PENDAHULUAN
Pada saat memasuki tahun 2010, ekonomi dunia sedang mengalami dua
kejadian penting, yaitu: pertama, krisis ekonomi kapitalisme global yang sangat
mendalam dan struktural, dan kedua, pergeseran kekuatan ekonomi dunia dari
utara (AS dan eropa) ke Asia timur (Tiongkok) dan Amerika Latin. Sementara
kapitalis global, turut merasakan pukulan berat dari keberlanjutan krisis ini.
25% dari potensi produktifnya, antara lain, industri baja, sepatu dan tekstil.Salah
terutama di pasar dunia, yang sekarang ini memang sedang dilanda krisis over-
opini audit going concern. Fenomena tersebut yang diangkat penulis untuk
kelangsungan hidupnya dalam periode waktu yang wajar. Pada saat auditor
perusahaan yang go public menerima opini audit going concern dari auditor, yaitu
Kesalahan dalam memberikan opini audit akan berakibat fatal bagi para pemakai
tersebut sudah tentu akan mengambil tindakan/ kebijakan yang salah pula. Hal
ini berarti, menuntut auditor agar lebih mewaspadai hal-hal potensial yang dapat
batas waktu tertentu yaitu satu tahun sejak tanggal penebitan laporan auditor
terdapat beberapa perusahaan yang menerima opini audit going concern selama
tahun pengamatan atau selama 4 tahun berturut-turut. Salah satu perusahaan yang
menerima opini audit going concern selama 4 tahun berturut-turut yaitu PT. Apac
Citra Centertex Tbk yang merupakan salah satu perusahaan dibidang manufaktur.
Berikut disajikan pendapat auditor terhadap perusahaan tersebut dari tahun 2010-
2013.
`
Universitas Sumatera Utara
3
Contoh lain perusahaan yang menerima opini audit going concern namun
disajikan dalam bentuk pendapat tidak wajar (adverse opinion) yaitu MLJ
`
Universitas Sumatera Utara
4
Selain itu ada beberapa perusahaan yang menerima opini audit going
concern pada tahun 2010 salah satunya yaitu PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk.
Perusahaan lain yang mendapatkan opini audit going concern yaitu PT.
Energi Mega Persada Tbk pada tahun 2012. Berikut disajikan paragraf yang
`
Universitas Sumatera Utara
5
kreditur akan menyulitkan perusahaan dalam hal tambahan biaya guna oprasional
terjadi.
Fenomena lain dapat juga berasal dari variabel independen, yaitu variabel
penerimaan opini audit going concern. Namun dalam penelitian Arma (2013)
audit going concern, hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
menunjukkan bahwa apabila suatu perusahaan telah menerima opini audit going
`
Universitas Sumatera Utara
6
audit going concern , sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santosa dan
penerimaan opini audit going concern, karena berdasarkan penelitian Santosa dan
Wedari (2007) bahwa perusahaan yang mengalami pertumbuhan laba yang negatif
dalam penelitian ini. Peneliti ingin melihat apakah hasil penelitian tersebut masih
yaitu opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan
dalam melaksanakan proses audit, auditor dituntut tidak hanya melihat sebatas
pada hal-hal yang ditampakkan dalam laporan keuangan, tetapi juga harus melihat
hal-hal lain seperti : masalah eksistensi dan kontinuitas entitas, sebab seluruh
`
Universitas Sumatera Utara
7
aktivitas atau transaksi yang telah terjadi dan yang akan terjadi secara implisit
yang mudah bagi auditor. Auditor dihadapkan kepada dua pilihan, apabila auditor
mengeluarkan opini going concern maka perusahaan yang bermasalah akan lebih
concern) untuk suatu periode tertentu, misalnya kekurangan modal kerja, kerugian
operasi yang berkelanjutan, arus kas negatif, masalah hukum, pemogokan tenaga
kerja dan gangguan aktivitas operasi lainnya agar opini yang diberikan oleh
auditor berkualitas.
antara moral dan etika dalam memberikan opini audit going concern. Going
concern (kelangsungan hidup) adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan
merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu
`
Universitas Sumatera Utara
8
Inti going concern terdapat pada balance sheet perusahan yang harus
dilema antara moral dan etika dalam memberikan opini going concern.
bahwa apabila auditor memberikan opini audit going concern, maka perusahaan
akan menjadi lebih cepat bangkrut karena banyak investor yang membatalkan
investasinya atau kreditor yang menarik dananya (Venuti, 2007 dalam penelitian
Januarti 2009:2).
hasil bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going
concern.
Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga
auditor dapat memberikan simpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan
`
Universitas Sumatera Utara
9
menerbitkan opini audit going concern, semakin besar kemungkinan auditor untuk
menerbitkan kembali opini audit going concern pada tahun berikutnya jika
sebelumnya.
oleh Santosa dan Wedari (2007) dengan hasil penelitian bahwa opini audit tahun
going concern.
going concern akan lebih kecil. Sebaliknya apabila perusahaan tersebut memiliki
pertumbuhan laba yang negatif atau bahkan mengalami kebangkrutan maka akan
`
Universitas Sumatera Utara
10
yang direplikasi oleh peneliti adalah variabel independen yaitu opini audit tahun
diteliti, serta variabel dependen yaitu penerimaan opini audit going concern.
variabel independen, cara perhitungan variabel independen dan tahun yang diteliti.
Dari uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk meneliti dengan judul
Berdasarkan atas latar belakang dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan
sebagai berikut:
2013 ?
`
Universitas Sumatera Utara
11
periode 2010-2013 ?
2010-2013?
`
Universitas Sumatera Utara
12
2010-2013
`
Universitas Sumatera Utara
13
3. Bagi investor maupun calon investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat
para investor dan calon investor dapat mengambil keputusan yang tepat
concern.
perusahaan
`
Universitas Sumatera Utara