Anda di halaman 1dari 72

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


1
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL

Potret Program
Pendidikan Berbasis
Pancasila

OLIMPIADE SAINS NASIONAL


SAINS DAN TEKNOLOGI
KUNCI MEMBANGUN BANGSA
2 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU
Tajuk

SISWA BERKEPRIBADIAN PANCASILA

OSN tahun ini memiliki momentum berharga di tengah situasi kebangsaan, di mana banyak orang kembali mendiskusikan
tentang simbol negara Pancasila. Pada tingkat pendidikan, doktrin Pancasila mengajarkan siswa untuk saling bekerja sama,
bertanggung jawab, serta jujur dalam perkataan dan perbuatan. Tapi yang tampak pada kedirian siswa saat ini justru malah
sebaliknya. Tawuran, bullying, tidak jujur, pergaulan bebas dan konsumsi narkoba seolah menjadi kebiasaan mereka sehari-
hari.

Untuk menjawab problem dan tantangan kebangsaan tersebut, kita perlu menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila di
tengah publik. Salah satu upaya yang bisa membentuk watak Pancasila pada kepribadian siswa, yaitu dengan memberikan
ruang aktualisasi yang seluas-luasnya bagi pertumbuhan minat dan bakat mereka.

Sebab itu, OSN menjadi salah satu ruang bagi siswa untuk mengembangkan bakat sekaligus membibitkan nilai-nilai
Pancasila. Ada banyak spirit Pancasila yang bisa dipelajari siswa dari ajang tahunan tersebut. Misalnya, para siswa dapat
belajar tentang toleransi dari kekurangan dan kelebihan siswa lain, menghargai perbedaan pendapat, jujur dan sportif
dalam perlombaan, serta belajar dengan keras sebagai bentuk tanggung jawab seorang siswa.

Melalui OSN juga, watak Pancasila akan tumbuh pada diri para siswa, karena mereka akan dipertemukan dengan siswa-
siswa lain yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada siswa yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi, Maluku,
Jawa dan Sumatera, jelas saja ini akan menjadi “rumah” bagi mereka untuk menjadi semacam “keluarga nusantara” yang
masing-masing akan bertukar pengalaman mengenai tradisi, budaya, bahasa, seni dan perilaku sosial masyarakat setempat
khususnya Riau.

Dengan begitu, penyelenggaraan OSN diharapkan akan melahirkan para ilmuwan muda yang tidak hanya pintar dalam
penguasaan ilmu-ilmu sains, tetapi juga punya integritas yang kuat, berkarakter, berjiwa kompetitif dan bernalar
kreatif. Selain itu, karena OSN ini merupakan jalan untuk pencapaian prestasi yang lebih tinggi untuk siswa SMP pada
keikutsertaannya di olimpiade sains tingkat internasional, maka kita harapkan muncul para siswa terbaik yang memiliki
prestasi sains dan berwatak Pancasila.

Pelindung: Dr. Supriano, M.Ed - Dewan Redaksi: Eko susanto, Harnowo Susanto - Pimpinan Redaksi: Mega Hapsari - Redaktur
Pelaksana: Retno Juni - Redaktur: Sismono Laode, Amir fiqi, Zainal arifin, Habibah chairani - Bendahara: Cleovatra Vera Eka
- Editor: Robby Firmansyah, Michael Malik, Irma Yusnita - Humas: Hutomo kurniadi, Abdul Kholik, Dedek Meilani

Komplek Kemdikbud, Gedung E, Lantai 15, 16, 17


Jalan Jenderal Sudirman, Senayan
Jakarta 12070
Telp/Fax. 021-5725683, 5725681
www.ditpsmp.kemdikbud.go.id/pesertadidik
3

Mereka adalah para juara Olimpiade Sains Nasional (OSN)


berbilang tahun yang lalu. Mengikuti dan menjadi juara OSN
tak berarti henti, melainkan pintu gerbang persahabatan dan
aneka kesempatan baru. Mereka adalah para juara OSN yang
mampu membawa harum nama Indonesia di ajang kompetisi
sains tingkat internasional. Dari OSN segalanya bermula.
Mereka adalah para juara Olimpiade Sains Nasional (OSN)
berbilang tahun yang lalu. Mengikuti dan menjadi juara OSN
tak berarti henti, melainkan pintu gerbang persahabatan dan
aneka kesempatan baru. Mereka adalah para juara OSN yang
mampu membawa harum nama Indonesia di ajang kompetisi
sains tingkat internasional. Dari OSN segalanya bermula.
5

Medali Internasional yang Diraih

Winston Cahya: Medali Emas International Junior Science Olympiad (IJSO) 2016
Tanya Nuhaisy Wulandari: Medali Perak International Junior Science Olympiad (IJSO) 2016
Stanve Avrilium Widjaja: Medali Emas Thailand International Mathematic Olympiad (TIMC) 2016
Farrel Dwireswara Salim: Medali Perunggu Thailand International Mathematic Olympiad (TIMC) 2016
Prawira Satya Darma: Medali Perak International Junior Science Olympiad (IJSO) 2015
Hilya Nadhira: Medali Emas International Junior Science Olympiad (IJSO) 2015
Valentino Dante Tjowasi: Medali Emas International Teenager Mathematics Olympiad (ITMO) 2015
Irfan Urane Azis: Medali Emas International Teenager Mathematics Olympiad (ITMO) 2015
Dean Fanggohans: Medali Emas International Junior Science Olympiad (IJSO) 2014
Aria Purwasatya Salim: Medali Perunggu International Junior Science Olympiad (IJSO) 2014

APA KATA MEREKA TENTANG OSN?


Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan event yang berlangsung dan suksesnya melibatkan banyak pihak.
Faktanya keseluruhan peserta OSN berjumlah 1.280 siswa, terdiri dari tingkat SD/MI sebanyak 204 siswa, SMP/
MTs 396 Siswa, dan SMA/MA 680 siswa.
Apabila ditambah dengan pendamping, pembina, juri, asisten juri, panitia pusat, dan panitia daerah, maka jum-
lah keseluruhan partisipan OSN Tahun 2017 sebanyak 2.024 orang. Kerja-kerja untuk menyukseskan OSN meli-
batkan banyak pihak. Maka boleh dibilang meneropong OSN dari berbagai perspektif dan pelaku sejarah layak
untuk diberikan tempat.

Olimpiade Sains Nasional diharapkan akan melahirkan tenaga-tenaga OSN membuat saya makin cinta dan haus menggali dan mengembang-
medis yang andal. Sehingga dunia kedokteran di Indonesia bisa setara kan ilmu pengetahuan. Dan kelak di masa yang akan datang ilmu yang
dengan negera-negara maju lainnya. saya miliki berguna bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Wina Ramadhani Clara Ika Larasati
Koordinator Tim Medis OSN Peserta OSN Bidang IPS

Dengan diselenggarakan OSN setiap tahun, peluang Indonesia menjadi Soal video yang ada di OSN mengajarkan saya untuk pandai mengana-
bangsa yang hebat sudah di depan mata. Pasalnya, setiap tahun Indo- lisis dan membagi waktu. Jika tidak bisa menangkap, maka kita tidak
nesia telah melahirkan bibit-bibit unggul yang akan mengubah kualitas akan bisa mengerjakan soal tersebut.
pendidikan Indonesia yang lebih baik. Hayyu Haqqu Zazqia Salsa
Nadiatul Gina Peserta Bidang IPS
LO Siswa
OSN mendidik saya menjadi pribadi yang bertanggung jawab, mandiri
Dibutuhkan perjuangan untuk sampai di tempat ini. Siswa ditempa un- dan pekerja keras. Di masa akan datang ilmu yang saya miliki bisa ber-
tuk menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, jujur dan ulet. manfaat bagi masyarakat.
Sehingga OSN sejalan dengan penguatan pendidikan karakter. Wardatul Amelia
Vesti Verawati Peserta Bidang IPA
Guru Pendamping Kontingen Bangka Belitung
OSN jelas-jelas mendukung pembentukan karakter siswa yang jujur,
Terima kasih kepada panitia provinsi yang telah menyiapkan segala bertanggung jawab dan memiliki visi ke depan sebagai insan yang cer-
sesuatu, khususnya transportasi. Semoga OSN ini melahirkan generasi das yang diharapkan sebagai generasi emas bangsa Indonesia.
emas. sehingga di usia seratus tahun pada tahun 2045, Indoensia men- Dr. Muhammad Zid. M.Si
jadi bangsa yang hebat. Juri Bidang IPS
Eko Lesmono
Koordinator Transportasi Anak-anak kita sudah teruji pada OSN tingkat nasional. Sehingga saat
mereka menjadi wakil IJSO seharusnya mereka bisa mendapatkan me-
dali.
Dr. Rer. Nat .Yasman, M.Si
Juri Bidang IPA
6 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

22-24

12-13

14-16

8-9 26-27

Olimpiade Sains Nasional Indonesi Juara Kualitas Soal Bidang IPS


Potret Program Pendidikan H.19 Semakin Membaik
Berbasis Pancasila H.48-49
H.8-9 OSN dalam Catatan Angka
H.22-24 Sejarah IPS Masuk OSN
Memperkuat H.50-51
Karakter Peserta Didik Janji Peserta & Juri
Melalui OSN H.25 Menjadi Saintis
H.10-11 yang Pancasilais
Guru Ujung Tombak H.54-55
Olimpiade Sains Nasional Penguatan Pendidikan Karakter
Ribuan Siswa Unjuk Kemampuan H.26-27 Ragam Cara
Di Olimpiade Sains Nasional 2017 Mendekati Matematika
H.12-13 5 Nilai Utama H.56
Penguatan Pendidikan Karakter
Sains dan Teknologi H.28-29 DKI Jakarta Jadi Juara Umum
Kunci Membangun Bangsa OSN 2017
H.14-16 Peserta OSN SMP 2017 H.58-59
H.34-38
Selayang Pandang Mempererat Persatuan Bangsa
Tuan Rumah OSN 2017 Alumnus OSN & Melalui Budaya
H.18 Kejayaan Indonesia H.66-67
H.42-45
34-38
52-53

42-45
48-49
10-11

66-67

ALAMAT REDAKSI
Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama
Gedung. E. Lantai 15,16,17
Jl. Jend. Sudirman, Senayan
Jakarta, Indonesia
8 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

KATA PENGANTAR

DR. SUPRIANO, M.ED Direktur Pembinaan SMP


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

OLIMPIADE SAINS NASIONAL

Potret Program
Pendidikan Berbasis
Pancasila

P
ADA peringatan pemerintah yang ingin
Hari Pancasila mendiseminasikan
tahun ini, semangat ide dan pemikiran
menyemarakkannya Pancasila sebagai
memiliki nuansa yang berbeda. dasar negara
Jika di tahun-tahun sebelumnya Indonesia yang
pemerintah hanya menyuarakan final. Melalui
hari istimewa tersebut melalui pilihan jargon
forum-forum resmi, tahun ini yang apik “Saya
“perayaan” Pancasila sangat Indonesia, Saya
berkesan karena dibicarakan oleh Pancasila”,
berbagai pihak. pemerintah
ingin mengajak
Penyelenggaraan Hari Pancasila semua
dilakukan di berbagai tempat dan warganya,
kesempatan, baik di berbagai acara khususnya
formal maupun tidak. Hebatnya, generasi
kaum muda juga terpesona muda untuk
dengan Hari Pancasila dan mempelajari,
membincangkannya secara intensif, memahami
dari diskusi di ruang-ruang seminar dan
hingga di media sosial.

Pancasila kembali menjadi


perbincangan hangat, salah satunya
dilatarbelakangi oleh program
9

mengamalkan nilai-nilai yang Pancasila mengamanatkan kepada untuk membentuk generasi


terkandung dalam Pancasila. bangsa Indonesia untuk saling ke depan yang berintelektual
menghargai dan menghormati dan berbudi pekerti baik. “OSN
Sebab itu, tidak mengherankan bila berbagai perbedaan, baik diadakan dengan tujuan sebagai
banyak spanduk dan poster yang yang berlatarbelakang agama, upaya meningkatkan mutu
memuat jargon apik itu menempel kepercayaan, suku, ras dan sumber daya manusia Indonesia
di berbagai gedung lembaga golongan. Pada sila ketiga, salah agar mampu bersaing dalam era
pemerintahan dan kampus- satu butirnya menyebutkan, bahwa globalisasi. Mencetak peserta
kampus negeri di hampir seluruh seluruh warga diharapkan untuk didik yang berkarakter dan berbudi
pelosok negeri. Faktanya, strategi mencintai dan bangga terhadap pekerti luhur,” kata Direktur
sosialisasi itu berhasil memantik Tanah Air dan bangsanya, serta Pembinaan Sekolah Menengah
pembicaraan secara luas dan memajukan pergaulan demi Pertama Dr. Supriano, M.Ed.
mendalam. Namun, harapannya, persatuan dan kesatuan bangsa
program tersebut tidak berhenti yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. OSN Tingkat Nasional yang
hanya di tataran wacana melainkan dilaksanakan pada 2-8 Juli 2017
mewujud kepada praktik yang Pada tingkat pendidikan, di Pekanbaru, Riau diikuti oleh
nyata. pengamalan butir-butir Pancasila sebanyak 396 peserta hasil seleksi
dapat diimplementasikan melalui dari OSN di 34 Provinsi di Indonesia.
Menghidupkan nilai-nilai berbagai kegiatan. Bisa dilakukan Peserta OSN ini terdiri dari 132
Pancasila menjadi di dalam maupun di luar kelas siswa bidang IPA, 132 siswa
salah satu program dengan menyediakan ruang- bidang IPS dan 132 siswa bidang
yang diprioritaskan ruang kebebasan berekspresi Matematika. Pelaksanaan OSN ini
oleh Kementerian dan menumbuhkan semangat mempertemukan para kampiun
Pendidikan dan berkemajuan dalam Berfikir bagi muda terbaik dari seluruh daerah
Kebudayaan peserta didik. di Tanah Air, yang masing-masing
(Kemendikbud) saat memiliki latar belakang kebudayaan
ini. Olimpiade Sains OSN menjadi salah satu praktik dan tradisi beragam.
Nasional (OSN) implementatif Pancasila yang
2017, misalnya, mempertemukan para peserta didik Sebab itu, OSN menjadi potret
pelaksanaannya untuk belajar mengenai kerjasama, yang sangat jelas bagi praktik ber-
tidak semata menghargai kelebihan dan Pancasila peserta didik. Di OSN ini,
melombakan soal- kekurangan teman, serta bersikap kita semua (peserta didik, guru,
soal IPA, IPS, dan sportif dalam perlombaan. Selain staf sekolah dan lainnya) tengah
Matematika. Di itu, OSN mengajarkan kepada berupaya mengamalkan butir-
tahun ini, OSN peserta didik untuk bersikap butir Pancasila yang telah digagas
menargetkan tenggang rasa, mengutamakan oleh para pendiri bangsa (founding
peserta didik musyawarah, dan mengembangkan fathers).
supaya belajar perbuatan-perbuatan yang luhur
dan memahami yang mencerminkan sikap dan
makna yang suasana kekeluargaan dan gotong-
termuat dalam royong sebagaimana yang tertulis
butir-butir dalam butir Pancasila Sila kelima.
Pancasila.
Program ini merupakan wujud
10 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

SELAYANG PANDANG

HAMID MUHAMMAD, PH.D Dirjen DIKDASMEN


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Memperkuat
Karakter Peserta
Didik Melalui OSN

