Anda di halaman 1dari 6

Penjualan Angsuran

Pengertian Penjualan Angsuran

Penjualan angsuran (instalment sales) adalah penjualan yang dilakukan dengan suatu
perjanjian, dimana pembayarannya dilakukan secara bertahap, yaitu :

1. Saat barang diserahkan, pembeli membayar sebagian darii harganya


2. Sisanya dibayar beberapa kali angsuran selama jangka waktu tertentu

Pengakuan Laba Kotor dalam Penjualan Angsuran

Pada dasarnya ada dua cara untuk mengatahui laba kotor dalam penjualan angsuran, yaitu :

1. Laba kotor diakui pada saat terjadinya penjualan angsuran. Dalam cara ini penjualan
angsuran diperlakukan sama dengann penjualan kredit.
2. Laba kotor diakui sesuai dengan jumlah uang kas yang diterima atas penjualan
angsuran tersebut. Dalam hal ini ada tiga prosedur untuk mengakui laba kotor, yaitu:
a. Penerimaan-penerimaan angsuran pertama kali diakui sebagai pengembalian
harga pokok barang yang dijual. Setelah harga pokoknya terpenuhi, maka
angsuran-angsuran berikutnya diakui sebagai realisasi laba kotor.
b. Penerimaan-penerimaan angsuran pertama kali diakui sebagai realisasi laba
kotor. Setelah laba kotornya terpenuhi, ,maka angsuran berikutnya diakui
sebagai realisasi harga pokok barang yang dijual.
c. Setiap penerimaan angsuran diakui sebagai realisasi laba kotor dan sebagian
diakui sebagai realisasi harga pokok barang dijual. Mengenai alokasi
jumlahnya sesuai dengan perjanjiannya. Dalam akuntansi, metode ini dikenal
sebagai instalment sales.

Contoh, berikut ini informasi dari perusahaan Usaha Mandiri selam tahun 2013. Perusahaan
menjual barangnya dengan cara angsuran dengan jangka waktu 1 s/d 2 tahun. Disamping ity,
perusahaan juga menjual barangnya secara reguler (kredit). Laba kotor yang dikendaki 40%
dari harga jual.

Uraian Ribuan rupiah


Hasil penjualan reguler 51.000
Hasil penjualan angsuran 25.000
Persediaan awal barang dagangan 2.500
Persediaan akhir barang dagangan 5.000
Pembelian barang dagangan secara kredit 46.250
Harga pokok penjualan reguler 30.600
Harag pokok penjulan angsuran 15.000
Macam-macam biaya usaha 12.500
Taksiran kerugian piutang penjualan reguler 250
Penerimaan piutang penjualan angsuran 7.500
Penerimaan piutang penjualan reguler 55.000
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas dan laporan laba rugi untuk tahun 2013 sebagai
berikut :

(dalam rupiah)

