Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO MANAGEMENT

TIMBANG TERIMA

Pagi hari ini, di bangsal cempaka rumah sakit ciputra akan dilaksanakan operan
jaga oleh perawat shift malam kepeda perawat shift pagi. Perawat shift malam
diperankan oleh perawat Fitri, Perawat Heny, sedangkan perawat shift pagi
diperankan oleh perawat Rahayu dan perawat sunardi dengan karu Alfa dengan
jumlah pasien 5 pasien.

Semua perawat shift pagi dan shift malam beserta karu berkumpul di nurse station
untuk melakukan operan jaga pukul 07.00 WIB.

Perawat Heny : Assalamualaikum WR. Wb. Selamat pagi rekan-rekan semua (


Semua menjawab salam) pada pagi hari ini sebelum operan jaga
dimulai marilah kita buka operan jaga ini dengan membaca
basmalah bersama-sama ( bismillahhirrohmanirrahim). Untuk
katim malam saya persilahkan untuk menyampaikan operan jaga
kepada katim dan perawat yang shift pagi.

Perawat Fitri : Assalamualaikum, terimakasih atas kesempatannya. Saya akan


menyampaikan keadaan secara umum 3 pasien untuk hari ini.

1. An. P yang berumur 10 tahun dengan diagnosa medis dyspepsia.


Saat ini klien masih mengeluh nyeri abdomen pada kuadran kiri
atas yang dirasakan hilang timbul, kemudian klien masih
mengatakan sering mual dan muntah 2 kali sekitar pukul 04.00-
06.30 pagi hari ini. Kemudian klien mengatakan masih kurang
nafsu makan. Dan setelah dilakukan observasi terhadap klien,
klien tampak terbaring lemah di atas tempat tidur. Orang tua klien
mengatakan sejak kemarin malam klien tidak mau makan. Dapat
saya tarik setidaknya ada dua diagnosa keperawatan yang muncul,
yaitu:
1. Nyeri berhubungan dengan adanya iritasi mukosa lambung
2. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan intake
dan output yang tidak seimbang,
Untuk rencana tindakan saya serahkan kepada perawat fitri dapat
memaparkan intervensi yang akan dilakukan.”
untuk keluhan nyeri, akan dilakukan beberapa tindakan
keperawatan yaitu :
1. Mengkaji skala nyeri klien untuk memudahkan menentukan
prioritas tindakan.
2. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien
3. Mengajarkan tekhnik relaksasi,
4. Mengukur Tanda-Tanda Vital,
Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan ada perubahan
terhadap klien berupa nyeri berkurang sehingga dapat ditoleransi.
Untuk diagnosa kedua, akan dilakukan tindakan keperawatan
seperti :
1. Mengkaji pola makan klien
2. Pantau intake dan output klien
3. Menganjurkan untuk makan dengan porsi sedikit tapi
sering,
4. Menganjurkan makan makanan yang bervariasi.
Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan klien
menunjukkan perubahan berupa nafsu makan meningkat sehingga
kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi.
2. An. R usia 7 tahun dengan diagnosa medis fraktur femur. Saat ini
klien mengeluh nyeri pada bagian patah tulang, setelah dilakukan
observasi, tampak klien lemas , suhu tubuh : 38,0oC. Maka ada
dua diagosa keperawatan yang muncul, yaitu :
1. Nyeri berhubungan dengan adanya luka
2. Risiko infeksi berhubungan dengan adanya luka terbuka
Intervensi yang akan saya lakukan adalah untuk diagnosa pertama,
kami akan melakukan tindakan sebagai berikut :
1. Mengkaji skala nyeri klien untuk memudahkan menentukan
prioritas tindakan.
2. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien
3. Mengajarkan tekhnik relaksasi,
4. Mengukur Tanda-Tanda Vital,
Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan klien mengatakan
nyeri berkurang dan dapat di toleransi.
Selanjutnya, untuk diagnosa yang kedua, kami merencanakan
tindakan yaitu :
 Mengobservasi keadaan luka,
 Menggunakan tekhnik aseptik dan antiseptik pada saat
melakukan tindakan,
 Melakukan perawatan luka dengan cara membersihkan luka,
dan mengganti verban
3. An. D dengan diagnose HIV/AIDS, keluhan yang dirasakan
demam, diare dan tidak ada nafsu makan.
Tindak lanjut untuk shift berikutnya kolaborasi dengan gizi
terhadap diit yang diberikan kepada An. D dan dokter dalam untuk
terapi obat yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai