MINI PROJECT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Program Internsip Dokter Indonesia
Di Puskesmas Cidahu Kabupaten Kuningan
Periode April – Juli 2017
AI RIZKI UMAMY,dr
DAVE ORLANDO GUMAY,dr
DITA SIWI WULANDARI,dr
FIFIH FARIDAH HASAN,dr
RIZA EDNAPRATAMA,dr
SANDY TRIYADI KURNIAWAN,dr
SRI AGUSTIN,dr
PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA KABUPATEN KUNINGAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak pokok bagi setiap manusia dan telah diakui oleh
kesehatan.3
memiliki peran vital sebagai pemberi layanan promotif dan preventif dengan
1
organisasi.8Sebaliknya Kinerja pelayanan kesehatan yang buruk menyebabkan
perawatan yang tidak sesuai dengan standar dan berkontribusi terhadap penurunan
pelayanan kesehatan tersebut. Lebih buruk lagi dapat berakhir dengan terjadinya
Selain itu pemenuhan kepuasan kerja dianggap sebagai penentu utama kualitas
kinerja seseorang.8
pekerjaannya.10 Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan
kepuasan kerja yakni kondisi fisik, psikologi, hubungan sosial dengan pekerja lain
dan pimpinan, besar tanggung jawab, pengakuan dari pimpinan serta banyaknya
jam kerja.9
kerja, kinerja serta keluhan dan pelayanan kesehatan bermutu, terjangkau, dan adil
2
Cidahu DTP Kuningan tahun 2016 menunjukkan dari 58 pelayanan upaya
kuningan masih belum optimal dan perlu dipacu. Rencana strategis Dinas
mengenai hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja. Crossman dan Zakki
menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan
rekan kerja dan supervise dengan kinerja, dan tidak ada hubungan kepuasan kerja
3
1.2 Rumusan Masalah
Barat.
lama bekerja.
4
3. Mengetahui karakteristik kinerja karyawan Puskesmas Cidahu DTP
Puskesmas.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Puskesmas
2.1.1.1 Definisi
membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan dalam
6
2.1.1.2 Tujuan Puskesmas
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang
tercapai. UKP saja dengan program JKN yang diikuti oleh seluruh rakyatpun
rakyat merasa senang karena setiap kali sakit mendapat pelayanan kesehatan
gratis, tetapi derajat kesehatan tidak akan naik selama UKM tidak dikerjakan.
7
macam UKM, yaitu UKM esensial dan UKM pengembangan. Puskesmas
d. Pelayanan gizi.
tidaklah mudah, karena terdapat tiga kegiatan utama berikut yang harus
dilakukan:
sehat, pesantren sehat, masjid sehat, pasar sehat, warung sehat, kantor
lain-lain.
8
3. Memberdayakan keluarga, yakni menggugah partisipasi segenap keluarga
Kedua upaya tersebut secara sinergis akan menuju kepada tercapainya keluarga-
3. Bidan desa yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa dalam
9
Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan adalah klinik, rumah sakit,
10
Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan
masyarakat setempat.
