PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia telah diadakan penelitian pada anak sekolah dasar antara tahun 1980-
1982 di 26 provinsi, didapatkan prevalensi goiter lebih dari 10% apda 68,3% dari 966
kecamatan yang diperiksa, dan di beberapa desa lebih dari 80% penduduknya dengan
gondok.
Pada tahun 1998 dilakukan pemeriksaan terhadap 46.000 anak sekolah dari 878
kecamatan yang telah diseleksi pada tahun 1980-1982, dibandingkan data terdahulu
prevalensi gondok yang terlihat (visible goiter prevalences) menurun sekitar 37,2 sampai
50%.
Tahun 1991, dilakukan survei di Indonesia bagian Timur (Maluku, Irian Jaya, NTT,
Timor Timur) pada 29.202 anak sekolah dan 1749 ibu hamil, didapatkan gondok pada anak
sekolah 12-13% dan ibu hamil 16-39%. Kemudian pada tahun 1996, dilakukan survei di 6
propinsi, didapatkan gondok 3,1-5%, di Maluku 33%.
Pada tahun 1998, mulai ada Thyro Mobile, yang memproses data ukuran kelenjar gondok dan
kadar yodium dalam urin.
Berdasarkan data survei pada tahun 1980-1982, diperkirakan 75.000 menderita kretin,
3,5 juta orang dengan gangguan mental, bahkan di beberapa desa 10-15% menderita kretin.
Dari data hasil penelitian pada anak sekolah dasar. maka pengertian tentang
kekurangan yodium sudah jauh dari hanya menyebabkan gondok saja. Yakni menyebabkan
pada tumbuh kembang anak, termasuk perkembangan otaknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
../../SAVE/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg Hipotiroidisme
merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat
dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat kadar hormone
tiroid berada dibawah nilai optimal. (Smeltzer C. Suzanne, 2001)
Hipotiroid (hiposekresi hormon tiroid) adalah status metabolik yang diakibatkan oleh
kehilangan hormon tiroid. (Baradero,2009)
Hipotiroidism terjadi akibat penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. Kelainan ini
kadang-kadang disebut miksedema. Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema.
Hipotiroidisme adalah defisiensi aktivitas tiroid. Pada orang dewasa, paling sering
mengenai wanita dan ditandai oleh peningkatan laju metabolik basal, kelelahan dan letargi,
kepekaan terhadap dingin, dan gangguan menstruasi. Bila tidak diobati, akan berkembang
menjadi miksedema nyata. Pada bayi, hipotiroidisme hebat menimbulkan kretinisme.Pada
remaja, manifestasinya merupakan peralihan dengan retardasi perkembangan dan mental
yang relatif kurang hebat dan hanya gejala ringan bentuk dewasa (Kamus Kedokteran
Dorland).
B. Prognosis
Jenis Lebih dari 95% penderita hipotiroidisme mengalami hipotiroidisme primer
atau tiroidal yang mengacu kepada disfungsi kelenjar tiroid itu sendiri. Apabila disfungsi
tiroid disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipofisis, hipotalamus atau keduanya
hipotiroidisme sentral (hipotiroidisme sekunder) atau pituitaria. Jika sepenuhnya disebabkan
oleh hipofisis hipotiroidisme tersier.
1. Primer
a) Goiter : Tiroiditis Hashimoto, fase penyembuhan setelah tiroiditis, defisiensi yodium
b) Non-goiter : destruksi pembedahan, kondisi setelah pemberian yodium radioaktif atau radiasi
eksternal, agenesis, amiodaron
2. Sekunder: kegagalan hipotalamus (↓ TRH, TSH yang berubah-ubah, ↓ T4 bebas) atau
kegagalan pituitari (↓ TSH, ↓ T4 bebas).
C. Klasifikasi
Dalam buku kesehatan Anak, hipotiroidisme terbagi atas 2 berdasarkan
penyebabnya, yaitu:
1. Bawaan (kretinisme)
a. Agenesis atau disgenesis kelenjar tiroidea.
b. Kelainan hormogonesis:
~ Kelainan bawaan enzim (inborn error)
~ Defisiensi yodium (kretinisme endemik)
~ Pemakaian obat-obat anti tiroid oleh ibu hamil (maternal)
2. Didapat
Biasanya disebut hipotiroidisme juvenilis. Pada keadaan ini terjadi atrofi kelenjar
yang sebelumnya normal. Panyebabnya adalah
a. Idiopatik (autoimunisasi)
b. Tiroidektomi
c. Tiroiditis (Hashimoto, dan lain-lain)
d. Pemakaian obat anti-tiroid
e. Kelainan hipofisis.
f. Defisiensi spesifik TSH
D. Etiologi
b. Tiroidektomi.
Karsinoma tiroid dapat sebagai penyebab, tetapi tidak selalu menyebabkan
hipotiroidisme. Terapi untuk kanker yang jarang dijumpai ini antara lain adalah tiroidektomi.
Tiroidektomi merupakan pengangkatan kelenjar tiroid sewaktu operasi, yang biasanya akan
diikuti oleh hipotiroid. Selain itu, pemberian obat penekan TSH, atau terapi iodium radioaktif
untuk menghancurkan jaringan tiroid, semua pengobatan ini dapat menyebabkan
hipotiroidisme. (Price, 2000).
E. Gambaran Klinis
F. Pemeriksaan Diagnostik
1) Laboratorium
- T4 Serum: Penentuan T4 serum dengan tekhnik radio immunoassay pada hipotiroid
ditemukan kadar T4 serum normal sampai rendah. Normal kadar T4 serum diantara 4,5
dan 11,5 mg/dl (58,5 hinnga 150 nmol/L)
- T3 Serum: Kadar T3 serum biasanya dalam keadaan normal-rendah. Normal kadar T3
serum adalah 70 hingga 220 mg/dl (1,15 hingga 3,10 nmol/L
- Tes T3 Ambilan Resin: Pada hipotiroidisme, maka hasil tesnya kurang dari 25% (0,25)
- Tes TRH (Thyrotropin Releasing Hormon): Pada hipotiroid yang disebabkan oleh
keadaan kelenjar tiroid maka akan ditemukan peningkatan kadar TSH serum.
2) Radiologis
USG atau CT scan tiroid (menunjukkan ada tidaknya goiter), X-foto tengkorak
(menunjukkan kerusakan hipotalamus atau hipofisis anterior), dan Tiroid scintigrafi.
3) Skor Apgar Hipotiroid Kongenital
Dicurigai adanya hipotiroid bila skor Apgar hipotiroid kongenital > 5; tetapi tidak
adanya gejala atau tanda yang tampak, tidak menyingkirkan kemungkinan hipotiroid
kongenital.
G. Komplikasi
- Koma miksedema
Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh
eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil,
hipotensi, hipoglikemia, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hingga koma. Dalam
keadaan darurat (misalnya koma miksedema), hormon tiroid bisa diberikan secara intravena.
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan (Kretinisme)
Jika hipotiroidisme yang berat sudah terjadi sewaktu hidup fetal, maka kita akan
mendapatkan penderita yang cebol dan mungkin imbesil. Pada waktu lahir tidak ditemukan
kelainan tetapi pada umur 2-3 bulan sudah bisa timbul gejala lidah tebal dan jarak antara ke
dua mata lebih besar dari biasanya. Pada waktu ini kulit kasar dan warnanya agak
kekuningan. Kepala anak besar, mukanya bulat dan raut mukanya (ekspresi) seperti orang
bodoh sedangkan hidungnya besar dan pesek, bibirnya tebal, mulutnya selalu terbuka dan
juga lidah yang tebal dikeluarkan. Pertumbuhan tulang juga terlambat. Sedangkan keadaan
psikis berbeda-beda biasanya antara agak cerdik dan sama sekali imbesil.
- Kematian dapat terjadi apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi semua gejala dengan segera.
H. Penatalaksanaan
1. Pengobatan
Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid,
yaitu dengan memberikan sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak disukai adalah
hormon tiroid buatan T4. Bentuk yanglain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh
dari kelenjar tiroid hewan).
Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis
rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius.
Dosisnya diturunkan secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini
biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita. obat pilihannya adalah sodium levo-
thyroxine.
Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormon
tiroid. Apabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat,
maka dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.
2. Pembedahan
Tiroidektomi dilaksanakan apabila goiternya besar dan menekan jaringan sekitar.
Tekanan pada trakea dan esofagus dapat mengakibatkan inspirasi stridor dan disfagia.
Tekanan pada laring dapat mengakibatkan suara serak.
