Anda di halaman 1dari 10

Ery Erawati*, Dina Pratiwi, Mohammad Zaky 2015

PENGEMBANGAN FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL 70%
DAUN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.)Swatz)

FORMULATION DEVELOPMENT AND EVALUATION OF PHYSICAL PREPARATION CREAM


ETHANOLIC EXTRACT 70% OF LABU SIAM LEAVES (Sechium edule (Jacq.)Swartz)

Ery Erawati1*, Dina Pratiwi2, Mohammad Zaky3


1,2,3
Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang
*Corresponding Author email : ery.erawati123@yahoo.co.id

ABSTRAK
Daun labu siam (Sechium edule (Jacq.)Swartz) merupakan salah satu tanaman yang mengandung
senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan. Senyawa ini diketahui dapat mencegah dan
menghambat pembentukan radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui karakteristik fisik sediaan krim dari ekstrak etanol 70% daun labu siam (Sechium
edule(Jacq.)Swartz) dengan konsentrasi 2%, 4%, 6% , 8% dan krim tanpa sampel (blanko). Pengujian
yang dilakukan antara lain: organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, uji kemampuan proteksi,
viskositas, dan uji tipe krim. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk sediaan yang didapat berupa
setengah padat, berwarna hijau dan memiliki bau krim yang khas daun labu siam. Uji homogenitas
menunjukan bahwa kelima formula memiliki homogenitas yang cukup baik. Uji pH krim berkisar 6,45-
7,84 tidak memenuhi syarat; uji daya sebar terbaik pada formula F2 ( 2%) dan F3 (4%); uji viskositas
dengan adanya variasi konsentrasi ekstrak mengalami penurunan. Kelima formula memiliki kemampuan
proteksi terhadap lingkungan luar. merupakan tipe emulsi minyak dalam air (m/a). Kandungan kimia yang
terdapat pada daun labu siam berupa alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, triterpenoid, steroid dan
glikosida.
Kata kunci : daun labu siam, krim, formulasi

ABSTRACT
Labu siam leaves (Sechium edule (Jacq.)Swartz) is one of the contain flavonoid compounds that have
antioxidant activity. This compound is known to prevent and hibit the formation of free radical that cause
premature aging. The purpose of this study was to determine the physical characteristics of the stocks
cream 70% ethanol extract of labu siam leaves (Sechium edule (Jacq.) Swartz) with a concentration of
2%, 4%, 6%, 8% and creamy without the sample (blank). Test conducted include: test of organoleptic,
homogeneity, pH test, dispersive power, viscosity, cream type test The results showed that the dosage
form is obtained in the form of semi-solid, green and has a distinctive odor cream leaves labu siam
(Sechium edule (Jacq.) Swartz). Homogeneity test showed that the five formulas have a fairly good
homogeneity. Test pH of the cream ranges from 6.45 to 7.84 does not meet requirements; Best
dispersive power test on formula F2 ( 2 % ) and F3 ( 4 % ); viscosity test with variations in concentration
of the extract decreased viscosity value. The fifth formula has capability of protection, against outside
environment. an emulsion type O/W. The chemical content of the leaves of the labu siam is a alkaloids,
saponins, tannins, flavonoi, tritherpenoids, steroids, and glicosides
Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 11
Ery Erawati*, Dina Pratiwi, Mohammad Zaky 2015

Keyword : labu siam leaves, cream, formulation

PENDAHULUAN kesehatan dan antioksidan (Dalimartha 2005).