11
2.1.1.4 Upaya Kesehatan
oleh kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu
hamil yang tidak sehat dan faktor determinan lainnya. Penyebab utama
kondisi ibu hamil tidak sehat antara lain adalah penanganan komplikasi,
anemia, ibu hamil yang menderita diabetes, hipertensi, malaria, dan empat
terlalu (terlalu muda < 20 tahun, terlalu tua > 35 tahun, terlalu dekat
jaraknya 2 tahun, dan terlalu banyak anaknya > 3 orang). Sebanyak 54,2
perempuan yang melahirkan pada usia di atas 40 tahun sebanyak 207 per
1000 kelahiran hidup. Masalah ini diperberat dengan fakta masih adanya
umur perkawinan pertama pada usia yang amat muda (< 20 tahun)
12
Neonatal (AKPN) terjadi penurunan dari 15/1000 menjadi 13/1000
kelahiran hidup, dan angka kematian anak balita juga turun dari 44/1000
perinatal adalah Intra Uterine Fetal Death (IUFD), yakni sebanyak 29,5%
dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 11,2%. Hal ini berarti
agar benar-benar siap untuk hamil dan melahirkan serta menjaga agar
pada usia di atas neonatal sampai 1 tahun. Hal ini berkaitan erat dengan
3. Gizi Masyarakat
juga menjadi persoalan yang harus kita tangani dengan serius. Rencana
balita pendek (stunting) menjadi 32% pada tahun 2014. Hasil Riset
13
wasting (kurus) menurun dari 13,6% menjadi 12,1%. Riskesdas tahun
2010 dan 2013 menunjukkan bahwa kelahiran dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) < 2500 gram menurun dari 11,1% menjadi 10,2%. Tidak
hanya terjadi pada usia balita, prevalensi obesitas yang meningkat juga
terjadi di usia dewasa. Hal ini terbukti dari peningkatan prevalensi obesitas
tertinggi di Provinsi DKI Jakarta (39,7%) yaitu 2,5 kali lipat dibanding
dilaksanakan di masyarakat.19,
4. Penyakit Menular
sudah sangat menurun. Indonesia telah dinyatakan bebas polio pada tahun
14
2014. Kecenderungan prevalensi kasus HIV pada penduduk usia 15 – 49
hanya 0,16% pada awal tahun 2009 dan meningkat menjadi 0,30% pada
tahun 2011, meningkat lagi menjadi 0,32% pada tahun 2012, dan terus
meningkat menjadi 0,43% pada tahun 2013. Angka Case Fatality Rate
(CFR) AIDS menurun dari 13,65% pada tahun 2004 menjadi 0,85 % pada
tahun 2013.19
meningkat dari 41,75% pada tahun 1995 menjadi 59,7% di tahun 2007.
15
Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Posbindu-PTM) yang merupakan
upaya monitoring dan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular di
seluruh Indonesia.19
e. Kesehatan Jiwa
usia 15 tahun ke atas. Hal ini berarti lebih dari 14 juta jiwa menderita gangguan
gangguan psikosis, prevalensinya adalah 1,7 per 1000 penduduk. Ini berarti lebih
dari 400.000 orang menderita gangguan jiwa berat (psikosis). Angka pemasungan
pada orang dengan gangguan jiwa berat sebesar 14,3% atau sekitar 57.000 kasus.
perilaku yang membahayakan diri, seperti bunuh diri. Berdasarkan laporan dari
Mabes Polri pada tahun 2012 ditemukan bahwa angka bunuh diri sekitar 0.5 %
dari 100.000 populasi, yang berarti ada sekitar 1.170 kasus bunuh diri yang
16
kesehatan lingkungan, penyakit tropis yang terabaikan, sumber daya manusia
serta mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, penelitian dan pengembangan,
kesehatan lainnya.2
Upaya pendukung program yang saat ini dirasakan kurang maka perlu
program diluar area prioritas. Uraian secara garis besar kegiatan yang dilakukan
1. Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB)
persalinan.
17
- Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan buku KIA.
(MP ASI).
c. Balita:
e. Remaja:
menengah.
18
- Menambah jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan
f. Dewasa Muda:
- Pemberantasan kecacingan.
Buku KIA.
19
- Menyelenggarakan konseling Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan
ASI eksklusif.
b. Balita:
narkoba.
d. Remaja:
narkoba.
e. Dewasa Muda:
20
- Meningkatkan penyuluhan untuk PHBS, pola gizi seimbang, tidak
merokok/mengonsumsi narkoba.
a. HIV-AIDS:
- Terapi anti-retro viral (ARV) pada anak dan orang dengan HIV-
dewasa.
b. Tuberkulosis:
21
- Pemberian informasi terkait pengendalian infeksi TB kepada
Obat (PMO).
c. Malaria:
berikut.
Kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa
22
sosial individual di luar kerja. Kepuasan kerja merupakan hasil keseluruhan dari
derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari
kerjasama manusia.22
kerja yaitu23:
kebutukan dan motif yang ada dalam diri seseorang dapat menggerakan,
23
a.1.1. Faal (fisiologis) antara lain rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian
a.1.3 Sosial mencakup kasih saying, rasa dimiliki, diterima baik dan
persahabatan.
a.1.4 Penghargaan mencakup faktor rasa hormat internal seperti harga diri,
otonomi dan prestasi, dan faktor rasa hormat eksternal seperti status,
diri.
namun kekuatan pengaruh kebutuhan itu tidak sama bagi setiap orang,
bahkan untuk satu orang yang sama tidak sama kuatnya pada setiap saat
atau saat yang berbeda. Namun sudah dijelaskan bahwa teori ini sudah
a.3 Teori Herzberg dikenal dengan teori kepuasan atau kebutuhan, yang
24
Bersifat intrinsic merupakan faktor yang dianggap sebagai sumber
itu sendiri, tanggung jawab dan promosi. Semua faktor ini mempengaruhi
kepuasan kerja dan membimbing kearah motivasi kerja yang lebih tinggi.
23
rumah sakit berdasarkan teori ini adalah prestasi yang diraih, hubungan
25
Teori ini menunjukkan cara untuk mengerahkan orang lebih giat
mencapai tujuan yang ingin didapat. Teori ini juga merupakan proses
sebab dan akibat bagaimana seseorang bekerja dan hasil apa yang didapat.
25
keadilan dapat diukur berdasarkan rasio antara kerja dan upah yang
26
perbandingan tersebut dianggap adil maka karyawan tersebut merasa
puas.26
suatu penilaian yang baik akan memberikan hasil kenaikan gaji, bonus
tersebut.
27
2.1.2.3 Teori – teori lain Tentang Kepuasaan Kerja
karena batas minimum yang diinginkan telah terpenuhi. Jika hasil yang
sedangkan jika hasil yang didapatkan semakin jauh dari yang diinginkan
memiliki lebih dari satu jenis perasaan terhadap pekerjaannya dan tidak
ada cara terbaik yang tersedia untuk mengukur kepuasan kerja melainkan
aspek kerja dengan persepsi terhadap apa yang diterima. Harapan yang
dan hasil yang diterima pekerja. Jika jumlah yang diterima sama dengan
28
jumlah yang diharapkan maka kepuasan terjadi, sebaliknya bila tidak sama
lingkungan pekerjaan yang aman, tunjangan keuangan jika tidak dapat bekerja,
penghargaan dan perhatian atas pekerjaan yang dikerjakan dengan baik dan rasa
kebersamaan. Sedangkan menurut Closkey seseorang akan merasa puas jika hasil
kerjanya dihargai, penghargaan yang diberikan dapat berupa materi atau non
a. Kepuasan psikologi
b. Kepuasan social
c. Kepuasan fisik
d. Kepuasan financial
29
Berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan yang meliputi
statistic maupun pengumpulan data. Berbagai macam alat ukur dalam bentuk
kuisioner dapat digunakan untuk menilai kepuasan kerja. Beberapa tipe kuisioner
dua bentuk MSQ yaitu panjang dan pendek. Bentuk panjang terdiri dari
keseluruhan. Hasil dihitung dalam Skala Likert yang terdiri dari sangat
JDI dikembangkan oleh Smith, Kendal dan Hulin. JDI memiliki validitas
dan reliabilitas cukup tinggi. Tipe ini membedakan skala untuk kepuasan
gaji, promosi, pengawasan kerja dan teman kerja serta dapat menghitung
30
c. Need Satisfaction Quistionaire (NSQ)
pertanyaan tenteng apa yang seharusnya ada dan apa yang ada sekarang.
sifat pekerjaan itu sendiri adalah determinan utama dari kepuasan kerja.
Penelitian yang dilakukan Yuki menjelaskan lima dimensi inti dari materi
31
kebutuhan keluarga dan dirinya maka akan lebih puas disbanding
pelaksanaan kerja, pekerja yang rajin bekerja dapat merasa tidak puas
dengan pendapatan yang sama dari pekerja yang malas. Selain kompensasi
tanggung jawab yang lebih banyak dan status social yang ditingkatkan.
