagai berikut,

4
𝒚 = 𝟐𝐥𝐨𝐠 𝒙
3

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

-1

-2
𝟏
-3 𝒚 = 𝟐𝐥𝐨𝐠 𝒙

Dari grafik fungsi logaritma di atas, dapat kita simpulkan mengenai sifat grafik
tersebut. Grafik fungsi logaritma mempunyai sifat:
a. Kontinu
b. Merupakan fungsi satu-satu.
c. Domain: 𝑥 > 0 , 𝑥 ∈ 𝑅.
d. Range: (−∞, ∞) atau 𝑦 ∈ 𝑅.
e. Grafik 𝑦 = 𝑎log 𝑥 naik jika 𝑎 > 1.
f. Grafik 𝑦 = 𝑎log 𝑥 turun jika 0 < 𝑎 < 1.
g. Memotong sumbu (1,0).
h. Mempunyai asimtot tegak sumbu 𝑦.

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 14


III. Persamaan Logaritma
Fungsi logaritma juga memiliki beberapa bentuk persamaan, sama halnya dengan
persamaan pada fungsi eksponensial. Sebelum mambahas tentang bentuk persamaan
pada fungsi logaritma berikut adalah sifat-sifat dari logaritma:
𝒂
a. 𝐥𝐨𝐠 𝟏 = 𝟎 → 𝑎 > 0.
𝒂
b. 𝐥𝐨𝐠 𝒂 = 𝟏 → 𝑎 > 0
𝒂
c. 𝐥𝐨𝐠 𝒃 + 𝒂𝐥𝐨𝐠 𝒄 = 𝒂𝐥𝐨𝐠(𝒃 ∙ 𝒄) → 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 ; 𝑏 > 0 ; 𝑐 > 0
𝒂 𝒃
d. 𝐥𝐨𝐠 𝒃 − 𝒂𝐥𝐨𝐠 𝒄 = 𝒂𝐥𝐨𝐠 ( 𝒄 ) → 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 ; 𝑏 > 0 ; 𝑐 > 0
𝒎
𝒂 𝐥𝐨𝐠 𝒃
e. 𝐥𝐨𝐠 𝒃 = 𝒎𝐥𝐨𝐠 𝒂 → 𝑎 > 0 ;𝑎 ≠ 1 ;𝑏 > 0 ;𝑚 > 0
𝒂
f. 𝐥𝐨𝐠 𝒃𝒎 = 𝒎 ∙ 𝒂𝐥𝐨𝐠 𝒃 → 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 ; 𝑏 > 0
𝒂𝒎 𝟏
g. 𝐥𝐨𝐠 𝒃 = 𝒎 ∙ 𝒂𝐥𝐨𝐠 𝒃 → 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 ; 𝑏 > 0 ; 𝑚 ≠ 0
𝒂
𝐥𝐨𝐠 𝒃
h. 𝒂 = 𝒃 → 𝑎 > 0 ;𝑎 ≠ 1 ;𝑏 > 0
𝒂
i. 𝐥𝐨𝐠 𝒃 ∙ 𝒃𝐥𝐨𝐠 𝒄 = 𝒂𝐥𝐨𝐠 𝒄 → 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 ; 𝑏 > 0 ; 𝑐 > 0
𝒂 𝟏
j. 𝐥𝐨𝐠 𝒃 = 𝒃𝐥𝐨𝐠 𝒂 → 𝑎 > 0 ;𝑎 ≠ 1 ;𝑏 > 0

𝒂 𝒃 𝒄
k. 𝐥𝐨𝐠 (𝒄 ) = − 𝒂𝐥𝐨𝐠 (𝒃) → 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 ; 𝑏 > 0 ; 𝑐 > 0

IV. Bentuk-Bentuk Persamaan Logaritma


𝑎
a) log 𝑓(𝑥) = 𝑎log 𝑝 ; 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 ; 𝑓(𝑥) > 0 ; 𝑝 > 0 maka 𝑓(𝑥) = 𝑝.
Contoh:
3
1. log(𝑥 + 2) = 3log 9
Jawab:
a. Mencari daerah 𝑥 yang terdefinisi.
3
log(𝑥 + 2) maka 𝑥 + 2 > 0
𝒙 > −𝟐 Daerah 𝒙
-2

b. Mencari nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan.


