Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PRAKTIK GABUNGAN DRAMA MULTI SET TELEVISI

“ SWAG MEDIA ”

Oleh:

Nama : Muhammad Abdul Fatah Ayyasy

NIM : 01615142891

Profesi : Program Director

Program Studi : Manaprodsi 6B

JURUSAN PENYIARAN

SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA “MMTC”

YOGYAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME karena berkat Rahmat-Nya Laporan


Pertanggung Jawaban Praktik Gabungan ini bisa terselesaikan. Laporan ini dibuat
sebagai bentuk pertanggungjawaban untuk kegiatan produksi mulai dari pra-produksi
hingga kegiatan pasca produksi sesuai dengan job description atau profesi-nya masing-
masing.

Di dalam tugas praktik ini penulis akan mengaplikasikan teori dan praktik yang
telah diperoleh dari hasil pembelajaran selama setengah semester ini. Sehubungan
dengan terselesaikannya laporan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. Susilowati, SPT., M. Sn selaku Sekertaris Jurusan Penyiaran Sekolah Tinggi


Multimedia ”MMTC” Yogyakarta.
2. Drs. Anwar Harsono, M. Pd selaku Ketua Program Studi Manajemen Produksi
Siaran Sekolah Tinggi Multimedia ”MMTC” Yogyakarta.
3. Ibu Sari Nainggolan selaku pembimbing praktik Drama Multi Set Televisi
4. Derry Pradana selaku pembimbing praktik Drama Multi Set Televisi
5. Kerabat kerja produksi SWAG MEDIA.
6. Seluruh pihak yang mendukung pelaksanaan dalam produksi ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi
sistematika, materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, agar kekurangan yang ada dapat diperbaiki.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi
pembaca secara umum.

Yogyakarta, 1 Juli 2019

Muhammad Abdul Fatah Ayyasy

NIM : 01615142891
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................... i

Daftar Isi .................................................................... ii

Lembar Persetujuan .................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................


B. Landasan Teori ...................................................................
C. Tujuan ...................................................................
D. Manfaat ...................................................................
BAB II : PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK

A. Pra Produksi ...................................................................


B. Produksi ...................................................................
C. Paca Produksi ...................................................................
D. Evaluasi ...................................................................
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................
B. Saran ...................................................................

Daftar Pustaka ...................................................................

Lampiran ...................................................................
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PRAKTIK GABUNGAN DRAMA MULTI SET TELEVISI

Program Director

Muhammad Abdul Fatah Ayyasy

NIM : 01615142891

Diajukan Kepada

Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta

Program Studi Manajemen Produksi Siaran

Telah disetujui oleh :

Ketua Program Studi Ketua Jurusan Penyiaran


Manaprodsi

Drs. Anwar Harsono, M. Pd Susilowati, SPT., M. Sn


NIP.195809061986031002 NIP.196110051983032003
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Televisi adalah media audio-visual, yang dimana orang tidak hanya memandang
gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi
dari gambar tersebut.
Drama sudah menjadi tontonan sejak zaman dahulu. Nenek moyang kita sudah
pernah memainkan drama sejak ribuan tahun yang lalu. Terdapat sebuah bukti tertulis
yang dapat dipertanggungjawabkan yang mengungkapkan bahwa drama sudah ada
pada abad kelima SM. Hal ini didasarkan pada temuan naskah drama kuno di Yunani.
Penulisnya yaitu Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi ceritanya berupa
persembahan kepada dewa-dewa. Seiring perkembangan zaman Drama menjaadi
hiburan bagi semua kalangan masyarakat dengan berbagai genre. Drama terbagi
menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah drama televisi.
Pementasan Drama pasti tidak lepas dari peranan sang sutradra. Sutradara adalah
suatu profesi yang disandang oleh seorang yang bertanggung jawab sepenuhnya secara
profesional dalam melaksanakan suatu proses produksi / penyiaran paket televisi
dengan kemampuan wawasan yang luas, kreatif, imaginative, inovative, dalam
berkarya dan bermanfaat bagi orang lain dan dirinya sendiri. Dalam Drama televisi
multi set yang menggunakan lebih dari satu kamera atau disebut juga multi kamera
Sutradara juga berperan sebagai Program Director atau pengarah acara yang memilh
gambar saat drama televisi di produksi.

