Anda di halaman 1dari 29

PEMBUATAN ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG PENYAKIT

"ANEMIA SEL SABIT"

PADA Ny M.A DENGAN DIAGNOSA ANEMIA SEL SABIT

Mata kuliah: Ilmu Dasar Keperawatan

Dosen Pengajar: Ns.Sofitje Pangkerego S.Kep, M.Kes

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

GIDEON PIRI (KETUA) (23 061 100)

BULAN ABBAS (23 061 075)

MARSYA LONDAH (23 061 095)

AIRIN WALELENG ( 23 061 072)

UNIVERSITAS SARI PUTRA INDONESIA TOMOHON

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

TAHUN 2024
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Definisi

Anemia adalah keadaan yang menunjukan rendahnya hitung sel darah merah, kadar
hemoglobin, dan hematokrit dibawa normal. Anemia bukan merupakan suatu penyakit tunggal,
melainkan merupakan pencerminan terhadap keadaan suatu penyakit atau gangguan pada
fungsi tubuh. Secara fisiologis, anemia terjadi apa bila terhadap kekurangan jumlah hemoglobin
untuk mengangkat oksigen ke jaringan. Prevelensi anemia di Indonesia menurut kelompok
populasi paling sering terjdi pada populasi wanita dewasa hamil dengan prevelensi 50-70%, di
ikuti wanita dewasa tidak hamil 30-40%, laki-laki dewasa 20-30%, dan anak-anak usia sekolah
25-35% (Handayani & Haribowo, 2008).

Anemia sel sabit merupakan suatu kelainan pada darah akibat perubahan asam amino ke-6
pada rantai protein globin.Hal ini menyebabkan terbentuknya hemoglobin S (HbS) dan
perubahan bentuk sel darah merah menjadi serupa dengan sabit.Pada penyakit sel sabit, sel
darah merah memiliki hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal,
sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi
seperti sabit. Sel yang berbentuk sabit menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam
limpa, ginjal, otak, tulang dan organ lainnya serta menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen
ke organ tersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati pembuluh darah,
menyebabkan anemia berat, penyumbatan aliran darah, kerusakan organ dan mungkin
kematian.

2. Etiologi

Anemia sel sabit adalah gangguan resesif autosomal yang disebabkan pewarisan dua salinan
gen hemoglobin defektif, masing-masing satu dari orang tua. Hemoglobin yang cacat tersebut,
yang disebut hemoglobin S (HbS), menjadi kaku dan membentuk konfigurasi seperti sabit jika
terpajan oksigen berkadar rendah. Tekanan oksidatif juga memicu produksi hasil akhir glikasi
yang masuk ke dalam sirkulasi, sehingga memperburuk proses patologi vaskular pada individu
yang mengidap anemia sel sabit. Sel darah merah pada anemia sel sabit ini kehilangan
kemampuan untuk bergerak dengan mudah melewati pembuluh yang sempit dan akibatnya
terperangkap di dalam mikrosirkulasi. Hal ini menyebabkan penyumbatan aliran darah ke
jaringan di bawahnya, akibatnya timbul nyeri karena iskemia jaringan. Meskipun bentuk sel
sabit ini bersifat reversible atau dapat kembali ke bentuk semula jika saturasi hemoglobin
kembali normal, sel sabit sangat rapuh dan banyak yang sudah hancur di dalam pembuluh yang
sangat kecil, sehingga menyebabkan anenia, Sel-sel yang telah hancur disaring dan
dipindahkan dari sirkulasi ke dalam limpa, kondisi ini mengakibatkan limpa bekerja lebih berat.
Jaringan parut dan kadang-kadang infark (sel yang sudah mati) dari berbagai organ, terutama
limpa dan tulang. dapat terjadi. Disfungsi multiorgan sering terjadi setelah beberapa tahun.Hal-
hal yang dapat menjadi penyebab anemia sel sabit adalah: (Price A Sylvia, 1995, hal: 239)
a) Infeksi

b) Disfungsi jantung

c) Disfungsi paru.

d) Anastesi umum

e) Dataran tinggi

f) Menyelam

3. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala yang timbul akibat dari anemia sel sabit adalah penyumbatan pembuluh
darah dengan manifestasi sebagai berikut:

a.Infark pada berbagai organ seperti ginjal, paru-paru dan susunan saraf.

