Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
A. Definisi Etika .............................................................................................................. 3
1) Etika Deskriptif ................................................................................................... 3
2) Etika Normatif .................................................................................................... 3
B. Contoh Etika ............................................................................................................... 3
1. Etika Pribadi........................................................................................................ 3
2. Etika Sosial. ........................................................................................................ 4
3. Etika moral. ......................................................................................................... 4
C. Definisi Profesi ........................................................................................................... 4
1. Defenisi Profesi Menurut Beberapa Para Ahli : ...................................................... 5
a. Schein, E.H (1962) .............................................................................................. 5
b. Hughes, E.C (1963)............................................................................................. 5
c. Daniel Bell (1973)............................................................................................... 5
d. Paul F. Comenisch (1983)................................................................................... 6
2. Defenisi Profesi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia..................................... 6
a. K. Bertens ........................................................................................................... 6
b. Siti Nafsiah.......................................................................................................... 6
c. Doni Koesoema A .............................................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................... 7
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang
tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu samahalnya dengan berbicara moral
(mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh
mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbanganan tara
kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan
jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan
penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-
norma yang dikaitkan dengan etika.
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk
pelatihan yang diselenggarakan secara formal atau pun tidak formal dan
memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang
bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat,
menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi
mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa
perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.
Seiring dengan perkembangan zaman semakin banyak pelanggaran
kode etik oleh sebagian besar profesi terutama profesi kesehatan. Dan
karena adanya perubahan Globalisasi yang sering bias membuat Profesi
menjadi tidak berjalan semestinya sebab kalau seorang Profesi tidak
mengikuti perkembangan Globalisasi maka diaakan tidak percaya diri
untuk menjalankan Profesinya tersebut.
Farmasi didefinisikan sebagai profesi yang menyangkut seni dan
ilmu penyediaan bahan obat, dari sumber alamat ausintetik yang sesuai,
untuk disalurkan dan digunakan pada pengobatan dan pencegahan
penyakit. Farmasi mencakup pengetahuan mengenai identifikasi,
pemilahan (selection), aksi farmakologis, pengawetan, penggabungan,
analisis, dan pembakuan bahan obat (drugs) dan sediaan obat (medicine).
Pengetahuan kefarmasian mencakup pula penyaluran dan penggunaan obat
yang sesuai dan aman, baik melalui resep (prsecription) dokter berizin,

1
dokter gigi, dan dokter hewan, maupun melalui cara lain yang sah,
misalnya dengan cara menyalurkan atau menjual langsung kepada
pemakai.
Seorang ahli farmasi (Pharmacist) ialah orang yang paling
mengetahui halihwal obat. Ia satu-satunya ahli mengenai obat, karena
pengetahuan keahlian mengenai obat memerlukan pengetahuan yang
mendalam mengenai semua aspek kefarmasian, salah satunya ialah profesi
ahli madyafarmasi. Ahli madya farmasi ialah salah satu profesi tenaga
kesehatan yang telah mendalami ilmu kefarmasian di institusi setingkat
Akademi (DIII). Saat ini, banyak sekali tenaga profesi Ahli Madya yang
bekerja di sector perindustrian dan pelayanan perapotekan di Rumah Sakit
Industri Farmasi. Salah satunya di pedagang besar farmasi.
Dalam rangka menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat,
baik obat esensial, obat generik, obat bermerek dagang, maka sebagai
profesi Ahli Madya saat bekerja di Pedagang Besar Farmasi perlu dibina
agar dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan tujuan di
bidang peredaran obat.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui dan memahami perilaku ahli madya farmasi yang
professional dalam pekerjaan Di Rumah Sakit Permata Hati
2. Megetahui dan memahami peran – peran ahli madya farmasi
3. Memenuhi tugas mata kuliah dari Perilaku dan Etika Profesi

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Etika
Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat
dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos”
dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral dalam kegiatan sehari-
hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan
yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang
berlaku. Ada dua macam etika dalam menentukan baik dan buruknya perilaku
manusia:
1) Etika Deskriptif
Etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan
perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai
dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau
diambil.
2) Etika Normatif
Etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal
yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma
sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
B. Contoh Etika
Berikut adalah contoh dari etika :
1. Etika Pribadi.
Misalnya seorang yang berhasil dibidang usaha (wiraswasta) dan menjadi
seseorang yang kaya raya (jutawan). Ia disibukkan dengan usahanya sehingga
ia lupa akan diri pribadinya sebagai hamba Tuhan. Ia mempergunakan untuk
keperluan-keperluan hal-hal yang tidak terpuji dimata masyarakat (mabuk-
mabukan, suka mengganggu ketentraman keluarga orang lain). Dari segi usaha