B. Landasan Teori

1. Televisi
Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan
penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu
tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti “melihat jauh”, karena
pemirsa berada jauh dari studio tv. (Ilham Z, 2010:255).
Sedangkan menurut Adi Badjuri (2010:39) Televisi adalah media pandang
sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak hanya
memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau
mencerna narasi dari gambar tersebut.
2. Drama

Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat,
bertindak, dan sebagainya. Kata drama dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau
tindakan. Secara umum, pengertian drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis
dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan
naskah drama dapat dikenal dengan istilah teater. Drama juga dapat dikatakan sebagai
cerita yang diperagakan di panggung dan berdasarkan sebuah naskah

Pada umumnya, drama memiliki 2 arti, yaitu drama dalam arti luas serta drama
dalam arti sempit. Pengertian drama dalam arti luas adalah semua bentuk tontonan atau
pertunjukkan yang mengandung cerita yang ditontonkan atau dipertunjukkan di depan
khalayak umum. Sedangkan pengertian drama dalam arti sempit ialah sebuah kisah
hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan di atas panggung.

Menurut Ensiklopedi Sastra Indonesia, drama berasal dari bahasa Yunani purba
dram, artinya berbuat . Pengertian drama merujuk kepada (1) karya tulis untuk teater,
(2) setiap situasi yang mempunyai konflik dan solusi, (3) jenis karya sastra yang
berbentuk dialog yang dibuat untuk tujuan dipertunjukkan di atas pentas (Hasanuddin
WS dkk, 2007 : 229).

Sebuah drama dipertunjukkan dengan menggunakan beberapa media (alat),


salah satunya yaitu dengan Media Televisi. Bermain di layar televisi memang sangat
lain dibandingkan dengan bermain untuk pentas.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut :

1. Televisi merupakan media elektronik dimana kehadiran total aktor tidak


dapat dinikmati publik. Komunikasi antara aktor dengan publik “dihadang“ oleh
seperangkat peralatan teknis, disekat oleh “pemilihan frame”.

2. Perpindahan babak dalam televisi hanya memerlukan waktu beberapa


detik melalui fade atau dissolve.
3. Masalah gerak dalam televisi sebagian besar adalah gerakan dalam
takaran kecil. Bukan lebar dan besar. Demikian pula dengan gerakan yang cepat
(kecepatan gerakan) tidak dapat kita kerjakan sebebas kalau kita bermain di panggung.

4. Suara letupan yang kita keluarkan melalui mulut tidak memerlukan


pengerahan teknik vokal yang sebagaimana di atas panggung. Bersuara dengan wajar
dalam durasi yang sudah pasti.

5. Seperti pula dalam film, suatu hal yang harus diingat ialah bahwa fungsi
mata penonton telah diambil alih oleh kamera.

3. Program Director

Program Director atau Pengarah Acara merupakan sesorang yang bertugas


untuk mengintegrasi unsur-unsur pendukung produksi dalam sebuah produksi
program acara televisi dan bertanggung jawab terhadap aspek teknis maupun
konten serta mampu menterjemahkan naskah kedalam visual. Program Director
dalam kegiatan pra produksi drama televisi juga berperan sebagai sutradara yang
bertanggung jawab atas adegan dan blockingan para aktor atau aktris.
Sutradara memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Di lapangan
seorang sutradara berperan sebagai manajer, kreator, dan sekaligus inspirator bagi
anggota tim produksi dan para pemeran. Peran yang sedemikian besar
mengharuskan sutradara memahami benar konsep cerita, memahami situasi
lingkungan maupun psikologis para pelibat produksi, dan juga harus memahami
bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan semua pelibat produksi. Ibarat
tubuh manusia, sutradara adalah otaknya, dan yang lain adalah seluruh anggota
badan. Otak memerlukan anggota badan untuk mewujudkan gagasan, badan
memerlukan otak untuk mengendalikan.