Uraian Metode Buku Metode Phisik


Debet Kredit Debet Kredit
Piutang dagang reguler 51.000 --- 51.000 --
Piutang penjualan angsuran 25.000 --- 25.000 --
Penjualan reguler --- 51.000 --- 51.000
Penjualan angsuran --- 25.000 --- 25.000
(mencatat penjualan)
Harga pokok penjualan reguler 30.600 --- --- ---
Harga pokok penjualan angsuran 15.000 --- --- ---
Persediaan barang dagangan --- 45.600 ---
(mencatat penjualan)
Persediaan barang dagangan 46.250 --- --- ---
Pembelian --- --- 46.250 ---
Hutang dagang --- 46.250 --- 46.250
(mencatat pembelian brng. dag. secara kredit
Macam-macam kas beban usaha 12.500 --- 12.500 ---
Kas --- 12.500 --- 12.500
(mecatat pembayaran macam-macam biaya)
Kerugian piutang 250 --- 250 ---
Cadangan kerugian piutang --- 250 --- 250
(mencatat taksiran kerugian piutang)
Kas 62.500 --- 62.500 ---
Piutang dagang reguler -- 55.000 --- 55.000
Piutang dagang angsuran -- 7.500 --- 7.500
(mencatat peneriman piutang)
Persediaan akhir barang dagangan --- --- 5.000 ---
Harga pokok penjualan --- --- 48.750 ---
Harga pokok penjualan --- --- --- 5.000
Pembelian --- --- --- 46.250
Persediaan awal barang dagangan --- --- --- 2.500
(mencatat jurnal penyesuaian)
Penjualan angsuran 25.000 --- 25.000 ---
Harga pokok penjualan angsuran --- 15.000 --- 15.000
Laba kotor yang belum direalisis (LKYBD) --- 10.000 --- 10.000
(mencatat realisasi laba kotor penjln. angsuran)
Laba kotor yang belum direalisir (LKYBD)
Realisasi laba kotor (RLK)
(mencatat realisasi laba kotor yang belum direalisir)
Penjualan reguler 51.000 --- 51.000 ---
Realisasi laba kotor 3.000 --- 3.000 ---
Harga pokok penjualan reguler --- 30.600 --- 30.600
Kerugian piutang --- 250 --- 250
Macam-macam beban usaha --- 12.500 --- 12.500
Laba rugi --- 10.650 --- 10.650
(menutup rek. penjualan & beban penjln. reguler)
Perusahaan Usaha Mandiri

Laporan Laba Rugi

Tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013

(dalam ribuan rupiah)

Uraian Reguler Angsuran Jumlah


Penjualan 51.000 25.000 76.000
Harga pokok penjualan (30.600) (15.000) (45.600)
Laba kotor 20.400 10.000 30.400
LKYBD --- (7.000) (7.000)
Realisasi laba kotor 20.400 3.000 23.400
Macam-macam beban usaha --- --- (12.500)
Kerugian piutang --- --- (250)
Laba bersih --- --- 10.650

Contoh, berikut laporan posisi keuangan PT Merdeka per 31 Desember 2013 yang menjual
barang dagangannya secara reguler dan angsuran.

PT Merdeka

Laporan Posisi Keuangan

Per 31 Desember 2013 (dalam ribuan rupiah)

Aset Liabilitas & Ekuitas


Kas dan bank 500 Utang usaha 1.250
Piutang reguler 2.500 Utang bank 2.500
Piutang angsuran 2012 1.500 LKYBD tahun 2012 (20%) 300
Piutang angsuran 2011 1.000 LKYBD tahun 2011 (25%) 250
Persed. Barang dagangan 3.000 Modal saham 5.000
Aset tetap (net) 4.000 Laba ditahan 3.200

Total 12.500 Total 12.500

Harga Pokok Penjualan (HPP0 atas penjualan reguler (tunai) ditentukan 60% dari
penjualan, sedang HPP penjualan angsuran ditentulan 75% dari penjualan. Berikut transaksi
selama tahun 2012.

1. Penerimaan piutang reguler tahun 2012 sebesar Rp 2.000.000


2. Penerimaan piutang angsuran tahun 2012 sebesar Rp 750.000
3. Penerimaan piutang angsuran tahun 2011 sebesar Rp 500.000
4. Penjualan reguler sebesar Rp 3.000.000
5. Penjualan angsuran sebesar Rp 2.000.000
6. Pembelian barang dagangan secara kredit sebesar Rp 2.500.000
7. Pembayaran utang dagangan sebesar Rp 2.000.000
8. Penghapusan piutang :
a. Reguler sebesar Rp 250.000
b. Angsuran tahun 2012 sebesar Rp 150.000
c. Angsuran tahun 2011 sebesar Rp 500.000
9. Pembayaran beban operasional sebesar Rp. 500.000

Diminta :

Buatlah jurnal umum dan jurnal penutup, baik metode buku maupun metode phisik.

