Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan dan perkembangan dunia pendidikan seperti sekarang ini merupakan suatu
hasil yang terus menerus dilakukan sebagai konsekuensi terhadap dinamika perkembangan
zaman. Perubahan disini dalam arti perbaikan pada semua tingkatan sebagai antisipasi
kepentingan, kebutuhan dan tantangan masa depan dalam dunia pendidikan.
Menyadari pentingnya peningkatan kualitas pendidikan yang akan datang
mempengaruhi sumber daya manusia, maka pemerintah mulai melirik pada peningkatan
kualitas pembelajaran yang akan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan
di Indonesia.
Tinggi rendahnya kualitas pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Apabila
prestasi belajar siswa itu baik, maka kualitas pendidikan stersebut tinggi dan sebaliknya,
apabila prestasi belajar siswa tidak baik, maka kualitas pendidikan sekolah tersebut rendah.
Jarak tempat tinggal mahasiswa merupakan salah satu faktor yang mendukung tingkat
kedisiplinan.Kedisiplinan merupakan hal penting dalam meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa di lingkungan pendidikan. Mentaati tata tertib, pola hidup dan kegiatan yang
berdisiplin bagi mahasiswa tanpa adanya paksaan maka akan dapat memotivasi dan
meningkatkan prestasi belajar. Hal ini dapat diterapkan dengan tidak melanggar peraturan yang
sudah ditetapkan.
Memahami dan menyadari kedisiplinan bagi individu maupun lingkungan itu sangat
penting. Selain untuk melatih mengendalikan diri, menghormati dan bertanggung jawab
terhadap tata tertib. Kedisiplinan juga memegang peranan penting guna mengendalikan tingkah
laku dan kedisiplinan juga memegang peranan penting karena jika tanpa disiplin anak akan
menjadi orang yang bimbang, tidak terkendali dan tidak bisa mengambil keputusan.
Dorongan untuk disiplin diri adalah dorongan dari luar. Manusia yaitu pengetahuan
kesadaran dan kemauan membuat disiplin seperti adanya perintah, pengawasan, ancaman,
larangan, pujian dan hukuman. Pelanggaran kedisiplinan juga sering terjadi di sekolah, jenis
pelanggran terjadi karena masalah tingkah laku siswa yang bertahan dan kurang membentuk
kesanggupan disiplin diri.
Brdasarkan hasil pengamatan sehari-hari, mahasiswa semester 1-5 FKH Undana tahun
selalu ada yang datang terlambat. Alasan keterlambatan tersebut dipengaruhi oleh sarana yang
digunakan untuk menempuh jarak ke kampus, umumnya sarana yang digunakan mahasiswa
menempuh jarak ke sekolah menggunakan kendaraan umum, sepeda motor, mobil, dan jalan
kaki. Jika sarana merupakan kendala bagi daya tempuh jarak, berarti jarak tempat tinggal dapat
mempengaruhi kedisplinan mahasiwa. Dengan demikian jauh dekatnya jarak dapat
berpengaruh terhadap kondisi mahasiswa terutama pada kedisplinan.
Jarak tempat tinggan merupakan hal yang penting dalam mendukung tingkat
kedisiplinan siswa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari – hari bahwa siswa yang
tinggal jauh dari kampus tidak disiplin dan juga sebaliknya. Mengingat kedisiplinan
merupakan hal yang sangat penting dalam segala kegiatan terutama prestasi belajar, sehingga
dapat dikatakan bahwa jarak tempat tinggal merupakan alat yang penting atau pendorong
dalam menumbuhkan dan meningkatkan kedisiplinan siswa . Karena adanya permasalahan di
atas, maka peneliti mengangkat judul :
"Hubungan Antara Jarak Tempat Tinggal dengan Kedisplinan Mahasiswa”

1.2. Rumusan masalah


Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara jarak tempat tinggal terhadap
kedisiplinan mahasiswa (Ketepatan waktu)?
1.3. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui serta menjelaskan hubungan antara jarak tempat tinggal terhadap kedisiplinan
mahasiswa.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Memberikan kontribusi terhadap berkembangnya ilmu-ilmu sosial, khususnya program studi
sosiologi tentang hubungan jarak tempat tinggal terhadap kedisiplinan mahasiswa
2. Penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi penelitian-penelitian sejenis untuk tahap
selanjutnya.
1.5. Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2010), hipotesis merupakan jawaban sementara dari perumusan
masalah dalam penelitian yang bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau
lebih, perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri (deskriptif). Terdapat dua macam
hipotesis yaitu hipotesis nol dan alternatif. Adapun hipotesis dalam penelitian ini diantaranya:
H0 : Jarak tempat tinggal tidak berpengaruh terhadap tingkat kedisiplinan mahasiswa
H1 : Jarak tempat tinggal berpengaruh terhadap tingkat kedisiplina mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jarak Tempat Tinggal


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) jarak adalah ruang sela (panjang atau
jauh) antara dua benda. Berdasarkan definisi tersebut berarti jauh dekatnya ruang sela yang
harus ditempuh oleh mahasiswa.Tempat tinggal adalah keberadaan mahasiswa bernaung atau
tinggal di sebuah rumah. Tempat tinggal yang dimaksud adalah tempat tinggal bersama orang
tua, endekost, atau menumpang pada rumah orang lain. Jadi tempat tinggal yang dimaksud
dalam penelitian ini berarti rumah yang ditempati mahasiswa sehari-hari.
Jarak adalah ukuran jauh dekatnya antara tempat yang satu dengan tempat yang lai n
dan diukur dengan satuan meter (Jannah, 2012). Jarak berkaitan dengan lokasi atau wilayah
yang menjadi pusat pemenuhan kebutuhan manusia, seperti yang dikemukakan oleh Suharyono
dan Amien ( 2013) yaitu:
“Jarak berkaitan erat dengan arti lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan atau
keperluan pokok kehidupan (air, tanah subur, pusat pelayanan), pengangkutan barang dan
penumpang. Oleh karena itu jarak tidak hanya dinyatakan dengan ukuran jarak lurus di udara
yang mudah diukur pada peta (dengan memperhatikan skala peta), tetapi dapat pula dinyatakan
sebagai jarak tempuh baik yang dikaitkan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun
satuan biaya angkutan”.
Maryamah (2003) membagi jarak menjadi tiga kriteria yaitu jarak 100-400 meter
termasuk dekat, jarak 401-800 meter termasuk sedang, jarak 801-1000 meter termasuk jauh.
Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua kriteria jarak yaitu jarak dekat dan jarak
jauh. Dengan kriteria jarak dekat yaitu ≤ 4 km dan jarak jauh yaitu > 4 km.
Akbar (2008) tempat tinggal adalah keberadaan seseorang bernaung atau tinggal di
sebuah rumah seperti rumah orang tua, sewa atau menumpang pada rumah orang lain. Rumah
adalah salah satu persyaratan pokok bagikehidupan manusia. Rumah atau tempat tinggal, dari
zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di
gua-gua, kemudian berkembang dengan mendirikan rumah di hutan-hutan dan di bawah pohon.
Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun rumah bertingkat dan diperlengkapi
dengan peralatan yang serba modern (Sulistyowati, 2010).
Tempat tinggal dalam penelitian ini adalah rumah yang ditempati seseorang sehari-hari.
Jarak tempat tinggal dapat menjadi faktor pendorong, karena jauh dekatnya jarak dapat
mempengaruhi seseorang dalam melakukan aktivitas. Semakin jauh jarak yang ditempuh
seseorang dari tempat tinggal ke kampus maka semakin banyak waktu dan tenaga yang
dikeluarkan. Karenanya semakin jauh jarak tempat tinggal dengan kampus maka akan semakin
menurunkan motivasi seseorang untuk datang ke kampus tepat waktu. Jarak tempat tinggal
dalam penelitian ini adalah jauh dekatnya jarak yang ditempuh seseorang dari tempat
tinggalnya menuju ke kampus.