3
log(𝑥 + 2) = 3log 9
𝑥 + 2 = 9 → 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 2 > 0

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 15


𝑥+2=9
𝑥 =9−2
𝒙 = 𝟕 > −𝟐
Jadi 𝑥 yang terdefinisi dan memenuhi 3log(𝑥 + 2) = 3log 9 adalah 𝑥 = 7.

5
2. log(5𝑥 + 25) = 3
Jawab:
a. Mencari daerah 𝑥 yang terdefinisi.
5
log(5𝑥 + 25) maka 5𝑥 + 25 > 0
5𝑥 > −25
𝒙 > −𝟓 Daerah 𝒙
-5

b. Mencari nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan.


5
log(5𝑥 + 25) = 3
5
log(5𝑥 + 25) = 3 ∙ 1
5
log(5𝑥 + 25) = 3 ∙ 5log 5
5
log(5𝑥 + 25) = 5log(53 )
5
log(5𝑥 + 25) = 5log 125
5𝑥 + 25 = 125
5𝑥 + 25 = 125
5𝑥 = 125 − 25
5𝑥 = 100
𝒙 = 𝟐𝟎 > −𝟓
Jadi 𝑥 yang terdefinisi dan memenuhi 5log(5𝑥 + 25) = 3 adalah 𝑥 = 20.

𝑎
b) log 𝑓(𝑥) = 𝑎log 𝑔(𝑥) ; 𝑎 > 0; 𝑎 ≠ 1; 𝑓(𝑥) > 0; 𝑔(𝑥) > 0 maka 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥).
Contoh:
3
1. log(2𝑥 + 6) = 3log(2 − 𝑥)
Jawab:

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 16


a. Menentukan daerah 𝑥 yang terdefinisi.
3
log(2𝑥 + 6) maka 2𝑥 + 6 > 0
2𝑥 > −6
𝒙 > −𝟑
3
log(2 − 𝑥) maka 2 − 𝑥 > 0 Daerah 𝒙
𝒙<𝟐 -3 2

Jadi daerah 𝑥 yang terdefinisi adalah −𝟑 < 𝒙 < 𝟐 (diantara −3 dan −2)
b. Mencari nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan.
3
log(2𝑥 + 6) = 3log(2 − 𝑥)
2𝑥 + 6 = 2 − 𝑥
2𝑥 + 𝑥 = 2 − 6
3𝑥 = −4
𝟒 𝟏
𝒙=− = −𝟏 → −𝟑 < 𝒙 < 𝟐
𝟑 𝟑
1
Jadi 𝑥 yang terdefinisi dan memenuhi adalah 𝑥 = −1 3.

𝑎
c) log 𝑓(𝑥) = 𝑏log 𝑓(𝑥) ; 𝑎 > 0; 𝑎 ≠ 1; 𝑓(𝑥) > 0; 𝑔(𝑥) > 0 maka 𝑓(𝑥) = 1.
Contoh:
5
1. log(3𝑥 − 9) = 2log(3𝑥 − 9)
Jawab:
a. Menentukan daerah 𝑥 yang tedefinisi.
5 2
log(3𝑥 − 9) ; log(3𝑥 − 9)
Maka 3𝑥 − 9 > 0
3𝑥 > 9
Daerah 𝒙
𝒙>𝟑
3

b. Mencari nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan.


5
log(3𝑥 − 9) = 2log(3𝑥 − 9)
3𝑥 − 9 = 1
3𝑥 = 10

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 17


𝟏𝟎 𝟏
𝒙= =𝟑 >𝟑
𝟑 𝟑
5
Jadi 𝑥 yang terdefinisi dan memenuhi log(3𝑥 − 9) = 2log(3𝑥 − 9)
𝟏
adalah 𝒙 = 𝟑 𝟑.