32
2.1.3 Kinerja
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai
dari hasil kerjanya. Secara definitif Bernanrdin & Russel dalam Sulistiyani &
fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu
tertentu, sedang kinerja suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan jumlah
1) Loyalitas
Setiap karyawan yang memiliki tingkat loyalitas yang tinggi pada perusahaan-
perusahaan dimana mereka akan diberikan posisi yang baik. Hal ini dapat dilihat
2) Semangat kerja
33
Perusahaan harus menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang kondusif. Hal
ini akan meningkatkan semangat kerja karyawan dalam menjalankan tugas pada
suatu organisasi.
3) Kepemimpinan
keberhasilan perusahaan.
4) Kerjasama
lingkungan perusahaan.
5) Prakarsa
Prakarsa perlu dibina dan dimiliki baik itu dalam diri karyawan ataupun dalam
lingkungan perusahaan.
6) Tanggung jawab
Tanggung jawab harus dimiliki oleh setiap karyawan baik bagi mereka yang
berada pada level jabatan yang tinggi atau pada level yang rendah.
7) Pencapaian target
34
2.1.3.3 Tujuan dan Syarat Evaluasi Kinerja
manusia.
a. Spesifik dan jelas sebagai dapat dipahami dan tidak ada kesalah
interpretasi
relevan
35
ditetapkan organisasi, ada beberapa hal yang mempengaruhi individu maupun
organisasi tersebut mencapai standar kinerja atau hasil kerja tertentu. Menurut
A. Kompetensi
a. Kemampuan dan keterampilan kerja yang dipengaruhi oleh kebugaran fisik dan
kerjanya.31
b. Motivation dan etos kerja yang dipengaruhi oleh latar belakang keluarga,
B. Dukungan organisasi
dan prasarana kerja inspeksi, serta kondisi dan syarat kerja mempengaruhi kinerja
C. Dukungan manajemen
36
Kinerja organisasi dan kinerja individu juga bergantung pada kemampuan
potensi individu.
pengetahuan.
suatu tuntutan bagi perusahaan agar perusahaan dapat bertahan hidup dalam
b. Kuantitas kerja. Perusahaan yang dapat memenuhi target yang telah ditetapkan
37
c. Waktu kerja. Kemampuan organisasi untuk menetapkan waktu kerja yang
dianggap paling efisien dan efektif pada semua level dalam manajemen. Waktu
d. Kerja sama dengan rekan kerja. Kerja sama merupakan tuntutan bagi
adanya kerja sama yang baik akan memberikan kepercayaan (trust) pada
Sementara itu, menurut Bernardin, ada 6 dimensi yang dapat dijadikan sebagai
a. Kualitas (quality) terkait dengan proses atau hasil mendekati sempurna atau
menghasilkan produk
38
2.1.3.5 Standar Kinerja
organisasi, dan merupakan pembanding atau tujuan atau target tergantung pada
pendekatan yang diambil. Standar kerja yang baik harus realistis, dapat diukur dan
mudah dipahami dengan jelas sehingga bermanfaat baik bagi organisasi maupun
bagi karyawan. Standar kinerja menurut Wilson adalah tingkat yang diharapkan
suatu pekerjaan tertentu untuk dapat diselesaikan dan merupakan pembanding atas
tujuanatau target yang ingin dicapai, sedangkan hasil pekerjaan merupakan hasil
39
BAB III
Penelitian ini dilakukan pada karyawan puskesmas Cidahu dari data primer
3.1.1 Populasi
3. Sampel penelitian ini adalah total populasi seluruh karyawan yang aktif
40
3.1.3 Sampel Penelitian
karyawan yang aktif bertugas di Puskesmas Cidahu DTP sesuai dengan kriteria
Kepuasan Kerja
Kinerja
41
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Kategorik Sumber Skala
Operasional Data Pengukuran
1 Karyawan Karyawan- Data Nominal
Puskesmas karyawan yang kepegawaian
bekerja di puskesmas
Puskesmas
Cidahu DTP
Penilaian kepuasan kerja terdiri dari kepuasan psikologi, kepuasan sosial dan
kepuasan fisik dan kepuasan finansial. Kepuasan piskologi adalah faktor kepuasan
indikator:
42
1. Kesesuaian tugas dengan minat, bakat dan keterampilan
kerja karyawan
menyelesaikan tugas
menyelesaikan tugas
tujuan
sosial, baik sesama karyawan, dengan atasan maupun dengan karyawan lain yang
berbincang-bincang.
