Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Disusun Oleh :

NAMA : Heny Nurul Ahdayani

NPM : 021.02.1151

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XVII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
MATARAM
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Pengertian Reumatik

Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat sistemik,
progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris
(Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal. 165).

Artritis rhemathoid (AR) merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang
walaupun manifestasi utamanya adalah Poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini
juga melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien Artritis Rhemathoid
terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progesifitasnya.
Pada umumnya selain gejala artikular, Artritis Rhemathoid dapat pula menunjukkan gejala
konstitusional berupa kelemahan umum, cepat lelah atau gangguan organ non-ertikular
lainnya (Nugroho, 2012).Rematik adalah penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
berbalik menyerang sendi, otot, tulang, dan organ tubuh lainnya. Kondisi ini dapat memburuk
dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Rematik lebih dikenal sebagai penyakit yang menyerang sistem otot dan tulang.
Padahal, rematik juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ lain, seperti jantung,
paru-paru, sistem saraf, ginjal, kulit, dan mata.

2. Penyebab Reumatik

a. Usia
Risiko terkena penyakit rematik, terutama rheumatoid arthritis, makin meningkat
seiring bertambahnya usia.
b. Jenis kelamin

Perempuan lebih berisiko terserang rheumatoid arthritis, lupus, atau sindrom Sjögren.
Sementara, ankylosing spondylitis diketahui lebih sering terjadi pada pria.

c. Infeksi
Paparan infeksi diperkirakan dapat memicu perkembangan penyakit rematik, seperti
lupus dan skleroderma.
d. Kondisi tertentu

Rematik lebih berisiko dialami oleh orang yang menderita kondisi tertentu,
seperti penyakit ginjal, hipertensi, hipertiroidisme, obesitas, diabetes, aus yang
berlebihan pada sendi, trauma, dan menopause dini.

e. Faktor lingkungan

Paparan asap rokok dan polusi udara juga diduga dapat meningkatkan risiko rematik.

Sebagian masyarakat di Indonesia masih menganggap bahwa mandi di malam hari


dapat menyebabkan rematik. Faktanya, mandi malam tidak menyebabkan rematik. Namun,
suhu dingin diketahui dapat memperburuk nyeri pada sebagian penderita rematik.

3. Gejala Rematik

Umumnya, gejala rematik pada masing-masing penderita berbeda karena


perbedaan respon imun tiap orang. Berikut ini adalah gejala yang paling umum ditemui
pada penyakit rematik, yakni:

 Nyeri sendi
 Pembengkakan pada sendi
 Kekakuan pada sendi
 Hangat dan kemerahan di area sendi
 Kelelahan
 Demam
 Penurunan berat badan

4. Patofisiologi
Sendi merupakan bagian tubuh yang paling sering terkena inflamasi dan degenerasi
yang terlihat pada penyakit rematik. Inflamasi akan terlihat pada persendian sebagai
sinovitis. Pada penyakit rematik inflamatori, inflamasi merupakan proses primer dan
degenerasi yang terjadi merupakan proses sekunder yang timbul akibat pembentukan
pannus (proliferasi jaringan synovial). Inflamasi merupakan akibat dari respon imun
(Nugroho, 2012).
Pada penyakit rematik degeneratif dapat terjadi proses inflamasi yang sekunder.
Sinovitis ini biasanya lebih ringan serta menggambarkan suatu proses reaktif. Sinovitis
dapat berhubungan dengan pelepasan proteoglikan tulang rawan yang bebas dari kartilago
artikuler yang 21 mengalami degenerasi kendati faktor-faktor imunologi dapat pula terlibat
(Nugroho, 2012).
Artritis Rhemathoid merupakan manifestasi dari respon sistem imun terhadap antigen
asing pada individu-individu dengan predisposisi genetik (Nugroho, 2012). Suatu antigen
penyebab Artritis Rhemathoid yang berada pada membran sinovial akan memicu proses
inflamasi. Proses inflamasi mengaktifkan terbentuknya makrofag. Makrofag akan
meningkatkan aktivitas fagositosisnya terhadap antigen dan merangsang proliferasi dan
aktivasi sel B untuk memproduksi antibody. Setelah berikatan dengan antigen, antibody
yang dihasilkan akan membentuk komplek imun yang akan berdifusi secara bebas ke
dalam ruang sendi. Pengendapan komplek imun ini akan mengaktivasi sistem komplemen
C5a (Nugroho, 2012). Komplemen C5a merupakan faktor kemotaktik yang selain
meningkatkan permiabilitas vaskuler, juga dapat menarik lebih banyak polimorfonukler
(PMN) dan monosit kearah lokasi tersebut (Nugroho, 2012). Fagositosi komplek imun
oleh sel radang akan disertai pembentukan dan pembebasan radikal oksigen bebas,
leukotrin, prostaglandin yang akan menyebabkan erosi rawan sendi dan tulang. Radikal
oksigen bebas dapat menyebabkan terjadinya depolimerisasi hialuronat sehingga
mengakibatkan terjadinya penurunan viskositas cairan sendi. Selain itu radikal oksigen
bebas juga merusak kolagen dan proteoglikan rawan sendi (Nugroho, 2012). Pengendapan
komplek imun akan menyebabkan terjadinya degranulasi mast cell yang menyebabkan
terjadinya pembebasan histamin dan berbagai enzim proteolitik serta aktivasi jalur asam
arakidonat yang akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran
sinovial dan akhirnya terbentuk pannus (Nugroho, 2012). Masuknya sel radang ke dalam
membran sinovial akibat pengendapan komplek imun menyebabkan terbentuknya pannus
yang merupakan elemen yang paling destruktif dalam pathogenesis Artritis Rhemathoid.
Pannus merupakan jaringan granulasi yang terdiri dari sel fibroblast yang berproliferasi,
mikrovaskuler dan berbagai jenis sel radang. Secara histopatologis pada daerah perbatasan
rawan sendi dan pannus terdapatnya sel mononukleus, umumnya banyak dijumpai
kerusakan jaringan kolagen dan proteoglikan (Nugroho, 2012)

5. Pengobatan Rematik

Pengobatan rematik bertujuan untuk pengendalian penyakit dan meredakan gejala yang
dialami pasien. Umumnya, dokter akan meresepkan obat antiinflamasi non steroid
(OAINS) untuk meredakan nyeri. Namun, pada pasien dengan nyeri berat, dokter akan
meresepkan obat yang mengandung steroid.

Selain meresepkan obat-obatan, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan


sejumlah hal berikut untuk membantu meredakan gejala:

 Mengelola stres dengan baik


 Berolahraga secara rutin
 Beristirahat yang cukup
 Menjalani pola makan sehat, lengkap, dan bergizi seimbang
LAPORAN KASUS

Nama Mahasiswa : Heny Nurul Ahdayani


NPM : 021.02.1151
1. PENGKAJIAN
A. Data Biografi
Nama : Ny. K , Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tanggal Lahir : 80 Tahun , Gol Darah: -
Pendidikan Terakhir :-
Agama : Islam
Status perkawinan : Tidak Kawin
TB/BB : 153 cm/ 45 kg
Penampilan : Rapi , Ciri-ciri Tubuh : Kuning coklat, tinggi
Alamat : Rt. 02 Dusun POndok Buak, Lingsar
Orang yang dekat dihubungi : Tn.”D”
Hubungan dengan lansia : Cucu
B. Riwayat keluarga
Ny. K mengatakan tidak mempunyai suami dan anak. Ny. K tinggal bersama
anak dari saudaranya
- Genogram
C. Riwayat Pekerjaan :

Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja

Alamat pekerjan : -

Berapa jarak dari rumah : -

Alat transportasi : -

Pekerjaan sebelumnya : Pedagang

Berapa jarak dari rumah : 20 m

Alat Transportasi : Jalan kaki


Sumber –sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan : Hasil berdagang

