Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK II

“ Asuhan Keperawatan pada Anak dengan WILM’S TUMOR“

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Rina Mariyana, S.Kep, M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :

Fegi Ami Jefone (1714201038)


Ninda Adriana (1714201057)

VB
STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan petunjuknya kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “konsep teori penyakit pada anak willm’s
tumor dan asuhan keperawatan teoritis“.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian
data dalam makalah ini. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan
semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca.
Demikianlah makalah ini penulis susun. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf.

Bukittinggi, 14 September 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….……....ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….....…....1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………..........1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………….2
1.3 TUJUAN PENULISAN……………………………………….……......2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….…….2
2.1 Pengertian wilm’s tumor……………………………………………… 2
2.2 Etiologi wilm’s tumor………………………………………………… 2
2.3 Anatomi fisiologi wilm’s tumor……………………………………… 3
2.4 Patofisiologi wilm’s tumor…………………………………………... 4
2.5 Manifestasi wilm’s tumor……………………………………………. 6
2.6 Penatalaksanaan wilm’s tumor………………………………………. 7
2.8 Asuhan Keperawatan………………………………………………… 7

BAB III PENUTUP………………………………………………………….……13


3.1 KESIMPULAN………………………………………………………...13
3.2 SARAN………………………………………………………...……….13
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumor (Neoplasma) adalah pertumbuhan baru jaringan yang tidak terkontrol dan progresif.
Tumor dan kanker dapat diakibatkan oleh faktor genetika atau diwariskan kecenderungan
genetika untuk karsinogen mungkin disebabkan oleh rapuhnya gen-gen regulator, kerentanan
terhadap inisiator dan promotor, kesalahan enzim pengoreksi atau gagalnya sistem imun.
Kecenderungan genetik kita dapat positif atau negatif terhadap tumor dipengaruhi oleh berbagai
pengalaman prilaku dan lingkungan (kamus kedokteran dorland)
Salah satu contoh tumor akibat genetik ini adalah tumor wilms, tumor wilms adalah tumor
ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat, terbentuk dari unsur embrional, biasanya
mengenai anak-anak sebelum usia lima tahun
Tumor wilms menyebabkan neoplasma ginjal sebagian besar anak dan terjadi
dengan frekuensi hampir sama pada kedua jenis kelamin dari semua ras, dengan indikasi tahunan
7,8 per juta anak yang berusia kurang dari 15 tahun. Gambaran tumor Wilms yang paling penting
adalah kaitannya dengan anomaly congenital, yang paling umum adalah anomaly urogenotal
(4,4%), hemihipertrofi (2,9%), dan aniridia sporadic (91,1%).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana asuhan
keperawatan pada klien anak yang menderita Tumor Will?”

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.Mengetahui defenisi wilems tumor atau tumor willems
2.Mengetahui etiologi dari penyakit willems tumor
3.Mengetahui anatomi fisiologi penyakit willems tumor
4.Mengetahui patofisiologi penyakit willems tumor atau tumor will
5.Mengetahui manifestasi dari penyakit tumor wills
6.Mengetahui konsep askep wilem tumor

