ABSTRAK
Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Diare, Siswa Sekolah Dasar
PENDAHULUAN untuk anak usia sekolah dasar di
seluruh dunia. World Health
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Organization (WHO) menyatakan
(PHBS) merupakan sekumpulan kematian anak pada usia sekolah
perilaku yang dipraktikan atas dasar dasar mencapai angka 6,9 juta anak
kesadaran sebagai hasil pembelajaran pada tahun 2015, dari 14% kematian
yang menjadikan seseorang atau tersebut di sebabkan oleh 2,5 miliar
keluarga yang dapat menolong diri anak di usia sekolah dasar menderita
sendiri di bidang kesehatan dan diare tiap tahunnya di seluruh dunia,
berperan aktif dalam mewujudkan lebih dari setengah kasus diare
kesehatan masyarakatnya. Perilaku disebabkan oleh lingkungan dan
Hidup Bersih dan Sehat terbagi atas buruknya perilaku kesehatan
berbagai tatanan, yaitu Tatanan masyarakat, peningkatan kualitas
Rumah Tangga, Institusi Pendidikan anak berperan penting sejak masa
(Sekolah), Institusi Kesehatan, dini kehidupan, yaitu masa dalam
Tempat Kerja maupun Tempat- kandungan bayi, dan sampai anak
tempat Umum (Lolowang, 2017). masuk dunia sekolah. Kelangsungan
Sekolah sehat harus memiliki hidup anak adalah anak tidak
lingkungan yang mendukung meninggal pada awal kehidupanya
pembelajaran.Program ini sampai mencapai usia dewasa (Siti,
menekankan pada aspek lingkungan 2017).
yang meliputi lingkungan fisik dan Menurut Renstra Dinkes
non fisik. Aspek lingkungan fisik Kabupaten Mojokerto Tahun 2016
menekankan pada fasilitas seperti Diare merupakan penyakit yang
konstruksi ruang dan bangunan; terjadi ketika terdapat perubahan
ventilasi dan intensitas pencahayaan; konsistensi feses selain dari frekuensi
kepadatan ruang kelas; jarak papan buang air besar.Seseorang dikatakan
tulis dengan siswa; kualitas dan menderita Diare bila feses lebih
kuantitas meja dan kursi siswa; berair dari biasanya, atau bila buang
ketersediaan toilet, tempat cuci air besar tiga kali atau lebih.Diare
tangan, dan air bersih; pengendalian adalah perkiraan jumlah penderita
kebisingan; tempat sampah; program diare yang datang ke sarana
pengelolaan sampah; program kesehatan dan kader adalah 10% dari
pemberantasan bibit penyakit; serta angka kesakitan dikali jumlah
kantin sehat. Lingkungan non fisik penduduk di suatu wilayah kerja
meliputi perilaku sehingga kriteria dalam waktu satu tahun.Penderita
Sekolah sehat yang selanjutnya diare yang ditangani adalah Jumlah
adalah Sekolah memiliki program penderita yang datang dan dilayani di
pembinaan dalam mendorong dan sarana kesehatan dan kader di suatu
membiasakan siswa untuk wilayah tertentu dalam waktu satu
berperilaku hidup bersih dan sehat, tahun. Jumlah penderita diare yang
yang tentu saja juga memberikan ditangani di Kabupaten Mojokerto
panutan kepada siswa (Melita tahun 2016 sebesar 20.358 penderita,
Amelia Lolowang, 2017). dengan jumlah target penemuan
Diare merupakan salah satu sebesar 58.864 penderita merupakan
permasalahan kesehatan yang utama
10% dari jumlah penduduk tahun METODE PENELITIAN
2016.
Desain penelitian ini analitik
Berdasarkan hasil study korelasional dengan pendekatan
pendahuluan yang di lakukan di SD cross sectional. Populasi dalam
Tinggarbuntut Kecamatan Bangsal penelitian ini adalah Semua siswa
pada tanggal 30 november 2018 saya kelas 1-4 SDN Tinggarbuntut
melihat di sekitar halaman sekolah Kecamatan Bangsal sejumlah 78
masih terdapat sampah berserakan siswa. Sampel diambil dengan teknik
dan tidak terdapat tempat untuk cuci total sampling sebanyak 78
tangan di depan kelas dan toilet nya responden. Instrumen penelitian
berbau,terlihat kotor. Derajat menggunakan kuisioner perilaku
kesehatan anak pada saat ini masih hidup bersih dan sehat. Data
belum bisa dikatakan baik sebab dikumpulkan dengan menggunakan
masih banyak terdapat masalah kuesioner PHBS dan kuesioner
kesehatan khususnya pada anak kejadian diare kemudian diuji dengan
sekolah dasar. Permasalahan perilaku distribusi statistika (crosstab)
kesehatan pada anak usia sekolah disajikan dalam bentuk tabel.
dasar biasanya berkaitan dengan
kebersihan perorangan, lingkungan HASIL PENELITIAN
dan munculnya berbagai penyakit
yang sering menyerang anak usia Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi
sekolah yang ternyata pada Responden Berdasarkan Perilaku
umumnya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tinggarbuntut Kecamatan
Masalah-masalah yang terjadi pada Bangsal pada bulan Februari 2019
anak usia sekolah dasar semakin
memperjelas bahwa nilai-nilai PHBS
di sekolah masih minim dan belum
No PHBS F %
mencapai tingkat yang diharapkan.
Oleh sebab itu perlu adanya suatu 1 Baik 2 2,6
kegiatan intervensi yang dapat 2 cukup 38 48,7
meningkatkan pengetahuan dan sikap 3 Kurang 38 48,7
tentang pelaksanaan PHBS pada Jumlah 78 100
anak sekolah dasar (Siti, 2017). Sumber : Data Primer, 2019
Salah satu cara yang paling
aplikatif sebagai upaya pencegahan Tabel 1.2 menujukkan bahwa
infeksi penyakit pada anak ialah hampir setengah responden
dengan senantiasa melaksanakan mempunyai perilaku hidup bersih
tatacara perilaku hidup bersih dan dan sehat dalam kategori cukup dan
sehat atau yang biasa dikenal dengan kurang sebanyak 38 responden
PHBS. (Siti, 2017). (48,7%).
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi sehat dengan kejadian diare di SDN
Responden Berdasarkan Kejadian Tinggarbuntut.
Diare di SDN Tinggarbuntut
Kecamaan Bangsal pada bulan PEMBAHASAN
Februari 2019