ℎ(𝑥) ℎ(𝑥)
d) log 𝑓(𝑥) = log 𝑔(𝑥) ; ℎ(𝑥) > 0 ; ℎ(𝑥) ≠ 1 ; 𝑓(𝑥) > 0 ; 𝑔(𝑥) > 0
maka 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥).
Contoh:
𝑥−2 𝑥−2
1. log(4𝑥 − 8) = log(2𝑥 + 6)
Jawab:
a. Menentukan daerah 𝑥 yang terdefinisi.
ℎ(𝑥) = 𝑥 − 2 ; 𝑓(𝑥) = 4𝑥 − 8 ; 𝑔(𝑥) = 2𝑥 + 6
ℎ(𝑥) > 0 ℎ(𝑥) ≠ 1 𝑓(𝑥) > 0 𝑔(𝑥) > 0
𝑥−2>0 𝑥−2≠1 4𝑥 − 8 > 0 2𝑥 + 6 > 0
𝒙>𝟐 𝒙≠𝟑 𝒙>𝟐 𝒙 > −𝟑

Daerah 𝒙
-3 2 3

Jadi daerah 𝑥 yang terdefinisi adalah 𝒙 > 𝟐 ; 𝒙 ≠ 𝟑.

b. Mencari nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan.


𝑥−2 𝑥−2
log(4𝑥 − 8) = log(2𝑥 + 6)
4𝑥 − 8 = 2𝑥 + 6
4𝑥 − 2𝑥 = 6 + 8
2𝑥 = 14
𝒙 = 𝟕 > 𝟐 ;𝒙 = 𝟕 ≠ 𝟑
Jadi 𝑥 yang terdefinisi dan memenuhi adalah 𝒙 = 𝟕.

e) 𝐴 ∙ ( 𝑎log 2 𝑓(𝑥)) + 𝐵 ∙ ( 𝑎log 𝑓(𝑥)) + 𝐶 = 0 ; 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 ; 𝑓(𝑥) > 0 ; dan


𝐴, 𝐵, 𝐶 ∈ 𝑅 maka untuk mencari nilai 𝑥 yang memenuhi adalah dengan

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 18


𝑎
memisalkan log 𝑓(𝑥) = 𝑝. Sehingga persamaan di atas menjadi persamaan
kuadrat, 𝐴 ∙ 𝑝2 + 𝐵. 𝑝 + 𝐶 = 0 kemudian dicari akar-akar dari persamaan kuadrat
tersebut.
Contoh:
2
1. log 2𝑥 − 6 ∙ 2log 𝑥 + 5 = 0
Jawab:
a. Mencari daerah 𝑥 yang terdefinisi.
2
log 𝑥 → 𝑓(𝑥) = 𝑥 Daerah 𝒙
𝑓(𝑥) > 0 → 𝒙 > 𝟎 0

b. Mencari nilai 𝑥 yang memenuhi.


2
log 2𝑥 − 6 ∙ 2log 𝑥 + 5 = 0
2
( 2log 𝑥) − 6 ∙ ( 2log 𝑥) + 5 = 0
Dimisalkan 2log 𝑥 = 𝑝, maka persamaan di atas menjadi:
𝑝2 − 6𝑝 + 5 = 0
(𝑝 − 1)(𝑝 − 5) = 0
𝒑𝟏 = 𝟏 ; 𝒑𝟐 = 𝟓
Dicari nilai 𝑥 melalui persamaan 2log 𝑥 = 𝑝:
2
a. log 𝑥 = 𝑝1
2
log 𝑥 = 1
2
log 𝑥 = 2log 2
𝒙𝟏 = 𝟐 > 𝟎 → 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖.
2
b. log 𝑥 = 𝑝2
2
log 𝑥 = 5
2
log 𝑥 = 5 ∙ 2log 2
2
log 𝑥 = 2log 25
2
log 𝑥 = 2log 32
𝒙𝟐 = 𝟑𝟐 > 𝟎 → 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖.
Jadi 𝑥 yang memenuhi adalah 𝑥 = {2, 32}.

