Anda di halaman 1dari 13

Struktur dan Mekanisme Pernapasan pada Manusia

ERY LIONE NANULAITTA

102014052

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510

Ery.2014Fk052@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak :

Faringitis adalah radang tenggorokan (faring) disebabkan oleh virus maupun bakteri.
Faringitis kronis adalah merupakan suatu peradangan kronik dari mukosa faring dengan
melibatkan struktur kelenjar limfe setempat dan disertai dengan inflamasi pada tonsil dan daerah
sekitarnya disebabkan oleh infeksi sinus kronis. Penularannya dapat terjadi melalui udara
maupun sentuhan. Droplet masuk melalui saluran pernapasan atau mulut kemudian masuk ke
lapisan faring. Faring bereaksi terhadap proses infeksi tersebut hingga menyebabkan radang .
Droplet adalah partikel cairan yang dikeluarkan dari mulut pada waktu kita batuk, bersin, atau
berbicara, yang mungkin membawa infeksi untuk yang lain melalui udara.

Kata kunci : Faringitis, kronis, inflamsi,droplet.

Abstract : Pharyngitis is inflammation of the throat caused by a virus or bacteria. Chronic


pharyngitis is a chronic inflammation of the pharyngeal mucosa, involving the structure of local
lymph nodes and is accompanied by inflammation of the tonsils and surrounding area caused by
a chronic sinus infection. Transmission cn occur through the air and touch. Droplet entering
through the respiratory tract or mouth and then into the pharynx layer.Pharynx react to the
infection processand cause inflammation. Particle liquid droplet is expelled from the mouth
when we cough, sneeze or talk wich may carry the infection to others through the air.

Keyword : Pharynx, chronic, inflammation, droplet.

Pendahuluan :

Salah satu ciri-ciri dari makhluk hidup adalah bernapas. Dalam proses bernapas, manusia
memerlukan oksigen. Oksigen sangat diperlukan karena oksigen berfungsi membantu
perombakan bahan makanan dalam tubuh. Dimana perombakan makanan tersebut akan
menghasilkan energi yang digunakan oleh manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas
sehari-hari.1

1|Page
Sistem pernapasan berfungsi untuk mengambil O2 dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh
dan untuk mentransport CO2 yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer.1 Sistem
pernapasan merupakan system utama, sehingga apabila system ini tidak berfungsi maka system
lain pun tidak dapat berfungsi. 2

Pernapasan pada manusia tidak terjadi secara langsung, artinya udara tidak berdifusi
langsung masuk ke dalam sel pada tubuh manusia melalui seluruh permukaan kulit. Udara dapat
masuk ke dalam sel pada tubuh dengan melalui saluran pernapasan dan adanya organ-organ
pernapasan untuk pertukaran gas. Alat-alat pernapasan manusia secara garis besar antara lain
hidung, faring, laring, trakea dan paru-paru.1 Dengan adanya mekanisme pernapasan ini, maka
manusia dapat hidup dan beraktivitas dengan baik.1

Skenario :

Seorang wanita berumur 25 tahun, datang ke tempat praktik pribadi dokter dengan
keluhan demam sejak 3 hari yang lalu dan sakit pada saat menelan sejak 2 hari yang lalu, oleh
dokter yang memeriksanya dinyatakan wanita tersebut menderita faryngitis akut.

Hipotesis :

Sakit saat menelan disebabkan terjadinya peradangan pada faring.

Pembahasan :

Struktur Makroskopis dan Mikroskopis Saluran Pernapasan

Makroskopik Faring

Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya kelihatan seperti corong
dengan ukuran bagian atasnya lebih besar dan bagian bawah yang lebih sempit. Faring
merupakan ruang utama traktus resporatorius dan trakturs digestivus. Kantong fibromuskuler ini
dimulai dari dasartengkorak dan terus menyambung ke esophagus hingga setingga vertebra
cervical ke-6. Panjang dinding posterior faring pada orang dewasa ±14cm dan bagian ini
merupakan bagian dinding faring yang terpanjang. Dinding faring terbentuk oleh selaput lender,
fasia faringobasiler,pembungkus otot dan sebagian fasia bukofaringeal. 3

Berdasarkan letaknya maka faring dapat dibagi menjadi nasofaring, orofaring dan
laringofaring (hipofaring).