P
endidikan karakter menginstruksikan sejak di
menjadi perbincangan awal pemerintahannya
menarik kurang lebih supaya
dalam tiga dekade pembelajaran
terakhir. Wacana ini peserta didik di
mengemuka seiring dengan sekolah-sekolah
terjadinya degradasi moral, mental senantiasa
dan karakter di tengah masyarakat dibekali dengan
kita. Hampir setiap hari, publik pendidikan
disuguhi dengan pemberitaan moral dan
media yang menampilkan ulah karakter. Pun
korupsi pejabat, tindak kekerasan demikian, model
kelompok tertentu, tawuran pelajar, pembekalan
serta pergaulan bebas anak-anak pendidikan
remaja. karakter dapat
diberikan melalui
Akibat fenomena sosial yang berbagai cara dan
elegis itu, sangat wajar bila metode.
para stakeholder pendidikan
memandang perlu untuk Kemendikbud
mewacanakan kembali sendiri punya
pembangunan karakter (character cara yang
building) sebagaimana yang pernah kekinian
dikemukakan Soekarno, Ki Hadjar dalam rangka
Dewantoro dan terakhir Presiden mendorong
Jokowi. terwujudnya
model
Bahkan, Presiden Jokowi melalui pendidikan
Kementerian Pendidikan dan yang
Kebudayaan (Kemendikbud) berorientasi pada
11

pemajuan karakter peserta didik. sains seperti OSN ini dapat yang pernah diungkapkan oleh
Sejak 2002, Kemendikbud memiliki memperkuat karakter peserta seorang aktivis HAM asal Amerika
program Olimpiade Sains Nasional didik. Serikat (AS) Martin Luther King,
(OSN) yang mempertemukan para bahwa “Fungsi pendidikan adalah
kampiun dari sekolah-sekolah di “Sains atau ilmu pengetahuan mengajarkan seseorang untuk
seluruh provinsi di Indonesia. sangat dibutuhkan dalam berfikir secara intensif, kritis,
kehidupan berbangsa, cerdas dan berkarakter. Itu
Pada tahun ini, penyelenggaraan bermasyarakat, dan bernegara. adalah tujuan pendidikan yang
OSN ke-16 diadakan di Pekanbaru, Kompetisi sains seperti OSN, sebenarnya”.
Riau dari Minggu-Sabtu (2-8/7). diyakini dapat menguatkan karakter
Para peserta berlaga dalam 11 peserta didik. Kerja keras, tekun, OSN sebagai bagian dari
bidang lomba yaitu Matematika, teliti, dan jujur menjadi keniscayaan implementasi pembentukan
IPA, IPS, Informatika/Komputer, jika ingin menjadi ilmuwan hebat,” karakter peserta didik juga
Fisika, Kimia, Biologi, Kebumian, kata Muhadjir dalam sambutan dimaksudkan untuk menjalankan
Geografi, Astronomi dan Ekonomi, pembukaan di acara OSN di amanah tujuan dari pendidikan
dengan memperebutkan 420 medali Pekanbaru, Senin (3/7). nasional yang termuat dalam pasal
yakni 70 medali emas, 140 medali 3 UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003.
perak, dan 210 medali perunggu. Muhadjir berharap siswa yang Di antara kandungan pasal tersebut
berprestasi dalam kompetisi ini bisa dijelaskan mengenai fungsi
Para juara mendapatkan memiliki kebanggaan bukan karena pembentukan watak dan peradaban
medali, uang pembinaan, mampu mengalahkan lawannya bangsa yang bermartabat, serta
piagam penghargaan dan akan saja. Dia berpesan agar semangat mengembangkan potensi peserta
dinominasikan untuk diikutsertakan kompetisi ini diniatkan sebagai didik agar menjadi manusia yang
pada olimpiade sains tingkat proses pembelajaran, pembentukan beriman dan bertakwa kepada
internasional. Lebih dari itu, para kepribadian yang luhur, serta saling Tuhan, berakhlak mulia, sehat,
pemenang merupakan benih mengenal terhadap keberagaman berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
generasi yang unggul di bidang latarbelakang peserta didik yang dan menjadi warga negara yang
intelektual, dan diharapkan bisa lain. Semua itu, kata Muhadjir, demokratis serta bertanggung
menjadi tulang punggung bagi semata-mata untuk kemajuan jawab.
kemajuan pengetahuan bangsa ini bangsa di masa mendatang.
di masa mendatang. Tujuan pendidikan yang sangat
“Jadi, OSN tidak semata ingin holistik itu tidak akan tercapai bila
Adapun lokasi lomba tersebar mencetak ilmuwan berprestasi degradasi moral tetap berkelindan
di beberapa tempat di Kota hingga ke tingkat global, tetapi dalam pribadi generasi muda
Pekanbaru dan sekitarnya seperti kita ingin melahirkan generasi- kita. Sebab itu, penerapan model
SMP Darma Yudha, SMA 1 generasi cendekiawan yang unggul pendidikan karakter secara
Pekanbaru, SMAN 8 Pekanbaru, intelektual sekaligus anggun dalam sungguh-sungguh harus diberikan
SMK Labor, SMA Plus Riau, moralitas,” ungkapnya. kepada peserta didik. Namun,
SMA Cendana, Universitas yang penting untuk digarisbawahi
Negeri Riau, Politeknik Caltek Seorang ilmuwan penting memiliki bahwa pada tingkat implementasi
Riau, dan aula Hotel Furaya moralitas agar mengerti dan mau hendaknya tidak terjebak pada
Pekanbaru. mengamalkan fungsi dari ilmu agenda sosialiasi dan perbincangan
pengetahuan yang dimilikinya. di tingkat wacana elit, tetapi
Mendikbud Muhadjir Effendy Tanpa moralitas dan karakter yang bergerak secara substantif dengan
menjelaskan, penyelenggaraan luhur, orang pintar hanya akan memainkan peran vital seorang
OSN ini merupakan bagian dari memfungsikan ilmunya untuk pendidik.
pengembangan bakat dan prestasi tujuan kekayaan, jabatan dan
siswa di bidang sains atau ilmu kepentingan pragmatis lainnya.
pengetahuan. Selain itu, ia juga
mengemukakan bahwa kompetisi Hal tersebut sebagaimana juga
12 UN 2017
IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LAPORAN UTAMA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL

Ribuan Siswa Unjuk Kemampuan


di Olimpiade Sains Nasional 2017
PENYELENGGARAAN OLIMPIADE TAHUN KE-16 INI
DISELENGGARAKAN PADA TANGGAL 2 S.D. 8 JULI 2017 DI
KOTA PEKANBARU, PROVINSI RIAU.
13

petisi sains seperti OSN, diyakini dapat terpilih berdasarkan hasil seleksi ber-
menguatkan karakter peserta didik. Ker- jenjang dari tingkat kabupaten/kota dan
ja keras, tekun, teliti, dan jujur menjadi provinsi. Keseluruhan peserta berjum-
keniscayaan jika ingin menjadi ilmuwan lah 1.280 siswa, terdiri dari tingkat SD/
hebat,” demikian disampaikan Menteri MI sebanyak 204 siswa, SMP/MTs 396
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendik- Siswa, dan SMA/MA 680 siswa.
bud) Muhadjir Effendy pada pembukaan Apabila ditambah dengan pendamp-
OSN, di GOR Pemuda, Kota Pekanbaru, ing, pembina, juri, asisten juri, panitia
Riau, Senin (03/07/2017). pusat, dan panitia daerah, maka jumlah
Mendikbud berharap, prestasi yang keseluruhan partisipan OSN Tahun 2017
akan lahir di sepanjang kompetisi ini sebanyak 2.024 orang.
diniatkan untuk kemajuan bangsa. Bu- Para peserta akan berlaga dalam 11
kan kebanggaan semata karena berha- bidang lomba yaitu Matematika, IPA, IPS,
sil mengalahkan lawan, tetapi OSN akan Informatika/Komputer, Fisika, Kimia,
menjadi wadah penyatu segala perbe- Biologi, Kebumian, Geografi, Astronomi
daan dan menjadi pijakan dalam meraih dan Ekonomi, dengan memperebutkan
prestasi gemilang bersama-sama. 420 medali yakni 70 medali emas, 140
“Jadikan kegiatan OSN ini sebagai medali perak, dan 210 medali perunggu.
arena untuk memacu dan mendorong Para juara akan mendapatkan medali,
sesama teman yang datang dari berb- uang pembinaan, dan piagam penghar-
agai daerah untuk lebih mempererat wa- gaan dan akan dinominasikan untuk dii-
wasan kebangsaan dalam bingkai Nega- kutsertakan pada olimpiade sains tingkat
ra Kesatuan Republik Indonesia,” pesan internasional.
Mendikbud. Lokasi lomba tersebar di beberapa
Pada kesempatan ini, Direktur Jen- tempat di kota Pekanbaru dan sekitarnya
deral Pendidikan Dasar dan Menengah seperti SMP Darma Yudha, SMA 1 Pekan-
(Dikdasmen) Hamid Muhammad dalam baru, SMAN 8 Pekanbaru, SMK Labor,
laporannya mengatakan, penyelengga- SMA Plus Riau, SMA Cendana, Universi-
raan OSN juga dilakukan dalam rangka tas Negeri Riau, Politeknik Caltek Riau,
pembinaan dan pengembangan bakat, dan aula Hotel Furaya Pekanbaru.
minat, dan prestasi peserta didik dalam Kemendikbud mengucapkan terima
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau
“Diselenggarakannya OSN juga ber- yang telah memberikan dukungan dan
tujuan untuk membina karakter peserta kerjasama yang baik, sehingga OSN ta-
didik agar berintegritas, jujur, pekerja hun 2017 dapat terselenggara.
keras, menghargai prestasi, tangguh, “Kami mengucapkan terima kasih
dan cinta tanah air,” jelas Dirjen. dan apresiasi sebesar-besarnya kepada
Peserta olimpiade sains ini adalah Gubernur Riau beserta jajarannya, se-
siswa dan siswi jenjang SD, SMP, dan hingga penyelenggaraan OSN ini dapat
SMA baik negeri maupun swasta terma- terselenggara dengan baik untuk me-

S
suk dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah majukan ilmu pengetahuan Indonesia,”
ebagai wujud mengembang- Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah yang pungkas Mendikbud.
kan bakat dan prestasi di bi-
dang sains atau ilmu penge-
tahuan siswa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menyelenggarakan Jadikan kegiatan OSN ini sebagai arena untuk memacu dan
Olimpiade Sains Nasional (OSN). mendorong sesama teman yang datang dari berbagai dae-
Penyelenggaraan olimpiade tahun rah untuk lebih mempererat wawasan kebangsaan dalam
ke-16 ini diselenggarakan pada tang- bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
gal 2 s.d. 8 Juli 2017 di Kota Pekanbaru, MUHADJIR EFFENDY
Provinsi Riau. MENDIKBUD RI
“Sains atau ilmu pengetahuan sangat
dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa,
bermasyarakat, dan bernegara. Kom-
14 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LAPORAN UTAMA

MENDIKBUD RI
Sains dan Teknologi
Kunci Membangun
Bangsa

Mencetak anak-anak bangsa yang unggul dalam bidang sains


dan teknologi merupakan keniscayaan bagi sebuah bangsa.
Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan salah satu upaya
nyata yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan hal
tersebut.
15

D
emikian disampaikan Menteri kan generasi yang akan datang untuk bangsa ini.
Pendidikan dan Kebudayaan, menjadi sainstis dan teknolog yang bisa “Kelihatannya peserta yang hadir
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, mengeksplorasi dan memanfaatkan di sini masih kecil-kecil. Usianya masih
M.AP saat memberikan sam- kekayaan alam kita, maka kelak kekay- sangat muda dan belum layak diperhi-
butan pada acara pembukaan aan alam kita yang sangat kaya ini akan tungkan. Tapi merekalah penentu nasib
OSN tingkat nasional di Gelanggang diambil alih atau dikuasai bangsa di luar bangsa Indoensia ke depan,” tegasnya.
Remaja, Pekanbaru, Riau, Senin (3/7). Indonesia,” jelasnya. Menurutnya mereka terus dibimb-
Muhadjir mengatakan bahwa Indone- Baginya ajang seperti ini sangat pent- ing dan diarahkan untuk mengembang-
sia adalah bangsa besar dengan kekay- ing bagi peningkatan kualitas pendidikan kan potensi dan bakatnya dalam bidang
aan alam yang sangat melimpah. Namun nasional. Pasalnya pendidikan meru- sains dan teknologi, pasti bangsa ini akan
potensi yang telah Tuhan titipkan ini tidak pakan penentu bagi suatu bangsa untuk memiliki kekuatan yang sangat besar di
akan memiliki makna jika tidak ditopang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa masa yang akan datang.
dengan kekuatan sumber daya manusia lain. “OSN menjadi langkah strategis un-
yang berkualitas. “Ini menjadi penentu mampu tidak­ tuk membina dan menyiapkan generasi
Muhadjir menuturkan bahwa Olim- nya bangsa ini berdiri tegak ketika ber- teknolog di masa yang akan datang,” ka-
piade Sains Nasional (OSN) merupakan hadapan dengan bangsa-bangsa lain,” tanya.
salah satu upaya yang yang dilakukan ungkap Muhadjir. Pada kesempatan yang sama, Di-
pemerintah untuk melahirkan generasi Mantan Rektor Universitas Muham- rektur Jenderal Pendidikan Dasar dan
masa yang akan datang yang memi- madiyah Malang ini menuturkan jika kita Menengah (Dikdasmen) Hamid Muham-
liki keunggulan dalam bidang sains dan melihat para peserta OSN saat ini mereka mad, Ph.d dalam laporannya men-
teknologi. Upaya ini akan senantiasa di- belum layak untuk diperhitungkan dalam gatakan penyelenggaraan OSN juga di-
lakukan guna mewujudkan Indonesia percaturan nasional. Namun, 20 tahun lakukan dalam rangka pembinaan dan
yang lebih baik dan diperhitungkan oleh yang akan datang, saat Indonesia mema- pengembangan bakat, minat, dan presta-
bangsa-bangsa lain. suki usia 100 tahun pada 2045 anak-anak si peserta didik dalam bidang ilmu pen-
“Kalau kita gagal untuk menyiap- inilah yang akan menjadi penentu nasib getahuan dan teknologi.
16 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

“Diselenggarakannya OSN juga ber- dan Ekonomi, dengan memperebutkan teknologi.


tujuan untuk membina karakter peserta 420 medali yakni 70 medali emas, 140 “Seluruh masyarakat dan pemerintah
didik agar berintegritas, jujur, pekerja medali perak, dan 210 medali perunggu. Provinsi Riau mendukung penuh pelak-
keras, menghargai prestasi, tangguh, Para juara akan mendapatkan medali, sanaan OSN ke-16 ini. Ini merupakan
dan cinta tanah air,” jelasnya. uang pembinaan, dan piagam penghar- sebuah kebanggaan bagi kami,” katanya.
Peserta olimpiade sains ini adalah gaan dan akan dinominasikan untuk dii- Pria yang karib disapa Andi Rachman
siswa dan siswi jenjang SD, SMP, dan kutsertakan pada olimpiade sains tingkat ini mengatakan moment OSN ini juga
SMA baik negeri maupun swasta terma- internasional. sejalan dengan semangat Provinsi Riau
suk dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Lokasi lomba tersebar di beberapa yang sedang giat-giatnya membangun
Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah yang tempat di kota Pekanbaru dan sekitarnya dunia pendidikan menuju pendidikan
terpilih berdasarkan hasil seleksi ber- seperti SMP Darma Yudha, SMA 1 Pekan- yang berkarakter.
jenjang dari tingkat kabupaten/kota dan baru, SMAN 8 Pekanbaru, SMK Labor, Andi juga berharap seluruh peserta
provinsi. Keseluruhan peserta berjum- SMA Plus Riau, SMA Cendana, Universi- OSN tidak melupakan Provinsi Riau. Bah-
lah 1.280 siswa, terdiri dari tingkat SD/ tas Negeri Riau, Politeknik Caltek Riau, kan dia meminta apabila kelak mereka
MI sebanyak 204 siswa, SMP/MTs 396 dan aula Hotel Furaya Pekanbaru. menjadi ilmuwan, Provinsi Riau sangat
Siswa, dan SMA/MA 680 siswa. Sementara itu Gubernur Riau, Ar- membutuhkan kontribusi mereka untuk
Apabila ditambah dengan pendamp- syadjuliandi Rachman berterimakasih ikut membangun Provinsi Riau. Sehingga
ing, pembina, juri, asisten juri, panitia kepada Kementerian Pendidikan dan Ke- di masa depan Bumi Lancang Kuning ini
pusat, dan panitia daerah, maka jumlah budayaan yang telah menunjuk Provinsi akan menjadi daerah yang maju di Indo-
keseluruhan partisipan OSN Tahun 2017 Riau sebagai tuan rumah. Baginya gelar- nesia.
sebanyak 2.024 orang. an ini akan menjadi motivasi bagi seluruh “Mudah-mudahan besok kembali
Para peserta akan berlaga dalam 11 siswa dari jenjang pendidikan SD, SMP datang ke Riau. Apalagi kalau sudah
bidang lomba yaitu Matematika, IPA, IPS, dan SMA di bumi lancang kuning ini un- besar dan menjadi orang-orang hebat
Informatika/Komputer, Fisika, Kimia, tuk tidak henti-hentinya mengembang- datang kembali dan ikut berkontribusi
Biologi, Kebumian, Geografi, Astronomi kan bakat dan potensi di bidang sains dan membangun Riau ya,” harapnya.
17
18 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

O
limpiade Sains Nasional (OSN)
adalah ajang kompetisi bidang
LAPORAN UTAMA sains bagi para siswa pada jenjang
pendidikan SD, SMP, dan SMA di
Indonesia. Peserta OSN adalah siswa yang telah
lolos seleksi untuk setiap tingkatan, baik itu di

SELAYANG
sekolah, kabupaten/kota, dan provinsi. Mereka
adalah siswa-siswa terbaik di bidang sains yang
siap berkontestasi di bidang Matematika, IPA,
dan IPS.

