Anda di halaman 1dari 6

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 206

Artikel Penelitian

Hubungan Kadar Profil Lipid dengan Kejadian Hipertensi


pada Masyarakat Etnik Minangkabau di Kota Padang Tahun
2012
Rahmat Feryadi, Delmi Sulastri, Husnil Kadri

Abstrak
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada masyarakat dan berkorelasi dengan
penyakit lainnya. Banyak faktor penyebab terjadinya hipertensi, salah satunya adalah gangguan profil lipid. Profil lipid
dapat memicu terjadinya hipertensi melalui berbagai mekanisme, baik secara langsung atau tidak langsung. Penelitian
ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi. Penelitian dilakukan
pada masyarakat Etnik Minangkabau di 8 kelurahan di kota Padang. Ini adalah studi komparatif menggunakan desain
cross sectional study, dengan jumlah subjek 160 responden. Pengumpulan data responden dilakukan dengan
wawancara. Pengukuran tekanan darah dilakukan berdasarkan cara yang direkomendasikan WHO dan penetapan
nilainya berdasarkan JNC VII. Profil lipid diukur dilaboratorium dengan acuan penilaian berdasarkan NCEP ATP III.
Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar
gangguan kadar kolesterol terdapat pada penderita hipertensi dari pada normotensi. Uji statistik chi square
menunjukkan hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol dan trigliserida dengan kejadian hipertensi (total
kolesterol p < 0,05; OR = 2,40, trigliserida p< 0,05; OR = 2,49). Kadar HDL dan LDL tidak menunjukkan hubungan
yang bermakna terhadap kejadian hipertensi (p > 0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian fraksi
profil lipid mempengaruhi kejadian hipertensi pada etnik Minangkabau yang berada di kota Padang, yaitu kadar
kolesterol total dan trigliserida.
Kata kunci: Hipertensi, kolestertol total, HDL, LDL, Trigliserida, etnik Minangkabau.

Abstract
Hypertension is a common disease in the community and have correlation with other diseases. Many factor
can leads hypertension, such as disturbance of lipid profile. Lipid profile can lead hypertension through a variety of
mechanism, either directly or indirectly. This study aims to investigate the lipid profile relation with the incident of
hypertension. The research was conducted at the Minangkabau ethnic communities in 8 district in Padang city.
This was s a comparative study using a cross sectional study in 160 respondents. Data was collected by interview to
get respondent characteristics. Measurement of blood preasure waist and carried out by the WHO recommended and
appointment value based on JNC VII. Profile lipid was measured in laboratory and appointment value based on NCEP
ATP III. The statistical analysis used chi square test. The result found that the disturbance of total cholesterol and
trigliceride more existed in hypertension than normotension population. Chi square statistical test showed there was
relation between total cholesterol and triglycerides with hypertension incident (total cholesterol p < 0,05; OR = 2,40 ,
triglycerides p < 0,05 ; OR = 2,49 ). HDL and LDL had not significant relation with hypertension incident (p > 0.05). The
conclusion of this study is some of profil lipid effected hypertension incident at Minangkabau Ethnic in Padang,
especially total cholesterol and triglycerides.
Keywords: Hypertension, total cholesterol, HDL, LDL, triglycerides, Minangkabau Ethnic
Affiliasi penulis : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Health and Nutrition Examination Survei (NHANES)
Korespondensi : Rahmad Feryadi, email : tahun 1999-2000 insiden hipertensi orang dewasa
husnilbiokimia@yahoo.com, Telp: 0751-31746
mencapai 29-31% setara dengan 58-65 juta orang di
Amerika.1-3
PENDAHULUAN Di Indonesia persentase penderita hipertensi
Salah satu yang menjadi masalah kesehatan berkisar 5-10% dari jumlah penduduk Indonesi.Hasil
dunia saat ini adalah hipertensi. Hipertensi merupakan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004
penyakit tidak menular yang berasosiasi dengan menunjukkan jumlah penderitahipertensi berkisar
penyakit tidak menular lainnya seperti penyakit jantung 13,4% hingga 14,6% atau rata-rata 14%. Untuk ratio
koroner, stroke dan penyakit ginjal yang disebabkan jenis kelamin penderita hipertensi laki-laki 12,2%
oleh hipertensi yang tidak dikendalikan secara sementara perempuan sebesar 15,5%. Tahun 2007
baik.Hipertensi menyebabkan 1 dari 8 kematian yang rata-rata penderita hipertensi pada semua provinsi di
ada diseluruh dunia. Berdasarkan data WHO tahun Indonesia adalah 32,2%, termasuk kasus yang sedang
2000, hipertensi telah menjangkiti 26,4% populasi dalam kondisi minum obat. Dengan jumlah penderita
dunia, dimana sepertiga dari populasi hipertensi hipertensi terbanyak pada provinsi Kalimantan Selatan
berada di negara berkembang dan duapertiga berada (39,6%).Sementara jumlah penderita hipertensi
di negara maju. Hal ini terlihat pada laporan National terendah terdapat pada provinsi Papua Barat (20,1%).

