Anda di halaman 1dari 15

ATLETIK

Meitha Khairul Ummah


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cabang Atletik adalah ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga , dimana gerakan
gerakan yang ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan lempar sebagian besar ada pada
olharga lainnya,sehingga tak heran pemerintah menetapkan cabang olhraga atletik sebagai
pembhasan di dalam mata pelajaran di bidang study study sekolah dari sekolah dasar sampai
sekolah menengah atas.

Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah lari,
lempar, lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek adalah 100, 200, 400 m, sedangkan jarak
menengah yang dilombakan adalah 800 m dan 1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000,
10000 m, dan marathon (42,195 km).

Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak
peluru, dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.
Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari menggunakan start melayang. Yang bukan
merupakan faktor penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar lintasan lempar
lembing adalah 4 meter.

Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini di harapkan siswa-siswi tidak hanya
mengikuti pola hidup sehat tetapi bias mengembangkan minat dan potensi diri di dalam atletik
itu sendiri

A. Rumusal Masalah
A. Apa Pengertian Atletik?
B. Apa saja Cabang Cabang Atletik ?
C. Bagai mana Penjelasan Cabang Atletik?
D. Bagaimana Sejarah Atletik?
B. Tujuan

A. Mengetahui Pengertian Atletik


B. Memahami Cabang Cabang Atletik
C. Mengetahui penjelasan cabang Atletik
D. Mengetahui Sejarah Atletik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Atletik

Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain,
Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-
hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah
gerakan alami.
Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari semua cabang
olahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-unsur gerakan pada Atletik.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan
cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi
untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

B. Macam-Macam Cabang Atletik


 Lari
 Lompat, Loncat
 Lempar,dan
 Tolak.

C. Penjelasan Cabang Atletik

1. LARI
Macam-macam lari :
 Jarak pendek
 Jarak Menengah
 jarak Jauh.
 Halang Rintang
 Estafet
a. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus
ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan.

Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang
membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang
harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus
dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint),
gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4
x 100 m.

b. Lari Jarak Menengah


Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari
jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball,
ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan
cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
 badan harus selalu rilaks atau santai.
 Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
 Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
 Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah
harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak
pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang
baik.
Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan
ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis
finis.

c. Lari Jarak Jauh


Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m,
sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis,
secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan
kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut
diangkat dan langkah juga makin kecil.

d. Lari Halang Rintang


Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-
rintangan.

Rintangan itu ada dua macam;


 Rintangan Gawang
 Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki
daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam melewati
rintangan-rintangan tersebut.

Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :


1. Seperti lari gawang biasa,
2. Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.

1. Cara Lari Gawang Biasa


Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang memiliki
kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat
melangkahi rintangan gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat
menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar dapat
bertumpu dengan kaki manapun.
2. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut :

a. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas
atas depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
b. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya,
kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit
condong ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
c. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki
tumpu melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun
mendarat.
d. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit
mungkin masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam
keadaan sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.

e. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil
berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x
400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian
dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan
dari setiap pelari.

2. LOMPAT

Macam-macam lopat :
a. Lompat tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di
kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari
kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddledimana
ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di
mistar telengkup.
b. Lompat galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik yang
menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas sebuah bar.
Tiang jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan Celt. Sudah
penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak 2000.

c. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg
sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan
45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar
2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter

Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed),
Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada
awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik
harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya
Menggantung, Gaya jalan di udara.

d. Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan dua kaki,arah geraknya
kedepan,
Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan loncat biasanya
membutuhkan kaki tunggal loncat, double-kaki berlari, atau beberapa variasi dari dua. Fokus
latihan loncat biasanya untuk menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan bekerja pada
akurasi teknis, fluiditas, dan melompat daya tahan dan kekuatan.Secara teknis, loncat adalah
bagian dari pliometrik, sebagai bentuk latihan berjalan seperti lutut tinggi dan kicks butt.
Contoh : Loncar jauh

3. LEMPAR

Macam-macam Lempar
a) Lempar Lembing
b) Lempar Cakram

a) Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70
m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.

Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
 Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
 Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr

Cara memegang lembing


 Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
 Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
 Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing diluruskan

Hak melempar
a. Mempunyai hak melempar 3 kali
b. Melempar harus dengan 1 tangan

Diskualifikasi
a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
b. 2 menit dipanggil belum melempar
c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah
b) Lempar Cakram

Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.Cakram yang dilempar
berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar
cakram diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram
ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke
belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada
dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30
derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram
diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan
 Diawali dgn sikap tegap
 langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
 lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus
dan berada dibawah ketinggian bahu
 langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul dan
dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki
belakang ke depan

Cara memegang cakram

Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan
tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan
ke belakang di samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram
direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas
Gerakan lempar cakram

Ada 3 tahap dalam melempar cakram


1. Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan
kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan
secara berulang2.saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di belakang,
putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) -
lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah
sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan untuk
menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan

4. TOLAK
1. Tolak Peluru

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi
yang berat sejauh mungkin . Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai
lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk
oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter.

Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan
maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki.
karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.
a. Teknik-teknik Tolak peluru

Cara memegang
Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk,
jari tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari
berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping. Peluru
harus tetap berada di posisi di bawah rahang.

Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari
tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti
terus di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan
tertujuh dibawah peluru atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap
ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul.Berat
peluru:
 Untuk senior putra = 7.257 kg
 Untuk senior putri = 4 kg
 Untuk yunior putra = 5 kg
 Untuk yunior putri = 3 kg

D. SEJARAH ATLETIK
1. Perkembangan dan Kemajuan Atletik di Indonesia

Perkembangan atletik di Indonesia diperkenalkan oleh bangsa Belanda, pada tanggal 12


Juli 1917 dengan didirikannya perkumpulan atletik, dan diberi nama NIAU (Nederland Indische
Atletiek Unie). Pengurus dan atlit-atlitnya sebahagian besar terdiri dari pemuda-
pemudi bangsa Belanda atau Indo-Belanda. Atlit-atlit pribumi yang bermunculan pada saat itu
antara lain Muhammad Noerbambang pelari 100 meter, yang pernah mencapai waktu 10,8 detik
dan Harun Al-Rasyid atlit lompat tinggi dengan prestasi lompatan mencapai 1,80 meter dan
juga menjuarai nomor lompat jauh dengan prestasi lompatan mendekati 7,00 meter (PB PASI,
1988 : 5). Pada tanggal 3 September 1950 didirikan organisasi atletik yang diberi nama dengan
PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di kota Semarang. Tujuan didirikannya PASI ini
adalah untuk mengembangkan olahraga atletik agar seluruh masyarakat Indonesia
dapat merasakan dan menikmati serta menyumbangkan pemikiran yang konstuktif untuk
pembinaan cabang olahraga tersebut.
Sebelum pembentukan PASI, pada bulan Januari 1946 di kota Solo diselenggarakan
kongres yang bertujuan untuk menghidupkan kembali keolahragaan
di Indonesia. Hasil kongres tersebut terbentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia, yang
kemudian disingkat PORI. Tugas pertama PORI
adalah menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON). PON yang
pertama diselenggarakan di kota Solo pada tanggal 12 September 1948, yang
dibuka langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia I (Ir. Soekarno) dan
juga dihadiri oleh Wakil Presiden beserta para Menteri Kabinetnya.