2|Page
(Gambar 1. Struktur faring) 4

Nasofaring merupakan bagian tertinggi dari faring, adapun batas-batas dari nasofaring ini antara
lain :3

- batas atas : Basis kranii

-batas bawah : Palatum mole

- batas depan : rongga hidung

- batas belakang : vertebra cervical

Nasofring yang relative kecil mengandung serta berhubungan erat dengan beberapa
struktur penting seperti adenoid, jaringan limfoid pada dinding lateral faring dengan resesus
faring yang disebut fossa rosenmuller, kantong ranthke yang merupakan invaginasi struktur
embrional hipofisis serebri, torus tubarius, suatu refleksi mukosa faring di ataas penonjolan
kartilago tuba eustachius, koana, foramen jugulare yang dilalui Nervus glossopharyngeus,
Nervus Vagus dan Nervus Asesorius spinal saraf cranial dan vena jugularis interna, bagian
petrosus os temporalis dan foramen laserum dan muara tuba eustachius. 3

Orofaring disebut juga mesofaring, karena terletak diantara nasofaring dan laringofaring.
Dengan batas-batas dari orofaring ini antara lain, yaitu :3

- batas atas : palatum mole

-batas bawah : tepi atas epiglottis

- batas depan : rongga mulut

3|Page
-batas belakang : vertebra cervicalis

Struktur yang terdapat di rongga orofaring adalah dinding posterior faring, tonsil palatine,
fosa tonsil serta arkus faring anterior dan posterior, uvula, tonsil lingual dan foramen sekum.
Laringofaring merupakan bagian terbawah dari faring. Dengan batas-batas dari laringofaring
antara lain, yaitu : 3

-batas atas : epiglotis

-batas bawah : kartilago krokoidea

-batas depan : laring

-batas belakang : vertebra cervicalis

Laringofaring disebut juga hipofaring dan terletak dibawah setelah orofaring. Dengan
batas-batas dari laringofaring antara lain,yaitu :5

-batas atas : epiglotis

-batas depan : laring

-batas bawah : esophagus

-batas belakang :vertebra cervicalis

Struktur-struktur yang terdapat di laringofaring :5

- Valekula : Dibentuk oleh dua buah cekung yang dibentuk oleh ligamentum glossoepiglotikaa
medial dan leteral (kantong pil).

- Epiglotis : Pada bayi, berbentuk omega dan padaa perkembangan menjadi lebar sampai dewasa.
Epiglotis berfungsi proteksi glottis ketika menelan minuman/makanan.

Pada tiap sisi laringofaring berjalan menuju Nervus laring superior di bawah dasar sinus
piriformis.

Ada dua ruang yang berhubungan dengan faring yang secara klinik mempunyai arti
penting yaitu ruang retrofaring dan ruang parafaring. Dinding anterior ruang retrofiring adalah
dinding belakang faring yang terdiri dari mukosa faring, fasia faringobasillaris dan otot-otot
faring. Ruang ini berisi jaringan ikat jarang dan fasia prevetebralis.5

Ruang ini mulai dari dasar tengkorak di bagian atas sampai batas paling bawah dari fasia
cervicalis. Serat-serat jaringan ikat di garis tengah mengikatnya pada vertebra. Di sebelah lateral
ruang ini berbatasan dengan fosa faringomaksila.5