b. Pada anak berupa kegagalan untuk tumbuh dengan normal, gangguan pertumbuhan. dan
perkembangan serta sering terserang infeksi bakteri khuhusnya infeksi pneumokok

c.Limpa membesar tetapi karena adanya infrak berulang menyebabkan limpa menjadi atrofi dan
tidak berfungsi sebelum anak mencapai 8 tahun. Proses ini disebut sebagai outosplenektomi.
Kepekaan terhadap infeksi menetap selama hidup.

d. Tangan dan kaki bengkak terasa sakit, meradang (sindrom tangan dan kaki yang dikenal
sebagai daktilitis) terlihat pada sekitar 20%-30%anak-anak berumur 2 tahun. Daktilitis di
akibatkan oleh iskemia dan infrak tulang metakarpal serta tulang metatarsal keadaan tersebut
disertai oleh demam.

e. Krisis sel sabit. Krisis yang menyakitkan rekuren dan melemahkan merupakan. penyebab
utama morbiditas penyakit sel sabit.

f. Tanda-tanda pada jantung akibat anemia seperti takikardia atau bising sering terjadi, Dapat
juga terjadi pembesaran jantungdan payah jantung kongestif.

g.Subscribe with a free trial.Pada ginjal dapat terjadi gangguan kemampuan pemekatan urine.
Infrak berulang dapat mengakibatkan nekrosis papila dan hematuria.

h. Pada paru sering terjadi infeksi paru yang berulang.Tukak tungkai kronis di atas mata kaiki
dan sepanjang permukaan medial tibia

4. Komplikasi

Komplikasi anemia sel sabit meliputi infeksi, hipoksia dan iskemia, episode thrombosis, stroke,
gagal ginjal, dan priapiosmus (nyeri abnormal dan ereksi penis terus menerus).Pasien dengan
anemia sel sabit biasanya rentan terhadap infeksi, terutama pneumonia dan osteomielitis.
Mereka dapat mengalami krisis aplastika dengan infeksi dan dapat menderita batu kandung
empedu (akibat peningkatan hemolisis yang menyebabkan batubilirubun) dan ulkus tungkai.
Ulkus dapat bersifat kronis dan nyeri serta memerlukan tandur kulit. Infeksi merupakan
penyebab kematian utama.

5. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan darah lengkap: retikulosit (jumlah darah bervariasi dari 30%- 50%), leukositos
(khususnya pada krisis vaso oklusit) penurunan Hb/Ht dan total SDM.

b. Pemeriksaan pewarnaan SDM: menunjukkan sabit sebagian atau lengkap, sel bentuk bulan
sabit.Tes tabung turbiditas sabit: pemeriksaan rutin yang menentukan adanya hemoglobin S,
tetapi tidak membedakan antara anemia sel sabit dan sifat yang diwariskan (trait).

d. Elektroforesis hemoglobin mengidentifikasi adanya tipe hemoglobin abnormal dan


membedakan antara anemia sel sabit dan anemia sel trait.

e. LED: meningkat.

f GDA: dapat menunjukkan penurunan PO2.

g Bilirubin serum: meningkat.

h LDH meningkat.

IVP: mungkin dilakukan untuk mengevaluasi kerusakan ginjal.

j Radiografik tulang mungkin menunjukkan perubahan tulang.

Rontgen: mungkin menunjukkan penipisan tulang.

