PLURALITAS VS PLURALISME
(DALAM PERSPEKTIF AGAMA KRISTEN)
oleh
WIMMIE HANDIWIDJOJO
PENGERTIAN ISTILAH - 1
Istilah Plural berarti jamak
Pluralitas berarti kejamakan
PENGERTIAN
PENGERTIAN ISTILAH
ISTILAH -- 2
2
EKSKLUSIVISME = pandangan yg mempunyai
kecenderungan untuk memisahkan diri dari
masyarakat.
PENGERTIAN
PENGERTIAN ISTILAH
ISTILAH -- 3
3
SINKRETISME = pandangan yang mencampur-
PENGERTIAN ISTILAH - 4
FANATISME
PROSELITISME
TINDAKAN DESTRUKTIF
EKSKLUSIVISME
FUNDAMENTALISME
SINKRETISME
PLURALISME
TOLERANSI
INKLUSIVISME
REALITASISTILAH
DUNIA?- 4
PENGERTIAN
1. Tidak ada lagi suatu tempat dan komunitas yang
homogen di dunia ini. Homogen dari sisi:
Ras dan suku bangsa
Budaya
Agama
2. Kondisi no (1) diatas sering menimbulkan eksklusivitas
3. Perjumpaan antar ras, budaya dan agama sering
menimbulkan gesekan yang berujung pada pertikaian
4. HETEROGENITAS/PLURALITAS adalah sebuah REALITAS
5. Tidak ada lagi kekuatan di jaman modern ini yang
dapat meniadakan pluralitas
PROSELITISME
EKSKLUSIVISME
FUNDAMENTALISME
PLURALISME AGAMA?
Pluralisme agama bisa dipahami dalam 3 kategori:
1. SOSIAL, semua agama berhak untuk ada dan hidup.
Kita harus belajar untuk toleran dan menghormati iman
atau kepercayaan dari penganut agama lain.
2. ETIKA /MORAL, semua pandangan moral dari masingmasing agama bersifat relatif dan sah. Kita tidak boleh
menghakimi penganut agama lain yang memiliki
pandangan moral berbeda, misalnya terhadap isu
pernikahan, aborsi, hukuman gantung, eutanasia, dll
3. TEOLOGI-FILOSOFI, agama-agama pada hakekatnya
setara, sama-sama benar dan sama-sama
menyelamatkan. Semua agama menuju pada Allah,
hanya jalannya yang berbeda-beda
KESIMPULAN
Heterogenitas adalah realitas dunia. Tidak ada
lagi kekuatan di jaman modern ini yang dapat
meniadakan pluralitas.
Pluralisme berkembang sebagai reaksi
eksklusivisme dan fundamentalisme agama
yang sering membuat manusia terpecah-pecah
Fundamentalisme yang dibahan bakari oleh
Fanatisme sering menghasilkan tindakan
destruktif pada masyarkat (terorisme)
Pluralisme ujung-ujungnya bukannya keterbukaan
terhadap pluralitas tetapi kepada inklusivisme
yang ingin memeras agama menjadi satu agama
universalis dengan Tuhan bersama yang SATU..
KESIMPULAN
Eksklusivisme dan fundamentalisme agama perlu dibuka
agar kita dapat bersikap toleran dan tidak mudah
menghakimi agama lain.
Pluralisme agama dapat diterima sepanjang untuk
kepentingan sosial, toleransi dan kehidupan harmonis
sebagai sebuah nation, tetapi pluralisme agama dalam
kategori teologi-filosofi harus kita tolak dengan tegas.
Umat kristen boleh inklusif (bersifat terbuka dalam segala
hal) kecuali dalam KREDO (harus tetap eksklusif).
PLURALITAS YES, PLURALISME AGAMA NO
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab. Jakarta: LAI, 1988.
Bedjo, 2007, Pluralisme Agama Dalam Perspektif
Kristen, Paper pada seminar guru-guru Pendidikan
Agama Kristen Se-Surabaya
Coward, Harold, Pluralisme Agama Tantangan bagi
Agama-Agama. Yogyakarta: Kanisius, 1989.
Lumintang, Stevri L. Teologia Abu-Abu: Tantangan dan
Ancaman Racun Pluralisme dalam Teologi Kristen Masa
Kini . Malang: Gandum Mas, 2004.
Suseno, Frans Magnis S.J. Menjadi Saksi Kristus di
Tengah Masyarakat Majemuk. Jakarta: Obor, 2004.