3
ia memang berhasil mengembangkan usahanya sehingga ia menjadi jutawan,
tetapi ia tidak berhasil dalam mengembangkan etika pribadinya.
2. Etika Sosial.
Misalnya seorang pejabat pemerintah (Negara) dipercaya untuk mengelola
uang negara. Uang milik Negara berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Pejabat
tersebut ternyata melakukan penggelapan uang Negara untuk kepentingan
pribadinya, dan tidak dapat mempertanggungjawabkan uang yang dipakainya
itu kepada pemerintah. Perbuatan pejabat tersebut adalah perbuatan yang
merusak etika social.
3. Etika moral.
Berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar berdasarkan
kodrat manusia. Apabila etika ini dilanggar timbullah kejahatan, yaitu
perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat
manusia yang disebut moral.
Contoh etika moral:
a) berkata dan berbuat jujur
b) menghargai hak orang lain
c) menghormati orangtua dan guru
d) membela kebenaran dan keadilan
e) menyantuni anak yatim/piatu
C. Definisi Profesi
Etika profesi menurut keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah
sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik
profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik
bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode
etik yaitu agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau

4
nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
professional. Prinsip dasar di dalam etika profesi yaitu:
a. Tanggung jawab.
a. Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
b. Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau
masyarakat pada umumnya.
b. Keadilan.
c. Prinsip ini menuntut untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.
d. Prinsip Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya,
kompetensi dan ketekunan.
e. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi.
f. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi.
1. Defenisi Profesi Menurut Beberapa Para Ahli :
a. Schein, E.H (1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu
set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat.
b. Hughes, E.C (1963)
Profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya
tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya.
c. Daniel Bell (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan
yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh
sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab
pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan
profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan
ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya
tingkatan dalam masyarakat.

5
d. Paul F. Comenisch (1983)
Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai
bersama.
2. Defenisi Profesi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
a. K. Bertens
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki
cita-cita dan nilai-nilai bersama.
b. Siti Nafsiah
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk
mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada
kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian,
ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab.
c. Doni Koesoema A
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di
dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki
etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap masyarakat.
Maka Kesimpulannya pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang
mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti
menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah
profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai
suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang
rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir
semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

6
BAB III PEMBAHASAN

Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan


kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia
disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat
hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan
pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk
berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai
atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika.
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat
yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada
keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan
profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan
ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya
tingkatan dalam masyarakat.
Seiring dengan perkembangan zaman semakin banyak pelanggaran kode
etik oleh sebagian besar profesi terutama profesi kesehatan. Dan karena adanya
perubahan Globalisasi yang sering bisa membuat Profesi menjadi tidak berjalan
semestinya sebab kalau seorang Profesi tidak mengikuti perkembangan
Globalisasi maka dia akan tidak percaya diri untuk menjalankan Profesinya
tersebut.
Peranan Etika dalam Profesi bisa dilihat sebagai berikut :
1. Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan
orang saja tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang
paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika
tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk
mengatur kehidupan bersama.
2. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi
landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya

7
maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan
ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan
tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi
pegangan para anggotanya.
3. Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku
sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai
pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi),
sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai
contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan,
demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di
daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku,
adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana
yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik,
berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-
kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Berikut ini
merupakan pengertian etika farmasi menurut para ahli :
1. Drs.O.P. Simorangkir : Etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk,
sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia
dalam hidupnya.
4. Anang Usman, SH., MSi, Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan
dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai
keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya
dengan disertai refleksi yang seksama.
Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:

8
1. Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip aturan
hidup (sila) yang lebih baik (su).
2. Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
Rumah Sakit Umum Permata Hati adalah rumah sakit yang berlokasi di
Jalan Beliang No.21 Palangka Raya, Kec.Jekan Raya. Rumah sakit ini termasuk
rumah sakit swasta kelas C. Konsep awal dibangunnya rumah sakit ini lebih
diarahkan pada pelayanan Ibu maupun Anak, namum karena adanya motivasi dan
dorongan serta dukungan maka rumah sakit ini juga melayani penyakit umum.
Apotek yang ada di Rumah Sakit ini dijaga oleh apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian. Saat menjalankan pelayanan di apotek sikap dan etika dari
tenaga teknis kefarmasian maupun apoteker di rumah sakit ini menujukkan sikap
dan etika yang baik, sehingga pasien merasa nyaman. Untuk pelayanan dari
satpamnya juga ramah kepada pengunjung rumah sakit yang bertanya tentang
ruangan-ruangan yang ada di rumah sakit.

9
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika adalah suatu filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Profesi adalah bidang
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu. Etika dan perilaku apoteker maupun tenaga teknis
kefarmasian dalam menjalankan pelayanan di Rumah Sakit Umum
Permata Hati dapat kami nilai baik berdasarkan bagaimana cara mereka
memberikan pelayanan resep, memberikan informasi tentang obat, dan
edukasi kepada pasien.
B. Saran
Berdasarkan studi kasus diatas sebaiknya kita memperbaiki pelayanan
terhadap pasien apabila kita adalah seorang tenaga kesehatan demi
kenyamanan bersama.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Pengertian Etika dan Profesi Hukum. Jombang: WKPA. Widaryanti. 2007.


Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan (Business Ethics and Accountant
Professional Ethics). Vol. 2 No. 1 Juni 2007 : 1-10.
2. Snanto, Rizal. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Semarang: Universitas
Diponegoro,Mariyana, Rita. Etika Profesi Guru. Qohar, Adnan.
3. http://alyamuslimah.blogspot.co.id/2014/12/makalah-studi-kasus-etika-
profesi.html

11

Anda mungkin juga menyukai