PANDANG
Sains sendiri berasal dari bahasa latin sci-
entia yang berarti “pengetahuan” atau “men-
getahui”. Sains merujuk kepada sebuah sistem
untuk mendapatkan pengetahuan yang den-

TUAN RUMAH
gan menggunakan pengamatan dan eksperi-
men untuk menggambarkan dan menjelaskan
fenomena-fenomena yang terjadi di alam.

OSN 2017
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.
Dr. Muhadjir Effendy, M.AP kala Upacara
Pembukaan OSN menuturkan jika kita melihat

R
iau merupakan provinsi di In- Pekanbaru adalah Ibu kota Provinsi
donesia yang terletak di bagian Riau. Sebagai kota terbesar di Provinsi
tengah pulau Sumatera. Provin- Riau dan Indonesia, Pekanbaru menjadi
si yang memiliki luas wilayah kota sentra ekonomi terbesar di bagian
87.023,66 km2 merupakan wilayah yang timur Pulau Sumatera, dan termasuk se-
strategis. Pasalnya berbatasan langsung bagai kota dengan tingkat pertumbuhan,
dengan negara-negara Asia Tenggara. migrasi dan urbanisasi yang tinggi. Se-
Antara lain, Malaysia, Singapura, Viet- lain itu, di kota ini industri berkembang
nam dan Kamboja. dengan pesat, terutama yang berkaitan
Pembentukkan provinsi ini ditetap- dengan minyak bumi dan kelapa sawit.
kan dengan Undang-Undang Darurat No- Seperti diungkapkan Gubernur Riau,
mor 19 Tahun 1957. Kemudian diundan- Arsyadjuliandi Rachman saat Upacara
gkan dalam Undang-Undang Nomor 61 Pembukaan Olimpiade Sains Nasional
tahun 1958. Sama seperti provinsi lain- (OSN), bahwa Riau merupakan provinsi
nya di seluruh Indonesia, untuk berdirin- yang memiliki sumber daya alam yang
ya Provinsi Riau memakan waktu dan melimpah. Sebesar 39-40% kebutuhan
perjuangan yang cukup panjang, yaitu minyak nasional berasal dari provinsi ini.
hampir 6 tahun (17 November 1952 - 5 Riau juga merupakan daerah produk-
Maret 1958). si minyak kelapa sawit terbesar di In-
Mr. S.M. Amien merupakan gubernur donesia mencapai 10 juta ton per tahun.
pertama Provinsi Riau berdasarkan surat Dan Riau juga memiliki kebun kelapa ter-
keputusan Presiden tertanggal 27 Feb- luas di Indonesia. “Riau memiliki kebun
ruari 1958 No.258/M/1958. Dan dilantik kelapa seluas 430.000 hektar,” kata Gu-
pada tanggal 5 Maret 1958 di Tanjung- bernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman di
pinang oleh Menteri Dalam Negeri yang hadapan ribuan peserta OSN di Gelang-
diwakili oleh Sekjen, Mr. Sumarman. gang Remaja Pekanbaru, Senin (3/7).
Pelantikan tersebut dilakukan di tengah- Provinsi Riau juga mengembangkan
tengah klimaksnya gerakan koreksi dari sagu hingga dapat menghasilkan 396
daerah melalui PRRI di Sumatera Tengah menu dari sagu. Secara literasi, Riau
yang melibatkan secara langsung dae- merupakan pusat kebudayaan Melayu di
rah Riau. Dengan demikian, Pemerintah Asia Tenggara yang lazim dikenal den-
Daerah Riau yang baru terbentuk ha- gan tradisi pantun. Riau juga menjadi
rus mencurahkan perhatiaanya dan keg- penyumbang kosa kata terbesar bagi ba-
iatannya untuk memulihkan keamanan di hasa Indonesia.
daerahnya sendiri.
19

INDONESIA
para peserta OSN saat ini mereka belum layak
untuk diperhitungkan dalam percaturan nasi-
onal. Namun, 20 tahun yang akan datang, saat
Indonesia memasuki usia 100 tahun pada 2045
anak-anak inilah yang akan menjadi penentu

JUARA!
nasib bangsa ini.
“Kelihatannya peserta yang hadir disini
masih kecil-kecil. Usianya masih sangat muda
dan belum layak diperhitungkan. Tapi mereka-
lah penentu nasib bangsa Indonesia ke depan,”
kata Mendikbud Muhadjir Effendy di Gelang-
gang Remaja Pekanbaru, Riau, Senin (3/7). mbahkan medali perak dan medali emas. Indonesia juga berhasil menjadi negara ter-
Ada pun mereka yang menang di ajang Medali perak berhasil dipersembahkan baik kedua (medali perak) di kategori the best
OSN memiliki kesempatan untuk menjadi Arkananta Rasendriya, Raymond Valentino, team. Tim Indonesia A yang terdiri dari Nixon
wakil Indonesia di kompetisi internasional sep- Timotius Jason, Tanya Nuhaisy Wulandari, Widjaja, Raymond Valentino, dan Arkananta
erti IPhO (jenjang SMA), IJSO (jenjang SMP). Gede Aryana Saputra, Joan Nadia, Hanif Ah- Rasendriya membawa harum nama Indonesia
Sebagai catatan kebanggaan pada event Inter- mad Jauhari. Medali emas berhasil direngkuh di kategori the best team.
national Junior Science Olympiad (IJSO) tahun oleh Aditya David Wirawan, Winston Cahya, Pendek kata dari ajang OSN segalanya
2016, para alumnus juara OSN berhasil meng- Albert Sutiono, Nixon Widjaja, Epafroditus dapat bermula. Untuk membawa nama Indo-
harumkan nama Indonesia dengan memperse- Kristiadi Susetyo. nesia Juara!
20 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LAPORAN UTAMA

Permata Budaya Riau


Berkilau di Upacara
Pembukaan OSN

O
limpiade Sains Nasional dayaan, Muhadjir Effendy hingga juri
(OSN) memang erat kai- bidang studi Matematika, M.Salman
tannya dengan ilmu pen- AN mengutarakan pantun dan puisi di
getahuan dan teknologi. Upacara Pembukaan OSN yang dihe-
Pada perhelatan OSN lat di Gelanggang Remaja Pekanbaru,
ke-XVI tahun 2017 di Pekanbaru, Riau Senin (3/7).
bertarikh 2-8 Juli 2017 terdapat total “Saya membuat pantun dari jam 3
11 bidang lomba yang dipertanding- malam hingga Subuh nggak jadi-jadi,”
kan. Matematika (SD, SMP, SMA), IPA kelakar Mendikbud Muhadjir Effendy.
(SD, SMP), IPS (SMP), Informatika/ Mendikbud Muhadjir Effendy mem-
Komputer (SMA), Fisika (SMA), Kimia buka dan menutup pidato dengan
(SMA), Biologi (SMA), Kebumian (SMA), pantun. Sedangkan juri bidang studi
Geografi (SMA), Astronomi (SMA), Eko- Matematika, Salman membawakan
nomi (SMA). puisi berjudul ‘Permata OSN’.
Nyatanya varian lomba tersebut
memerlukan sentuhan budaya un-
tuk memperkaya dan mempercantik
sentuhan teknologi. Maka ketika OSN
tahun ini dihelat di Bumi Lancang Kun-
ing, nuansa kebudayaan kentara ter-
lihat. Simaklah bagaimana Sekapur
Sirih dari Gubernur Riau, Arsyadjuli-
andi Rachman yang mengatakan ingin
menjadikan Riau sebagai pusat kebu-
dayaan Melayu di Asia Tenggara.
3 pantun diucapkan oleh Gubernur
Riau yang menyatakan bahwa Riau
merupakan penyumbang kosa kata
terbesar bagi bahasa Indonesia. Tak
hanya dalam pidato sang Gubernur,
permata budaya juga ditunjukkan oleh
musik pengiring, serta sejumlah tarian
khas Riau seperti Rentak Bulian, tari
Zapin.
Nuansa seni dan budaya tak seka-
dar dibawakan secara khas Riau. Mu-
lai dari Menteri Pendidikan dan Kebu-
21

LAPORAN UTAMA
22 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LAPORAN KHUSUS

OSN DALAM
CATATAN ANGKA

S
Para peserta berlaga dalam 11 ­bidang ebagai wujud mengembang-
kan bakat dan prestasi di bi-
lomba yaitu Matematika, IPA, IPS, dang sains atau ilmu penge-
­Informatika/Komputer, Fisika, Kimia, tahuan siswa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Biologi, Kebumian, Geografi, ­Astronomi (Kemendikbud) menyelenggarakan
dan Ekonomi, dengan ­memperebutkan Olimpiade Sains Nasional (OSN). Pe-
nyelenggaraan olimpiade tahun ke-16
420 medali yakni 70 medali emas, 140 ini diselenggarakan pada tanggal 2-8
medali perak, dan 210 medali perunggu. Juli 2017 di Kota Pekanbaru, Provinsi
Riau.

Peserta olimpiade sains ini adalah siswa


dan siswi jenjang SD, SMP, dan SMA
baik negeri maupun swasta termasuk
dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah yang
terpilih berdasarkan hasil seleksi ber-
jenjang dari tingkat kabupaten/kota dan
provinsi. Keseluruhan peserta berjum-
23

lah 1.280 siswa, terdiri dari tingkat SD/MI sebanyak 204 siswa, SMP/
MTs 396 Siswa, dan SMA/MA 680 siswa. Apabila ditambah dengan
pendamping, pembina, juri, asisten juri, panitia pusat, dan panitia dae-
rah, maka jumlah keseluruhan partisipan OSN Tahun 2017 sebanyak
2.024 orang.

Para peserta akan berlaga dalam 11 bidang lomba yaitu Matematika,


IPA, IPS, Informatika/Komputer, Fisika, Kimia, Biologi, Kebumian,
Geografi, Astronomi dan Ekonomi, dengan memperebutkan 420 medali
yakni 70 medali emas, 140 medali perak, dan 210 medali perunggu. Para
juara akan mendapatkan medali, uang pembinaan, dan piagam penghar-
gaan dan akan dinominasikan untuk diikutsertakan pada olimpiade sains
tingkat internasional.

Untuk OSN jenjang SMP berikut ini sejumlah data dan fakta mengenai
event yang dihelat di Pekanbaru, Riau pada 2-8 Juli 2017.
24 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU
25

Janji
PESERTA & JURI
KAMI, PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL KAMI, JURI OLIMPIADE SAINS NASIONAL
BERJANJI: BERJANJI:

1. Berkompetisi dengan Sportif dan Senantiasa 1. Memimpin perlombaan dengan rasa tanggung
Menjunjung Tinggi Kejujuran jawab dengan menjunjung tinggi kejujuran dan
sportivitas
2. Menjaga Hubungan Persaudaraan di antara
Peserta OSN. Demi Negara Kesatuan Republik 2. Menilai perlombaan ini dengan adil dan tidak
Indonesia akan memihak kepada s kepada siapapun demi
peningkatan prestasi pendidikan indonesia
3. Mematuhi Segala Tata Tertib dan Penilaian
yang telah Ditetapkan Oleh Panitia dan Juri
26 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LAPORAN KHUSUS

}
Guru
Ujung ­Tombak
Penguatan
­Pendidikan
Karakter
Pendidikan merupakan kunci utama menghadapai
­persaingan global yang semakin kompetitif. Tentunya
­pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang tidak
hanya mengedepankan intelektualitas. Tapi pendidikan
yang akan membawa para peserta didik untuk menjadi
insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta
tanah air dan cinta kepada kemanusiaan.
Demikian disampaikan Kepala Sekolah SMP YLPI Per­
hentian Marpoyan, Suhardi S.Pd saat menjadi fasilitator
dalam acara sharing pengalaman penerapan PPK di hotel
Grand Zuri, Pekanbaru, Riau Selasa (4/7).
27

A
cara yang diikuti oleh para guru nasionalis, mandiri, gotong royong, dan tersebut dalam pembelajaran sehari-hari
pendamping dari seluruh In- integritas apabila ini bisa dapat diterapkan dengan aksi-aksi nyata. Belajar tidak han-
donesia ini merupakan bagian dalam proses pembelajaran, maka akan ya berhenti di dalam kelas. Proses belajar
dari rangkaian kegiatan Olim- menjadi kekuatan yang hebat untuk men- yang lebih baik justru ketika para peserta
piade Sains Nasional SMP 2017. gubah wajah pendidikan kita,” jelasnya. didik turut merasakan apa yang sedang ia
Acara ini bertujuan untuk mengetahui se- Tentunya PPK akan berhasil jika para guru pelajari melalui praktik di lapangan.
jauh mana program Penguatan Pendidikan mampu menanamkan lima nilai tersebut “Misalnya saat belajar mata pelajaran
Karakter (PPK) dilaksanakan di masing- dalam proses pembelajaran. Karena guru ekonomi, peserta didik kita bawa ke pasar
masing sekolah di seluruh Indonesia. merupakan ujung tombak bagaimana tradisional, kita latih mereka berwirausaha
Suhardi mengungkapkan SMP YLPI Per- nilai-nilai tersebut diterapkan dalam keg- dan kita juga mengadakan market day,”
hentian Marpoyan merupakan sekolah pilot iatan belajar mengajar. jelasnya.
project PPK di Provinsi Riau yang ditetap- “Saya sangat berharap PPK menghujam Baginya PPK merupakan pendidikan jangka
kan oleh Kementerian Pendidikan dan Ke- pada diri anak-anak kita melalui guru. Oleh panjang . Apabila lima nilai telah menghu-
budayaan pada tahun 2016. karena itu PPK tidak hanya disampaikan jam pada diri seluruh peserta didik, maka
Kendati belum genap satu tahun program dalam bentuk teori, akan tetapi langsung pada saat memasuki usia 100 tahun, pada
tersebut diterapkan, menurutnya PPK me- praktekkan dalam proses belajar menga- tahun 2045 Indonesia akan menjadi bangsa
miliki dampak yang positif untuk mengubah jar,” paparnya. yang besar dan disegani bangsa-bangsa
wajah pendidikan ke arah yang lebih baik. Suhardi mengungkapkan seluruh guru di lain karena masyarakatnya unggul dalam
“Lima nilai utama PPK seperti religius, sekolah telah mengaplikasikan lima nilai sains dan teknologi dan memiliki akhlak

yang mulia. kami saling monghormati. Saat merayakan jalankan, yaitu dengan menanamkan sikap
Pada kesempatan yang sama guru hari raya masing-masing agama setiap kasih sayang antara guru dan murid serta
pendamping dari kontingen Provinsi Su- guru wajib datang. Tapi yang beragama lain menanamkan kejujuran dalam proses be-
matera Selatan, Djony mengungkapkan tidak ikut melakukan ibadah ritualnya,” un- lajar mengajar dengan tidak boleh men-
bahwa lima nilai utama penguatan pendi- gkapnya. contek.
dikan karakter telah dijalankan sejak enam Nilai nasionalis juga sudah dijalankan me- “Setiap tahun ajaran setiap anak wajib
tahun lalu di SMP Ignatius Global School lalui program morning briefing yaitu apel menandatangani surat pernyataan tidak
Palembang. Menurutnya hal tersebut ter- pagi setiap pagi melakukan upacara pengi- menyontek di atas materai. Jika ketahuan
bukti mampu mengubah sikap peserta di- baran bendera yang diiringi menyanyikan nyontek sebanyak dua kali kami keluar-
dik menjadi lebih baik. lagu Indonesia Raya setelah itu diisi den- kan,” katanya.
“Lima nilai tersebut sudah kami jalankan gan motivasi dari para guru. Selain itu di Nilai mandiri juga sudah kami tanamkan
dalam proses belajar mengajar. Dan hasil- masing-masing kelas setiap hari secara dalam diri peserta didik. Sekolah hanya
nya baik untuk mencetak generasi bangsa bergantian wajib menyanyikan lagu-lagu membimbing dan mengarahkan siswa ses-
yang memiliki karakter,” katanya. daerah atau lagu nasional. uai dengan bakat dan minatnya.
Misalnya nilai religius kita tanamkan kepa- “Nilai gotong royong juga kami lakukan. “Mereka yang ikut OSN adalah siswa man-
da siswa untuk menjunjung tinggi toleran- Yaitu setiap Jumat kami bersama-sama diri. Mereka bekerja keras dan bertang-
si. Semua siswa harus menjalankan perin- kerja bakti membersihkan lingkungan gung jawab. Sekolah hanya mengarahkan
tah agamanya. Namun tetap menghormati sekolah,” ungkapnya. saja,” tutupnya.
keyakinan agama yang lain. Lebih lanjut guru Matematika ini mengung-
“Di sekolah kami ada lima agama. Tapi kapkan bahwa nilai integritas juga telah di-
28 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LAPORAN KHUSUS

