Anda di halaman 1dari 15

Telaah Manajemen Operasi/produksi

fokus pada 10 keputusan manajemen operasi/produksi


pada
YAYASAN WAQAF AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI
BEKASI BARAT, BEKASI

Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Operasi Produksi

Dosen : Dr. Ir. H. Muchdie, MS

Disusun oleh : FEDRY ERMAN

0808026024

ANGKATAN XXI

PRORAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

MATRAMAN, JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

atas segala pertolongan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas penulisan makalah UAS sebagai bah ini.

Adapun makalah yang berjudul “ Telaah 10 aspek MOP

pada Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai “ ini untuk memenuhi

tugas mata kuliah Manajemen Operasi dan Produksi.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada Bapak Dr. Muchdie, selaku Dosen Mata Kuliah

Manajemen Operasi dan Produksi.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada semua pihak atas dorongan dan bantuan moril maupun materiil yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik

dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi penyempurnaan

penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis panjatkan doa semoga segala kebaikan dan

bantuan yang diberikan semua pihak, mendapat imbalan yang sepadan dari

Allah SWT.

Bekasi ,
Januari 2010

Penulis.
Telaah Manajemen Operasi / Produksi
fokus pada 10 keputusan manajemen operasi/produksi
pada
YAYASAN WAQAF AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI
BEKASI BARAT, BEKASI

1. MUTU PRODUK
Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai adalah sebuah perjalanan
sejarah. Sejarah yang berbalut suka dan duka. Pergulatan panjangnya dalam
dunia pendidikan menekankan kepada pemeliharaan nilai-nilai tradisional
(traditional values), kearifan lokal (local wisdom) dan responsif terhadap nilai-
nilai modernisasi (modernity values). Usaha itu kami lakukan dalam rangka
menyiapkan generasi Islam agar dapat menantang dan menaklukan
zamannya. Mereka yang menimba ilmu di sini dibekali dengan iman, akhlak
dan ilmu pengetahuan.
Sejarah Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai diawali dengan
semangat untuk membangun peradaban. Modal terbesarnya adalah niat yang
kuat untuk memberikan pengabdian. Semangat dan niat itulah yang bersatu
padu melawan berbagai keterbatasan yang mengelilingnya saat itu. Betapa
tidak ! Sebelum berdirinya bangunan-bangunan berbeton, Yayasan Waqaf Al
Muhajirien Jakapermai diawali Pada tahun 1978, suasana Kabupaten Bekasi
masih sepi meskipun telah menjadi daerah penyangga ibukota Jakarta.
Demikian pula di Perumahan Mas Naga, (sekarang Jakapermai), Kalimalang,
Bekasi Selatan. Para penghuninya yang mayoritas para eksekutif muda
bekerja dari pagi hingga malam. Baik siang maupun malam, suasana di
kompleks perumahan tersebut sepi dan lengang.

Dalam suasana yang lengang itulah, beberapa penghuni


memanfaatkan waktunya untuk merenungkan hari depan umat dan
bangsanya. Satu di antaranya adalah H. Muhammad Zain, penghuni kaveling
nomor 373. Ia mengundang para penghuni lainnya untuk datang ke
rumahnya pada malam tanggal 14 September 1979. Pada malam itu, ia
mengutarakan niatnya untuk mendirikan majlis taklim yang kemudian
disambut oleh hadirin dengan rasa suka cita. Tanggal tersebut kemudian
ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Majlis Taklim Al-Muhajirien. dapur tua,
bilik bambu dan tempelan papan yang menutupi ruangan. Ya. Niat dan
semangat itulah yang menjadi kata kunci yang membuat Yayasan Waqaf Al
Muhajirien Jakapermai sukses melawan keterbatasannya.