4|Page
Ruang parafaring (fosa faringomaksila) merupakan ruang berbetuk kerucut dengan
dasarnya terletak pada dasar tengkorak dekat foramen jugularis dan puncaknya ada kornumayus
os hyid. Ruang ini dibatasi di bagian dalam oleh M. Konstriktor faring superior, batas luarnya
adalah ramus asendensus mandibular yang melekat dengan M. Pterigoid interna dan bagian
posterior kelenjar parotis. Fosa ini dibagi menjadi dua bagian yang tidak sama besarnya oleh os
stiloid dengan otot yang melekat padanya. Bagian anterior (presteloid) adalah bagian yang lebih
luas dan dpat mengalami proses supuratif. Bagian yang lebih sempit di bagian posterior (post
stiloid) berisi arteri karotis interna, vena jugularis interna, nervus vagus yang dibungkus dalam
suatu sarung yang disebut selubung karotis (carotid sheat). Bagian ini dipisahkan dari ruang
retrofiring oleh suatu lapisan fasia yang tipis.5

Otot-otot pada fring :

 M. constrictor pharyngis

- Sup : M. Pterygopharyngeus , M. Buccopharyngeus, M. Mylopharyngeus & M.


Glossopharygeus

- Med : M. Chondropharyngeus & M. Ceratopharyngeus

- Inf : M. Cricopharyngeus & M. Thyreopharyngeus

 M. Stylopharyngeus

 M. Salpingopharyngeus

 M. Palatopharyngeus

Laring

Bagian terbawah dari saluran nafas bagian atas. Bentuk menyerupai limas segitiga
terpancung dengan bagian atas lebih besar daripada bagian bawah.Topografi di vertebra cervical
IV s/d VI merupakan suatu saluran yang saling berhubungan, keatas dengan orofaring dan
kebawah dengan trakea. Merupakan struktur yang terbentuk oleh tulang raawan yang
dihubungkan dengan ligamentum dan otot.5

Didalam laring terdapat :5

- pita suara asli (pilka vokalis)

- pita suara palsu (pilka ventrikularis)

5|Page
Rima glotidis: bagian atas laring mulai dari pembukaan laring yang berbatasan dengan faring
sampai plika ventrikularis. Batas-batas laring sebagai berikut :

- Batas atas : aditus laring

- batas bawah : batas kaudal kartilago krikoid.

- batas depan : permukaan belakang epiglotis, tuberculum epiglotik, ligamenum tiroepiglotik,


sudut antara kedua belah lamina kart tiroid dan arkus kart tiroid.

-batas belakang : M. aritenoid transversus dan lamina kart krikoid

-batas lateral : membran quadraangularis, kart aritenoid, konus elastikus, dan arkus kart tiroid.

(Gambar 2. Struktur laring)6

Kerangka laring 5

- tulang hyoid

- beberapa kartilago :

- epiglotis

- kartilago krikoid

- kartilago aritenoid

6|Page
- kartilago korniculate

- kartilago kuneiforme

- kartilago tiroid

Kartilago tiroidea

- kartilago yang paling besar

- dibawah Os hioideum

- terdapat insissura tiroidea superior dapat diraba sebagai “adam apple”

- terdiri atas 2 lamina yang bersatu didepan bagai haluan kapal

- 2 buah kornu superior dan inferior, kanan dan kiri.

Kartilago krikoidea

- dibawah cartilage tiroid

- bagian terkuat dari kartilago laring

- ligamentum krikotiroid

-berbentuk lingkaran penuh

- tak mampu mengembang

-kartilago ini tampak seperti signet ring

Epiglotika

- kartilago fibroelastik

- epiglotis dewasa umumnya sedikit cekung

- memiliki struktur berbentuk seperti bet pingpong

-petiolus melekat pada kartilago tiroid tepat di atas korda vokalis

7|Page
Membran mukosa laring

- epitel squamosa ditemukan pada:

- pita suara

-bagian teratas dari vestibula laring

- epitel torak bersilia menyusun sisa dari rongga

- kelenjar mukosa ditemukan dalam :

- ventrikel dan saculus

- permukaan posterior darim epiglotis

- batas dari dinding arypiglotis

- Jaringan ikat Reinke’s layer

Otot-otot laring 5

- otot ektrinsik laring

Berfungsi dalam pergerakan dan fiksasi laring secara keseluruhan terdiri dari levator dan
depressor