Pada saat kegiatan on air ataupun taping Program Director dibantu oleh
Floor Director yang ada di dalam studio mengatur blockingan aktor dan juga ritme
adegan setiap scene nya, sedangkan Program Director berada di dalam
mengarahkan pengambilan gambar kepada para campers dari dalam

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas produksi program drama multi set televisi ini ialah:
1. Melatih penulis untuk menjadi seorang Program Director.
2. Memperkenalkan penulis pada bidang broadcasting khususnya saat menjadi
Program Director
3. Memenuhi tugas Praktek Gabungan semester 6 Manaprodsi dan Matektosi.
4. Menghibur dan mengedukasi penonton dengan konten dan rangkaian acara yang
telah disusun.
5. Melatih tiap individu dalam bekerja secara kelompok.

D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan tugas produksi program variety show televisi ini ialah:
1. Mendapatkan pengalaman untuk bekal pada saat penulis sudah bekerja
nantinya.
2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai tugas beserta tanggung
jawab seorang Program Director.
3. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, dan kerjasama yang baik antar
kru.
4. Ide-ide kreatif dapat tertuang ketika proses produksi berlangsung.
5. Mengaplikasikan teori yang ada dan sudah di dapat saat berada di kelas ke
dalam produksi ini.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK
A. Pra Produksi

Dimulai dengan pembagian kelompok, saya masuk kedalam kelompok lima


setelah itu kami langsung membagikan semua jobdesk, saya menjadi Program Director
satu. Pada tahap pra produksi kami mengawali dengan brain storming ide cerita dan
tema apa yang di angkat bersama semua kru, setelah beberapa gagasan atau ide cerita
di dapatkan Program Director bersama penulis naskah, produser dan Assisten Produser
memilih dan mengembangkan ide akhirnya kami mendapatkan cerita berjudul Abu
Manusia. Setelah mendapatkan kasaran ide cerita setelah itu penulis naskah
mengembangkan ide itu menjadi sebuah naskah drama dengan beberapa kali revisi dari
Program Director. Setelah itu kami meminta Wardrobe untuk membuat visual treatment
untuk Wardrobe para aktor dan aktris yang akan dipakai saat On air nanti. Program
Director dan Art Director memberikan beberapa referensi dan Art pun membuat
gambaran set yang akan dibangun di studio dan juga kami berdiskusi dengan Team
Lighting untuk menyepakati warna warna di set nanti. Setelah itu kami melakukan
casting untuk menentukan tokoh utama yang akan menjadi tokoh tokoh di drama kami.
Setelah casting selesai kami melakukan kurang lebih 7 kali reading beserta blockingan
untuk di set nanti, karena kami kelompok lima kamipun harus terpotong jeda satu
minggu libur dan satu minggu nya dipakai untuk mengeset studio. Saat set sudah berdiri
kami hanya mendapat kesempatan sekali untuk blokingan di studio pada hari jumat dan
sabtu melakukan blokingan di luar studio. Sebelum hari rehersal kami para Program
Director berdiskusi bersama Floor Director, Campers, dan Switcher untuk menyepakati
kordinasi selama rehersal maupun on air nanti

Pada hari senin kami melakukan dua kali rehersal pada jam 11.00 dan juga
12.30. setelah melakukan dua kali rehersal kami semua mendapat beberapa evaluasi
dari dosen dosen pembimbing. Hari selasa kami melakukan rehersal sekali pada jam
10.30 dan kami setelah itu langsung mendapatkan banyak evaluasi dari dosen dosen
pembimbing untuk on air.
B. Produksi

Sebelum kegiatan produksi atau on air dimulai kami berdoa bersama sama untuk
kelancaran on air dan juga Program Director bersama Floor Director berkordinasi kembali
agar tidak mengulangi kesalahan pada saat Rehersal.