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 207

Sementara pada kasus tanpa minum obat terdapat 1977 hingga 2005 terjadi peningkatan penderita
rata-rata sebesar 28,3%. Prevalensi tertinggi tetap hipertensi sebesar 20%.1,12
berada di Kalimantan Selatan (35,0%) dan yang Di Kota Padang sebagai ibukota Provinsi
terendah juga tetap pada Papua Barat (17,6%).1,5,6 Sumatera Barat, prevalensi gangguan kardiovaskular
Pada stadium awal sering tanpa disertai juga cenderung tinggi, terutama pada usia dewasa
dengan keluhan, tetapi lambat laun akan berpengaruh hingga usia lanjut.Gangguan tersebut sebagian besar
pada organ penting tubuh. Yang paling sering dikenai berkaitan dengan kadar lipid dalam darah. Dalam
adalah ginjal (kegagalan fungsi ginjal), otak (stroke), penelitian Kamso menemukan gangguan pada profil
jantung (penyakit jantung hipertensi hingga penyakit lipid, yang didominasi oleh peninggian kadar kolesterol
jantung koroner), paru dan hepar.Pada penelitian yang total (>240 mg/dl sebesar 56,1%), LDL (>160 mg/dl
dilakukan oleh Jusman Djafar dan Nasrul Idris di sebesar 64,6%). Sementara trigliserida memiliki angka
bagian Penyakit Dalam RSUP. M. Djamil Padang, signifikan dibawah keduanya (>200 mg/dl sebesar
ditemukan angka mortalitasnya sekitar 52,49%,7 6,1%) dan kadar HDL yang rendah (<3,5 mg/dl
Secara umum di daerah Sumatera Barat terdapat sebanyak 3,7%).13
31,2% penderita hipertensi disertai dengan penderita Usia yang terus bertambah juga akan
yang sedang dalam kondisi minum obat, dan 26,4% mempengaruhi jumlah hipertensi secara epidemiologi.
jika tanpa disertai penderita hipertensi yang sedang Jumlah penderita hipertensi ini diperkirakan meningkat
dalam kondisi minum obat hipertensi.6,7 di masa yang akan datang sehingga meningkatkan
Pada prakteknya hipertensi merupakan angka morbiditas akibat gangguan pada organ target
masalah yang sering juga dihadapi langsung oleh dan mortalitas, sehingga perlu dilakukan penelitian
petugas layanan kesehatan primer (dokter lebih dalam pada populasi masyarakat atas faktor
umum/keluarga). Salah satu kasus berdasarkan risiko yang sudah ada, dan salah satu yang cukup
klasifikasi WHO yang cukup sering dihadapi adalah berpengaruh adalah kadar profil lipid.13
perkembangan “hipertensi borderline“ (140-159/90- Berdasarkan penelitan yang dilakukan
94) yang selama 2 tahun 20,4% menjadi tensi normal, sebelumnya mengenai profil lipid dan kejadian
46,9% tetap tensi boderline, 32,7% menjadi hipertensi. hipertensi yang cenderung tinggi di Sumatera Barat,
Hipertensi merupakan penyakit dengan multifaktor. maka dilakukan penelitian apakah terdapat hubungan
Secara umum penyebab kejadian hiperetnsi adalah anatara kadar profil lipid dengan kejadian pada etnik
umur, jenis kelamin, perilaku dan aktifitas fisik Minangkabau yang merupakan mayoritas suku di
tingginya kadar kolesterol darah dan diabetes daerah Sumatera Barat, dan Kota Padang sebagai
melitus.Selain itu menurut Patel faktor risiko hipertensi ibukota provinsinya. Profil lipid yang di teliti adalah
