Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

STRUKTUR KELUARGA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu : Ahmad Kusnaeni, M.Kep

Disusun Oleh:

1. Yudha Pangestu (108117033)


2. Yosi Ismawati (108117020)
3. Listya Aminingrum (108117036)
4. Riska Nola Y (108117004)
5. Yessi Magna R (108117005)
6. Yuyun Wahyuni (108117041)
7. Sri Sumyati (108117034)
8. Dea Aryani (108117002)
9. Sofi Andriani (108117039)

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
i
TAHUN 2019/2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik baiknya.
Penyusun makalah ini atas dasar tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada narasumber yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf penulis
sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena
kami masih dalam tahap belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah
wawasan kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik guna
perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih.

Cilacap, 1 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Utama ........................................................................................i


Kata Pengantar...........................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang .................................................................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................5
C. Tujuan Penulisan..............................................................................5
BAB II Pembahasan
A. Apa definisi dari struktur keluarga...................................................6
B. Apa saja macam atau jenis dari struktur keluarga ...........................6
C. Apa saja ciri dari struktur keluarga ..................................................7
D. Apa saja elemen atau dimensi dalam struktur keluarga....................8
E. Apa saja tipe-tipe keluarga modern................................................15
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ....................................................................................17
B. Saran ..............................................................................................17
Daftar Pustaka........................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu inti dari ilmu keperawatan ialah pemberian asuhan keperawatan
yang bersifat holistic, dimana pasien bukan hanya individu yang mengalami
suatu penyakit, tapi juga termasuk orang yang sehat, serta orang yang berada
dalam lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini yang menjadi objek pemberian
asuhan terpenting yang terkait dengan lingkungan sekitar adalah keluarga.
Karena di sinilah awal mulainya kehidupan masing-masing individu, sehingga
untuk mampu menciptakan individu sehat dapat dimulai melalui keluarganya.

Keluarga juga dikenal sebagai unit terkecil dari masyarakat penerima


asuhan keperawatan. Ia merupakan bagian transisi antara kehidupan individu
dengan masyarakat, sehingga memiliki sifat unik yang membutuhkan asuhan
khusus dari perawat.

Pada dasarnya keperawatan keluarga merupakan bidang kekhususan


spesialisasi yang terdiri dari ketrampilan berbagai bidang keperawatan. Praktik
keperawatan keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang
menggunakan prosess keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya
dalam situasi sehat dan sakit. Sehingga keperawatan keluarga sangatlah penting
demi terciptanya kehidupan sehat, aman dan nyaman.

Meskipun sangat penting dalam kehidupan pemberian asuhan kepada


keluarga saat ini belum bisa dikaatakan maju dan berhasil, karena terdapat
berbagai permasalahan Pelayanan keperawatan keluarga yang belum
berkembang meskipun telah disusun pedoman pelayanan keluarga namun
belum disosialisaikan secara umum, selain itu pengetahuan spesifik terkait
keperawatan keluarga belum dimiliki oleh seluruh perawat, sehingga perlu
adanya pembekalan yang lebih dari segi keilmuan.
4
Salah satu hal yang harus mampu dipahami dalam keperawatan keluarga
adalah konsep, karena inilah acuan atau rujukan dalam penerapan asuhan
kepada keluarga. Kita harus mampu mengenal lebih jauh tentang esensi dasar
keluarga, salah satu yang penting untuk dipahami adalah struktur keluarga. Dan
adapun tipe-tipe keluarga juga yang harus kita ketahui.
Struktur keluarga dan tipe-tipe keluarga ini menentukan fungsi keluaraga
dalam kehidupan sehingga tentu dengan memahami secara jelas terkait struktur
dan tipe dalam keluarga kita dapat memahami fungsi-fungsi yang dijalankan
keluarga, serta bagian-bagian dan pola dalam keluarga yang sangat diperlukan
dalam berbagai pendekatan untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan struktur keluarga?

2. Apa saja macam atau jenis struktur keluarga?

3. Apa saja ciri dari struktur keluarga?

4. Apa saja elemen atau dimensi dalam struktur keluarga?

5. Apa saja tipe keluarga modern?

A. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui maksud dari struktur keluarga.