5
}
Nilai
Utama
Penguatan
Pendidikan
Karakter
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan
poros utama perbaikan pendidikan nasional yang
berkaitan erat dengan berbagai program prioritas
pemerintah. Lima nilai utama karakter yang ­menjadi
prioritas pada PPK, berkaitan erat dengan berbagai
program prioritas Kementerian Pendidikan dan
­Kebudayaan di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Adapun lima nilai utama pada PPK adalah sebagai


berikut:
29

Religius Nasionalis
Nilai karakter religius mencerminkan Merupakan cara berpikir, bersikap
keberimanan terhadap Tuhan Yang dan berbuat yang menunjukkan kes-
Maha Esa yang diwujudkan dalam etiaan, kepedulian, dan penghargaan
perilaku melaksanakan ajaran agama yang tinggi terhadap bangsa dan neg-
dan kepercayaan yang dianut, meng- ara serta menempatkan kepentingan
hargai perbedaan agama, menjunjung bangsa dan negara di atas kepentin-
tinggi sikap toleran terhadap pelaksa- gan diri dan golongan.
naan ibadah agama dan kepercayaan
lain, hidup rukun dan damai dengan
pemeluk agama lain.

Mandiri Gotong Royong


Sikap dan perilaku tidak bergantung Tindakan menghargai semangat ker-
pada orang lain dan mempergunakan jasama dan bahu membahu menyele-
segala tenaga, pikiran, dan waktu un- saikan persoalan bersama, menjalin
tuk merealisasikan harapan, mimpi, komunikasi dan persahabatan, memberi
dan cita-cita. pertolongan kepada yang membutuhkan.

Integritas
Nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, memiliki
komitmen dan kesetiaan pada nilai-
nilai kemanusiaan dan moral.
30 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

MENGENAL
MASKOT OSN 2017,
BURUNG SERINDIT

L
azimnya sebuah perhelatan besar, maskot menjadi
sesuatu yang tidak terpisahkan. Kekhasan dari suatu
daerah, keunikan, biasanya menjadi alasan memilih
maskot tertentu. Untuk perhelatan Olimpiade Sains
Nasional (OSN) 2017 di Pekanbaru, Riau terpilih se-
bagai maskot yakni burung Serindit. Maskot burung
Serindit menggunakan sarung, tanjak, serta songket Melayu.
Bukan kali ini saja burung Serindit menjadi maskot. Pada ta-
hun 2012 kala Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-18 diseleng-
garakan di Riau, burung yang hidup berkoloni ini menjadi pili-
han.
Serindit Melayu atau Loriculus galgulus merupakan burung
khas Riau. Burung serindit melayu ditetapkan sebagai hewan
khas, maskot, atau fauna identitas provinsi Riau yang ditetap-
kan sebagai fauna identitas provinsi Riau.
Nama ilmiah hewan berukuran kecil dari family Psittacidae
ini adalah Loriculus galgulus merupakan salah satu diantara
belasan spesies anggota genus Loriculus (serindit). Dalam ba-
hasa Inggris dikenal sebagai Blue-crowned Hanging Parrot.
Sedangkan di Indonesia mempunyai beberapa nama lokal sep-
erti Entlit dan Talisok (Dayak), Lissak (Sumatera), Tripas kelit
(Melayu).
Penetapan burung Serindit Melayu sebagai burung khas
atau fauna identitas Riau tidak terlepas dari budaya masyara-
kat Riau terkait burung ini. Selain menjadi burung peliharaan
favorit, burung Serindit Melayu telah dikenal dalam berbagai
cerita rakyat dan menjadi lambang kearifan, kebijaksanaan,
keindahan, keberanian, kesetiaan, kerendahan hati masyara-
kat Riau.
31

DISTRIBUSI MEDALI
OSN SMP TAHUN 2017

D
irektorat Pembinaan Sekolah Menengah puan siswa di 3 bidang. Harapannya para siswa me-
Pertama menyelenggarakan perhelatan miliki penguasaan pelajaran yang baik. OSN juga
akbar bagi para peserta berprestasi di menjadi event yang dapat mengukur ­pendidikan di
bidang akademik yang diadakan pada
­ Indonesia,” ungkap Eko Susanto.
tanggal 2 s.d. 8 Juli 2017. Siswa terbaik dalam
­kegiatan ini diberikan apresiasi oleh Kementerian Dalam ajang OSN, para juri menilai lembar kerja
Pendidikan dan Kebudayaan, berupa Medali, ­Piagam siswa berdasarkan tes-tes yang diikuti oleh setiap
Penghargaan dan Beasiswa Bakat dan Prestasi. bidang. Untuk bidang IPS (tes teori dan tes prak-
tikum), bidang IPA (tes teori dan tes eksperimen)
Dalam hal ini Plt Kasubdit Peserta Didik Ditpsmp, dan bidang Matematika (tes teori). 395 siswa ikut
Maulani Mega Hapsari, S.Ip.MA menyakini bahwa dalam kompetisi OSN SMP 3 di bidang. Mereka
para peserta OSN yang datang ke Pekanbaru, Riau memperebutkan 30 (tiga puluh medali) per bidang.
dapat menjadi kebanggaan. “Masalah menang Total medali yang dipersiapkan untuk para peserta
atau kalah, kalian yang datang ke Riau merupakan OSN sebanyak 90 (sembilan puluh medali).
pemenang,” ujar Mega Hapsari.
Ketua Panitia OSN, Retno Juni menyatakan
Sedangkan menurut Kasubdit Kurikulum Ditpsmp, apresiasinya kepada segala pihak yang telah
­
Dr. Khamim, M.Pd, OSN merupakan ajang kompetisi ­membantu di ajang sains ini.
yang diharapkan dapat dilakoni secara sportif.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
“Pemerintah sedang menggalakkan pendidikan membantu menyukseskan event OSN ini, siang dan
karakter. Hal itu bisa terlihat dari para peserta OSN malam, demi suksesnya pendidikan Indonesia,” tu-
yang bisa berkompetisi secara fair. Mudah-muda- tur Retno Juni.
han ini bisa menjadi bekal untuk mereka di masa
depan,” tutur Khamim. Apresiasi yang diberikan oleh Direktorat Pembi-
naan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Ada pun Kasubdit Program Ditpsmp, Eko Susanto dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Ke-
SE, MSi menilai ajang OSN merupakan cara untuk budayaan memberikan hadiah uang kepada para
mengukur kemampuan siswa di ranah IPA, IPS, dan juara dan Beasiswa Bakat dan Prestasi sebesar Rp.
Matematika. 3.000.000,- (tiga Juta rupiah) per siswa untuk selu-
ruh peserta OSN SMP tingkat Nasional 2017.
“OSN merupakan wadah untuk mengukur kemam-
32 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU
33
34 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

Lampung Papua

Kalimantan Barat Kalimantan Utara


35

Maluku Utara Bengkulu

Kalimantan Timur Sulawesi Tenggara

Bali Jawa Tengah

Sumatera Utara Aceh


36 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

Kalimantan Selatan Banten

Jambi Sulawesi Barat

Sumatera Selatan Riau

DI Yogyakarta Jawa Barat


37

Sulawesi Utara DKI Jakarta

Kalimantan Tengah Bangka Belitung

Sulawesi Tengah Maluku

Jawa Timur NTT


38 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

Sulawesi Selatan NTB

Kepulauan Riau Sumatera Barat

Gorontalo Papua Barat


39

Pada tahun 2017, Olimpiade Sains


Nasional (OSN) dihelat di Pekanbaru,
Riau. OSN diselenggarakan pada 2-8
Juli 2017. OSN di Pekanbaru, Riau
merupakan kali keenam belas diada-
kan. Pertama kali OSN diselenggara-
kan di Yogyakarta tahun 2002. Provin-
si mana saja yang pernah mendapat
kehormatan menjadi tuan rumah
event kompetisi sains tersebut? Beri-
kut data para tuan rumah OSN dari
tahun ke tahun.
40 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

1. Alfi Khairina (Aceh), 2. Muhammad Surya Perdana (Aceh), 3. I Putu Bakta Hari Sudewa (Bali), 4. Putu Oki Wiradita Aryawan (Bali), 5. Komang Wid
(Banten), 10. Severiano Steinar Rivandi (Banten), 11. Afathia Shaumy Nurrasyah (Bengkulu), 12. Wulan Dwi Putri (Bengkulu), 13. Ariston Tristan Bry
17. Carlen Averyo Tanzil (DKI Jakarta), 18. Edward Humianto (DKI Jakarta), 19. Fauzan Ibrahim (DKI Jakarta), 20. Jessica (DKI Jakarta), 21. Jose Ma
Kho (DKI Jakarta), 25. Firman W. Gani (Gorontalo), 26. Moh. Diva Mulya Ishak (Gorontalo), 27. Miftah Alfiqri (Jambi), 28. Sisi Aprila (Jambi), 29. Ardy
Kenneth (Jawa Barat), 34. Muhammad Aimar (Jawa Barat), 35. Muhammad Mikail Rais (Jawa Barat), 36. Muhammad Zidni Rifqan Fauzan (Jawa Ba
Nafi Mulyo Kusumo (Jawa Barat), 41. Bryan Tanamas (Jawa Tengah), 42. Fadhlan Hilmi Shafiyuddin Rubyarno (Jawa Tengah), 43. Farrel Alfaza Mars
Tengah), 48. Naufal Ahmad Fauzy (Jawa Tengah), 49. Nazal Rhinta Hawari (Jawa Tengah), 50. Nurul Izza (Jawa Tengah), 51. Rahadian Swastika Ad
(Jawa Tengah), 55. Belia Nurmaulida Anindito Putri (Jawa Timur), 56. Duke Ariqoh (Jawa Timur), 57. Edenia Hauna Putri (Jawa Timur), 58. Hazrat A
Matthew Antonio Wijaya (Jawa Timur), 63. Mohammad Yusuf Maulana Habibi (Jawa Timur), 64. Muhammad Afthon Azhari (Jawa Timur), 65. Radity
(Jawa Timur), 70. Wardatul Amalia Safitri (Jawa Timur), 71. Wulan Maulani (Jawa Timur), 72. Zulfana Damayanti (Jawa Timur), 73. Muchammad Tega
77. Amelia Rahmatina (Kalimantan Selatan), 78. Total Qinimain Zain (Kalimantan Selatan), 79. Osland First Purba (Kalimantan Tengah), 80. Siti N
Ramadhani (Kalimantan Timur), 84. Hanifah Uswatun Khasanah (Kalimantan Utara), 85. Putri Salamiati Ruhan (Kalimantan Utara), 86. Carlios E
90. Muhammad Faiz Fahreza (Lampung), 91. Esterlina Remetwa (Maluku), 92. Rilan Romsery (Maluku), 93. Raudatunadiya M. Mansur (Maluku Ut
97. Mohammad Fahmi Amrullah (Nusa Tenggara Barat), 98. Steven Albert Darmadi (Nusa Tenggara Barat), 99. Indah Yulniar Permatasari Ouwpoly (
103. Kelvin Burdam (Papua Barat), 104. Salsabilla Putri Amalia (Papua Barat), 105. Aisyah Rifa Fadhilah (Riau), 106. Andi (Riau), 107. Muhammad
(Sulawesi Barat), 112. Chelsea Tabitha Arthauly Tambun (Sulawesi Selatan), 113. Stevan Gerard Gunawan (Sulawesi Selatan), 114. Komang Desi R
Tenggara), 118. Muh. Fadhil Dinar (Sulawesi Tenggara), 119. Wa Ode Rana Amelia (Sulawesi Tenggara), 120. Giliant Meirallda Rauhe (Sulawesi Uta
124. Zikra Amaliyah (Sumatera Barat), 125. Anya Berlian Ramadhani (Sumatera Selatan), 126. Nicholas Jimmy Alden (Sumatera Selatan), 127. Niza
Pasadahon Simorangkir (Sumatera Utara), 131. Nadila Arisanti (Sumatera Utara), 132. Wilsen Chandra Putra (Sumatera Utara).
41

diani (Bali), 6. Oce Sari (Bangka Belitung), 7. Rheza Aditiya (Bangka Belitung), 8. Akbar Febry Wahyu Andrian (Banten), 9. Muhammad Falensi Azmi
ysmana (D.I. Yogyakarta), 14. Hanum Rahmawati (D.I. Yogyakarta), 15. Nandito Fatoni Amri (D.I. Yogyakarta), 16. Carin Abbie Reyhani (DKI Jakarta),
arie Wynne Aquavita (DKI Jakarta), 22. Melvin Kent Jonathan (DKI Jakarta), 23. Muhammad Raja Dzulhijjah Jauhari (DKI Jakarta), 24. Philip Inarta
y Setia (Jawa Barat), 30. Hanif Aulia Ibrahim (Jawa Barat), 31. Jason Ferdinand Cahyadi (Jawa Barat), 32. Karen Anne Mary (Jawa Barat), 33. Liem
arat), 37. Peter Addison Sadhani (Jawa Barat), 38. Maulana Muhammad Yusuf Asyhari (Jawa Barat), 39. Vanny Alviolani Indriyani (Jawa Barat), 40.
setyo (Jawa Tengah), 44. Irfan (Jawa Tengah), 45. Kamila Zettira Zahwa (Jawa Tengah), 46. Maria Valentina (Jawa Tengah), 47. Marisa Fatwa (Jawa
dyatama (Jawa Tengah), 52. Rahmania (Jawa Tengah), 53. Ursula Krisna Utaminingtyas Setyo Asih (Jawa Tengah), 54. Vincentius Roger Kuswara
Aridho (Jawa Timur), 59. Hero Hafizuddin Rahman (Jawa Timur), 60. Lugas Firdinand Hamdi (Jawa Timur), 61. M. Taufiqul Huda (Jawa Timur), 62.
ya Eka Putra (Jawa Timur), 66. Rofii (Jawa Timur), 67. Shabrina Farras Tsany (Jawa Timur), 68. Steven William (Jawa Timur), 69. Vanya Shafi Aisyah
ar Firmansyah (Jawa Timur), 74. Aggy Anugrah Sakti (Kalimantan Barat), 75. Anjar Wijayanto (Kalimantan Barat), 76. Dwi Kurnia (Kalimantan Barat),
Nur Asiah (Kalimantan Tengah), 81. Adrian Maulana Aditya (Kalimantan Timur), 82. Danang Ramadhanuarta (Kalimantan Timur), 83. Panji Mugni
Eryan (Kepulauan Riau), 87. Mulyani (Kepulauan Riau), 88. Dzaky Pandya Wikrama Utomo (Lampung), 89. Kharisma Dwi Anggraheni (Lampung),
tara), 94. Nurhasni Hasan (Maluku Utara), 95. Eunike Kezia Santosa (Nusa Tenggara Barat), 96. M. Syafik Imam Abimanyu (Nusa Tenggara Barat),
(Nusa Tenggara Timur), 100. Marselina Ina Meme (Nusa Tenggara Timur), 101. Dominique Sandra Uniplaita (Papua), 102. Elsie Oyaitouw (Papua),
d Ariqsyah Rahman (Riau), 108. Ruben Manuel Sitorus (Riau), 109. Theresia Evelyn (Riau), 110. Ni Made Sinta Dewi (Sulawesi Barat), 111. Yusni
Ratna (Sulawesi Tengah), 115. Muhammad Rizky Sya’Bann (Sulawesi Tengah), 116. Nurwahidah (Sulawesi Tengah), 117. Fikki Dermawan (Sulawesi
ara), 121. Injilia Estevani Junita Rumagit (Sulawesi Utara), 122. Fiandra Fadiya Nurfandini (Sumatera Barat), 123. Ummul Hakimi (Sumatera Barat),
a Lestari (Sumatera Selatan), 128. Hilarius Bonatua Sitanggang (Sumatera Utara), 129. Jazzlyn Jap (Sumatera Utara), 130. Jonathan Kevin Bintang
42 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LIPUTAN KHUSUS