D. Riwayat Lingkungan Hidup

Tipe tempat tinggal : Permanen

Jumlah kamar : 4 kamar, Jumlah tongkat : tidak ada

Kondisi tempat tinggal: Rumah tidak bersih, banyak bekas abu rokok di lantai,
pencahayaan kurang terang, ventilasi baik tidak lembab, bersih tidak pengap

Jumlah orang yang tinggal dirumah : Laki-laki = 3 orang / Perempuan = 2 orang

Derajat privasi : Sangat di perhatikan oleh orang yang ada di rumah tersebut

Tetangga terdekat : Ada

Alamat / telpon : Rt 02 dusun pondok buak, Lingsar

E. Riwayat rekreasi

Hobby/minat : bertanam

Keanggotaan organisasi : tidak mempunyai keanggotaan

Liburan perjalanan : tidak ada, klien lebih banyak dirumah

F. Sistem pendukung

Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi : perawat

Jarak dari rumah : 30 m

Rumah Sakit : Rumah Sakit Awet Muda

Klinik : Praktik Dokter Nyoman

Pelayanan Kesehatan di rumah : tidak ada

Makanan yang dihantarkan : tidak ada

Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : memberikan obat jika klien sakit
G. Diskripsi Kekhususan

Kebiasaan ritual : sholat tepat waktu dan selalu mengaji walaupun terdapat
gangguan pada penglihatan

H. Status Kesehatan

Status kesehatan untuk selama setahun yang lalu : setahun terakhir, klien merasa
sakit pada bagian persendian dan penglihatan buram

Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : klien mengatakan tidak
menderita penyakit yang parah hanya deman dan pilek biasa.

I. Keluhan Utama : Nyeri


● Provokative / Paliative : Klien mengatakan nyeri dirasakan saat
melakukan aktivitas berlebih (P)

● Quality / Quantity : Nyeri kadang terasa seperti dituduk

● Region : Klien mengatakan nyeri di persendian

● Severity Scale : Klien mengatakan skala nyeri 4

● Timming : Nyeri yang dirasakan hilang timbul

Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah Kesehatan : Memijat dan meminum obat

Obat-Obatan :

No Nama Obat Dosis Keterangan

1 Asam mafenamat 2x sehari

Status Imunisasi : (Catat tanggal terbaru)

Tetanus, Difteri : Tidak ada

Pneomovaks : Tidak ada

Alergi : (Catatan agen dan reaksi spesifik)


Obat-obatan : Tidak ada

Makanan : Tidak ada

Faktor Lingkungan : Tidak ada

Penyakit yang diderita : rematik

J. Aktivitas sehari-hari

Indeks Katz :A

Oksigenasi : frekuensi nafas 20x/menit, klien tidak menggunakan alat bantu


pernafasan, bernafas melalui hidung

Cairan & Elektrolit : Frekuensi: kurang lebih 8 gelas sehari Jumlah: secukupnya,
Jenis, air mineral

Nutrisi : frekuensi: 3x sehari, Jumlah: 3 porsi secukupnya, jenis: nasi,


lauk pauk seperti sayur, ikan.ayam.

Eliminasi : Frekuensi: 1x sehari Konsistensi: padat , Frekuensi: 6x sehari


Warna: kuning

Aktivitas : Mandiri pergi ke toilet, berpindah dan mandi, pasien tidak


menggunakan alat bantu berjalan

Istirahat & Tidur : Klien tidur selama 7-8 jam/ hari

Personal Hygiene : 2x sehari pada pagi hari dan sore hari sebelum Ashar.