yang lain adalah ras, riwayat hipertensi dalam kolesterol total, trigliserida, HDL, danLDL.
keluarga konsumsi alkohol dan riwayat merokok,
lemak, gula danobesitas. Lipid juga merupakan METODE
masalah yang penting dalam mempengaruhi kejadian Jenis penelitian ini menggunakan study
hipertensi, ini berdasarkan kesimpulan yang di comparative dengan desain cross sectional
sampaikan oleh Patel dan beberapa penelitian study.Populasi penelitian ini adalah masyarakat Etnik
lainnya.8 Minangkabau yang berusia di atas 45 tahun yang
Pada peningkatan kadar profil lipid darah berada di kota Padang. Sampel penelitian ini adalah
sangat erat hubungannya dengan aterosklerosis, masyarakat Etnik Minangkabau dengan usia yang
terutama pada usia 30-40 tahun, kadar kolesterol total sesuai pada Kecamatan Padang Selatan, Kecamatan
dalam darah mencapai 260 mg/dl maka angka Padang Timur, Kecamatan Kuranji dan Kecamatan
kejadian aterosklerosis akan meningkat 3-5 kali lipat. Koto Tangah.Berdasarkan rumus yang digunakan di
Selain itu penelitian epidemiologi, laboratorium dan dapatkan jumlah sampelminimal adalah 80 orang
klinik yang dilakukan Framing Heart Study (FH) dan termasuk drop out sebanyak 7 orang, nantinya akan di
Multiple Risk Faktor Intervention Trial (MRFIT), bedakan 80 orang kelompok hipertensi dan 80 orang
membuktikan bahwa gangguan metabolism lipid kelompok normotensi. Pengambilan sampel dilakukan
merupakan faktor sentral terjadinya atreosklerosis. dengan multy stage random sampling.Setelah di
Berdasarkan sebaran geografisnya juga dapat dapatkan secara acak 4 kecamatan di Kota Padang,
mempengaruhi sebaran hipertensi. Masyarakat yang akan diacak kembali kelurahan pada masing-masing
berada di daerah tepi pantai akan lebih tinggi kecamatan. Satu kecamatan akan diambil 2 kelurahan
prevalensinya dibandingkan yang berada di daerah sehingga didapatkan 8 kelurahan sampel. Data
jauh dari pantai atau tak dikelilingi laut. Sebagai karakteristik responden didapatkan dengan kuisioner
contoh, daerah Bangka Belitung memiliki jumlah dan pemeriksaan langsung. Dari data kuisioner
penderita hipertensi yang lebih tinggi di bandingkan didapatkan usia dan jenis kelamin responden. Pada
dengan daerah Jawa terutama yang berada jauh dari pemeriksaan langsung dilakukan pengukuran tekanan
pantai.8-11 darah, dan pengambilan darah untuk mengukur kadar
Sesuai dengan data yang telah di ungkapkan, profil lipid.
hipertensi merupakan gangguan yang mendapatkan
perhatian serius, selain komplikasi pada organ target
dan cenderung tidak menimbulkan gejala yang berarti
pada awal terkenanya sehingga disebut “silent
disease”. Jumlah penderita gangguan kardiovaskular
ini cenderung tinggi di Sumatera Barat di bandingkan
provinsi lainnya di Indonesia yang banyak didiami oleh
masyarakat Etnik Minangkabau, hal ini disebabkan
oleh pola konsumsi yang ada pada masyarakat
tersebut. Peningkatan penderita hipertensi di
Sumatera Barat cenderung meningkat. Kurun waktu