Nama

Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai

Alamat Lengkap

bertempat di Yayasan Wakaf Al-Muhajirien yang beralamat di jalan KH. Noer


Alie Kalimalang, Jaka Permai, Bekasi Barat

Satuan Pendidikan

Hasil-hasil yang dicapai


Gerak langkah Yayasan Wakaf Al-Muhajirien meliputi berbagai
kegiatan seperti menyelenggarakan majlis taklim, membangun masjid,
membina kaum muslimat, menyantuni dhuafa, menyelenggarakan sekolah
Islam, dan membangun madrasah dan kelompok bermain.
Pertama, menyelenggarakan majlis taklim. Setelah Mushalla Al-
Muhajirien berdiri di tahun 1985, kegiatan majlis taklim semakin berkembang.
Setiap Ahad pagi, halaman Mushalla Al-Muhajirien selalu dipenuhi oleh
jamaah untuk mengikuti Kuliah Dhuha. KH. Noer Ali (Alm.), ulama besar dan
pahlawan nasional asal Bekasi, mengisi acara ini untuk pertama kali disusul
oleh para ulama dan zuama terkemuka lainnya. Namun sejak difungsikannya
Masjid Jami Al-Azhar pada tahun 1998, Kuliah Dhuha pun dipindahkan ke
sana.
Dengan kepindahan ini, kegiatan majlis taklim semakin meluas, yaitu
meliputi:
a. Setiap Selasa, Rabu, dan Jumat siang (jam14.00-16.00), taklim
khusus muslimah dengan materi kajian: al-Quran, fiqhunnisa, dan
kapita selekta.
b. Setiap Jumat sore (jam 16.00-17.30), kajian tafsir al-Quran dan
hadits.
c. Setiap Senin, Rabu, dan Kamis pagi (jam 08.00-10.00), belajar
membaca al-Quran khusus ibu-ibu.
d. Setiap malam bakda shalat maghrib, belajar membaca al-Quran.
e. Dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat insidental.
Kedua, membangun masjid. Menyadari pentingnya fungsi masjid,
para pengurus dan umat bahu-membahu untuk mendirikannya. Langkah-
langkah pendekatan yang mereka lakukan adalah sebagai berikut:
a. Dengan developer, untuk mendapatkan sebidang tanah bagi
pembangunan.
b. Dengan Pemerintah Daerah untuk mendapatkan surat perizinan.
c. Dengan civitas akademika Sekolah Islam Al-Azhar Jakapermai
serta masyarakat untuk mendapatkan dukungan dana.
Setelah melalui proses panjang dan berliku-liku sejak permulaan
tahun 1980, akhirnya lahan diperoleh, surat-surat perizinan didapat, dan dana
berangsur-angsur terkumpul.
Metode pembangunan dilakukan secara bertahap, dimulai dari
pengurugan tanah, pemagaran, penanaman tiang pancang, dan pengecoran
lantai pertama yang diselesaikan seluruhnya pada akhir Februari 1994.
Semula dirancang, pembangunan selesai akhir tahun 2000 dengan biaya Rp 3
milyar. Untuk mendapatkan dana dipakai falsafah “mencetak ‘sawah’ sambil
mempersiapkan ’lumbungnya’”, yakni pembangunan di bidang pendidikan
terlebih dahulu guna mencetak kader-kader umat. Dari itulah maka di areal
lokasi Masjid itu dibangun gedung Taman Kanak-kanak Islam Al-Azhar
Jakapermai, sebagai calon-calon generasi pemakmur Masjid. Namun manusia
merencanakan, Allah yang menentukan. Setelah hampir sepuluh tahun
berjalan, ternyata pembangunan Masjid belum rampung juga. Melihat
kenyataan seperti itu, pengurus Yayasan periode kelima (1998-2001) yang
baru dibentuk, bertekad melanjutkannya kembali. Kegiatan dimulai pada