2.2. Kedisiplinan
a. Pengertian Kedisiplinan
Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari rutinitas atau yang biasa dikerjakan baik
tepat waktu maupun tidak. Rutinitas yang dilaksanakan secara tepat waktu dan teratur tersebut
melatih kekedisiplinanan. Kedisiplinan diperlukan dimanapun dan kapanpun untuk
menciptakan keteraturan. Kedisiplinan mempunyai beberapa pengertian diantaranya menurut
Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia (Lemhamnas) (1997: 12) yang mendefinisikan
kedisiplinan sebagai kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang
mengharuskan orang tunduk kepada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku.
Gordon (1996: 3-4) mendefinisikan kedisiplinan sebagai perilaku dan tata tertib sesuai
dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan, seperti
kedisiplinan dalam kelas atau kedisiplinan dalam tim bola basket yang baik. Berbeda dengan
menkedisiplinan yang berarti menciptakan keadaan tertib dan patuh dengan pelatihan dan
pengawasan dan menghukum atau mengenakan denda, membetulkan, menghukum demi
kebiasaan.
Menurut Arikunto (1990: 114), dalam kedisiplinan dikenal dua istilah yang
pengertiannya hampir sama seperti pembentukannya secara berurutan. Kedua istilah itu adalah
kedisiplinan dan ketertiban, ada juga yang menggunakan istilah siasat dan ketertiban.
Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib
karena didorong oleh sesuatu dari luar misalnya karena ingin mendapatkan pujian dari atasan.
Selanjutnya pengertian kedisiplinan atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam
mengikuti tata tertib karena didorong oleh kesadaran yang ada pada kata hatinya. Itulah
sebabnya biasanya ketertiban itu terjadi lebih dahulu kemudian berkembang menjadi siasat.
Imron (2011: 173) menyatakan bahwa kedisiplinan siswa sebagai suatu sikap tertib dan
teratur yang dimiliki oleh siswa di sekolah, tanpa ada pelanggaran–pelanggaran yang
merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap siswa sendiri dan terhadap
sekolah secara keseluruhan. Adapun tujuan penerapan kekedisiplinanan menurut Rimm (2003:
47) adalah mengarahkan anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan
persiapan bagi masa dewasa, saat mereka sangat bergantung kepada kedisiplinan diri.
Dari beberapa pengertian kedisiplinan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan kedisiplinanan adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan tata tertib atau aturan
yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran diri kegiatannya maupun karena adanya sanksi
atau hukuman.

b. Pentingnya Kedisiplinan
Kedisiplinan sangat penting dilakukan untuk membentuk kebiasaan yang teratur
maupun ketertiban dimanapun berada. Begitu pula seorang siswa, sangat penting untuk
berkedisiplinan baik di sekolah, belajar, di rumah, mengerjakan tugas, mematuhi tata tertib
yang ada dan sebagainya sehingga dengan adanya kedisiplinan maka siswa dapat tertib
dimanapun. Kedisiplinan berperan penting dalam membentuk individu yang berciri
keunggulan. Menurut Tulus Tu’u (2004: 37), kedisiplinan sangat penting karena alasan berikut
ini:
a. Dengan kedisiplinan yang muncul karena kesadaran diri sendiri, siswa berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada
umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.

b. Tanpa kedisiplinan, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan
pembelajaran. Secara positif kedisiplinan memberi dukungan yang tenang dan tertib
bagi proses pembelajaran.

c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai
kehidupan, dan displin. Dengan demikian anak-anak menjadi individu yang tertib,
teratur, dan kedisiplinan.

d. Kedisiplinan merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika
bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan kepatuhan dan ketaatan merupakan
prasyarat kesuksesan seseorang.

Adapun menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004: 35) pentingnya kedisiplinan bagi
para siswa adalah sebagai berikut:
a. memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
b. membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.

c. cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didik terhadap lingkungannya.

d. untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya.

e. menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.

f. mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.

g. peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat
baginya dan lingkungannya.

h. kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya.


Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan sangat penting dan
dibutuhkan oleh setiap siswa. Kedisiplinan yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap,
perilakum dan tata kehidupan yang tumbuh secara teratur yang akan menjadikan siswa sukses
dalam belajar.

c. Fungsi Kedisiplinan
Fungsi kedisiplinan sangat penting untuk ditanamkan pada siswa, sehingga siswa
menjadi sadar dengan kedisiplinan akan tercapai hasil belajar yang optimal. Fungsi
kedisiplinan menurut Tulus Tu’u (2004: 38-44) adalah sebagai berikut:
a. Menata kehidupan bersama
Manusia merupakan makhluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang
lain. Dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi pertikaian antara sesama yang disebabkan
karena benturan kepentingan, karena manusia selain sebagai makhluk sosial ia juga sebagai
makhluk individu yang tidak lepas dari sifat egonya, sehingga kadang-kadang di masyarakat
terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Disinilah pentingnya
kedisiplinan untuk mengatur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu atau dalam
masyarakat sehingga kehidupan bermasyarakat akan tentram dan teratur.

b. Membangun kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku yang khas yang dimiliki oleh
seseorang. Antara orang yang satu dengan orang yang lain mempunyai kepribadian yang
berbeda. Lingkungan yang berkedisiplinan baik sangat berpengaruh terhadap kepribadiaan
seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan
sekolah yang tertib, teratur, tenang, dan tentram sangat berperan dalam membangun
kepribadian.
c. Melatih kepribadian yang baik
Kepribadian yang baik selain perlu dibangun sejak dini, juga perlu dilatih karena
kepribadian yang baik tidak muncul dengan sendirinya. Kepribadian yang baik perlu dilatih
dan dibiasakan, sikap perilaku dan pola kehidupan dan kedisiplinan tidak terbentuk dalam
waktu yang singkat, namun melalui suatu proses yang membutuhkan waktu yang lama.
d. Pemaksaan
Kedisiplinan akan tercipta dengan kesadaran seseorang untuk mematuhi semua
ketentuan, peraturan, dan norma yang berlaku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
Kedisiplinan dengan motif kesadaran diri lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan
dan ketaatan atas kesadaran diri bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya
kedisiplinan dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Misalnya,
ketika seorang siswa yang kurang kedisiplinan masuk ke suatu sekolah yang berkedisiplinan
baik, maka ia terpaksa harus menaati dan mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut
e. Hukuman
Dalam suatu sekolah tentunya ada aturan atau tata tertib. Tata tertib ini berisi hal-hal
yang positif dan harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang
melanggar tata tertib tersebut. Hukuman berperan sangat penting karena dapat memberi
motivasi dan kekuatan bagi siswa untuk mematuhi tata tertib dan peraturan-peraturan yang ada,
karena tanpa adanya hukuman sangat diragukan siswa akan mematuhi peraturan yang sudah
ditentukan.
f. Menciptakan lingkungan yang kondusif
Kedisiplinan di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses kegiatan pendidikan
berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi
guru-guru dan bagi para siswa, serta peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian
diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen, dengan demikian diharapkan sekolah akan
menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram dan teratur.

d. Hubungan antara Jarak Tempat Tinggal dengan Kedisiplinan


Jarak menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan mahasiswa saat masuk
kelas. Faktor lingkungan fisik/letak geografis berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran . Hal ini dikarenakan jarak yang ditempuh dari tempat tinggal
seseorang menuju tempat belajar yang ada dapat menjadi salah satu faktor pendorong
seseorang dalam melakukan suatu kegiatan. Semakin jauh jarak tempuh antara tempat tinggal
dengan kampus akan semakin menurunkan motivasi seseorang dalam mengikuti kuliah tepat
waktu. Sebaliknya semakin dekat jarak tempat tinggal dengan kampus dapat meningkatkan
usaha seseorang untuk mengikuti kuliah tepat waktu .
Dari hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan antara jarak
tempat tinggal (variabel terpengaruh) terhadap tingkat kedispilinan mahasiwa (variabel
terpengaruh).

BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode non eksperimen atau observasional yaitu penelitian
hal yang sudah ada tanpa perlakuan sengaja untuk membangkitkan suatu gejala atau keadaan
(Arikunto, 1998). Dalam penelitian hal ini yang sudah ada yaitu hubungan jarak tempat tinggal
dengan tingkat kedispilinan mahasiswa.
Rancangan penelitian adalah korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan ada tidaknya
hubungan. Jika ada hubungan akan diketahui eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya
hubungan tersebut (Arikunto, 1998). Penelitian akan mengkorelasikan jarak tempat tinggal
dengan kedisplinan mahasiswa FKH Undana.

3.2 . Lokasi penelitian


Lokasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Nusa Cendana, Penfui-Kupang, NTT.

3.3 Subjek Penelitian


Subjek penelitian adalah informan yang digunakan dalam penelitian. Adapun subjek
dalam penelitian ini adalah Mahasiswa FKH Undana.