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 208

Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan Gambaran Kadar Kolesterol Total


pedoman yang direkomendasikan oleh WHO. Rerata kadar kolesterol total responden
Pedoman klasifikasi hipertensi yang digunakan adalah hipertensi 243,27 mg/dl dengan nilai maksimal 388
JNC VII tahun 2003.Pengukuran tekanan darah mg/dl dan nilai minimal 82 mg/dl, SD±49,79. Rerata
dilakukan oleh 2 orang doter dari Fakultas Kedokteran kadar kolesterol total responden normotensi 225,41
Universitas Andalas. Sementara penilaian kadar profil mg/dl dengan nilai maksimal 344 mg/dl dan nilai
lipid darah dilakukan di Laboratorium RSUP. M. Djamil minimal 154 mg/dl. SD±154. Nilai p adalah 0,02.
Padang. Pengambilan sampel darah dilakukan oleh 1
dokter dibantu oleh 1 orang mahasiswa dari Fakultas Gambaran Kadar HDL
Kedokteran Universitas Andalas. Pedoman klasifikasi Rerata kadar HDL responden hipertensi
di lakukan berdasarkan NCEP ATP III yang telah di 53,91 mg/dl dengan nilai maksimal 85 mg/dl, nilai
modifikasi. Pengukuran dilakukan untuk menentukan minimal 33 mg/dl,SD±11,90. Rerata kadar HDL
kadar Kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida dalam responden normotensi 49,22 mg/dl dengan nilai
darah. maksimal 65 mg/dl dan nilai minimal 37 mg/dl,
Pada pengukuran tekanan darah dilakukan SD±7,45. Nilai p adalah 0,003.
dengan sphygmomanometer air raksa.
Pengolahan data dilakukan dengan metode Gambaran Kadar Trigliserida
editing untuk memeriksa kelengkapan dan kejelasan Rerata kadar trigliserida responden hipertensi 167,92
data .Coding pemeberian kode pada masing-masing mg/dl dengan nilai maksimal 354 mg/dl dan nilai
sampel yang didapatkan.Entry, memasukkan data ke minimal 77 mg/dl, SD±71,23. Rerata kadar trigliserida
dalam Statistic Program for Social Science (SPSS). responden normotensi 142 mg/dl dengan nilai
Cleaning, pemeriksaan kembali untuk memastikan maksimal 483 mg/dl dan nilai minimal 60 mg/dl,
bahwa data yang didapatkan telah bersih dari SD±83,66. Nilai p adalah 0,04.
kesalahan.
Analisis data yang digunakan adalah analisis Gambaran kadar LDL
univariat dan analisis multifariat.Analisis bivariat Rerata kadar LDL responsden hipertensi
digunakan dengan uji statistik chi-square dengan 158,88 mg/dl dengan nilai maksimal 293 mg/dl dan
batas kemaknaan p<0,05. Tujuannya untuk nilai minimal 94 mg/dl.SD±41,15. Rerata kadar LDL
menentuukan hubungan antara variabel dependen responden normotensi 148,01 mg/dl dengan nilai
tekanan darah dan variabel independen profil maksimal 270 mg/dl dan nilai minimal 79 mg/dl.
lipid.Kemudian dilihat juga nilai OR (Odd Ratio) untuk SD±39,43. Nilai p adalah 0,09.
melihat estimasi untuk terjadinya out come dengan
adanya hubungan antara variabel dependen dan Hubungan kadar profil lipid dengan kejadian
independen. hipertensi
Hubungan kadar kolesterol total dengan kejadian
HASIL hipertensi
Responden pada penelitin ini adalah Proporsi responden yang mempunyai kadar
masyarakat Etnik Minangkabau usia di atas 45 tahun kolesterol total tidak normal lebih banyak yang
yang ada pada 8 kelurahan di Kota Padang. Terbagi mengalami hipertensi dari pada normotensi. Hasil uji
atas 3 kelompok umur, 45-50 tahun, 51-55 tahun, dan statistik chi-square didapatkan terdapat hubungan
56-60 tahun jumlah responden terbanyak adalah antara kadar kolesrterol dengan kejadian hipertensi
pasda kelompok usia >55 tahun pada responden nilai p = 0,04. Dengan nilai OR = 2,09 dan 95% CI
hipertensi, dan 45-50 tahun untuk kelompok (1,1-3,99). Dimana responden yang memiliki kadar
normotensi. Sementara berdasarkan jenis kelamin, kolesterol tidak normal memiliki kolesterol tidak normal
kelompok hipertensi lebih banyak responden beresiko terjadinya hipertensi 2,09 kali lebih banyak
perempuan, dan dari pada yang memiliki kadar kolesterol normal.