I. Patofisiologi
Hipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid atau gangguan pada
respon jaringan terhadap hormon tiroid. Sintesis hormon tiroid diatur sebagai berikut :
Hipotalamus membuat Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang merangsang hipofisis
anterior.
Hipofisis anterior mensintesis thyrotropin (Thyroid Stimulating Hormone = TSH) yang
merangsang kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid mensintesis hormon tiroid (Triiodothyronin = T3 dan Tetraiodothyronin = T4
= Thyroxin) yang merangsang metabolisme jaringan yang meliputi: konsumsi oksigen,
produksi panas tubuh, fungsi syaraf, metabolisme protrein, karbohidrat, lemak, dan vitamin-
vitamin, serta kerja daripada hormon-hormon lain.
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau
hipotalamus. Apabila disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, maka kadar HT yang rendah
akan disertai oleh peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak adanya umpan balik negatif
oleh HT pada hipofisis anterior dan hipotalamus. Apabila hipotiroidisme terjadi akibat
malfungsi hipofisis, maka kadar HT yang rendah disebabkan oleh rendahnya kadar TSH.
TRH dari hipotalamus tinggi karena. tidak adanya umpan balik negatif baik dari TSH
maupun HT. Hipotiroidisme yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus akan menyebabkan
rendahnya kadar HT, TSH, dan TRH.
Penyakit Hashimoto, juga disebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat adanya otoantibodi
yang merusak jaringan kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan penurunan HT disertai
peningkatan kadar TSH dan TRH akibat umpan balik negatif yang minimal, Penyebab
tiroiditis otoimun tidak diketahui, tetapi tampaknya terdapat kecenderungan genetik untuk
mengidap penyakit ini. Penyebab yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis
Hashimoto.Pada tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme
terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yang masih berfungsi.
Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik yodium
radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme. Gondok endemik
adalah hipotiroidisme akibat defisiensi iodium dalam makanan. Gondok adalah pembesaran
kelenjar tiroid. Pada defisiensi iodiurn terjadi gondok karena sel-sel tiroid menjadi aktif
berlebihan dan hipertrofik dalarn usaha untuk menyerap sernua iodium yang tersisa dalam.
darah. Kadar HT yang rendah akan disertai kadar TSH dan TRH yang tinggi karena
minimnya umpan balik.Kekurangan yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan
pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa).
Karsinoma tiroid dapat, tetapi tidak selalu, menyebabkan hipotiroidisme. Namun,
terapi untuk kanker yang jarang dijumpai ini antara lain adalah tiroidektomi, pemberian obat
penekan TSH, atau terapi iodium radioaktif untuk mengbancurkan jaringan tiroid. Semua
pengobatan ini dapat menyebabkan hipotiroidisme. Pajanan ke radiasi, terutama masa anak-
anak, adalah penyebab kanker tiroid. Defisiensi iodium juga dapat meningkatkan risiko
pembentukan kanker tiroid karena hal tersebut merangsang proliferasi dan hiperplasia sel
tiroid.
Karena sebab-sebab yang dijelaskan di atas maka akan terjadi gangguan metabolisme.
Dengan adanya gangguan metabolisme ini, menyebabkan produksi ADP dan ATP akan
menurun sehingga menyebabkan kelelahan serta terjadinya penurunan fungsi pernapasan
yang berujung pada depresi ventilasi dan timbul dyspneu kemudian pada tahap lebih lanjut
kurangnya jumlah ATP dan ADP dalam tubuh juga berdampak pada sistem sirkulasi tubuh
terutama jantung karena suplai oksigen ke jantung ikut berkurang dan terjadilah bradycardia,
disritrmia dan hipotensi.
Gangguan pada sistem sirkulasi juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem
neurologis yaitu berupa terjadinya gangguan kesadaran karena suplai oksigen yang menurun
ke otak. Selain itu gangguan metabolisme juga menyebabkan gangguan pada fungsi
gastrointestinal dan pada akhirnya dapat menyebabkan menurunnya fungsi peristaltik usus
sehingga menimbulkan konstipasi. Metabolisme yang terganggu juga berdampak pada
turunnya suhu tubuh karena produksi kalor yang menurun sehingga terjadi intoleransi suhu
dingin.
Kelainan Fungsi
Pernapasan
Kontipasi
Kelelahan
Intoleransi aktivitas
Penurunan Fungsi
Pernapasan
Defresi Ventilasi
Pola Napas Tidak Efektif