2. Mengetahui macam atau jenis struktur keluarga.

3. Mengetahui ciri dari struktur keluarga.

4. Mengetahui elemen – elemen dari struktur keluarga.

5. Mengetahui tipe-tipe keluarga modern?


5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Struktur Keluarga


Menurut KBBI struktur diartikan sebagai cara sesuatu disusun atau
dibangun,susunan, bangunan yang disusun dengan pola tertentu.
Sementara keluaraga didefinisikan sebagai kumpulan dua orang atau lebih
yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup dalam
satu rumah tangga yang saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Jadi struktur keluarga merupakan susunanan atau pola yang dibangun di
dalam keluarga. Struktur keluarga dapat menggambarkan bagaimana keluarga
melaksanakan fungsi keluarga di masyarakat sekitarnya. Ia memiliki
keterkaitan yang erat dengan fungsi keluaraga. Selain itu adanya struktur dalam
keluarga juga menyatakan cara-cara yang digunakan untuk menata unit-unit di
dalam keluarga.
6
Struktur keluarga adalah bagaimana keluarga mampu memenuhi fungsi-
fungsi keluaraga. Hal ini sangat penting untuk memudahkan pencapaian
fungsi-fungsi keluarga. Selain itu struktur keluarga dapat diperluas dan
dipersempit tergantung dari kemampuan dari keluarga tersebut untuk merespon
stressor yang ada dalam keluarga.

B. Macam-macam Struktur Keluarga


Struktur keluarga berdasarkan tipenya terdiri atas bermacam-macam,
diantaranya adalah :
1. Patrilinier
Patrilinier adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

2. Matrilinier
Matrilinier adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal
Matrilokal adalah sepasang suami isteri yang tinggal bersama keluarga
sedarah isteri.
4. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami isteri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami
5. Keluarga Kawinan
Adalah hubungan suami isteri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami isteri.

Berdasarkan hubungannya dengan fungsi-fungsi keluarga, struktur keluarga


terdiri dari:

7
1. Struktur eligasi : masing-masing keluarga mempunyai hak yang sama dalam
menyampaikan pendapat.

2. Struktur yang hangat, menerima dan toleransi.

3. Struktur yang terbukan dan anggota yang terbuka : mendorong kejujuran


dan kebenaran.

4. Struktur yang kaku : suka melawan dan tergantung pada peraturan.

5. Struktur yang bebas : tidak adanya peraturan yang memaksakan

6. Struktur yang kasar : menyiksa, kejam dan kasar.

7. Suasana emosi yang dingin

A. Ciri-Ciri Struktur Keluarga


Adapun cirri-ciri struktur keluarga anatara lain;

1. Terorganisasi, yaitu saling berhubungan, saling ketergantungan antara


anggota keluarga.

2. Ada keterbatasan, dimana setiap anggota memiliki kebebasan tetapi


mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing.

3. Ada perbedaan dan kekhususan, yaitu setiap anggota keluarga mempunyai


peranan dan fungsi masing-masing.

A. Elemen atau Dimensi dalam Struktur Keluarga


Parad dan caplan (1965) yang diadopsi oleh friedman mengatakan ada
empat elemen struktur keluarga, yaitu:
1. Struktur kekuatan keluarga
a. Definisi
8
Kekuasaan adalah kemampuan, baik kemampuan potensial maupun
actual dari seorang individu untuk mengontrol, mempengaruhi, dan
mengubah tingkah laku seseorang. Kekuasaan selalu melibatkan
hubungan antar pribadi yang asimetris (satu interakten) menggunakan
pengaruh yang lebih besar dalam hubungan. Komponen utama dari
kekuasaan keluarga adalah pengaruh dan pengambilan keputusan.
Pembuatan keputusan ini merujuk pada proses pencapaian persetujuan
dan komitmen anggota keluarga untuk melakukan serangkain tindakan
atau menjaga status quo.
b. Mengukur kekuasan keluarga
1) Hubungan alokasi tugas dengan kekuasaan kelurga
Menurut Blood dan wolfe (1955) berasumsi bahwa terdapat suatu
hubungan positif antara siapa yang ditugaskan untuk melakukan tugas
tertentu dan kekuasaan dalam bidang tersebut. Selain itu terdapat
penelitian pula bahwa hal ini merupakan pembagian tanggung jawab
di dalam keluarga.
2) Berfokus pada hasil pembuatan keputusan
Dalam hal ini kekuasaan kelurga secara khusus telah di teliti dalam
memusatkan perhatian pada pengambilan keputusan
a. Bidang – bidang pengkajian umum
1) Dasar – dasar kekuasaan
a) Kekuasaan atau wewenag yang sah
Contohnya adalah control dominasi orang tua pada anak.