- otot konstriksor

Otot ini memengaruhi posisi laring pada saat fonasi

Menurut fungsinya :

- otot elevator :

- M. milohioid

- M. geniohioid

- M. genioglosus

- M. Hioglosus

- M. digastrikus

- M. stilohioid

8|Page
- otot depressor :

- M. Omohioid

-M. Sternohioid

-M. Stilohioid

Struktur Mikroskopik

FARING

Faring merupakan suatu ruang pipih depan belakang yang dilalui dengan baik oleh udara
maupun makanan. Dapat dibagi menjadi nasofaring, terletak di bawah dasar tengkorak, belakang
nares posterior dan di atas pallatum molle;orofaring, di belakang rongga mulut dan permukaan
belakang lidah, dan laryngofaring, belakang laring.7

Dinding bagian samping dan belakang terdiri dari otot, karenanya ruangan dapat melebar
(dilatasi) atau menutup bila otot berkontraksi. Nasofaring tidak dapat tertutup sama sekali
walaupun ukurannya dapat berubah-ubah. Melalui aposisi palatum mole dan dinding belakang
faring, nasofaring dapat dipisahkan secara sempurna dari orofaring, gerakan ini terjadi sewaktu
menelan, sehingga dalam keadaan normal tidak mungkin bahkan makanan masuk ke dalam
nasofaring.7

Epitel yang membatasi nasofaring dapat merupakan epitel bertingkat silindris bersilia
atau epitel berlapis gepeng yang terdapat pada daerahyang mengalami pergesekan yaitu tepi
belakang palatum mole dan dinding belakang faring tempat kedua permukaan tersebut
mengalami kontak langsung sewaktu menelan. Daerah-daerah lainnya mempunyai jenis epitel
seperti saluran napas disertai dengan sel goblet. Lamina propria di daerah ini mengandung
banyak jaringan elastin, terutama di bagian luar yang berhubungan dengan otot rangka di faring.
7

Suatu submukosa hanya terdapat di bagian lateral nasofaring. Didalam lamina propria
terdapat kelenjar, terutama kelenjar mukosa. Namun dapat pula dijumpai kelenjar serosa dan
kelenjar campuran. Jaringan limfatik banyak dijumpai di seluruh bagian faring dan folikel-folikel
limfatik yang sebenarnya terdapat di bagian belakang nasofaring (adenoid atau tonsil faringea),
di bagian lateral pada masing-masing sisi tempat peralihan rongga mulut dan orofaring (tonsil

9|Page
palatina) dan pada akar lidah (tonsil lingua). Kumpulan jaringan limfoid di sebelah lateral bagian
nasofaring di sekitar muara saluran faringotimpni (eustachii) seringkali cukup besar hingga
mendapat sebutan “tonsil tuba”.7

LARING

Laring merupakan bagian saluran napas yang menghubungkan faring dan trakea. Selain
berfungsi sebagai bagian sitem konduksi pernapasan, laring memainkan peranan penting dalam
pembentukan suara (fonasi). Pada dindingnya terdapat suatu kerangka tulang rawan hialin dan
tulang rawan elastis, sejumlah jaringan ikat, otot rangka, dan kelenjar mukosa. 8

Tulang rawan utama pada laring (tiroid, trikoid,arytenoid) adalah tulang rawan hialin;
yang lebih kecil (kornikulata, kuneiformis, dan ujung arytenoid) adalah elastis, seperti tulang
rawan epiglottis. Tulang-tulang rawan bersama-sama tulang hyoid, dihubungkan oleh 3 selaput
pipih dan lebar : 8

(1) Tirohioid

(2) kuadratus

(3) krikovokal

Selaput-selaput tersebut terdiri atas jaringan ikat padat fibrosa dengan banyak serat-serat elastin,
terutama pada selaput krikovokal.