permulaan Agustus 1998, dengan memfungsikan bangunan yang masih
berbentuk kerangka beton sebagai tempat beribadah dan kegiatan lainnya.
Dari sinilah kegiatan penyelesaian pembangunan Masjid dimulai
kembali dan terus berjalan hingga sekarang. Badan Pengurus Yayasan
periode ke-enam, tahun 2001-2006, melanjutkan lebih keras lagi dengan
berbagai macam kegiatan memakmuran Masjid. Sekarang pembangunan
telah berhasil dengan menghabiskan biaya hampir Rp 20 milyar.
Ketiga, membina Kaum Muslimat. Kegiatan kaum muslimat di
kawasan Perumahan Jakapermai dimulai sejak adanya pengajian kaum ibu
yang berlangsung setiap Rabu siang, selepas shalat Dzuhur. Kegiatan ini
semakin memperoleh bentuknya setelah pertemuan mereka pada hari Kamis
sore, tanggal 13 Maret 1986. Dalam pertemuan itu disepakati untuk
membentuk “Persatuan Muslimat Al-Muhajirien Jakapermai”, yang kemudian
berganti nama menjadi “Muslimat Jakapermai”. Tugas utama dan tanggung
jawab Muslimat meliputi bidang usaha pengerahan dana, pendidikan, ibadah
sosial, santunan jenazah dan santunan anak asuh. Kegiatan-kegiatan tersebut
lebih merupakan upaya melancarkan kegiatan-kegiatan Yayasan. Dari itu,
sewaktu Yayasan hendak membuka Sekolah Islam Al-Azhar di Jakapermai
pada tahun 1986, kaum Muslimat dengan penuh semangat turun ke lapangan
“menjemput bola” mencari calon-calon murid. Begitu pula ketika membangun
Masjid.
Keempat, menyantuni dhuafa. Menyantuni dhuafa diwujudkan, antara
lain, dengan menyelenggarakan PIA (Pendidikan Islam Al-Azhar) sejak tahun
kedua dibukanya Sekolah Islam Al-Azhar di Jakapermai, tepatnya dimulai
pada tanggal 1 Oktober 1987. Pengelolaan dan pembiayaan PIA sepenuhnya
ditanggung oleh Yayasan.
Semula, maksud dan tujuan PIA adalah untuk membantu murid-
murid Sekolah Islam Al-Azhar yang lemah dalam pelajaran agama, sekaligus
memanfaatkan waktu luang mereka untuk belajar agama di sore hari. Akan
tetapi, setelah pelajaran agama di Sekolah-sekolah Al-Azhar dirasa sudah
mencukupi, maka PIA dimanfaatkan oleh murid-murid di luar Sekolah Islam
Al-Azhar. Dari tahun ke tahun, murid PIA terus bertambah. Begitu pula
dengan jumlah guru dan kelasnya. Jika di tahun pertama ketika PIA dibuka
(1987/1988) muridnya baru mencapai 53 anak dengan dua kelas, maka
tahun-tahun berikutnya bertambah menjadi 77 murid dengan 4 kelas, lalu
menjadi 92 murid dengan 5 kelas, dan melonjak hampir 400 murid di tahun
ajaran 1999/2000.
Selain itu, Yayasan juga memberikan beasiswa kepada anak-anak
yang orang tuanya lemah secara ekonomi. Mereka tersebar di berbagai
sekolah. Sedang 8 Sekolah Islam Al-Azhar yang dikelola Yayasan, juga
menyelenggarakan kegiatan serupa. Bahkan siswa-siswi SMU Islam Al-Azhar 4
Kemang Pratama secara khusus menjadikan Desa Pantai Hurip, Muara
Gembong Bekasi, sebagai desa binaan. Di desa itulah mereka melakukan
berbagai kegiatan sosial seperti membangun mushalla, menyantuni keluarga
dan anak-anak, menyelenggarakan pengajian, dan lain-lain. Kegiatan
santunan juga berlanjut pada saat hari-hari besar Islam, saat terjadi bencana