Kepuasan fisik adalah faktor kepuasan yang berhubungan dengan kondisi fisik
43
4. Pengaturan waktu berupa kesesuaian waktu bekerja dan waktu istirahat
5. Tugas itu sendiri berupa kesesuaiannya dengan masa kerja, jenis serta
kejelasan uraian.
1. Gaji
tanggung jawab yang dipikul, tingkat pendidikan, masa kerja dan waktu
kerja
tanggung jawab lebih besar, status lebih tinggi dean naiknya gaji.
Penilaian kinerja ditinjau berdasarkan segi tekhnis. Segi administrasi, dan segi
2. Jumlah pekerjaan, yaitu volume hasil kerja dan kontribusi dalam kesatuan
tugas
44
5. Kemampuan mempelajari, yaitu kecepatan dan kemampuan dalam
diberikan
1. Disiplin dan tata tertib, yaitu melaksanakan tata tertib dalam lingkungan kerja
4. Motivasi, yaitu suatu dorongan dari dalam diri untuk melakukan pekerjaan
45
2. Memilih subjek penelitian dengan menentukan besar populasi terjangkau
karyawan.
46
Perizinan
Mengambil data
Identifikasi data
Analisis data
jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan, dan lama bekerja. Analisis
47
teknik dan individu. Selanjutnya Analisis bivariat dilakukan untuk menguji
menggunakan SPSS for windows versi 20.0 pada derajat kepercayaan 95%
48
BAB IV
orang atau 70,5% dari seluruh total karyawan. Karakteristik berdasarkan usia
karyawan Puskesmas Cidahu DTP mayoritas >41 tahun dengan sebagian besar
responden adalah D3 sebanyak 29 orang atau 47,5%, dan sebagian besar telah
Usia
20-30 22 36,1
31-40 16 26,2
>41 23 37,7
Status Pernikahan
Belum Menikah 15 24,6
Menikah 42 68,9
Janda / Duda 4 6,6
Pendidikan
SD-SMP 5 8,2
SMA 5 8,2
D3 29 47,5
S1 dan D4 14 23,0
Profesi 8 13,1
Lama Bekerja
< 2 Tahun 17 27,9
2-5 Tahun 11 18,0
> 5Tahun 33 54,1
49
4.1.2 Distribusi Kepuasan Kerja
Puskesmas Cidahu sebanyak 42 orang atau 68,9% dari seluruh responden masuk
.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Puskesmas
Cidahu DTP masuk kategori kurang puas berdasarkan kepuasan psikologi yakni
termasuk kategori kurang puas sebanyak 37 orang atau 60,7%. Kepuasan fisik
Kepuasan Sosial
Kurang Puas 37 60,7
Puas 24 39,3
Kepuasan Fisik
Kurang Puas 38 62,3
Puas 23 37,7
Kepuasan Finansial
Kurang Puas 40 65,6
Puas 21 34,4
50
4.1.3 Distribusi Kinerja
Karakteristik kinerja responden dapat dilihat pada tabel 4.4 Hasil penelitian
individu responden dapat terlihat pada tabel 4.5 Kinerja Administrasi responden
sebanyak 25 orang atau 41% masuk kategori baik. Mayoritas responden sebesar
54,1% atau 33 orang memiliki kinerja teknik yang kurang baik. Berdasarkan
Kinerja Teknik
Kurang Baik 33 54,1
Baik 28 45,9
Kinerja Individu
Kurang Baik 30 49,2
Baik 31 50,8
bermakna antara kepuasan dengan kinerja karyawan. Dari hasil analisis diperoleh
51
PR= 5,600, artinya karyawan yang masuk dalam kategori kurang puas berpeluang
4.2 Pembahasan
kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Hal ini senada dengan penelitian
karyawan maka semakin baik pula kinerja yang dihasilkan. Menurut konsep
Value Theory bahwa kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan
diterima individu seperti yang diharapkan. Semakin banyak menerima hasil maka
akan semakin puas. Terciptanya kepuasan kerja merupakan sikap positif yang
ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri atau
agresif (sabotase, kesalahan disengaja, perselisihan antar karyawan dan atasan dan
Beberapa faktor yang berhubungan dengan baik atau tidaknya kepuasan kerja
