Anda di halaman 1dari 9

Budidaya Lada

(Piper Nigrum)
dengan
Teknologi Organik MMC

edisi I Mei 2016


BUDIDAYA LADA DENGAN TEKNOLOGI MMC

I. SYARAT TUMBUH
Pertumbuhan baik jika ditanam pada ketinggian 0-700
0 700 m dpl, curah hujan 2000-3000
2000 mm
merata sepanjang tahun (100 mm/bulan) dengan bulan kering maksimal 3 bulan , pH tanah
berkisar 5,6 - 5,8.

II. PEMBIBITAN
Bibit yang baik dari induk yang telah berumur diatas 10 bulan, dengan kriteria sehat dan
bebas dari bibit penyakit. Bibit ditanam dalam polibag ukuran 13 x 23 atau 15 x 25 cm,
dengan ketinggian 25-4040 cm dengan jumlah daun 4-6
4 6 helai atau telah berumur 7-9
7 bulan.

III. PEMBUATAN BIBIT LADA


Pembuatan bibit lada dari tanaman sendiri yaitu merawat tanaman induk hingga setinggi 1
meter (untuk dijadikan 4 bibit).
bibit)
Pokok lada berumur 8-12 12 bulan yang memang sengaja ditanam untuk
untu dibuat stek bibit
(bukan dari biji karena akan menjadi sulur tak produktif).
Pembuatan bibit dengan ruas berjumlah 6 (per ruas 2,5 - 3 cm), cm) stek bibit bisa
bertahan 1 minggu asalkan dibungkus dengan gedebog pisang agar dingin (memperkecil
(memperke
penguapan).
Harga Bibit berkisar Rp. 5000-7500.
5000
Saat pembuatan bibit (perlu dibuat tanah lempung sebesar kepelan di ruas agar akar
tidak mengering) seperti orang mencangkok.
Setelah bibit jadi, potong
otong mepet batang terbawah tanaman stek dari akar agar tidak
t
membusuk, dan yang perlu di perhatikan jangan mengambil batang yang y di dalamnya
berwarna kuning (tidak sehat)
Bibit bisa dibuat ditanah ataupun di dalam polibag, dengan tetap menjaga ketentuan
diatas, yaitu 1 bibit 6 ruas (bibit super).
super)
Lada perdu : adalah lada yang tidak diberikan tiang tajar / lanjaran.

IV. MACAM-MACAMMACAM KUALITAS BIBIT


A : Bibit Super (perlakuan diikat di tiang tajar agar keluar akar)
= 6 ruas (4 ditimbun tanah)
B : 6 ruas, namun hanya ada 2 akar yang ditimbun di tanah
(karena ruas yang lain tidak berakar)
C : Pucuk (stek pucuk) kelemahannya rawan terkena mati
bujang.

Gambar: tanaman lada yang


Gambar
diikatkan pada tiang ajar

1
V. PERSIAPAN LAHAN
Persiapan lubang tanam dengan ukuran 25×25 cm dengan jarak tanam 1-1,5 m untuk lada
perdu dan 2×2 m untuk lada panjat. Untuk lada panjat dapat dipilih kayu mati (jenis ulin)
dengan ketinggian diatas tanah 1,5 – 2m atau kayu batang hidup dari jenis gamal / gliricide
(Gliricidie sepium).

Gambar; budidaya lada jenis lada panjat dengan Gambar; Budidaya lada jenis lada (umur ± 4 bulan)
jarak tanam 2x2 meter panjat ditumpangsari dengan tanaman jahe

VI. PENANAMAN
Agar pertumbuhan lada lebih baik, perlu dipupuk dengan pupuk organik (dengan
kompos/pupuk kandang) yang sudah matang dan telah diperam dengan SUPERGLIO
(MOSA GLIO) dengan dosis 1 pack per 30 kg , selama 2 minggu) dengan kebutuhan masing–
masing lubang kurang lebih 0,5-1 kg.
Setelah tertanam,bibit dikocor /ditabur dengan MOSA GOLD dengan dosis 1 sdm per
batang (10 gr), kemudian secara rutin 4-6 bulan sekali kocor bersama BIO- SPF dengan
dosis 1 pack untuk 100 liter, kocor di daerah perakaran masing masing 1-2 liter per batang
menyesuaikan umur tanaman.

VII. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan meliputi penyiangan gulma. Ssebelum pemupukan , pemangkasan
untuk memperbanyak cabang produktif, serta pemupukan. Dalam pemangkasan ,cabang
yang dipangkas cabang sulur utama dengan menyisakan 2-3 cabang sulur utama, dan
sulur yang merayap di atas tanah (cabang sulur cacing).

VIII. PENANAMAN
Jarak tanam yang umum 2 x 2 m. Lobang telah disiapkan 1 bulan sebelumnya dan telah
disiapkan media campuran pupuk organik / pupuk kandang matang yang sudah diberi
perlakuan ditaburi dengan SUPERGLIO (MOSA GLIO) dan telah diperam selama 2 minggu.
Lada ditanam dan ditutup dengan mulsa dari pakis-pakis kering yang memungkinkan
sinar matahari pagi dan sore bisa masuk.
Cara menanam : Jika ditanam di daerah lembab tanam dibalik ( bagian akar ke arah
kita, dan jika di daerah panas akar dibalik menghadap tiang).
Pemupukan pertama yaitu 3 bulan setelah tanaman dengan dosis 1 sdm NPK + MOSA
GOLD (dosis 2,5 kg/ha)

2
IX. MEMACU PERTUMBUHAN
Pemupukan 3-4 4 sendok akan merangsang pertumbuhan cabang keatas , dan akan
segera menutup tiang tajar tertinggi 3 meter dalam waktu 6 bulan.
bulan
Pemupukan pertama 1/4 kg perbatangbatang akan memacu pembungaan 1,5 bulan setelah
pemupukan.
Pemupukan kedua, dilakukan sebelum musim hujan, dengan harapan tanaman
berbunga dan menjadi buah atas, dengan cara pemupukan ½ kg perbatang.

catatan : Buah yang berbuah di bagian bawah, sedangkan cabang yang lain dibiarkan naik
hingga 3 meter . Ikat bibit di tiang tajar dengan plastik
tik yang lebar (agar tidak mencekik)

X. PEMBUAHAN
Curi Bibit” yaitu membuat bibit dari cabang bawah (
Istilah “Curi
umur 8-12 bulan) bertujuan untuk mendapatkan bibit yang
lebih banyak dengan kualitas baik.
Tanaman berbunga 8 bulan setelah pemupukan.
pemupukan Bunga
berkembang menjadi pentil buah dan matang untuk panen 6
bulan.
Perempelan daun dilakukan untuk persiapan pembungaan
jika belum adaa pupuk sehingga unsur hara tidak diserap daun
(mengurangi daun) agar tanaman cepat berbunga.
Umur 18 bulan sejak pemotongan bibit lada sudah dapat
berbunga, dan panen di umur 24 bulan. Gambar : contoh praktek ‘curi bibit’
yaitu membuat bibit dari cabang
bawah
XI. PENGIKATAN TANAMAN
Pengikatan batang dilakukan pada saat pembuatan bibit untuk menumbuhkan bibit
lada super (supaya keluar akar), dan pengikatan untuk produksi (yaitu di pucuk) tiang
tajar.
Ikat batang pucuk begitu pertumbuhan batang mencapai 3 meter / ujung tiang tajar
agar tanaman bisa bercabang dan berbalik arah turun kebawah, sebagai tempat
munculnya buah terbanyak. Tanaman
Lada boleh ada naungan dan boleh juga
tanpa naungan.
Tiang tajar bisa dari semen cor ,
kayu ulin, (tajar mati) maupun batang
tanaman lamtoro, Gamal / Gliricidia
Sepium (tajar hidup)

Gambar : Tanaman lada dengan tajar mati dari kayu ulin (kiri)
Tanaman lada dengan tajar hidup dari
da pohon Gamal/ Gliricidia
Sepium (kanan)