b) Kekuasaan yang tak berdaya atau putus asa


Contohnya dimana salah satu anggota keluarga sakit secara kronis,
cacat, atau lansia. Seorang suami atau istri atau anggota keluarga
9
yang cacat dapat mengontrol anggota keluarga atas dasar
ketidakberdayaannya atau kelemahannya.
c) Kekuasaan referen
Contohnya anak – anak meniru tingkah laku anggota keluarga.
d) Kekuasaan ahli dan sumber
Suami dominan karena ia mengontrol uang belanja, atau istri
dominan karena ia lebih praktis dan terarah pada tujuan daripada
suami.
e) Kekuasaan penghargaan
Misalnya anak sering menggunakan tingkah laku yang baik
untuk memperoleh keuntungan yang diinginkan.
f) Kekuasaan memaksa
g) Kekuasaan afektif
Wanita menjadi sumber kekuasaan karena ia dicintai oleh
suaminya.
h) Kekuasaan menejemen ketengan
Contohnya adalah mengalah dalam perdebatan keluarga
1) Variabel Yang Mepengaruhi Struktur Kekuasaan Keluarga
a) Hirarki kekuasaan keluarga
b) Tipe bentuk keluarga(orang tua tunggal,keluarga tunggal,keluarga
campuran,keluarga inti kedua orang tua tradisional,dll)
c) Pembentukan koalisi/persatuan
d) Jaringan komunikasi keluarga
e) Kelas social
f) Tahap perkembangan keluarga.
g) Latar belakang budaya dan religious.
h) Kelompok situasuonal
i) Variable individu (jenis kelamin anggota,usia,harga diri,dan
ketrampilan interpersonal)

10
j) Saling ketergantungan emosi pasangan dan tanggung jawab untuk
menikah
a. Kekuasaan Keluarga Keseluruhan
Agar mampu mengklasifikasikan sebuah keluarga sebagai struktur
kekuasaan menyeluruh.
1. Struktur Peran Keluarga
a. Teori dan Definisi Peran Keluarga
1) Definisi
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
dengan posisi sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa
bersifat formal atau informal. Selain itu peran juga adalah orientasi
strukturalis yang menekankan pengruh normatif (cultural), yaitu
pengaruh yang berkaitan dengan status-status tertentu dan peran-peran
terkaitnya (Linton, 1945) dan orientasi interaksi dari Turner (1970)
yang menekankan timbulnya kualitas peran yang lahir dari interaksi
sosial.
2) Posisi atau Status
Sebagai tempat seseorang dalam suatu sistem sosial. Sementara
peran-peran adalah perilaku-perilaku yang berkenan dengan siapa
yang memegang suatu posisi tertentu.
3) Okupan Peran
Okupan peran atau role okupan adalah seorang yang memegang
suatu posisi dalam struktur sosial.
4) Perilaku Peran
Perilaku peran, performa peran, dan penetapan peran (role
enactment) adalah istilah yang digunakan secara bergantian yang
menyatakan apa yang sebenarnya seseorang lakukan didalam posisi
tertentu sebagai respon terhadap harapan harapan peran.

5) Konflik Peran
11
Konflik antar peran adalah konflik yang terjadi jika pola-pola
perilaku atau norma-norma dari satu peran tidak kongruen dengan
peran lain yang dimainkan secara bersamaan oleh individu.
6) Dimensi-dimensi Normative Peran
Peran didefinisikan secara normative atau kultur adalah budaya
dimanan seseorang berpartisipasi dan atau dimana individu
mengindentifikasi ketentuan-ketentuan dan larangan-larangan perilaku
okupan-okupan dari berbagai posisi.
7) Kebersamaan Peran
Menunjukkan kepada keikutsertaan atau partisipasi dari dua orang
atau lebih dalam peran-peran yang sama meskipun mereka memegang
peran yang sama.
8) Pemeranan
9) Peran respiprokal atau Komplementer
Sebuah peran saling bergantung satu sama lain dan berkaitan
dengan peran dari pasangannya.
a. Peran-peran formal keluarga
Peran formal yang standar terdapat dalam keluarga yaitu pencari
nafkah, ibu rumah tangga, tukang perbaiki rumah, juru masak dan
sebagainya.
Peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai suami (ayah), isteri
(ibu) antara lain : peran sebagai provider, sebagai pengatur rumah tangga,
perawatan anak, sosialisasi anak, reksreasi, persaudaraan, peran
terapeutik, dan peran seksual.
b. Peran informal keluarga
Peran-peran informal biasanya tidak tampak, dimainkan hanya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional individu dan/ atau untuk
menjaga keseimbangan dalam keluarga. Peran informal mempunyai
tuntunan yang berbeda tidak terlalu didasarkan pada usia ataupun jenis

12
kelamin, melainkan lebih didasarkan pada atribut-atribut personalitas
atau kepribadian individu dalam keluarga.
1. Struktur atau Pola Komunikasi
Komunikasi di dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan
secara jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki
kekuatan. Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan pesan
secara jelas dan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan balik, dan
valid.
Komunikasi yang jelas dan fungsional di kalangan keluarga merupakan
sarana yang penting, yang mana melalui sarana ini perasaan penting
menyangkut makna diri berkembang dan menjadi terinternalisasi.
Sebaliknya komunikasi-komunikasi yang tidak jelas diyakini sebagai
penyebab utama berfungsinya keluarga yang sangat memperihatinkan
(Holman, 1983; Satir, 1983).
Komunikasi dalam keluarga dikatakan tidak berfungsi apabila tertutup,
adanya isu atau berita negative, tidak terfokus pada satu hal, dan selalu
mengulang isu dan pendapat sendiri. Komunikasi keluarga bagi pengirim
bersifat asumsi, ekspresi perasaan tidak jelas, judgemental ekspresi, dan
komunikasi tidak sesuai. Penerimaan pesan gagal mendengar, diskualifiksi,
ofensif (bersifat negative), terjadi miskomunikasi, dan kurang atau tidak
valid.
a. Elemen-elemen komunikasi
Komunikasi berfungsi sebagai alat yang penting untuk mengikat
subsistem -subsistem secara bersama-sama dalam rangka membentuk
ikatan (kohesif) menyeluruh dan memelihara seluruh sistem.

Dalam bahasa pemrosesan informasi, komunikasi memberikan


seseorang pengirim suatu pesan, suatu pesan, suatu bentuk saluran pesan,
seorang penerima, dan sejumlah interaksi anatara pengirim dan penerima.

13
b. Prinsip-prinsip Komunikasi
1) Tidak mungkin melakukan komunikasi, karena semua perilaku adalah
bentuk komunikasi.
2) Komunikasi tidak hanya menghantar informasi atau isi, tetapi disertai
juga dengan perintah (intruksi).
3) Komunikasi meliputi suatu prose transaksi, dan dalam setiap tukar-
menukar respon, terdapat komunikasi yang mendahuluinya, di
samping sejarah hubungan yang mendahuluinya.
a. Komunikasi Fungsional dalam Keluarga
Komunikasi fungsional dalam keluarga menuntut bahwa maksud dan
arti dari pengirim yang dikirim lewat saluran-saluran yang relative jelas
dan bahwa penerima pesan mempunyai suatu pemahaman terhadap arti
dari pesan itu yang mirip dengan pengirim.
b. Pola-Pola Fungsional dari Komunikasi
Pola-pola komunikasi keluarga adalah karakteristik pola-pola
interaksi dari keluarga yang di samping mempengaruhi dan
mengorganisir anggota keluarga, pola- pola ini juga menghasilkan arti
transaksi di antara para anggota keluarga. Adapun pola komunikasi
fungsional antara lain, komunikasi emosional, komunikasi terbuka,
adanya hierarki kekuasaan dan aturan-aturan keluarga dalam komunikasi,
konflik keluarga dan resolusi konflik.
c. Komunikasi Disfungsional
Komunikasi dari seorang yang disfungsional seringkali tidak efektif.
Diantaranya komunikasi tersebut dapat berupa asumsi-asumsi (tanpa ada
validasi), ekspresi perasaan tak jelas, ketidakmampuan mengungkapkan
kebutuhan, diskualifikasi (membolehkan penerima untuk tidak setuju
terhadap suatu pesan).
14
d. Pola-pola Komunikasi Disfungsional
Pola-pola ini dapat berupa sindrom mengabdikan diri dan area
komunikasi tertutup.

