Anda di halaman 1dari 10

Prolog : Nanda Putri Pratama

SP 1
Perawat : Irmayanti Agustini
Pasien : Maya Risti Ismayani
SP 2
Perawat : Yanti Nurlia
Pasien : Waode Syamsiar
SP 3
Perawat : Maya Risti Ismayani
Pasien : Irmayanti Agustini
SP 4
Perawat : Waode Syamsiar
Pasien : Yanti Nurlia

Prolog : Disuatu desa hiduplah Ibu Ranti di sebuah rumah yang sederhana
bersama suami dan anaknya. Beliau bekerja di sebuah took swalayan,
sejak kecil ia bercita-cita ingin menjadi seorang tokoh masyarakat. Pada
musim pemilu 2019, ia berencana mencalonkan diri menjadi seorang
calon anggota legislative namun tidak disetujui oleh keluarganya.
Di tempat kerjanya, Ibu Ranti dikenalkan kepada seseorang yang
dianggap bisa membantu menggapai mimpinya. Salah satu syarat yang
harus dipenuhnya adalah menyiapkan uang sebesar 450 juta rupiah.
Sekuat tenaga Ibu Ranti berusaha memenuhi segala persyaratan yang
diminta. Singkat cerita, semua persyaratan sudah terpenuhi. Sejak saat itu,
Ibu Ranti mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang caleg, mulai dari
pasang poster, menyebarkan pamphlet, kunjungan ke daerah-daerah dan
orasi kepada masyarakat.
Keluarganya mulai tidak suka dan kecewa dengan keputusan Ibu
Ranti yang terlalu ambisius. Karena kesibukannya melakukan kampanye,
Ibu Ranti jadi jarang ada dirumah serta uang tabungan mereka perlahan
habis semua. Padahal uang tabungan tersebut rencananya untuk biaya
anak-anaknya sekolah.
Waktu terus berjalan, pesta pemilu pun sudah usai. Hasil pemilu
diumumkan, Ibu Ranti dinyatakan gagal dalam pemilu. Melihat hasil
tersebut Ibu Ranti menjadi stress dan frustasi berat. Keluarganya yang
menjadi prihatin dan cemas melihat perubahan yang terjadi pada Ibu
Ranti. Setiap hari aktivitasnya hanya berdiam diri didalam kamar. Bila
ditanya cenderung menjawab dengan nada tinggi dan marah-marah dan
sudah berlangsung kurang lebih selama 3 minggu.
Belakangan ini semakin parah, Ibu ranti sering berbicara sendiri. Ia
mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anggota DPR. Ketika
bercakap-cakap dengan keluarga Ibu Ranti selalu menceritakan
pekerjaannya sebagai anggota DPR. Akhirnya Ibu Ranti dibawa ke
Rumah Sakit Jiwa oleh keluarganya. Selama di rumah sakit, Ibu Ranti
mendapatkan perawatan yang komprehensif oleh para perawat.
SP 1
Ibu Ranti : (Bicara Sendiri sambil melihat TV: “orang-orang ini ko banyak omong
sekali sih! Pangkat mereka kan dibawah saya. Wong deso!”)
Perawat : selamat pagi, bu!
Ibu Ranti : Pagi
Perawat : Perkenalkan saya perawat Indah, Nama ibu siapa?
Ibu Ranti : Nama saya Ranti, masa tidak kenal. Tidak sopan sampeyan! Saya ini
anggota DPR terpilih saat pemilu kemarin. Masa mbaknya ga tau, apa
tidak punya TV dirumah?
Perawat : Oh… maaf bu, mungkin saya lupa. Bagaimana perasaan ibu saat ini? Dan
bagaimana tidurnya semalam?
Ibu Ranti : ya biasa saja lah, saya ini kan anggota DPR tapi ini keluarga saya
menempatkan saya disini. Saya ini kan orang sibuk, harusnya tidur di
tempat yang nyaman di kasur yang empuk biar bisa istirahat lah ini kok
malah ditempat seperti ini!
Perawat : oh seperti itu ya bu, ibu hari ini saya ingin berbincang-bincang dengan ibu
mengenai lingkungan sekitar dan mendiskusikan beberapa hal tujuannya
agar lebih akrab saja bu. Bagaimana, ibu bersedia?
Ibu Ranti : ya saya sih oke oke aja, tapi jangan terlalu lama ya saya ditunggu untuk
rapat paripurna DPR siang ini.
Perawat : baik bu, bagaimana kalau 20 menit saja? Tempatnya disini saja ya bu
Ibu Ranti : boleh-boleh, silahkan
Perawat : nah, ibu… peran saya disini adalah membantu ibu mengatasi
permasalahan yang ibu alami. Ibu bisa ceritakan apa saja yang ibu
rasakan, saya akan merahasiakannya ibu tidak perlu hawatir. Saya tidak
akan menceritakan kepada siapapun kecuali demi kesembuhan dan
keperluan pengobatan ib.
Ibu Ranti : pengobatan? Memangnya saya sakit apa? Ah sudahlah saya ga ambil