Seksual : tidak terkaji

Rekreasi : Klien lebih banyak dirumah karena tidak bisa berjalan terlalu
jauh dan hanya berjalan kerumah tetangga terdekatnya saja
Psikologis :

- Persepsi Klien : Klien tetap bersyukur dengan kondisinya seperti ini


- Konsep diri : Klien menyadari bahwa dirinya adalah lansia
- Emosi : Emosi klien stabil
- Adaptasi : Klien mulai sulit beradaptasi dengan limgkungan sekitarnya
dikarenakan kondisi dirinya
- Mekanisme Pertahanan Diri : Tidak terkaji
K. Tinjauan sistem
a. Keadaan umum : Composmentis (E4, V5, M6).
TTV : TD: 120/80 mmHg RR: 20x/m N: 80 x/m S: 36,5C
b. Integumen : Kulit terlihat keriput warna kulit bintik-bintik hitam .
c. Kepala : Bentuk bulat, distribusi rambut merata, warna dominan putih.
d. Mata : Simetris, sklera berwarna putih, konjungtiva tidak Anemis.
e. Telinga : Simetris,Tampak bersih, pendengaran tidak baik, tidak ada
benjolan, tidak cairan yang keluar.
f. Mulut & tenggorokan : Mulut bersih, gigi tidak lengkap, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
g. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
h. Dada : Simetris, tidak ada pembengkakan.
i. Sistem pernafasan : Pernafasan normal, tidak ada masalah
j. Sistem kardiovaskuler : TD 120/80 mmHg
k. Sistem gastrointestinal : Tidak ada masalah, terdengar suara bising usus, makan 3x
sehari hanya bisa menghabiskan 1 porsi, BAB 1x sehari.
l. Sistem perkemihan : BAK lancar 6x sehari, tidak ada inkontinensia urin.
L. Screening Masalah Kesehatan Lanjut Usia
a. Short Portable Status Mental Questioner (SPSMQ)
Benar Salah No Pertanyaan
√ 1 Tanggal berapa hari ini?
√ 2 Hari apa sekarang?
√ 3 Apa nama tempat ini?
√ 4 Dimana alamat anda?
√ 5 Berapa umur anda?
√ 6 Kapan anda lahir?
√ 7 Siapa presiden Indonesia sekarang?
√ 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
√ 9 Siapa nama ibu anda?
Jumla Jumlah 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
h angka baru, semua secara menurun
Hasil : fungsi intelektual utuh
Interpretasi hasil:
a. Salah 0-3: fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10: Kerusakan intelektual berat
Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu salah 1 sehingga disimpulkan Ny. S
memiliki fungsi intelektual utuh.
b. APGAR keluarga

No Item Penilaian Selalu Kadang- Tidak


(2) kadang (1) Pernah (0)
1 A : adaptasi V
Saya puas bisa kembali pada
keluarga (teman-teman) saya
untuk membantu apabila saya
mengalami kesulitan
( adaptasi )
2 P : Partnership V
Saya puas dengan cara keluarga
( teman-teman ) saya
membicarakan sesuatu dan
mengungkapkan masalah dengan
saya ( hubungan )
3 G : Growth V
Saya puas bahwa keluarga
( teman-teman ) saya menerima
dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan aktivitas
( pertumbuhan )
4 A : Afek V
Saya puas dengan cara keluarga
( teman-teman ) saya
mengekspresikan afek dan
berespon terhadap emosi saya
seperti, marah sedih, atau
mencintai
5 R : Resolve V
Saya puas dengan cara teman
dan keluarga saya dan saya
menyediakan waktu bersama-
sama mengekspresikan afek
dan berespon
Keterangan : Disfungsi keluarga sedang

- Total nilai < 3 : disfungsi keluarga yang


sangat tinggi
- Total nilai 4 – 6 : disfungsi keluarga
sedang
- Total nilai 7 – 10 : tidak ada disfungsi keluarga

c.The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)