Uraian Metode Buku Metode Phisik


Debet Kredit Debet Kredit
Kas 3.250 --- 3.250 ---
Piutang reguler --- 2.000 --- 2.000
Piutang angsuran 2012 --- 750 --- 750
Piutang angsuran 2011 --- 500 --- 500
Piutang reguler 3.000 --- 3.000 ---
Piutang angsuran 2012 2.000 --- 2.000 ---
Penjualan reguler --- 3.000 --- 3.000
Penjualan angsuran 2012 --- 2.000 --- 2.000
HPP reguler (60% x Rp 3.000) 1.800 --- --- ---
HPP angsuran (75% x Rp 2.000) 1.500 --- --- ---
Persediaan --- 2.500 --- ---
Pembelian barang dagangan --- --- 2.500 ---
Persediaan brang dagangan 2.500 --- --- ---
Hutang usaha --- 2.500 --- 2.500
Penghapusan piutang 445 --- 445 ---
LKYBD tahun 2012 30 --- 30 ---
LKYBD tahun 2011 25 --- 25 ---
Piutang reguler --- 250 --- 250
Piutang angsuran tahun 2012 --- 150 --- 150
Piutang angsuran tahun 2011 --- 100 --- 100

Perhitungan :
LKYBD 2012 =20% x Rp 150=Rp 30
LKYBD 2011=25% x Rp 100=Rp 25
Beban operasional 500 -- 500 ---
Kas --- 500 --- 500
Jurnal Penutup
Laba Kotor Direalisasi (LKD) 275 --- 275 ---
Penjualan reguler 3.000 --- 3.000 ---
Beban operasional --- 500 --- 500
Penghapusan piutang --- 445 --- 445
BPP reguler --- 1.800 --- 1.800
Laba rugi --- 530 --- 530
LKD tahun 2012 = 20% x Rp 750 = Rp 150
LKD tahun 2011 = 25% x Rp 500 = Rp 125
Trade In dalam Penjualan Angsuran

Apabila dalam penjualan angsuran tersebut tersebut uang muka yang diterima berupa barang
bekas, maka hal ini disebut dengan istilah trade in (tukar tambah). Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam trade in adalah sebagai berikut :

1. Selisih antara harga penilaian (estimated cost) dengan harga pertukaran harus dicatat
dalam rekenik cadangan perbedaan harga pertukaran.
2. Harga penilaian (estimated cost) merupakan harga jual barang yang diterima sebagai
uang muka setelah diperbaiki dikurangi beban perbaikan dan taksiran laba yang
diinginkan.
3. Harga pertukaran merupakan harag dari barang yang diterima sebagai uang muka,
dimana harga tersebut merupakan harga yang disepakati dalam perjanjian trade in.

Contoh, Show Room Mobil “AJANG AKSI” memiliki sebuah mobil baru merk NJENTIT
seharga Rp 200 juta, dijual kepada tuan A seharga Rp 300 juta dengan perjanjian trade in,
serbagai uang mukanya, tuan A menyerahkan sebuah mobil bekas merk NJAJAL dengan
harga yang disepaki sebesar Rp 80 juta, sisanya diangsur 10 kali.. setelah diperbaiki dengan
biaya 5 juata mobil bekas tersebut diperkirakan akan laku dijual dengan harga Rp 85 juta dan
laba yang diinginkannya 20% dari harga jual mobil bekas tersebut.

Diminta:

1. Hitunglah nilai seharusnya atas mobil bekas tersebut.


2. Hitunglah besarnya cadangan selisih harga trade in
3. Hitunglah besarnya piutang penjualan angsuran yang dinilai oleh show room tersebut
4. Buatlah jurnal untuk mencatat tukar tambah dan jual beli tersebut.

Penyelesaian 1 dan 2

Harga mobil bekas yang disepakati

Harga jual setelah diperbaiki

Beban perbaikan

Laba normal yang diinginkan = 20% x 85 juta

Nilai seharusnya mobil bekas

Cadangan selisih trade in

Penyelesaiian 3
Penjualan angsuran

Nilai seharusnya mobil bekas

Cadangan selisih harga trade in

Piutang penjualan angsuran

Penyelesaian 4

Persediaan barang dagangan (mobil bekas0

Cadangan selisih harga pertukaran

Piutang penjualan angsuran

Beban pokok penjualan

Penjualan angsuran

Persediaan barang dagangan (mobil baru)

(mencatat penjulan dengan perjanjian trade in)

Anda mungkin juga menyukai