6. Penatalaksanaan

Sekitar 60% pasien anemia sel sabit mendapat serangan nyeri yang berat hampir terus-
menerus dan terjadinya anemia sel sabit selain dapat disebabkan karena infeksi dapat juga
disebabkan oleh beberapa faktor misalnya perubahan suhu yang ekstrim, stress fisis atau
emosional lebih sering serangan ini terjadi secara mendadak.Pada kehamilan usahakan agar
Hb berkisar sekitar 10-12 g/dl pada trimester ketiga. Kadar Hb perlu dinaikkan hingga 12-14 g/dl
sebelum operasi. Penyuluhan sebelum memilih teman hidup adalah penting untuk mencegah
keturunan yang homozigot dan mengurangi kemungkinan heterozigot.Sampai saat ini belum
diketahui ada pengobatan yang dapat memperbaiki pembentukan sabit, karena itu pengobatan
secara primer ditujukan untuk pencegahan dan penunjang. Karena infeksi tampaknya
mencetuskan krisis sel sabit, pengobatan ditekankan pada pencegahan infeksi, deteksi dini dan
pengobatan segera setiap ada infeksi pengobatan akan mencakup pemberian antibiotik dan
hidrasi dengan cepat dan dengan dosis yang besar. Pemberian oksigen hanya dilakukan bila
penderita mengalami hipoksia. Nyeri hebat yang terjadi secara sendiri maupun sekunder
terhadap adanya infeksi dapat mengenai setiap bagian tubuh. Tranfusi hanya diperlukan
selama terjadi krisis aplastik atau hemolitis.

7.Patofisiologi
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA
TOMOHON

NAMA MAHASISWA YANG MENGKAJI: NIM:

UNIT : RS BETHESDA TOMOHON .TGL PENGKAJIAN : 25-01-2024

RUANG/KAMAR: Mawar .WAKTU PENGKAJIAN: 08:00

TGL MASUK RS: 25-01-2024 Auto Anamnese : hh.

Allo Anamnese :

I. IDENTIFIKASI
A. KLIEN
NAMA INITIAL :Ny M.A
TEMPAT /TGL LAHIR(UMUR) : TOMOHON, 30-03-1993
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI PEREMPUAN
STATUS PERKAWINAN : Menikah
JUMLAH ANAK :1
AGAMA/SUKU : Kristen
WARGA NEGARA : INDONESIA ASING
BAHASA YANG DIGUNAKAN : INDONESIA

DAERAH…………………………………………………………..

ASING……………………………………………………………….

PENDIDIKAN : SMA

PEKERJAAN : IRT

ALAMAT RUMAH : kakaskasen 2

B. PENANGGUNG JAWAB

NAMA : Tn. B.K


ALAMAT : Kakaskasen 2
HUBUNGAN DENGAN KLIEN : Suami
II. DATA MEDIK
A. DIKIRIM OLEH : UGD DOKTER PRAKTEK
B. DIAGNOSA MEDIK :
Anemia
 SAAT MASUK :

 SAAT PENGKAJIAN : Anemia sel sabit

III. KEADAAN UMUM


A. KEADAAN SAKIT : Klien tampak sakit ringan/sedang/berat/tidak tampak sakit
B. ALASAN :Tak bereaksi/baring lemah/duduk/aktif/gelisah/posisi tubuh……..
…………………../pucat cyanotis/sesak napas/penggunaan alat medik……
………………………………………………………………………………………………………….
Lain-lain……………………………………………………………………………………………..
C. KELUHAN UTAMA : Nyeri dada
D. RIWAYAT KELUHAN UTAMA: (PQRST.DI NARASIKAN
Pasien mengeluh nyeri,terasa seperti di tusuk-tusuk,nyeri dibagian dada sebelah kiri,skala
4,nyeri hilang timbul

E. KELUHAN YANG MENYERTAI:……………………………………………...............................................


…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
F. TANDA-TANDA VITAL”
1. KESADARAN:
 Kualitatif : Compos mentis somnolens Coma
Apatis Soporocomateus
 Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow :
 Respon Motorik : 6 Jumlah: 15
 Respon Bicara : 5
 Respon membuka mata : 4
Kesimpulan :………………………………………………………………………………………..
 Flaping Tremor/asterixis : Positif negative

2. TEKANAN DARAH : 110/70mmhg


MAP : …………………………………….mmhg
Kesimpulan :………………………………………………………………………………………………
3. SUHU : 36,50C Oral Axillar Rectal

4. NADI : 90x/ menit


5. PERNAPASAN : Frekuensi 20x/menit
Irama : Teratur Kusmaul Cheynes-stokes

Jenis : Dada Perut


G. PENGUKURAN :
1. Lingkar Lengan Atas : ………………………..cm
2. Lipat kulit Triceps :…………………………cm
3. Tinggi Badan : 170 cm Berat Badan : 59 kg
2
I.M.T( Indeks massa Tubuh ): 19 kg/ m
Kesimpulan : …………………………………………………………………………………….
Catatan : …………………………………………………………………………………….