alam, dan saat terjadi kerusuhan di Poso dan Ambon, serta pembantaian di
Bosnia-Herzegovina, Afghanistan, dan Irak.
Kelima, menyelenggarakan sekolah Islam. Salah satu amal usaha
yang dilakukan Yayasan sejak awal mula berdiri adalah menyelenggarakan
lembaga pendidikan formal atau sekolah. Sejak awal, sekolah yang dicita-
citakan adalah sekolah Islam yang berkualitas, yang mampu membawa
peserta didik memiliki keterampilan, berpengetahuan luas serta bertakwa.
Namun untuk mewujudkan sendiri rencana tersebut di masa itu tidak
mungkin. Untuk itu, pada tanggal 25 Rajab 1406, bertepatan dengan tanggal
5 April 1986, Yayasan melakukan kerjasama kependidikan dengan YPI Al-
Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. Sebelum perjanjian kerjasama
ditandatangani, telah dibangun terlebih dahulu gedung dan sarana
pendidikan. Terletak di sebelah utara Mushalla Al-Muhajirien, di atas tanah
seluas 159 M2. gedung itu terdiri dari tiga lokal untuk TK dan SD, serta satu
lokal untuk kantor, dilengkapi lima kamar kecil dan halaman bermain.
Kedua sekolah tersebut dibuka pada 14 Juli 1986 bertepatan dengan
datangnya tahun ajaran baru dengan jumlah murid-murid masing-masing 68
anak untuk TK dan 87 anak untuk SD. Seiring berjalannya waktu, sekolah ini
mendapat sambutan yang cukup bagus dari masyarakat. Jika di tahun 1986,
ketika pertama kali dibuka, baru ada dua kelas untuk TK dan dua kelas untuk
SD, maka 17 tahun kemudian (2003/2004), telah berkembang menjadi 121
kelas meliputi 2 TK, 2 SD, 3 SLTP, 1 SMU, dengan murid sekitar 4.565 anak.
Mereka dididik oleh 241 guru, di bawah bimbingan 9 kepala sekolah, 7 wakil
kepala sekolah, serta dibantu oleh 147 orang karyawan tata usaha,
kebersihan, dan keamanan. Sekolah-sekolah tersebut berada di tiga lokasi,
yaitu dua lokasi di Jakapermai dan satu lokasi di Kemang Pratama. Itu semua
belum termasuk Kelompok Bermain Al-Azhar, Madrasah Ibtidaiyah Al-
Muhajirien, dan Pendidikan Islam Al-Azhar (sejenis madrasah diniyah).
Keenam, membangun madrasah dan kelompok bermain. Selain
Sekolah-sekolah Islam Al-Azhar di Jakapermai dan Kemang Pratama, sejak
tahun 2002, telah dibuka Madrasah Diniyah Al-Muhajirien, bertempat di Jalan
Cendana VI nomor 16 Jakapermai. Madarasah ini menggunakan kurikulum
Departemen Pendidikan Nasional dan Al-Azhar. Untuk pertama kalinya,
madrasah ini dipimpin oleh H.M. Data, S.Pd., yang juga sekaligus Kepala SD
Islam Al-Azhar 6 Jakapermai.
Menyusul dibukanya Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirien, mulai tanggal
21 Juli 2003, dibuka pula Kelompok Bermain Islam Al-Azhar untuk anak-anak
usia 3-4 tahun, bertempat di Jalan Cemara Raya nomor 47-49 Jakapermai,
berseberangan dengan TK Islam Al-Azhar 8 Jakapermai. Ketika dibuka
pertama kali, sebanyak 80 anak usia 3-4 tahun telah masuk ke dalam 5 ruang
kelas dan 4 ruang penunjang di bawah bimbingan 9 orang guru dan dibantu 5
orang karyawan. Bertindak sebagai pimpinan adalah Nurhayati, S.Pd., yang
juga Kepala TK Islam Al-Azhar Jakapermai.