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional
primitive diginjal.Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5
tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor Wilms
merupakan tumor ganas intraabdomen yang tersering pada anak-anak. (http://zul-
adhariansyah.blogspot.com/2009/04/tumor-wilms.html)
Tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat, terbentuk
dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum usia lima tahun (kamus kedokteran
dorland)
B. Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik. Tumor wilms
berasal dari proliferasi patologik blastema metanefron akibat tidak adanya stimulasi yang normal
dari duktus metanefron untuk menghasilkan tubuli dan glomeruli yang berdiferensiasi baik.
Perkembangan blastema renalis untuk membentuk struktur ginjal terjadi pada umur kehamilan 8-
34 minggu. Sehinga diperkirakan bahwa kemampuan blastema primitif untuk merintis jalan ke
arah pembentukan Tumor wilms, apakah sebagai mutasi germinal atau somatik, itu terjadi pada
usia kehamilan 8-34 minggu.
Sekitar 1,5% penderita mempunyai saudara atau anggota keluarga lain yang juga menderita
Tumor wilms. Hampir semua kasus unilateral tidak bersifat keturunan yang
berbeda dengan kasus Tumor bilateral. Sekitar 7-10% kasus Tumor wilms diturunkan secara
autosomal dominan.
C. Anatomi Fisiologi
Dalam keadaan normal, manusia memiliki 2 ginjal. setiap ginjal memiliki sebuahureter,
yang mengalirkan air kemih dari pelvis renalis (bagian ginjal yang merupakan pusat
pengumpulan air kemih) ke dalam kandung kemih. Dari kandung kemih, air kemih mengalir
melalui uretra, meninggalkan tubuh melalui penis (pria) dan vulva (wanita).Anatomi ginjal :

5
1. Makroskopis
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium, didepan dua
kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas
mayor). Ginjal pada orang dewasa penjangnya sampai 13 cm, lebarnya 6 cm dan berat kedua
ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau ginjal beratnya antara 120-150 gram.
Bentuknya seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri
lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal
wanita. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Potongan
longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu korteks dan medulla.
Medulla terbagi menjadi baji segitiga yang disebut piramid. Piramid-piramid tersebut
dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus pengumpul
nefron. Papila atau apeks dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk
dari kesatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul (Price,1995 : 773).
2. Mikroskopis
Tiap tubulus ginjal dan glumerulusnya membentuk satu kesatuan (nefron). Nefron adalah
unit fungsional ginjal. Dalam setiap ginjal terdapat sekitar satu juta nefron. Setiap nefron terdiri
dari kapsula bowman, tumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle
dan tubulus kontortus distal, yang mengosongkan diri keduktus pengumpul. (Price, 1995)
3. Vaskularisasi ginjal
Arteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira setinggi vertebra lumbalis II.
Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena kavainferior yang terletak disebelah kanan garis
tengah. Saat arteri renalis masuk kedalam hilus, arteri tersebut bercabang menjadi arteri
interlobaris yang berjalan diantara piramid selanjutnya membentuk arteri arkuata kemudian
membentuk arteriola interlobularis yang tersusun paralel dalam korteks. Arteri interlobularis ini
kemudian membentuk arteriola aferen pada glomerulus (Price, 1995).
Glomeruli bersatu membentuk arteriola aferen yang kemudian bercabang membentuk
sistem portal kapiler yang mengelilingi tubulus dan disebut kapiler peritubular. Darah yang
mengalir melalui sistem portal ini akan dialirkan kedalam jalinan vena selanjutnya menuju vena
interlobularis, vena arkuarta, vena interlobaris, dan vena renalis untuk akhirnya mencapai vena
cava inferior. Ginjal dilalui oleh sekitar 1200 ml darah permenit suatu volume yang sama dengan
20-25% curah jantung (5000 ml/menit) lebih dari 90% darah yang masuk keginjal berada pada