H. GENOGRAM :
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN (11 GORDON)

A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN


Riwayat Penyakit Yang Pernah Dialami:
Sakit berat, dirawat, kecelakaan, operasi,
Gangguan kehamilan / persalinan, abortus, transfusi. reaksi alergi
Kapan
Anemia 2 tahun
lalu
Catatan: Pasien pernah masuk ruma sakit dengan keluhan yang sama

a. Keadaan sebelum sakit


Pasien melakukan aktvitas sehari-hari dengan sangat baik

b. Keadaan sejak sakit


Pasien kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari

1. DATA OBJEKTIF
a. Observasi
 Kebersihan rambut : bersih
 Kulit Kepala : bersih
 Kebersihan Kulit : bersih
 Higiene rongga mulut : bersih
 Kebersihan genitalia : bersih
 Kebersihan anus : bersih
TANDA/SCAR VAKSINASI : BCG Cacar

B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit :Pasien mengatakan nafsu makan baik
Makan jenis:nasi ikan daging sayur, porsi: 1 porsi frekuensi: 3x1,makanan kesukaan
pasien: ayam goreng.
Minum jenis:teh,air putih jumlah 200-250 ml frekuensi: 2x1 minuman kesukaan:teh

b. Keadaan sejak sakit: Nafsu makan bekurang jenis: nasi, ikan,sayur.porsi :


½ ,frekuensi : 1x
2. Data Obyektif
a. Observasi
Makanan yang di makan pasien tidak habis
b. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Rambut .......................................................................................
 Hidrasi kulit: warna kulit pucat (sawo matang) tidak ada sanosi,turgor
kurang elastis dan kebershanya cukup.
 Palpebrae .......................................... Conyungtiva ...................................
 Sclera .........................................................................................................
 Hidung .......................................................................................................
 Rongga mulut ..................................... Gusi ...............................................
 Gigi Geligi ...........................................Gigi palsu ........................................
 Kemampuan mengunyah keras ..................................................................
 Lidah .............................................Tonsil ...................................................
 Pharing .......................................................................................................
 Kelenjar getah bening leher .......................................................................
 Kelenjar parotis ...............................Kelenjar tyroid...................................
 Abdomen
 Inspeksi : Bentuk....................................................................................
Bayangan vena .....................................................................
Benjolan vena ......................................................................
 Auskultasi : Peristaltik ..............x/menit
 Palpasi : Tanda nyeri umum ............................................................
Massa ...............................................................................
Hidrasi kulit.......................................................................
Nyeri tekan: R.Epigastrica Titik Mc.Burney
R.Suprapubica R.Illiaca
Hepar ................................................................................
Lien ..................................................................................
 Perkusi : .............................................................................................
Ascites : Negatif

Positif ,Lingkar perut ............/.........../...........cm

 Kelenjar limfe inguinal ...............................................................................


 Kulit :
o Spider naevi : Negatif Positif

o Uremic frost : Negatif Positif

o Edema : Negatif Positif


o Icterik : Negatif Positif

o Tanda Radang ..............................................................................


 Lesi : ..........................................................................................................

c. Pemeriksaan Diagnostik
 LaborL

d. Terapi :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

C. KAJIAN POLA ELIMINASI


1. Data Subyektif
a. Keadaan Sebelum sakit :
ELIMINASI URIN
Pasien mengatakan BAK kurang lebih 4x sehari dan tidak ada nyeri saat BAk
ELIMINASI VEKAL
PasIen mengatakan BAB 1-2x seharI dengan tekstur lembek,warna kunIng,tIdak ada
darah dan berbau khas
b. Keadaan sejak sakit :
ELIMNASI URIN
Pasien mengatakan BAK kurang lebih 6 kali sehari dan tidak ada nyeri saat BAK.
ELIMINASI VEKAL
pasien mengatakan biasa BAB 1-2 kali setiap hari dengan tekstur lembek,warna
kuning, bau khas feses, tidak ada lendir dan darah.

2. Data Obyektif
a. Observasi
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
b. Pemeriksaan Fisik
 Peristaltik usus :...............x/menit
 Palpasi Suprapubica: kandung kemih Penuh Kosong
 Nyeri ketuk ginjal : Kiri Negatif Positif
Kanan Negatif Positif
 Mulut Uretra : ........................................................................................
 Anus :
 Peradangan : Negatif Positif
 Fissura : Negatif Positif
 Hemorhoid : Negatif Positif

 Prolapsus recti : Negatif Positif

 Fistula ani : Negatif Positif

 Masa tumor : Negatif Positif

c. Pemeriksaan diagnostik
 Laboratorium :

 Lain-lain

d. Terapi : ...................................................................................................................
................................................................................................................................
.................................................................................................................................

D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Pasien melakukan pekerjaan sebagai seorang IRT
b. Keadaan sejak sakit
Paisen mengatatakan semenjak sakit pasen kurang beraktivitas seperti biasa

2. Data Objektif
a. Observasi
 Aktivitas harian :
 Makan 2
 Mandi 2 0: Mandiri

 Kerapihan 2 1: bantuan dengan alat


 Buang air besar 2
2 : bantuan orang
 Buang air Kecil 2
3 : bantuan orang dan alat

4 : Bantuan penuh
 Mobilisasi di tempat tidur 2

 Ambulasi : mandiri/tongkat/kursi roda/tempat tidur


 Postur tubuh ..............................................................................................
 Gaya jalan...................................................................................................
 Anggota gerak yang cacat: tdak ada
 Fiksasi.........................................................................................................
 Tracheostomie...........................................................................................

b. Pemeriksaan fisik
 JVP :.........................cmH2O.Ksimpulan.....................................................
 Perfusi pembuluh perifer kuku:..................................................................
 Thoraks dan Pernapasan
 Inspeksi : Bentuk thorax: simetris
Stridor : Negatif Positif
Dyspnoe d”Effort : Negatif Positif

Syanosis Negatif Positif


 Palpasi : Vokal fremitus
 Perkusi : Sonor Redup Pekak
Batas paru hepar :.............................................................
Kesimpulan :.....................................................................
 Auskultasi : Suara Nafas vesikuler
 Suara Ucapan ...................................................................
Suara Tambahan .............................................................
 Jantung
 Inspeksi: Ictus Cordis : tidak nampak
Klien menggunakan alat pacu jantung Negatif
Positif
 Palpasi : Ictus cordis: di sebelah medial linea midklavikulais.
 Thrill : Negatif Positif
 Perkusi : Batas atas jantung ............................................................
Batas kanan jantung .........................................................
Batas kiri jantung .............................................................
 Auskultasi: Bunyi jantung II A :.............................................................
Bunyi jantung II P : ...........................................................
Bunyi jantung I T :.............................................................
Bunyi jantung I M : ...........................................................
Bunyi jantung III Irama Gallop : negatif Positif

Murmur : Negatif Positif, Tempat :....................


Grade :....................
HR :...............................x/menit
Bunyi Aorta : Negatif Positif

Arteri Renalis: Negatif Positif


Arteri Femoralis : Negatif Positif
 Lengan dan Tungkai
 Atrofi otot : Negatif Positif, Tempat:.........................
 Rentang gerak :.............................................................................
 Mati sendi :........................................................................
 Kaku sendi :.......................................................................
 Uji Kekuatan otot : Kiri 1 2 3 4 5

Kanan 1 2 3 4 5
 Reflex Fisiologik :…………………………………………………………………………
 Reflex Patologik : Babinski,Kiri Negatif Positif
Babinski Kanan, Negatif Positif
 Clubing jari-jari : Negatif Positif
 Varices Tungkai : Negatif Positif
 Columna Vertebralis
 Inspeksi : Kelainan bentuk …………………………………………………………..
 Palpasi : Nyeri tekan Negatif Positif
 N III-IV-VI :……………………………………………………………………………………
 N VIII Romberg Test : Negatif Positif
 N XI : ……………………………………………………………………………………………
 Kaku Kuduk : ……………………………………………………………………………….

c. Pemeriksaan Diagnostik
 Laboratorium

 Lain-lain

d. Terapi :
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………….