Penyelenggaraan pendidikan formal di Yayasan Waqaf Al Muhajirien


Jakapermai adalah Madrasatul Mu'allimin Al-lslamiyah (MMI), yang telah
dimulai sejak tahun 1968 dengan masa studi 6 tahun bagi tamatan SD/MI
(untuk program reguler), dan 4 tahun bagi tamatan SLTP/MTs (untuk
program intensif).

Pendidikan formal di atas sebagai implemeentasi dari misi lembaga


Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai Pondok Pesantren yang
mempersiapkan individu-individu yang unggul dan berkuwalitas menuju
terbentuknya khaira ummah (generasi terbaik) yang dikeluarkan untuk
manusia. Di samping itu, sebagai misi khusus adalah mempersiapkan kader-
kader ulama dan pemimpin ummat yang mutafaqqih fi al-diin; baik sebagai
ilmuwan/akademisi maupun sebagai praktisi dan mampu untuk
melaksanakandakwah

Ciri/Karakteristik

Adapun pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari diserahkan dan


dilaksanakan oleh badan pengurus yang di dalam tugasnya menjabarkan
garis-garis kebijaksanaan yang disusun dan disahkan oleh badan pembina
dengan bersendikan manajemen yang Islami yaitu:
a. Ikhlas mengharap ridha Allah semata.
b. Amanah, terpercaya, tidak khianat, dan semua dana serta aset
umat dicatat secara taat asas serta diaudit oleh auditor yang
independen secara transparan.
c. Istiqamah, kontinyu, berkesinambungan, konsisten (taat asas dan
teratur), konsekuen (berani menghadapi risiko).
d. Jamaah, selalu memperhatikan aspirasi umat selaku pemberi
amanah, melalui musyawarah, serta selalu menanamkan sense of
belonging, sense of participation dan sense of responsibility.
e. Imamah, selalu berpedoman kepada al-Quran dan al-Sunnah,
yang dijabarkan dalam aturan-aturan yang disepakati bersama.

Dasar Undang-undang

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2000 tentang


sistem Pendidikan Nasional (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003
nomor 78 tambahan lembaran Negara nomor 4301).

Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah


sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah no 56 tahun 1998.

Keputusan Presiden RI nomor 102 tahun 2001 tentang kedudukan, tugas


fungsi kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja depertemen
sebagaimana telah diubah dengan keputusan presiden RI nomor 45 tahun
2003.

Tujuan

Secara umum, tujuan pendidikan di Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai


mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional dan paduan kurikulum Al Azhar " yang
berlaku, khususnya pada jenjang pendidikan. dengan penekanan khusus pada
upaya mempersiapkan siswa yang:

 Menguasai bekal-bekal dasar keulama'an, kecendekiaan, kepemimpinan


 Mau dan mampu mengembangkan bekal-bekal dasar tersebut secara
mandiri/long life education.
 Siap mengamalkannya di tengah-tengah masyarakat dengan ikhlas, cerdas,
dan beramal.
Visi:

Menjadi Pusat Pendidikan, Penelitian, Pengembangan Ilmu dan Teknologi yang


maju, mandiri dan Islami demi terciptanya masyarakat Indonesia yang cerdas,
beriman, berakhlaq mulia, profesional, menjunjung tinggi etika, dan bertaqwa
kepada Allah Swt,

Misi:

Mendirikan dan menyelenggarakan Pendidikan formal dan non formal yang Islami
dan berdasarkan dan perundang-undangan yang berlaku

Bersama-sama dengan Pemerintah Daerah setempat, menyelenggarakan


kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Mensyi’arkan Tempat Ibadah, Menyelenggarakan Pesantren, menyalurkan Infaq


dan Shadaqah, Menyelenggarakan Perpustakaan, Penerbitan Buku dan media
cetak lainnya, serta melaksanakan kegiatan usaha yang terkait

Mendirikan usaha-usaha seperti Koperasi, Poliklinik, Bimbingan Haji, dan usaha


lainnya yang tidak bertentangan dengan AD/ART Yayasan dan peraturan
pemerintah lainya yang berlaku

Karena Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai bergerak dalam bidang


jasa atau memproduksi jasa maka mutu operasi atau produksi tersebut tidak
dapat diukur dengan pasti.tetapi dapat di ukur dengan keberhasilam murid atau
santri dalam belajar atau ketika terjun ke masyarakat dengan mengamalkan ilmu
yangdidapat.

2. DESAIN PRODUK

Yayasan yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan dalam desain produknya
yaitu dengan menggabungkan kuriklum depdiknas, dan kurikulum Al Azhar itu
sendiri, Pola pengasuhan di luar kelas mendapatkan perhatian serius. Sebab itulah
pengasuhan siswa perlu pendekatan komprehensif, terutama dalam memahami
kepribadian peserta didik. Fasilitas akademik dan fasilitas laiinya tidak akan
memenuhi sasaran pembinaan jika tidak disertai guru yang mampu menggantikan
peran orangtua dalam pembentukan watak dan karakter, Sistem pembinaan
pengasuhan tidak menerapkan kekerasan, sebab hal itu akan melahirkan siswa
yang berwatak keras dan susah diatur. Sebaliknya, jangan pula terlalu lunak,
sebab hal itu akan berpotensi menimbulkan watak licik yang bisa mengantar
siswa mempermainkan peraturan. Di antara program pembinaan pada jalur asuh
ini adalah:
Bagi yayasan :
1. Peran institusi pendidikan terhadap pembangunan bangsa sangatlah
signifikan karena lembaga pendidikan membantu melakukan proses
penyiapan sumber daya manusia yang handal.
2. Menuntut ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting (urgen) bagi
manusia.
3. Pendidikan yang berkualitas amat diperlukan agar tercipta sumber daya
manusia yang handal dan berkualitas.
4. Yayasan Wakaf Al-Muhajirien adalah yayasan yang mengelola dan
menggunakan wakaf untuk kepentingan masyarakat dalam pengembangan
kualitas pendidikan Islam.