adalah kepuasan psikologi, fisik, sosial dan finansial. pada penelitian ini
52
kepuasan kinerja dari psikologi, sosial, fisik maupun finansial masuk dalam
mendukung akan membantu proses aktualisasi diri untuk menjadi apa ia mampu,
kepuasan fisik dengan kinerja karyawan. Kondisi fisik ini antara lain tersedianya
sarana prasarana kerja yang memadai sesuai dengan sifat tugas yang harus
diselesaikan. Hal ini juga meliputi kebersihan dan keamanan. Kondisi fisik
merupakan suatu unsur dari organisasi untuk mencapai tujuan, sarana termasuk
53
Teori lain menyebutkan adanya pengaruh kepuasan kerja dari segi sosial
dengan kinerja. Pada prinsipnya interaksi sosial yang terjadi antara dua atau lebih
rasa diancam oleh atasan atau rekan-rekan kerja berdampak pada komitemen dan
54
BAB V
5.1 Simpulan
kelamin adalah perempuan dengan jumlah 43 orang atau 70,5%, usia >41
tahun sebanyak 23%, status sudah menikah sebanyak 42 orang atau 68,9%,
sebanyak 42 orang atau 68,9% dari seluruh responden masuk dalam kategori
orang atau 60,7%, berdasarkan kepuasan fisik sebanyak 38 orang atau 62,3%
sebanyak 33 orang atau 54,1% masuk kategori belum baik, dengan kategori
55
4. Terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan
2017
5.2 Saran
mendorong kinerja
56
DAFTAR PUSTAKA
http://www.who.int/trade/glossary/story046/en/.
1-48.
puskesmas/?lang=id.
2011:1-13.
8. Linda K Claire MB, Vincent H, Wilmar BS, Henrica CW, Allard Conceptual
2011;53(8):856.
57
9. Marjolein D Jan W. Improving health worker performance: in search of
2012;6(6):261-6.
2013;1(1):59.
14. Cidahu Puskesmas. Laporan Upaya Tahunan Puskesmas Cidahu DPT Tahun
perawat di unit rawat inap rumah sakit universitas hasanuddin tahun 2013.
58
18. Kesehatan Menteri. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Kebijakan Dasar
21. Indy H Handoyo S. Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada
22. Zainun, B., 1994. Manajemen dan Motivasi. Cetakan Keenam. Jakarta: Balai
Aksara
23. Medan Harapan Barry. 2004. Kepuasan Kerja Dan Hubungannya Dengan
Kinerja Perawat Dibagian Rawat Inap Rumah Sakit Permata Bunda Medan.
24. Moon, P., 1994. Appraising Your Staff. Terjemahan. Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo.
26. As’ad, M., 1995. Psikologi Industri. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
27. Lawler E.E., and L.W. Prter., 1967. Antecendent Attitudes of Effective
28. Willan, J.A., 1990. Hospital Management in the Tropics and Subtropics. New
59
29. Yogyakarta. Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah. 2003. Manajemen
UI.
32. Mathis Robert L., and John H. Jackson. 2003. Human Resource Management.
Erlangga. Jakarta.
kinerja perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah kabupaten
36. S Syaiin. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai klinik spesialis
dibagian rawat inap rumah sakit permata bunda medan. Medan: Universitas
38. Veithzal R Jauvani R. Kompensasi dan balas jasa: manajemen sumber daya
60
LAMPIRAN
JENISKEL
PENDIDIKAN
Lama Bekerja
61
status pernikahan
kepuasan analisis
analisis psikologis
analisis sosial
analisis fisik
62
analisis finansial
kinerja analisis
analisis teknis
analisis administrasi
analisis individu
63
Case Processing Summary
Cases
tidak puas 28 14 42
kepuasan analisis
puas 5 14 19
Total 33 28 61
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,72.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
64