E. KAJIAN POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT


1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan tidak ada gangguan dengan istirahat dan tidurnya baik di siang
hari maupun di malam hari.
b. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan ada sedikit gangguan dengan istirahat dan tidurnya, jumlah jam
tidur 5-6 jam sehari
2. Data Obyektif
a. Observasi :
 Ekspresi wajah mengantuk : Negatif Positif

 Banyak menguap : Negatif Positif

 Palpebrae Inferior berwarna gelap : Negatif Positif

b. Terapi
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………….

F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF


1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu pendengaran atau penglihatan
serta tidak ada gangguan terhadap perseps sensorik

b. Keadaan Sejak sakit :


Pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu pendengaran atau penglihatan
serta tidak ada gangguan terhadap perseps sensorik

2. Data Obyektif
a. Observasi
Pasien tidak menggunakan alat bantu,kemampuan bicara baik,orientas terhadap
waktu juga baik
b. Pemeriksaan Fisik
 Penglihatan
 Cornea :………………………………………………………
 Visus :………………………………………………………
 Pupil : ……………………………………………………..
 Lensa mata : ……………………………………………………..
 Tekanan Intra Ocular( TIO) :………………………………………………………
 Pendengaran
 Pina :…………………………………………………………………..
 Canalis :…………………………………………………………………..
 Membran Tympani :……………………………………………………………………
 Tes Pendengaran :……………………………………………………………………
 Pengenalan rasa posisi pada gerakan lengan dan tungkai
………………………………………………………………………………………………………………..
 NI :…………………………………………………………………..
 N II :……………………………………………………………………
 N V Sensorik :…………………………………………………………………..
 N VIII Pendengaran :……………………………………………………………………
 Tes Rombeg :………………………………………………………………….

c. Pemeriksaan Diagnostik
 Laboratorium

 Lain-lain

d. Terapi
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………

G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Pasien melakukan peran diri dengan baik dan pasien merasa bahwa memiliki harga
diri.
b. Keadaan Sejak sakit :
Pasien melakukan peran diri dengan baik dan pasien merasa bahwa memiliki harga
diri.

2. Data Obyektif
a. Observasi
 Kontak mata : …………………………………………………………………..
 Rentang perhatian :……………………………………………………………………
 Suara dan cara berbicara :…………………………………………………………………..
 Postur Tubuh :…………………………………………………………………..
b. Pemeriksaan Fisik
Kelainan Bawaan yang nyata: ……………………………………………………………………………….
 Abdomen : Bentuk :…………………………………………………………………..
Bayangan vena :………………………………………………………………….
Bayangan massa:…………………………………………………………………..
 Kulit : Lesi kulit : …………………………………………………………………
 Penggunaan Protesa : Hidung Payudara

Lengan Tungkai

H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


1. DataSubyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga,tentangga,dan masyarakat
sekitar baik

b. Keadaan sejak sakit :


Pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga,perawat dan pasien yang lain
baik, pasien kooperatif dalam memberikan informasi data dan kooperatif dalam
menerima setiap tindakan yang diberikan.

I. KAJIAN POLA REPRODUKSI-SEKSUALITAS


1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
pasien mengatakan hubungan seksual aman tidak ada nyeri dan menstruasi juga
teratur
b. Keadaan sejak sakit :
pasien mengatakn sejak sakit tidak berhubungan seksual
2. Data Obyektif
a. Observasi
Pasien tidak memiliki gangguan seksualitas
b. Pemeriksaan Fisik
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
c. Pemeriksaan Diagnostik
 Laboratorium

 Lain-lain

d. Terapi :
……………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..

J. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


1. Data Subyektif
a. Keadaan Sebelum sakit :
pasien mengatakan bisa mengontrol diri saat sedang marah,cemas dan tegang
b. Keadaan sejak sakit :
pasien mengatakan mampu bertahan dengan tekanan yang datang serta bisa
menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru
2. Data Obyektif
a. Observasi
b. Pemeriksaan Fisik
 Tekanan Darah : Berbaring : ……………………mmHg
Duduk : …………………..mmHg
Berdiri : …………………..mmHg
Kesimpulan Hipotensi Ortostatik : Negatif Positif
 HR : ………………………………..x/menit
 Kulit : Keringat dingin : ……………………………………………………………………
Basah : …………………………………………………………………..

c. Terapi
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………..

K.KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
pasien mengatakan rajin melakukan ibadah sesuai dengan agama yang di anutnya
b. Keadaan sejak sakit :
pasien mengatakan tidak bisa melakukan ibadah

Nama dan Tanda Tangan yang Mengkaji

( )

KLASIFIKASI DATA
NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
pasien mengatakan badannya lemas -konjungtiva pucat
- pasien mengatakan sakit di bagian
dada sebelah kiri -Tanda-tanda vital

TD : 110/70 mmHg
S : 36,5oC
N : 82 x/menit
R : 24 x/menit
HB: 5,9 g/dl
-Turgor kulit kurang elastis
PATOFLOW /PENYIMPANGAN KDM
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


Ds: Penurunan kadar hemoglobin Ketidakefektifan perfusi
- pasien mengatakan  jaringan perifer
badannya lemas Kompensasi jantung
- pasien mengatakan sakit 
di bagian dada sebelah kiri Takikardia,angina(nyeri dada),
Do: iskemia miokardium beban kerja
jantung meningkat
-konjungtiva pucat

-Tanda-tanda vital Ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer
TD : 110/70 mmHg
S : 36,5c
N : 90 x/menit
R : 20 x/menit
HB: 5,9 g/dl
-Turgor kulit kurang elastis

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA/UMUR :Ny M.A
RUMAH SAKIT : BETHESDA TOMOHON
RUANG/KAMAR : MAWAR 2
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NAMA JELAS
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai
oksigen berkurang ditandai dengan
Ds:
- pasien mengatakan badannya lemas
- pasien mengatakan sakit di bagian dada sebelah kiri
Do:

-konjungtiva pucat

-Tanda-tanda vital

TD : 110/70 mmHg
S : 36,5c
N : 90 x/menit
R : 20 x/menit
HB: 5,9 g/dl
-Turgor kulit kurang elastis

-Skala Nyeri dada: 4


ASUHAN KEPERAWATAN
DI UNIT RAWAT INAP RS: BETHESDA TOMOHON

NAMA PASIEN :Ny M.A RUANGAN:MAWAR2 NO RM :………………………………

N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TG IMPLEMENTASI TGL EVALUASI


O KEPERAWATAN L /
JA JAM
M
Ketidakefektifan perfusi Setelah 1.Observasi 1.untuk 25- 1.Mengobservasi 25- 1.Ds:
jaringan perifer dilakukan TTV,serta mengetahui 01- TTV,mengobservasi kondisi 01- pasien mengatakan
berhubungan dengan tindakan observasi efek keadaan umum 20 pasien pada saat 2024/ lemah,pasien
penurunan konsentrasi Hb keperawata samping pasien,serta 24/ pemberian transfusi darah 08:00 mengatakan,tidak
dan darah, suplai oksigen n 2x/24 jam pemberian mengetahui 08: WITA merasa mual,pusing
berkurang ditandai dengan dharapkan transfusi darah reaksi yang 00 gatal,maupun demam
perfusi timbul selama WI
Do: TD:110/80mmHg
Ds: jaringan 2.Bantu ADL transfusi TA 2.membantu pasien
SB:36°c
- pasien mengatakan efektif pasien ketoilet N:86x/m
badannya lemas dengan 2.membantu R:20x/m
- pasien mengatakan sakit kriteria kemandran ADL tetesan transfusi berjalan
di bagian dada sebelah kiri hasil: 3.anjurkan pasen pasien 3.menganjurkan pasien lancar 24 tetes/menit
1.pasen makan makanan makan makanan yang
Do: tidak lemas yang mudah 3.untuk mengandung zat besi
lagi dicerna dan meningkatkan 2.Ds: pasien mengatakan
-konjungtiva pucat 2.fungsi mengandung zat nafsu makan 4.melakukan pemberian keinginan untuk BAK
sensori besi seperti dan memenuh obat anti nyeri
-Tanda-tanda vital
kranial utuh dagng merah dan kebutuhan Do: pasien tampak lemas
TD : 110/70 mmHg 3.Hb kuning telur. nutrsi
pasien<10g/
S : 36,5c dL 4.kolaborasi 3.Ds: pasien mengatakan
N : 90 x/menit 4.neyeri dengan dokter mengerti apa yang di
R : 20 x/menit dada untuk pemberian 4.untuk sarankan perawat.
HB: 5,9 g/dl berkurang anti nyeri mengurang rasa
min 2 nyeri pada dada Do: pasien terlihat sudah
-Turgor kulit kurang elastis
paham dengan penjelasan
Skala Nyeri dada: 4 perawat.