3. DESAIN PROSES

Dalam desain proses pondok pesantren modern Yayasan Waqaf Al


Muhajirien Jakapermai daar el qolam dengan menggabungkan kurikulum
tersebut tetapi dalam proses nya walaupun kelihatan gemuk akan tetapi proses
dapat berjalan dengan baik yaitu kurikulum tesebut di ajarkan di dalam kelas
yaitu mulai jam 7 pagi sampai jam 3 sore dengan 3 kali istirahat kemudian di
teruskan setelah ashar yaitu dengan olahraga atau pengembangan minat dan
bakat santri, dan di malam hari setelah isya ada kelompok belajar yang di
bombing langsung oleh wali kelas sedangkan teori kepondokan klasik dengan
membaca atau mengaji kitab kuning ( versi pondok ) yaitu setelah subuh.

4. SELEKSI LOKASI

Pondok pesantren Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai yang


terletak di kawasan perumahan elit Jaka Permai di himpit oleh 2 daerah yang
berlainan kultur yaitu daerah serang yang masih belum modern dan tangerang
yang lebih metropolitan yang memungkinkan sebagai jalur yang pas untuk
peradaban, selain itu pondok pesantrean daar el qolam terletak 2.5 dari jalan
utama yang memungkinkan jauh dari kebisingan dan terletak di perkampungan
dimana disisi kiri dan kanan terdapat sawah-sawah yang terhampar sehingga
terlihat asri dan udara yang sejuk membuat tempat ini cocok unt
Perwujudan pertambahan assets selama masa bakti 2001-2006 adalah dalam
bentuk :
1. Tanah di Jakapermai seluas 4.555 M2
2. Tanah di Kemang Pratama seluas 2.338 M2
3. Bangunan di Jakapermai (Aula SD dan Kantor Yayasan) seluas 2.637 M 2
4. Bangunan di Kemang Pratama (Gedung SMP 9) seluas 3.400 M2

5. DESAIN TATA LETAK

Tata letak Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai sudah mulai tertata


dengan baik yaitu gerban utama di depan, kemudian kantor seKretariat sebagai
pusat informasi, gedung pusat pendidikan dan pengajaran, book shop, library,
Lab computer dan internet dan gedung sekolah sedangkan masjid putra-putri
tersedia, sarana olah raga tepat berada di depan dan belakang tiap – tiap
sekolah.

6. DESAIN PEKERJAAN

Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai memiliki kurang lebih 260 orang