Tabel 1. Hubungan Kadar Kolesterol Total dengan


Kejadian Hipertensi
reponden normotensi banyak didominasi kelompok
laki-laki. Pada kelompok hipertensi rerata tekanan Kejadian Hipertensi
darah sistoliknya adalah 162,11 mmHg, nilai Kadar LDL
Jumlah
P OR
Hipertensi Normotensi
makasimalnya 220 mmHg dan minimalnya 120 mmHg (95% CI)
dengan SD±17,08 dan rerata tekanan darah f % f % F %
Tidak 2,09
diastoliknya adalah 93,28 mmHg nilai maksimalnya Normal 39 60,9 25 39,1 64 100
120 mmHg, nilai minimal 50 mmHg dengan SD±8,61. Normal 0,04 1,1-3,99
Sementara pada kelompok normotensi rerata tekanan 41 42,7 55 57,3 96 100
darah sistoliknya adalah 119,67, nilai maksimalnya Jumlah 80 80 160
140 mmHg, nilai minimalnya 100 mmHg dengan
SD±10,45 dan rerata tekanan darah diastoliknya
Hubungan Kadar HDL dengan kejadian hipertensi
adalah 76,71mmHg, nilai maksimalnya adalah 90
Proporsi responden yang mempunyai kadar
mmHg, nilai minimalnya 50 mmHg dan SD±7,10.
HDL tidak normal sama jumlahnya yang mengalami

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 209

hipertensi dan normotensi. Hasil uji statistik chi-square PEMBAHASAN


didapatkan tidak terdapat hubungan antara HDL Hubungan kolesterol total dengan kejadian
dengan kejadian hipertensi nilai p = 0,73. Dengan nilai hipertensi
OR = 0,84 dan 95% CI (0,43-2,46). Dimana kadar HDL Dalam penelitian ini ditemukan melalui
bukan faktor resiko terjadinya hipertensi pada analisis independent sample t-test kadar kolesterol
responden. responden hipertensi lebih tinggi dari pada kadar
kolesterol total responden normotensi dan nilai uji
Tabel 2. Hubungan Kadar HDL dengan Kejadian statistik chi-square menunjukkan terdapat hubungan
Hipertensi yang bermakna antara kadar kolesterol total dengan
kejadian hipertensi. Dan berdasarkan nilai OR,
Kejadian Hipertensi ditemukan kadar kolesterol total tidak normal
Jumlah merupakan faktor resiko terjadinya hipertensi sebesar
Kadar LDL P OR
Hipertensi Normotensi
(95% CI) 2,09 kali dari kolesterol normal.
f % f % F % Hal ini sesuai dengan teori terjadinya
Tidak 0,84 aterosklerosis. Dimana Hiperkolesterolemia menjadi
Normal 23 46,94 26 53,06 49 100
faktor resiko terjadinya hipertensi yang diawali dengan
Normal 57 51,35 54 48,65 111 100 0,73 0,43-2,46
proses aterosklerosis pada pembuluh darah akibat
Jumlah 80 80 160 terbentuknya gel busa. Kemudian membentuk bercak
perlemakan yang akan menyebabkan terjadinya
Hubungan kadar trigliserida dengan kejadian disrubsi endothelium. Akhirnya faktor pertumbuhan
hipertensi akan menyebabkan gel menjadi aterosklerosis lanjut.14
Proporsi responden yang memiliki kadar Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang
trigliserida tidak normal lebih banyak pada mengalami dilakukan oleh Maulana dimana terdapat hubungan
hipertensi dari pada normotensi.Hasil uji statistic chi- yang signifikan antara kadar kolesterol total terhadap
square diperoleh nilai p = 0,04. Dengan nilai OR = kejadian hipertensi yang dilakukan di