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 19


V. Pertidaksamaan Logaritma
Sama halnya denga fungsi eksponensial, pada logaritma juga dibahas masalah
pertidaksamaan. Dengan ilustrasi yang sama pada pertidaksamaan eksponensial
diperoleh bentuk pertidaksamaan fungsi logaritma sebagai berikut:
A. Untuk 𝒂 > 𝟏
𝒂
𝐥𝐨𝐠 𝒇(𝒙) > 𝒂𝐥𝐨𝐠 𝒈(𝒙) , 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇(𝒙) > 𝒈(𝒙) > 𝟎
𝒂
𝐥𝐨𝐠 𝒇(𝒙) < 𝒂𝐥𝐨𝐠 𝒈(𝒙) , 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝟎 < 𝒇(𝒙) < 𝒈(𝒙)

B. Untuk 𝟎 < 𝒂 < 𝟏


𝒂
𝐥𝐨𝐠 𝒇(𝒙) > 𝒂𝐥𝐨𝐠 𝒈(𝒙) , 𝒎𝒂𝒌𝒂𝟎 < 𝒇(𝒙) < 𝒈(𝒙)
𝒂
𝐥𝐨𝐠 𝒇(𝒙) < 𝒂𝐥𝐨𝐠 𝒈(𝒙) , 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇(𝒙) > 𝒈(𝒙) > 𝟎
Contoh:
1. Tentukan 𝑥 yang memenuhi untuk 2log(𝑥 − 1) < 2 !
Jawab:
a. Menentukan daerah 𝑥 yang terdefinisi.
Dari pertidaksamaan di atas diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 − 1
Syarat 𝑓(𝑥) > 0 → 𝑥 − 1 > 0
Daerah 𝒙
𝒙>𝟏
1
Jadi daerah 𝑥 yang terdefinisi adalah 𝑥 > 1.

b. Mencari nilai 𝑥 yang memenuhi.


2
log(𝑥 − 1) < 2
2
log(𝑥 − 1) < 2 ∙ 2log 2 Daerah 𝒙
2 2
log(𝑥 − 1) < log(22 ) 5
2
log(𝑥 − 1) < 2log 4
𝑥 − 1 < 4,  Tanda tetap karena 𝑎 = 2 ; 𝑎 > 1
𝑥 < 4+1
𝒙<𝟓
Jadi 𝑥 yang terdefinisi dan memenuhi Daerah 𝒙
2
log(𝑥 − 1) < 2 adalah 𝟏 < 𝒙 < 𝟓. 1 5

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 20


1
2. Tentukan 𝑥 yang memenuhi untuk 2log(2𝑥 − 8) ≤ 2 !
Jawab:
a. Menentukan daerah 𝑥 yang terdefinisi.
Dari pertidaksamaan di atas diketahui 𝑓(𝑥) = 2𝑥 − 8
Syarat 𝑓(𝑥) > 0 → 2𝑥 − 8 > 0
2𝑥 > 8 Daerah 𝒙
𝑥>4 4
Jadi daerah 𝑥 yang terdefinisi adalah 𝑥 > 4.

b. Mencari nilai 𝑥 yang memenuhi.


1
2
log(2𝑥 − 8) ≤ 2
1 1
2 2
1
log(2𝑥 − 8) < 2 ∙ log ( )
2
1
2
1
2
1 2
log(2𝑥 − 8) < log ( )
2
1 1
2
1
log(2𝑥 − 8) < 2log ( )
4
1 1
2𝑥 − 8 > ,  Tanda berubah karena 𝑎 = ; 0 < 𝑎 < 1
4 2
1
2𝑥 < + 8
4
1 32
2𝑥 < +
4 4
33 Daerah 𝒙
2𝑥 < 1
4 4
8
33
𝑥<
8
1
𝑥 < 48

Jadi 𝑥 yang terdefini dan memenuhi Daerah 𝒙


1
2 𝟏 1
log(2𝑥 − 8) ≤ 2 adalah 𝟒 < 𝒙 < 𝟒 𝟖. 4 4
8
Gambar daerah penyelesaian

Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 21


Eksponensial & Logaritma sandigalesh.blogspot.com | 22

Anda mungkin juga menyukai