guru yang mana terdiri dari pengasuh pondok, pemimpin pondok, para
direktur, kepala bagian, guru professional, guru pembimbing, wali kelas, bagian
tata usaha, sekretaris, bagian bahasa asing, bagian ektrakulekuler, bagian
ibadah dan bagian pengembangan tilawatil qur’an dan sebagai nya, selain itu
daar el qolam memiliki kurang lebih 200 karyawan sebgai buruh bangunan,
juru masak, laundry, cleaning servis, tukan taman dan penjaga kantin,dan
tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat.
Program Kerja
Berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan Wakaf Al-Muhajirien, usaha
atau kegiatan Yayasan Wakaf Al-Muhajirien tertuang sebagai berikut:
a. Mendirikan dan menyelenggarakan pendidikan formal dan nonformal
dengan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang
berlaku, untuk menghasilkan tenaga-tenaga yang terampil,
berpengalaman luas serta bertakwa kepada Allah SWT.
b. Mendirikan dan memakmurkan Masjid/Mushalla sebagai tempat ibadah
dan pendidikan dakwah Islamiyah guna pemantapan dan pengamalan
Islam bagi setiap pemeluknya secara murni dan konsekuen.
c. Mendirikan dan menyelenggarakan Balai Perpustakaan Islam,
menerbitkan brosur, buletin dakwah, guna mendorong dan memupuk
hasrat membaca dan mendalami Islam demi tercapainya ketaqwaan
kepada Allah SWT.
d. Mendirikan dan mengelola panti asuhan guna mengasuh,
membesarkan, dan mendidik anak-anak yatim/piatu agar menjadi
orang-orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama, serta
bertaqwa kepada Allah SWT.
e. Mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik, RB, BKIA, demi
kemanusiaan yang didasarkan atas ketaqwaan kepada Allah SWT.
f. Menyelenggarakan usaha-usaha lain, baik dalam bentuk badan usaha
maupun kerjasama dengan fihak lain yang bisa memberi manfaat
bagi Yayasan.

7. STANDAR PEKERJAAN

Untuk standar pekerjaan seluruh guru terdiri dari jenjang pendidikan


strata 1 atau S1, strata 2 atau S2 dan doctor atau S3 dan tugasnya mengajar
pada konsentrasi mata pelajaran yang sesuai dengan konsentrasi masing-
masing .

8. MANAJEMEN RANTAI SUPLAI

Dalam usianya ( Milad ) bulan September kemarin, Yayasan Waqaf Al


Muhajirien Jakapermai sudah memiliki sekolah Al Azhar dari tingkat Kelompok
Beramain sampai SMA di masing cabang Jakapermai dan Kemang Pratama,
pengelolaan masjid, majelis ta’lim, KBIH, penyantunan kaum dhuafa, MI
( Madrasah Ibtidiyah ) Al Muhajirien guna menyiapkan generasi muda yang
dapat menaklukan dunia guna menyebarkan agama ALLAH yaitu Islam.

9. PERSEDIAAN

Total assets pada tanggal 30 Juni 2006 adalah Rp 60,503 milyar, naik
sebesar Rp 34,096 milyar dari total assets pada tanggal 30 Juni 2001 sebesar
Rp 26.407 milyar. atau naik 229 % dalam jangka waktu masa bakti lima tahun
atau rata-rata per tahun hampir Rp 6,8 milyar per tahuan atau 45,8 % per
tahun.
Sedangkan jumlah modal sendiri atau kekayaan sendiri Yayasan pada
tanggal 30 Juni 2006 adalah Rp 30,923 milyar, naik sebanyak Rp 17,094 milyar
dari modal sendiri pada tanggal 30 Juni 2001 sebesar Rp 13.829 milyar.
Pertambahan ini berasal dari : Waqaf Masjid Rp 3,534 milyar; Waqaf
Pendidikan Rp 10,712 milyar dan Akumulasi Surplus Aktivitas Rp 2,848 milyar.

10. PENJADWALAN DAN PEMELIHARAAN

Penjadwalan pada organisasi yang saya teliti yaitu sudah tertata rapih
karena bermodalkan pengalaman dan profesional yang mana pada setiap
tahun nya selalu melakukan peubahan dalam perbaikan.
Sedangkan dalam manajemen pemeliharaan, ini adalah kendala yang
sangat dapat diatasi yaitu pemeliharaan di organisasi ini sangat terkontrol
bahkan perhatiaan karena mungkin boleh di bilang pemeliharaan
mendapatkan perhatian yang baik yaitu terbukti dengan banyak nya barang
inventaris yang terdata dengan rapi.
Tabel.1
Kerapihan karyawan dalam menyimpan dan memelihara
barang-barang milik Yayasan
No Kriteria Frekuensi Persentase
1 Sangat baik 26 65 %
2 Baik 8 20 %
3 Kurang baik 5 12,5 %
4 Tidak baik 1 2,5 %
Jumlah 40 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan
(65 %) menyukai kerapihan dalam memelihara dan menyimpan barang-
barang inventaris Yayasan dengan sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai