ANGELA NOVITA DAKI 1509010018

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
APA ITU RABIES?
 Rabies/ anjing gila, lyssa, tollwut, rage dan
hydrophobia
 Zoonosis
 Bersifat Neurotropik dan Neuroinvasif
 Ensefalitis, Paralisa, Kematian pada hewan &
Manusia
 Hewan berdarah panas : anjing, kucing, kera,
manusia, dsb
Rabies : Family Rhabdoviridae, genus Lyssavirus
5 Protein : G, M, Nukleokapsid, L, N
Virus mati : Sinar Uv, HgCl2, Asam/basa, Kloroform
sabun
Virus tahan panas
Virus dalam air liur : 24 jam
Rabies 4000 tahun
 Amerika Utara : Raccoon, serigala – Reservoar sementara
 Eropa : Serigala & Kelelawar- Reservoar utama
Negara berkembang : Anjing & Kelelawar
 Negara Tropis Berkembang : Asia, Afrika dan Amerika Latin
 Indonesia : Kuda 1884, Bekasi.
 9 Provinsi Bebas : DKI Jakarta, Jateng, Jatim, DIY, Papua, Papua Barat,
Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Nusa Tengggara Barat (Soegiarto 2010)
NTT : Flores, Alor
PENULARAN
RABIES

 Langsung : Gigitan, goresan, jilatan

 Transplantasi kornea, pankreas, hati, ginjal dan paru-paru
(Bronet, 2007)
 Aerosol seperti terjadi di laboratorium ataupun di gua
kelelawar (Winkler 1967)
 Susu yang belum dipasteurisasi yang berasal dari sapi
yang diduga rabies (CDC 1999).
 Korda
Replikasi serabut
Virus masuk Sistem Saraf Spinalis/ganglion
otot
akar dorsal

Neuron SSP
Sistem Saraf
Neuron, dendrit Sel- sel tubuh Badan Inklusi
Pusat
Intrasitoplasmik
 Sangat bervariasi
 Anjing : 2 minggu, 10 hari-8 minggu
 Manusia : 30-60 hari
 Faktor yg mempengaruhi ;
 Dosis virus
 Jarak virus masuk dg SSP
 Keparahan luka
 Fase Prodromal : Fase awal, 1-3 hari
 Fase Furious/eksitasi : Lanjutan fase prodormal , 3-7 hari
 Fase Paralisa : Fase Terakhir
 Kucing : Ataxia, kelemahan kaki belakang, paralisa
 Kuda : Kolik, paralisa laring
 Ruminansia : Depresi, berhenti regurgitasi mengasingkan diri

 Tahap Prodromal : SSP- Gelisah, Demam, sakit kepala

 Tahan Sensoris : Nyeri, Rasa panas, kesemutan
 Tahan Eksitasi : Ketakutan berlebihasn, Photophoboa, hidrophobia, aerophobia
 Tahap Paralisis :
Patologi Anatomi
Diagnosa
 Tradisional : P Lab : Otak Hewan
 WHO (1992) Antigen, Virus, Antigen: FAT, RREID, Neuroblastoma, PCR
 Antibodi : MNT, RFFIT, ELISA
 Direktorat Kesehatan Hewan : Pewarnaan Seller’s, FAT, MIT
 Imunohistokimia
Histopatologi
VNT
PHA
FIMT
 Gold Standard (OIE)
 Sensitifitas dFAT : 97-99 %.
 Prinsip Kerja : Jar. Otak diwarnai
 Positif : hijau fluorescence
 Melihat Badan Negri
 Uji Standar
 Sederhana & Ekonomis
 Prinsip Kerja : Preparat diwarnai– ada/tidak negri body
 Badan Inklusi : Merah magenta dg inner granule
berwarna biru atau violet
 OIE: Spesimen segar
 Uji biologis Mencit
 Dilakukan : Sellers -, dFAT-
 Prinsip kerja: Suspensi virus rabies mencit
 Preparat sentuh otak
 Pengamatan tanpa mik. Fluorescent
 Alternatif diagnosis Rabies
 Positif : Negri bodies
 Badan Inklusi : Merah/ coklat
 Sitoplasmsa: Biru muda
Inti sel : Biru tua
 Sensitifitas dan spesifisitas tinggi-antemortem
 Mudah dilakukan, cepat dibanding FAT & MIT
 Spesimen : Saliva, cairan otak, urin, rambut
 Targen amplifikasi : Gen N dan G
 Ikatan antigen-antibodi spesifik
 Prinsip = FAT
 Sampel positif dan negatif
 Sampel otak : cerebrum, cerebellum dan bagian hippocampus
 Badan negri
ADA PERTANYAAN?