Alumnus
OSN &
Kejayaan
Indonesia
Di Tingkat
Internasional

K
Modal untuk etika Indonesia mencapai kemerdekaannya yang
ke-100 pada 2045, negeri ini bisa berharap banyak
bersaing di ranah pada para pemuda. Sukarno pernah mengatakan

internasional telah “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut
Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, nis-
dipupuk melalui caya akan kuguncangkan dunia”. Bukan tanpa alasan Pres-
iden RI pertama mengatakan hal tersebut, karena para pemu-
soal OSN bidang da yang memiliki gelora perjuangan, inovasi, dan semangat
IPA yang bobotnya untuk lebih baik dari kondisi yang ada sekarang.

telah mendekati Harapan membangun Indonesia bisa disematkan kepada

soal untuk lomba orang muda yang kini berkompetisi di ajang Olimpiade Sains
Nasional (OSN). Karena Indonesia sesungguhnya memiliki
internasional. amunisi orang muda berkualitas yakni para alumnus OSN.

“Alumnus dari OSN ini berpotensi besar. Bisa dilihat dari


alumnus-alumnus tahun sebelumnya. Ada yang kuliah di luar
negeri, di MIT; bahkan menjadi pembina olimpiade internasi-
onal di negara lain. Jadi potensinya sangat besar,” kata juri
IPA Wahyu Surakusuma.

Lalu bagaimanakah caranya para alumnus OSN dapat berkon-


43

tribusi? Rupanya berkarya dan berprestasi di


dalam dan luar negeri dapat menjadi jalan.

“Dua-duanya bisa dilakukan, di dalam dan


luar negeri. Di dalam jika di-support, mer-
eka bisa banyak berkontribusi. Di luar negeri,
mereka bisa berkomunikasi dengan dunia
internasional. Yang penting gimana kita bisa
menyiapkan kemampuan secara pengeta-
huan, skill, nasionalisme mereka,” ungkap
Wahyu Surakusuma di SMP-SMA Darma Yud-
ha, Rabu (5/7).

Modal untuk bersaing di ranah internasional


telah dipupuk melalui soal OSN bidang IPA
yang bobotnya telah mendekati soal untuk
lomba internasional. Dalam hal ini silabus
International Junior Science Olympiad (IJSO)
menjadi rujukan. Soal-soal yang dihadapi mis-
alnya soal esai, memiliki muara agar peserta
OSN menjadi seorang problem solver.

“Soal uraian agar dapat berpikir kompleks.


Higher order thinking. Sifatnya problem solv-
ing, kita berikan kasus dengan menggunakan
konsep-konsep IPA baik Biologi atau Fisika
bagaimana mencari solusi dari kasus terse-
but. Diharapkan dengan soal uraian, mereka
mempunyai kemampuan sebagai problem
solver,” terang Wahyu yang juga merupakan
dosen Pendidikan Biologi UPI.

Ada pun di soal tes praktikum diharapkan


siswa memiliki kemampuan observasi meng-
gunakan mikroskop, pengamatan herbarium,
struktur dan fisiologi. Dalam hal tes prakti-
44 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LIPUTAN KHUSUS OSN 2017

kum rupanya menjadi kesulitan tersendiri bagi peserta OSN


bernama Kelvin Burdam dan Muhammad Afthon Azhari.

“Baik di praktik biologi dan fisika mengalami kesulitan, karena


di sekolah kami belum mempunyai peralatan seperti itu,” ujar
Kelvin Burdam siswa SMPN 21 Raja Ampat.

“Jika dibandingkan antara teori dan praktik, jelas saya memilih


teori. Karena di sekolahku jarang praktik. Alatnya kurang,” be-
ber Muhammad Afthon Azhari peserta dari provinsi Jawa Timur,
saat ditemui usai lomba hari pertama, Selasa (4/7).

Menyikapi hal ini salah satu juri IPA Muhammad Aziz Majidi
berharap fasilitas pembelajaran bagi siswa SMP dapat meno-
pang kegiatan praktikum.

“Mudah-mudahan melalui trigger OSN ini ya akan setidak-


tidaknya pemerintah pusat serta daerah melihat tidak semua
sekolah memiliki fasilitas pembelajaran fisika dan biologi yang
dasar itu di level SMP. Mudah-mudahan punya kepedulian un-
tuk melengkapi, supaya siswa kita dapat belajar tak sekadar
teori saja,” kata Muhammad Aziz Majidi kala ditemui di Hotel
Premiere, Selasa (4/7).

Tentu permasalahan ini merupakan pekerjaan rumah bersama


untuk dikerjakan. OSN sendiri merupakan event yang diharap-
kan dapat menjadi entry point bagi perbaikan pendidikan di
negeri ini secara menyeluruh. Diantaranya dengan menghadir-
kan rasa keingintahuan.

“OSN dari tahapan yang paling awal. Bahkan seleksi di seko-


lah, membuat rasa ingin belajar dan memberikan pembelaja-
ran yang baik terbentuk,” imbuh Aziz Majidi yang juga menjadi
dosen di departemen Fisika, FMIPA Universitas Indonesia.
IPA 45
Tes hari pertama (Selasa, 4 Juli 2017):
Tes praktikum Biologi dan Fisika

Tes hari kedua (Rabu, 5 Juli 2017):


Tes tertulis
Jumlah soal: 30 soal pilihan ganda dan 4 esai
Pada soal pilihan ganda jika jawaban benar diberi-
kan nilai 4, jika tidak menjawab diberi nilai 0 dan
jika salah diberikan nilai -1.

Jumlah ruang tes: 8 ruang


46 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

1. Mardiansyah Pratama (Aceh), 2. Muhammad Aftsal Farand (Aceh), 3. Komang Maresta Rustikayanthi (Bali), 4. Ni Putu Anggi Dina Ayuning (Ba
(Banten), 9. Angelica Catherine Edelweiss (Banten), 10. Ewangga Patrianada (Banten), 11. Ismail Ramadhani (Banten), 12. Muhammad Emir Bern
Sabila Pratama Suhartono (D.I. Yogyakarta), 17. Reny Dyah Kurniawati (D.I.Yogyarkarta), 18. Rizki Bayu Ramadhan (D.I. Yogyakarta), 19. Yusnita Pu
23. Hanifah Putri Denisa (DKI Jakarta), 24. Mohammad Dafi Nazwa Aulia (DKI Jakarta), 25. Safra Aisyah Sahira (DKI Jakarta), 26. Salsah Cahyan
(Jambi), 31. Hanifa Syifa Kamila (Jawa Barat), 32. Jenifer Hartanto (Jawa Barat), 33. Muhammad Hafidz Usman (Jawa Barat), 34. Lily Puspa (Jawa B
Sabrina (Jawa Tengah), 39. Dewa Anggar Pratama (Jawa Tengah), 40. Fatiyya Azfa Nafisa (Jawa Tengah), 41. Hayyu Haqqu Zazqia Valsa (Jawa Tengah
Syauqy Noer Yuda (Jawa Tengah), 46. Nathanael Vincent Valentino Rossi (Jawa Tengah), 47. Rifat Sinatria Wibisono (Jawa Tengah), 48. Rima Stefa
Fadjar Maulana F (Jawa Timur), 53. Akmal Budiraharja (Jawa Timur), 54. Aliatul Mas’uda (Jawa Timur), 55. Devi Lailatul Fitri Anggraini (Jawa Timur)
59. Mochamad Rangga Alif Dharmawan (Jawa Timur), 60. Nadiva Ade Franstito (Jawa Timur), 61. Nurul Hidayati (Jawa Timur), 62. Putri Dwi Les
Salsabilla Azzahra Octavia (Jawa Timur), 67. Shintya Mutiara Annisa Hadi (Jawa Timur), 68. Zafira Putri Novitasari (Jawa Timur), 69. Zein Zidan Azza
Maylina Safitri (Kalimantan Selatan), 74. Muhammad Imansyah (Kalimantan Selatan), 75. Suci Rahayu (Kalimantan Selatan), 76. Gerizimniati Destr
(Kalimantan Timur), 80. Fathurrahmat Ramadhan (Kalimantan Timur), 81. Nadhilah Nur Adlina (Kalimantan Timur), 82. Asan Ali Purwadi (Kaliman
Fathimah Hervina (Kepulauan Riau), 87. Yowantyano Dwiki Riaunanda (Kepulauan Riau), 88. Aziza Regina Kinasih Ismunanto (Lampung), 89. Rai
Talahatu (Maluku), 94. Reinhard Nolly Limba (Maluku Utara), 95. Kevin Hidayatullah Djama (Maluku Utara), 96. Nurul Arfanadila Arsyad (Nusa Tengg
100. Taufik Hasan Wau (Nusa Tenggara Timur), 101. Maria Patrisia W. Manjur (Nusa Tenggara Timur), 102, Tivanya Saridevi Rohi (Papua), 103. B
Nirwana (Riau), 107. Althea Karenina Pravdita Gultom (Riau), 108. Giacinta Betralda Anin Pradita (Riau), 109. Muhammad Ganang Adi Prasetya (Ria
Selatan), 114. Hafidzah Qur’ani Salsabila (Sulawesi Selatan), 115. Muh. Nabil (Sulawesi Tengah), 116. Rani Roanliq Lamahayu (Sulawesi Tengah),
Dzakiyyah H (Sulawesi Utara), 121. Karin Keisya Jovinka Dandel (Sulawesi Utara), 122. Rahel Jechire Kalisang (Sumatera Barat), 123. Achsel Ahma
(Sumatera Selatan), 127. Kevin Tang (Sumatera Selatan), 128. Stefhanie Angelina Hartono (Sumatera Selatan), 129. Talitha Amanda Hartono (Sum
47

ali), 5. Theodora Prassa Santika Kinasih (Bali), 6. Fidiatun Nofus (Bangka Belitung) , 7. Keisyha Amanda Putri (Bangka Belitung), 8. Althaf Rijaldy
nadine (Banten), 13. Melisa Fitriani (Bengkulu), 14. Tia Yuanta (Bengkulu), 15. Ardy Mahdi Nugroho (D.I. Yogyakarta), 16. Muhammad Alsamtu Tita
utri (D.I. Yogyakarta), 20. Bagus Andika Pratama (DKI Jakarta), 21. Fatharani Azka Fauzziyah (DKI Jakarta), 22. Grace Patricia Hasian (DKI Jakarta),
ningrum (DKI Jakarta), 27. Ainun Agustina Atikah Balqis (Gorontalo), 28. Alya Nurhaliza Botutihe (Gorontalo), 29. Evelyn (Jambi), 30. Rindi Yulianti
Barat), 35. Adellia Putri Rachmasari (Jawa Tengah), 36. Amalia Chusna Mohtar (Jawa Tengah), 37. Chesya Paulina (Jawa Tengah), 38. Denisa Ajeng
h), 42. Intan Hestiana Putri (Jawa Tengah), 43. Isma Fuaida Khasanah (Jawa Tengah), 44. Katarina Rania Paramita (Jawa Tengah), 45. Muhammad
ani (Jawa Tengah), 49. Rizal Farizi (Jawa Tengah), 50. Rizqi Fathur Rohman (Jawa Tengah), 51. Tsaabita Malika Majid (Jawa Tengah), 52. Achmad
), 56. Erlangga Candra Pramoedya (Jawa Timur), 57. Gammanda Adhny El Zamzamy Latief (Jawa Timur), 58. Irwanda Eka Wrestiawati (Jawa Timur),
stari (Jawa Timur), 63. Ratis Maharanidewi Cesarina (Jawa Timur), 64. Riska Widyawati (Jawa Timur), 65. Salsabila Ainun Nisa (Jawa Timur), 66.
ahmi (Jawa Timur), 70. Dedi Williyanto (Kalimantan Barat), 71. Sri Suatussa’adah (Kalimantan Barat), 72. Tania Cresentia (Kalimantan Barat), 73.
ria (Kalimantan Tengah), 77. Reza Ali Nirwansyah (Kalimantan Tengah), 78. Tarysa Nofi Istanti (Kalimantan Tengah), 79. Elcha Meliana Ramadhani
ntan Utara), 83. Diana Roza (Kalimantan Utara), 84. Imelda Ardian Putri (Kepulauan Riau), 85. Lusi Maulina Pasaribu (Kepulauan Riau), 86. Raja
ihan Mufid Rufiano (Lampung), 90. Raka Maulana (Lampung), 91. Syafira Hasna Afifah (Lampung), 92. Zillia Chairani (Maluku), 93. Jelia Carolina
gara Barat), 97. Clara Ika Larasati (Nusa Tenggara Barat), 98. Linda Rismayanti (Nusa Tenggara Barat), 99. Silvia Novitasari (Nusa Tenggara Barat),
Bryce Chelsea Dyahdilla Toba (Papua), 104. Robertus Rangga Saputra (Papua Barat), 105. Aulia Salsabila (Papua Barat), 106. Mustika Mahligai
au), 110. Sherly Amanda (Sulawesi Barat), 111. Muh. Fajar (Sulawesi Barat), 112. Muh. Sadiq (Sulawesi Selatan), 113. Aulia Davetta Athif (Sulawesi
, 117. Risa Andini (Sulawesi Tenggara), 118. Ismail Umar (Sulawesi Tenggara), 119. Muh. Ridho Kurniawan Saadi (Sulawesi Tenggara), 120. Nurul
adshah Suherman (Sumatera Barat), 124. Dita Azzahra (Sumatera Barat), 125. Kamilla Mazaya Balqis (Sumatera Selatan), 126. Aqila Shifa Bilbina
matera Utara), 130. Chyntia Kesuma (Sumatera Utara), 131. Joselin Ng (Sumatera Utara), 132. Sandy Yudha Pratama Hulu (Sumatera Utara).
48 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LIPUTAN KHUSUS