2,49 dan 95% CI (1,09-5,71). Dimana kadar trigliserida wilayah Banjar dengan nilai
tidak normal merupakan faktor resiko terjadinya p=0,02.Hipertensi tingkat I, kadar kolesterol yang
hipertensi sebesar 2,49 kali dari pada yang memiliki mendominasi adalah kolesterol normal, hipertensi
kadar trigliserida normal. tingkat II dan III yang mendominasi adalah kolesterol
agak tinggi dan tinggi. Tetapi terdapat juga perbedaan
Tabel 3. Hubungan Kadar Trigliserida dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh Supryono
2008, dimana kadar kolesterol total pada usia ≤ 45
Kejadian Hipertensi tahun tidak menunjukkan hubungan yang signifikan
Jumlah
P
terhadap gangguan cardiovascular, dengan nilai
Kadar LDL Hipertensi Normotensi OR
(95% CI) p=0,08. Sementara menurut Lilianti, ketebalan tunica
f % f % F % intima lebih dipengaruhi oleh kadar HDL dan LDL. 16
Tidak 2,49
Normal 21 67,7 10 32,3 31 100
Hubungan HDL dengan kejadian hipertensi
Normal 0,10 1,09 – 5,71
59 45,7 70 54,3 129 100 Berdasarkan uji analisis independent sample
Jumlah 80 80 160
t-test menunjukkan terdapat perbedaan antara kadar
HDL responden hipertensi dengan responden
Kejadian Hipertensi normotensi. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan
tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar
Hubungan kadar LDL dengan kejadian hipertensi
HDL dengan kejadian hipertensi dan kadar HDL bukan
Proporsi fresponden yang memiliki kadar LDL
faktor risiko terjadinya hipertensi. Meskipun rerata
tidak normal lebih banyak yang mengalami hipertensi
kadar HDL penderita hipertensi cenderung normal
dari pada normotensi. Hasil uji statistic chi-square
tetapi jika dilihat proposri responden banyak pada usia
diperoleh nilai p = 0,01. Dengan nilai OR = 1,8 dan
> 55 tahun dan jenis kelamin perempuan. Dimana
95%CI(0,94-3,43). Dimana kadar LDL tidak normal
pada usia tersebut, perempuan mengalami perubahan
merupakan faktor resiko terjadinya hipertensi sebesar
hormonal terutama esterogen yang mempengaruhi
1,8 kali dari pada yang memiliki kadar LDL normal.
kadar HDL. Selain itu, perempuan juga memiliki
sensitivitas terjadinya hipertensi akibat asupan garam
Tabel 4. Hubungan Kadar LDL dengan Kejadian
.Asupan garam yang tinggi tersebut terdapat dalam
Hipertensi
pola makanan masyarakat Kota Padang. Peningkatan
jumlah garam di ekstrasel akan merangsang pusat
Kejadian Hipertensi rasa haus di otak menyebabkan keinginan untuk
Kadar Jumlah
LDL Hipertensi Normotensi
P OR minum meningkat hingga kadar normal. Selai itu
(95% CI)
terjadi perangsangan ADH yang memicu ginjal untuk
f % f % F % menyerap air dalam jumlah besar di tubulus ginjal
Tidak 1,8
Normal 36 59 25 41 61 100 hingga volume urin akan menurun.14,17-19
Normal 44 44,4 55 55,6 99 100 0,10 0,94-3,43 Hasil penelitian ini juga sama dengan temuan
Jumlah 80 80 160 Japensen yang menyatakan bahwa HDL tidak memiliki
hubungan yang bermakna dengan peningkatan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 210

