DOSEN PEMBIMBING :
TP.2017/2018
STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyusun laporan ini sampai selesai
tepat pada waktunya. Dimana laporan ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah
Keperawatan Dasar II yaitu MAKALAH PERSIAPAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN
PENUNJANG, Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Ns. Lisavina
Juwita, S.Kep, M.Kep, dan tak lupa kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah diskusi teori keperawatan ini.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman yang membutuhkan.
Penyusun
Daftra isi
KATA PENGANTAR……………………………...........................……………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………..........................……ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….........................1
1.1 Latarbelakang…………………………………………………………….............1
1.2 Rumusanmasalah…………………………………………………………............1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….............1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
2.1 pengertian pengkajian penunjang……………….………………………..............2
2.2.Macam- macam pemeriksaan penunjang…………………………… ……………6
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Pemeriksaan lab
Pemeriksaan robegen
Pemeriksaan USG
Scanner adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk memberikan gambar 3
dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki sistem yang membantu mengurangi
dosis sinar X pada pasien sampai dengan 30%.
c. Angiograph
Alat Angiografi ini digunakan sebagai alat diagnosa dan pengobatan. Alat ini
menggunakan sinar X untuk melihat bagian dalam pembuluh darah yang tersumbat dan
dengan bantuan alat lainnya untuk tindakan balonisasi atau pemasangan penyangga pembuluh
darah/stent.
adalah alat penting yang diggunakan dokter dalam kamar operasi atau tindakan medis.
e. Roentgen Konvensional
f. Mammografi,
Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa kanker payudara pada wanita, alat
ini menggunakan sinar X untuk menciptakan gambarnya yang dapat membedakan sel sehat
dan sel ganas/kanker.
g. Roentgen Panoramik
h. UltraSonoGraphy (USG)
Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D and 4-D. USG digunakan untuk memeriksa
organ bagian dalam dengan gelombang suara. Pemeriksaan kehamilan, medical chek up dan
keadaan organ bagian dalam, dsb.
j. EEG (ElectroEncephaloGrafi)
k. EMG (ElectroMyoGrafi)
l. Audiometri:
Alat deteksi fungsi pendengaran dengan beberapa level intensitas gelombang suara.
4. Fungsi dan tujuan pemeriksaan penunjang
· Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan resiko
terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi
(walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
· Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang,
berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan
komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi.
· Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial
membahayakan.
· Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit.
Di peroleh dari lumbal fungsi (tulang spinal) pada ruang antar lumbal L3-4 / L4-5.
Tekanan CFS pertama di ukur,kemudian cairan diaspirasi dan dimasukkan dalam tabung
pemeriksaan steril. Data analisa cairan spinal sangat penting dalam mendiagnosa penyakit
medulla spinalis dan otak.
Skan CT dapat di lakukan dengan atau tanpa media kontras Iodin. Pemeriksaan ini
bukan pemeriksaan yang invasive kecuali bila di gunakan kontras. Kotras menyebabkan
absorpsi jaringan lebih besar dan terjadi penyebaran kontras. Peyebaran ini memungkinkan
tumor kecil dapat terlihat.
· Kolonoskopi
Merupakan prosedur endoskopi yang di gunakan untuk inspeksi terhadap usus besar
(kolon) dengan menggunakan fiberskop (kolonoskop) panjang dan fleksibel. Pemeriksaan ini
berguna untuk mengevaluasi lesi yang di duga di usus besar (mis,polip,tumor,jaringan yang
meradang). Dapat di lakukan biopsy jaringan dan polip dapat di lakukan. Polip dapat di ambil
dengan menggunakan jerat elektrokauterisasi . kolonoskopi tidak boleh di lakukan pada
wanita hamil yang hamper melahirkan ,infark miokard,baru menjalani operasi
abdomen,diverticulitis akut,atau pada klien yang gelisah/ tidak kooperatif.
Kadang-kadang perforasi kolon di sebabkan oleh fiberskop namun hal ini jarang
terjadi. Perdarahan dapat merupakan efek samping dari biopsy / polipektomi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Manuba Ida Bagus Gede. (2007). Pengantar kuliah obsetri. Jakarta :EGC