pusing!
Perawat : nanti ibu akan mengerti. Nah bu, tadi saya sudah menyebutkan nama
saya. Bisa ibu ulangi siapa nama saya?
Ibu Ranti : Perawat Indah
Perawat : Alhamdulillah, bagus sekali ibu masih mengingat nama saya. Alamat
rumah ibu dimana?
Ibu Ranti : saya tinggal di Jakarta pusat, dikomplek perumahan damai permai
Perawat : oooh begitu. Tanggal lahir ibu kapan?
Ibu Ranti : 13 Agustus 1986
Perawat : jadi usia ibu berapa ya sekarang?
Ibu Ranti : 33 tahun
Perawat : waaah bagus ibu bisa mengingat dengan baik. Semoga setelah ini saya
bisa lebih mengenal ibu. Begitu pula sebaliknya sehingga ibu bisa
nyaman bercerita dengan saya. Coba sekarang ibu ceritakan pada saya apa
yang ibu alami
Ibu Ranti : jadi gini loh yang bikin saya bingung itu. Saya itu kemarin terpilih
menjadi anggota DPR RI, keluarga saya harusnya bangga dong. Tapi
kenapa mereka malah membuang saya ke tempat ini. Saya ini kan orang
sibuk, nanti siang saja saya harus rapat paripurna DPR. Kalau saya
berangkat dari sini kan jauh bisa-bisa saya terlambat nanti
Perawat : ibu tahu sekarang ibu ada dimana?
Ibu Ranti : kos-kosan ya? Saya curiga rumah mewah yang saya beli kemarin mereka
jual untuk foya-foya dan saya mereka buang kesini
Perawat : ini bukan kos-kosan ibu, coba ibu pikirkan memangnya di tempat kos ada
perawatnya?
Ibu Ranti : lah terus saya ada dimana? Itu tuh mereka (menunjuk pasien lainnya)
bawahan-bawahan saya di kantor. Pasti mereka bersekonkol dengan
keluarga saya untuk menggulingkan saya dari jabatan
Perawat : kalo boleh saya jelaskan, ini buka tempat kos-kosan bu. Ini Rumah Sakit
Jiwa, dan orang-orang itu bukan bawahan ibu. Mereka adalah pasien yang
dirawat disini.
Ibu Ranti : Rumah Sakit Jiwa? Ah masa sih! Bercanda nih si neng nya
Perawat : tidak ibu. Keluarga ibu begitu sayang sama ibu jadi ibu dibawa kesini.
Mereka tidak mau kondisi ibu mejadi lebih parah lagi. Nanti ibu akan
faham. Keluarga ibu mengatakan bahwa ibu tidak lolos dalam pemilu
kemarin, ibu jadi sering melamun dan berbicara sendiri lalu mengatakan
bahwa ibu adalah seorang anggota DPR.
Ibu Ranti : bohong mereka itu, saya ini beneran anggota DPR mereka hanya sirik
saja dengan saya
Perawat : baiklah kalau ibu masih beranggapan seperti itu, saya akan bantu ibu
menerima realita secara perlahan
Ibu Ranti : Terserah kamu saja lah
Perawat : bu, pagi ini sudah mandi? Pakai sabun tidak?
Ibu Ranti : ya sudah dong, malu nanti kalau tiba-tiba ada tamu
Perawat : waaah bagus sekali bu. Kalau menggosok gigi sudah bu?
Ibu Ranti : hmmm… sudah
Perawat : ibu sudah menggosok gigi, tapi gigi ibu masih terlihat kotor bu nanti kita
bersihkan lagi ya. Ibu buang air besar berapa kali sehari? Buang air
kecilnya ada keluhan tidak?
Ibu Ranti : 2 kali sehari, tidak ada keluhan tuh
Perawat : baiklah kalau begitu. Boleh saya lihat kukunya? (melihat kuku) kukunya
sudah panjang dan terlihat kotor ya bu. Terakhir kapan ibu merawat kuku
ibu?
Ibu Ranti : 2 minggu yang lalu kalau tidak salah
Perawat : waah sudah lama sekali yang bu. Bagaimana kalu kita membuat jadwal
harian agar ibu bisa merawat diri ibu secara rutin? Mandi 2 kali sehari,
menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, keramas 2 hari sekali
dan memotong kuku satu minggu sekali. Agar ibu terlihat lebih cantik dan
segar, selain itu merawat diri juga bisa menghindarkan ibu dari berbagai
penyakit dan menjaga tubuhibu tetap bersih.
Ibu Ranti : boleh sekali
Perawat : saya senang ibu bisa bekerja sama dengan baik. Nah sekarang coba ibu
sebutkan kembali apa yang kita sepakati tadi!
Ibu Ranti : buat jadwal untuk merawat diri. Mandi 2 kali sehari, menggosok gigi
setelah sarapan pagi dan sebelum tidur, keramas 2 hari sekali dan
memotong kuku satu minggu sekali.
Perawat : Alhamdulillah ibu masih ingat ternyata, semoga bisa dilaksanakan ya bu.
Saya rasa ibu sudah mulai terbuka dan nyaman dengan kehadiran saya.
Sekarang bagaimana perasaan ibu setelah bercerita dengan saya?
Ibu Ranti : saya senang, kamu baik dengan saya. Tidak seperti mereka
Perawat : syukurlah kalau ibu merasa senang, saya berharap ibu bisa lebih terbuka
mengungkapkan perasaan ibu kepada saya dengan harapan agar masalah
ibu dapat teratasi. Pertemuan hari ini saya rasa cukup bu. Bagaimana
kalau besok kita berbincang-bincang lagi?
Ibu Ranti : boleh, jam berapa?
Perawat : bagaimana kalau jam 9 pagi bu? Setelah ibu sarapan. Tempatnya disini
saja lagi bu, bagaimana?
Ibu Ranti : baiklah
Perawat : baik kalau begitu, selamat istirahat bu.
SP 2
Perawat : selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya?
Ibu Ranti : pagi, hey sini neng duduk disini
Perawat : ibu terlihat ceria sekali hari ini. Bagaimana tidurnya semalam bu?
Ibu Ranti : saya tidak bisa tidur. Disini berisik sekali
Perawat : baik nanti saya sampaikan sama yang lainnya supaya lebih tenang ya bu.
Ibu masih ingat pr yang kita sepakati kemarin?
Ibu Ranti : pr? Oh yang harian itu ya? Sudah saya lakukan neng, ini catatannya
Perawat : wah bagus sekali ibu. Hari ini mau ngobrol berapa lama bu? Bagai mana
kalau 15 menit?
Ibu Ranti : boleh
Perawat : hari ini kita berbincang mengenai kemampuan yang ibu miliki? Ibu
bersedia?
Ibu Ranti : bersedia
Perawat : nah sekarang coba kita tulis ya, kemampuan apa saja yang ibu miliki.
Coba ibu sebutkan apa saja!
Ibu Ranti : saya bisa masak, menari, melukis, saya juga terbiasa berbicara didepan
orang banyak. Apa lagi ya? Itu saja sepertinya
Perawat : waah, banyak sekali ya kemampuan yang ibu miliki. Sekarang kita pilih,
2 kegiatan yang akan kita lakukan disini. Coba ibu mau yang mana?
Ibu Ranti : hmmm… saya lebih suka menari dan berbicara didepan umum
Perawat : baik kalau begitu kebetulan besok ada jadwal senam pagi. Bagaimana
kalau besok ibu yang memimpin senam pagi?
Ibu Ranti : boleh boleh, saya senang sekali. Sudah lama saya tidak beraktivitas
seperti itu.
Perawat : bagaimana kalau sekarang kita latihan berbicara untuk memimpin senam
pagi?
Ibu Ranti : tidak usah latihan neng, saya mah sudah jago
Perawat : oh, baiklah. Kalau begitu sekarang coba ibu praktekan saja bagaimana?
Saya ingin tahu. Pertama ibu ucapkan salam dulu ya, lalu perkenalkan
nama ibu takutnya ada yang belum mengenal ibu, setelah itu ibu berikan
instruksi untuk senam nya.
Ibu Ranti : baik. Ehm..ehm.. selamat pagi ibu-ibu bapak-bapak, perkenalkan saya
Ranti hari ini saya yang akan memimpin senam pagi ibu-ibu dan bapak-
bapak. Mohon kerjasamanya
Perawat : wah bagus sekali bu, besok kita praktekan langsung ya bu. Lalu kita
masukan ke jadwal rutin harian ibu. Selain itu ibu juga bisa mengikuti
kegiatan seni tari di aula setiap hari jumat jam 14.00
Ibu Ranti : siap
Perawat : bagaimana perasaan ibu setelah berbincang barusan?
Ibu Ranti : saya senang neng
Perawat : syukurlah kalau ibu merasa senang. Coba sekarang ibu sebutkan lagi
kegiatan apa yang tadi kita bahas?
Ibu Ranti : memimpin senam pagi dan mengikuti kegiatan menari di aula setiap hari
jumat
Perawat : saya harap ibu dapat rutin melakukan kegiatan tadi yang bu dan
memasukannya ke dalam jadwal harian.
Ibu Ranti : iya,
Perawat : bagaimana kalau besok kita bertemu lagi bu? Besok kita akan membahas
mengenai cara meminum obat yang benar. Waktunya jam 10 pagi setelah
senam pagi, tempat nya disini saja
Ibu Ranti : boleh
Perawat : baik kalau begitu saya tinggalk dulu ya bu, selamat beristirahat dan
jangan lupa mengerjakan jadwal harian yang sudah kita susun
Ibu Ranti : Iya
SP 3
Perawat : halo selamat pagi bu Ranti
Pasien : selamat pagi
Perawat : ibu cantik sekali pagi ini, bagaimana kabarnya bu? Bagaimana
tidurnya semalam?
Pasien : kabar baik, semalam tidur saya nyenyak.
Perawat : syukurlah kalau begitu. Ibu masih ingat yang saya prkan kemarin?
Pasien : ingat dong, ini sudah saya kerjakan (memberikan jadwal harian)

Perawat : bagus sekali bu. Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan
berbincang-bincang mengenai penggunaan obat yang baik dan
benar. Apakah ibu sudah siap?
Pasien : ya saya siap

Perawat : baiklah bu, ini tidak akan lama sekitar 15 menit saja mau ngobrol
disini saja bu?
Pasien : ya, disini saja

Perawat : baik kalau begitu, saya mau tanya ibu mendapat obat berapa kali
sehari?
Pasien : 1 kali
Perawat : diminum kapan itu bu?
Pasien : pagi
Perawat : baik, pagi hari ya bu. Berapa jenis pa? Boleh disebutkan warnanya
Pasien : 3 jenis. Kalau tidak salah kuning, putih dan pink

Perawat : nah saya jelaskan ya bu, yang berwarna kuning genteng itu
namanya CPZ, yang berwarna putih namanya THF dan yang
berwarna pink itu namanya HPL. Sebelum meminum obat ibu harus
tahu dulu 5 benar obat,

Yang pertama, benar pasien. Ibu harus memastikan bahwa obat itu
benar diperuntukan untuk ibu

Yang kedua, benar obat. Benar atau tidak oabt tersebut memang
obat yang biasa ibu konsumsi atau obat yang benar-benar ibu
butuhkan
Yang ketiga, benar waktu. Ibu juga harus memastikan bahwa waktu
ibu meminum obat itu sudah benar-benar sesuai dengan anjuran