Kami melakukan On air tepat pada pukul 13.00. selama kegiatan On air berlangsung
tidak ada kendala kendala yang fatal yang membuat kegiatan terhambat. Durasi maksimal
yang ditetapkan oleh dosen adalah 48 menit dan kelompok kami meyelesaikan On Air 47
menit 29 detik. Setelah itu kami melakukan foto bersama all crew dan talent.

C. Pasca Produksi

Setelah kegiatan On air dan foto bersama All crew dan talent kami langsung
melakukan beberapa evaluasi dari para dosen program dan juga teknik. Kami mendapatkan
apresiasi dan juga beberapa kritikan oleh para dosen. Setelah evaluasi kami melakukan
uninstall artistik dan alat teknik.

D. Evaluasi

Dari proses pra produksi, produksi, dan juga pasca produksi tidak ada kendala yang
menghambat kegiatan kelompok kami hanya saja ketepatan waktu masih menjadi masalah.
Saya sebagi Program Director diminta oleh dosen lebih banyak belajar lagi agar menjadi
Program Director yang lebih baik ke depannya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menjadi seorang Program Director adalah pengalaman yang sangat luar biasa bagi
saya, karena menjadi Program Director harus dituntut kreatif dalam menjadikan naskah
jadi visual. Menjadi Program Director juga memberikan saya pelajaran dalam
pengambilan keputusan dalam bekerja dalam tim.
Praktik produksi program drama multi set televisi ini hendaknya menjadikan setiap
mahasiswa menjadi lebih produktif dan menjadi lebih kreatif.
Dapat bertoleransi serta memahami kru satu dengan yang lainnya dari sifat,
kebiasaan pribadi semua kru, membantu pekerjaan lain yang belum selesai saat
pekerjaan sendiri sudah selesai.

B. Saran
Kedepannya, ketika melakukan produksi lagi harus mempersiapkan segala
kebutuhan yang akan digunakan lebih matang. Mulai dari segi teknis, artistik dan
konsep. Menyatukan semua pemikiran yang berbeda dari semua crew yang ada untuk
menyatukan tujuan membuat acara yang berkualitas dan layak untuk di tonton oleh
khalayak dan memberikan informasi, edukasi , dan hiburan bagi khalayak.
DAFTAR PUSTAKA
Rukmananda, Naratama. 2006. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta : Grasindo.

Badjuri, Adi. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Fachruddin, Nadi. 2015. Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi. Yogyakarta :


Penerbit Andi.

Morissan, M.A. 2009. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola radio dan
Televisi.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

http://gopengertian.blogspot.com/2015/09/pengertian-drama-jenis-jenis-drama-unsur-
unsur-drama.html diakses tanggal 1 Juli 2019

Naratama, 2008, Job Description Pekerja Film. Jakarta : FFTV IKJ

Inanto, Iwan. 2010.Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengenbanganya. Yogyakarta


: Penerbit Andi
LAMPIRAN
- SHOT LIST

- FLOOR PLAN

Scene Set Cast Camera Type Keterangan


Shot
1 pertokoan Dygta 2 LS
3 MS
4 CU
2 LS Saat set terang
perlahan
2 Black Bara, Tristan, 1 CU Zoom out to MS
mamba Anthony 2 LS
3 MS Bara
1 MS Tristan
2 FS
3 Arkana Vinzha, Adrian, 4 MS Adrian masuk follow
Kenzo 2 FS
3 MS Vinzha
1 MS Adrian
4 MS Two shot vinzha kenzo
2 LS
4 Black Bara, Tristan, 1 MS Bara dan Tristan
Mamba Johan, Ramon, 2 LS
Hector, Anthony 3 CU Bara
2 LS
3 MS Johan
2 LS
4 MS Two shot Johan Tristan
2 LS
1 MS Bara masuk
2 LS
4 MCU Bara minum
5 Arkana Vinzha, Alexa, Paul, 3 CU Zoom out to MS vinzha
Ezra, Abdias minum
2 LS
3 MS Alexa
1 MS Vinzha
2 LS
4 MS abdias
2 FS
Three Shot paul ezra
3 MS abdias
2 LS Vinzha
3 MS
1 MS Alexa
2 FS Vinzha
3 MS Two Shot Vinzha Alexa
Zoom in lambang
arkana
6 Black Bara, Tristan, 4 CU Zoom out to FS
Mamba Johan, Anthony, 3 MS Bara
Ramon, Hector 2 LS
3 MS Tristan
1 MS Three Shot

7 Arkana Vinzha, Paul 2 MCU Zoom out to FS


3 MS Paul
1 MS Vinzha
2 LS
3 MS Follow Vinzha
8 Pertokoan Johan, Tristan, 2 LS
Anthony, Ramon, 4 CU Tristan terluka
Hector 3 MS Johan
1 FS Ramon, Hector,
Anthony
2 LS
3 MS Tristan
4 CU
9 Arkana Vinzha, Adrian 2 FS Adrian
3 MS Tilt Down
2 LS
1 MS Vinzha
2 LS

10 Pertokoan Alexa, Tristan, Ezra, 1 FS Three Shot


Dygta 4 MS Alexa dan Trisan
2 LS

11 Arkana Alexa, Vinzha, 3 MS Vinzha


Tristan, Ezra, Dygta 2 LS
4 MS Tristan di kasur
3 MS Vinzha
2 MS Two Shot
1 MCU Alexa
3 MCU Vinzha
2 MS Two Shot
3 CU Vinzha
2 FS Alexa, Vinzha
4 MS Tristan tidur
12 Black Johan, Bara, 2 FS Bara
Mamba Hector, Abdias 1 MS Johan Follow
3 MS Bara
2 FS Two Shot
3 CU Bara
2 LS
4 MCU Abdias
1 FS Abdias dan Hector
3 MS Bara
2 LS
4 MCU Abdias
3 MS Bara
2 LS
3 MCU Bara
1 MS Abdias dan Hector
2 LS

SCENE 13

NO SUBJEK CAMERA SHOT


1 TRISTAN, ALEXA CAM 3 LS
2 ALEXA, TRISTAN CAM 1 MS
3 ALEXA, TRISTAN CAM 2 LS
4 ALEXA CAM 3 CU
5 TRISTAN CAM 1 CU
6 TRISTAN, ALEXA CAM 2 LS
7 ALEXA CAM 3 CU
8 TRISTAN CAM 1 LS
9 ALEXA, TRISTNA CAM 2 LS
10 KENZO, DEVANA CAM 1 MS
11 TRISTAN, ALEXA, KENZO, CAM 2 LS
DEVANA
12 KENZO, DEVANA CAM 3 CU
13 ALEXA CAM 1 LS
14 KENZO, ALEXA, DEVANA CAM 3 MS
15 TRISTAN CAM 1 CU
16 ALEXA CAM 3 LS
17 KENZO, ALEXA, DEVANA CAM 1 MS
18 KENZO, DEVANA CAM 3 MS
19 ALEXA CAM 1 LS
20 TRISTAN CAM 3 CU
21 ALEXA CAM 2 LS

SCENE 14

NO SUBJEK CAMERA SHOT


1 BARA CAM 1 LS
2 BLACK MAMBA CAM 4 LS
3 JOHAN CAM 1 MS
4 BARA CAM 4 LS
5 LOGO BLACK MAMBA CAM 1 CU

SCENE 15

NO SUBJEK CAMERA SHOT


1 LOGO ARKANA CAM 2 CU
2 ALEXA, TRISTAN CAM 3 MS
3 ALEXA, TRISTAN CAM 1 MCU
4 TRISTAN, ALEXA CAM 3 MS
5 ALEXA, TRISTAN CAM 1 MCU
6 VINZHA, ALEXA, TRISTAN CAM 2 LS
7 TRISTAN, ALEXA CAM 1 LS
8 VINZHA CAM 3 MS
9 TRISTAN CAM 1 MS
10 VINZHA CAM 2 LS
11 ALEXA, TRISTNA CAM 3 MS
12 VINZHA, ALEXA, TRISTAN CAM 2 LS