6
korteks sedangkan sisanya dialirkan ke medulla. Sifat khusus aliran darah ginjal adalah
otoregulasi aliran darah melalui ginjal arteiol afferen mempunyai kapasitas intrinsik yang dapat
merubah resistensinya sebagai respon terhadap perubahan tekanan darah arteri dengan demikian
mempertahankan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus tetap konstan ( Price, 1995).
4. Persarafan pada ginjal
Menurut Price (1995) “Ginjal mendapat persarafan dari nervus renalis (vasomotor), saraf
ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk kedalam ginjal, saraf ini berjalan
bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal”.
fungsi ginjal adalah untuk:
a. menyaring limbah metabolik
b. menyaring kelebihan natrium dan air dari darah
c. membantu membuang limbah metabolik serta natrium dan air yang berlebihan dari tubh
d. membantu mengatur tekanan darah
e. membantu mengatur pembentukan sel darah.
Setiap ginjal terdiri dari sekitar 1 juta unit penyaring (nefron). sebuah nefron merupakan
suatu struktur yang menyerupai mangkuk dengan dinding yang berlubang (kapsula bowman),
yang mengandung seberkas pembuluh darah (glomerulus). kapsula bowman dan glomerulus
membentuk korpuskulum renalis.
D. Patofisiologi
Tumor Wilms (Nefroblastoma) merupakan tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional
primitif diginjal, makroskopis ginjal akan tampak membesar dan keras sedangkan gambaran
histo-patologisnya menunjukan gabungan dari pembentukan abortif glomerulus dan gambaran
otot polos, otot serat lintang, tulang rawan dan tulang. Biasanya unilateral dan hanya 3-10%
ditemukan bilateral. Tumor bermetastase ke paru, hati, ginjal, dan jarang sekali ke tulang.
Komponen klasik dari tumor Wilms terdiri dari tiga komponen yang tampak pada
diferensiasi ginjal normal: blastema, tubulus,dan stroma. Terdapat gambaran yang heterogen dari
proporsi komponen tersebut dan juga adanya diferensiasi yang aberan, seperti jaringan lemak,
otot lurik, kartilago, dan tulang. Adanya gambaran komponen yang monofasik juga ditemukan.
Tumor ginjal lain yang ditemukan pada anak berupa mesoblastik nefroma, clear cell sarkoma,
dan renal rhabdoid tumor dapat membingungkan.

7
Gambaran anaplasia merupakan indikator penting dalam prognosis tumor Wilms.
Gambaran anaplastik ditandai oleh pembesaran inti sel 2-3 kali lipat, hiperkromatisasi, dan
gambaran mitosis yang abnormal.
stadium pada tumor wilms Staging berdasarkan NWTSG V, terdiri dari:
a) Stadium I
Tumor terbatas pada ginjal dan dapat direseksi secara lengkap dengan kapsul ginjal yang
utuh. Tidak terjadi ruptur atau robekan kapsul. Pembuluh darah sinus renal tidak terlibat
b) Stadium II
Tumor sudah melewati kapsul ginjal namun dapat dieksisi secara lengkap. Terdapat
ekstensi regional tumor yang dibuktikan dengan penetrasi kapsul atau dengan invasi
ekstensif sinus renal. Pembuluh darah di luar sinus renal dapat mengandung tumor.
Tumor mengalami cedera akibat biopsi atau tercecer terbatas di daerah flank. Tidak ada
bukti tumor pada atau di luar batas reseksi.
c) Stadium III
Terdapat sisa tumor nonhematogen yang terbatas pada abdomen, atau yang meliputi
berikut ini:
a. Keterlibatan kelenjar getah bening pada hilus atau pelvis
b. Penetrasi tumor melalui permukaan peritoneum
c. Implan tumor pada permukaan peritoneum
d. Tumor gross atau mikroskopik pada atau di luar batas reseksi bedah
e. Tumor tidak dapat direseksi secara lengkap karena infiltrasi lokal ke dalam struktur
f. Tumor menyebar tidak terbatas pada daerah flank.
d) Stadium IV
Metastasis hematogen ke paru-paru, hepar, tulang atau otak atau metastasis ke kelenkar
getah bening di luar abdomen dan pelvis. Nodul paru tampak pada CT scan harus
dibiopsi untuk diagnosis definitif stadium IV.
e) Stadium V
Keterlibatan kedua ginjal pada diagnosis. Setiap sisi harus didiagnosis secara individu
menurut kriteria di atas.