3
XII. PEMUPUKAN
Istilah Pembuahan I ( yang berbuah adalah cabang-cabang bawah), yaitu setelah
pengikatan pucuk jangan dipupuk dahulu, menunggu daun sudah kuning /tua langsung
dipupuk NPK ± 0,25kg/ batang + MOSA GOLD 1-2 sdm per batang dengan cara ditabur atau
dikocor.
Jika sudah saatnya pembuahan II (buah bagian atas) dilakukan pemupukan ke dua
dengan dosis NPK ± 0,5 kg/
batang + MOSA GOLD 2-3 sdm
/ batang (lihat tabel).
Pemupukan dengan cara
penyemprotan dilakukan rutin
1 bulan sekali dengan
AGRITECH 5 tutup dan
HORTECH 1 tutup per tangki 14
liter bertujuan memaksimalkan
produksi dengan buah bernas
Gambar : Aplikasi pemupukan produk MMC
dan kuantitas ruas bunga yang
bertambah.

Hal yang perlu diperhatikan dalam memupuk :


Tanah tidak perlu di dangir (dicangkul / digemburkan) karena akan merusak akar di
piringan yang akan membahayakan bagi tanaman. Cukup di bersihkan rumputnya sebelum
memupuk.

4
XIII. PERAWATAN, PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT
• Perawatan dan antisipasi terhadap penyakit jamur dari tanah perlu secara rutin dengan
cara pengocoran dengan SUPERGLIO (MOSA GLIO).
• Sedangkan pengobatan penyakit jamur yang sudah menginfeksi tanaman bisa
menggunakan BIO-SPF, dengan cara penyemprotan dan pengocoran tanah. Karena
BIO-SPF ini bersifat sistemik.
• Untuk mencegah dan mengendalikan serangan hama , serangga , penggerek batang
bisa dilakukan penyemprotan total tanaman dengan TOP BN (MOSA BN).
• Perempelan/ pemangkasan daun daun (tempat ruas diikat) untuk menghindari
bersarangnya ulat.

Macam-macam Hama & Penyakit


1. Hama :
Penggerek cabang yang disebabkan Lapholaris piperis,
semprot dengan TOP BN (MOSA BN) dengan dosis 1
sdm / sachet / tangki 14 liter , semprotkan sore hari.
2. Penyakit
Penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh
Phytophthora Capsici cegah dengan pemberian
SUPERGLIO (MOSA GLIO) yang telah
dikembangbiakkankan dalam pupuk kandang, dan untuk
hasil yang lebih baik kocorkan BIO-SPF.

3. Penyakit kuning, merupakan gejala dari serangan akibat Gambar ; Penyemprotan pupuk daun
jamur tular tanah, atau yang banyak dikenal dengan AGRITECH untuk lada dilakukan sampai ke
penyakit busuk pangkal batang, sehingga bagian dalam daun

pengendaliannya sama dengan cara yang sudah disebutkan diatas.

XIV. DRAINASE
Dalam bertanam lada yang utama perlu dibuat drainase berbentuk got memanjang di
tengah lahan antar tanaman supaya tanaman tidak terendam air saat musim hujan.
Drainase yang baik juga akan menjaga tanaman lada dari penyakit yang disebabkan jamur
tular tanah

XV. PANEN
Tanaman lada akan berbunga dan berbuah setelah berumur
3 tahun, dan buah layak panen setelah berumur 9 bulan
sejak penyerbukan, ditandai dengan buah yang berwarna
merah yang berjumlah berkisar 3-5 butir per buah.

Gambar :Hasil panen lada putih / super

5
Panen dilakukan biasanya 6 bulan setelah pembungaan, dicirikan sebagian buah sudah
terisi penuh dan berwarna merah kekuningan.
Pengolahan pasca panen sangat menentukan kualitas lada.
Untuk mendapatkan kualitas lada super yang berwarna putih bersih , rendam 1 sak
lada panenan dalam air bersih selama 7-8 hari sambil menanti saat matahari bersinar
terang tidak ada mendung. Ketika matahari terang dan panas, segera cuci bersih lada
dengan air mengalir dan pastikan kulit buah bersih dari biji lada. Jemur segera kurang lebih
selama 1-2 jam dengan alas karung goni dan di bolak balik supaya kering merata.

Jika tidak ada sinar matahari saat proses pencucian dan penjemuran, maka lada akan
hitam dan kualitas lada akan menurun drastis yang mempengaruhi harga jualnya.
Tanaman lada yang terawat baik memungkinkan untuk berproduksi 1,5 – 2 kg lebih,
dengan harga berkisar Rp 140-170.000/kg.

Gambar : Panen lada dan hasil panen lada / sahang

Dengan Pupuk Organik MMC :


- Dapat mengurangi penggunaan pupuk NPK ( secara
bertahap) dari 25 % sampai 50%.
- Peningkatan hasil/produksi lada 25 % sd 40%
- Memperpanjang masa produktif tanaman lada
- Peningkatan kualitas buah lada (ukuran seragam,
berbobot/bernas)
- Penggunaan agens hayati MMC Lebih menjamin bebas
residu pestida kimia, sehingga meningkatkan nilai jual
- Pada lahan, lebih menjamin kelestarian kesuburan
tanah

6
Cara Aplikasi Produk Pestisida Biologi/
Biologi/ Agens Hayati MMC untuk
Budidaya Tanaman Lada
1. SUPERGLIO (MOSA GLIO)
• Untuk bibit yang belum ditanam, segera lakukan antisipasi terhadap serangan
busuk akar dan batang dengan cara mencampurkan 1 sachet
SUPERGLIO (MOSA GLIO) pada pupuk kandang yang sudah jadi /
kompos seberat 30 kg. Biarkan di tempat yang tertutup dari sinar
matahari selama 2 minggu supaya jamur Gliocladium dan
Tricoderma berkembang biak.
• Gunakan Pupuk kandang / kompos yang sudah diperlakukan ini
sebagai pupukk dasar saat penanaman.
• Untuk bibit yang sudah ditanam , aplikasi SUPERGLIO (MOSA
GLIO) bisa dilakukan dengan mengambil 2 sendok makan SUPERGLIO (MOSA
GLIO) dan dimasukkan ke dalam 10-15
10 15 liter air, campur dan bisa diaplikasikan di
dekat batang tanaman / perakaran. Pada sore hari agar jamur Gliocladium dan
Trichoderma tidak mati terkena ultra violet dari sinar matahari langsung
• Ulangi kegiatan (b) diatas 2 bulan sekali untuk mengantisipasi layu mendadak
akibat serangan jamur tular tanah.

2. BIO – SPF
na 3 fungsinya yang utama, maka penggunaan BIO-SPF sangat
Karena
efektif dan efisien. Yakni sebagai
ebagai Pemacu pertumbuhan , Pelindung
dari penyakit, dan fungsinyasinya sebagai pupuk terbukti mampu
memberikan pertumbuhan yang signifikan pada berbagai jenis bibit
dan tanaman.
- Penggunaannya untuk bibit perlu direndam dengan 1 sdm
makan BIO–SPF dalam 5 liter air, selama 1-2
1 2 jam sebelum ditanam di polibag.
Selanjutnya bisa disemprotkan dengan dosis 2 sdm/tangki, dan atau
dikocorkan ke polibag secara berkala untuk mencegah (mengimunisasi
(mengimunisasi
tanaman) dari serangan penyakit .

3. TOP BN
• Campurkan 2 sendok makan TOP BN (MOSA BN) pada air 1 tangki
14 liter, dan lakukan penyemprotan di sore hari. Pengulangan 1-2
bulan sekali akan mampu menekan perkembangan penggerek

7
Teknolo gi Kar ya Anak
Ne ger i Untuk Ib u Pertiwi

www.agrokomplekskita.com | www.mosamandiri.co.id

Anda mungkin juga menyukai