4.Ds: pasien mengatakan


sudah minum obat

Do: ada efek samping dari


obat tersebut yakni
mengantuk

ASUHAN KEPERAWATAN
DI UNIT RAWAT INAP RS: BETHESDA TOMOHON
NAMA PASIEN :Ny M.A RUANGAN:MAWAR2 NO RM :………………………………

N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TG IMPLEMENTASI TGL EVALUASI


O KEPERAWATAN L /
JA JAM
M
Ketidakefektifan perfusi Setelah 1.Observasi 1.untuk 25- 1.Mengobservasi 25- 1.Ds:
jaringan perifer dilakukan TTV,serta mengetahui 01- TTV,mengobservasi kondisi 01- pasien mengatakan
berhubungan dengan tindakan observasi efek keadaan umum 20 pasien pada saat 2024/ lemah,pasien
penurunan konsentrasi Hb keperawata samping pasien,serta 24/ pemberian transfusi darah 20:00 mengatakan,tidak
dan darah, suplai oksigen n 2x/24 jam pemberian mengetahui 20: WITA merasa mual,pusing
berkurang ditandai dengan dharapkan transfusi darah reaksi yang 00 gatal,maupun demam
perfusi timbul selama WI
Do: TD:110/80mmHg
Ds: jaringan 2.Bantu ADL transfusi TA 2.membantu pasien
SB:36°c
- pasien mengatakan efektif pasien 2.membantu ketoilet N:86x/m
badannya lemas dengan kemandran ADL R:20x/m
- pasien mengatakan sakit kriteria pasien 3.menganjurkan pasien tetesan transfusi berjalan
di bagian dada sebelah kiri hasil: 3.anjurkan pasen makan makanan yang lancar 24 tetes/menit
1.pasen makan makanan 3.untuk mengandung zat besi
Do: tidak lemas yang mudah meningkatkan
lagi dicerna dan nafsu makan 2.Ds: pasien mengatakan
-konjungtiva pucat 2.fungsi mengandung zat dan memenuh 4.melakukan pemberian keinginan untuk BAK
sensori besi seperti kebutuhan obat anti nyeri
-Tanda-tanda vital
kranial utuh dagng merah dan nutrsi Do: pasien tampak lemas
TD : 110/70 mmHg kuning telur.
S : 36,5c 3.Hb
pasien<10g/ 4.kolaborasi 4.untuk
N : 90 x/menit 3.Ds: pasien mengatakan
dL dengan dokter mengurang rasa
R : 20 x/menit mengerti apa yang di
4.neyeri untuk pemberian nyeri pada dada
HB: 5,9 g/dl sarankan perawat.
dada
-Turgor kulit kurang elastis berkurang anti nyeri Do: pasien terlihat sudah
min 2 paham dengan penjelasan
Skala Nyeri dada: 4 perawat.

4.Ds: pasien mengatakan


sudah minum obat

Do: ada efek samping dari


obat tersebut yakni
mengantuk
CATATAN PERKEMBANGAN

NO DX EVALUASI/SOAP IMPLEMENTASI PERAWAT


S: 1.Mengobservasi
- pasien mengatakan lemah TTV,mengobservasi kondisi pasien
-pasen mengatakan dada sebelum pemasangan transfusi
disebelah kiri masih sakit darah hngga delegatif pemberan
transfusi darah
O:
-konjungtiva pucat 2.membantu pasien ketoilet

-TTV: TD:110/80mmHg 3.menganjurkan pasien makan


SB:36°c makanan yang mengandung zat
besi
N:86x/m Pasien bisa menerima menegena
edukasi yang di berikan
R:20x/m

-Hb:6,5g/dL 4.melakukan pemberian obat anti


nyeri
Skala Nyeri dada: 4

A: Masalah belum teratasi

P: intervensi di lanjutka

Anda mungkin juga menyukai