3.4 Objek Penelitian


Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2012:38), objek penelitian yaitu “Suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Objek dalam penelitian
ini adalah kedisiplinanan siswa yang dilakukan oleh mahasiswa FKH Undana.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Ada dua teknik dalam pengumpulan data penelitian yaitu :
a. Observasi
Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala-gejalaa yang diteliti (Usman dan Akbar, 1996:54). Observasi yang dilakukan di FKH
Undana Imaculata mengamati permasalahan-permasalahan yang ada yaitu masalah-
masalah ketidaktepatan mahasiwa dalam masuk kelas tepat waktu.
b. Studi Pustaka (Library Research)
Merupakan data sekunder penelitian yang dilakukan untuk menghimpun teori-teori,
pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku
kepustakaan serta literatur lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka
melakukan pembahasan.
3.6 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain
(Saifuddin Azwar, 2007:62). Dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah Jarak tempat
tinggal
b. Variabel terikat
Variabel tergantung adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya
efek atau pengaruh variabel lain (Saifuddin Azwar, 2007:62). Dan variabel terikat dalam
penelitian ini adalah tingkat kedisiplinan mahasiswa.
Definisi konseptual merupakan batasan terhadap varibael yang akan dipelajari atau
diamati dalam penelitian, sehingga tujuan dan arahnya tidak menyimpang. Berdasarkan
teorisasi dan permasalahan di atas, maka variabel variabel yang dijadikan pedoman dalam
penelitian ini meliputi:
1. Variabel X1 (Jarak Tempat Tinggal)
Jarak tempat tinggal merupakan jauh dan dekat ruang sela yang harus ditempuh oleh
seseorang dari tempat seseorang bernaung atau tempat tinggal di sebuah rumah ke tempat yang
akan ia tuju. Dalam hal ini jarak rumah responden dengan kampus. Dalam penelitian ini nilai
yang diukur adalah seberapa jauh dan dekat tempat tinggal responden ke kampus. Ukuran jarak
tempat tinggal kilometer (km) dengan skala ukur: ordinal. Dalam penelitian ini peneliti hanya
menggunakan dua kriteria jarak yaitu jarak dekat dan jarak jauh. Dengan kriteria jarak dekat
yaitu < 4 km dan jarak jauh yaitu > 4 km. Jarak tempat tinggal seseorang dapat mempengaruhi
dalam melakukan kegiatan sehari-hari dimana seseorang akan memperhitungkan masalah
waktu, biaya dan sarana yang digunakan.
2. Variabel X2 (Kedisiplinan)
Secara konseptual kedisiplinan merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan
menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia
dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral.Kedisiplinan
belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar
yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah
ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara mahasiswa dengan
dosen maupun dengan orang tua di rumah.
Sedangkan secara operasional yang dimaksud dengan kedisiplinan dalam penelitian ini
yaitu skor yang diperoleh siswa setelah mengisi kuesioner meliputi sikap, tingkah laku dan
perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan,
peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis
maupun tidak tertulis antara mahasiswa dengan dosen maupun dengan orang tua di rumah.
Sedangkan pengambilan penskorannya adalah sebagai berikut :
A Sering = > 2 kali
B Tidak sering = < 2 kali

3.7 Populasi dan Sampel Peneliti


Populasi target penelitian adalah mahasiswa FKH Undana sebanyak 60 orang dari
semester 2.Sedangkan sampelnya adalah 50 mahasiswa.
Sugiyono (2009) mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam mengadakan penelitian, seorang
peneliti harus mempertimbangkan segala aspek, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan
tenaga, biaya, dan waktu, sehingga harus digunakan metode pengambilan sampel yang sesuai
dengan pertimbangan-pertimbangan di atas.
Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis metode
simple random sampling. Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam
pengambilan sampelnya, peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua
subjek-subjek dalam populasi dianggap sama. Pada teknik ini, dihitung terlebih dahulu jumlah
subyek dalam populasi yang akan dipilih sampelnya, kemudian dipilih sebagian secara simple
random atau memberikan suatu nomor yang berbeda terhadap setiap anggota populasi
kemudian memilih sampel dengan menggunakan angka-angka random. Semua elemen dari
kerangka sampel diperlakukan sejajar dan tidak dilakukan pembagian atau sub-sub lagi.
Dalam menentukan banyak sampel, dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin
(Arikunto, 2011) sebagai berikut:

Keterangan:
n : jumlah sampel,
N : jumlah populasi,
e : batas toleransi kesalahan (10%)
1 : bilangan konstan
Jumlah sampel = 60
(60 (0.05)2 + 1
= 60
(60 (0.0025) + 1
= 52
n = 52 sampel
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh sampel sebanyak 52 orang yang akan
menjadi responden dalam penelitian ini.

3.8 Alat dan Metode Pengambilan Data


Alat yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur 2 variabel sekaligus, yaitu variabel
jarak tempat tinggan dan variaabel kedisiplinan. Untuk variabel kedisiplinan terdiri dari 1
pertanyaan dan variabel jarak tempat tinggal terdiri dari 1 pertanyaan yang bersifat tertutup,
yaitu pertanyaan dengan jawaban yang sudah ditentukan dan tidak memberi kesempatan
responden untuk memberikan jawaban yang lain. Untuk mengukur kedisiplinan, menggunakan
kuesioner dengan alternatif jawaban (>2 kali ) tidak disiplin dan (<2 kali ) disiplin/ tepat waktu.
Adapun kriteria penilaian kuesioner tingkat kedisiplinan sebagai berikut : >2 = tidak disiplin
dengan skor 2 dan <2 disiplin dengan skor 1 . Skor 1 Untuk mengukur jarak tempat tinggal
mahasiswa, menggunakan kuesioner dengan alternatif jawaban (<4 km) dekat dan (>4 km)
jauh. Adapun kriteria penilaian kuesioner jarak tempat tinggal adalah apabila responden
menyatakan : (<4 km) skor penilaian 1 dan (>4 km) skor penilaian 2. Pengambilan data
dilakukandengan cara peneliti mendatangi sendiri responden yang berada di FKH Undana
untuk membagikan kusioner, dan menunggui proses pengisian kuesioner (pengambilan data).
Adapun kisi-kisi kuesioner yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Seberapa jauh jarak tempat tinggal saudara dengan kampus?
a. < 4 km
b. > 4 km
2. Seberapa sering anda terlambat ke kampus selama kuliah di FKH Undana?
a. <2 kali
b. >2 kali
Setelah kuesioner selesai disusun kemudian akan diuji validitas dan reliabilitas dengan
tujuan agar instrumen yang digunakan benar-benar telah memenuhi syarat sebagai alat ukur
(alat pengumpul data) (Notoatmojo, 2002).

Definisi Operasional
Singarimbun (1989) definisi operasional adalah unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata
lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana
caranya mengukur suatu variabel.
Definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
No Variabel Definisi Operasional Klasifikasi Skala
1. Jarak Tempat Jauh dan dekat ruang 1. Dekat, yaitu jika Ordinal
sela yang harus ditempuh jarak < 4 km.
Tinggal
oleh seseorang dari 2. Jauh, yaitu jika
tempat jarak > 4 km.
seseorang bernaung atau
tinggal di sebuah rumah
ke kampus
2. Kedisiplinan kedisiplinanan adalah 1. Disiplin, jika Ordinal
perilaku seseorang yang terlambat <2 kali
sesuai dengan tata tertib 2. Tidak disiplin, jika
atau aturan yang berlaku terlambat >2 kali
baik yang muncul dari
kesadaran diri
kegiatannya maupun
karena adanya sanksi atau
hukuman.
Sumber : Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel di atas, untuk mempermudah pengukuran tiap variabel indikator
menggunakan pilihan alternatif jawaban dengan pemberian skor atau nilai. Pengukuran skor
pada penelitian ini menggunakan skala kategori (category scale), yaitu untuk menghasilkan
data berskala nominal dan ordinal. Skala kategori pada penelitiaan ini digunakan untuk
mengukur jarak tempat tinggal dan tingkat kedisiplinan mahasiswa. Pilihan para responden
yaitu respon tunggal, artinya responden hanya dapat memilih satu dari beberapa alternatif
jawaban yang sudah disediakan dalam kuesioner. Guna mempermudah pengolahan
pengukuran data, pertanyaan pada kuesioner memiliki 2 alternatif jawaban yaitu, a dan b
dengan pemberian skala skor 1-2.
I. Hubungan antara Variabel
Variabel Bebas Variabel Terikat

Jarak tempat tinggal Kedisiplinan mahasiswa

Gambar 2 Hubungan antara Variabel


Keterangan :
: Variabel yang diteliti

J. Metode Pengolahan dan Analisis Data


G. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
Software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 16 yang meliputi :
1. Pengeditan Data (Editing)
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul. Pengeditan
dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) tidak memenuhi syarat atau tidak
sesuai dengan kebutuhan. Pengeditan data dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau
menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah. Kekurangan dapat dilengkapi
dengan mengulangi pengumpulan data atau dengan cara penyisipan (interpolasi) data.
Kesalahan data dapat dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk
dianalisis.
2. Memasukkan Data (Input Data)
Merupakan tahap memasukkan data yang telah di edit ke dalam software Statistical
Product and Service Solutions (SPPS) untuk selanjutnya dilakukan pengolahan data.
3. Pengolahan (Processing)
Setelah data dimasukkan ke dalam software SPSS 16.0 kemudian dilakukan proses
pengolahan dengan menggunakan uji korelasi ganda yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan jarak tempat tinggal terhadap tingkat kedisiplinan mahasiswa
4. Hasil (Output)
Merupakan hasil yang diperoleh dari proses pengolahan data dari software SPSS 16.0,
untuk selanjutnya diinterpretasikan.

H. Teknik Analisis Data


Analisis data menurut Hasan (2006) adalah memperkirakan atau dengan menentukan
besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya, serta
memperkirakan atau meramalkan kejadian lainnya. Kejadian dapat dinyatakan sebagai
perubahan nilai variabel. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
diperoleh baik melalui hasil kuesioner dan bantuan wawancara.
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis korelasi ganda. Digunakannya analisis korelasi ganda untuk mengetahui
hubungan antara satu variabel dan dua variabel lainnya secara simultan. Korelasi ganda
merupakan hubungan secara bersama-sama antara dua variabel atau lebih variabel dengan
variabel lain (Silalahi, 2012). Untuk menganalisis korelasi ganda pada penelitian ini
menggunakan bantuan program olah data statistik SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 16,0.

Formula umum untuk korelasi ganda (Silalahi, 2012):

Ket:
Rx1x2y = koifisien korelasi berganda antara X1,X2 dan Y
rx1y = koifisien korelasi antara X1 dan Y
rx2y = koifisien korelasi antara X2 dan Y
r x1x2 = koifisien korelasi berganda
X1 = Variabel Bebas X1
X2 = Variabel bebas X2
Y = Variabel dependent

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB III Hiegee
    BAB III Hiegee
    Dokumen3 halaman
    BAB III Hiegee
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • USG Paper
    USG Paper
    Dokumen15 halaman
    USG Paper
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Presentation 6
    Presentation 6
    Dokumen7 halaman
    Presentation 6
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Biosec
    Biosec
    Dokumen16 halaman
    Biosec
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • USG Paper
    USG Paper
    Dokumen15 halaman
    USG Paper
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Universitas Nusa Cendana
    Universitas Nusa Cendana
    Dokumen2 halaman
    Universitas Nusa Cendana
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Dan Cover
    Daftar Pustaka Dan Cover
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka Dan Cover
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Analisis Usaha
    Analisis Usaha
    Dokumen3 halaman
    Analisis Usaha
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • BAB III Hiegee
    BAB III Hiegee
    Dokumen3 halaman
    BAB III Hiegee
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Dan Cover
    Daftar Pustaka Dan Cover
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka Dan Cover
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • KOLIBASILOSIS
    KOLIBASILOSIS
    Dokumen6 halaman
    KOLIBASILOSIS
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • KOLIBASILOSIS
    KOLIBASILOSIS
    Dokumen6 halaman
    KOLIBASILOSIS
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Analisis Usaha
    Analisis Usaha
    Dokumen3 halaman
    Analisis Usaha
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner Kesehatan Masyarakat Veteriner Video Ulasan
    Kuisioner Kesehatan Masyarakat Veteriner Video Ulasan
    Dokumen1 halaman
    Kuisioner Kesehatan Masyarakat Veteriner Video Ulasan
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen27 halaman
    Bab 1
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Rabies
    Rabies
    Dokumen17 halaman
    Rabies
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Clostridium Parvum
    Clostridium Parvum
    Dokumen5 halaman
    Clostridium Parvum
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Budaya Pemotongan Hewan di NTT
    Budaya Pemotongan Hewan di NTT
    Dokumen14 halaman
    Budaya Pemotongan Hewan di NTT
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • NEKROPSI ANJING
    NEKROPSI ANJING
    Dokumen12 halaman
    NEKROPSI ANJING
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Tujuan
    Tujuan
    Dokumen7 halaman
    Tujuan
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • KUISIONER
    KUISIONER
    Dokumen1 halaman
    KUISIONER
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • KUISIONER
    KUISIONER
    Dokumen1 halaman
    KUISIONER
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen11 halaman
    Presentation 1
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen18 halaman
    Makalah
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen10 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Angela Novita
    Belum ada peringkat
  • BAB III Hiegee
    BAB III Hiegee
    Dokumen3 halaman
    BAB III Hiegee
    Angela Novita
    Belum ada peringkat