tekanan darah sistolik pada pria. Tetapi hasil berbeda hubungan ketebalan tunica intima dengan kadar
diungkapkan oleh Chen, dimana kadar HDL yang trigliserida.22,26,27
rendah mempengaruhi kejadian hipertensi, dimana Pada responden penelitian, sebelum
kelompok responden normotensi memiliki kadar HDL dilakukan pengambilan darah di haruskan berpuasa
49±4 mg/dl, dan hipertensi 37±2 mg/dl (21). Hasil ini selama 10-12 jam.Dalam keadaan berpuasa
juga tidak dapat membuktikan temuan Haryanto jika lipoprotein berdensitas rendah (VLDL) banyak
kadar HDL mempengaruhi ketebalan tunica intima mengandung trigliserida. Terutama jika responden
yang menjadi salah satu faktor hipertensi.20-22 menderita obesitas akan meningkatkan resiko
hipertrigliseridemia.28
Hubungan LDL dengan kejadian Hipertensi Hal ini berbeda pemeriksaan yang dilakukan
Berdasarkan hasil uji independen sampel t- pada saat setelah berpuasa yang di dapatkan oleh
test,tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara Mughni 2007, dimana puasa dapat menurunkan kadar
kadar LDL orang hipertensi dengan normotensi. Hasil trigliserida darah. Tetapi pemeriksaan yang dilakukan
uji statistic chi-square juga menunjukkan tidak ada adalah setelah berpuasa selama 29 hari yang di
hubungan yang signifikan antara LDL dengan kejadian bandingkan dengan responden yang tidak berpuasa
hipertensi, tetapi kadar LDL merupakan faktor resiko selama 29 hari. Sehingga terdapat perbedaan waktu
terjadinya hipertensi sebesar 1,8 kali pada kadar LDL dan durasi puasa pada kedua sampel.29
tidak normal.
Hasil ini sama dengan penelitian yang KESIMPULAN
dilakukan oleh Dirk, dimana tidak terdapat hubungan Berdasarkan penelitian ini kejadian sebagian
yang bermakna antara kadar LDL dengan peningkatan profil lipid yaitu kolesterol total dan trigliserida memiliki
tekanan darah sistolik atau diastolik. Tetapi hasil ini hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi
sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh pada masyarakat Etnik Minangkabau, terutama yang
Haryanto, dimana LDL mempengaruhi ketebalan berada di Kota Padang. Sementara kadar HDL dan
tunica intima, arteri carotis pada murid di SMA LDL tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan
Labschool Jakarta. Hal ini diketahui dengan kejadian hipertensi pada masyarakat yang sama.
melakukan USG pada arteri carotis. Sementara
Supriyono menyatakan tidak adanya hubungan DAFTAR PUSTAKA
signifikan antara kadar LDL dengan gangguan 1. Kartikawati A. Prevalensi dan determinasi
kardiovaskular, dengan nilai p=0,03 dan OR 1,1.23,24 hipertensi pada pasien puskesmas di Jakarta
Jika di hubungkan dengan pola konsumsi Utara (skripsi). Universitas Indonesia; 2007.
masyarakat Minangkabau, meskipun makanan yang di 2. Andra. Konas InaSh I. Simposia. 2007; 6(7).
konsumsi kaya dengan lemak jenuh yang berasal dari Tersedia dari: URL: HYPERLINK
hewan, tetapi bumbu masakan yang di konsumsi http://www.majalah-farmacia.
sehari-hari memiliki kandungan anti oksidan yang 3. Yogiantoro M. Hipertensi esensial. Dalam:
sangat tinggi. Seperti kunyit, jahe lengkuas, daun Sudoyo A, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata
jeruk, cabe merah, bawang merah, bawang putih, dan M, Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit
beberapa bumbu yang lebih jarang di pakai seperti Dalam Jilid I. Jakarta: Pusat Penerbitan
kulit manis, merica, buah pala. Merupakan sumber Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
vitamin C,A,E serta flavonoid .Zat-zat tersebut Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
terutama flavonoid bersifat atheroprotektif melalui hlm.610-14.
mekanisme peningkatan kemampuan platelet untuk 4. Panggabean MM. Penyakit jantung
melepaskan NO dan menghambat terbentuknya hipertensi. Dalam: Aru W. Sudoyo, editor.
trombus. Peningkatan NO ini akan menyebabkan Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi
vasodilatasi pembuluh darah yang akan menurunkan ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
tekanan darah.25 Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2006.
Hubungan Trigliserida dengan Kejadian Hipertensi 5. Zulkifli SA. Hubungan derajat hipertensi
Hasil uji independent sample t-test dengan kolesterol pada pasien hipertensi
menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna RSUP Adam Malik Medan Tahun 2010
antara kadar trigliserida orang hipertensi dengan (skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara;
normotensi. Hasil uji statistik chi-square juga 2011.
menunjukkan hubungan yang bermakna antara kadar 6. Rahajeng E, Sulistyowati T. Prevalensi
trigliserida dan kejadian hipertensi. Dan trigliserida hipertensi dan determinannya di Indonesia.
merupakan faktor resiko terjadinya hipertensi sebesar Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi
2,49 kali. Badan Penelitian Kesehatan, Departemen
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang Kesehatan RI. Majalah Kedokteran
dilakukan oleh Darmastono, yang melakukan uji Indonesia. 2009; 59(12).
analisis bivariat menyatakan terdapat hubungan yang 7. Hidayah R. Faktor Resiko hipertensi pada
bermana antara kadar trigliserid dengan kejadian pasien rawat jalan pada poliklinik khusus
hipertensi baik sistolik maupun diastolik pada pegawai ginjal hipertensi bagian penyakit dalam
SMAN 8 Semarang. Persamaan juga terlihat dari hasil RSUP. M. Djamil Padang (skripsi). Padang:
yang didapatkan oleh Ruben, dimana kadar kolesterol Universitas Andalas; 2001.
non HDL mempengaruhi kejadian hipertensi. Terlihat 8. Lydia HA. Studi prevalensi dan determinasi
dari hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol prevalensi hipertensi di provinsi kepulauan
non HDL dengan tekanan darah sistolik yang lebih Bangka Belitung (skripsi). Jakarta:
tinggi (>120 mmHg) dengan nilai p = 0,03, dan Universitas Indonesia; 2007.
tekanan darah diastolik 0,035. Tetapi perbedaan hasil 9. Waspadji S. Asupan zat gizi dan beberapa
di dapatkan dari penelitian Haryanto, dimana tidak ada zat gizi pada penderita hiperlipidemia dalam