8
E. Manifestasi Klinis
Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut, jarang dilaporkan adanya nyeri perut dan
hematuria, nyeri perut dapat timbul bila terjadi invasi tumor yang menembus ginjal sedangkan
hematuria terjadi karena invasi tumor yang menembus sistim pelveokalises. Demam dapat terjadi
sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein tumordan gejala lain yang bisa muncul adalah :
a) Malaise (merasa tidak enak badan)
b) Nafsu makan berkurang
c) Mual dan muntah
d) Pertumbuhan berlebih pada salah satu sisi tubuh (hemihipertrofi)
e) Pada 15-20% kasus, terjadi hematuria (darah terdapat di dalam air kemih).
Tumor Wilms bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Gambaran klinis
lainnya berupa demam, penurunan berat badan, anemia, varikokel kiri (akibat obstruksi vena
renalis kiri), dan hipertensi. Trombus tumor dapat meluas ke vena cava inferior dan jantung
sehingga menimbulkan malfungsi jantung. Kadang-kadang, terjadi gejala akut abdomen akibat
ruptur tumor setelah suatu trauma minor.
F. Komplikasi
a) Tumor Bilateral
b) Ekstensi Intracaval dan atrium
c) Tumor lokal yang lanjut
d) Obstruksi usus halus
e) Tumor maligna sekunder
G. Pemeriksaan Penunjang
a) CT scan atau MRI perut
b) USG perut
c) Rontgen perut
d) Rontgen dada (untuk melihat adanya penyebaran tumor ke dada)
e) Pemeriksaan darah lengkap (mungkin akan menunjukkan anemia)
f) BUN
g) Kreatinin

9
h) Urinalisis (analisa air kemih, bisa menunjukkan adanya darah atau protein urine)
i) Pielogram intravena.
H. Penatalaksanaan
Tindakan operasi merupakan tindakan untuk terapi sekaligus penentuan stadium tumor.
Berdasarkan rekomendasi NWTSG, nefrektomi primer dikerjakan pada semua keadaan kecuali
pada tumor unilateral yang unresectable, tumor bilateral dan tumor yang sudah berekstensi ke
vena cava inferior di atas vena hepatika. Tumor yang unresectable dinilai intraoperatif. Diberikan
kemoterapi seperti stadium III dan pengangkatan tumor dilakukan setelah 6 minggu. Pada tumor
bilateral, dilakukan biopsi untuk menentukan jenis tumor dan diberikan kemoterapi biasanya
dalam 8-10 minggu. Nefrektomi dilakukan pada kasus tumor bilateral jika diberikan sisa
parenkim ginjal setelah reseksi tumor masih lebih dari 2/3. Hal penting dalam pembedahan
meliputi insisi transperitoneal, eksplorasi ginjal kontralateral, dilakukan nefrektomi radikal,
hindari tumpahan tumor, dan biopsi kelenjar getah bening yang dicurigai.
Terapi lanjutan dengan kemoterapi atau radioterapi tergantung pada hasil staging dan
histologi (favourable atau non favourable) dari tumor. Berdasarkan NWTS-5 berikut algoritma
pemberian kemoterapi dan radioterapi pada tumor Wilms. Nefrektomi parsial hanya dianjurkan
pada pasien dengan tumor bilateral, solitary kidney, dan insufisiensi renal. Pada kasus tumor
Wilms bilateral yang perlu dilakukan nefrektomi bilateral, transplantasi dilakukan setelah 1
tahun setelah selesai pemberian kemoterapi.
Keberhasilan penanganan tumor Wilms ditentukan dari hasil stratifikasi, registrasi, dan
studi NWTSG. Survival bebas penyakit 95% untuk stadium I, dan kira-kira 80% untuk pasien
secara keseluruhan. Prognosis buruk dijumpai pada pasien dengan metastasis ke kelenjar getah
bening, paru-paru dan hepar.
I. Konsep Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian
a. Identitas : Menanyakan nama, jenis kelamin ,alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar perut. Tidak nafsu
makan, mual , muntahdan diare. Badan panas hanya sutu hari pertama sakit.
c. Riwayat kesehatan dahulu

10
Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya, atau gejala-gejala tumor
wilms
d. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada riwayata keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor sebelumnya
e. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan TTV klien, dan mengobservasi head to too dan yang harus di
perhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat dan pengukuran tekanan darah pada
keempat ektremitas. Tumor dapat memproduksi renin atau menyebabkan kompresi vaskuler
sehingga mengakibatkan hipertensi. Deskripsi yang rinci mengenai kelainan traktus
urinarius dan adanya aniridia atau hemihipertrofi juga perlu dicari.
f. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium tidak banyak membantu, hanya dapat ditemukan laju
endap darah yang meninggi dan kadang kadang ditemukan hematuria. Bila kedua
kelainan labolatorium ini ditemukan, maka prognosis diagnosa buruk
b) Pada foto polos abdomen akan tampak masa jaringan lunak dan jarang ditemukan
klasifikasi didalamnya
c) Pemeriksaan pielografi intravena dapat memperlihatkan gambaran distori,
penekanan dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises.
d) Dari pemeriksaan renoarteriogram didaptkan gambaran arteri yang memasuki masa
tumor. Foto thoraks dibuat untuk mencari metastasi kedalam paru-paru.
g. Pola aktivitas
a) Pola nutrisidan metabolism
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi kelebihan beban
sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar mata dan
seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun.
Adanya mual , muntah dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak
adekuat. BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi
karena uremia.

11
b) Pola eliminasi
Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan pada glumerulus
menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan terjadi penyerapan
kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak mengalami gangguan yang
menyebabkan oliguria sampai anuria,proteinuri, hematuria.
c) Pola Aktifitas dan latihan :
Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus karena
adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien perlu istirahat karena adanya kelainan
jantung dandan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk
dimulaibila tekanan ddarah sudah normal selama 1 minggu.
Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada, pengggunaan otot
bantu napas, teraba , auskultasi terdengar rales dan krekels , pasien mengeluh sesak,
frekuensi napas. Kelebihan beban sirkulasi dapat menyebabkanpemmbesaran jantung
(Dispnea, ortopnea dan pasien terlihat lemah), anemia dan hipertensi yang juga
disebabkan oleh spasme pembuluh darah. Hipertensi yangmenetap
dapatmenyebabkan gagal jantung. Hipertensi ensefalopatimerupakan gejala
serebrum karena hipertensi dengan gejala penglihatan kabur, pusing, muntah, dan
kejang-kejang.
d) Pola tidur dan istirahat
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremia.
keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
e) Kognitif & perseptual
f) Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan rasa gatal.
Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati hipertensi.
Hipertemi terjadi pada hari pertama sakit dan ditemukan bila ada infeksi karena
inumnitas yang menurun.
h. Persepsi diri
Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema dan perawatan yang
lama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti semula

12
i. Hubungan peran
Anak tidak dibesuk oleh teman – temannya karena jauh dan lingkungan perawatan yang
baru serta kondisi kritis menyebabkan anak banyak diam.
2.Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang bisa muncul adalah :
a. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
b. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
d. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita penyakit
yang mengancam kehidupan
e. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan
protein dan cairan
f. Ansietas berhubungan dengan defisit pengetahuan
g. Resiko Infeksi berhubungan dengan insisi pembedahan
3.Rencana Keperawatan
Diagnosa 1. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
Tujuan : Pacien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat
diterima anak.
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat nyeri 1. Menentukan tindakan selanjutnya
2. Lakukan tehnik pengurangan nyeri2. Sebagai analgesik tambahan
nonfarmakologis
3. Berikan analgesik sesuai ketentuan 3. Mengurangi rasa sakit
4. Berikan obat dengan jadwal preventif 4. Untuk mencegah kambuhnya nyeri
5. Hindari aspirin atau senyawanya 5. Karena aspirin meningkatkan kecenderungan
pendarahan

Diagnosa 2 Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan


kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake

13
Tujuan : Kebutuhan Nutrisi tubuh terpenuhi
Intervensi Rasional
1. Catat intake dan output makanan secara1. Monitoring asupan nutrisi bagi tubuh
akurat

2. Kaji adanya tanda-tanda perubahan nutrisi2. Gangguan nutrisi dapat terjadi secara
: Anoreksi, Letargi, hipoproteinemia. berlahan.
3. Beri diet yang bergizi 3. Diare sebagai reaksi oedema intestine dapat
memperburuk status nutrisi
4. Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering4. Mencegah status nutrisi menjadi lebih
buruk
5. Beri suplemen vitamin dan besi sesuai5. Membantu dalam proses metabolisme.
instruksi

Diagnosa 3 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan


Tujuan : Pasien mendapat istrahat yang adekut
Intervensi Rasional
1. Pertahangkan tirah baring bilah terjadi
1. Mengurangi pengeluaran energi.
edema berat
2. seimbangkan istrahat dan aktivitas bila
2. Mengurangi kelelahan pada pasien
ambulasi
3. intrusikan pada anak untuk istrahat bila ia
3. Untuk mmenghemat energi
merasa lelah

Diagnosa 4 Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita
penyakit yang mengancam kehidupan
Tujuan : Pasien (keluarga) menunjukan pengetahuan tentang prosedur diagnostik/terapi
Intervensi Rasional
1. Jelaskan alasan setiap tes dan prosedur 1. Memberikan pengertian pada keluarga
2. Jelaskan prosedur operatif dengan jujur 2. Memberikan pengetahuan pada keluarga

14
3. Jelaskan tentang proses penyakit 3. Memberikan pengetahuan pada keluarga
4. Bantu keluarga merencanakan masa4. Meringangkan beban pada keluarganya
depan khususnya dalam membatu anak
menjalani kehidupan yang normal

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional
primitive diginjal. Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari
5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa.
Tumor Wilms merupakan tumor ginjal padat yang sering dijumnpai pada anak dibawah
umur 10 th dan merupakan kira-kira 10% keganasan pada anak. Paling sering dijumpai pada
umur tiga tahun dan kira-kira 10% merupakan lesi bilateral
Penghapusan (delesi) yang melibatkan salah satu dari minimal dua lokus kromosom 11
telah ditemukan dalam sel dari lebih kurang 33% tumor Wilms. Delesi constitutional hemi zigot
dari salah satu dari lokus ini, 11p13, berkaitan dengan dua sindrom yang langka yang mencakup
tumor wilms: sindrom WAGR (tumor Wilms, Aniridia, Malforasi genitourinaria, dan Retardasi
Mental) dan sindrom Denys-Drash (Tumor Wilms, nefropati, kelainan genital). Terdapatnya
lokus kedua, 11p15, dapat menjelaskan hubungan tumor wilms dengan sindrom Beckwith-
Wiedemann, suatu sindrom congenital yang ditandai dengan beberapa tipe neoplasma embrional,
hemihipertrofi, makroglosi, dan viseromegali.

B. Saran
Saya mengharapkan saran yang dapat membangun dalam pembuatan makalah
berikutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito,L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC.


Charette, Jane. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC.
Doengoes,M.E. 1999. Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.
Jakarta : EGC.
Http://www. Kalbe. co. id/article/ Penatalaksanaan tumor wilms/2008/6/7.
Tumor wilms.
Jhonson,Marion,dkk. 1997. Iowa Outcomes Project Nursing Classification (NOC) Edisi 2 St.
Louis ,Missouri ; Mosby.
Mc Closkey, Joanner. 1996. Iowa Intervention Project Nursing Intervention
Classification (NIC) Edisi 2. Westline Industrial Drive, t.Louis :Mosby.
Nelson, Waldo. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta : EGC.
Santosa,Budi . 2005 - 2006. Diagnosa Keperawatan NANDA . Jakarta : Prima Medika.
Staf pengajar ilmu keperawatan anak. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI.

17

Anda mungkin juga menyukai