KUALITAS SOAL
BIDANG IPS
SEMAKIN
MEMBAIK

P
endidikan senantiasa menjadi kawah candradimu- “IPS tentu memiliki masalah, namanya saja IPS tetapi guru-gu-
ka untuk mencetak generasi masa depan yang runya mengajarkan empat mata pelajaran. Sedangkan dalam
unggul, berkualitas, dan berakhlak mulia sehingga kurikulum itu sendiri IPS harusnya satu. Dan misi yang diem-
bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, negara, ban adalah bagaimana soal-soal di OSN menjadi model atau
dan umat manusia secara keseluruhan. Jika pendi- prototipe yang betul-betul nampak IPS-nya, bukan lagi Geo-
dikan senantiasa mengarah pada pencapaian tujuan tersebut, grafi, Sejarah, Ekonomi dan Sosiologi,” ujar Ahmad Yani, juri
niscaya bangsa ini akan maju, sejahtera, dan berakhlak mulia. OSN SMP 2017 di bidang IPS saat ditemui seusai penjelasan
teknis lomba di Hotel Pangeran, Senin (5/7).
Hal inilah yang ingin dicapai bidang Ilmu Pengetahuan Sos-
ial (IPS) pada perhelatan Olimpiade Sains Nasional Sekolah Beliau juga mengatakan bahwa soal-soal yang diberikan ber-
Menengah Pertama (OSN SMP) Tahun 2017 di Pekanbaru, Riau. nuansa cinta tanah air. Tentu menjadi misi yang sangat mulia,
Ada sasaran-sasaran yang ingin dicapai mengacu pada perma- bagaimana melalui soal-soal tersebut IPS mampu membina
salahan yang menggeluti bidang IPS. Terlebih mengenai IPS warga negara dengan baik, bagaimana akhirnya para peserta
yang terdiri dari Geografi, Sejarah, Ekonomi dan Sosiologi. mampu mengenal tentang negara itu sendiri, memahami ten-
tang sejarahnya, kegiatan ekonomi dan lain sebagainya.
Mengacu pada soal-soal yang diberikan dalam OSN SMP 2017
ini menjadi contoh nyata bahwa IPS adalah satu kesatuan yang Ia menambahkan, dalam dua tahun terakhir ini, di OSN SMP,
utuh dari empat mata pelajaran tersebut. soal bidang IPS sudah mulai menerapkan pengembangan po-
tensi dengan cara menghubungkan konsep-konsep yang men-
49

jadi permasalahan sehingga menemukan solusi atau jawaban Pratama peserta OSN dari provinsi Aceh.
dari permasalahan tersebut.
Ada pun menurut juri IPS, Muhammad Zid wawasan cinta neg-
“Melalui mencari jawaban dari konsep-konsep yang menjadi eri menjadi bagian yang hendak diuji dalam soal-soal OSN.
soal dalam OSN 2017 ini, setidaknya para peserta mampu men-
jadi karakter yang unggul tidak hanya secara akademik tetapi “Menguji soal-soal yang bersifat pengetahuan dan juga keter-
juga tingkah laku,” ungkap Ahmad Yani. ampilan tentang materi ke-IPS-an. Sedangkan untuk video, se-
lain menguji pengetahuan, keterampilan juga wawasan tentang
Terkait hubungan antar konsep, pada lomba hari pertama kebangsaan keindonesiaan,” ungkap Muhammad Zid yang juga
di OSN SMP bidang IPS terdapat kata yang memorable bagi menjadi dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta.
peserta yakni ‘bunga likuiditas’.

“Di hubungan antar konsep saya menemui satu, dua soal yang
agak susah. Yakni menghubungkan konsep ‘bunga likuiditas
dengan ekonomi global’,” kata Joselin NG saat ditemui di SMP-
SMA Darma Yudha, Selasa (4/7).

“Ada istilah yang kurang paham sebagian. Ada istilah ‘bunga


likuiditas, istilah itu saya kurang tahu,” ungkap Mardiansyah
50 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LIPUTAN KHUSUS OSN 2017

Sejarah M
enurut salah satu dewan juri saat itu sudah menjadi juri,” ujar Dosen
OSN SMP 2017, Erlina Wi- IPS di Universitas Pendidikan Indonesia
yanarti yang pun merupakan tersebut.

IPS
dewan juri Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) pertama, sejak mata pelaja- Menurut Erlina, mengenai IPS ini, para
ran tersebut dimasukkan dalam OSN. petinggi dan cendekiawan mengatakan

Masuk
Dikisahkan Erlina, bahwa IPS masuk bahwa melalui OSN ini, dan IPS dima-
menjadi salah satu cabang perlombaan sukkan dalam salah satu cabang, den-
dalam OSN pada tahun 2009. gan tujuan untuk mengetahui sejauh

OSN
mana perkembangan, pemahaman, ket-
“Jadi, pengertian sains dalam OSN itu erampilan dan sikap siswa dalam mem-
bukan IPA saja, tapi ilmu pengetahuan, pelajari IPS.
makanya IPS bisa masuk. Ini kan soal
kebijakan saja. Nah, tahun 2009 itu ma- Mengenai pengujian, sambung Erlina,
suklah IPS menjadi salah satu cabang siswa diminta untuk mengamati kehidu-
perlombaan olimpiade, dan saya sejak pan masyarakat. Mereka langsung terjun
51

ke lingkungan untuk mengamati kehidu- SMP bidang IPS tahun 2017. ketika menonton.
pan masyarakat.
Menghadapi soal video tersebut, bagi “Maka dari itu, kita minta videonya dibuat
Namun, seperti yang ditulis di atas, peserta OSN merupakan tantangan sebagus mungkin, kompleks, sesuai
bahwa setiap tahun kegiatan olimpiade tersendiri. dengan trend yang ada di masyarakat,”
yang ditaja Kementerian Pendidikan dan tutur juri IPS, Erlina.
Kebudayaan selalu dilakukan perbaikan “Bagi saya soal tadi sangat menantang
untuk menyempurnakan kegiatan terse- karena kita dilihatin video, langsung di- Komposisi video yang dibuat memiliki
but. Maka, seiring berjalannya waktu, kasih soal, tapi waktunya 30 menit. Itu suasana berbasis budaya, kearifan lokal
dan teknologi yang sangat canggih saat buat saya tidak cukup dan menurut saya dan hal-hal lain yang ada di lingkun-
ini, para dewan juri memiliki pola lain itu sangat menantang bagi anak-anak gan masyarakat. Diupayakan kemasan
untuk praktikum pengamatan kehidupan SMP,” tutur Dewa Anggar Pratama. fenomena kehidupan masyarakat mun-
masyarakat tersebut. cul di video dan siswa diminta menga-
“Bagi saya soal video mengajarkan kita mati serta menilai dari berbagai sisi.
“Jadi kita coba pengamatan itu tidak ter- harus pintar menganalisis, harus cepat
lalu melebar hingga turun ke lingkungan, membagi waktu dan harus cepat me- Begitulah sejarah singkat IPS masuk
tapi dibawa ke kelas saja. Akhirnya ter- mahami isi video tersebut. Jika kita tidak menjadi salah satu mata pelajaran yang
cetuslah untuk menggunakan video, se- bisa cepat memahami isi video, maka diperlombakan di ajang bergengsi Olim-
hingga anak bisa mengamati kehidupan saat kita mengerjakan soalnya, kita ti- piade Sains Nasional.
masyarakat melalui video di dalam ruang dak bisa menjawab karena kita tidak bisa
kelas saja,” tutur Erlina kala ditemui di menangkap informasi yang berdasar dari
Hotel Premiere, Selasa (4/7). video tadi,” ujar Hayyu Haqqu Zazqia Val-
sa siswi SMPN 1 Grobogan.
Ada pun dari tiga video yang diputar
pada tes OSN SMP bidang IPS terdapat Melalui soal video, para juri mengharap-
tiga materi yang membentang mengenai kan siswa mengetahui dan menggali
keindonesiaan. fenomena yang ada. Selain itu juga, di-
harapkan dapat menggali empati siswa
“Dari tiga materi itu yang pertama ten-
tang tradisi marosok yakni jual beli sapi
di Sumatera Barat yang merupakan
model jual beli tradisional. Itu menge-
nalkan budaya di Indonesia yang awalnya
dari barter sampai budaya jual beli he- Tes hari pertama (Selasa 4 Juli 2017):
wan dalam hal ini ternak sapi dilakukan
secara tradisional,” kata juri IPS, Mu-
Tes Tertulis yang terdiri dari pilihan ganda dan hubungan antar konsep
hammad Zid kala ditemui di SMP-SMA Skor pilihan ganda: jika betul = 1, jika salah = 0
Darma Yudha, Rabu (5/7). Skor hubungan antar konsep
0-5 poin untuk hubungan 2 konsep
“Soal kedua tentang pos lintas batas
antara Indonesia dan Malaysia. Disana
0-10 poin untuk hubungan 3 konsep
menggambarkan tentang transaksi jual
beli antara masyarakat Indonesia dan Tes hari kedua (Rabu 5 Juli 2017):
Malaysia yang ada di perbatasan. Soal Tes Praktikum dengan melakukan pengamatan terhadap 3 video
yang ketiga, kebijakan pemerintah ten-
tang tol laut. Tol laut merupakan kebi-
Tiap jawaban di tes praktikum mendapat 0-5 poin
jakan pemerintah yang perlu didukung
oleh semua pihak. Keinginan pemerin- Jumlah ruang tes: 8 ruang
tah, menyatukan wilayah di Indonesia
dari mulai wilayah paling barat di In-
donesia sampai dengan wilayah paling
timur di Indonesia,” ungkap Muhammad
Zid menguraikan soal tes praktikum OSN
52 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

1. Ahmad Faqih Al Ghiffary (Aceh), 2. Cut Zana Yuki Meroza (Aceh), 3. Sofia (Aceh), 4. I Dewa Nyoman Aditya Maha Diputra (Bali), 5. I Gede Ngurah Bagu
9. Devian Krisandy (Bangka Belitung), 10. Jea Yaumul Assyuroh (Bangka Belitung), 11. Daffa Al Fathan Zaki (Banten), 12. Fakhri Muhammad Mahen
Wiryawan (D.I. Yogyakarta), 17. Fathan Rasyid Rahmadhan (D.I. Yogyakarta), 18. Abdullah Naji (DKI Jakarta), 19. Andrew Daniel Janong (DKI Jakarta)
Jakarta), 24. Michelle Chrisalyn Djunaidi (DKI Jakarta), 25. Nicholas Matthew Tenadi (DKI Jakarta), 26. Rama Aryasuta Pangestu (DKI Jakarta), 27. E
Putri (Jawa Barat), 32. Akira Mishima (Jawa Barat), 33. Ernest Regia Achmad Chandra (Jawa Barat), 34. Faiza Shifa Medina (Jawa Barat), 35. Febrian
Barat), 39. Kanaya Padma Yudewo (Jawa Barat), 40. Mohammad Rozi Badrus (Jawa Barat), 41. Adninda Fitri Risdianto (Jawa Tengah), 42. Ahmad No
46. Ferdinand Halim Santoso (Jawa Tengah), 47. Husnia Munzayana (Jawa Tengah), 48. Ikhsan Aditya (Jawa Tengah), 49. Justin Adrian Halim (Jawa Te
53. Nyoo Steven Christopher Handoko (Jawa Tengah), 54. Pikatan Arya Bramajati (Jawa Tengah), 55. Sania Nadlirotullubba (Jawa Tengah), 56. Yama
Wirayudha (Jawa Timur), 60. Dzubyan Ilman Ramadhan (Jawa Timur), 61. Ida Ayu Pradwita Nashanti (Jawa Timur), 62. Julia Adidewi Nurhidayah (Jawa
66. Muhammad Rivan Prawira (Jawa Timur), 67. Muhammad Rizky Dinart Sabilillah (Jawa Timur), 68. Rafifah Utami Ananda (Jawa Timur), 69. Richa
Firdaus (Jawa Timur), 74. Rohmatullah Azzakki S (Jawa Timur), 75. Dandi Setiawan (Kalimantan Barat), 76. Mas Eaufrat Piustan (Kalimantan Barat), 77.
Blessing Natanael (Kalimantan Tengah), 81. Orlando Ferrari (Kalimantan Tengah), 82. Uswatun Chasanah (Kalimantan Tengah), 83. Fiorentina Elfrida S
Timur), 87. Mutmainnah (Kalimantan Utara), 88. Oneyni Eullya Fissafari Sugiana (Kalimantan Utara), 89. Charles (Kepulauan Riau), 90. Lawrance Ca
Sarah Fransiska Ohoilulin (Maluku), 95. Kyrieleison Charla Frans (Maluku Utara), 96. Yolanda Eva Nurjanah (Maluku Utara), 97. Kyle Nathan Yahya (Nu
Paru (Nusa Tenggara Timur), 101. Frida Wahyu Febriasika (Papua), 102. Gloria Riesty Tandiarrang (Papua), 103. Jenika Ester Muskitta (Papua Barat),
Riefqy Michaelson Az (Riau), 109. Wynnie Giovanni Chandra (Riau), 110. Dandi Saputra (Sulawesi Barat), 111. Resky Amelia Syamsuddin (Sulawesi Ba
Valentino Ruslam (Sulawesi Tengah), 116. Cristopher Nathaniel S (Sulawesi Tenggara), 117. Safar (Sulawesi Tenggara), 118. Farreli Daniel Samadhana
Barat), 122. Mezia Zalyra Istiqlal (Sumatera Barat), 123. Bernard Lesley Efendy (Sumatera Selatan), 124. Devinzen (Sumatera Selatan), 125. Muhamm
Kodrat (Sumatera Utara), 129. Tesalonika Permatasari Hutapea (Sumatera Utara), 130. Valentino Iverson (Sumatera Utara), 131. Vanneshia Swiegl (S
53

us Arthayasa (Bali), 6. Gede Bagus Nanca Khrisnayukti Tri Susila (Bali), 7. Made Prema Pradnya Prashanti (Bali), 8. Arika Alam Juarri (Bangka Belitung),
ndra (Banten), 13. Oliverio Theophilus Nathanael (Banten), 14. Fikri Naufal Hamdi (Bengkulu), 15. Muhammad Fikriya (Bengkulu), 16. Danindra Ario
a), 20. Candini Izdihar Nariswari (DKI Jakarta), 21. Christopher Pranata (DKI Jakarta), 22. Gabriela Erin Mariangel (DKI Jakarta), 23. Kenny Lius (DKI
Erlinda Podungge (Gorontalo), 28. Reza Tri Ahmad Ramadhan (Gorontalo), 29. Michael Edisson (Jambi), 30. Sukma Anggarmadi (Jambi), 31. Adelia
n Dwi Kimhan (Jawa Barat), 36. Fernando Nathaniel Sutanto (Jawa Barat), 37. Fiona Valentina (Jawa Barat), 38. Gabriel Syailendra Fernandez (Jawa
ovan Alfian (Jawa Tengah), 43. Billie Hartanto (Jawa Tengah), 44. Christopher Nathanael Wijaya (Jawa Tengah), 45. Fajar Arif Shodiqin (Jawa Tengah),
engah), 50. Mohammad Fariz Syahputra (Jawa Tengah), 51. Muhammad Fatkhurrohman (Jawa Tengah), 52. Muhammad Ulin Nuha (Jawa Tengah),
adaffa Fushshilat Wasis (Jawa Tengah), 57. Yoga Muthohar Zuhad Mahya (Jawa Tengah), 58. Ariq Maulana Tazakka (Jawa Timur), 59. Dafarel Fatih
a Timur), 63. Maximilliano Utomo Quok (Jawa Timur), 64. Muahammad Razan Athallah (Jawa Timur), 65. Muhammad Farhan Alfurqoon (Jawa Timur),
ard Ryan (Jawa Timur), 70. Samuel (Jawa Timur), 71. Steven Adrian Gracia (Jawa Timur), 72. Sultan Alta Alvaro Valencia (Jawa Timur), 73. Vieri Fajar
7. Muhammad Faris Arsyad (Kalimantan Selatan), 78. Yohanes Audric Alimsjah (Kalimantan Selatan), 79. Daniel Alfonsos (Kalimantan Tengah), 80. Joy
Shanty (Kalimantan Timur), 84. Ihsan Kamil Al Ghozi (Kalimantan Timur), 85. Kausar Meutuwah (Kalimantan Timur), 86. Puti Nabilla Aidira (Kalimantan
ancerlon (Kepulauan Riau), 91. Abbiguel Charine (Lampung), 92. Jasmine Calista Aurelie Irfan (Lampung), 93. Alexander Vincent Lewi (Maluku), 94.
usa Tenggara Barat), 98. Muhammad Fikri Adidaifa (Nusa Tenggara Barat), 99. Anastasia Celine Terisno (Nusa Tenggara Timur), 100. Marlen Febriani
104. Sampari R. W. P. Tabakore (Papua Barat), 105. Fadhil Aldito Putra (Riau), 106. Fredy Lawrence (Riau), 107. M.Fairuz Azfa Elsubeza (Riau), 108.
arat), 112. Muh. Nurhidayat Riadi (Sulawesi Selatan), 113. Novelya Putri Ramadhani (Sulawesi Selatan), 114. Aaron Lorinanto (Sulawesi Tengah), 115.
a (Sulawesi Utara), 119. Rigelkent Elia Antou (Sulawesi Utara), 120. Claudya Cindri Kasinda (Sumatera Barat), 121. Fakhri Putra Mahardika (Sumatera
mad Arya All Fajri (Sumatera Selatan), 126. Muhammad Rafi Adzikra (Sumatera Selatan), 127. Gian Aristo Lim (Sumatera Utara), 128. Patrick Avelino
Sumatera Utara), 132. Winda Astari Siagian (Sumatera Utara).
54 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LIPUTAN KHUSUS OSN 2017