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 211

pengkajian status gizi studi epidemiologi. 20. Jorgen Jeppensen, et al. High tryglicerides
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran and low HDL cholesterol and blood pressure
Universitas Indonesia; 2003. and risk of ischemic heart disease. American
10. Sargowo D. Peranan kadar trigliserida dan Heart Association. Hypertension. 2000; (36):
lipoporotein sebagai faktor resiko penyakit 226-32.
jantung koroner (studi pendahuluan). Malang: 21. Chen I, et al. High density lipoprotein turnover
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya; in patients with hypertension. American Heart
2002. Association. Hypertension. 1991;(17):386-93.
11. Depkes. Pedoman surveilans penyakit 22. Haryanto D, Bambang M, Damayanti RS,
jantung dan pembuluh darah. Jakarta: Sudigdo S. Hubungan ketebalan tunica intima
Depkes RI; 2007. media arteri carotis media dengan obesitas
12. Sulastri D, Rahmatini, Liputo NI, Edward Z. pada remaja. Sari Pediatri. 2009; 11(3).
Pengaruh asupan antioksidan terhadap 23. Dirk CF, et al. Low-density lipoprotein
ekspresi gen eNOS3 pada penderita subfraction and cardiovascular risk in
hipertensi etnik Minangkabau. Majalah hypertension (Relationship to endothelial
Kedokteran Indonesia. 2010; 60(12). dysfunction and effects of treatment).
13. Kamso S, Purwantyastuti, Ratna J. American Heart Association. Hypertension.
Dislipidemia pada usia lanjut di kota Padang. 2003; (41): 528-33.
Makara of Health Series. 2002;6(2). 24. Supriyono M. Faktor-faktor resiko yang
14. Arthur CG, John EH. Metabolisme lipid. berpengaruh terhadap kejadian penyakit
Dalam: Luqman YA, Huriawati H, Andita N, jantung koroner pada kelompok usia 45 tahun
Nanda W. Ed. Indonesia. Buku Ajar Fisiologi (tesis). Semarang: Universitas Diponegoro;
Kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC; 2008. 2008.
hlm.882-94. 25. Liputo NI, et al. Pemberian diet tinggi sumber
15. Maulana I. Hubungan kadar kolesterol total antioksidan dapat menurunkan kadar tekanan
dengan hipertensi pada lansia di wilayah darah. Repositori Universitas Andalas; 2008.
kerja puskesmas Sungai Besar Banjar Baru. 26. Darmastono P. Hubungan antara persentasi
Al–Ulum. 2008; 36(2):11-5. lemak tubuh,lingkar pinggang, kolesterol total
16. Lilijanti S, et al. Ketebalan tunica intima- dalam darah dan trigliserida dengan tekanan
media arteri carotis dan fungsi ventrikel serta darah (studi pada pegawai negeri sipil SMA 8
profil lipid pada anak dengan sindrom nefrotik Semarang). Semarang: Program Studi Ilmu
relaps frekuen dependen steroid. Sari Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Pediatri. 2007; 9(4). Diponegoro; 2009.
17. Rachman F. Berbagai faktor yang 27. Ruben OH, et al. Dyslipidemia and the risk of
berhubungan dengan kejadiah hipertensi incident hypertension in men. American Heart
pada lansia (studi kasus di RS dr. Karyadi Association. Hypertension. 2006;(47): 45-50.
Semarang). Laporan Hasil Akhir Karya Tulis 28. Jerold MO. Obesitas dalam prinsip-prinsip
Ilmiah; 2011. Ilmu penyakit dalam. Dalam Ahmad, H.A (ed.
18. Lailani M. Gambaran tekanan darah tikus Kurt, J.I. et al.) Horrison. Edisi ke-13. Jakarta:
wistar jantan dan betina setelah pemberian EGC; 1999. hlm. 479-504.
diet tinggi garam (skripsi). Padang: 29. Mughni A. Pengaruh puasa ramadhan
Universitas Andalas; 2012. terhadap faktor-faktor risiko aterosklerosis
19. Oswari LD. Kebiasaan makan dan penyakit studi pada profil lipid, gula darah, tekanan
modern. Dalam: Suharjo JB, editor. Buku darah dan berat badan (tesis). Semarang:
Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Edisi ke-1. Pasca Sarjana Universitas Diponegoro; 2007.
Jogjakarta: Kanisius; 2008.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)

Anda mungkin juga menyukai