1. Jam berapa biasanya anda mulai tidur malam?
Ny. K mengatakan tidur jam 21.00 pada malam hari
2. Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam?
Ny. K mengatakan biasanya langsung tertidur
3. Jam berapa anda biasanya bangun pagi?
Ny. K mengatakan bangun waktu subuh sekitar jam 5 pagi
4. Berapa lama anda tidur dimalam hari?
Ny. K mengatakan tidur selama 8 jam sehari
5. Selama satu bulan terakhir, Tidak pernah 1x 2x ≥3x
seberapa sering masalah-masalah dalam sebulan seminggu seminggu seminggu
dibawah ini mengganggu tidur terakhir (1) (2) (3)
anda?
(0)

a. Tidak mampu tertidur selama 30 V


menit sejak berbaring

b. Terbangun ditengah malam atau V


terlalu dini

c. Terbangun untuk kekamar mandi V

d. Tidak mampu bernafas dengan V


baik

e. Batuk atau mengorok V

f. Kedinginan dimalam hari V

g. Kepanasan dimalam hari V

h. Mimpi buruk V

i. Terasa nyeri V

j. Alasan lain V

6. Selama satu bulan terakhir, V


seberapa sering anda
menggunakan obat tidur?

7. Selama satu bulan terakhir, V


seberapa sering anda mengantuk
ketika melakukan aktivitas
disiang hari?

8. Selama satu bulan terakhir, V


berapa banyak masalah
yangandadapatkan dan anda
selesaikan permasalahan
tersebut?

SangatBaik (0) Cukup Cukup Sangat


Baik buruk (2) Buruk (3)

(1)

9. Selama satu bulan terakhir, V


bagaimana anda menilai
kepuasan tidur anda?

SKORING

Komponen Keterangan Skor

Latensitidur Skor pertanyaan #9 0

Durasitidur Skor pertanyaan #2 (<15 menit=0; 16-30 menit=1; 31-60 menit=2; 0


>60 menit=3) + skor pertanyaan #5a (jika jumlah skor dari kedua
pertanyaan tersebut jumlahnya 0=0; 1-2=1; 3-4=2; 5-6=3)
Kualitas tidur Skor pertanyaan #4 (>7=0; 6-7=1; 5-6=2 ;<5=3) 0

Efisiensi Jumlah jam tidur (#4) / Jumlah jam ditempattidur (kalkulasi #1 & 0
kebiasaan #3) x 100% (>85%=0; 75-84%=1; 65-74%=2; <65%=3)
tidur

Gangguan Jumlahskor #5b hingga #5j (0=0; 1-9=1; 10-18=2; 19-27=3 ) 1


tidur

TOTAL (≤5 = kualitas tidur baik, >5-21=kualitas tidur buruk) 1


d. MORSE FALL SCALE (MFS)
1) Nama Lansia : Ny. K
2) Umur : 80 tahun
3) Tanggal : Senin, 20 Juni 2021

No Pengkajian Skala Nilai Ket.

1 Riwayat jatuh: apakah lansia pernah Tidak 0 0


jatuh dalam 3 bulan terakhir pernah

Pernah 25

2 Diagnosa sekunder: apakah lansia Tidak 0 0


memiliki lebih dari satu penyakit?
Ya 15

3 Alat bantu jalan: 0 30

- Bed rest/dibantu perawat


- Kruk/tongkat/walker 15

- Berpegangan pada benda-benda 30


di sekitar (kursi, lemari, meja)
4 Terapi intravena: apakah saat ini Tidak 0 0
lansia terpasang infus?
Ya 20

5 Gaya berjalan/cara berpindah: 0 0

- Normal /bed rest/immobile


(tidak dapat bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10

- Gangguan/tidak 20
normal(pincang/diseret)
6 Status mental 0 0

- Lansia menyadari kondisi


dirinya
- Lansia mengalami keterbatasan 15
daya ingat
Total Nilai 30

Keterangan : Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar

Tingkatan Resiko Nilai MFS Tindakan

Tidak beresiko 0 – 24 Perawatan dasar

Resiko rendah 25 – 50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar

Resiko tinggi ≥ 51 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh resiko tinggi


A. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
1 Ds: Proses Gangguan
- Ny. K mengatakan nyeri pada persendian penyakit rasa nyaman
- Ny. K mengatakan tidak bisa berjalan jauh dan
hanya berjalan ke rumah tetangga Nyeri
Do :
- Ny. K tampak memegang lutut nya Gangguan
- Ny. K nampak berjalan dan terlihat menahan rasa nyaman
sakit

2 Ds: Proses Nyeri akut


- Ny. K mengatakan nyeri pada persendian penyakit
- Ny. K mengatakan tidak bisa berjalan jauh dan
hanya berjalan ke rumah tetangga Nyeri akut
Do :
- Ny. K tampak memegang lutut nya
- Ny. K nampak berjalan dan terlihat menahan
sakit
3 Ds: Proses Resiko jatuh
- Ny. K mengatakan nyeri pada persendian penyakit
- Ny. K mengatakan tidak bisa berjalan jauh dan
hanya berjalan ke rumah tetangga Nyeri
- Ny. K mengatakan penglihatan sudah buram
Do : Gangguan
- Ny. K tampak memegang lutut nya rasa nyaman
- Ny. K nampak berjalan dan terlihat menahan
sakit
- Ny. K nampak tidak menggunakan tongkat Resiko jatuh
ketika berjalan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa Nyaman berhubungan dengan nyeri
2. Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit
3. Risiko jatuh berhubungan dengan kesulitan gangguan berjalan
C. INERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnose keperawatan Kriteria hasil Intervensi
1. Gangguan rasa Setelah melakukan - Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
Nyaman berhubungan kunjungan a selama 3 kali pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
dengan nyeri kunjungan, harapkan - gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
gangguan rasa nyaman - anjurkan mengambil posisi nyaman
teratasi - Anjurkan menarik nafas dalam untuk mengintensifkan relaksasi
- Demonstrasikan dan latih Teknik relaksasi.
2. Nyeri akut Setelah melakukan - Jelaskan penyebab dan factor resiko penyakit
berhubungan dengan kunjungan selama 3 kali - Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala memberat
proses penyakit kunjungan, harapkan atau tidak biasa
nyeri akut berkurang - Anjurkan menarik nafas dalam untuk mengintensifkan relaksasi
- Demonstrasikan dan latih Teknik relaksasi.
- Lakukan kompres pada daerah yang cedera
- Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibat panas
3. Resiko jatuh Setelah melakukan - Berikan penyuluhan tentang apa saja bahaya lingkungan yang ada
berhubungan dengan kunjungan keluarga disekitar yang dapat menyebabkan resiko jatuh
gangguan berjalan selama 3 kali kunjungan, - Anjurkan untuk memakai alat bantu jalan (jika membutuhkan)
harapkan mengenal - Ajarkan gerakan latihan keseimbanganIdentifikasi pemahaman
masalah keluarga teratasi tentang kondisi kesehatan saat ini
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Hari/ Tgl Implementasi Evaluasi


Dx

1 22/12/21 - menciptakan lingkungan tenang dan tanpa S: Ny. K mengatakan mengerti cara melatih rasa
gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman
nyaman, jika memungkinkan
O: ny. K nampak mendengarkan dan menirukan cara
- menggunakan nada suara lembut dengan irama
melatih nafas dalam
lambat dan berirama
- menganjurkan mengambil posisi nyaman A: masalah teratasi sebagian
- menganjurkan menarik nafas dalam untuk
P: intervensi di lanjutkan.
mengintensifkan relaksasi
- mendemonstrasikan dan latih Teknik relaksasi. - Menganjurkan menarik nafas dalam untuk
mengintensifkan relaksasi
- Melatih teknik relaksasi

2 - Menjelaskan penyebab dan factor resiko penyakit S: Ny. K mengatakan mengerti tentang cara mengatasi
- Menganjurkan melapor jika merasakan tanda dan yang dijelaskan
gejala memberat atau tidak biasa
O: Ny. K nampak memperhatikan penjelasan tentang
- Menganjurkan menarik nafas dalam untuk
cara mengatasi nyeri
mengintensifkan relaksasi
- Mendemonstrasikan dan latih Teknik relaksasi. A: masalah teratasi sebagian
- Melakukan kompres pada daerah yang cedera
P: Intervensi di lanjutkan.
- mengajarkan cara menghindari kerusakan
jaringan akibat panas - Menganjurkan menarik nafas dalam untuk
mengintensifkan relaksasi
- Mendemonstrasikan dan latih Teknik relaksasi.