Yang keempat benar dosis. Jangan sampai obat yang ibu minum
dosisnya tidak tepat, entah itu kurang atau kelebihan

Yang terkahir benar cara pemberian, disini maksudnya adalah


apakah obatnya harus diminum atau disuntikan atau dengan cara
yang lain.
Bagaimana apakah ibu mengerti? Atau ada yang ingin ditanyakan?\
Pasien : saya sudah mengerti
Perawat : baiklah, menurut ibu bagaimana jika ibu tidak meminum obatnya
secara teratur?
Pasien : saya tidak akan sembuh

Perawat : benar sekali ibu, jika ibu tidak meminum obatnya dengan teratur
maka ibu akan sulit untuk sembuh bahkan bisa kambuh. Ibu
kelihatannya mengantuk ya?
Pasien : iya, mungkin saya cape sudah senam pagi tadi

Perawat : baik kalau begitu ibu bisa istirahat. Tapi sebelumnya coba ibu
jelaskan dulu apa yang saya tadi jelaskan tentang obat
Pasien : minum obat harus teratur, perhatikan juga 5 benar obatnya

Perawat : bagus sekali ibu masih mengingatnya. Tentang minum obat juga,
kita masukan ke jadwal harian ibu ya. Besok saya akan melihatnya
lagi. Besok mau ngobrol jam berapa bu?
Pasien : setelah senam pagi saja neng
Perawat : baik bu, besok saya akan menemui ibu lagi di tempat ini jam 10.00
setelah senam pagi. Selamat beristirahat bu
Pasien : iya
SP 4
Perawat : selamat pagi bu, bagaimana tadi senam pagi nya?
Pasien : seru sekali. Saya tadi yang memimpin senam pagi lagi
Perawat : wah, hebat sekali ibu. Ibu masih ingat janji kita kemarin?
Pasien : iya ingat

Perawat : coba saya lihat jadwal kegiatan harian ibu. Waaah, hebat ibu sudah
melakukan semuanya ya
Pasien : iya

Perawat : nah ibu, hari ini kita akan berlatih kemampuan yang ibu miliki. Ibu
masih ingat tidak saat ibu menyebutkan kemampuan-kemampuan
ibu apa saja?

Pasien : hm... apa ya? Kalau tidak salah masak, menari, melukis sama bicara
didepan umum ya?

Perawat : iya betul sekali bu. Nah kan ibu sudah melakukan sebagian dari
yang ibu sebutkan tadi yaitu menari dan berbicara didepan umum.
Bagaimana kalau sekarang kita berlatih untuk memasak dan
melukis?
Pasien : boleh boleh, wah saya senang sekali. Sudah lama saya tidak
melakukan itu

Perawat : baiklah kita mau melakukan yang mana dulu? Bagaimana kalau
melukis dulu
Pasien : boleh, tapi disini saya tidak punya alat untuk melukis

Perawat : ini saya sudah membawanya bu. Pertama-tama ibu bayangkan dulu
mau menggambar apa
Pasien : saya ingin menggambar gaun saja

Perawat : boleh, nah sekarang ibu buatkan dulu sketsanya di kertas ini baru
setelah itu diberi warna
Pasien : iya

Perawat : sudah selesai bu? Cepat sekali! Bagus sekali hasil gambar ibu.
Bagaimana kalau hasilnya kita pajang, ibu mau memajangnya
dimana?
Pasien : di ruang tidur saya saja
Perawat : boleh bu, kita pasang sekarang ya.
Pasien : saya senang bisa menggambar lagi

Perawat : syukurlah kalau ibu merasa senang. Kita masukan juga ke jadwal
harian ya bu untuk kegiatan menggambar, nanti kalau ibu
membutuhkan alat menggambar ibu bisa memintanya kepada
perawat yang bertugas.
saya rasa pertemuan untuk hari ini cukup saja ya bu, ibu
kelihatannya sudah kelelahan. Besok kita bertemu lagi ya bu untuk
berlatih memasak. Ibu bersedia?
Pasien : bersedia neng
Perawat : baiklah saya tinggal dulu ya bu, sampai jumpa besok bu
Pasien : iya

Anda mungkin juga menyukai