1. Struktur Nilai atau Norma Keluarga


Nilai keluarga didefiniskan sebagai suatu sistem ide, sikap, dan
kepercayaan tentang nilai suatu keseluruhan atau konsep yang secara sadar
mengikat bersama-sama seluruh anggota keluarga dalam suatu budaya lazim
(Parad dan Caplan, 1965). Kebudayaan keluarga merupakan sumber sistem
nilai dan norma-norma utama dari sebuah keluarga. Sebaliknya kelompok
keluarga merupakan sumber-sumber utama sistem kepercayaan-
kepercayaan, nilai-nilai dan norma-norma yang menetukan pemahaman
individu-individu terhadap sifat dan makna dari dunia, tempat mereka dalam
kelompok keluarga, dan bagaimana mencapai tujuan-tujuan dan aspirasi
mereka.
Nilai-nilai berfungsi sebagai pedoman umum bagi perilaku dan dalam
keluarga nilai-nilai tersebut membimbing perkembangan aturan-aturan dan
nilai-nilai dari keluarga.

15
A. Tipe-tipe keluarga modern
Pengelompokkan secara Modern Dipengaruhi oleh semakin
berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme,
maka tipe keluarga modern dapat dikelompokkan menjadi beberapa
macam, diantaranya :

a. Tradisional Nuclear, adalah keluarga inti (Ayah, Ibu dan Anak) yang
tinggal dalam satu rumah yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam
suatu ikatan perkawinan, dimana salah satu atau keduanya dapat bekerja
di luar rumah.

b. Niddle Age/Aging Couple, adalah suatu keluarga dimana suami sebagai


pencari uang dan istri di rmah atau kedua-duanya bekerja di rumah,
sedangkan anak-anak sudah meninggalkan rumah karena
sekolah/menikah/meniti karier.

c. Dyadic Nuclear, adalah keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan


tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar
umah.

d. Single Parent, adalah keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua
sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anakanaknya
dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.

e. Dual Carrier, adalah keluarga dengan suami–istri yang keduaduanya


orang karier dan tanpa memiliki anak.

16
f. Three Generation, adalah keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau
lebih yang tinggal dalam satu rumah.

g. Comunal, adalah keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua
pasangan suami-istri atau lebih yang monogami berikut anakanaknya dan
bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.

h. Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation, adalah keluarga dengan


dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa ikatan
perkawinan.

i. Composite/Keluarga Berkomposisi, adalah sebuah keluarga dengan


perkawinan poligami dan hidup/tinggal secara bersama-sama dalam satu
rumah.

j. Gay and Lesbian Family, adalah keluarga yang dibentuk oleh pasangan
yang berjenis kelamin sama.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Struktur keluarga merupakan susunanan atau pola yang dibangun di dalam


keluarga.. struktur dalam keluarga juga menyatakan cara-cara yang digunakan
untuk menata unit-unit di dalam keluarga sehingga keluarga mampu memenuhi
fungsi-fungsi keluaraga.

Pengelompokkan secara Modern Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya


peran individu dan meningkatnya rasa individualisme, maka tipe keluarga
modern dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam seperti penjelasan
diatas.

Struktur keluarga dan tipe keluarga merupakan bagian yang penting dalam
keberlangsungan pemberian asuhan keperawatan keluarga, karena ia mengacu
kepada elemen inti dalam keluarga.

Saran
18
Perlu pemahaman yang mendalam terhadap struktur keluarga, terutama
masing-masing elemen harus dipahami secara mendalam sehingga dapat
diketahui bagaimana pola kehidupan dalam keluarga yang sangat penting untuk
acuan pemberian asuhan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

https://samoke2012.wordpress.com/2015/10/22/pengkajian-keluarga/

https://dokumen.tips › Category Documents


https://MAKALAH_KELUARGA_FAMILY.pdf

19
20

Anda mungkin juga menyukai