SCENE 16

NO SUBJEK CAMERA SHOT


1 JOHAN CAM 1 MS
2 EXTRAS CAM 3 LS
3 JOHAN CAM 1 MS
4 RAMON CAM 2 LS
5 ABDIAS CAM 3 MS
6 JOHAN CAM 1 MCU
7 JOHAN, ABDIAS CAM 2 LS
8 JOHAN, ABDIAS CAM 1 MS

SCENE 17

NO SUBJEK CAMERA SHOT


1 TRISTAN, ALEXA, KENZO, CAM 3 LS
DEVANA
2 PAUL, TRISTAN, ALEXA, CAM 2 LS
KENZO, DEVANA
3 PAUL CAM 3 MS
4 TRISTAN, ALEXA CAM 1 MCU
5 TRISTAN, ALEXA, KENZO, CAM 2 LS
DEVANA
6 PAUL CAM 3 MCU
7 TRISTAN, ALEXA CAM 1 MS
8 TRISTAN, PAUL, ALEXA, CAM 2 LS
KENZO, DEVANA

SCENE 18

NO SUBJEK CAMERA SHOT


1 EXTRAS CAM 4 MCU
2 VINZHA, JOHAN, TRISTAN, CAM 2 LS
EXTRAS
3 VINZHA, PAUL, TRISTAN CAM 3 MS
4 TRISTAN, JOHAN CAM 2 LS
5 JOHAN CAM 1 MCU
6 TRISTAN CAM 3 MS
7 JOHAN CAM 1 MCU
8 JOHAN, TRISTAN CAM 2 LS
9 VINZHA, PAUL CAM 3 MS
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23 Tristan, johan, vinzha Cam 2 LS

SCENE 19

NO SUBJEK CAMERA SHOT


1 VINZHA, PAUL, TRISTAN CAM 3 LS
2 ALEXA, VINZHA, PAUL, CAM 2 LS
TRISTAN
3 VINZHA CAM 1 MCU
4 ALEXA CAM 3 MS
5 VINZHA, TRISTAN, ALEXA, CAM 2 LS
PAUL
6 ALEXA CAM 3 MCU
7 TRISTAN, ALEXA CAM 1 MS
8 TRISTAN CAM 3 MCU
9 ALEXA CAM 1 MS
10 TRISTAN, ALEXA CAM 2 LS
11 ALEXA CAM 3 MCU
12 TRISTAN CAM 1 MS
13 TRISTAN, ALEXA CAM 2 LS
14 ALEXA CAM 3 MS
15 TRISTAN, ALEXA CAM 2 LS
16 ALEXA CAM 3 MS
17 TRISTAN, ALEXA CAM 1 MS
18 TRISTAN, VINZHA, ALEXA CAM 2 LS
19 TRISTAN, VINZHA CAM 3 LS
20 VINZHA CAM 1 MS
21 TRISTAN CAM 3 MCU
22 VINZHA CAM 1 MS
23 VINZHA, TRISTAN CAM 2 LS
24 TRISTAN CAM 3 MS
25 TRISTAN, PAUL, VINZHA CAM 2 LS

SCENE 20

NO SUBJEK CAMERA SHOT


1 TRISTAN, PAUL CAM 1 MS
2 BARA CAM 3 MCU
3 BARA CAM 2 LS
4 BARA CAM 3 MS
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 BARA CAM 3 MCU
15 TRISTAN CAM 1 MS
16 BARA, TRISTAN, PAUL CAM 2 LS
17 BARA CAM 3 MS
18 TRISTAN CAM 1 MCU
19 BARA, TRISTAN, PAUL CAM 2 LS

SCENE 21

NO SUBJEK CAMERA SHOT


1 SET TENGAH CAM 2 LS
SCENE 22

NO SUBJEK CAMERA SHOT


1 MAWAR, TRISTAN CAM 1 CU
2 ALEXA CAM 3 MS
3 KENZO CAM 1 LS
4 RAMON CAM 2 LS
5 ABDIAS CAM 3 MS
6 JOHAN CAM 1 MCU
7 JOHAN, ABDIAS CAM 2 LS
8 JOHAN, ABDIAS CAM 1 MS

Anda mungkin juga menyukai