Pita suara sejati dan pita suara palsu (ligament vocal dan vestibular), masing-masing
merupakan tepi bebas atas selaput krikovokal (krikotiroid) dan tepi bebas bawah selaput
kuadratus (ariepiglotika). Menjulur ke lateral dari tiap-tiap sisi di antara pita suara sejati dan pita
suara palsu terdapat sinus dan kantung laring, yaitu sebuah celah kecil seperti diverticulum.
Tulang rawan krikoid berbentuk cincin cap lebih lebar di belakang daripada depan dan rongga di
dalamnya bersambung ke bawah dengan lumen trakea. Di belakang tulang rawan krikoid dan
tulang rawan arytenoid, dinding belakang faring dibentuk oleh otot rangka muskulus intrinsik
esophagus. Jadi, dari laring udara mengalir di antara kedua pita suara (rima glotidis) melalui
ruang krikoid ke trakea dan makanan berjalan melewati permukaan belakang krikoid kearah
lumen esophagus.8

Epitel mukosa yang membatasi laring bermacam-macam sesuai dengan tempatnya. Pada
permukaan depan dan sepertiga atas sampai setengah permukaan belakang epiglotis, kelipatan
ariepiglotika (tepi atas selaput kuadratus) dan pita suara, epitelnya adalah berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk. Seluruh permukaan yang basah ini mengalami gesekan. Bagian laring selebihnya
mempunyai epitel bertingkat silindris bersilia bersel goblet, yaitu epitel khas untuk saluran nafas
10 | P a g e
walaupun jenis epitel diatas pita suara terutama bertingkat silindris bersilia, umumnya dijumpai
pula bercak-bercak epitel berlapis gepeng. Pada pita suara, lamina propria dibawah epitel
berlapis gepeng itu pada dan terikat erat dengan jaringan ikat ligamentum vokalis dibawahnya.
Di dalam laring tidak ada submukosa, tetapi lamina propria dari membrane mukosanya tebal dan
mengandung banyak serat elastin. Di dalamnya terdapat kelenjar tubuloasinosayang kebanyakan
adalah mukosa. Beberapa asini mengandung bulan sabit serosa dan sebagian lagi merupakan
kelenjar (bersekresi) serosa murni. Pada permukaan epiglotis terutama ditemui kelenjar liur
campur, yang terbanyak di permukaan posterior atau laryngeal, terdapat beberapa kuncup kecap
di dalam epitelnya. Limfonodulus tersebar di dalam lamina propria.8

Silia epitel bagian laryngeal, seperti halnya di seluruh saluran napas, menyapu kearah
faring. Pada setiap potongan laring terdapat serat otot rangka. Di dinding posterior dan
posterolateral dijumpai serat-serat muskulus konstriktor. Berhubungan dengan selaput kuadratus
dan krikovokal terdapat serat-serat muscular intrinsic laring yaitu otot-otot yang berkaitan
dengan fonasi, bernafas, dan menelan.8

Vaskularisasi Faring dan Laring

Faring

Pendarahannya berasal dari A. pharyngea ascendes, A. Palatina ascendes dan ramus tonsillaris
cabang A. facialis, A. Palatina major dan A. canalis pterygoidei cabang A. Maxillaris interna
dann rami dorsales lingulae cabang A. Lingualis, pembuluh baliknya membentuk plexus yang
berhubungan dengan plexus pterygoideu dan ke arah bawah bermuara ke dalam V. Jugularis
interna dan V. Facialis.1

Laring

Pendarahannya berasal dari cabang A. Thyroidea superior, cabang A. Thyroidea inferior1

Persarafan Faring dan Laring

Faring

Persyarafan berasal dari plexus pharyngeus, dibentuk dari rami pharyngei N.