BIDANG MATEMATIKA

Menjadi Saintis
S
ains dapat diartikan sebagai pen-
getahuan atau ilmu pengetahuan.

yang Pancasilais
Sains merupakan istilah yang familiar
sekali di Indonesia, namun banyak
yang beranggapan bahwa sains pasti
berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA). Padahal, semua mata pelajaran dapat
dimasukkan ke dalam kategori sains, tergan-
tung bagaimana individu tersebut melakukan
penalaran terhadap kajian ilmu yang dipela-
PADA HAKIKATNYA ILMU ITU DARI TUHAN, JADI SIAPA PUN jari.
YANG BELAJAR, MENCARI ILMU, BERARTI DIA MENGAKUI Sains, dalam arti yang sangat luas, salah
satu contoh, jika dikaitkan dengan dasar neg-
TENTANG EKSISTENSI TUHAN ara Indonesia, Pancasila juga sangat berkai-
tan. Dan bahkan, Olimpiade Sains Nasional
(OSN) menurut salah satu juri dari bidang
Matematika, M.Salman AN, mengatakan bah-
wa OSN sejalan dengan Pancasila.
Menurut Salman, sains adalah suatu karu-
55

nia dariYang Maha Kuasa, dan dapat dikatakan mereka salah, dan mereka juga harus men- hingga Papua, akhirnya persatuan dan kesatu-
bahwa orang yang belajar sains adalah orang gakui dan menghormati keunggulan lawan- an terjalin. Seperti itulah sains dan OSN,” kata
yang mengamalkan Pancasila, yaitu sila yang nya, guna menciptakan persaingan yang sehat, Salman yang merupakan dosen Matematika
pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Menu- adil dan berkarakter. FMIPA ITB.
rut Salman, mereka yang belajar sains adalah Sains dan OSN adalah upaya pemerintah Selanjutnya, hikmah dari apa yang di-
sosok yang mengakui eksistensi Tuhan Yang dan masyarakat untuk mengharumkan nama dapatkan oleh para peserta OSN dan para
Maha Esa, karena jika dikerucutkan, ilmu itu bangsa. Dengan sains dan OSN nama bangsa ilmuwan dalam mencari ilmu di dunia ini,
selalu berujung kepada-Nya. akan berkelas, Indonesia akan menjadi se- merupakan pengamalan dari sila keempat.
“Pada hakikatnya ilmu itu dari Tuhan, jadi buah negara yang besar. Hal ini akan semakin Dimana “Kerakyatan yang dipimpin oleh
siapa pun yang belajar, mencari ilmu, berarti memperkuat kecintaan terhadap bangsa serta hikmat dan kebijaksanaan dalam permusy-
dia mengakui tentang eksistensi Tuhan,” jelas negara, dan akhirnya mengokohkan persatuan awaratan dan perwakilan” merupakan wujud
Salman. dan kesatuan yang masuk dalam sila ketiga. Indonesia setelah mengenal sains.
Kemudian, hubungan sains dan OSN pada “Ini bukan sekadar mengaitkan apa yang “Dan pada akhirnya, muara dari mencip-
sila kedua adalah, para saintis muda adalah saya katakan dengan Pancasila, tapi ini fakta, takan karya yang bagus dan ilmu yang ber-
para pelajar yang adil dan beradab. Para ilmu- seperti halnya olahragawan yang bangga manfaat adalah untuk kesejahteraan warga
wan harus mengakui yang benar adalah benar membawa pulang emas untuk Indonesia, ke- negara. Ini merupakan pengamalan sila ke-
dan yang salah adalah salah. Ilmuwan adalah cintaan mereka, rasa memiliki yang kuat terh- lima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat In-
orang yang beradab, sama hal para peserta adap bangsa, memberikan doktrin dan energi donesia,” tutup Salman.
OSN, dimana mereka harus mengakui bahwa positif untuk seluruh masyarakat dari Aceh
56 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

Ragam Cara Mendekati


Matematika
dapat banyak teman dari berbagai wilayah In-
donesia. Dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta,
Sumatera, dan lain-lain. Disini tempatnya san-
gat menarik, apalagi disini tidak cuma untuk

M
lomba, kita juga ada rekreasi edukasi. Dan
soal OSN ya lumayan susah dikit.Ya tentunya
atematika bagi sebagian “Waktu kelas 1 belajar, gurunya salah nga- kita semua meskipun teman juga tetap bersa-
kalangan merupakan mo- jarin. Aku nanya ke gurunya bukannya begini, ing untuk meraih yang terbaik untuk dikirim
mok. Namun dengan aku jadi dipuji. Kesalahan dari guru, aku in- ke tingkat internasional,” ungkap Yamadaffa
pendekatan yang tepat, getin. Karena pujian positif tersebut saya jadi seusai tes hari kedua OSN, Rabu (5/7) di
Matematika merupakan semangat belajar,” ujar Naji siswa SMP Niza- SMP-SMA DarmaYudha.
ilmu yang begitu dekat dengan kesehar- mia Andalusia. Lain lagi dengan juri bidang Matematika,
ian dan menyenangkan. Simaklah bagaimana Sedangkan bagi peserta OSN, Muham- M.Salman AN yang memadukan Matematika
jatuh hatinya peserta Olimpiade Sains Na- mad Ulin Nuha dirinya belajar Matema- dengan seni. Pada Upacara Pembukaan OSN,
sional Abdullah Naji terhadap Matematika. tika dikaitkan dengan keseharian. Siswa MTs Salman membawakan puisi berjudul “Perma-
Dia memberi resep kepada rekan-rekannya Abadiyah ini juga begitu menikmati Matema- ta OSN”.
yang duduk di bangku SMP untuk menyukai tika dengan “mengutak-atik” angka. “Sebetulnya puisi yang saya bacakan puisi
Matematika. “Aku nggak pernah hafalin rumus. Coba- kombinatorika yang berdasarkan pola angka.
“Kalau sudah hobi nggak anggap susah. coba dulu, nanti cari rumusnya,” kata Muham- Bisa mengembangkan puisi yang tak hanya
Anggap Matematika sebagai hobi. Suka dulu mad Ulin Nuha selepas mengikuti tes OSN di sekadar menyusun kata-kata, tapi pola ang-
sama Matematika,” ungkap siswa yang hobi SMP-SMA DarmaYudha, Selasa (4/7). kanya juga. Saya tadi membacakan puisi ‘Per-
main catur, bulutangkis dan latihan Matema- Sedangkan bagi peserta OSN, Yama- mata OSN’. Itu huruf pertama tiap barisnya
tika ini daffa Fushshilat Wasis, kesukaannya terhadap akan tersusun menjadi judul ‘Permata OSN’,”
Menariknya hobi ini bermula dari karak- Matematika membawanya ke Bumi Lancang kata Salman saat ditemui di Hotel Pangeran,
ter positif yakni memuji yang dilakukan oleh Kuning dan mengenal banyak teman baru. Senin (3/7).
seorang guru Matematika dari Naji. “Pengalaman saya di OSN ini ya saya itu
Matematika 57
Tes hari pertama (Selasa, 4 Juli 2017):
Tes Tertulis
Waktu ujian: 150 menit
Jumlah soal: 5 soal

Tes hari kedua (Rabu, 5 Juli 2017): Tes Tertulis


Waktu ujian: 150 menit
Jumlah soal: 5 soal

Jumlah ruang tes: 8 ruang


58 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

DKI Jakarta
Jadi Juara Umum OSN 2017
Pada OSN tahun 2017, provinsi DKI Jakarta
­berhasil meraih 16 medali emas, 36 medali perak
dan 21 ­medali perunggu.
59

R
ampung sudah Olimpi- 21 medali perunggu. Junior Science Olympiad) di Belanda
ade Sains Nasional (OSN) pada bulan Desember sedangkan SMA
2017 yang dihelat di kota Keberhasilan DKI Jakarta ini meru- akan ikut kompetisi pada tahun de-
Pekanbaru. Dalam Upa- pakan kali keenam, ibukota RI terse- pan yang tentu semuanya itu melalui
cara Penutupan dan pen- but menjadi Juara Umum OSN. DKI seleksi ulang,” ujarnya pada penutupan
ganugerahan medali OSN, terungka- Jakarta sebelumnya pernah menjadi OSN 2017 di Pekanbaru, Jumat (7/7).
plah siapa gerangan yang menjadi Juara Umum OSN pada tahun 2004,
Juara Umum OSN 2017. Provinsi DKI 2005, 2009, 2010, 2014. Jawa Tengah Sedangkan Gubernur Riau, Arsyadju-
Jakarta berhasil menjadi Juara Umum sendiri masih menjadi provinsi yang liandi Rachman berpandangan para
sekaligus meraih Piala Bergilir. Sedan- paling sering menjadi Juara Umum peserta OSN dapat membawa kenan-
gkan berada di peringkat dua adalah OSN dengan catatan 10 kali. gan berharga.
provinsi Jawa Tengah, dan di peringkat
tiga yakni provinsi Jawa Timur. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar “Semua bisa jadi orang hebat di In-
dan Menengah Kementerian Pendidi- donesia dan di daerahnya,” tutur Ar-
Pada OSN tahun 2017, provinsi DKI kan dan Kebudayaan (Kemendikbud), syadjuliandi Rachman kala Upacara
Jakarta berhasil meraih 16 medali Hamid Muhammad menyampaikan Penutupan di Gelanggang Remaja Pe-
emas, 36 medali perak dan 21 med- agar peserta yang meraih medali emas, kanbaru, Jumat (7/7). “Di ajang OSN
ali perunggu. Sedangkan provinsi perak dan perunggu untuk memper- ini para peserta dapat saling berkena-
Jawa Tengah menguntit ketat dengan siapkan diri pada kompetisi tingkat in- lan dan berkompetisi. Mudah-mudah-
perolehan 15 medali emas, 17 medali ternasional. “Untuk SD, nanti ada In- an apa yang dibawa di Riau, bisa mem-
perak dan 31 medali perunggu. Untuk ternational Mathematic and Science di bawa kenangan.”
provinsi Jawa Timur berhasil meraih Singapura pada bulan November. Un-
10 medali emas, 36 medali perak dan tuk SMP, akan ada IJSO (International
60 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

DETAIL INFORMASI “PARA JUARA” DAPAT DIUNDUH


DI DITPSMP.KEMDIKBUD.GO.ID/PESERTADIDIK
61
62 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU
63

Belajar di Taman & Kerja Keras Menghafal


Sang Peraih The Best Theory

B
agi Peter Addison Sadhani ajang Olimpiade Sains merlukan kerja keras, rajin membaca, dan mengenal konsep.
Nasional terasa istimewa. Dirinya berhasil meraih “Kalau Biologi itu sesuatu yang hanya bisa diperoleh melalui
medali emas OSN bidang IPA serta menyabet pre- kerja keras. Harus rajin membaca. Membaca banyak dan men-
dikat The Best Theory. Uang pembinaan berlipat gulang kembali supaya kita mengingat di otak,” ungkap Peter
pun diraihnya yakni Rp 5.000.000 untuk medali yang memiliki cita-cita untuk mengembangkan agrikultur. “IPA
emas OSN dan Rp 2.500.000 untuk The Best Theory. Peter pun itu intinya, kalau Fisika harus bisa menggunakan teori-teori
berkesempatan untuk membawa harum nama Indonesia di yang sudah ada. Rumus yang sudah ada harus mampu digu-
ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) Desember nakan secara bijak. Sedangkan untuk Biologi semuanya harus
2017 nanti jika lolos tahap seleksi. dengan berusaha keras. Di bagian tertentu, masih hafalan, ter-
utama taksonomi.”
Bagi siswa SMP Santo Aloysius 1 Bandung ini untuk meraih The
Best Theory di ajang OSN diperlukan wawasan tentang subyek Selain bekerja keras dalam pembelajaran, menurut Peter,
IPA dan kemampuan mengartikulasikan gagasan secara rapi. lingkungan pembelajaran yang nyaman juga membantu dalam
“Intinya memiliki wawasan tentang Biologi yang luas dan me- daya serap ilmu.
miliki kemampuan untuk menulis dan menyusun jawaban
Fisika dengan rapi,” kata Peter kala ditemui di Hotel Pangeran, “Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa memiliki lapan-
Jumat (7/7). gan terbuka hijau setidaknya 10 kilometer di sekitar rumah itu
meningkatkan IQ sekitar 10 angka. Saya rasa itu hubungan-
Bagai kacang tak lupa kulitnya, Peter pun mengapresiasi pela- nya dengan emosi. Saya kadang-kadang kalau stres, terus di
tihan di tingkat provinsi yang dilakoninya membantunya dalam rumah, kebetulan saya punya taman di rumah, merasa tenang,”
penulisan. ujar Peter yang memiliki asa untuk mengembangkan varietas-
varietas unggul terutama pada bahan makanan.
“Pelatihannya itu saya rasa yang utama itu tentang kerapihan
menulis Fisika ketika itu. Itu suatu yang tidak semua tempat “Saya biasa belajar, kebetulan taman itu dihubungkan ke dalam
dapat mengajarkannya. Tidak semua pembinaan mengajarkan- ruangan dengan jendela. Jadi saya biasa duduk di meja makan
nya, tapi itu penting,” ungkap Peter. dalam ruangan, tapi depan mata saya itu taman. Jadi tempat
belajarnya nyaman, Pemandangannya juga nyaman,” imbuh
Peter juga berbagi resep belajar IPA yang dilakoninya yakni me- Peter Addison Sadhani.
64 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

Awalnya Suka Matematika, di Dari Benci Matematika,


OSN Meraih Medali Perunggu Sampai Jadi Juara OSN Bidang
Bidang IPA Matematika

S R
ains berasal dari bahasa latin scientia yang berarti agam cara untuk mendekati ilmu. Dengan
“pengetahuan” atau “mengetahui”. Pada Olimpiade pendekatan yang salah, siswa bisa jadi tidak
Sains Nasional (OSN) jenjang SMP terdapat tiga bi- menyukai ranah ilmu tertentu. Hal itulah yang
dang yang dilombakan yakni IPA, IPS, dan Matematika. pernah dialami juara OSN bidang Matematika, Valen-
Nyatanya pembidangan yang ada tidak kaku-kaku amat, di- tio Iverson Tjokro. Awalnya Valentio tidak menyukai
karenakan bisa jadi seorang siswa jatuh hati tak hanya pada Matematika dikarenakan cara mengajar gurunya yang
satu subyek bidang tertentu. memaksa untuk menghafal.

Seperti yang dialami peraih medali perunggu bidang IPA, “Dulu kelas 3 SD, saya benci Matematika. Cuma saya
Farrel Alfaza Marsetyo. Farrel mengaku dirinya awalnya dulu ikut ekskul IPA. Cuma kebetulan nilainya tidak
suka terhadap Matematika, sampai akhirnya mencoba ber- gitu bagus. Lalu saya pindah ke ekskul Matematika.
bagai perlombaan di bidang IPA. Kebetulan pertama kali saya ikut ekskul Matematika
nilainya 100, jadi langsung diundang. Sejak SD saya
“Saya sendiri awalnya suka Matematika. Lalu saya ikut lom- memang sudah menekuni ekskul Matematika. Dan me-
ba-lomba IPA. Sering mengikuti lomba-lomba IPA, akh- mang menurut saya itu sangat menarik,” terang siswa
irnya saya jadi suka IPA,” terang Farrel siswa SMP IT Nur SMP Sutomo 1 tersebut.
Hidayah.
“Saya dulu nggak suka Matematika karena cara nga-
Menghadapi soal-soal di OSN yang terdiri dari tes prakti- jar gurunya. Kan dipaksa menghafal gitu. Matematika
kum dan tes teori, siswa yang kerap menggunakan peci ini bukan sekadar menghafal. Tapi pengertian konsepnya
mengaku baik praktikum ataupun teori memiliki sisi ke- sangat penting. Cara menjelaskannya lebih penting.
nyamanan tersendiri. Matematika dengan menghafal itu salah. Seharusnya
mengajarkan konsep, bukan sekadar menghafal,” un-
“Enaknya teori dapat terprediksi. Bisa diprediksi kira-kira gkap Valentio kala ditemui di Gelanggang Remaja Pe-
yang keluar soalnya apa. Sedangkan jika praktik; walaupun kanbaru, Jumat (7/7).
sukar diprediksi, masih bisa paling nggak bisa nyoba-nyo-
ba,” urai Farrel yang merupakan wakil dari provinsi Jawa Bagi Valentio yang merupakan wakil dari provinsi Su-
Tengah. matera Utara ini ajang OSN selain menantang secara
soal-soalnya juga dapat menjadi cara untuk menyum-
Menurut Farrel yang menyukai subyek anatomi dan fi- bangkan ide.
siologi menghadapi soal-soal OSN, dirinya memiliki resep
tersendiri. “Agak menantang sih soalnya. Soal tahun ini agak ber-
beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Saya nggakme-
“Saya lebih suka belajar dimana saya sedang merasa tertarik nyangka bisa dapat emas,” urai siswa berkacamata ini.
untuk belajar. Lebih gampang masuk. Jadi yang menurut “Dalam mengerjakan satu soal kan tidak hanya dengan
saya susah, saya lewati dulu. Yang menurut saya, saya ter- satu cara. Selalu ada lebih dari satu cara. Cuma pemiki-
tarik di dalamnya, saya dalami dulu, baru dicoba sebisa ran setiap anak itu pasti beda. Jadi kalau bisa menyum-
mungkin,” beber Farrel. bangkan ide, kenapa nggak.”

“Untuk soal Fisika, intinya jangan pernah menghafal. Fisika


itu baiknya dipahami konsepnya,” imbuh Farrel kala dite-
mui di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Jumat (7/7).
65

Kesederhanaan Sekolah Bukan Mimpi yang Terbayar di OSN


Halangan 2017

A M
ir mata haru bercucuran di pipi Denisa Ajeng Sa- eraih medali emas pada Olimpiade Sains Nasional
brina. Denisa sukses meraih medali emas OSN (OSN) merupakan mimpi bagi Wulan Maulani,
bidang IPS. Denisa melengkapi dominasi provinsi siswa peserta OSN SMP tingkat nasional. Akh-
Jawa Tengah di bidang IPS. Dari 5 slot medali emas yang irnya mimpi tersebut terwujud pada ajang OSN ke-16 yang
diperebutkan, provinsi Jawa Tengah meraih 3 medali emas dihelat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, 2-8 Juli 2017.
melalui Denisa Ajeng Sabrina, Nathaniel Vincent Valentino
Rossi, dan Rizal Farizi. “Saya sangat senang dan bahagia bisa mendapat medali
emas. Akhirnya mimpi saya terwujud juga,” kata siswa ke-
Bagi Denisa keberhasilannya meraih medali emas, terasa is- las 8 SMP Bustanul Makmur, Bayuwangi, Jawa Timur saat
timewa mengingat dirinya menuntut ilmu di sekolah yang ditemui tim Media Center usai menerima penghargaan di
sederhana. Gelanggang Remaja Kota Pekanbaru, Jumat (07/07).

“Aku kan sekolah pinggiran. Sangat senang bisa menang. Peraih medali emas bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Aku nggak nyangka kayak gini,” kata Denisa siswi SMPN ini menceritakan bahwa dirinya sejak sekolah dasar (SD)
2 Kebasen. “Fasilitas di sekolahku masih kurang. Kami juga sudah mengikuti ajang OSN, tapi langkahnya terhenti pada
pas kemarin ujian itu cuma pakai berbasis kertas dan pulp- tingkat provinsi.
en, belum berbasis komputer. Jadi kita masih kurang sekali
fasilitas.” “Waktu SD saya ikut lomba bidang Matematika. Dan sayang
saya tidak bisa mewakili Jawa Timur sampai tingkat nasion-
Menurut Denisa yang pernah bercita-cita ingin menjadi al. Alhamdulillah sekarang saya mendapatkan emas,” kata
dokter ini, keberhasilannya menjadi kampiun di bidang IPS siswa yang hobi membaca buku bergenre fantasi ini.
tak terlepas dari dukungan doa orang tuanya.
Menurutnya, untuk meraih yang apa ia impian tidak
“Orang tua sangat mendukung sekali. Mereka sangat terlepas dari peran orang tua dan guru. Peran mereka yang
mendukung. Mereka sampai rela berpuasa. Doain terus senantiasa memberikan energi positif untuk bangkit disaat
menerus. Dukungan mereka sampai nggak bisa diung- terpuruk. Dan senantiasa menginngatkan pentingnya pen-
kapin. Aku dari tadi nangis, aku nggak percaya bisa juara,” didikan di dalam dirinya.
tutur Denisa dengan mata yang masih berlinang air mata.
“Merekalah yang selalu mengingatkan saya untuk terus be-
Ada pun terkait dua jenis soal yang dihadapinya selama dua lajar. Dan jangan lelah terus optimis,” jelasnya.
hari yakni teori dan praktikum, siswi yang memiliki hobi
membaca komik ini lebih percaya diri di ranah praktikum. Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa apa yang saat ini
ia raih bukanlah akhir dari perjuangannya. Masih ada per-
“Menurut aku yang di teori sangat susah. Kalau soal video juangan yang lebih berat, yakni bisa mengikuti ajang yang
itu analisis. Soal video itu kita diajar untuk menganalisis sama di tingakat Internasional.
untuk mengetahui semuanya. Jadi kita melakukan penga-
matan-pengamatan gitu. Jadi kita menganalisis di suatu “Belajar itu jangan mudah puas. Maka itu, saya akan terus
kertas serta memberi pendapat kita,” tutur Denisa yang me- giat belajar dan berlatih untuk ikut ajang internasional. Se-
miliki ketertarikan khusus kepada Geografi. lain belajar biologi dan fisika saya juga akan rajin belajar
kimia, dan terus melakukan eksperimen-eksperimen,” jelas-
nya.

“Yakin dan tenanglah dengan apa yang kita kerjakan. Yang


paling utama adalah persiapan dan dibarengi doa pasti kita
akan mendapatkan yang terbaik,” ujarnya.
66 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LIPUTAN KHUSUS OSN 2017

MEMPERERAT PERSATUAN BANGSA


MELALUI BUDAYA
ACARA YANG DIMULAI
DENGAN MENYANYIKAN
LAGU NASIONAL
“SATU NUSA SATU
BANGSA” INI BERJALAN
MERIAH DAN PENUH
KEAKRABAN. MASING-
MASING PESERTA
DARI 34 PROVINSI
MENAMPILKAN
KESENIAN, BUDAYA DAN
PAKAIAN KHAS DAERAH.

D
alam rangka penguatan pen-
didikan karakter, khususnya
menanamkan nilai nasional-
isme kepada peserta didik,
Direktorat Pembinaan Seko-
lah Menengah Pertama (Dit.PSMP) mengge-
lar Malam Parade Budaya dengan mengusung Acara yang dimulai dengan menyanyikan ekspresi kepada para peserta OSN SMP yang
tema “Kita Satu Indonesia” di Hotel Pangeran, lagu nasional “Satu Nusa Satu Bangsa” ini ber- telah berjuang 2 (dua) hari mengikuti tes
Kota Pekanbaru, Riau. Ini bertujuan untuk jalan meriah dan penuh keakraban. Masing- teori dan eksperimen. Para peserta diberikan
memperkenalkan para peserta OSN tentang masing peserta dari 34 provinsi menampilkan kesempatan untuk belajar tidak hanya akade-
seni, budaya dan bahasa dari 34 provinsi dari kesenian, budaya dan pakaian khas daerah. Se- mis yakni IPA, IPS dan Matematika, namun
Sabang sampai Merauke. luruh hadirin larut dalam keakraban dan keg- juga budaya nusantara Indonesia. Belajar
Parade Budaya adalah serangkaian aca- embiraan. Rabu malam (5/7), peserta benar- memperkenalkan, menghargai dan menik-
ra Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP benar diperlihatkan keanekaragaman budaya, mati penampilan budaya, seni dan bahasa yang
tingkat nasional yang dihelat di Kota Pekan- bahasa dan seni Indonesia. Semua menggu- ditampilkan oleh setiap peserta dari provinsi
baru, Riau, 2-8 Juli 2017. Acara yang difokus- nakan atribut kebanggaan budaya Indonesia. masing-masing.
kan untuk 396 siswa, ternyata dihadiri oleh Dalam sambutannya Ketua Panitia Olim- Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk
para guru pendamping dan orang tua yang piade Sains Nasional (OSN) SMP tingkat na- menguatkan pendidikan karakter. Dengan sal-
menyempatkan diri untuk memberikan sup- sional Retno Juni menuturkan bahwa Malam ing mengenal dan menghormati budaya mas-
port dalam persiapan penampilan mereka. Parade Budaya bertujuan memberikan wadah ing-masing daerah ini, maka rasa nasionalisme
67

bisa mengetahui dan mengenal seluruh bu-


daya daerah dari seluruh Indonesia.
“Ini malam yang sangat menyenangkan.
Dalam waktu semalam saya bisa melihat bu-
daya daerah yang berbeda,” kata Eulla.
Dengan adanya acara ini dirinya merasa
percaya diri bahwa Indonesia merupakan
bangsa yang tidak hanya kaya sumber daya
alam, namun Indonesia juga negara yang kaya
akan budaya. Dan dia pun berharap agar bu-
daya yang bernilai ini tetap terjaga dan diles-
para peserta didik akan terbangun. “Saling Lebih lanjut dia mengatakan bahwa acara tarikan oleh generasi penerus bangsa. Selain
mengenal inilah maka persatuan bangsa dan ini juga bisa menumbuhkan rasa nasional- itu, acara ini bisa menjadi alat mempererat
cinta kepada tanah air akan terbentuk pada isme bagi para peserta didik. Dengan saling persatuan bangsa dalam bingkai Negara Ke-
diri para peserta didik,” ujar Retno Juni. mengenal budaya masing-masing daerah akan satuan Republik Indonesia (NKRI). “Dengan
Pada kesempatan yang sama Jayadi, Per- menajamkan rasa persatuan dan kesatuan. saling mengenal kita akan saling merasa me-
wakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Dae- “Melalui acara ini mereka akan saling ke- miliki dan persaudaraan akan tetap terjaga,”
rah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengapresiasi nal dan menghormati budaya yang berbeda. katanya.
dengan digelarnya acara Malam Parade Buda- Ini modal penting untuk memperkuat per-
ya. Baginya acara ini sarat makna bagi seluruh satuan bangsa,” ujarnya.
peserta didik. Hal senada juga disampaikan oleh Oneyni
“Acara ini akan memberikan kesan Eulla Fissafatri, peserta OSN dari Kalimantan
tersendiri. Kesan bahwa saya Indonesia Utara. Menurutnya acara ini memberikan
merupakan bangsa yang besar yang memiliki kesan yang tak dapat terlupakan sepanjang
kekayaan budaya,” katanya. hidupnya. Pasalnya dalam acara ini dirinya
68 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

LENSA

Mempesonanya
Istana Siak
Sri Inderapura
Istana Siak merupakan bukti sejarah kebesaran kerajaan Melayu
Islam yang terbesar di Riau. Masa kejayaan Kerajaan Siak berawal
dari abad ke-16 sampai abad ke-20, dan silsilah Sultan-Sultan
Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai pada tahun 1723 M dengan
12 sultan yang pernah bertahta.
69

LENSA

K
gu para tamu, ruang tamu kehormatan, Komet merupakan benda sejenis gramafon
ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk raksasa terbuat dari tembaga dengan piring
perempuan, satu ruangan di samping kanan garis tengah 1 meter dari bahan kuningan
adalah ruang sidang kerajaan, juga digunak- (pelat kuningan) dapat mengeluarkan bu-
an untuk ruang pesta. Lantai atas terbagi nyi-bunyian musik klasik karya Beethoven,
menjadi sembilan ruangan, berfungsi un- Strauss dan Mozart, buatan Jerman. Konon
tuk istirahat Sultan serta para tamu istana. barang ini hanya ada 2 di dunia yaitu di Jer-
ompleks Istana Siak memiliki luas sekitar Di puncak bangunan terdapat enam patung man sebagai pembuat dan di Istana Siak.
32.000 meter persegi yang terdiri dari 4 burung elang sebagai lambang keberanian
istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Istana. Sementara pada halaman istana ma-
Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak send- sih dapat dilihat delapan meriam menyebar
iri memiliki luas 1.000 meter persegi. ke berbagai sisi-sisi halaman istana, kemu-
Istana Siak memiliki arsitektur berco- dian di sebelah kiri belakang istana terdapat
rak Melayu, Arab, dan Eropa. Bangunannya bangunan kecil yang dahulunya digunakan
terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi sebagai penjara sementara.
menjadi enam ruangan sidang: Ruang tung- Di Istana Siak juga terdapat Komet.
70 IN TEG RITASMU ADALAH MASA D EPAN MU

PRESTASI NASIONAL

Teladan Mr.Crack
B
agi anak Indonesia, ketika ditanya Habibie, fungsi Habibie, dan sekitar 46 hak
cita-citanya mau menjadi apa – paten Habibie di bidang aeronautika telah
maka lazim ditemui jawaban: mau mengibarkan nama Indonesia, khususnya di
seperti Pak Habibie.Ya, Bacharud- industri pesawat dunia.
din Jusuf Habibie (B.J. Habibie)
merupakan ikon dari sebuah pencapaian dan Di ranah sosial politik, ketika mendapat-
cita-cita. Jika dikaitkan dengan Olimpiade kan amanah sebagai Presiden RI ke-3 selama
Sains Nasional (OSN) maka Habibie meru-
pakan sosok yang layak menjadi teladan di
rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), dan Matematika.

Sudah lazim diketahui kiprahnya yang


beririsan dengan sains, ia menjabat sebagai
Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak ta-
hun 1978 sampai Maret 1998. Habibie meru-
pakan sosok yang menimba ilmu di luar neg-
eri (Jerman), kemudian kembali ke Indonesia
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi di negeri ini. Pada tahun 1973,
sosok kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan,
25 Juni 1936 kembali ke bumi pertiwi setelah
melahap ilmu konstruksi pesawat terbang dan
bekerja di Messerschmitt-Bolkow-Blohm,
sebuah perusahaan pesawat penerbangan di
Jerman.

B.J. Habibie merupakan sosok visioner


yang dipercaya untuk membangun Indonesia
berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta tidak terlampau bergantung kepada
kekayaan alam yang suatu ketika dapat habis. 1 tahun dan 5 bulan, pendekatan saintis di-
Maka IPTN merupakan salah satu lembaga gunakannya. Yakni sebelum mengambil kebi-
yang dikepalainya hingga mencapai titik ber- jakan, harus ada sesuatu yang dapat diprediksi
sejarah dengan terbangnya pesawat N-250 dan diukur. Apa yang dikerjakannya harus
Gatot Kaca pada 10 Agustus 1995. sesuai dengan rencana dan tidak boleh telat.
Maka konsep saintis yakni predictability dan
Habibie pula yang menemukan teori on schedule (tepat waktu) bersimbiosis den-
crack propagation yang membuat pesawat gan indahnya ketika diterapkan di konteks
lebih aman, menghindari risiko pesawat jatuh, kepemimpinan sosial politik.
dan membuat pemeliharaan lebih mudah dan
murah. Jangan lupa ada Teori Habibie, faktor
71

Anda mungkin juga menyukai