Daun pada labu siam kaya akan vitamin A, B,
Kosmetik berasal dari kata kosmein dan C (Biro Pusat Statistik 1979).
(Yunani) yang berarti “berhias”. Definisi
kosmetik menurut peraturan Menteri Kesehatan Menurut penelitian Fidrianny, dkk (2015)
RI No. 1176/Menkes/Per/VIII/2010 Menyatakan telah dilakukannya uji aktivitas antioksidan
bahwa kosmetik adalah bahan atau sediaan ekstrak etanol daun labu siam dengan
bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian
digunakan pada bagian luar tubuh manusia menunjukan bahwa ekstrak etanol daun labu
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ siam memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat
genitial bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut dengan nilai IC50 3,8 µg/ml. Menurut penelitian
terutama untuk membersihkan mewangikan Risky dkk (2014) hasil skrining fitokimia
mengubah penampilan dan atau memperbaiki menunjukkan bahwa daun labu siam positif
bau badan atau melindungi atau memelihara mengandung alkaloid, saponin dan flavonoid.
tubuh pada kondisi baik (BPOM, 2010).
Dalam penelitian ini pemanfaatan
Perkembangan dunia kosmetik yang ekstrak daun labu siam secara langsung pada
semakin bergam ini ditandai dengan kulit tidak praktis dan tidak efektif. Oleh karena
peningkatan penggunaan senyawa-senyawa itu untuk memudahkan penggunaan serta untuk
sintetik baik sebagai bahan aktif maupun mendapatkan efek maksimal perlu dibuat
sebagai eksipien. Akan tetapi penggunaanya sediaan yang cocok. Salah satu sediaan yang
dan peredarannya dibatasi oleh pemerintah. dapat digunakan adalah sediaan topikal dalam
Melihat fenomena yang terjadi pada masyarakat bentuk krim. hal ini bertujuan untuk
saat ini maka dibutuhkan produk farmasetika meningkatkan efektivitas dan kenyamanan
yang berkhasiat dan aman digunakan untuk secara accentabilitas penggunaan pada kulit.
memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap selain itu bentuk sediaan krim memiliki
obat dan kosmetik, pemerintah menganjurkan keuntungan antara lain selain mudah
agar perkembangan kosmetik difokuskan pada diaplikasikan, lebih nyaman digunakan pada
bahan-bahan alam yang dikenal dengan istilah kulit. tidak lengket dan mudah dicuci dengan air
back to nature (Tuminah, 2004) khususnya krim tipe minyak dalam air (m/a)
(Sharon dkk, 2013).
Salah satu bahan alam di Indonesia
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah Berdasarkan uraian di atas, maka
labu siam (Sechium edule (Jaqc.)Sw). Tanaman peneliti tertarik ingin melakukan penelitian
ini termasuk suku Cucurbitaceae yang tentang ekstrak etanol 70% daun labu siam
merupakan salah satu jenis labu yang cukup (Sechium edule (Jaqc.)Sw) yang akan
popular diformulasikan dalam bentuk sediaan krim tipe
(M/A) serta melakukan evaluasi karakteristik
di Indonesia. Buah, daun, akar, dan fisiknya.
umbi labu siam semua bisa dikomsumsi.
Daunya dapat dimanfaatkan sebagai obat
diuretik, hipertensi, arterosklerosis, METODE PENELITIAN
memperlancar buang air kecil, herbal tonik
Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 12
Ery Erawati*, Dina Pratiwi, Mohammad Zaky 2015

Alat Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini bahan yang digunakan dalam penelitian
adalah peralatan gelas (Pyrex, Japan), batang ini adalah daun labu siam (Sechium edule
pengaduk, neraca digital (BB, Adam), sudip, (Jacq.)Sw), Etanol 70%, asam stearat
oven (Memmert, Japan), pH meter (Meterlab®), (PT.Brataco), Trietanolamin (TEA)
pipet tetes, kaca preparat, penangas air, water (Quadranlab), setil alkohol (PT.Brataco), nipagin
bath (Guo Hua, cina), lumpang dan alu, (PT.Brataco), nipasol (PT.Brataco), gliserin
viscometer Brookfield RV, USA). (PT.Brataco), purified water (PT.Molex Ayus).

Tabel 1. Formulasi Krim

Bahan Konsentrasi % Kegunaan


F1 F2 F3 F4 F5

Ekstrak etanol daun 0 2 4 6 8 Zat aktif


labu siam
Asam stearat 12 12 12 12 12 Pengemulsi
Setil alkohol 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 Pengental
TEA 1 1 1 1 1 Pengemulsi
Metil paraben 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 Pengawet
Propil paraben 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 Pengawet
Gliserin 2 2 2 2 2 Humektan
Purified water 100 100 100 100 100 Pelarut

METODE Daun labu siam (Sechium edule


(Jacq.)Sw) yang dikumpulkan segera dicuci
1. Determinasi Tanaman bersih. Tujuannya untuk menghilangkan
kotoran dan lumpur yang melekat pada
Daun labu siam (Sechium edule daun labu siam, selanjutnya daun labu siam
(Jacq.)Sw) diperoleh dari Jl. Raya Puncak dipotong-potong menjadi bagian kecil.,
Depan Pom Bensin Cisarua- Bogor. lalu dikeringkan dengan cara diangin-
Determinasi tumbuhan dilakukan di anginkan, kemudian daun labu siam
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia diserbuk, diayak dengan menggunakan
(LIPI) Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor mesh 30. Serbuk yang diperoleh sebanyak 1
JL. Raya Jakarta-Bogor Km.46 Cibinong- kg dimaserasi dengan menggunakan etanol
Bogor. 70% selama 3 hari pada suhu kamar dan
sesekali diaduk. Setelah 3 hari selanjutnya
2. Persiapan ekstrak daun labu siam disaring dan dipisahkan selanjutnya
(Sechium edule (Jacq.) Sw) diremaserasi selama 2 hari menggunakan
etanol 70%. Kemudian hasil remaserasi

Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 13


Ery Erawati*, Dina Pratiwi, Mohammad Zaky 2015

disaring. Lalu filtrat hasil penyarian sediaan jika dioleskan pada sekeping
dipekatkan dengan rotary evaporator pada kaca atau bahan transparan lainnya
suhu tidak lebih dari 60°C hingga diperoleh yang cocok, sediaan harus menunjukan
ekstrak kental. susunan yang homogen dan tidak
3. Formulasi Sediaan krim terlihat adanya butiran kasar (Lubis dkk,
2012).
Konsentrasi ekstrak etanol 70% daun
labu siam yang digunakan yaitu c. Uji pH
2%,4%,6%,dan 8% dan blanko (tanpa
ekstrak). adapun formula yang digunakan Penentuan pH dilakukan dengan
dapat dilihat pada tabel 1. menggunakan alat pH meter. Caranya :
alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan
4. Pembuatan Krim larutan dapar standar (pH 7,01) dan
larutan dapar pH asam (4,01) Hingga
Siapkan alat dan bahan. Bahan - bahan alat menunjukan harga pH tersebut.
Fase minyak (asam stearat, setil alkohol dan Kemudian elektroda dicuci dengan air.
propil paraben) dan fase air (TEA, gliserin, Dan keringkan dengan tissue. elektroda
metil paraben dan purified water) dicelupkan dalam larutan tersebut.
dipisahkanFase minyak dan fase air Biarkan alat menunjukan harga pH
dipanaskan hingga suhu 70°C. setelah sampai kosntan. Pengukuran dilakukan
semuanya melebur, dimasukkan fase sebanyak tiga kali untuk masing-masing
minyak sedikit demi sedikit kedalam sediaan pada saat sediaan selesai
lumpang panas yang berisi fase air, dibuat dan penyimpanan selama 4
kemudian di gerus hingga terbentuk basis minggu.
krim. setelah itu tambahkan ekstrak etanol
70% daun labu siam kedalam basis krim d. Uji Daya Sebar
kemudian aduk hingga homogen. Terakhir
masukan kedalam wadah. Timbang 0,5 gram krim, lalu letakan
krim tersebut ditengah cawan petri yang
5. Penentuan Mutu Fisik Sediaan Krim berada dalam posisi terbalik. Beri beban
Melliputi: cawan petri yang lain diatas krim lalu
diamkan selama 1 menit. Tambahkan 50
a. Organoleptis gram beban lalu ukur diameternya.

Uji organoleptis dimaksudkan untuk e. Viskositas krim


melihat tampilan fisik sediaan yang
meliputi bentuk, warna dan bau. Pengukuran viskositas dilakukan dengan
menggunakan viscometer brookfield
b. Uji Homogenitas yaitu dengan memasang spindle No.5
pada alat kemudian dicelupkan kedalam
Pemeriksaan homogenitas sediaan sampai batas tertentu dan atur
dilakukan dengan menggunakan gelas kecepatan 10 rpm Pada suhu (25°C).
objek caranya: sejumlah tertentu tiap masing-masing pengukuran dibaca

Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 14


Ery Erawati*, Dina Pratiwi, Mohammad Zaky 2015

skalanya ketika jarum merah telah stabil keadaan secara obyektif yang disajikan
nilai vikositas diperoleh dari hasil dalam bentuk tabel, grafik, atau presentasi.
perkalian dial reading dengan faktor
koreksi khusus pada masing-masing HASIL DAN PEMBAHASAN
kecepatan spindle. Sifat aliran dapat
diperoleh dengan membuat kurva antar 1. Identifikasi Tumbuhan
shearing stress (F/A) terhadap rate of
share (dv/dr) (Kurniati, 2011). Berdasarkan identifikasi tanaman
yang dilakukan di Herbarium Bogoriense
f. Uji Kemampuan Proteksi Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-
LIPI Bogor, identitas tanaman adalah
Kemampuan proteksi dilakukan dengan daun labu siam (Sechium edule
menggunakan kertas saring (10x10 cm) (Jacq.)Swartz) dari suku cucurbitaceae.
lalu basahi dengan fenoftalein dan
keringkan. Setelah itu ditimbang sebanyak Hasil Penapisan Fitokimia
1 gram, dioleskan diatas kertas tersebut. Tabel 2. Hasil Uji Penapisan Fitokimia
Pada kertas saring yang lain dibuat satu
area (2,5 x 2,5 cm) dibuat pemantang pada Daun Labu Siam
pinggir area tersebut dengan paraffin padat
yang dilelehkan. Ditempelkan kertas saring No Metabolit Hasil
ini diatas kertas saring sebelumnya. . Sekunder pengujian
Teteskan KOH 0,1 N pada area tersebut 1 alkaloid +
kemudian amati pada waktu 15, 30, 45, 60 2 Saponin +
detik, 3 dan 5 menit. jika tidak ada noda 3 Tanin +
merah berarti krim memberikan proteksi 4 Fenolik -
(Alfath, 2012). 5 Flavonoid +
6 Triterpenoid +
g. Uji Tipe Krim 7 Steroid +
8 Glikosida +
Sejumlah sediaan krim diletakan pada
objek glass, kemudian tambahkan 1 tetes
Keterangan = (+) :ada
metil biru, diaduk dengan batang
pengaduk. Bila metil biru tersebar merata (-) : tidak ada
berarti tipe krim yang dihasilkan adalah
minyak dalam air (M/A). bila timbul bintik Dari Tabel 2 dapat dilihat hasil
bintik biru krim yang dihasilkan tipe Air dari uji kandungan kimia yang terdapat
dalam minyak (A/M) (Depkes RI, 1985). pada daun labu siam mengandung
alkaloid, saponin, tanin, flavonooid,
ANALISIS DATA triterpenoid, steroid dan glikosida, hasil
tersebut menunjukan bahwa ekstrak
Metode analisis yang digunakan dalam daun labu siam memiliki senyawa
penelitian ini adalah secara deskritif, dimana antioksidan yaitu flavonoid.
metode ini dapat menggambarkan suatu
2. Hasil Preparasi Daun Labu Siam

Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 15


Ery Erawati*, Dina Pratiwi, Mohammad Zaky 2015

hasil maserasi 1 kg daun labu kasar, maka semua formula sediaan krim
siam didapatkan ekstrak kental dikatakan homogen.
sebanyak 94,056 gram dengan hasil
rendemen 9,4056%. Identifikasi ekstrak c. Daya Sebar
etanol 70% daun labu siam secara Uji daya sebar krim berguna untuk
organoleptis yaitu berupa ekstrak kental, mengetahui kemampuan menyebar krim
berwarna hijau pekat, memiliki bau khas saat di aplikasikan pada kulit. adanya
estrak. penambahan beban menyebabkan diameter
3. Penentuan Mutu Fisik Sediaan penyebaranya juga semakin besar sehingga
semakin besar luas penyebaranya.
a. Organoleptis Tabel 3. Uji Daya Sebar
Uji organoleptis dimaksudkan
untuk melihat tampilan fisik suatu Beb Formul Luas (cm) minggu ke -
sediaan yang meliputi bentuk, warna dan an a 1 2 3 4
bau. Berdasarkan hasil yang didapat 50 F1 5,4 5,6 5,8 6,3
berupa setengah padat, warna hijau gra F2 5,6 5,6 6,1 6,2
sesuai dengan ekstrak daun labu siam m F3 5,2 5,4 5,7 5,7
dan bau yang dihasilkan adalah khas F4 4 4 4,3 4
daun labu siam. Aroma atau bau dan F5 4 4 4,2 4
warna yang dihasilkan krim ektrak daun
Keterangan :
labu siam tergantung dari konsentrasi
krim yang digunakan. Semakin tinggi F1 :krim tanpa ekstrak daun labu siam
konsentrasi ekstrak aroma atau bau F2 :krim dengan ekstrak daun labu siam 2%
khas daun labu siam semakin meningkat F3:krim dengan ekstrak daun labu siam 4%
dan warna krim yang dihasilkan hijau F4:krim dengan ekstrak daun labu siam 6%
tua. F5:krim dengan ekstrak daun labu siam 8%

Berdasarkan hasil pengamatan


Berdasarkan tabel 3. Diameter
organoleptis diketahui bahwa semua
penyebaran krim dikatakan baik daya sebarnya
sediaan tidak mengalami perubahan dari
yaitu pada formula F2 (2%) dan F3 (4%) karena
konsistensi bentuk, warna, maupun
lebih besar dari pada krim F1 (Blanko).
aroma atau bau dari awal pembuatan
dibandingkan dengan konsentrasi F4 (6%) dan
hingga selama penyimpanan 4 minggu.
F5 (8%) yang tidak mengalami perubahan daya
Artinya bahwa sediaan yang dibuat baik
sebar. Hal yang dapat mempengaruhi daya
secara fisik.
sebar pada krim yaitu adanya penambahan
b. Homogenitas Sediaan ekstrak etanol daun labu siam sehingga daya
sebar krim menjadi lebih kecil sehingga sulit
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat untuk menyebar.
dan mengetahui tercampurnya bahan –
bahan sediaan krim. Hasil Setiap formula pH Sediaan
krim tidak diperolehnya butiran-butiran

Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 16


Ery Erawati*, Dina Pratiwi, Mohammad Zaky 2015

Uji pH bertujuan mengetahui keamanan


sediaan krim saat digunakan sehingga tidak
Hasil Evaluasi Uji Viskositas
mengiratasi kulit.
20
Tabel 4. Uji pH 18
16

Nilai Viskositas
Uji pH Minggu ke- 14 F1
Formula 12
1 2 3 4 10 F2
8
F3
F1 7,72 7,73 7,83 7,84 6
4 F4
2
F2 7,39 7,38 7,26 7,25 F5
0
minggu minggu minggu minggu
F3 6,98 7,00 7,10 7,11 1 2 3 4
Minggu ke -
F4 6,64 6,64 6,77 6,60 Grafik 1. Uji Viskositas

F5 6,48 6,48 6,56 6,45 Keterangan :

F1:krim tanpa ekstrak daun labu siam F2


Keterangan : :krim dengan ekstrak daun labu Siam 2%
F3 :krim dengan ekstrak daun labu siam 4%
F1:krim tanpa ekstrak daun labu siam F2 F4 :krim dengan ekstrak daun labu siam 6%
:krim dengan ekstrak daun labu Siam 2% F5 :krim dengan ekstrak daun labu siam 8%
F3 :krim dengan ekstrak daun labu siam 4%
F4 :krim dengan ekstrak daun labu siam 6% Berdasarkan gambar Grafik 1. Hasil
F5 :krim dengan ekstrak daun labu siam 8% pengukuran viskositas pada kelima formula
menunjukan pada F1 (blanko) memiliki
Berdasarkan Hasil Tabel 4. Hasil viskositas paling tinggi hal ini dapat disebabkan
pengkuran pH pada semua formula sediaan karena tidak adanya penambahan ekstrak yang
tidak sesuai dengan pH kulit. karena kadar membuat krrim menjadi pekat, pada F2 (2%),
keasaman atau pH formula semuanya diatas F3(4%), F4 (6%) dan F5 (8%) dari minggu
6,5. setelah penyimpanan 4 minggu pH pertama hingga minggu kedua mengalami
mengalami penurunan yaitu berkisar 6,45-7,84 peningkatan hal ini dapat disebabkan oleh
tetapi masih melebihi pH kulit. pH tidak boleh penentu kekentalan dan penentu vikositas pada
terlalu asam karena dapat mengiritasi kulit dan sediaan krim adalah bahan-bahan yang
tidak boleh terlalu basah karena sapat membuat digolongkan dalam fase minyak terutama asam
kulit menjadi bersisik. Penurunan pH dapat stearat dan setil alkohol. Bahan – bahan ini
dipengaruhi oleh suhu, kandungan zat lain merupakan pengganti lemak karena memiliki
dalam sediaan yang ikut bereaksi yang dapat karakteristik padat pada suhu ruangan
menggangu (Dureja, 2010, Vasiljevic, 2005). (Ruhmanto, 2011). sedangkan pada minggu
Uji Viskositas Krim ketiga mengalami penurunan tetapi tidak terlalu
besar. mengalami penurunan viskositas yang
terlalu besar hal ini dapat disebabkan oleh
temperatur suhu yang tidak terkontrol, kemasan
Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 17
Ery Erawati*, Dina Pratiwi, Mohammad Zaky 2015

yang kurang kedap menyebabkan krim daun labu siam mampu memberikan proteksi
menyerap uap air dari luar, sehingga terhadap lingkungan luar sehingga keefektifan
menambah volume air pada krim yang akan dari krim tersebut lebih maksimal. Hal ini
menurunklan nilai viskositas krim (Jaelani, dibuktikan pada 5 menit uji, semua krim tidak
2012), faktor lain yang membuat krim menurun menunjukkan adanya noda merah pada kertas
adalah adanya penambahan konsentrasi saring.
ekstrak sehingga nilai viskositas yang dihasilkan
menurun. Tipe emulsi krim

Uji Kemampuan Daya Proteksi Tabel 5. Tipe Krim

Uji daya proteksi dilakukan utuk melihat Formula Hasil pengujian


kemampuan proteksi atau perlindungan dari
F1 +
lingkungan luar yang dapat mengurangi
F2 +
efektivitas krim tersebut
F3 +
Tabel. 4 Uji kemampuan Proteksi F4 +
F5 +
N Form Waktu ke-
o ula Keterangan :
15 30 45 60 3 5
(+) mengalami perubahan,
deti deti deti deti me me
(-) tidak mengalami perubahan
k k k k nit nit
F1:krim tanpa ekstrak daun labu siam F2
1. F1 - - - - - - :krim dengan ekstrak daun labu Siam 2%
2. F2 - - - - - - F3 :krim dengan ekstrak daun labu siam 4%
F4 :krim dengan ekstrak daun labu siam 6%
3. F3 - - - - - -
F5 :krim dengan ekstrak daun labu siam 8%
4. F4 - - - - - -
5. F5 - - - - - -
Berdasarkan hasil dari semua formula
sediaan didapat bahwa tipe emulsi sediaan
Keterangan : : (+) mengalami perubahan, menunjukan bahwa metal biru larut dan tersebar
(-) tidak mengalami perubahan merata dalam sediaan krim. hal ini membuktikan
bahwa sediaan krim yang dibuat mempunyai
tipe emulsi minyak dalam air (m/a).
F1 :krim tanpa ekstrak daun labu siam .
F2 :krim dengan ekstrak daun labu Siam 2% KESIMPULAN
F3 :krim dengan ekstrak daun labu siam 4%
F4 :krim dengan ekstrak daun labu siam 6% Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
F5 :krim dengan ekstrak daun labu siam 8% yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Bentuk sediaan yang didapat berupa
Hasil uji pada Tabel 4. menunjukan setengah padat, berwarna hijau dan
bahwa semua formula krim ekstrak etanol 70% memiliki bau krim yang khas daun labu

Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 18


Ery Erawati*, Dina Pratiwi, Mohammad Zaky 2015

siam. Uji Homogenitas menunjukan bahwa (Punica granatum L.), Skripsi, Fakultas
kelima formula memiliki homogenitas yang Matematika Dan Ilmu pengetahuan Alam,
cukup baik. Uji pH krim berkisar 6,45-7,84 Universitas Indonesia, Depok. Hal 29.
tidak memenuhi syarat. Uji daya sebar Lubis, E. S., Lubis, L.S., and Reveny, J., 2012.
terbaik pada formula F2 (2%) Dan F3 (4%). Pelembab kulit Alami Dari Sari Buah
Uji viskositas dengan adanya variasi Jeruk Bali (Citrus maxima maxima(Burm.)
konsentrasi ekstrak mengalami penurunan. Osbeck), Jurnal of Pharmaceutics and
Kelima formula memiliki kemampuan Pharmacology Fakultas Farmasi,
proteksi terhadap lingkungan luar. Universitas Sumatera Utara, Medan. Hal:
Merupakan tipe emulsi minyak dalam air 107.
(m/a). Rahmanto, A, 2011, Pemanfaatan Minyak Jarak
2. Kandungan kimia yang terdapat pada daun Pagar (Jatropha corcus, Linn) Sebagai
labu siam berupa alkaloid, saponin, tanin, Komponen Sediaan Dalam Formulasi
flavonoid, triterpenoid, steroid dan glikosida. Produk Hand and Body Cream, Skripsi,
Fakultas FMIPA. Institut Pertanian
Bogor, Bogor. Hal 28.
Daftar Pustaka Rizki, N.D., Sesiarso, S., Situmorang, A.,
Alfath, A.R., 2012. Formulasi Krim Etanol 2014.Uji Aktivitas Antioksidan Ektrak
Buah Mahkota Dewa ( Phaleria Etanol Daun Labu siam (Sechium edule
(Jacq.)Sw) berdasarkan aktivitas SOD
Macrocarpa (Scheff) Boerl.)dengan basis
A/M dan M/A, Skripsi,Fakultas Farmasi, dan MDA pada Sel Darah Merah Domba
Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang Mengalami Stress Oksidatif Secara
Surakarta Hal 7. In Vitro, Fakultas Farmasi dan Sains,
Badan Pengsawas Obat dan Makanan RI, Jurnal Ilmiah Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta
2010. Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat Dan Makanan Republik Hal 2
Indonesia Nomor Sharon, N., Anam, S., and Yuliet, 2013.
HK.03.1.23.12.10.11983 Tahun 2010 Formulasi Krim Antioksidan Ekstrak
Tentang Kriteria dan Tata Cara Etanol Bawang Hutan (Eleutherine
Pengajuan Notifikasi Kosmetika. Jakarta. palmifolia L., Merr). Jurnal of natural
Dalimartha, S. 2005, Atlas Tumbuhan Obat Science Fakultas Farmasi MIPA,
Indonesia. Jilid I. Jakarta: Trubus Universitas Tadulako Hal 111-122.
Agriwidiyah. Hal 132. Tuminah, Sulistyowati 2004. The (Camellia
sinensis okvar Assnica (mast)) Sebagai
Depkes RI, 1985, Formularium Kosmetika
Indonesia, Jakarta, Departemen Salah Satu Sumber Antioksidan. Dalam
Kesehatan Replubik Indonesia. Hal 356. Cermin Dunia Kedokteran NO. 144.
Deruje, H., Kaushik, D., Gupta, M., Kumar, V., Jakarta : Hal 52.
Lather, V., 2005. Cosmeceutical: An Vasiljevic, D, Vuleta, G and Primorac, M., 2005,
Emerging Concept, Indian J Pharmacol., The Characterization Of the Semi – solid
Hal 67. W/O/W Emulsions with Low
Kurniati, Novi. 2011, Uji Stabilitas Fisik Dan Concentration Of the Primary Polymeric
Aktivitas Antioksidan Formula Krim Emulsifier, Int J CosmetSci. Hal 88
Mengandung Ekstrak Kulit Buah Delima

Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 19


Ery Erawati*, Dina Pratiwi, Mohammad Zaky 2015

Farmagazine Vol. 3 No. 1 Februari 2016 20

Anda mungkin juga menyukai