3 - memberikan penyuluhan tentang apa saja bahaya S: Ny. K mengatakan mengerti akan penjelasan yang di
lingkungan yang ada disekitar yang dapat jelaskan tentang cara mencegah reseko jatuh
menyebabkan resiko jatuh
O: Ny. K nampak memperhatikan penjelasan
- Menganjurkan untuk memakai alat bantu jalan
(jika membutuhkan) A: Masalah teratasi
- Mengajarkan gerakan latihan
P: Intervensi di hentikan
keseimbanganIdentifikasi pemahaman tentang
kondisi kesehatan saat ini
No. Hari/ Tgl Implementasi Evaluasi
Dx

1 23/12/21 - menciptakan lingkungan tenang dan tanpa S: Ny. K mengatakan mengerti cara melatih rasa
gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman
nyaman, jika memungkinkan
O: ny. K nampak mendengarkan dan menirukan cara
- menggunakan nada suara lembut dengan irama
melatih nafas dalam
lambat dan berirama
- menganjurkan mengambil posisi nyaman A: masalah teratasi sebagian
- menganjurkan menarik nafas dalam untuk
P: intervensi di lanjutkan.
mengintensifkan relaksasi
- mendemonstrasikan dan latih Teknik relaksasi. - Menganjurkan menarik nafas dalam untuk
mengintensifkan relaksasi
- Melatih teknik relaksasi

2 - Menjelaskan penyebab dan factor resiko penyakit S: Ny. K mengatakan mengerti tentang cara mengatasi
- Menganjurkan melapor jika merasakan tanda dan yang dijelaskan
gejala memberat atau tidak biasa
O: Ny. K nampak memperhatikan penjelasan tentang
- Menganjurkan menarik nafas dalam untuk
cara mengatasi nyeri
mengintensifkan relaksasi
- Mendemonstrasikan dan latih Teknik relaksasi. A: masalah teratasi sebagian
- Melakukan kompres pada daerah yang cedera
P: Intervensi di lanjutkan.
- mengajarkan cara menghindari kerusakan
jaringan akibat panas - Menganjurkan menarik nafas dalam untuk
mengintensifkan relaksasi
- Mendemonstrasikan dan latih Teknik relaksasi.

No. Hari/ Tgl Implementasi Evaluasi


Dx

1 23/12/21 - menciptakan lingkungan tenang dan tanpa S: Ny. K mengatakan mengerti cara melatih rasa
gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman
nyaman, jika memungkinkan
O: ny. K nampak mendengarkan dan menirukan cara
- menggunakan nada suara lembut dengan irama
melatih nafas dalam
lambat dan berirama
- menganjurkan mengambil posisi nyaman A: masalah teratasi
- menganjurkan menarik nafas dalam untuk
P: intervensi di hentikan
mengintensifkan relaksasi
- mendemonstrasikan dan latih Teknik relaksasi.
2 - Menjelaskan penyebab dan factor resiko penyakit S: Ny. K mengatakan mengerti tentang cara mengatasi
- Menganjurkan melapor jika merasakan tanda dan yang dijelaskan
gejala memberat atau tidak biasa
O: Ny. K nampak memperhatikan penjelasan tentang
- Menganjurkan menarik nafas dalam untuk
cara mengatasi nyeri
mengintensifkan relaksasi
- Mendemonstrasikan dan latih Teknik relaksasi. A: masalah teratasi
- Melakukan kompres pada daerah yang cedera P: Intervensi di hentikan
- mengajarkan cara menghindari kerusakan
jaringan akibat panas

Anda mungkin juga menyukai