Glossopharyngeus, N. Vagus dan serabut-serabut simpatik postganglioner dari ganglion
cervicales superius yang letaknya di jaringan penyambung sebelah luar M. Constrictor pharyngis
medius. Unsur motoric utamanya adalah pars cranialis N. accesorius, saraf sensorik utamanya
berasal dari N. glossopharyngeus dan N. vagus.2

Laring

11 | P a g e
Persyarafan berasal dari cabang interna dan externa Nervus Laryngeus superior, Nervus
Reccurent, saraf simpatis. Persyarafan sensorik dan otonom berasal dari Rms. Int Nervus
laryngeus superior, Nervus reccurent ke kranial berlanjut Nervus laryngeus inferior untuk otot
intrinsic laring kec M. cricothyreoideus. 2

Pembahasan skenario

Faringitis akut adalah suatu penyakit peradangan tenggorok (faring) yang bersifat cepat
memberat. Umumnya menyerang lapisan mukosa (selaput lendir) dan submukosa faring. Disebut
faringitis akut atau kronis bila radangnya sudah berlangsung dalam waktu lama dan biasanya
tidak disertai gejala yang berat. Penyebabnya adalah sebagai berikut: 9

a. Radang ini dapat disebabkan oleh virus atau kuman

b. Biasanya disebabkan oleh bakteri streptokokus grup A. Namun bakteri lain seperti N.
gonorrhoeae, C. diphtheria, H. Influenza juga dapat menyebabkan faringitis.

c. Apabila disebabkan oleh infeksi virus biasanya oleh Rhinovirus,Adenovirus, Parainfluenza


virus dan coxsackie virus.

d. Faringitis juga bisa timbul akibat iritasi udara kering, merokok, alergi,trauma tenggorok,
penyakit refluks asam lambung, jamur, menelan racun, dsb.

Penularannya dapat terjadi melalui udara maupun sentuhan. Droplet masuk melalui saluran
pernapasan atau mulut kemudian masuk ke lapisan faring. Faring bereaksi terhadap proses
infeksi tersebut hingga menyebabkan radang . Droplet adalah partikel cairan yang dikeluarkan
dari mulut pada waktu kita batuk, bersin, atau berbicara, yang mungkin membawa infeksi untuk
yang lain melalui udara.9

Kesimpulan

System saluran pernapasan manusia dimulai dari hidung lalu masuk ke faring, laring,
trakea, bronchus, bronchiulus dan alveolus. Jika terdapat gangguan pada saluran pernapasan
maka dapat mengakibatkan berbagai macam gangguan seperti sakit saat menelan, demam, dsb.
Penularannya dapat terjadi melalui udara maupun sentuhan. Droplet masuk melalui saluran
pernapasan atau mulut kemudian masuk ke lapisan faring. Faring bereaksi terhadap proses
infeksi tersebut hingga menyebabkan radang .

Daftar Pustaka

1. Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC, 2004.h.266.

12 | P a g e
2. Suryo J. Herbal Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta: Penerbit B First,
2010.h.2-3.

3. Gunardi S. Anatomi Sistem Pernapasan. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2009

4. Gambar 1. Struktur faring. Diunduh dari :


http://search.tb.ask.com/search/AJimage.jhtml?&searchfor=letak+faring&p2=^Y6^xdm209^S11
372^id&n=780cc3ed&ss=sub&st=bar&ptb=65F1273F-8942-46E9-812C-
94A36C1811EA&si=awineasypdfconverter153706&tpr=sbt&imgsize=all&safeSearch=on&img
Detail=true

5. Djojodibroto D. Respirologi (Respiratory medicine). Jakarta: EGC;2009

6. Gambar 2. Struktur laring. Diunduh dari :


http://search.tb.ask.com/search/AJimage.jhtml?&searchfor=gambar+laring&ts=1432329975555
&p2=^Y6^xdm209^S11372^id&n=780cc3ed&ss=sub&st=bar&ptb=65F1273F-8942-46E9-
812C-
94A36C1811EA&si=awineasypdfconverter153706&tpr=sbt&imgsize=all&safeSearch=on&img
Detail=true

7. Lesson, C. Roland. Textbook of Histology. EGC. Jakarta: 1996

8. Carlos JL. Histologi dasar. Jakartaa: EGC;2005

9. Pembahasan Skenario. Diunduh dari :


http://www.pantirapih.or.id/index.php/artikel/umum/135-faringitis-akut

13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai