Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAHAN KABUPATEN ACEH BARAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KAJEUNG
KECAMATAN SUNGAI MAS
Jln. Pocut Baren Desa Kajeung Kode Pos 23683

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS KAJEUNG
Nomor : /SK/PKM-KJ/2019

TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS UPT PUSKESMAS KAJEUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA UPT PUSKESMAS KAJEUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan puskesmas yang
lebih bermutu, perlu disusun tentang penerapan manajemen
resiko klinis;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a, perlu
ditetapkan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kajeung
tentang Manajemen Resiko Klinis;
Mengingat : 1. Undang– Undang Republik Indonesia Nomor29 tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran;
2. Undang– Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan( Lembar Negara Republik Indonesia tahun
3. 2009 Nomor 144, tambahan Lembar Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1333/
MENKES/ SK/ XII/ 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS KAJEUNG


TENTANG MANAJEMEN RESIKO KLINIS UPT PUSKESMAS
KAJEUNG
Kesatu : Kebijakan Manajemen Resiko Klinis seperti sebagai mana tercantum
dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan surat
keputusan ini.

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kajeung
Pada Tanggal : 02 Januari 2019
KEPALA UPT PUSKESMAS KAJEUNG

YANDI SOFYAN, SKM


Lampiran : keputusan Kepala UPT Puskesmas
Kajeung
Nomor : /SK/PKM-KJ/2019
Tentang : Manajemen resiko klinis

MANAJEMEN RESIKO KLINIS UPT PUSKESMAS KAJEUNG

A. PENDAHULUAN
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik dirumah
sakit maupun puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan
medik.
Resiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal hal yang
merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan
kepadanya.

B. TUJUAN
1. Meminimalisilkan terjadinya “medical error”, “adverse events”, dan “harms” pada
pasien ( membuat asuhan pasien lebih aman)
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya lain yang
harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian finansial bagi puskesmas) dan
dokter.

C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes
4. Posyandu

D. TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS


1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medic, Koordinator pemegang program.
3. Kesimpulan : RCA : Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA : Perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak lanjut

E. INCIDENT REPORT
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien ( Patient
care and Patient Safety).
2. pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah / kejadian yang bertendensi / berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntunan hukum.
4. Masalah / kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah / kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk mengeliminasi
atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah / kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.

F. SUMBER MEDICAL REPORT


1. Manusia
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan / pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi / pembiayaan
d. Insentif / disinsentif / kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi / umpan balik
g. Ketidak jelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan checklist

G. TIPE MEDICAL ERROR


1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong concept of disease
b. Wrong concept of treatment
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosi
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1. Komunikasi dengan pasien
2. Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure
c. Kegagalan sistem lainnya

H. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
manajemen resiko klinis di UPT Puskesmas Kajeung.

Ditetapkan di : Kajeung
Pada Tanggal : 02 Januari 2019
KEPALA UPT PUSKESMAS KAJEUNG

YANDI SOFYAN, SKM

Anda mungkin juga menyukai