Cabang olahraga atletik merupakan dasar-dasar setiap cabang olahraga lain. Hal ini
terlihat dari gerakan-gerakan yang terdapat dalam nomor-nomor atletik. Berdasarkan asumsi
tersebut maka cabang olahraga atletik dapat dipandang sebagai Ibu semua cabang olahraga atau
lebih dikenal dengan istilah "Mother of Sport". Sehubungan dengan asumsi yang telah
dikemukakan, Jonath dkk (1987 : 1) menjelaskan sebagai berikut : Atletik yang
sedang berkembang sekarang merupakan inti dari pesta Olympiade dan merupakan cabang
olahraga yang menjadi dasar bagi kebanyakan cabang olahraga lain.
Latihan atletik juga merupakan sarana yang baik untuk meningkatkan
kemampuan fisik dalam mencapai prestasi yang optimal. Dengan latihan
atletik dapat mengembangkan dan meningkatkan sistem jantung-paru, peredaran darah, dan
sistem saraf maupun komponen-komponen yang menjadi dasar untuk fisik seperti kekuatan,
daya tahan, kecepatan, stamina, daya ledak otot, dan koordinasi. Merujuk pada penjelasan di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan-latihan cabang olahraga atletik selain mencapai
prestasi yang tinggi, juga dapat meningkatkan sistem metabolisme tubuh, sistem pernafasan
dan sistem pensarafan.

Atletik merupakan aktivitas jasmani yang kompetitif atau dapat diadu, dan
meliputi beberapa nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar
manusia seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar. Pada awal mula bentuk atletik
yang mulai terorganisir/teratur umumnya diakui telah terjadi sejak
zaman Yunani Kuno dan dikenal dalam Olimpiade Purba. Selain membantu
memelihara keadaan kesegaran jasmani dan
mempertajam prestasi pribadi individu, atletik juga memberikan lahan riset tentang gerak
tubuh manusia, yang memiliki keuntungan sebagai sarana yang tepat dalam proses pengukuran
khususnya waktu dan jarak (PASI, 1993 :1).

Sebagai olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya, atletik merupakan cabang
olahraga yang paling tua yaitu olahraga yang terlahir bersamaan dengan adanya manusia di
muka bumi ini. Dalam hal ini Arma (1985 : 39) menjelaskan :Atletik yang meliputi jalan, lari,
lompat dan lempar boleh dikatakan sebagai cabang olahraga paling tua, karena umur atletik
sama tuanya dengan mulai adanya manusia di permukaan bumi ini. Jalan, lari, lompat dan
lempar adalah bentuk-bentuk gerakan yang paling asli dan paling wajar dari manusia,
dalam mempertahankan proses kehidupan sehari-hari.

Atletik yang berisikan gerak-gerak dasar (alamiah) tersebut disamping merupakan


salah satu cabang olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya dan disebut juga sebagai
induk dari semua cabang olahraga (mother of sport), juga unsur gerak atletik tersebut adalah
unsur gerak yang sangat penting dan tidak ternilai harganya bagi proses kehidupan manusia
pada zaman purba maupun pada zaman modern ini. Unsur gerak tersebut digunakan oleh
manusia purba sebagai upaya mempertahankan diri dari lingkungan alam yang kurang
bersahabat pada waktu itu. Manusia purba melakukan gerak lari, lompat dan
lempar hanya untuk menghindari serangan bahaya binatang buas dan untuk
mendapatkan binatang buruan demi kelangsungan hidupnya.
Sedangkan pada manusia zaman modern ini gerak-
gerak atletik selain dipergunakan untuk proses-proses kelangsungan hidupnya, juga sudah
dipergunakan untuk proses pencapaian prestasi olahraga atletik. Prestasi yang diperoleh juga
akan mendapatkan suatu prestise bagi dirinya maupun bagi negara naungannya. Disamping itu
juga akan diperoleh keuntungan-keuntungan moril maupun material lainnya.

2. Sejarah Atletik Di Dunia

Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau
perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah
raga pada Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan
Lari,Lompat,Jalan dan Lempar. Olah raga Atletik mula-mula di Populerkan oleh bangsa
Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah
Iccus dan Herodicus.

Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa
Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat
dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari
segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman
Primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup.
Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan
kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga
untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah
atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris
Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam
bahasa Jerman Athletik. Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah
lengkap jika tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya
sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini.
Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi
mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan
zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil
hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai